Anda di halaman 1dari 4

RESUME FIQIH I

AQIQAH DAN QURBAN

Oleh :

Diki Hermawan

Abdul Rijaluloh

A. AQIQAH

Aqiqah secara bahasa artinya memutus, melubangi, membelah atau memotong.


Secara syariat makna Aqiqah adalah menyembelih kambing/domba sebagai tanda
syukur kepada Allah Swt. atas lahirnya anak, baik laki-laki atau perempuan. Dengan
Aqiqah pula anak dapat terbebas dari ketergadaian, dan insyaalloh akan menjadi
syafaat pada hari akhir bagi kedua orang tuanya. Aqiqah paling utama dilaksanakan
pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Pada hari itu pula seorang bayi dicukur
rambutnya dan diberi nama yang baik. Sabda Nabi Saw.:

‫َر َو اُه اْبُن َم اَج ْه َع ْن َسُمَر َة﴾ ُك ُّل ُغاَل ٍم ُم ْر َتَهٌن ِبَع ِقْيَقِتِه ُتْذ َبُخ َع ْنُه َيْو َم الَّساِبِع َو ُيْخ َلُق َر ْأُسُه َو ُيَسَّم ى‬

Artinya: Setiap anak itu tergadai dengan Aqiqah nya yang disembelih pada hari
ketujuh, dicukur rambut kepalanya, dan diberi nama. (H.R. Ibnu Majah diriwayatkan
dari Samurah)

1. Ketentuan Aqiqah

a. Hewan yang digunakan untuk Aqiqah

1). kambing/domba itu harus dalam keadaan sehat, tidak kurus, dan tidak cacat
2). kambing/domba itu sudah berumur satu tahun lebih (sudah pernah berganti
gigi).
b. Orang yang diAqiqahi serta jumlah hewan untuk Aqiqah

Para ulama sepakat bahwa orang yang di Aqiqahi adalah anak yang baru lahir,
hal ini berdasarkah hadis yang menyatakan bahwa Aqiqah itu dilakukan pada hari
ke tujuh dari kelahiran anak. Ada pun jumlah hewan untuk Aqiqah mayoritas ulama
berpendapat bahwa untuk anak laki-laki sebanyak 2 ekor kambing/domba dan untuk
anak perempuan sebanyak 1 ekor kambing/domba.

c. Waktu penyembelihan hewan Aqiqah

1
Penyembelihan hewan Aqiqah sebaiknya dilaksanakan pada hari ke tujuh dari
kelahiran bayi. bahwa Aqiqah bisa dilaksanakan pada hari keempat belas, atau pun
hari kedua puluh satu. Jika pada hari-hari itu juga belum mampu, boleh dilakukan
kapan saja saat yang bersangkutan sudah mampu. Kewajiban Aqiqah menjadi gugur
apabila bayi meninggal sebelum usia tujuh hari.

d. Tata cara penyembelihan hewan Aqiqah

Tata cara penyembelihan hewan Aqiqah sama dengan penyembelihan hewan


yang telah dibahas pada pembahasan penyembelihan hewan, hanya saja tujuannya
yang berbeda, yaitu sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan
Allah Swt. dengan lahirnya sang anak.

e. Pembagian daging Aqiqah

Sebaiknya daging Aqiqah diberikan dalam kondisi yang sudah dimasak. Orang
tua yang melaksanakan Aqiqah untuk anaknya boleh memakan daging Aqiqah
tersebut, menghadiahkan sebagian dagingnya kepada sahabat-sahabatnya, dan
menyedekahkan sebagian lagi kepada kaum Muslimin.

2. Hikmah Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan Aqiqah mengandung banyak hikmah, di antaranya:

a. Merupakan wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Swt.
Dengan lahirnya sang anak;

b. Merupakan tebusan bagi anak yang baru lahir sehingga dapat membebaskan anak
dari ketergadaian, dan akan menjadi syafaat pada hari akhir bagi kedua orang
tuanya; dan

c. Memperkuat tali silaturahim di antara anggota masyarakat dalam menyambut


kehadiran anak yang baru lahir.

