Anda di halaman 1dari 16

SANGAT RAHASIA

K
U
R
B
A
N
By; m.zia olfat,m. farhan abdillah, dan m. nabil aufar

IX-3
Pel: PAI
Wancara terhadap ustadz: ZAHKRI RIZAQ
1. Membeli hewan kurban menurut islam

Agar sah, pemilihan hewan kurban tidak boleh asal pilih.


Pembelian hewan kurban ini disimbolkan sebagai pendekatan diri
kepada Allah SWT. Karena hal tersebut, tradisi ini menjadi berkah
melimpah bagi para peternak sapi, kambing dan domba. Untuk
membelinya, caranya tidaklah sulit. Banyak sekali penjual hewan
kurban yang dapat kita temui hampir di banyak titik pinggir jalan
yang sudah siap menanti pesanan Anda.

Penjualan hewan kurban ini juga terkadang suka sering disalah


gunakan oleh para penduduk sekitar yang menjadi penjual hewan
kurban dadakan. Tentu penjualan ini sering menimbulkan
terjadinya kecurangan-kecurangan oknum demi mengambil
untung lebih. Orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut
biasanya menjual berbagai macam hewan kurban yang tidak
dalam keadaan sehat, gelonggongan, dan semacamnya. Oleh
karena itu ikuti tips berikut untuk membeli hewan kurban terbaik
untuk berkurban 
*Ketahui umur hewan

Sesuai dengan ajaran Islam, usia hewan kurban sudah harus genap
1 tahun masuk tahun kedua (minimal 6 bulan jika Anda sulit
menemukan yang 1 tahun). Lalu bagaimana cara mengetahuinya?
Caranya bisa dilihat dari pergantian gigi susu yang biasanya lebih putih
ke gigi tetap yang lebih besar dari gigi susu. Untuk lebih spesifiknya, jika
itu terjadi pada sapi, maka sapi itu sudah berumur sekitar 2 tahun, dan
kambing serta domba ketika sudah sekitar 1 tahun. Jangan sampai salah
pilih, ya!

*Pastikan kondisi kesehatan hewan kurban

Sebelum membelinya, lebih baik Anda lihat dulu bagaimana


kondisi hewan tersebut. Selain ada kemungkinan tidak baik untuk
kesehatan kita, ajaran Islam juga melarang hal tersebut. Pastikan
hewan kurban dalam keadaan sehat, tidak cacat atau kurus, dan
semacamnya. Perhatikan juga bagian mata, hidung dan anus, karena
hewan yang sakit dapat terlihat dari itu. Bagian dalam matanya harus
pink dan bersih tidak belekan. Hidungnya juga harus sedikit basah dan
anus yang bersih untuk melihat apakah hewan tersebut sedang diare
atau tidak. Setelah dari segi fisik, lihat juga dari segi tingkah laku dan
cara makannya, jika hewan lincah dan nafsu makan, maka hewan
tersebut sehat. Kalau hewan yang akan Anda beli memiliki keterbalikan
dengan ciri di atas, lebih baik Anda memilih hewan kurban lainnya.
*Membelinya langsung dari tempat penangkarannya akan lebih baik

Anda tidak boleh sembarang membelinya dari penjual-penjual


yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki izin berdagang. Untuk
menghindari hal tersebut, akan lebih baik jika Anda membelinya
langsung dari penangkaran hewan kurban tersebut. Karena Anda harus
membeli hewan kurban yang sah (tidak boleh hasil curian, rampas,
ataupun dengan uang haram), pokoknya harus halal, ya!Nah, sebelum
membeli hewan kurban, cocokkan terlebih dahulu dengan tips dan cara
di atas ya! Semoga Anda mendapatkan hewan kurban terbaik

2. Cara berkurban

Kurban adalah ibadah yang dilakukan dengan cara menyembelih


hewan kurban pada Hari Raya Iduladha yakni 10 Dzulhijjah hingga
tasyrik 11-13 Dzulhijjah. Ibadah kurban merupakan ibadah yang
sudah diajarkan sejak masa Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim AS, hingga
Nabi Muhammad SAW.

Hukum melakukan ibadah kurban adalah sunah muakkad atau


ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Perintah berkurban terdapat
dalam sejumlah surat di Alquran.

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan


(kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu
ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah diri-lah kamu kepada-
Nya. Dan beri-lah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk
patuh (kepada Allah)," terjemahan surat Al-Hajj ayat 34.
Ibadah kurban memiliki sejumlah keutamaan yakni menyucikan
atau membersihkan harta, bentuk rasa syukur, mendekatkan diri
kepada Allah, dan menghapus dosa-dosa.

