Menurut bahasa, menyembelih hewan artinya memotong urat nadi hewan dengan benda
yang tajam sehingga hewan tersebut mati. menurut istilah ajaran islam, menyembelih hewan
adalah memotong hewan dengan menyebut nama Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam menyembelih hewan, antara lain sebagai
berikut.
a. Hewan yang akan di sembelih harus hewan yang halal, baik jenisnya maupun
sifatnya. Halal jenisnya, seperti sapi, ayam, dan kambing. Halal sifatnya, berarti
bukan hasil mencuri, merampok, atau mengambil hak orang lain.
b. Orang yang akan menyembelih harus seorang muslim, dewasa, dan berakal sehat.
c. Niat menyembelih harus karena Allah.
d. Alat yang akan digunakan untuk menyembelih harus tajam. Alat yang tumpul tidak
boleh digunakan untuk menyembelih sebab akan membuat hewan menderita terlalu
lama.
e. Alat yang digunakan untuk menyembelih antara lain pisau, golok, pedang, dan
sejenisnya. Jika tidak ada boleh menggunakan alat lain yang sama tajamnya.
1. Akikah
a. Pengertian akikah
Akikah ialah menyembelih binatang ternak pada hari ketujuh dari kelahiran
anak. Penyembelihan hewan akikah itu harus disertai dengan pemberian nama
dan pencukuran rambut bayi yang baru lahir tersebut. Melakukan akikah
hukumnya sunah muakkadah.
b. Sejarah akikah
Rasulullah saw. pernah melakukan akikah untuk kedua cucu kembarnya,
yaitu Hasan dan Husain putra Fatimah binti Rasulullah saw. dan Ali bin Abi
Thalib. Perhatikan hadis berikut:
Artinya:
“Dari Ibnu Abbas r.a. Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. berakikah untuk
Hasan dan Husain, masing-masing seekor kambing Qibas.” (H.R. Abu Dawud).
عن الغالم: عن أم كرز قالت سمعت النبي صلى هللا عليه وسلم يق==ول
شاتان وعن الجارية شاة ال يضركم أذكرانا كن أم إناثا
Artinya:
“Dari Ummu Kurz ia berkata : Aku mendengar Nabi shallallaahu ’alaihi
wasallam bersabda : ”Untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing
dan untuk anak perempuan adalah seekor kambing. Tidak mengapa bagi kalian
apakah ia kambing jantan atau betina”.
Artinya:
Sungguh Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka
laksankanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh orang-orang yang membecimu dialah
yang terputus (dari rahmat Allah).” (Q.S. Al-kautsar [108]: 1-3)
b. Sejarah kurban
Sejarah disyariatkan ibadah kurban adalah sebagaimana yang terdapat dalam
Al-Qur’an surah as-Saffat [37]: 100-111. Yang didalamnya diceritakan bahwa
pada suatu malam Nabi Ibrahim a.s bermimpi diperintahkan oleh Allah Swt.
untuk menyembelih anaknya.
Artinya:
“… maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (Q.S Al-Hajj [22]:28).”