Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KLIPING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah”

DISUSUN OLEH :

Nama : Luthfi Desri


Kelas : 9D / IX D

SMPN 35 BATAM
2020/2021
1. Pengertian qurban
     Qurban menurut bahasa berasal dari kata‫ب‬
َ ‫ ُق َر‬ berarti “dekat”, sedang menurut syariat qurban
berarti hewan yang disembelih dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
dengan syarat-syarat dan waktu tertentu, disebut juga udhiyah
2. Hukum qurban
     Berqurban merupakan ibadah yang disyariatkan bagi keluarga muslim yang mampu. Firman
Allah SWT:

     sebagian ulama berpendapat bahwa berqurban itu hukum-nya wajib, sedangkan Jumhur
Ulama (sebagian besar ulama) berpendapat hukum berqurban adalah sunah muakkad, dengan
alasan sabda Rasulullah saw.:

ْ ‫ة لَك‬
‫ُم‬ ٌ ‫س َّن‬
ُ ‫ه َو‬
ُ ‫ح ِر َو‬
ْ ‫ت بِال َّن‬
ُ ‫ُا ِم ْر‬

“aku di perintahkan berqurban dan qurban itu sunnah bagimu” (H.R. tirmizi)
     Hukum qurban menjadi wajib apabila qurban tersebut dinadzarkan. Menurut Imam Maliki,
apabila seseorang membeli hewan dengan niat untuk berqurban, maka ia wajib menyembelihnya.

3. Latar belakang qurban


     Di dalam Al-Qur’an telah terdokumentasikan secara nyata ketika Nabi Ibrahim  a.s 
bermimpi  menyembelih  putranya  yang  bernama Ismail a.s sebagai persembahan kepada Allah
Swt.. Mimpi itu kemudian diceritakan kepada Ismail a.s dan setelah mendengar cerita itu ia
langsung meminta agar sang ayah melaksanakan sesuai mimpi itu karena diyakini benar-benar
datang dari Allah Swt.. Sebagaimana Firman Allah Swt.  QS. As-Saffat 102:
”Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang
sabar”
     Hari berikutnya, Ismail as dengan segala keikhlasan hati menyerahkan diri untuk disembelih
oleh ayahandanya sebagai persembahan kepada Allah Swt.. dan sebagai bukti ketaatan   Nabi
Ibrahim As kepada Allah Swt., mimpi itu dilaksanakan. Acara penyembelihan  segera
dilaksanakan ketika  tanpa disadari yang di tangannya ada seekor domba.

4. Waktu dan tempat menyembelih qurban


     Waktu yang ditetapkan untuk menyembelih qurban yaitu sejak selesai sholat idhul adha (10
dzulhikkah) sampai terbenam matahari tanggal 13 dzulhijjah. Sabda Rosulullah SAW:

ْ ‫كانَ َها ُأ‬


‫خ َري‬ َ ‫ح َم‬
ْ َ‫ي َف ْليَذْ ب‬ َ ‫ل اَنْ ُت‬
َ ّ ‫ص ِل‬ َ ‫ح َق ْب‬
َ َ‫ن َكانَ َذب‬
ْ ‫َم‬

Artinya: “barang siapa menyembelih (hewan qurban) sebelum kita mengerjakan sholat, maka
hendaklah ia menyembelih yang lain sebagai gantinya. (Muttafaqun Alaih).
     Tempat menyembelih sebaiknya dekat dengan tempat pelaksanaan sholat Idhul Adha. Hal ini
sebagai sarana untuk syi’ar Islam.

5. Ketentuan hewan qurban


Hewan yang dijadikan qurban adalah hewan ternak, sebagaimana firman Allah SWT:
 

Artinya: “dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada
mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-
Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),” (Q.S
Al-Hajj: 3
     Hewan yang dimaksud adalah unta, sapi, kerbau dan kambing atau domba. Adapun hewan-
hewan tersebut dapat dijadikan hewan qurban dengan syarat telah cukup umur dan tidak cacat,
misalnya pincang, sangat kurus, atau sakit. Ketentuan cukup umur itu adalah:

1. Domba sekurang-kurangnya  berumur  satu  tahun  atau  telah  tanggal giginya.


2. Kambing biasa sekurang-kurangnya berumur satu
3. Unta sekurang-kurangnya berumur lima
4. Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berumur dua
Hewan yang sah untuk dikurbankan adalah hewan yang tidak cacat, baik karena pincang, sangat
kurus, putus telinganya, putus ekornya, atau kerena sakit. Seekor kambing atau domba hanya
untuk qurban satu orang, sedangkan seekor unta, sapi atau kerbau masing-masing untuk tujuh
orang.

