Anda di halaman 1dari 9

Makalah

AQIQAH DAN QURBAN


MENUMBUHKAN KEPEDULIAN UMAT

Disusun oleh Kelompok 3


Nama :
1. Aditya ridho nugroho (02)
2. M pramana abhey B P (19)
3. Rehana putri astarina (25)
4. Jesyka nur aliatus sa’adah (17)
5. Melisa nanda fitriani (18)
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI ................................................................................................................................. I
KATA
PENGANTAR ................................................................................................................... II
PENGERTIAN AQIQAH ................................................................................................
1
PROSES
AQIQAH ........................................................................................................... 2
KEUTAMAAN
AQIQAH ................................................................................................ 2
PENGERTIAN, HUKUM, SYARAT-SYARAT QURBAN ...........................................
2
WAKTU
QURBAN .......................................................................................................... 3
TATA CARA
QURBAN ................................................................................................... 3
MASALAH DAGING
QURBAN .................................................................................... 4
PERBEDAAN AQIQAH DAN
QURBAN ...................................................................... 4
KEUTAMAAN
QURBAN ............................................................................................... 5
KESIMPULAN ...............................................................................................................
.. 5
I

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayahnya yang tiada terkira besarnya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan
tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "AQIQAH DAN
QURBAN MENUMBUHKAN KEPEDULIAN UMAT" yang kami harapkan dapat memberikan manfaat
besar bagi kita untuk mempelajari bab aqiqah dan qurban. Melalui kata pengantar ini kami lebih
dahulu meminta maaf bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Tulungagung, 07 Agustus 2023


II

AQIQAH

1. Pengertian, Hukum, dan Syarat-syarat Aqiqah

a. Pengertian Aqiqah

Pengertian Aqiqah secara bahasa adalah nama rambut yang berada di atas kepala anak yang
dilahirkan. Menurut istilah syari'at, Aqiqah adalah binatang yang disembelih sebab bayi yang
dilahirkan pada hari ketujuh bayi tersebut, maksudnya pada hari ketujuh kelahirannya. (al-
Bajuri, 2005).

b. Hukum Aqiqah

Hukum Aqiqah adalah sunnah muakkad. Disunnahkan menyembelih dua ekor kambing
sebagai Aqiqah untuk anak laki-laki dan menyembelih satu ekor kambing untuk anak
perempuan. (al-Bajuri, 2005).

c. Dalil Aqiqah

‫َعن اْلَح َس ِن َع ْن َسُمَر َة َعن النبي صلى هللا عليه وسلم قال كل ُغاَل ٍم ُم ْر َتُهَّن ِبَعِقيَقِتِه الَبْح َع ْنُه َيْو َم‬
‫الَّساِبع َو ُيْخ َلُق َر ْأُسُه َو ُيَسَّم ى‬

Artinya: Setiap anak tergadai dengan aqiqah yan disembelih baginya pada hari ketujuh
dicukur rambutnya dan diberi nama (H.R. Ibn Majah)

d. Syarat-syarat Aqiqah Binatang Aqiqah tidak cacat, gemuk dan cukup umur.

 Tidak cacat seperti pincang, sakit, rusak matanya, patah tanduknya, dan
sebagainya.
 Gemuk tidak kurus
 Cukup umur dan tidak terlalu tua:

-Domba (biri-biri) berumur 1 tahun (sudah ganti gigi).


-Kambing berumur 2 tahun

-Sapi/kerbau berumur 2 tahun

-Unta berumur 5 tahun

e. Waktu Aqiqah

Waktu pelaksanaan Aqiqah adalah pada hari ketujuh dari kelahiran anak. Walaupun anak
tersebut mati sebelum hari ketujuh tetap disunnahkan aqiqah Boleh dilakukan sampai anak
tersebut belum baligh. Apabila sampai baligh belum diaqiqahi, maka diperbolehkan untuk
melakukan aqiqah untuk dirinya sendiri (al-Bajur seorang 2005).

2. Proses Aqiqah

Bagi orang yang melaksanakan aqiqah, maka harus memberi makan kaum fakir dan kaum
miskin. Ia memasak aqiqah tersebut dengan bumbu manis dan memberikannya sebagai
hadiah pada orang-orang faqir dan miskin. Dan hendaknya tidak menjadikan aqiqah sebagai
acara undangan. Dan hendaknya tidak memecahkan tulang-tulangnya (al-Bajuri, 2005).
Bersamaan dengan pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh dari kelahiran seorang anak, maka
pada waktu itu dipotong rambutnya, dan diberi nama. Sunnah ketika anak lahir
mengumandangkan adzan ditelinga kanannya dan iqamah ditelinga kirinya, dan memberinya
rasa (menyethakinya) dengan sesuatu yang manis baik itu kurma atau lainnya.

