Anda di halaman 1dari 3

TATA CARA QURBAN

1. Waktu Pelaksanaan Qurban

Pelaksanaan ibadah qurban dilakukan setelah selesai melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Adha.
Jika tidak sedang melaksanakan Idul Adha, maka dilakukan juga setelah Shalat Idul Adha
selesai. Waktu penyembelihan juga dilakukan sampai matahari terbenam. Pelaksanaan ini
dilakukaan pada saat hari tasyrik, hinggal tanggal 13 Dzulhidjah.

2. Jenis Hewan yang di Jadikan Qurban

Hewan yang dapat dijadikan qurban tentu tidak sembarangan. Hewan yang dapat diqurbankan
seperti Unta, Sapi, Kerbau, Kambing atau Domba. Untuk Hewan Unta maka usianya
diperkirakan minimal 5-6 tahun. Sedangkan Sapi atau Kerbau usianya 2 minimal 2 tahun,
sedangkan Kambing atau Domba minimal 2 tahun.

3. Kondisi Hewan Qurban

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata,
“Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan qurban: buta sebelah dan jelas sekali
kebutaannya, sakit dan tampak jelas sakitnya, pincang dan tampak jelas pincangnya, sangat
kurus sampai-sampai seolah tidak berdaging dan bersum-sum.” (HR Tirmidzi)

Dari hadist di atas maka hewan kurban tidak boleh dalam kondisi bermata hanya sebelah atau
buta, pincang, bertubuh kurus, dan memiliki penyakit yang parah.

4. Proses Penyembelihan

“Jika masuk bulan Dzulhijah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih qurban. Maka,
hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (HR. Muslim).

Sebelum melakukan proses penyembelihan, maka harus dipastikan terlebih dahulu bahwa
hewan tersebut adalah halal baik secara jenis, zakat, dan cara memperolehnya. Binatang yang
hendak disembelih pun juga masih dalam keadaan hidup, bukan yang sudah mati, tertabrak,
atau sekarat sebelum akan disembelih.

Sebelum melakukan penyembelihan, maka penyembelih harus bersuci dan menyembelih dengan
menghadap kiblat. Diusahakan orang yang berqurban juga mengikuti proses penyembelihan
dengan menyembelih sendiri, namun jika tidak memungkinkan bisa melihat prosesi
penyembelihan.

5. Membaca Doa

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya.” (QS Al An’am : 121)
Selagi akan melakukan penyembelihan maka wajib untuk menyebut nama Allah. Untuk itu
Rasulullah mengajarkan dengan cara mengucap basmallah dan bertakbir.

Selain itu, orang yang menyembelih juga harus orang yang berakal. Orang yang memiliki
gangguan jiwa maka tidak sah sembelihannya, walaupun membaca basmallah. Hal ini
dikarenakan pada dirinya tidak ada niat dan dorongan sadar.

6. Menyembelih dengan Cara Yang Baik dan Benar

“Dari Saddadi Ibnu Aus Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya Allah menetapkan supaya
berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, bunuhlah dengan baik. Apabila
kamu hendak menyembelih, sembelihlah dengan baik dan hendaklah mempertajam pisaunya dan
memberikan kesenangan terhadap binatang yang disembelih.” (HR. Muslim).

Menyembelih hewan qurban ini tentu harus dengan cara yang baik dan benar. Hal ini dilakukan
penyembelihan dengan pisau yang tajam, agar hewan tidak kesakitan dan terlalu lama
mengalami sakit saat sekarat.

Hal Lainnya Mengenai Qurban


Dalam proses penyembelihan disarankan juga agar dilihat oleh banyak orang atau masyrakat.
Hal ini bertujuan agar banyak yang mendoakan dan menjadikan keberkahan bagi ibadah qurban
yang dilaksanakan. Selain itu juga menunggu hewan qurban benar-benar mati, baru setelah itu
dikuliti dan dipotong-potong. Tentu sangat menyiksa hewan jika dikuliti dan dipotong ketika
masih ada nyama dalam tubuhnya.

Pembagian daging kurban memang diorientasikan untuk banyak orang. Bahkan tidak ada syarat
khusus untuk bisa mendapatkan hewan kurban. Namun, memang lebih di optimalkan bagi yang
membutuhkan dan kurang mampu. Hal ini tentu akan menambah manfaat bagi yang menerima
juga bagi yang berkurban.

Dalam fiqh, jika memang ada orang yang hendak berqurban karena nazar, maka syaratnya adalah
memberikan hewan qurban tersebut kepada yang membutuhkan yaitu fakir dan miskin. Jika
orang yang dinafkahi ikut makan maka wajib mengganti sesuai dengan besaran yang
dimakannya.

Daging hewan qurban halal untuk dijual asalkan sudah dibagikan. Haram hukum nya jika
menjual daging qurban sebelum dibagikan. Hal yang sama juga mengenai bagian kulit.
Penyembelih memiliki hak untuk mendapatkan kulitnya, namun kulit tersebut tidak boleh
dijadikan sebagai upah atau bayaran bagi jasanya menyembelih.

Anda mungkin juga menyukai