6. Sunnah-sunnah dalam menyembelih


Pada waktu menyembelih hewan qurban, disunahkan:

1. Melaksanakan sunah-sunah yang berlaku pada penyembelihan biasa, seperti: membaca


basmallah, membaca shalawat, menghadapkan hewan ke arah qiblat, menggulingkan hewan
ke arah rusuk kirinya, memotong pada pangkal leher, serta memotong urat kiri dan kanan
leher
2. Membaca takbir ‫اللَّ ُه اَ ْكبَ ْر‬
3. Membaca doa sebagaimana dianjurkan oleh Rosulullah SAW:
‫م ٍد‬
َّ ‫ح‬
َ ‫ة ُم‬
ِ ‫ن ُا َّم‬
ْ ‫م ٍد َو ِم‬
َّ ‫ح‬
َ ‫ن ُم‬
ْ ‫ل ِم‬ َّ ‫اللَّ ُه‬
ْ َّ‫م تَ َقب‬

4.  Orang yang  berqurban  menyembelih  sendiri  hewan   Jika ia mewakilkan kepada          


orang lain, ia disunatkan hadir ketika penyembelihan berlangsung.

7. Hikmah qurban
     Hikmah qurban sebagaimana yang disyariatkan Allah Swt. mengandung beberapa hikmah,
baik pelaku, penerima maupun kepentingan umum, sebagai berikut:
1. Bagi orang yang berqurban :
 Menambah kecintaan kepada Allah
 Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
 Menunjukkan rasa syukur kepada Allah
 Mewujudkan  tolong   menolong,   kasih   mengasihi   dan   rasa solidaritas.
2.  Bagi penerima daging qurban

 Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah


 Bertambah semangat dalam
3.   Bagi kepentingan umum :

 Memperkokoh tali persaudaraan, karena ibadah qurban melibatkan semua lapisan


 Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran beragama baik bagi orang yang mampu maupun
yang kurang
AQIQAH
1. pengertian aqiqah
     Aqiqah dari segi bahasa berarti rambut yang tumbuh di kepala bayi. Sedangkan dari segi
istilah adalah binatang yang disembelih pada saat hari ketujuh atau kelipatan tujuh dari kelahiran
bayi disertai mencukur rambut dan memberi nama pada anak yang baru dilahirkan.

2. hukum aqiqah
     Aqiqah hukumnya sunah bagi orang tua atau orang yang mempunyai kewajiban menanggung
nafkah hidup si anak.

Sabda Rasulullah saw.:


‫مى‬
َّ ‫س‬ ُ َ‫خل‬
َ ‫ق َو ُي‬ ْ ‫ه َو ُي‬
ِ ‫سابِ ِع‬
َ ‫م‬
َ ‫نه يَ ْو‬
ُ ‫ح َع‬
ُ َ‫ه ُتذْ ب‬ ٌ ‫ل ُغاَل ٍم ُم ْرتَ َه‬
ِ ِ‫ن بِ َع ِق ْي َقت‬ ُّ ‫ُك‬

Artinya: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh,
dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Ahmad dan Imam yang empat)
3. jenis dan syarat hewan aqiqah
     Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan seekor. Adapun binatang
yang dipotong untuk aqiqah, syarat-syaratnya sama seperti binatang yang dipotong untuk qurban.
Kalau pada daging qurban disunatkan menyedekahkan sebelum dimasak, sedangkan  daging
aqiqah sesudah dimasak.
Dalam hadist dari Aisyah ra.

‫شا ٌة‬
َ ‫ة‬
ِ َ‫اري‬
ِ ‫ج‬َ ‫ن ا ْل‬
ِ ‫ن َو َع‬
ِ ‫ف َءتَا‬ َ ‫لن َم‬
ِ ‫كا‬ َ ‫ن ا ْل ُغاَل ِم‬
ِ َ‫شات‬ ِ ‫ق َع‬ ِ َّ‫ل الل‬
َّ ‫ه صلم ا!نْ ُي َع‬ ُ ‫اَنَّ َر‬
ُ ‫س ْو‬

Artinya: ”Bahwasanya Rasulullah Saw. memerintahkan orang-orang agar menyembelih aqiqah


untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang umurnya sama, dan untuk anak perempuan seekor
kambing.
4. waktu meyembelih aqiqah
     penyembelihan aqiqah dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak. Jika hari ketujuh telah
berlalu, maka hendaklah menyembelih pada hari keempat belas. Jika hari keempat belas telah
berlalu, maka hendaklah pada hari ke dua puluh satu.