3. Keutamaan aqiqah

A. Bukti ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Atas lahirnya seorang anak.
B. Memupuk silaturahim, tolong menolong dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
C. Daging aqiqah dapat memberikan pertolongan kepada orang-orang fakir dan miskin.
D. Menumbuhkan sifat-sifat baik seperti: dermawan, kasih sayang, kepedulian umat, dan
Sebagainya.

B. QURBAN
1.Pengertian, Hukum, dan Syarat-syarat Qurban

a. Pengetian qurban Menurut bahasa kata qurban berasal dari kata : Qaroba-yaqrabu-
qurbanan yang artinya: dekat atau mendekat Menurut isltilah, qurban atau disebut juga
dengan al-udhiyah yaitu (al-Bajuri, 2005). Sedangkan menurut istilah berarti menyembelih
hewan ternak yang telah memenuhi syarat tertentu pada hari raya idul adha dan hari tasyri’
dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

b. Hukum qurban: Hukum melaksanakan qurban adalah sunnah muakkadah. Qurban akan
menjadi wajib jika orang tersebut bernadzar. Binatan qurban disembelih pada hari raya
qurban (10 dzulhijjah) dan hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijab) dengan tujuan
mendekatkan diri pada Allah.

c. Dalil Qurban Dalil disunnahkannya qurban ini adalah:


‫َفَلَّم ا َبَلَغ َم َع ُه الَّسْع َي َقاَل َيا ُبَنَّي ِإِّني َأَر ى ِفي اْلَم َناِم َأِّني َأْذ َبُحَك َفاْنُظْر َم اَذ ا َتَر ى َقاَل َيا َأَبِت اْفَع ْلَم ا ُتْؤ َم ُر َس َتِج ُد ِني ِإْن َشاَء ُهللا‬
‫ِم َن الَّصاِبِريَن (*)َفَلَّم ا َأْس َلَم ا َو َتَّلُه ِلْلَج ِبيِن (*) َو َناَدْيَناُه َأْن َياِإْبَر اِهيُم (*)َقْد َص َّد ْقَت الُّر ْؤ َيا ِإَّنا َك َذ ِلَك َنْج ِزي اْلُم ْح ِس ِنيَن (*)ِإَّن‬
‫)*( َهَذ ا َلُهَو اْلَباَل ُء اْلُم ِبيُن (*)َو َفَدْيَناُه ِبِذ ْبٍح َع ِظ يٍم‬
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu.
Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya
Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran
keduanya ). Dan kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi
itu Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar. (Q.S. Ash- Shaffat: 102-107)

2
Dan ayat:

‫)*( ِإَّنا َأْع َطْيَناَك اْلَك ْو َثَر (*)َفَص ِّل ِلَر ِّبَك َو اْنَح ْر (*)ِإَّن َشاِنَئَك ُهَو اَأْلْبَتُر‬

Artinya: Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu dialah yang terputus. (Q.S. al-Kautsar: 1-3)

d. Syarat-syarat qurban

1) Yang berqurban orang Islam

2) Pelaksanaan qurban pada hari yang diperintahkan

3) Binatang qurban tidak cacat, gemuk dan cukup umur.

 Tidak cacat seperti pincang, sakit, rusak matanya, patah tanduknya, dan
sebagainya.
 Gemuk tidak kurus
 Cukup umur:
-Domba (biri-biri) berumur 1 tahun (sudah ganti gigi).
-Kambing berumur 2 tahun
-Sapi/kerbau berumur 2 tahun
-Unta berumur 5 tahun

4) Seekor kambing/domba untuk satu orang sedangkan unta/sapi/kerbau untuk tujuh orang.

5) Daging, kulit dan semua bagian binatang qurban diserahkan kepada yang
berhakmenerimanya.

6) Sebagian daging boleh dimakan oleh yang berqurban (asal tidak lebih dari sepertiga)
kecuali qurban nazar, maka orang yang berqurban termasuk keluarganya tidak boleh makan
daging qurban tersebut.

2. Waktu qurban

Waktu penyembelihan qurban pada hari nahr dan hari tasyrik yaitu sejak selesai shalat Idul
Adha (tanggal 10 Dzulhijjah) sampai saat terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah.
3. Tata cara qurban

Cara menyembelih qurban disunnahkan untuk:

a) Membaca basmalah

b) Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW.

c) Hewan disembelih dihadapkan ke kiblat dengan posisi dimiringkan rusuk kiri di sebelah
kanan.

D) Membaca takbir 3 kali.

e) Disembelih sendiri oleh orang yang berqurban, jika mewakilkan sebaiknya ia menyaksikan
penyembelihannya. F) Membaca doa agar qurbannya diterima Allah SWT.

3
‫الهْم َهِذِه ِم نَك َوِإَلْيَك َفَتَقَّبل مبنى َأنَت َأْر َحُم الَّراِح ِم ين‬

Artinya: “Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan kepada-Mu tempat kembali, maka terimalah
qurbanku, wahai yang Maha Mulia, Engkaulah dzat yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.

4. Masalah daging qurban

Daging qurban dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Daging qurban yang wajib Qurban yang wajib seperti qurban nazar (janji yang pernah
diucapkan). Daging qurban nazar harus dibagikan kepada orang lain semua. Sedangkan
orang yang berqurban tidak boleh memakan dagingnya meskipun sedikit.
b. Daging qurban sunnah adalah qurban seperti biasa yang dilakukan pada setiap hari raya
qurban. Qurban sunnah dagingnya boleh dimakan bagi orang yang berqurban. Maksimal
1/3 dari daging binatang qurban, bahkan menurut sebagian ulama wajib memakannya.
Allah berfirman:

‫فُك ُلوا ِم ْنَها َو َأْطِعُم وا البائس الفقير‬

Artinya...” Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang sengsara lagi fakir” (QS. Al Hajj: 28).

c. Orang yang melaksanakan qurban dilarang menjual bagian dari binatang qurbannya. Baik
dari daging, bulu, atau kulitnya.

d) Haram menjadikan bagian dari binatang qurban sebagai ongkos untuk tukang jagal.

5. Perbedaan qurban dengan aqiqah

Perbedaan antara qurban dan aqiqah antara lain:


1) Qurban adalah menyembelih binatang ternak dengan maksud mendekatkan diri kepada
Allah SWT, sedangkan aqiqah adalah menyembelih hewan ternak sebagai ungkapan rasa
syukur kepada Allah atas lahirnya seorang anak.

2) Waktu qurban dilaksanakan pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) atau pada hari Tasyrik
(11, 12, 13, Dzulhijjah), sedang aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh dari lahirnya anak.

3) Dari segi jumlah binatang yang disembelih

-Qurban seekor kambing/domba untuk satu orang laki-laki atau perempuan, sedangkan unta,
sapi, kerbau untuk tujuh orang laki-laki atau perempuan, atau campur laki-laki dan
perempuan.

-Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan seekor kambing.

4
6. Keutamaan Qurban

a. Qurban membersihkan diri dari sifat tercela seperti kikir, rakus, kejam, mementingkan
diri sendiri dan lain-lain.
b. Qurban adalah bukti nyata ketaatan dan kedekatan diri seseorang kepada Allah SWT. C.
c. Ibadah qurban adalah amalan mengikut sunah Nabi Ibrahim as, dan Nabi Ismail as.
d. Qurban memberikan pertolongan kepada fakir miskin dan orang tidak mampu, sehinga
qurban akan mengurangi beban mereka.

KESIMPULAN

 Ibadah kurban adalah ibadah yang dilaksanakan pada waktu tertentu yakni pada hari Idul Adha
yang dilaksanakan dengan cara menyembelih hewan kurban dengan maksud untuk mendekatkan
diri kepada Allah.
 Hukum menyembelih hewan kurban adalah sunnah muakkadah.
 Aqiqah memiliki makna ‘penyembelihan hewan yang dilakukan karena kelahiran anak d an
dilakukan pada hari ketujuh kelahiran.
 Hukum daging aqiqah seperti daging kurban, dalam arti sebagiannya boleh dimakan oleh orang
yang beraqiqah dan sebagian lagi disedekahkan. Tidak dibolehkan sama sekali menjualnya Lebih
lanjut, disunnahkan memasak daging tersebut, lantas pihak keluarga dan orang-orang lainnya
memakan daging tersebut di rumah si pemilik.
5

Anda mungkin juga menyukai