NIM : 23051840009
Kelas : S2R
Makul : Filsafat ilmu
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Wagiran S.Pd.,M.Pd.
Filsafat itu berarti proses berpikir untuk mencari kebenaran dengan cara bertanya terus-
menerus mengenai segala sesuatu dari persoalan budaya sampai politik, fisik dan metafisika,
dari atom hingga galaksi dan sebagainya. Filsafat terdapat dimana-mana, ada filsafat Barat,
filsafat Timur, filsafat Yunani, filsafat India, filsafat Cina, filsafat Kristen, dan juga filsafat
Islam. Karena keberadaannya maka filsafat dapat dimaknai sebagai kearifan (sophia) dan
pengetahuan (sapientia) yang dicapai manusia dengan akal pikirannya.
Filsafat Kontemporer, atau biasa juga disebut filsafat postmodernisme (setelah modern)
di mulai sejak abad ke 20 hingga sekarang ini (abad 21). Filsuf pada zaman ini melahirkan
paham-paham baru, diantaranya fenomenologi, filsafat perempuan atau feminisme, filsafat
hidup atau eksistensialisme dan paham-paham lainnya. Pada abad ini pula, para filsuf
kemudian mengkhususkan diri pada obyek kajian filsafat tertentu. Di sisi lain, para filsuf
tersebut mengumumkan atau mengeneralisasi gerakan mereka ke dalam bentuk komunitas
tertentu.
Filsafat lingkungan adalah salah satu cabang dari filsafat yang membicarakan
lingkungan secara kritis, radikal, sampai menyentuh hal yang mendasar dalam hubungannya
dengan antara manusia dan lingkungan. Filsafat lingkungan bukan hanya sekedar sebagai
sebuah cabang ilmu filsafat, namun juga sebagai pandangan hidup yang memberikan
kesadaran akan lingkungan, baik bagi semua pihak yang berhubungan dengan ilmu ini.
maupun kesadaran umum bagi manusia, masyarakat dan bangsa.
-Filsafat lingkungan itu seperti menceritakan tentang lingkungan secara kritis, radikal,
sampai menyentuh hal yang mendasar dalam hubungan antara manusia dan lingkungan.
-filsafat lingkungan bukan hanya sekedar sebagai sebuah cabang ilmu filsafat, namun
juga sebagai pandangan hidup yang memberikan kesadaran akan lingkungan, baik bagi
semua pihak yang berhubungan dengan ilmu ini, maupun kesadaran umum bagi manusia.
-Filsafat lingkungan adalah salah satu cabang dari filsafat yang membicarakan
lingkungan secara kritis, radikal, sampai menyentuh hal yang mendasar dalam hubungannya
dengan antara manusia dan lingkungan.
-Filsafat lingkungan itu ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang di dalamnya
terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika, salah
satu cabang dari filsafat yang membicarakan lingkungan secara kritis, radikal, sampai
menyentuh hal yang mendasar dalam hubungannya dengan antara manusia dan lingkungan.
-Filsafat lingkungan adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai sikap dan tanggung
jawab terhadap lingkungan dan sikap bijaksana dalam mengadapi berbagai problematika yg
berhubungan dengan alam sekitar.
-Jika Filsafat adalah pengetahuan tentang seluruh kebenaran maka Filsafat lingkungan
adalah pengetahuan tentang kebenaran mengenai lingkungan baik ekonomi, masyarakat dsb.
-Filsafat Lingkungan dapat dipahami secara global karena tertuju kepada kehidupan
manusia. Filsafat lingkungan itu membahas antara kehidupan manusia dengan lingkungan.
Jadi, filsafat lingkungan itu yang menjelaskan kehidupan manusia dengan lingkungan.
Membahas filsafat lingkungan tidak dapat dilepaskan dari pengertian ekologi. Inti
permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan
lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan
hidupnya disebut ekologi. Oleh karena itu permasalahanan lingkungan hidup pada hakikatnya
adalah permasalahanan ekologi, (Soemarwoto, 1997).
Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel seorang ahli biologi Jerman dalam
pertengahan 1860-an. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah
dan logos yang berati ilmu. Ekologi secara harafiah berarti ilmu tentang makhluk hidup
dalam rumahnya atau dapat juga diartikan sebagai ilmu rumah tangga makhluk hidup,
(Soemarwoto, 1997)
Filsafat Barat dan Filsafat Timur tampak amat berbeda sebab berkembang di dalam
budaya yang amat berbeda, dan sepanjang sejarah tidak terlalu banyak pertemuan di antara
keduanya, kecuali di dalam filsafat Islam. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada
persamaan di antara keduanya.
1. Pengetahuan
Filsafat Barat sejak masa Yunani telah menekankan akal budi dan pemikiran yang
rasional sebagai pusat kodrat manusia. Filsafat Timur lebih menekankan hati
daripada akal budi, sebab hati dipahami sebagai instrumen yang mempersatukan
akal budi dan intuisi, serta intelegensi dan perasaan.Tujuan utama berfilsafat adalah
menjadi bijaksana dan menghayati kehidupan, dan untuk itu pengetahuan harus
disertai dengan moralitas.
2. Sikap terhadap alam
Filsafat Barat menjadikan manusia sebagai subjek dan alam sebagai objek sehingga
menghasilkan eksploitasi berlebihan atas alam.Sementara itu, filsafat Timur
menjadikan harmoni antara manusia dengan alam sebagai kunci.Manusia berasal
alam namun sekaligus menyadari keunikannya di tengah alam.
3. Cita cita hidup
Jikalau filsafat Barat menganggap mengisi hidup dengan bekerja dan bersikap aktif
sebagai kebaikan tertinggi, cita-cita filsafat Timur adalah harmoni, ketenangan, dan
kedamaian hati. Kehidupan hendaknya dijalani dengan sederhana, tenang, dan
menyelaraskan diri dengan lingkungan
4. Status manusia
Filsafat Barat amat menekankan status manusia sebagai individu dengan segala
kebebasan yang ia miliki, dan masyarakat tidak bisa menghilangkan status seorang
manusia dengan kebebasannya.[6] Filsafat Timur menekankan martabat manusia
tetapi dengan penekanan yang berbeda, sehingga manusia ada bukan untuk dirinya
melainkan ada di dalam solidaritas dengan sesamanya