Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Final Test Filsafat

Nama : Nurjannah
NIM : 220103020129
Dosen Pengampu : Dr. Fatmawati Kumari, M. Hum
A. Perbandingan
1). Renaissance dan Aufklarung
 Renaissance
Renaissance merupakan pelopor peradaban modern di Eropa. Salah satu esensi dari semangat
Renaissance adalah pandangan manusia yang tidak hanya memikirkan bagaimana di akhirat
kelak tetapi juga harus memikirkan bagaimana di akhirat kelak tetapi juga harus memikirkan
bagaimana ketika masih hidup, sehingga membuat manusia yang lahir ke dunia untuk mengolah,
menyempurnakan, serta menikmati dunia setelah itu baru menengadah ke surga karena nasib
manusia berada di tangan manusia itu sendiri.
Menunjukkan suatu gerakan, sekitar abad 14-16, manusia merasa dilahirkan kembali dalam
keberadaban; lahir kembali dari tidur abad pertengahan; merasa bangun kembali dari keadaan
statis yang berlangsung sekitar 1000 tahun.

b. Tokoh-Tokoh Renaissance
 Nicolaus Copernicus (1437-1543) tokoh gereja yang menemukan : matahari berada di pusat
jagat raya dan bumi memiliki dua bentuk gerak, yaitu : 1). Setiap hari bumi berputar pada
porosnya. 2). Setiap tahun bumi mengitari matahari.
 Johanes Kapler (1571-1630) menemukan tiga hukum gerak :
1). Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan membuat lingkaran bulat panjang
(elips) 2). Garis yang menghubungkan pusat planet dengan matahari dalam waktu yang sama
akan membentuk bidang yang sama luas 3). Kuadrat periode planet mengelilingi matahari
sebanding dengan pangkat 3 dari rata-rata jaraknya dengan matahari.
 Sir Isaac Newton (1643-1721) ia menuliskan buku yang berjudul Philosophie Naturalis
Principia Mathematica. Buku yang mengulas dan meletakkan dasar-dasar Mekanika klasik
ini diakui sebagai buku yang berpengaruh sepanjang sejarah Sains. Di bidang optika ia
berhasil membangun Teleskop Memantul yang pertama.
 Giordano Bruno (1548-1600) ia dikenal karena pembuatan dan penggunaan sebuah sistem
jembatan keledai yang didasarkan pengetahuan terkumpul yang dikenal sebagai “Seni
Memori”. Ia juga dikenal sebagai pencetus awal “Ide Alam Semesta Tidak Terbatas dengan
begitu Alam Semesta Tidak Dapat Memiliki Pusat.

 Aufklarung
a. Pengertian
Semboyan awal zaman pencerahan : “Beranilah berpikir sendiri” . Di mulai abad ke-17 dan
ke-18 dan ditandai dengan dua peristiwa penting : 1). The Glorious Revolution di Inggris 16882).
Revolusi Prancis tahun 1789 dan bersal dari kata “pencerahan” : sikap pembebasan manusia dari
ke-tidak-dewasa-an akibat kesalahan manusia, yaitu keengganan manusia untuk memanfaatkan
rasionya karena terikat pada otoritas lain di luar diri seperti : otoritas elit agama, politik, ekonomi,
dll.
b. Tokoh Aufklarung di Inggris
 Isaac Newton (1643-1727) melahirkan hukum gravitasi yang menolak berbagai spekulasi
atau hipotesis atas fenomena dunia, kecuali dengan kepastian.
 Habaes Corpur (1679) yang menetapkan bahwa seseorang dapat ditahan hanya oleh perintah
hakim.
 John Locke (1632-1704) mendesak agar dalam pemerintahan perlu ada pembagian
kekuasaan dan memberikan jaminan atas hak kelompok minoritas mengadakan perlawanan/
oposisi.
c. Pencerahan di Prancis
Berlangsung secara liberal dan radikal : sentimen anti-gereja.Di Perancis, tokoh Abad
Pencerahan berasal dari golongan seniman, ilmuwan, sastrawan, dan wartawan. Voltaire (1694-
1778) menyerukan pemusnahan gereja “Ecrazez i’infame!”(luluh lantahkan seburuk-
buruknya!). Pendirian patung Dewi Rasio di dalam katedrel Notre Dame, tahun 1793. Revolusi
Prancis diawali penyerbuan penjara Bastille, tempat para tahanan politik dikurung, tanggal 14
Juli 1789.