Di masa pandemi Covid-19, pelaksanaan salat Idul Adha dan


ibadah kurban dilakukan berdasarkan protokol kesehatan yang
mengacu pada Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan juga
Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Berikut cara berkurban di idul adha.

1. Niat

Setiap ibadah mesti dimulai dengan niat. Niatkan diri untuk


beribadah kurban di Hari Raya Iduladha hanya pada Allah SWT.

2. Pilih-lah hewan yang akan dikurban

Kategori hewan kurban adalah hewan ternak dapat berupa unta,


sapi, kambing, dan domba. Di Indonesia yang paling umum adalah sapi
dan kambing.2. Memilih hewan kurban dan menyisihkan harta

Anda dapat berkurban senilai satu ekor hewan ternak tersebut.


Untuk satu ekor sapi, boleh pula dibagi dengan tujuh orang lainnya.
Setelah menentukan hewan kurban, sisihkan pula harta atau rezeki
untuk berkurban.

Rata-rata berkurban untuk kelompok sapi ukuran sedang sekitar


Rp2,3 juta hingga Rp3,5 juta per orang tergantung besar sapi.
Sedangkan harga domba dan kambing kurban dimulai dari Rp2,3 juta
hingga Rp3,5 juta tergantung berat hewan

3. Mendaftar ke panitia kurban

Pelaksanaan kurban dapat dilakukan sendiri atau melalui panitia


kurban yang biasanya terdapat di masjid atau suatu wilayah. Panitia
kurban akan mempersiapkan segala sesuatu termasuk membeli hewan
kurban.

Tanyakan pada panitia kurban mengenai ketentuan pembayaran


dan pelaksanaan kurban dengan detail.

4. Menyembelih kurban

Waktu menyembelih kurban dapat dilakukan tepat pada Hari Raya


Iduladha atau pada hari tasyrik 11-13 Dzulhijjah. Terdapat sejumlah
syarat, rukun, dan ketentuan yang harus diikuti ketika menyembelih
hewan kurban.
5. Membagikan hewan kurban

Esensi berkurban adalah membagikan hewan kurban kepada


keluarga, tetangga, kerabat, dan fakir miskin. Hewan kurban dapat
diolah dan dinikmati bersama setelahnya.

Membagikan hewan kurban juga dilakukan sesuai protokol


kesehatan. Hewan kurban mesti dibersihkan dan dimasak dengan
matang untuk mencegah berbagai penyakit.

3. Cara menyembelih hewan kurban

*Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban Idul Adha Menurut Syariat


Islam.

Hukum Islam telah mengatur secara rinci terkait tata cara


menyembelih hewan qurban, termasuk syarat hewan qurban dan
syarat orang penyembelih hewan qurban.

Tata cara penyembelihan hewan qurban yang benar menurut


syariat Islam harus benar-benar dipahami, terutama bagi orang yang
berqurban atau shohibul qurban saat Idul Adha nanti.
*Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Benar

Bagi para shohibul qurban, dianjurkan untuk memahami aturan


serta tata cara menyembelih hewan qurban yang baik dan benar.

Dengan memahami betul cara menyembelih hewan qurban, ibadah


qurban Idul Adha dapat dikatakan sah, sehingga dapat mengambil
hikmah dari hewan qurban tersebut.

Dirangkum Indozone, berikut tata cara qurban lengkap untuk Idul


Adha yang sesuai dengan kaidah Islam, mulai dari penyembelihan
hewan qurban sampai pembagian daging qurban:

1. Membaca 'Basmillah'.

-------------------------"Dan janganlah kalian mekalian daging binatang-


binatang yang tidak disebut Nama Allah ketika menyembelihnya.
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu
kefasikan." (QS. Al An'am ayat 121)-------------------------------------------

2. Membaca Sholawat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Allahumma shalli ala sayyidina muhammad, wa ala ali sayyidina


muhammad."

Menghadap ke arah kiblat (bagi hewan yang disembelih dan orang


yang menyembelih).

3. Robohkan dengan perlahan hewan qurban ke sisi kiri dengan


bagian kepala menghadap ke arah kiblat. Saat merobohkan hewan
yang akan disembelih, harus dengan cara yang baik, tidak kasar, tidak
dibanting, tidak diinjak, tidak ditarik ekor atau kepalanya.
4. Kemudian, orang yang menyembelih qurban (dzabih) dianjurkan
agar menginjakkan kaki di bagian samping hewan. Para ulama
menganjurkan agar membiarkan kaki kanan hewan bergerak.

-----------------------"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berqurban dengan


dua domba yang berwarna putih yang ada hitamnya, dan bertanduk,
beliau menyembelihnya dengan tangannya, menyebut nama Allah
dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di bagian samping kambing."
(HR. al-Bukhari, 5558 dan Muslim, 1966 )------------------------------------

5. Membaca Takbir sebanyak 3 kali bersama-sama.

"Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, walillaahil hamd."

Setelah membaca 'Bismillah Allahu Akbar', penyembelih hewan


qurban dibolehkan membaca salah satu di antara bacaan berikut ini:

a. "Hadza minka wa laka." (HR. Abu Dawud 2795)

b. "Hadza minka wa laka 'anni atau 'an fulan (sebutkan nama orang
yang berqurban/shohibul qurban)". Bacaan ini berlaku jika orang yang
menyembelih bukan shohibul qurban.

c. Berdoa agar Allah menerima qurban dengan doa, "Allahumma


taqabbal minni atau min fulan (sebutkan nama shohibul qurban)."

d. Doa menyembelih hewan qurban sesuai sunnah: "Allahumma


haadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minnii ya kariim." (Ya Tuhanku,
hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini, aku bertaqarrub
kepada-Mu. Karenanya, Wahai Tuhan Maha Pemurah, terimalah
taqarrubku)
e. Doa menyembelih hewan qurban anjuran Ibnu Ummar:

"Wajjahtu wajhi lillazi fatharos samawati wal ardha hanifaw wama


ana minal musyrikin, inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati
lillahi rabbil ‘alamin, la syarikalahu wa bizalika umirtu wa ana minal
muslimin. Bismillahirrahmanirrahim, allahumma sholli 'ala sayyidina
muhammad wa 'ala ali sayyidina muhammad, allahu akbar, allahu
akbar, allahu akbar, wa lillahil hamd, allahumma hazihi minka wa
ilaika fataqobbal minni/min fulan (sebut nama shohibul qurban),
kama taqobbalta min ibrahim kholilika."

Catatan:

Tidak ada do'a khusus yang panjang bagi shohibul qurban ketika
hendak menyembelih hewan qurbannya sendiri.

6. Tidak memperlihatkan alat potong pada hewan kurban.

7. Menggunakan pisau yang tajam agar tidak menyakiti hewan kurban.

8. Syarat sah penyembelihan hewan qurban harus memutus tiga


saluran di leher bagian depan (posisinya di sisi bawah jakun), meliputi:

*satu saluran pernapasan atau hulqum.


*satu saluran makanan atau mari'.

*dua pembuluh darah atau wadajaain (dua otot yang ada di samping
kanan dan kiri).

Dalam kitab Shalatul 'Idain karya Syekh Sa'id Al-Qohthoni, ada


pendapat dari Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah terkait syarat
penyembelihan sesuai syariat Islam:

*Terputusnya tenggorokan, kerongkongan, dan dua urat leher. Ini


adalah keadaan yang terbaik. Jika terputus empat hal ini maka
sembelihannya halal menurut semua ulama.

*Terputusnya tenggorokan, kerongkongan, dan salah satu urat


leher. Sembelihannya benar, halal, dan boleh dimakan, meskipun
keadaan ini derajatnya di bawah kondisi yang pertama.

*Terputusnya tenggorokan dan kerongkongan saja, tanpa dua urat


leher. Status sembelihannya sah dan halal, menurut sebagian ulama,
dan merupakan pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini. Dalilnya
adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

-----------------------------------"Selama mengalirkan darah dan telah


disebut nama Allah maka makanlah, asal tidak menggunakan gigi dan
kuku." (HR. Al Bukhari dan Muslim)-----------------------------------------------

9. Setelah disembelih, hewan qurban tidak boleh diproses lebih lanjut,


tidak boleh diikuti, serta tidak boleh dipotong ekornya, kakinya dan
kepalanya, kecuali diyakini telah mati dengan sempurna.
-----------------------"Dari Abu Waaqid Al Laitsy radhiyallahu 'anha, beliau
berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda: 'Bagian apa saja yang
dipotong dari hewan ketika hewannya masih hidup, maka ia adalah
bangkai'." (Hadits Riwayat Abu Dawud dan At Tirmidziy)-------------------

10. Lalu, gantung hewan qurban menggunakan tali yang kuat di tiang
pancang atau pengait secara terbalik dengan kepala mengarah ke
bawah. Darah pun akan mengalir keluar dengan lancar untuk
mempermudah proses pembagian daging qurban.

