Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ziyaan Izaanatulhaqq 21170010

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Semester 3)


Mata Kuliah : Fiqih Ibadah
Dosen : Yudril Basith, M.A
Qurban Dan Aqiqah
A. Pengertian qurban dan aqiqah
ْ ُ‫( ْاال‬al-udhiyah) yang
Qurban menurut pengertian, qurban berasal dari bahasa arab ‫ض ِحيَة‬
diambil dari kata dhuha yang memiliki arti permulaan siang setelah terbitnya matahari atau
meningginya matahari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan qurban dilakukan setelah
sholat idul adha dimana penyembelihan dilakukan saat matahari meninggi di waktu dhuha. 1
Sedangkan menurut pengertian istilah qurban merupakan ibadah kepada allah dengan cara
menyembelih hewan tertentu yang dilaksanakan pada hari raya idul adha (tanggal 10 dzulhijjah)
dan hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13 dzulhijjah).2
Waktu yang telah ditetapkan untuk berqurban adalah pada hari raya idul adha pada tanggal
10 dzulhijjah dan dilaksanakan setelah sholat Ied sampai sebelum terbenamnya matahari di tanggal
13 dzulhijjah. Tempat penyembelihan biasa dilakukan di dekat tempat pelaksanaan sholat Idul
Adha.3 Dapat dilihat pada hadist berikut:
)‫صلِّ َى فَ ْليَ ْذبَ ْح َم َكانَ َها اُ ْخ َرى (متفق عليه‬
َ ُ‫َمنْ َكانَ َذبَ َح قَ ْب َل اَنْ ت‬
Artinya: Barang siapa menyembelih (hewan qurban) sebelum sholat, maka hendaklah ia
menyembelih yang lain sebagai gantinya. (Muttafaq ‘Alaih).
Binatang yang sah untuk berqurban adalah hewan ternak yang tidak memiliki cacat di
tubuhnya, contohnya sakit, pincang, kurus, putus telinganya, putus kakinya, ataupun yang telah
berumur. Hewan ternak yang dimaksud adalah sapi, unta, kerbau, domba dan kambing. 4 Syarat
hewan qurban yang sah adalah sebagai berikut:
1. Domba, minimal usianya telah lewat satu tahun atau sudah berganti giginya.
2. Kambing, harus mencapai usia minimal dua tahun lebih
3. Sapi dan kerbau, harus mencapai usia dua tehun lebih
4. Unta, harus mencapai usia lima tahun lebih
Setiap hewan qurban yang telah disebutkan diatas masing-masing memiliki ketentuan
banyak nya jumlah orang yang terhitung berqurban. Berikut adalah ketentuan banyaknya orang
yang berqurban disetiap hewan qurban:
1. Kambing dan domba, untuk satu orang
2. Unta, sapi dan kerbau, terhitung untuk tujuh orang. Namun ada juga yang berpendapat
bahwa unta bisa untuk sepuluh orang tergantung seberapa besar unta yang digunakan untuk
berqurban.5
Selanjutnya Aqiqah apabila diartikan dari segi bahasa ‫ العقيقة‬yang artinya rambut bayi atau
kambing yang diaqiqahkan. Asal kata aqiqah adalah “ ‫يعق‬-‫ ”ع ق‬yang memiliki arti merobek,
1
A. Akhmad Jafar, Fiqh Praktis Qurban (Metode Tanya Jawab), Hlm; 5
2
Muhamad Sokhih Asyhadi, Fiqih Ibadah Versi Madzhab Syafi’i, Hlm., 198
3
Ahmad Alfan, Ahmad Taufiq Wahyudi AS, Fikih 10. Hlm; 79
4
M. Jauharul Eka Mawahib, Siti Sulaikho, S.Pd.I., M.Pd. Fiqih Islam : Terjemah Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib,
Hlm; 75
5
Yuyun Nurfyta Sari, Pelaksanaan Qurban "Jama’ah" Lembaga Dakwah Islam Indonesia Ditinjau Menurut Perspektif
Hukum Islam (Studi Kasus Di Mesjid Baitul Atiq Desa Bangun Jaya Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan
Hulu) Hlm 29-32
membelah, mengkekahi dan durhaka.6 Sedangkan menurut istilah aqiqah berarti penyembelihan
hewan yang dilakukan untuk anak pada hari ketujuh dan memberikan nama untuk anak tersebut
pula.
Melaksanakan aqiqah untuk bayi disunahkan pada hari ketujuh setelah bayi tersebut lahir
kedunia. Dapat dilihat jika berdasarkan hadist Nabi SAW yang memiliki arti sebagai berikut:
“Setiap anak itu tergadai dengan hewan aqiqahnya, disembelih darinya pada hari ke-tujuh,
dan beliau dicukur, dan diberi nama” (HR. Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan disahihkan oleh
At-Tirmidzi).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa aqiqah merupakan binatang yang disembelih untuk
menebus atau melambangkan cinta dan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Aqiqah juga
dilaksanakan pada hari ketujuh daari lahirnya anak tersebut ke muka bumi dan dilaksanakanlah adat
untuk mencukur rambut yang telah ada dikepala bayi sejak lahir, lalu memberinya nama yang baik
baginya.7
Adat atau tata cara mengaqiqahkan anak biasanya adalah sebagai berikut:
1. Menyembelih kambing
2. Melantunkan azan dan iqomah
3. Membersihkan mulut bayi
4. Mencukur rambut bayi
5. Memberikan nama untuk bayi
6. Makan bersama (memakan daging kambing yang telah disembelih dan dimasak)

B. Hukum aqiqah dan qurban


Umat muslim di perintahkan untuk berqurban oleh Allah SWT yang telah tercantum dalam
Al-Quran surah Al-Kaustar ayat ke-2 sebagai berikut:

َ َ‫ف‬
‫ص ِّل لِ َربِّ َك َوا ْن َح ْر‬
Artinya: maka dirikanlah sholat karena tuhanmu dan berqurbanlah (Al-Kautsar:2).
Menurut abu hanifah menlaksanakan qurban itu wajib hukumnya bagi orang yang
menyanggupi untuk mengeluarkan uangnya untuk membeli hewan qurban. Atau bisa dikatakan
wajib bagi orang-orang yang mampu sama seperti haji di dalam rukun islam. Abu hanifah juga
mengutip hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah yanga artinya:
“barang siapa memiliki keluasan rezeki lalu dia tidak berqurban, maka janganlah mendekati
tempat sholatku (HR. Ahmad Ibnu Majah).
Maka menurut Abu Hanifah berqurban wajib bagi mereka yang memiliki rezeki yang luas.
Karna jika dilihat dari hadistnya Rasulullah terlihat sangat marah kepada orang yang mampu akan
tetapi tidak berqurban, sampai rasulullah melarang mereka untuk medekati masjid. Namun, harus
digaris bawahi hukum sebenar-benarnya qurban adalah sunnah jika menurut imam syafi’i.
Hukum Aqiqah menurut pendapat imam syafi’i adalah semestinya saja, seperti ketentuan
yang telah ditetapkan yaitu, untuk anak laki-laki harus menyembelih 2 ekor kambing sedangkan
untuk anak perempuan harus menyembelih satu ekor kambing.8 Hukum Aqiqah adalah sunnah,
menurut imam malik beliau mengutip suatu hadist bahwasanya Rasulullah tidak menyukai Aqiqah
namun, jika ada orang tua yang ingin melakukannya demi anaknya maka lakukan.
6
Ahmad Sukri, Penggabungan Sembelihan Qurban Dengan Aqiqah Menurut Imam Nawawi, hlm; 26
7
Anang Dony Irawan, Risalah Aqiqah, hlm; 3
8
Ahmad Sukri, Penggabungan Sembelihan Qurban Dengan Aqiqah Menurut Imam Nawawi, Hlm; 28
C. Keutamaan Aqiqah Dan Qurban
Keutamaan berqurban adalah untuk menunjukan rasa syukur dan lebih mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Dengan berqurban diharapkan dijauhkan dari sifat sombong, egois, dan nafsu
kepada harta yang dimiliki. Berqurban juga sama nilainya denngan bersodaqah, wakaf, hibah dan
infaq.9
Maka dengan begitu dapat disimpulkan keutamaan berqurban adalah sebagai berikut:
1. Untuk menunjukan rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan
2. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
3. Untuk mencapai ketakwaan
4. Menanamkan jiwa ukhuwah islamiyah yang tinggi
5. Menghapus kedzaliman yang ada di dunia
6. Menghapus dosa
Keutamaan Aqiqah adalah sebagai rasa syukur atas diberikannya keturunan yang baik. Dengan
beraqiqah diaharapkan Allah menjauhkan anak mereka dari hal yang jahat dan buruk. Selain itu
adapun beberapa hal yang menjadi keutamaan beraqiqah diantaranya:
1. Rasa syukur atas kehadiran bayi
2. Memohon kepada Allah untuk senantiasa menjaga sang bayi
3. Daging aqiqah bermanfat bagi sekitar sebagai sodaqoh atau hadiah
4. Jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah
5. Memberikan rahmat kepada sang bayi10

D. Aqiqah Dan Qurban Di Tinjau Dari Sosial


Hasil penyembelihan daging qurban biasanya disebarkan kepada warga sekitar daerah yang
menyelenggarakan qurban. Bukan hanya kaum muslimin saja yang berhak mendapatkan dagingnya,
akan tetapi seluruh warga sekitar bisa mendapatkan daging hasil pemotongan hewan qurban
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa qurban sangat bermanfaat bagi sekitar terutama orang
yang kesulitan. Berikut manfaat qurban bagi lingkungan sosial:
1. Meningkatkan jiwa sosialitas dan toleransi yang tinggi
2. Membantu seseorang yang kesulitan dalam perihal pangan
3. Terhindar dari sifat tamak dan sombong
4. Mengeratkan tali silaturrahmi
Berikut adalah manfaat aqiqah bagi lingkungan sosial:
1. Mengumumkan kepada warga sekitar bahwa anak mereka telah lahir
2. Lebih banyak doa yang akan sampai kepada sang bayi
3. Mengeratkan tali silaturrahmi
4. Merayakan rasa syukur atas kehadiran sang bayi
5. Memberikan bantuan kepada faqir miskin yang kesulitan dalam perihal makanan

9
Ardiyansyah, Keputusan Fatwa Mui Sumatera Utara Tentang Hukum Qurban Wajib Dengan Menyembelih Hewan,
Hlm; 141
10
Anang Dony Irawan, Risalah Aqiqah, Hlm; 20-22
Daftar Pustaka
Buku:
Asyhadi, M. S. (2011). Fiqh Ibadah (Versi Madzhab Syafi’i). Grobogan: Ponpes Fadllul Wahid.
Abdullah, M. (2016). Qurban: Wujud Kedekatan Seorang Hamba Dengan Tuhannya. Jurnal
Pendidikan Agama Islam -Ta’lim, 14(1), 109–116.
Ahmad Alfan, Ahmad Taufiq Wahyudi AS, T. B. S. (2014). Fikih 10. Kementrian Agama Republik
Indonesia 2014.
Akhmad Jafar, Abu Yusuf. (2018). Fiqh Praktis Qurban (Metode Tanya Jawab). In Dar Al-Furqon.
Irawan, A. D. (2021). Risalah Aqiqah.
Lubis, Darmayanti, Ardiyansyah. (N.D.). Kumpulan Makalah Muzakarah MUI-SU.
Yahya, B. (2005). Fiqih Qurban (Issue 880). Pustaka Al-Bahjah.
Mawahib, M. J. E., & Sulaikho, S. (2021). Fiqih Islam: Terjemah Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah.

Jurnal:
Arifin, Muhammad. (2014). Wawasan Umum Tentang Aqiqah Dalam Perspektif Hadits. 19–65.
Hanief, F. H., Islam, E. A., & Fauzi, A. (2012). Related Papers. 1.
S.Bahri . (2014). Aqiqah Dalam Islam. 11, 17–22.
Nurfyta Sari, Y. (2011). PELAKSANAAN QURBAN “JAMA’AH” LEMBAGA DAKWAH
ISLAM INDONESIA DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus
Di Mesjid Baitul Atiq Desa Bangun Jaya Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu)
SKRIPSI. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
SUKRI, A. (2013). PENGGABUNGAN SEMBELIHAN QURBAN DENGAN AQIQAH
MENURUT IMAM NAWAWI. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Padangsidimpuan.

Anda mungkin juga menyukai