d. Tokoh di Prancis
 Descartes (1596-1650) Selama ia menjadi tentara Jerman di musim dingin (1619-1620), dia
mendapatkan pengalaman yang dituangkannya ke dalam bukunya yang berjudul Discours
de la Methode (Russel, 2007:733).
 Descartes, kadang dipanggil “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak Matematika Modern”
e. Inti Pemikiran Descartes
 Metode sangsi/ ragu/ “kesangsian metodis”-“cogito ergo sum”
 Clear dan distincly
 Akal bersal dari ide-ide bawaan :
1). Eksistensi/ keluasan (dimensi material, terbatas)
2). Pemikiran (dimensi mental/ non material, tak terbatas)
3). Tuhan (dimensi mental, takterbatas)
f. Pencerahan di Jerman
Pencerahan di Jerman ditandai dengan pemikiran Immanuel Kant. Fokus pada moral dan
upaya untuk menemukan hubungan antara rasio dan agama. Filsuf Gotthod Ephrain Lessing
(1729-1781) mengatakan : dorongan semangat pencerahan akan mampu menggantikan
kebenaran kitab wahyu; otonomi manusia menjadi proyek besar; otonomi berpikir menentukan
tindakan dengan prinsip-prinsip baik, benar, dan tahan uji. I. Kant mengatakan : “Sudah tiba
saatnya untuk menyatakan akal manusia ikuran dan prinsip segala-galanya; apa yang diketahui
(epistemologi), apa yang dilakukan (moral), dan untuk apa (teleologis).

2). Filsafat Barat dan Timur


Pemikiran filsafat timur menekankan peranan intuisi dan pengalaman individu, sedangkan
pemikiran filsafat barat sebagian besar lebih terfokus pada kemampuan akal budi dalam
menganalisis data empiris. Kemudian dirumuskan dalam bahasa yang efisien dan efektif dengan
pemilihan kata-kata yang tepat, sedangkan pemikiran filsafat Timur banyak disampaikan sebagai
ungkapan isi hati dan perasaan.
Pemikiran filsafat Timur kadang-kadang diungkapkan dalam bentuk simbol-simbol
sebagai manifestasi hal-hal yang konkret, sedangkan dalam filsafat Barat pada filsuf
cenderung menggunakan rumusan yang abstrak, sehingga memiliki cakupan yang luas
bahkan ada yang sampai tidak terhingga.
Kedua, tujuan utama dalam pemikiran filsafat Timur untuk menjadi orang yang bijaksana
dan bahagia dalam arti hidup ini penuh dengan ketenteraman dan keselamatan. Pemikiran
filsafat Barat lebih diarahkan untuk memahami rahasia alam semesta dan menemukan ilmu
pengetahuan yang baru.
Hal ini juga dapat diketahui bahwa para filsuf Timur lebih menekankan pada manusia
untuk hidup menyesuaikan diri dengan alam semesta, sedangkan pemikiran Barat selalu
berusaha untuk menundukkan alam semesta demi kepentingan manusia.
Ketiga, pemikiran filsafat Timur sering lebih bersifat pesimis, pasif, dan menekankan
harmoni, sedangkan filsafat .Barat bersifat optimis, unik dan penuh konflik. Begitupula
manusia sebagai individu dalam pemikiran Barat mendapatkan otonominya yang besar,
sedangkan dalam pemikiran filsafat Timur lebih ditekankan peranan manusia dalam kehidupan
sosial sebagai anggota masyarakat. Para ahli tentang Timur, para sebagai materialisme,
kapitalisme, rasionalisme, dinamisme, saintisme, positivisme, dan sekularisme, sedangkan
Barat menganggap Timur sebagai kemiskinan, kebodohan, statis, fatalis tis, dan kontemplatif
Orientalis, telah bekerja keras mengkaji dunia Timur, namun ternyata sampai saat ini belum
berhasil untuk hubungan yang harmonis antara Timur dan Barat. Dalam perspektif Timur,
Barat sering digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme, rasionalisme, dinamisme,
saintisme, positivisme, dan sekularisme, sadangkan Barat menganggap Timur sebagai
kemiskinan, kebodohan, statis, fatalis tis, dan komplatif.

3). Filsafat China, India, dan Indonesia


Pemikiran filsafat India banyak dipengaruhi oleh tradisi, kebudayaan, dan agama
sehingga filsafat India mengusung keyakinan akan kesatuan fundamental antara manusia
(individu) dengan alam (kosmos). Dalam filsafat India, harmoni yang terjalin akan
mengantarkan seseorang menjadi waskita (arif bijaksana) terhadap hidup. Tidak terasing dari
kehidupan dunia (alam semesta) dan mampu beramah-tamah dengan semua benda di
sekelilingnya. Filsafat India berpangkal pada tulisan kuno yang dikenal dengan nama Weda.
filsafat Cina yang condong pada pemikiran praktis berkenaan masalah dan kehidupan
sehari-hari sehingga ahli sejaharah berpijak pada hal tersebut untuk mengemukakan beberapa
ciri-ciri filsafat Cina, diantaranya: Pertama, dalam pemikiran kebanyakan orang Cina antara
teori dan pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan sehingga pemikirannya bersifat spekulatif
kurang mendapat tempat dalam tradisi filsafat Cina, padahal filsafat muncul karena adanya
berbagai persoalan yang muncul dari kehidupan yang aktual. Kedua, secara umum filsafat
Cina bertolak dari humanisme karena ekanannya pada persoalannya kemanusiaan melebihi
filsafat Yunani dan India. Manusia dan perilakunya dalam masyarakat dan peristiwa-peristiwa
kemanusiaan menjadi perhatian utama sebagian besar filosof Cina.

