Anda di halaman 1dari 6

EROPA PADA ABAD PENCERAHAN

Dosen Pengampu:

Kelompok 7

1.Alfita Amalia Mutafida 1120003

2.Lina Zulyana 1120011

3.Nadia Ade Sukma 1120020

4.Siti Maulin Ni’mah 1120024

Tarbiyah/PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


1.Judul jurnal

1.Pengantar Sejarah Pendidikan

2.Membaca Ulang Pendidikan Humanis(Literacy Pendidikan Humanis)

2.Nama Penulis

1.Dyah Kumalasari M.Pd

2.Yuni Suprarpto M.Pd

3.Nama Penerbit

1.

2.Universitas Negeri Semarang

4.Tahun Terbit

1.

2.2016

5.Tebal

1.52

2.12
PENDIDIKAN MASA PENCERAHAN (AUFKLARUNG)

Gejala-gejala baru muncul pada abad ke-18, terutama pada pertengahan kedua dari abad itu.
Seluruh kegiatan manusia saat itu ditujukan kepada usaha mengadakan pencerahan terhadap
abad kegelapan. Abad kegelapan adalah ialah abad pertengahan, yang roh jamannya dianggap
berakhir setelah abad ke-18 tiba. Pada masa ini manusia ingin bebas dari ikatan gereja dan tradisi,
hasilnya gereja dan negara terpisah. Dalam pendidikan, dituntut agar negara yang harus
menyelenggarakan pengajaran, terutama bagi rakyat umum, lepas sama sekali dari pengaruh
gereja (tuntutan ini baru berhasil pada akhir abad ke-19). Seluruh gerakan rohaniah dalam
pelbagai lapangan itulah yang disebut sebagai Pencerahan, yang telah menguasai alam pikiran
orang di Eropa Barat pada abad ke-18 dan ke-19. dua aliran maknawiyah yang berkembang dan
saling mempengaruhi saat itu adalah:

1. Empirisme

Aliran ini beranggapan bahwa sumber dari segala pengetahuan dan kebenaran adalah empiri atau
pengalaman. Segala sesuatu harus dicari dari bahan-bahan yang telah kita peroleh dari
pengalaman kita sendiri. Paham ini berasal dari Inggris, dipelopori oleh Francis Bacon (1561-
1626). Dalam paham ini, barangsiapa yang menghendaki ilmu pengetahuan harus mengadakan
penyelidikan sendiri. Ia harus mencari gejala-gejalanya, kemudian menyusunnya dengan teliti dan
dengan menempuh jalan induksi sampai pada hukum-hukum yang umum. Oleh karena itu empiri
dan induksi merupakan satu-satunya jalan untuk memperoleh pengetahuan. Dengan penyelidikan
sendiri, pengamatan fakta-fakta dan pengalaman adalah terbesar maknanya. Aliran ini kemudian
lebih diperluas dan diuraikan oleh kaum empiris bangsa Inggris lainnya, seperti John Locke,
Berkeley, dan Hume.

2. Rationalisme

Aliran ini lahir di Prancis dan Descartes (1596-1650), berpendapat bahwa sesuatu itu dianggap
benar jika sesuai dengan akal fikiran. Fikiran manusia akan sanggup memecahkan segala
persoalan. Untuk menuju ke arah kemajuan dan kesempurnaan, ditempuh jalan fikiran yang
sehat. Rationalisme merupakan kelanjutan dari perlawanan terhadap ajaran-ajaran yang bersifat
dogmatis dan tradisi, yang mulai tampak pada abad ke-15 dan ke-16. menurut rationalisme,
pengetahuan yang diperoleh dengan jalan pengamatan alat dria (induksi) masih diragukan
kebenarannya. Yang jelas dapat dipercaya adalah kenyataan, bahwa manusia itu berpikir. Ia
berpikir dengan akalnya, maka akal budinya itulah yang berkuasa dalam hidupnya. Penyebab
manusia berpikir tidak terletak pada manusia sendiri, tetapi pada Tuhan. Yang mengatakan hal itu
adalah budi atau akal kita. Budi itulah yang menetapkan normanorma hidup. Rationalisme
menempatkan budi itu di atas wahyu Ilahi. Budi menetapkan apa yang dapat kita terima dan apa
yang tidak, juga di lapangan agama.
Sistem Persekolahan arus pemikiran humanistis

Pendidikan Humanis adalah pendidikan yang didasarkan oleh filsafat humanis, yakni pendidikan
yang memanusiakan manusia, hal ini dimaksudkan Pembelajaran yang dikembangkan berpijak
pada teori belajar humanistik memiliki ciri-ciri humanis, yaitu untuk mencapai kemanusiaan
transprimordial berupa kemampuan untuk menghormati martabat, keutuhan dan hakhak asasi
sesama manusia tidak pandang apakah ia termasuk golongan primordial suku, daerah, agama,
bangsa sendiri atau lainnya.

1.Konsep Pendidikan Humanis Religius

Konsep pendidikan humanis religius adalah konsep pengembangan pendidikan yang memadukan
filsafat humanis dan konsep pendidikan religius, jadi konsep pendidikan ini adalah bagaimana
pendidikan mampu memanusiakan manusia dan menjunjung tinggi hak asasi manusia tanpa
meninggalkan nilai-nilai religious .

2.Pendidikan Humanis Sekuler

Diskursus tentang relasi antara manusia dan agama paling tidak melahirkan dua konsep
pemikiran. Pertama; pendapat yang meyakini bahwa agama dapat dijadikan inspirasi hidup dan
solusi atas berbagai problematika manusia (Habermas 2006,19- 32) dan kedua; pendapat yang
meyakini bahwa manusia mampu menyelesaikan berbagai persoalan tanpa melibatkan Agama.

Sistem persekolahan arus pemikiran rasionalisme


Rasionalisme, dengan karakteristiknya yang lentur, mampu menerobos masuk ke dalam berbagai
pergerakan dan memberi kontribusi sejalan dengan kebutuhan zamannya, meskipun memang,
tingkat kemanfaatannya sangat tergantung dari para pengawal dan penggunanya. Rasionalisme
memberi dinamika mulai dari renaisan, pencerahan hingga reformasi agama [dalam hal ini
reformasi gereja] yang dimotori oleh para agamawan yang rasionalis.

Rasionalisme: Mendorong munculnya era The Age of Genius

Dalam abad 17 peradaban Eropa, lahir berbagai prestasi besar yang diciptakan oleh manusia-
manusia jenius, karena itu sementara kalangan sejarawan sepakat menamakan abad ke-17
tersebut dengan “The Age of Genius”. Mereka memberikan sumbangan besar kepada peradaban
Eropa, yang pengaruhnya kemudian dirasakan di berbagai belahan bumi, dalam berbagai bidang
kehidupan. Abad ini juga merupakan periode yang menjembatani antara periode Renaissance dan
gerakan Aufklarung. Dalam abad ini, sebagai abad kelahiran dan kebesaran rasionalisme, tak
mungkin dikesampingkan peran pemikir besar René Descartes (1596- 1650), filosof kelahiran
Perancis dan meninggal di Stockholm (Swedia), dalam memantapkan wacana rasionalisme.
Karena perannya itu, banyak kalangan menyebut René Descartes sebagai Bapak dari Filsafat
Modern [The Father of Modern Philosophy] . Dari negeri ini pula kita kenal Blaise Pascal (1623-
1662) seorang pengeritik aliran rasionalisme (sebagai mazhab epistemologi), sekaligus pengagum
pemikiran-prmikiran Descartes. Nicolas Malebranche (1638-1715) yang berusaha mendamaikan
rasionalisme dengan tradisi pemikiran Yunani, memberi corak tersendiri dalam wacana
rasionalisme Eropa saat itu.

