QURBAN
KELOMPOK 10 :
PUTRI MELISA
1B
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
i
DAFTAR ISI
ii
QURBAN
I. PENGERTIAN QURBAN
Qurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat ()قربان. Kurban dalam
Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan,
seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari
tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah. Setiap tanggal 10 Dzul
Hijjah, semua umat Islam yang tidak melaksanakan haji merayakan hari raya Idul Adha. Pada
hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka menyembelih hewan
qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu daerah.
Beberapa pendapat ulama menjelaskan bahwa kurban ini termasuk ibadah sunah dan ada
juga yang wajib. ibadah kurban menurut Al Quran Allah berfirman:
Artinya:“Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al Kautsar: 2).
Pada dasarnya, ibadah menyembelih hewan kurban ini merupakan hal yang sunnah muakad.
Yaitu, sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada ummatnya.
1
Dalam hadits lain dikatakan sebagai berikut:
1) Penyembelihan,
Dalam melakukan penyembelihan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,
seperti pembacaan basmalah, penggunaan alat potong yang tajam, bagian yang
disembelih, serta adab dalam menyembelih
2) Penyembelih,
Orang yang melakukan penyembelihan hendaknya memperhatikan cara dan adab
dalam menyembelih hewan qurban
3) Waktu penyembelihan,
yaitu apabila matahari sudah terbit ditambah waktu yang cukup untuk melaksanakan
salat dua rakaat dan dua khutbah;
2
3) Sehat dan Tidak Cacat
Hewan yang sah tentu tidak luput dari kesehatannya atau tidak cacat. Karena ada
4 cacat yang menyebabkan hewan tergolong cacat dan tidak sah untuk dijadikan
hewan kurban, yakni:
a) Salah satu matanya buta
b) Hewan tersebut sakit dan jelas telah terjangkit.
c) Hewan yang pincang.
d) Hewan yang kurus hingga sumsumnya tidak terlihat.
Selain syarat untuk hewan yang bisa dijadikan hewan kurban, kamu juga perlu ketahui
bagaimana cara yang tepat dan benar dalam memilihnya. Berikut adalah tipsnya:
3
VI. WAKTU PELAKSANAAN QURBAN
Waktu pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuannya, yaitu hewan kurban
harus disembelih setelah salat Idul adha tanggal 10 Dzulhijjah ditambah hari tasyrik yaitu
tanggal 11 sampai terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah
Waktu menyembelih qurban itu diperkirakan dimulai dari setelah terbitnya matahari di
hari raya qurban dan setelah selesai 2 roka’at sholat hari raya idul adha dan 2 khutbah ringan
(mulai matahari terbit + 2 rokaat + 2 khutbah), maka tibalah waktu untuk menyembelih
qurban. Bagi yang tidak melakukan sholat hari raya, ia harus memperkirakan dengan
perkiraan tersebut atau menunggu selesainya sholat dan khutbah dari masjid yang ada di
daerah tersebut atau disekitarnya. Waktu menyembelih qurban berakhir saat terbenamnya
matahari di hari ketiga hari tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah.
Sebaik-baik waktu menyembelih qurban adalah setelah sholat dan khutbah hari Idul
Adha. Jika seseorang menyembelih sebelum waktunya, atau sudah kelewat waktunya,
misalnya : menyembelih di malam hari raya Idul Adha atau menyembelih setelah
terbenamnya matahari tanggal 13 hari tasryik maka sembelihan itu tidak menjadi qurban
akan tetapi menjadi sedekah biasa. Maka hendaknya bagi panitia qurban untuk
memperhatikan masalah ini.
Seperti dalam Quran surah Al Hajj, hewan yang dikurbankan ialah hewan ternak seperti:
1) unta, harus mencapai usia lima tahun atau lebih.
4
3) sapi dan kerbau, harus mencapai usia minimal dua tahun lebih
Kondisi hewan kurban dalam hal ini, syariat mengatur bahwa hewan yang dikurbankan
harus mulus, sehat dan bagus. Tidak boleh ada cacat atau cedera pada tubuhnya. Berikut
standar hewan kurban yang dijelaskan oleh Nabi Saw :
a) Hewan tidak pincang salah satu kakinya
b) Tidak hilang sebagian telinganya.
c) Matanya tidak buta sebelah
d) Tidak dalam kondisi sakit
e) Tidak kurus sekali
f) Ekornya tidak buntung ataupun terputus
g) Sebagian tanduknya tidak patah atau hilang
h) Dalam keadaan sehat, tidak mengandung atau baru beranak.
i) Tidak terpotong hidungnya
Sebagai kaum muslimin, hikmah ibadah kurban sangat terasa, baik bagi para pekurban
maupun penerima manfaat. Terdapat banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik dari ibadah
kurban di Hari Raya Iduladha ini. Bukan sekadar menjalani ibadah kepada Allah SWT dan
berbagi kepada sesama manusia, tapi juga merajut komunikasi dan silaturahmi di antara kita
5
Ibadah kurban sangat serat akan nilai-nilai sosial dan agama. Berikut hikmah ibadah
kurban yang perlu kamu ketahui:
Masya Allah, betapa indahnya hikmah ibadah kurban yang bisa kita sama-sama rasakan.
Mulai dari dicintai Allah, tauladan Nabi, hingga membahagiakan saudara-saudara yang
membutuhkan.
6
KESIMPULAN
SARAN
Tentunya kami menyadari jika dalam makalah ini masih ada kesalahan
serta jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mohon sarannya agar
kami bisa membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan menjadi wawasan bagi kita semua.