11. Ikat bagian usus dan anus supaya isi lambung dan usus tidak
mengotori daging qurban.

12. Tata cara penyembelihan hewan qurban diteruskan dengan proses


pengulitan, dimulai dengan membuat sayatan di tengah sepanjang
kulit dada dan perut hingga kaki tengah.

13. Selesai pengulitan, dilanjutkan dengan membersihkan sisa


kotoran di saluran makanan. Pastikan semuanya benar-benar bersih
supaya usus dan lambung tidak robek terkena pisau.

14. Lalu, ambillah bagian dalamnya seperti hati, ginjal, lambung, usus,
paru, limpa, jantung, dan esofagus.

15. Tempatkan daging hewan qurban yang sudah dipotong rata ke


kantong plastik atau wadah, sebelum dibagi kepada orang yang
berhak menerima daging qurban.

16. Bersihkan sisa penyembelihan dan buang limbah ke tempat


sampah dengan cara membungkus menggunakan plastik atau karung.

4. Syarat Pembagian Daging Hewan Qurban Idul Adha


Apabila proses penyembelihan hewan qurban telah selesai
dilakukan, selanjutnya hewan qurban yang telah disembelih harus
segera dibagikan kepada shohibul qurban (orang yang berkurban)
termasuk anggota keluarganya, serta fakir miskin.

Adapun ketentuan dan syarat pembagian daging kurban


berdasarkan syariat Islam, sebagai berikut:

*1/3 bagian untuk dimakan oleh orang yang berkurban.

*1/3 bagian untuk disedekahkan.

*1/3 bagian untuk dihadiahkan kepada orang lain.

Terlepas dari ketentuan pembagian daging qurban sebagaimana


dijelaskan di atas, dalam satu riwayat disebutkan bahwa pembagian
daging qurban tersebut diserahkan kepada keputusan orang yang
berkurban (shohibul qurban).

Apabila shohibul qurban ingin sedekahkan seluruh daging


qurbannya kepada orang-orang miskin, hal tersebut tentu
diperbolehkan dan sah-sah saja.

5. Siapa saja kah yang berhak mendapatkan daging kurban

Berikut penjelasan mengenai siapa saja orang-orang yang


berhak mendapatkan daging kurban.
seluruh umat Islam akan melaksanakan shalat Idul Adha
dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Namun tidak semua orang berhak mendapatkan daging


kurban pada Idul Adha.

--------------------------"Ini dikiaskan dengan pembagian zakat fitrah,


artinya dalam zakat fitrah itu kan ada mustahiknya, adalah yang
berhak menerima,"jelas zahkri rizal.---------------------------------------

*Lalu siapa saja orang yang berhak menerima hewan kurban?

1. Fakir

Fakir adalah orang yang tidak bisa makan dalam sehari.

Pagi ia bisa makan, namun ketika siang belum tentu bisa makan.

2.Miskin

Miskin adalah orang yang hari ini bisa makan, namun untuk esok
hari belum tentu bisa makan.

3. Gharim

Gharim adalah orang yang terlilit utang dan pada saat itu ia
membutuhkan santunan atau bantuan.

Maka ketika ada pembagian hewan kurban orang itu berhak


menerima.

4. Ibnu Sabil

Orang yang sedang perjalanan dalam kegiatan dakwah atau


kegiatan untuk beribadah dan pada saat itu ia membutuhkan
bantuan.
5. Mualaf

Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam.

Kemudian ia kebetulan membutuhkan motivasi dan dorongan


agar imannya bertambah kuat.

6.Amil

Amil adalah seluruh panitia yang berperan dalam pelaksanaan


penyembelihan hewan kurban.

Meskipun tidak dalam jumlah besar, yang terpenting adalah bisa


terbagi rata.

itu saja dari kami, terima kasih sudah membaca sampai habis.

Sumber: dari google dan amil qurban ZAHKRI RIZAQ

TERIMA KASIH KEPADA COPY PASTE SUDAH MEMUDAHKAN SAYA


MEMBUAT SKRIPSI INI 

DAFTAR NAMA YANG PUNYA :M.ZIA OLFAT

M.NABIL AUFAR

M.FARHAN ABDILLAH
YANG MENCARI INFO :M.ZIA OLFAT

YANG NULIS INI SAMPE PEGAL:M.ZIA OLFAT

YANG MENGHUBUNGI AMIR :M.ZIA OLFAT

SKRIPSI INI DI TUNJUKKAN KEPADA:

YANG SAYA HORMATI IBU LAMSINUR

Anda mungkin juga menyukai