5. hikmah aqiqah
     Berbagai  peribadahan  dalam  Islam  tidak  terlepas  dari  hikmah-hikmah yang  terkandung 
di  dalamnya.  Hal  itu  merupakan  misi  Islam  sebagai agama Rahmatan li al-alamin. Aqiqah
merupakan satu bentuk peribadahan mempunyai hikmah sebagai berikut:
1. Merupakan wujud rasa syukur kepada Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan pada
2. Menambah rasa cinta anak kepada orang tua, karena anak merasa telah diperhatikan dan
disyukuri kehadirannya di dunia ini, dan bagi orang tua merupakan bukti keimanannya
kepada Allah
3. Mewujudkan hubungan yang baik dengan tetangga dan sanak saudara yang ikut merasakan
gembira dengan lahirnya seorang anak karena mereka mendapat bagian dari aqiqah
Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah

Menyembelih hewan qurban bertujuan untuk menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim dan Ismail


sebagai bentuk rekomendasi terhadap perintah Allah SWT. Berikut ini adab dan tata cara
menyembelih yang disarankan dalam Islam.
1. Pertama, hewan qurban dirobohkan ke arah kiri dengan menghadap ke kiblat.
2. Kedua, bacalah basmalah sebelum menyembelih hewan qurban.
3. Letakkan pisau tepat di leher hewan qurban, lalu lakukan gerakan penyembelihan tanpa
mengangkat pisau sedikit pun. Ketika menyembelih, harus memutuskan tiga saluran, yakni
pembuluh darah, pernapasan, dan saluran makanan.
4. Setelah hewan benar-benar mati , kamu bisa melakukan proses selanjutnya.
5. Gantung hewan qurban tersebut dengan posisi kaki belakang diikat ke atas dan kepala
menghadap bawah. Tujuannya lari darah keluar secara sempurna untuk mencegah
penanggulangan kontaminasi. Selain itu, lokasi demikian memudahkan navigasi
selanjutnya.
6. Langkah keenam, ikat saluran makanan dan bagian anus. Cara ini dilakukan untuk
memastikan isi lambung dan usus tidak mencemari daging,
7. Selanjutnya, lakukan pengulitan hewan secara bertahap, mulai dari membuat sayatan di
tengah sepanjang kulit dada dan perut sampai kaki tengah.
8. Jika pengulitan sudah selesai, berikutnya keluarkan isi rongga dada dan perut . Lakukan
dengan hati-hati agar usus dan lambung tidak robek atau terkena goresan pisau.
9. Tahap kesembilan; ambil jeroan hewan qurban, seperti hati, paru, limpa, jantung, ginjal,
lambung, usus, dan esofagus.
10. Langkah kesepuluh, periksa kondisi daging, jeroan, dan kepala. Jika memungkinkan,
pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan atau paramedis veteriner.
11. Selanjutnya, dipindahkan daging ke tempat khusus atau kemas daging menggunakan
kantong plastik.
12. Untuk jeroan, cuci sampai bersih . Upayakan limbah tidak dibuang ke sungai atau selokan.
Sebelum melaksanakan aqiqah, ada beberapa sunnah yang dilakukan saat menyambut kelahiran
sang buah hati. Menurut Al-Ghazi dalam Kitab Fathul Qarib bahwa beberapa hal berikut ini
disunnahkan untuk dilakukan  oleh orang tuanya (bapaknya) yaitu:

1. Saat anak baru lahir, memperdengarkan adzan pada telinga kanan dan iqomah pada
telinga kiri

2. Memberi sedikit kurma yang sudah dilembutkan pada mulut anak sampai tertelan.

3. Diberi nama pada hari ketujuh

4. Setelah penyembelihan hewan akikah, rambut bayi dipotong dan sunnah bersedekah
dengan emas atau perak seberat timbangan rambut yang dipotong.

Adapun manfaat dari aqiqah adalah:

1. Merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud rasa
syukur atas karunia yang dianugerahkan oleh Allah dengan lahirnya sang anak.

2. Akikah sebagai sarana mengekspresikan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam
dan bertambahnya keturunan umat Rasulullah SAW.

3. Berbagi kebahagiaan bersama fakir miskin, serta tetangga, dan sanak saudara dengan
memberikan makan daging akikah yang sudah dimasak.

Setelah memahami tentang sejarah, dalil, dan keutamaan aqiqah, maka ada satu hal yang harus
diperhatikan, yaitu cara penyembelihan hewan aqiqah. Berikut tata caranya:

1. Hendaklah yang menyembelih adalah shohibul kurban sendiri jika mampu. Jika tidak


mampu boleh diwakilkan orang lain dan disaksikan oleh shohibul kurban.

2. Menggunakan pisau yang tajam.

3. Tidak mengasah pisau di depan hewan yang akan disembelih karena akan membuat
hewan tersebut ketakutan.

4. Menghadapkan hewan ke arah kiblat


5. Membaringkan hewan di atas lambung sebelah kiri.

6. Meletakkan kaki di leher hewan yang akan disembelih.

7. Disyariatkan membaca basmalah dan disunnahkan mmenambahkan takbir sebagaimana


menyembelih hewan kurban.

8. Disunnahkan menyebut aqiqah anak yang diaqiqahi seperti berikut: “Bismillahi Allahu


Akbar hadzihi aqiqatu fulan (menyebutkan nama anak)”.

9. Disembelih dengan cepat untuk meringankan rasa sakit yang dialami hewan kurban.

10. Pastikan tenggorokan, kerongkongan, dan dua urat leher telah pasti terpotong.

11. Tidak boleh mematahkan leher sebelum hewan benar-benar mati.

Anda mungkin juga menyukai