D. Rasionalisme: Pematangan Renaisan melalui Pencerahan

Sebagaimana hampir semua periode dan gerakan dalam sejarah peradaban, Pencerahan,
Aufklarung, sulit untuk diposisikan dalam locus dan tempus tertentu secara pasti dan tepat
benar . Karakteristik Pencerahan telah mendapat inisiasi persiapan dari periode-periode dan
gerakangerekan yang mendahuluinya. Renaisan telah menginisiasi dengan bidang pengetahuan
dan filsafat dalam berjuang melawan otoritas gereja [agama], ia juga membuka jalan bagi
penemuan-penemuan; ia juga menginisiasi semangat realisme dalam politik dan kajian
kemasyarakatan. Pada sisi inilah dapat dilihat adanya kelanjutan dan hubungan keterpengaruhan
wacana dalam periode sejarah. Faktor terpenting munculnya gerakan Pencerahan adalah
penemuan-penemuan besar dalam bidang ilmu pengetahuan dalam abad ke-17. Momentum
kelahiran gerakan Pencerahan berawal sejak terbitnya karya terbesar Isaac Newton Principia
Mathematica pada tahun 1687, sejak saat itulah gerakan ini eksis dan bergerak dengan pola-
polanya tersendiri dalam sejarah.25 Gerakan Pencerahan pada mulanya berkembang, setelah
mendapat angin segar dari suasana politik yang mengizinkan pemikiran bebas berkat gerakan
Restorasi di bidang politik dalam abad ke-17 di Inggris. Kemudian gerakan ini berpindah ke
Prancis, dari sinilah ia mulai meluas ke semua daratan Eropa.

Rasionalisme: Sebuah Pergerakan yang berujung pada Romantisisme


Romantisisme merupakan suatu paduan sikap dan kecenderungan, seperti kecenderungan pada
hal konkerit dari pada yang abstrak, kepada keanekaragaman daripada keragaman, kepada yang
tak terbatas daripada yang terbatas, yang alami daripada yang bersifat budaya-konvensi-artifisial,
yang organik daripada yang mekanik, kebebasan daripada pengekangan, aturan dan batasan.

Bagi kalangan sejarawan ide tentang Romantisisme adalah hal yang penting sekaligus
menyulitkan. Ia penting untuk mengerti hakikat ide ini sehingga dapat dibedakan dengan ide-ide
lainnya, seperti klasikisme misalnya dan lain sebagainya. Ia juga sekaligus menyulitkan karena ia
tak mungkin didefinisikan dalam sebuah formula dengan terma-terma yang tegas secara tepat.
Terma “Romamtis” pada awalnya dikaitkan dengan diskusi-diskusi abad ke-18 mengenai watak
fiksi dalam sastra, di mana popularitas karya novel dipadukan dengan kesadaran tentang daya
tarik kisah-kisah imajinatif. Sementara dalam abad ke-17 kata “Romantik” digunakan untuk
menunjuk pada roman-roman abad pertengahan dan sajak-sajak epik [perjuangan] Ariosto dan
Tasso.

Romantisisme masa lalu yang dicirikan oleh pemikiran politik Jerman dan Romantisisme masa
depan yang dicirikan oleh pemikiran politik Perancis mendapatkan imbangannya [counterpart] di
Inggris. Edmund Burke, seorang penganut Romantisisme Inggris, secara konsisten
mendengungkan kemajuan sosial dan perluasan kebebasan. Di Inggris Romantisisme lebih banyak
mengambil tema-tema estetika, di samping tema-tema lainnya.42 Romantisisme merupakan
pandangan dasar dan kecenderungan sikap kepada kemungkinan-kemungkinan hidup manusia.
Karenanya paham ini menjadi wacana filosofis dengan tema-tema seperti sejarah, seni dan
dimensi-dimensi pengalaman manusia, dengan segala problematikanya. Sebagai wacana filosofis
Romantisisme dicirikan oleh prinsip metodologi sintesis, sehingga melahirkan doktrin apa yang
disebut “spritualisme” atau “aktualisme”, dalam arti bahwa pandangan ini menjadikan essensi
manusia dapat mencakup sejenis aktivitas nilai yang kreatif.43Pemikiran pilosofis Romantisisme
tidak lepas dari sumbangan ide Immanuel Kant tentang kritiknya atas rasio murni [pure reason],
yang hal ini sedikit banyak mendukung tujuan Romantisisme untuk menciptakan “room for faith”,
dan dalam konteks ini juga ia membedakan rasio [reason/Vernunft] dengan akal budhi
[understanding/Verstand].44 Beberapa filosof Idealis Jerman setelah Kant, seperti Fichte, Schelling
dan Hegel tampaknya memiliki andil besar bagi kejayaan Romantisisme.

Anda mungkin juga menyukai