Anda di halaman 1dari 3

Kriteria Hewan Kurban :

Hari Raya Idul Adha atau juga biasa disebut hari Idul Kurban, dijadikan momentum para umat muslim
untuk menyempurnakan ibadahnya dengan melaksanakan sunnah ibadah kurban. Namun perlu anda
ketahui, tidak semua hewan dapat dijadikan sebagai hewan kurban.

Ayat Perintah untuk Melaksanakan Qurban

1. Surah Al Kautsar Ayat 2

ْ‫ك َوٱ ْن َحر‬ َ َ‫ف‬


َ ِّ‫صلِّ لِ َرب‬

Artinya: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah."

2. Surah Al-Hajj ayat 34

‫َولِ ُكل ُأ َّم ٍة َج َع ْلنَا َم ْن َس ًكا لِيَ ْذ ُكرُوا ا ْس َم هَّللا ِ َعلَى َما َرزَ قَهُ ْم ِم ْن بَ ِهي َم ِة اْأل ْن َع ِام‬

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama
Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. (QS. Al-Hajj : 34)

Namun perlu diketahui, tidak semua hewan dapat dijadikan sebagai hewan kurban. Ada syarat yang
harus dipenuhi sehingga ibadah kurban kita tidak sia-sia dan berjalan sesuai syariat. Lantas apa saja
syarat hewan untuk kurban?

1. Jenis Hewan

Hewan yang diperbolehkan disembelih untuk kurban adalah jenis binatang ternak. Unta, sapi, kambing,
dan domba bisa dijadikan pilihan sebagai hewan kurban. Selain itu tidak dijelaskan dalam suatu nash,
baik Al-Qur`an maupun hadist terkait jenis kelamin hewan jantan atau betina kedunya dapat dijadikan
sebagai hewan kurban.

2. Usia Hewan

Hewan kurban harus cukup umur saat akan disembelih. Cukup umur disini ditandai dengan tumbuhnya
sepasang gigi tetap. Untuk kurban unta minimal berusia 5 tahun dan telah masuk tahun ke-6. Sapi
minimal berusia 2 tahun dan telah masuk tahun ke-3. Domba berusia 1 tahun. Sedangkan kambing
minimal berusia 1 tahun dan telah masuk tahun ke-2.

3. Kondisi Hewan

Hewan kurban hendaklah dalam keadaan sehat bebas dari aib, cacat, atau penyakit lainnya. Jadi hewan
kurban harus benar-benar sehat dan fit, dan upayakan bertubuh besar, gemuk, dagingnya banyak, dan
fisiknya sempurna.

Diriwayatkan dari Al-Barra, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

"‫ َو ْال َك ِسي َرةُ الَّتِي اَل تُنقِي‬،‫ َو ْال َعرْ َجا ُء ْالبَيِّنُ ظَلَعها‬،‫ضةُ ْالبَيِّنُ َم َرضها‬
َ ‫ َو ْال َم ِري‬،‫ ْالعَوْ َرا ُء ْالبَيِّنُ ع ََورها‬:‫ضا ِحي‬
َ ‫"َأرْ بَ ٌع اَل تَجُو ُز فِي اَأْل‬
Ada empat macam hewan yang tidak boleh dipakai untuk kurban, yaitu: Hewan yang buta, yang jelas
butanya; hewan yang sakit, yang jelas parah sakitnya; hewan yang pincang, yang jelas pincangnya; dan
hewan yang patah tulang kakinya, tak dapat disembuhkan. Hadits riwayat Imam Ahmad dan ahlus
sunan, dinilai sahih oleh Imam Turmuzi.

4. Kepemilikan Hewan

Hewan Kurban haruslah milik sendiri, hasil dari ternak sendiri, atau lewat jual beli yang sah. Jadi hewan
qurban tidak sah apabila berasal dari hasil merampok atau mencuri dari orang lain. Sama juga halnya
dengan hewan yang dalam status gadai atau hewan warisan yang belum dibagi. Jadi, hewan kurban
benar-benar harus pemilik sah hewan tersebut.

Selain itu, berkurban dengan hewan ternak juga memiliki sejumlah aturan. Seekor unta, sapi, dan kerbau
bisa digunakan untuk berkurban oleh tujuh orang. Jadi, 7 orang boleh melakukan iuran atau patungan
bersama-sama untuk membeli 1 hewan kurban. Namun tidak mengapa bila satu orang mampu
berkurban satu sapi atau lebih. Sementara itu, kambing atau domba hanya bisa dikurbankan per satu
orang untuk satu ekor.

Umur ternak :

Untuk menentukan umur sapi, domba dan kambing dapat diketahui dengan menggunakan data
recording ataupun dengan melihat poel pada giginya. Menurut Murtidjo, (1992) penafsiran umur
dilakukan dengan melihat gigi seri permanennya. Umur 2 -2,5 tahun pada sapi di tandai dengan gigi seri
permanennya tanggal satu (poel 1). Begitupun pada kambing Pada umur 1 - 1,5 tahun, 2 gigi seri susu
digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral (Frandson, 1993).

Supaya lebih jelas bisa memahami gambar berikut yaa..

Pendugaan umur dengan mepihat gigi sapi


Pendugaan umur dengan gigi melihat gigi kambing.

Lalu bagaimana hukum berkurban dengan sapi yang terkena PMK ?? 🤔

Hukum Berkurban dengan Sapi PMK

Fatwa MUI Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban Saat Kondisi
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
1) Sah
Hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori ringan, seperti lepuh ringan pada celah kuku,
kondisi lesu, tidak nafsu makan, dan keluar air liur lebih dari biasanya hukumnya sah dijadikan hewan
kurban.

2) Tidak Sah
Hewan yang terkena PMK gejala klinis kategori berat seperti lepuh pada kuku sampai terlepas, pincang,
tidak bisa berjalan, dan menyebabkan sangat kurus, maka hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban.

Hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori berat dan sembuh dari PMK dalam rentang
waktu yang dibolehkan kurban (tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah), maka hewan ternak tersebut
sah dijadikan hewan kurban.
Sedangkan Pelubangan pada telinga hewan dengan ear tag atau pemberian cap pada tubuhnya sebagai
tanda hewan sudah divaksin atau sebagai identitasnya, tidak menghalangi keabsahan hewan kurban.

Slide Closing :

Setelah tau syarat-syarat hewan qurban. Nah, Pada tahun ini, Sobat Laskar berkurban apa nih?

Jangan terus-terusan berkorban perasaan ya hehehe

Anda mungkin juga menyukai