Sedangkan filsafat Indonesia adalah bukan Barat dan bukan Timur, sebagaimana terlihat
dalam konsep-konsep dan praktik-praktik asli dari mupakat, pantun-pantun, Pancasila, hukum
adat, gotong-royong,dan kekeluargaan .'Filsafat Indonesia' sebagaikekayaan budaya bangsa
kita sendiri...yang terkandung di dalam kebudayaan sendiri dan sebagai pemikiran-pemikiran
yang tersimpul di dalam adat istiadat serta kebudayaan daerah. Filsafat sebagai bagian dari
kebudayaan dan tidak membedakannya dengan kajian-kajian budaya dan antropologi.

Secara kebetulan, Bahasa Indonesia sejak awal memang tidak memiliki kata 'filsafat'
sebagai entitas yang terpisah dari teologi, seni, dan sains. Sebaliknya, orang Indonesia
memiliki kata generik, yakni, budaya atau kebudayaan, yang meliputi seluruh manifestasi
kehidupan dari suatu masyarakat. Filsafat, sains, teologi, agama, seni, dan teknologi
semuanya merupakan wujud kehidupan suatu masyarakat, yang tercakup dalam makna kata
budaya tadi. Biasanya orang Indonesia memanggil filsuf-filsuf mereka dengan sebutan
budayawan. Karena itu, lingkup Filsafat Indonesia terbatas pada pandangan-pandangan asli
dari kekayaan budaya Indonesia saja. Jika Filsafat Indonesia hanya meliputi filsafat-filsafat
etnik asli, maka tradisi kefilsafatan itu sangatlah miskin. maka filsafat Indonesia meliputi
filsafat yang telah diadaptasi dan yang telah 'dipribumikan', yang menerimapengaruh dari
tradisi filosofis asing.

4). Modern dan Postmodernisme/ Kontemporer


Postmodernisme sebenarnya merupakan sebuah reaksi, atau bentuk perlawanan
pemikinan dari modernisme yang muncul sejak akhir abad 19 dimana pikiran digantikan oleh
keinginan, penalaran digantikan oleh emosi, dan moralitas digantikan oleh relativisme.
Paham ini menganggap bahwa kenyataan tidak lebih dari sebuah konstruk sosial,
kebenaran sama dengan kekuatan atau kekuasaan. Intinya, Postmodernisme adalah pandangan
dunia yang menyangkal semua pandangan dunia. Aliran pemahaman ini menganggap bahwa
tidak ada kebenaran universal yang valid untuk setiap orang. Sebab, individu terkunci dalam
perspektif terbatas oleh ras, gender, dan grup etnis masing-masing.
Kalangan ilmuan menganggap, postmodernisme merupakan antitesis terhadap
modernisme dan karenanya keduanya merupakan dua aspek dari gerakan yang sama, meski pada
dasarnya memiliki perbedaan-perbedaan. Modernisme mewakili berbagai gerakan budaya pada
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Paham ini mencakup gerakan reformasi dalam seni,
bacaan, musik, arsitektur, dan seni terapan.
Gerakan ini juga ditandai dengan usaha pelibatan ilmu pengetahuan dan teknologi ke
dalam setiap aspek kehidupan. Modernisme membawa reformasi di segala bidang kehidupan
termasuk filsafat, perdagangan, seni, dan sastra dengan bantuan teknologi.
Pendekatan yang dilakukan bersifat obyektif, teoritis, dan analitis; sedangkan pendekatan
postmodernisme didasarkan pada subjektivitas. Perbedaan mendasar lain antara modernisme dan
postmodernisme adalah bahwa pemikiran modernisme berkisar tentang pencarian kebenaran
abstrak dalam hidup, sementara pemikir postmodernisme percaya bahwa tidak ada kebenaran
universal. Modernisme mencoba membangun sebuah pandangan dunia yang koheren sedangkan
postmodernisme berusaha menghapus perbedaan status tinggi-rendah. Pemikiran modernisme
percaya pada belajar dari pengalaman masa lalu dan mempercayai teks yang menceritakan masa
lalu.
Di sisi lain, pemikiran postmodernisme menentang setiap kebenaran dalam teks yang
menceritakan masa lalu dan menjadikan itu tidak ada gunanya pada masa kini. Cendekiawan
modernisme mempelajari suatu subjek secara mendalam untuk kemudian menganalisanya.
Namun tidak demikian halnya dengan pemikir postmodernisme.
Kelompok ini percaya akan penampilan luar dan bermain di permukaan serta tidak peduli
dengan kedalaman subjek. Modernisme menganggap karya asli sebagai otentik sementara
pemikir postmodernisme mendasarkan pandangan pada “hiper-realitas”, mereka bisa sangat
dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media.