B. QURBAN

Secara bahasa kurban berasal dari kata qarraba yang berarti dekat. Secara syariat
kurban artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan hewan tertentu
atas dasar perintah Allah Swt. dan petunjuk Rasulullah Saw. Udhiyah artinya
menyembelih hewan pada waktu matahari naik di pagi hari (pada hari raya Idul Adha
dan hari tasyrik).

Perintah untuk berkurban antara lain terdapat dalam Q.S. alKautsar/108:1-3

2
۳﴿ ‫ ُهَو اَأْلْبَتُر‬:‫﴾ ِاَّن َش اِنَئَك‬۲﴿ ‫﴾ َفَص ِّل ِلَر ِّبَك َو اْنَح ْر‬۱﴿ ‫ِاَّنۤا َاْع َطْيٰن َك اْلَك ْو َثَر‬

Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka
laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurban lah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orangorang yang membencimu dialah
yang terputus (dari rahmat Allah). (Q.S. alKautsar/108:1-3).

1. Ketentuan Kurban

Ketentuan kurban bisa ditinjau dari segi orang yang berkurban, jenis hewan yang
dijadikan kurban, jumlah hewan dan orang yang berkurban, waktu dan tempat
penyembelihan, tata cara penyembelihan, dan pembagian daging kurban.

a. Orang yang berkurban adalah:

1) Orang Islam
2) Merdeka
3) Berakal
4) Mampu menyediakan hewan kurban
b. Jenis hewan
Jenis hewan yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah unta, sapi,
kerbau, kambing atau biri-biri. Ada pun ketentuan hewanhewan tersebut adalah:
1) Sehat atau tidak menimbulkan bahaya
2) Organ tubuhnya lengkap, tanduknya tidak patah, tidak buta matanya, tidak
pincang, telinganya tidak cacat, tidak sakit, dan tidak kurus kering
3) Telah cukup umur, tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda
c. Jumlah hewan dan orang yang berkurban

Untuk jenis hewan unta, sapi, dan kerbau boleh untuk kurban sejumlah tujuh
orang. Sedangkan untuk kambing dan domba hanya untuk jumlah nya satu orang .

d. Waktu dan Tempat Penyembelihan Kurban

Waktu penyembelihan kurban adalah setelah salat Iduladha (tanggal 10 bulan Dz|
ulh]ijjah) dan tiga hari tasyrik (11,12, dan13 bulan Dzulhijjah). Penyembelihan
boleh dilakukan pada siang hari atau sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum
matahari terbenam pada tanggal 13 bulan Dzulhijjah). Tidak ada perbedaan waktu
siang atau pun malam. Tempat yang disunahkan untuk menyembelih adalah tanah

3
lapangan. Tujuannya adalah memberitahukan kepada kaum Muslimin bahwa kurban
sudah boleh dilakukan dan untuk mengajari kaum Muslimin tata cara kurban yang
benar.

e. Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

Tata cara penyembelihan hewan kurban sama dengan poenyembelihan hewan


pada umumnya, hanya saja tujuannya yang berbeda, yaitu untuk lebih mendekatkan
diri kepada Allah Swt.

Ketika menyembelih hewan kurban disunahkan membaca doa yang Diajarkan


oleh Rasulullah SAW berikut ini:

‫مهلال ِم ْنَك َو َلَك َو َع ْن ُمَحَّمٍد َو ُاَّمِتِه ِباْس ِم الِّٰل َو الُّٰل َاْك َبر‬

Artinya: Ya Allah, segala sesuatu berasal dari-Mu, dan hanya untuk-Mu, dan dari
Nabi Muhammad dan umatnya, dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.

f. Pembagian Daging Kurban

Daging kurban dibagikan kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah,
belum dimasak. Apabila orang yang berkurban (sahibul qurban) menghendaki, dia
boleh mengambil daging kurban itu maksimal sepertiganya

2. Hikmah Qurban

Hikmah pelaksanaan kurban antara lain sebagai berikut:

a. Lebih mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah Swt.

b. Melatih diri agar bersikap dermawan, tidak rakus, dan tidak kikir

c. Mendidik diri untuk lebih peduli kepada sesama.

d. Menjauhkan diri dari sikap tamak, rakus, ingin menang sendiri, sewenang-
wenang kepada orang lain.

Referensi:

Buku pendidikan agama Islam dan Budi pekerti Hal 308-328.

Anda mungkin juga menyukai