Anda di halaman 1dari 10

Makalah Qurban

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karunian-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Didalam makalah ini penulis membahas tentang penyembelihan kurban
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi isi maupun dalam penyajian materinya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifstnya membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Tangerang, 20 Oktober 2013

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................. i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurban...................................................................................................... 2
B. Hukum Kurban........................................................................................................... 2
C. Tujuan Kurban ........................................................................................................... 3
D. Manfaat Kurban ........................................................................................................ 4
E. Hikmah Kurban ......................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Ibadah berqurban adalah antara amalan mulia dan penting dalam Islam karena
amat besar fadhilatnya, tetapi sayangnya masih banyak orang yang samar-samar atau
kabur kefahaman menerka mengenainya, sehingga ada yang memandang ringan
walaupun mempunyai kemampuan tetapi tidak mahu melakukan penyembelihan
qorban dan aqiqah ini.
Begitulah masalah berqurban yang akan coba kita jelaskan. Semoga dengan
penjelasan yang serba sedikit ini dapat membantu kefahaman kita semua tentang
ibadah Qurban serta keinginan untuk sama-sama mencari pahala kedua ibadah ini
akan meningkat. Dan semoga memberi kefahaman yang jelas hingga kita dapat
menghayatinya dengan penuh keimanan kerana menjunjung perintah Allah s.w.t. dan
mendapat fadhilat daripada amalan yang akan kita lakukan ini.

B.    Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian kurban?
2.      Apakah hukum kurban?
3.      Apakah tujuan kurban?
4.      Apakah manfaat kurban?
5.      Apakah hikmah kurban?

C.   Tujuan
1.      Mengetahui pengertian kurban.
2.      Mengetahui hukum kurban.
3.      Mengetahui tujuan kurban.
4.      Mengetahui manfaat kurban.
5.      Mengetahui hikmah kurban.
BAB II
PEMBHASAN

A.    Pengertian dan Hukum Penyembelihan


Kurban menurut arti kata, berasal dari kata yang berarti karib artinya dekat.
Sedangakn menurut arti syariat Islam, Kurban adalah mennyembelih binatanng ternak
(unta, sapi, atau kambing) sebagai wujud pengorbanan kepada Allah SWT dan
mengharap rida-Nya sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah
dilimpahkan Allah SWT kepadanya.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya kami telah memberimu (Muhammad) nikmat
yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai
ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh orang-orang ygn membencimmu
dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (Q.S. Al-Kausar: 1-3)
Pengertian qurban secara terminologi syara' tidak ada perbedaan, yaitu hewan
yang khusus disembelih pada saat Hari Raya Qurban ('Idul Al-Adha 10 Dzul Hijjah)
dan hari-hari tasyriq (11,12, dan 13 Dzul Hijjah) sebagai upaya untuk mendekatkan
diri (taqarrub) kepada Allah SWT.
Dalam Islam qurban disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Saat itu Rasulullah
keluar menuju masjid untuk melaksanakan shalat 'Idul Adha dan membaca khutbah
`Id. Setelah itu beliau berqurban dua ekor kambing yang bertanduk dan berbulu putih
Binatang yang dikurbankan adalah ternak tertentu yang telah ditentukan oleh
syari’, yaitu kambing, sapi (lembu) dan onta. Satu kambing untuk satu orang,
sedangkan satu sapi dan onta cukup untuk 7 orang. Artinya boleh berkurban secara
patungan tetapi terbatas untuk sapi dan onta, masing-masing untuk 7 orang. Ini adalah
pendapat imam Syafi’I, Ahmad, Sufyan Ats Tsauri dan Ibnul Mubarak, disasarkan
pada hadits Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda (yang artinya):
“Seekor sapi patungan dari tujuh orang dan seekor onta juga patungan dari tujuh orang“.
Dan yang paling utama adalah berkurban dengan onta, kemudian sapi dan
kemudian kambing. Onta disyaratkan berumur 5 tahun yang menginjak ke 6 tahun.
Sapi berumur 2 tahun yang menginjak ke 3 tahun. Domba (kibas) berumur 1 tahun
menginjak ke 2 tahun dan kambing kacang berusia 2 tahun menginjak ke 3 tahun.Jika
dilihat dari warna bulu binatang kurban, maka yang paling utama adalah yang
berwarna putih kemudian kuning kemudian cokelat muda (seperti warna tanah)
kemudian merah kemudian belang (hitam putih) kemudian hitam.
Juga disyaratkan binatang-binatang tersebut tidak cacat, seperti: salah satu
matanya picek yang tampak atau buta, atau kakinya timpang atau pincang yang jelas
kepincangannya, atau binatang itu terkena penyakit yang jelas sehingga tampak kurus
atau dagingnya rusak karena penyakit itu, atau telinganya putus atau sebagiannya atau
diciptakan memang tanpa telinga atau semua ekornya atau sebagiannya terputus, maka
kesemuanya ini menjadikan kurbannya tidak cukup (tidak sah).
Tapi jika binatang itu tidak bertanduk atau tanduknya pecah atau dua buah
pelirnya terputus, tetap dibolehkan berkurban dengan binatang tersebut. Dan
dikatakan sudah cukup dan sah. Wallahu A’lam .Maraji’: Kitab Hasyiyah Al Baijuri
juz II, hal. 295-302 dan sumber lain.

B.     Hukum Kurban
Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah bagi kita artinya kesunnahan yang
sangat ditekankan. Namun bagi Rasulullah SAW berqurban adalah wajib sebagai
kekhususan beliau. Kesunnahan tadi terbagi dua ada kalanya sunnah kifayah yaitu
bagi tiap-tiap muslim yang sudah baligh, berakal, memiliki kemampuan untuk
berqurban dan hidup dalam satu keluarga. Artinya jika ada salah satu anggota
keluarga berqurban, maka gugurlah tuntutan untuk berqurban dari tiap-tiap anggota
keluarga itu. Namun tentunya yang mendapat pahala qurban adalah khusus bagi orang
yang melakukannya.Dan ada kalanya hukum qurban sunnah 'ain yaitu bagi mereka
yang hidup seorang diri, tidak memiliki sanak saudara. Atau dengan kata lain sunnah
'ain adalah sasaran kesunnahannya ditujukan pada indifidu atau personal semata.
Yang dimaksud 'memiliki kemampuan' disini adalah orang yang memiliki harta
yang cukup untuk dibuat qurban dan cukup untuk memenuhi kebutuhannya pada hari
raya Idul Adha dan hari-hari Tasyriq. Bahkan Imam As Syafi'i berkata, "Saya tidak
memberi dispensasi / keringanan sedikitpun pada orang yang mampu berqurban untuk
meninggalkannya". Maksud perkataan ini adalah makruh bagi orang yang mampu
berqurban, tapi tidak mau melaksanakannya (lihat: Iqna' II/278)
Meskipun hukum qurban adalah sunnah, namun suatu ketika bisa saja berubah
menjadi wajib, yaitu jika dinadzarkan. Maka konsekwensinya jika sudah menjadi
qurban wajib dia dan keluarga yang dia tanggung nafkahnya tidak boleh mengambil
atau memakan sedikitpun dari daging qurban tersebut.
Disunnahkan pada saat menyembelih beberapa hal, diantaranya: membaca
basmalah dan sholawat kepada Rasulullah sebelum menyembelih, menghadap ke kiblat
dan binatang kurban juga dihadapkan ke kiblat, mengucapkan takbir 3 kali sebelum
basmalah atau sesudahnya, seperti dikatakan imam Al Mawardi dan juga disunnahkan
untuk berdoa agar kurban tersebut diterima oleh Allah, seperti dia berdoa: “ Ya Allah
inilah kurban dariMu dan untukMu, maka terimalah kurban ini”, maksudnya adalah
“ Ya Allah binatang kurban ini sebagai nikmat dariMu kepadaku dan aku mendekatkan
diriku kepadaMu dengannya maka terimalah ini” Disunnahkan bagi yang hendak
berkurban untuk tidak memotong rambutnya, bulu ketiak dan kukunya pada tanggal
10 Dzul Hijjah sampai dia menyembelih binatang kurbannya.

C.    Tujuan Kurban
Berqurban adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah, yang mana Allah
telah memberikan rahmat yang banyak kepada umat manusia. Jika menghitung
rahmat Allah yang sudah kita terima mulai dari ruh ditiupkan kedalam jasad sewaktu
berada di dalam rahim. Niscaya kita tidak dapat untuk menulisnya, walaupun
dijadikan lautuan sebagai tinta dan ranting yang ada dimuka bumi ini sebagai pulpen
nya. walaupun ditambah satu lautan lagi niscaya tidak akan cukup.
Begitu banyak nikmat Allah yang sudah kita terima, jadi tidak ada salahnya
sebagai bentuk rasa syukur, kita dianjurkan untuk berqurban. Dalil Al-Qur`an yang
menyarankan kita untuk berqrban adalah, firman Allah yang artinya "Sesungguhnya
telah kuberikn nikmat yang banyak. maka dirikan lah sholat,dan berqurbanlah,sesunguh
nya orang-orang yang menghinamu,mereka itu orang yang terputus dari rahmat ku.”
(Qs.Al-Kautsar)
Surat ini diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang dalam keadaan
berduka karena ditinggal mati oleh anaknya yang bernama Ibrahim Bin Adam Bin
Muhammad.
Kebiasan kaum yahudi dikota mekah pada saat itu jika kita tidak mempunyai anak
laki-laki, maka mereka termasuk orang yang sial (Abtar). Jadi, pada saat Nabi
Muhammad SAW baru selesai mengerjakan sholat zuhur di masjid beliau berselisih
dengan kaum yahudi, dan kaum yahudi tersebut mengolok-olok Nabi Muhammad
dengan sebutan Abtar..hai Abtar. Pada saat itu Nabi Muhammad merasa sangat sedih.
disaat kesedihan itulah, turun malaikat Jibril. Menyampaikan wahyu membawa surat
Al-Kautsar untuk menghibur hati Nabi Muhammad.

D.    Manfaat Kurban
Bagi seorang muslim atau keluarga muslim yang mampu dan memiliki kemudahan,
dia sangat dianjurkan untuk berqurban. Jika tidak melakukannya, menurut pendapat
Abu Hanifah, ia berdosa. Dan menurut pendapat jumhur ulama dia tidak
mendapatkan keutamaan pahala sunnah."Engkau tidak akan mendapatkan kebajikan yg
sempurna sebelum menafkahkan harta yg engkau cintai" (3:92) sebagian kecil manfaat
qurban:
Pertama, Allah akan mengampuni dosa orang yg berqurban. Kedua, Yang
berqurban akan mendapat limpahan kebaikan2 dari Allah SWT. Ketiga, Dihari kiamat
nanti hewan2 itu akan bersaksi dan menjadi bukti ketaatan kita kpd Allah SWT.
adapula manfaat lainnya:
1.      Merupakan pencerah jiwa karena dengan berkurban berarti jiwa kita terhubung
dengan ketaqwaan kepada Allah SWT;
2.      Dapat memupuk keikhlasan, kejujuran dan kesabaran yang membimbing kita
mencintai Allah dan akhirnya juga mencintai makhluk ciptaanNya.
3.      Mempererat tali persaudaraan kepada sesama manusia serta sikap solidaritas yang
tinggi; dan
4.      Memperkuat keteguhan hati dan jiwa dalam diri kita.

E.     Hikmah Kurban
1.         Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW,
apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian,
Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan
qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”
Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai
bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
2.         Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam
keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied
kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
3.         Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari
raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih
hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang
lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya
darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih
sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn
Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4.         Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR.
Muslim]

5.         Berkurban adalah ibadah yang paling utama


“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al
Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532)
ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa
Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu
shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa
butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan
ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-
Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih
qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”
6.         Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada
mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu
kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada
Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]
7.         Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim
membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami
panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu
sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu
dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pengertian qurban adalah menyembelih binatang ternak(kambing,sapi atau unta)
pada hari raya haji atau hari raya qurban. Hukum berqurban adalah sunnah
muakkadah bagi kita artinya kesunnahan yang sangat ditekankan.
Manfaat qurban: Pertama, Allah akan mengampuni dosa orang yg berqurban.
Kedua, Yang berqurban akan mendapat limpahan kebaikan2 dari Allah SWT. Ketiga,
Dihari kiamat nanti hewan2 itu akan bersaksi dan menjadi bukti ketaatan kita kpd
Allah SWT. Sedangkan hikmah berqurban adalah:
1.      Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban.
2.      Berkurban adalah ciri keislaman seseorang.
3.      Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah.
4.      Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa.
5.      Berkurban adalah ibadah yang paling utama.
6.      Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam.
7.      Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Bambang. (2012). Definisi Qurban dan Hukumnya, [Online]. Tersedia:


http://masbembengs.blogspot.com/2012/10/definisi-qurban-dan-hukumnya.html. [20
Oktober 2013]
Administrator. Pengertian dan Hikmah Qurban, [Online]. Tersedia: http://www.rumah-
yatim.org/indonesia/index.php/Panduan-Qurban/Pengertian-dan-hikmah-Qurban.html.
[20 Oktober 2013]
Muhammad, Asy Syaikh. (2008). Apa Tujuan Ibadah Qurban?, [Online]. Tersedia:
http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/11/27/apa-tujuan-ibadah-qurban/. [20
Oktober 2013]
Jun, Mas. (2012). Tujuan Menyembelih Hewan Qurban, [Online]. Tersedia:
http://kandajun.blogspot.com/p/tujuan-menyembelih-hewan-qurban.html. [20 Oktober
2013]

MAKALAH
QURBAN
Disusun Oleh:
    Amalia
    Sulinah

    Susi Alawiyah

    Ayanah

    Widiawati Ningsih

Kelas : X.5

MA Negeri Kronjo
Sumber : http://furotul29.blogspot.co.id/2013/10/makalah-qurban.html

Anda mungkin juga menyukai