Anda di halaman 1dari 10

Aqiqah dan Kurban

Biodata
Nama : Delvia Adriana
Kelas : 4G
Nim : 2111210169
Mapel : Pengembanngan Media dan Sumber Belajar
Judul : Aqiqah dan Kurban
Materi

01 Aqiqah dan Kurban


Pengertian Aqiqah dan Kurban

02 Aqiqah dan Kurban


Ketentuan dan tata cara aqiqah

Aqiqah dan Kurban


03 Ketentuan dan tata cara berkurban
Pengertian Aqiqah dan
kurban
Menurut bahasa aqiqah berarti bulu atau rambut anak yang baru lahir. Sedangkan dalam
makna istilah artinya menyembelih hewan untuk kelahiran anak laki-laki atau anak perempuan
ketika masih berusia 7 (tujuh) hari atau 14 (empat belas) hari atau 21 (dua puluh satu) hari.
Menurut imam Ahmad dan jumhhur ulama mengatakan bila di tinjau dari segi syar’l maka yang
disebut berkurban atau menyembelin Binatang yang halal untuk dimakan sesuai dengan
ketentuan syar’l
Ketentuan dan tata cara
aqiqah
A. Ketentuan Aqiqah

Dasar dari pelaksanaan aqiqah sebenarnya memiliki kesamaan dengan qurban, dimana
didalamnya ada kesamaan didalam hal jenis binatang aqiqah/qurbannya. Bahkan dapat dipahami
bahwa jenis binatang aqiqah adalah kambing, 2 (dua ekor) untuk bayi laki-laki dan 1 (satu) ekor
untuk bayi perempuan. penyembelihan hewan aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh dari
kelahirannya dengan menghitung hari kelahirannya. Apabila anak dilahirkan pada waktu malam
hari, maka penyembelihan dihitung dari hari setelah malam kelahirannya.
Tata cara Aqiqah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyembelih sebagai berikut:
1. Mempersiapkan dan mempertajam alat penyembelihannya.
2. Menutupi tubuh dan kepala binatang yang disembelih dengan kain atau daun yang lebar.
3. Tidak memperlihatkan penyembelihan kepada binatang lainnya (karena ketika
menyembelih dua ekor binatang untuk bayi laki-laki, binatang satunya hendaknya
ditempatkan di tempat yang lain terlebih dahulu).
4. Mengendalikan binatang yang akan disembelih agar mudah dalam prosesi penyembelihan.
5. Membaringkan hewan yang akan disembelih pada lambung kiri menempel ke tanah,
sehingga tangan kiri penyembelih berada di sebelah kepala hewan yang terletak pada arah
selatan.
6. Penyembelihan menghadap kiblat.
7. Ketika menyembelih hendaknya membaca basmallah, membaca takbir, dan membaca
do’a: Bismillahirrahmanirrahiim. Allaahumma minka wailaika ‘aqiqaati fulaani .....
fataqobbal minni. ”Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang. Ya Allah, dari Engkau dan untuk Engkau aqiqah fulan (sebut nama anak
yang diaqiqahi), maka terimalah aqiqah ini dariku”.
8. Membaca shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW.
9. Letakkan pisau dengan kuat pada leher binatang dengan menggerakkan untuk
memotong saluran pernafasan dan saluran makanan tanpa lepas dari leher binatang
hingga benar-benar terputus saluran tersebut.
10. Penyembelih harus seorang Muslim, lebih baik jika seseorang yang terjaga Iman dan
Islamnya, serta sehat jasmani dan rohani. Khusus pada penyembelihan binatang aqiqah,
selain sunnah-sunnah tersebut, disunahkan pula waktu penyembelihannya pada saat
terbitnya matahari.
Ketentuan dan tata cara
kurban
A. Ketentuan Kurban

Jenis hewan yang boleh digunakan untuk berkurban adalah dari golongan Bahiimatu al-
An`aam, yaitu hewan yang diternakkan untuk diperah susunya dan dikonsumsi dagingnya
yaitu, unta, sapi, kerbau, domba atau kambing. Seekor kambing atau domba hanya
digunakan untuk kurban satu orang, sedangkan seekor unta, sapi atau kerbau bisa digunakan
untuk kurban tujuh orang. Sedangkan hewan yang yang paling utama untuk berkurban
secara berurutan adalah unta, sapi/kerbau dan kambing/domba
Tata cara kurban
1. Hewan yang akan dikurbankan dibaringkan ke sebelah kiri rusuknya dengan posisi mukanya
menghadap ke arah kiblat, diiringi dengan membaca doa“Robbanaa taqabbal minnaa innaka antas
samii’ul ‘aliim.” (Artinya: Ya Tuhan kami, terimalah kiranya qurban kami ini, sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).”
2. Penyembelih meletakkan kakinya yang sebelah di atas leher hewan, agar hewan itu tidak menggerak-
gerakkan kepalanya atau meronta.
3. Penyembelih melakukan penyembelihan, sambil membaca: “Bismillaahi Allaahu
Akbar” (Artinya: Dengan nama Allah, Allah Maha Besar). Dapat pula ditambah bacaan shalawat atas
Nabi Muhammad Saw. Para saksi pemotongan hewan kurban dapat turut membaca takbir “Allahu
Akbar”).
4. Penyembelih membaca doa kabul (doa supaya kurban diterima Allah) yaitu: “Allahumma minka wa
ilayka. Allahumma taqabbal min …” (sebut nama orang yang berkurban). (Artinya: Ya Allah, ini
adalah dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu, Ya Allah, terimalah dari….).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai