Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

MENGENAL PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2, IX-H:


 QORI SASKIA ANGGRAENI
 SYIFA NURFADILAH
 REGIA RATU NURBANI
 SITI AZKA HAYYUNA
 ZAHRA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan klping ini guna untuk memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran PAI, dengan judul; “MENGENAL PENYEMBELIHAN HEWAN
KURBAN”.
PEMBAHASAN
o Pengertian Qurban

Qurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat (


‫)قربان‬. Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-
dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi
(kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan
hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada
Allah.

o Dalil Disyari’atkannya Kurban


Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya,
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang
terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).

“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar
Allah. Kamu banyak memperoleh kebaikan dari padanya, maka
sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).
Berikut adalah Rukun, Syarat, Hukum, dan Tata Cara Penyembelihan
Hewan.

 Rukun Dan Syarat Penyembelihan Hewan.

Rukun penyembelihan adalah segala sesuatu yang harus ada dalam


prose penyembelihan hewan qurban, sedangkan syarat syarat adalah
ketentuan yang harus ditaati. Berikut rukun dan syarat yang harus ditaati,
yaitu;

1. Syarat orang yang menyembeli adalah sebagai berikut:

 Beragama Islam, (Binatang yang disembelih oleh orang kafir dan


orang musyrik, haram hukumnya).

 Ahli kitab, Sembelihan yang dilakukan oleh ahli kitab hukumnya halal.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S Al-Maidah:5 ;
ُ ۗ ‫الطي ِّٰب‬
َ ‫ت َو َط َعا ُم الَّ ِذي َْن ا ُ ْو ُتوا ْالك ِٰت‬
‫ب ِح ٌّل لَّ ُك ْم َۖو َط َعا ُم ُك ْم ِح ٌّل لَّ ُه ْم‬ َّ ‫اَ ْل َي ْو َم ا ُ ِح َّل َل ُك ُم‬

ۖ
 Pada hari ini dihalalkan bagimu segala yang baik-baik. Makanan
(sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi
mereka.

 Balig dan berakal.

 Menyembelih dengan sengaja.


2. Syarat hewan yang disembelih adalah sebagai berikutt:

 Masih dalam keadaan hidup.


 Halal dimakan

Syarat-syarat binatang yang untuk kurban lainnya adalah bintang yang


bebas dari cacat. Karena itu, tidak boleh berkurban dengan binatang yang
cacat seperti di bawah ini:
1. Yang penyakitnya terlihat dengan jelas.
2. Yang buta dan jelas terlihat kebutaannya
3. Yang sumsum tulangnya tidak ada, karena kurus sekali.
Rasulullah saw bersabda, “Ada empat penyakit pada binatang kurban yang
dengannya kurban itu tidak mencukupi. Yaitu yang buta dengan kebutaan
yang nampak sekali, dan yang sakit dan penyakitnya terlihat sekali, yang
pincang sekali, dan yang kurus sekali.” (HR Tirmidzi seraya mengatakan
hadis ini hasan sahih).
4. Yang cacat, yaitu yang telinga atau tanduknya sebagian besar hilang.

3. Alat yang digunakan untuk menyembelih, syaratnya:

 Benda tajam dan melukai agar dapat mempercepat proses


kematian binatang itu dan tidak terlalu menderita sewaktu
disembelih.

 Hukum Dasar
Ibadah kurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat
dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan
hal itu, maka ia dihukumi makruh. Hal ini berdasarkan hadis yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban
dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-
hitaman dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut,
dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).
Dari Ummu Salamah ra, Nabi saw bersabda, “Dan jika kalian telah melihat
hilal (tanggal) masuknya bulan Dzul Hijjah, dan salah seorang di antara
kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia membiarkan rambut dan
kukunya.” HR Muslim.
 Tata Cara Penyembelihan Hewan

sc: Indonesiabaik.id.- on ig.

Anda mungkin juga menyukai