5). Hermeneutika J. H Gadamer dan M. Arkoun


Arkoun, dalam hal ini berusaha memperkenalkan pendekatan pemikiran hermeneutika
sebagai metodologi kritis yang akan memberikan pemahaman dan pemaknaan baru dalam
memahami teks. Pendekatan historis-kontekstual diperlukan untuk mentransformasikan
pemaknaan ajaran agama agar selalu relevan dengan perkembangan zaman.
Gadamer berpandangan bahwa membaca dan memahami sebuah teks pada dasarnya
adalah melakukan dialog dan membangun sintesis atas sebuah teks, dunia pengarang dan dunia
pembaca. Dunia teks, dunia pengarang, dan dunia pembaca menjadi objek penting dalam
konstruksi berfikir hermenutika gadamer.

B. Kebaikan yang saya dapat dari dari seluruh perbandingan diatas


1.Manfaat yang dapat kita ambil dari kebangkitan di Eropa atau Renaissance adalah kita dapat
merasakan kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu, kita juga dapat melihat bahwa
ilmu pengetahuan akan teknologi berkembang pesat yang ini sangat membantu kita dalam
beraktivitas sehari-hari. Tak hanya teknologi, seni dan budaya juga membawa perubahan besar
pada kita hingga sekarang seperti gaya hidup yang lebih modern dan sehat contohnya.

2. Manfaat yang dapat kita ambil dari filsafat barat adalah kemampuan akal budi dalam
menganalisis data empiris, kemudian dirumuskan dalam bahasa yang efisien dan efektif dengan
pemilihan kata-kata yang tepat, sehingga pemikiran filsafat barat menjadikan kita lebih
diarahkan untuk memahami rahasia alam semesta dan menemukan ilmu pengetahuan yang baru.
Pemikiran barat menjadikan kita selalu berusaha untuk menundukkan alam semesta demi
kepentingan manusia
Manfaat dari filsafat Timur banyak disampaikan sebagai ungkapan isi hati dan perasaan.
Pemikiran filsafat Timur lebih menjadikan kita untuk hidup menyesuaikan diri dengan alam
semesta, sehingga kita menjadi orang yang bijaksana dan bahagia dalam artian hidup ini penuh
dengan ketentraman dan keselamatan.

3. Manfaat dari filsafat China dan India adalah kita bisa menerapkan tiga unsur penting yakni
harmoni, toleransi dan prikemanusiaan. Sehingga menjadikan kita hidup lebih seimbang dan
harmoni, yakni antara manusia dan sesama, antara manusia dan alam, antara manusia dan surga
atau Tuhan. Filsafat India pun juga memengaruhi kita agar selalu beradaptasi dengan keadaan
alam yang berdampak kepada ketentraman dan keselamatan jiwa

Adapun filsafat Indonesia menjadikan kita tahu dan sadar bahwasanya nilai budaya yang ada di
Indonesia memiliki unsur filosofis dan filsafat di Indonesia merupakan”way of life” nya nenek
moyang kita yang di wariskan dan menjadi adat istiadat hingga saat ini.
4. Manfaat dari filsafat Postmodernisme adalah kita dapat merasakan arti dari nuansa religi, rasa
berkebangsaan. Dengan filsafat ini kita dapat menerima kebenaran sebuah ilmu tetapi dengan
harus diselidiki dan harus ada bukti. Dengan adanya ilmu pengetahuan postmodernisme dapat
memberikan keleluasaan dalam kepekaan diri kita dari pandangan yang berbeda dan menjalin
kemampuan dalam bertoleransi atas prinsip yang tak dapat dianalogikan. Postmodernisme juga
hadir untuk meningkatkan perspektif kebaikan manusia.

5. Manfaat dari pemikiran hermeneutika oleh JH Gadamer adalah kita dapat memahami dan
memaknai teks dari sudut pandang antara dunia teks, dunia pengarang, dan dunia pembaca.

Sedangkan hasil dari pemikiran Arkoun, bermanfaat bagi kita dalam memahami teks. Dengan
pendekatan historis-kontekstual yang diperlukan untuk mentransformasikan pemaknaan ajaran
agama agar selalu relavan dengan perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai