Anda di halaman 1dari 34

Akikah dan Kurban

Menumbuhkan Kepedulian Umat

Kelompok 4
Anggota Kelompok
Alza Nur Ulfia
Awandha Bhanu Mibras An-Naufal
Javas Rafa Ariefia
Shafa Haura'a Nabilah
Thuraya Aureliene Zarifa
Akikah dan Kurban

Menumbuhkan Kepedulian Umat


Akikah

Kurban

Ketentuan Hewan

Ketentuan Hewan

Pembagian Daging

Pembagian Daging

Hikmah Pelaksanaan

Hikmah Pelaksanaan

Akikah
Akikah secara bahasa artinya memutus atau melubangi. Secara
syariat, makna akikah adalah menyembelih domba/kambing
sebagai tanda syukur kepada Allah atas lahirnya anak, baik
laki-laki atau perempuan. Akikah biasanya dilaksanakan pada
hari ketujuh setelah kelahiran anak. Pada hari itu pula, seorang
bayi dicukur rambutnya dan diberi nama dengan baik. Sabda
Nabi Saw:
‫ْو َم‬‫َي‬ ‫ُه‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫ُح‬‫َب‬ ‫ْذ‬‫ُت‬ ‫ِتِه‬ ‫َق‬ ‫ِق‬
‫ِب ْي‬‫َع‬ ‫ْن‬ ‫َه‬‫َت‬ ‫ُم ْر‬ ‫ٍم‬ ‫اَل‬ ‫ُغ‬ ‫ُّل‬ ‫ُك‬ ‫اَل‬ ‫َق‬ ‫ﷺ‬ ‫ِب‬ ‫َّن‬‫ال‬ ‫ِن‬ ‫َع‬ ‫َة‬‫َر‬ ‫ُم‬ ‫َس‬ ‫ْن‬ ‫َع‬
‫ِّي‬
‫ْأ‬
) ‫الَّس اِبع َو ُيْخَلُق َر ُس ُه َو ُيَس َّم ى ( رواه ابن ماجه‬

Artinya: "Dari Samurah bahwasanya Nabi saw. bersabda: Setiap


anak itu tergadai dengan akikahnya yang disembelih
pada hari ketujuh, dicukur rambut kepalanya, dan
diberi nama." (H.R. Ibnu Majah)
Jika pada hari ketujuh tersebut seorang ayah belum mampu
menyembelih akikah untuk anaknya, boleh dilakukan pada saat
dia mampu sebelum anak tersebut dewasa.
a. Hukum Akikah
Pelaksanaan akikah anak adalah ajaran Rasulullah SAW. Dilihat
dari sisi hukumnya, hukum akikah adalah sunnah muakkad, atau
sunnah yang harus diutamakan. Artinya, apabila seorang muslim
mampu melaksanakannya (karena mempunyai harta yang cukup)
maka ia dianjurkan untuk melakukan akikah bagi anaknya saat
anak tersebut masih bayi. Sementara bagi orang yang kurang
atau tidak mampu, pelaksanaan akikah dapat ditiadakan.
b. Ketentuan Hewan Akikah

Mayoritas ulama sepakat hewan yang digunakan untuk akikah


adalah kambing/domba. Hewan akikah untuk anak laki-laki
sebanyak 2 ekor kambing/domba dan untuk akikah anak
perempuan satu ekor kambing/domba.
Ketentuan akikah tidak bisa ditentukan sendiri sesuai keinginan
kita, tetapi ketentuan akikah harus sesuai dengan sunnah dalam
hadits. Menurut ketentuan akikah dari sabda Nabi Muhammad
SAW: “Barang siapa yang ingin menyembelih untuk anaknya,
maka hendaknya ia menyembelih untuknya. Untuk anak laki-
laki, dua kambing dan untuk anak perempuan, seekor kambing.”
(H.R. Abu Daud)
Syarat Kambing/domba akikah, yaitu sebagai berikut.
1. Kambing/domba itu harus dalam keadaan sehat, tidak kurus
dan tidak cacat.
2. Kambing/domba itu sudah berumur satu tahun lebih (sudah
pernah berganti gigi).
c. Pembagian Daging Akikah

Ketentuan pembagian daging akikah berbeda dengan


pembagian daging kurban. Dalam hal ini, daging akikah
diberikan dalam kondisi yang sudah masak.
Orang tua anak boleh memakannya, menghadiahkan sebagai
daging nya kepada sahabat-sahabatnya, dan menyedekahkan
sebagian lagi kepada kaum muslimin. Boleh juga mengundang
kerabat dan tetangga untuk menyantapnya, serta boleh juga
disedekahkan semuanya.
d. Hikmah Pelaksanaan Akikah

Pelaksanaan akikah mengandung banyak hikmah, di antaranya


adalah seperti berikut ini.
1. Menghidupkan sunah
2. Membebaskan anak dari ketergadaian.
3. Ibadah akikah mengandung unsur perlindungan dari setan
yang dapat menggangu anak yang terlahir itu. Dengan
demikan anak yang telah ditunaikan akikahnya dengan rida
dan pertolongan Allah SWT. akan lebih terlindungi dari
ganguan setan yang sering menganggu anak-anak.
4. Dengan rida dan pertolongan Allah SWT. akikah dapat
menghindarkan anak dari musibah, keburukan moral, dan
penderitaan.
5. Merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada allah
SWT. sekaligus wujud rasa syukur atas karunia yang
dianugerahkan Allah SWT. dengan lahirnya sang anak.
6. Akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam
melaksanakan sayariat islam.
7. Memperkuat tali silaturahmi di antara anggota masyarakat.
Kurban
Hewan kurban biasa disebut al-udhiyah yang bentuk jamaknya
al-adahi. Secara bahasa, kurban berasal dari kata "qarraba"
yang berarti dekat. Secara syariat, kurban artinya ibadah
dalam bentuk melaksanakan penyembelihan hewan tertentu
atas dasar perintah Allah Swt. dan petunjuk Rasulullah saw.
dengan harapan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.
Allah Swt. juga memerintahkan umat Islam untuk berkurban
sabagaimana yang di jelaskan dalam Q.S al-kausar/108:1-3 yang
berbunyikan
‫ُر‬ ‫َت‬‫ْب‬‫َاْل‬‫ا‬ ‫َو‬ ‫ُه‬ ‫َك‬ ‫َئ‬‫اِن‬ ‫َش‬ ‫َّن‬ ٣ ‫ِا‬‫ْۗر‬ ‫ْن‬‫ا‬ ‫َك‬
‫َر َو َح‬‫ِّب‬ ‫ِل‬ ‫ِّل‬ ‫َص‬ ‫َف‬ ٢ ‫َۗر‬‫َث‬ ‫ْو‬ ‫َك‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫َك‬ ‫ٰن‬ ‫ْي‬ ‫َط‬ ‫ْع‬‫َا‬ ‫ٓا‬‫َّن‬‫ ِا‬١

Artinya: "Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat


yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena
Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang
yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat
Allah). (Q.S. al-Kausar/108: 1-3)
Dalam kurban ada pun juga hukum kurban, ketentuan hewan
kurban, waktu penyembelihan kurban, pembagian daging
kurban, dan hikmah pelaksanaan kurban. Berikut adalah
penjelasannya.
1). Hukum Kurban

Pelaksanaan kurban hukumnya sunah muakad artinya sangat di


anjurkan bagi yang mampu. Akan tetapi, apabila dia mampu dan
tidak melaksanakannya maka hukum nya makruh.
2). Ketentuan Hewan Kurban

Sumber : https://www.mikirbae.com/2018/12/hukum-
ketentuan-hewan-pembagian-dan.html?m=1
Dalam berkurban yang diperbolehkan untuk berkurban adalah
unta, sapi, kerbau, kambing atau biri-biri. Adapun ketentuan
hewan tersebut sebagai berikut.
1. Unta yang sudah berumur 5 tahun.
2. Sapi/kerbau yang sudah berumur 2 tahun.
3. Kambing yang sudah berumur 2 tahun.
4. Domba/biri-biri yang sudah berumur 1 tahub atau telah
berganti gigi.
Menurut para ulama kecuali hewan tersebut yang di kurbankan
maka tidak sah kurban nya. Selain itu binatang itu harus sehat
dan organ tubuh nya lengkap, dan tanduk nya tidak patah.

Untuk ketentuan yang lain untuk jenis binatang unta, sapi dan
kerbau boleh berkurban sejumlah 7 orang dan kambing dan
domba hanya untuk kurbannya satu orang. Sesuai dengan Sabda
Nabi Saw:
‫ َنَحْر َنا َم َع َرُس ْو ِل ِهللا ﷺ‬: ‫َع ْن َجاِبِر ْبِن َع ْب ِد ِهَّللا َرِض َي ُهَّللا َع ْن ُه َم ا َق اَل‬
‫ْن‬ ‫َة‬ ‫َق‬ ‫ْل‬ ‫ْن‬ ‫َة‬‫َن‬ ‫ْل‬
‫َع اَم ا ُحَد ْيِبَّيِة ا َبَد َع َس ْب َع ٍة َو ا َب َر َع َس ْب َع ٍة‬ ‫ْل‬
)‫(رواه البخاري و مسلم‬
Artinya: "Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya:
Kami pernah menyembelih binatang kurban bersama
Rasulullah saw. pada tahun Hudaibiah dengan seekor
unta kepada tujuh orang dan lembu juga kepada tujuh
orang." (HR. Bukhari dan Muslim)
3). Waktu Penyembelihan Kurban

Penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah pelaksanaan


salat Idul Adha dan hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13
Dzulhijjah hingga sebelum terbenamnya matahari. 
Penyembelihan hewan disunnahkan dilakukan di tanah lapang
atau terbuka agar kaum muslimin dapat memperhatikan cara
pelaksanaan kurban dengan baik.

Orang yang berkurban (sahibul Kurban) disunahkan untuk


menyembelih hewan kurbannya sendiri, namun boleh diwakilkan
kepada orang lain.
4). Pembagian Daging Kurban

Kurban dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu kurban sunah


dan kurban nazar. Hukum pembagian daging dari dua kurban
sebagai berikut. 
1) Kurban Sunah
Apabila kurban yang dilakukan hukumnya sunah, daging
hewan kurban dapat dibagi menjadi tiga. Satu bagian untuk
disedekahkan, satu bagian dikonsumsi sendiri, dan satu bagian
dihadiahkan. Orang yang berkurban tidak boleh mengambil
lebih dari sepertiga bagian.
2) Kurban Nazar
Apabila kurban yang dilakukan adalah nazar, daging dari
hewan kurban harus dibagikan secara keseluruhan. Orang
yang berkurban karena telah mengucapkan nazar, tidak
diperbolehkan mengonsumsi daging hewan yang dikurbankan.
Daging kurban juga dapat dibagikan kepada fakir dan miskin
dalam keadaan masih mentah (belum dimasak). Apabila orang
yang berkurban menghendaki, dia boleh mengambil daging
kurban itu maksimal sepertiganya.
5) Hikmah Pelaksanaan Akikah
Hikmah pelaksanaan kurban antara lain adalah sebagai berikut.
a. Menghidupkan sunah para nabi terdahulu, khususnya sunnah
Nabi Ibrahim a.s.
b. Untuk mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah Swt.
c. Menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari
tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah.
d. Menghilangkan sifat rakus, tamak, dan bakhil.
e. Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah Swt. atas nikmat
yang diterimakan.
Kesimpulan

Jadi tujuan utama melakukan qurban adalah mendapatkan


keridhoan Allah. Berbeda dengan akikah, akikah mempunyai
tujuan sebagai ungkapan rasa syukur karena telah dikaruniai
seorang anak.
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai