Anda di halaman 1dari 7

QURBAN

I. PENDAHULUAN
Berqurban merupakan bagian dari syariat Islam. Qurban adalah
penyembelihan hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah yang
dilaksanakan pada hari raya Idul Adha sampai akhir hari tasyrik. Karena itu, tidak
dianggap sebagai qurban bila diganti dengan uang untuk disedekahkan untuk membeli
daging mentah. Dalam Islam qurban disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Saat itu
Rasulullah keluar menuju masjid untuk melaksanakan shalat 'Idul Adha dan membaca
khutbah `Id. Setelah itu beliau berqurban dua ekor kambing yang bertanduk dan
berbulu putih. Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah bagi kita artinya
kesunnahan yang sangat ditekankan namun bagi Rasulullah Saw berqurban adalah
wajib sebagai kekhususan beliau. Kesunnahan tadi terbagi dua ada kalanya sunnah
kifayah yaitu bagi tiap-tiap muslim yang sudah baligh, berakal, memiliki kemampuan
untuk berqurban dan hidup dalam satu keluarga. Artinya jika ada salah satu anggota
keluarga berqurban, maka gugurlah tuntutan untuk berqurban dari tiap-tiap anggota
keluarga itu. Namun tentunya yang mendapat pahala qurban adalah khusus bagi orang
yang melakukannya.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian, hukum, landasan, serta hikmah qurban?
2. Apa saja hal-hal yang berkenaan dengan qurban?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian, Hukum, Landasan, serta Hikmah Qurban
1. Pengertian Qurban
Qurban berasal dari kata qaruba yaqrubu qurban. Artinya mendekati atau
menghampiri. Menurut istilah qurban adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik berupa hewan sembelihan maupun
lainnya. Dalam bahasa arab, hewan qurban disebut juga udh-hiyah atau adh-
hahiyah, dengan bentuk jamak al- adhaahi. Kata ini diambil dari kata dhuha, yaitu
waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan penyembelihan
qurban, yakni kira-kira pukul 07.00 10.00.1
2. Hukum Qurban
Qurban hukumnya sunnah, bagi yang mampu. Ukuran mampu berqurban
hakikatnya sama dengan ukuran mampunya orang bershadaqah, yaitu mempunyai
kelebihan harta, setelah terpenuhinya kebutuhan pokok.
Disebutkan dalam al-Quran Surat Al-Maidah ayat 27,

1
http://imoslamet.wordpress.com/sejarah/sejarah-dilaksanakanya-ibadah-qurban/ diakses
31/10/2014 11.09

1|Qurban



27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang
sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari
mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti
membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-
orang yang bertakwa".

Menurut Mufassirin, kedua anak Adam itu adalah Qabil, yang melakukan
Qurban dengan memberikan hasil tanamannya yang jelek-jelek, sedang Habil
berqurban dengan menyembelih seekor kambing yang baik. Dari informasi itu
dapat kita ketahui bahwa qurban telah dilkukan orang sejak jaman Nabi Adam
AS.
Melihat kandungan Surat Ash-Shaffat (37) ayat 107-108Ibrahim As
melaksanakan perintah dari Allah SWT untuk mengurbankan anaknya yang
kemudian menjadi tuntunan untuk melaksanakan Qurban yang diabadikan,

107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang
yang datang Kemudian,

Syariat berqurban dengan menyembelih binatang ternak tersebut menjadi


syariat untuk umat nabi Muhammad. Ibadah qurban itu disyariatkan kepada umat
Muhammad pada tahun kedua dari Hijrah Nabi SAW. Sebagaimana disyariatkan
shalat Idul Adha, shalat Idul Fitri dan Zakat.

Orang yang telah bernadzar akan berqurban, wajib baginya melaksanakan


nadzar tersebut. Orang yang mampu (kaya) menyembelih hewan Qurban adalah
hukumnya wajib.
Adapun menurut para ulama ada beberapa kriteria untuk menggolongkan
seseorang itu mampu atau kaya :
1. Menurut sebagian ulama, jika seseorang itu telah memiliki uang nishab zakat.
2. Menurut ulama lain, seseorang itu digolongkan kaya atau mampu adlah orang
yang mampu memebeli harga hewan Qurban, sekalipun dengan berhutang asal
nanti dapat melunasi hutangnya itu.
3. Landasan (Dasar Perintah) Qurban
Ibadah qurban menjadi syariat Muhammad berdasarkan firman Allah SWT :

2|Qurban
a. Surat Al- Kautsar (108) ayat 1 dan 2 :

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].

b. Surah Al Hajj (22) ayat 36 :






36. dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu
menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati),
Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada
padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.

4. Hikmah Qurban
Berdasarkan ayat 37 surat Al Hajj (22), bahwa berqurban itu merupakan
realisasi taqwa:



37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada
kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

B. Hal-hal yang Berkenaan dengan Qurban


1. Ketentuan Hewan Qurban
Ketentuan hewan qurban adalah sebagai berikut:2
a. Unta
Dengan syarat sudah genap umur 5 tahun.
b. Sapi atau kerbau
Dengan syarat sudah genap umur 2 tahun.
c. Kambing
Jika kambing berbulu lebat, dipersyaratkan sudah tanggal giginya, biasanya
berumur enam bulan atau sudah genap berumur 1 tahun walau belum tanggal
giginya.

2
Muhammad Sokhi Asyhadi, Fikih Ibadah Versi Madzhab Syafii (Bandungsari: PP Fadllul Wahid, 2010),
hlm.199

3|Qurban
Unta dan sapi boleh untuk tujuh orang, tapi seekor kambing lebih baik daripada
sepertujuh unta atau sapi.3
2. Hewan yang Tidak Boleh Disembelih untuk Qurban
a) Hewan yang jelas buta sebelah matanya.
b) Hewan yang jelas pincangnya.
c) Hewan yang jelas sakitnya.
d) Hewan yang kurus sampai hilang sumsum otaknya.
e) Hewan yang berkudis walaupun sedikit
f) Hewan yang gila.
g) Hewan yang terpotong semua telinganya. (bila asli sejk lahir, maka ah)
h) Hewan yang hamil.
3. Kesunnahan Orang yang Berqurban4
a) Bagi orang yang mempunyai niat yang kuat untuk berqurban, kesunahannya
mulai tanggal 1 Dhulhijjah sampai selesai penyembelihan (hari raya qurban atau
hari tasyriq) tidak memotong rambut, kuku, atau lainnya walaupun pada hari
Jumat. Karena seluruh dari anggota tubuh kelak akan dimerdekakan.


Jika telah datang tanggal 10 Dzulhijjah, dan salah seorang di antara kalian
ingin menyembelih qurban, maka ia jangan memotong rambut dan kukunya
sampai ia menyembelih qurbannya. (HR. Muslim)5
b) Hendaklah orang yang berqurban menyembelih hewan qurban dengan
tangannya sendiri, yakni jika ia pandai menyembelih dan kuat untuk itu.6
c) Bagi wanita yang belum berkeluarga sebaiknya diwakilkan pada orang yang
ahli fiqh.
4. Kesunnahan Memilih Hewan Qurban
a) Sebaiknya ketika membeli tidak usah ditawar.
b) Hewan yang lebih utama adalah unta, kemudian sapi, kemudian domba dan
urutan yang terakhir adalan kambing.
c) Hewannya gemuk, kemudian yang banyak lemaknya.
d) Hewan jantan lebih utama dari hewan betina.
e) Hewan yang bertanduk lebih utama daripada hewan yang tidak bertanduk.
5. Waktu dan Tempat Menyembelih Hewan Qurban
Waktu menyembelih hewan qurban dimulai matahari melambung dari
terbitnya pada hari Idul Adha yaitu tanggal 10 Dhulhijjah, kira-kira cukup untuk

3
Saleh Al-Fauzan, Fiqih Sehari-hari (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm. 350

4
Muhammad Sokhi Asyhadi, Fikih Ibadah Versi Madzhab Syafii (Bandungsari: PP Fadllul Wahid, 2010),
hlm.200
5
Saleh Al-Fauzan, Fiqih Sehari-hari (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm. 351

6
Majelis Tertinggi Urusan Keislaman Mesir, Sunnah-Sunnah Pilihan (Bandung: Angkasa, 1994), hlm. 241

4|Qurban
melaksanakan sholat dua rakaat dan khutbah dua kali yang cepat (cukup
melaksanakan rukun-rukunnya) sampai terbenamnya matahari pada akhir hari
tasyrik, yaitu tanggal 13 Dhulhijjah. Namun, yang lebih utama, penyembelihan
dilaksanakan setelah selesai sholat Idul Adha sekiranya matahari sudah kadar satu
tombak.
6. Tuntunan Praktek Penyembelihan Hewan Qurban7
a) Memilih tempat yang mudah untuk menyembelih
b) Hewan qurban digiring pelan-pelan ke tempat penyembelihan dan sebelumnya
diberi air minum
c) Jika berupa unta, maka yang baik adalah unta dalam keadaan berdiri dan diikat
lutut kakinya yang kiri
d) Jika berupa sapi, kerbau, dan kambing yang baik dalam keadaan ditidurkan
miring pada lambung kiri dan kakinya diikat kecuali kaki kanan.
e) Lehernya dihadapkan ke kiblat.
f) Orang yang menyembelih juga menghadap kiblat.
g) Kemudian membaca

h) Membaca;



i) Niat ketika menyembelih;
/
j) Meletakkan parang atau pisau yang tajam pada tenggorokan (bagian leher
yang dekat kepala) bagi hewan yang berleher pendek seperti; sapi, kambing,
kerbau.
k) Meletakkan parang atau pisau yang tajam pada leher bagian bawah (dekat
dada) bagi hewan yang berleher panjang, seperti; unta.
l) Menggerakkan parang atau pisau sambil ditekan.

7. Syarat Penyembelihan
a) Menyembelih dengan alat yang tajam, yang dapat mengalirkan darah.
b) Sasaran yang dipotong adalah urat nadi yang dalam tenggorokan dan leher,
agar binatang yang disembelih itu cepat mati.

7
Muhammad Sokhi Asyhadi, Fkih Ibadah Versi Madzhab Syafii (Bandungsari: PP Fadllul Wahid, 2010),
hlm.202

5|Qurban
c) Penyembelih itu hendaknya orang muslim dan sudah akil baligh baik laki-laki
maupun perempuan. Tiada halangan kita makan daging dari penyembelihan
seorang ahli kitab.
d) Dalam menyembelih binatang itu dengan membaca Basmalah. Hal ini
didasarkan pada :
8. Pembagian Daging Qurban
Para ulama sepakat bahwa :
a) Shahibul Qurban dan keluarganya diperbolehkan makan daging qurban
darinya.
b) Daging qurban itu diperuntukkan bagi fakir dan miskin.

IV. KESIMPULAN
Menurut istilah qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah, baik berupa hewan sembelihan maupun lainnya.
Qurban hukumnya sunnah, bagi yang mampu.
Orang yang telah bernadzar akan berqurban, wajib baginya melaksanakan
nadzar tersebut. Orang yang mampu (kaya) menyembelih hewan Qurban adalah
hukumnya wajib.
Ibadah qurban menjadi syariat Muhammad berdasarkan firman Allah SWT
Surat Al- Kautsar (108) ayat 1 dan 2 juga Surah Al Hajj (22) ayat 36 :
Unta dan sapi boleh untuk tujuh orang, tapi seekor kambing lebih baik
daripada sepertujuh unta atau sapi.
V. PENUTUP
Demikianlah makalah Qurban yang dapat kami susun. Semoga bermanfaat
bagi para penulis maupun para pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karenanya, kami terbuka
untuk kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah dan untuk penulisan
selanjutnya.

6|Qurban
Daftar Pustaka

Al-Fauzan, Saleh, Fiqh Sehari-hari, Gema Insani, Jakarta: 2006

Asyhadi, Muhammad Sokhi, Fikih Ibadah Versi Madzhab Syafii, PP Fadlul Wahid,
Bandungsari: 2010
Majelis Tertinggi Urusan Keislaman Mesir, Sunnah-Sunnah Pilihan, Angkasa,
Bandung: 1994
Zuhdi, Abdul Wahid, Fikih Kemasyarakatan, PP Fadlul Wahid, Bandungsari: 2006

http://imoslamet.wordpress.com/sejarah/sejarah-dilaksanakanya-ibadah-qurban/
31/10/2014 11.09

7|Qurban

Anda mungkin juga menyukai