Anda di halaman 1dari 14

Laranga berqurban

Nama : Zahra Khaerunissa


Kelas : IX-C
Larangan-Larangan

berqurban
1. Pequrban dilarang salah niat
Niat merupakan induk segala amal perbuatan.
Dari niatlah perbuatan seseorang di nilai Allah ta'ala
Dalam sebuah hadist yang masyhur, Rasulluah

SAW bersabda : sesungguhnya amalan itu

tergantung niatnya dan seseorang akan

Nah, ketika seseorang niat

mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.


berqurban, maka niatkanlah

ibadah qurban itu hanya

mengharap ridha Allah

semata, bukan untuk tujuan

lain.
Berqurbanlah seperti habil bin adam berqurban.

Niatnya baik, persembahan qurbannya juga baik, dan

dia berqurban atas dasar ketakwaan, sehingga Allah

pun menerima qurbannya.

Tapi jangan berqurban seperti Qobil bin adam

berqurban. Niatnya tak baik, persembahan qurbannya

juga asal-asalan, dan dia berqurban hanya untuk

mengharapkan dunia semata, sehingga Allah pun

menolak qurbannya.
2. Dilarang menjual daging atau apapun

dari hewan qurban

Bagi orang yang berqurban, dia berhak mendapatkan 1/3 dari

daging hewan yang diqurbankan.

Daging qurban yang didapat itu tidak boleh dijual dengan alasan apapun.

Begitu juga bagian lagi dari hewan qurban tersebut, seperti kulit, kaki,

kepala, tanduk, dan lain sebagainya tidak boleh di perjualkan

Dari abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: "barang siapa menjual

kulit hasil penyembelihan qurban, maka tidak ada qurban

baginya." (HR Al hakim)


3. Melakukan Penyembelihan Selain Menghadap Kiblat

Saat seseorang yang akan melakukan qurban hendak

melakukan penyembelihan secara mandiri. Maka, ada tata

cara penyembelihan yang harus diperhatikan. Salah satu

tata cara yang perlu diperhatikan adalah dengan menghadap

kiblat.

Jangan sampai orang yang menyembelih melakukan

larangan saat qurban ini. Karena bagi siapapun yang akan

melaksanakan penyembelihan harus melakukan syariat

ini. Bahkan akan berdosa bagi orang yang dengan sengaja

meninggalkannya.
Adapun dalil tata cara menyembelih tersebut adalah sebagai berikut.

Beliau sendiri yang menyembelih hadyu beliau. Beliau jajarkan onta-onta hadyu

tersebut dalam posisi berdiri dan beliau arahkan ke arah kiblat kemudian beliau

memakan sebagian dagingnya dan beliau berikan kepada yang lain (HR Malik dalam al

Muwatha’ no 1405).
4. Alat Sembelih Tidak Tajam

Proses dalam pelaksanaan qurban adalah dengan

melakukan penyembelihan hewan yang akan di

qurbankan. Saat akan melakukan penyembelihan, maka

akan dibutuhkan alat untuk menyembelih. Pastikan alat

yang akan digunakan untuk menyembelih tersebut dalam

keadaan tajam.
Karena jika alat tersebut tumpul, tentu bisa semakin

membuat sakit hewan yang diqurbankan. Hal inilah yang

tidak diperkenankan dalam penyembelihan, yaitu

adanya unsur menyakiti hewan qurban. Oleh sebab itu,

orang yang akan melaksanakan penyembelihan wajib

menggunakan alat yang tajam.


Sebagaimana hadits yang telah diriwayatkan

dalam hadits Muslim berikut ini.


Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan

cara yang baik. Demikian pula, jika kalian

menyembelih maka sembelihlah dengan cara

yang baik. Hendaknya kalian tajamkan pisau

dan kalian buat hewan sembelihan tersebut

merasa senang” (HR Muslim no 5167).


5. Tidak Menyebut Nama Allah

Hal lain yang masuk dalam larangan saat qurban

adalah meninggalkan membaca doa saat melakukan

proses penyembelihan. Dimana tata cara dalam

penyembelihan telah ditetapkan bahwa setiap hewan

yang disembelih harus diawali dengan menggunakan

nama Allah.

Apabila orang yang menyembelih meninggalkan tata

cara ini, maka hewan tersebut tidak halal dimakan.

Sehingga, perlu ada kehati-hatian bagi siapa saja

yang akan melakukan penyembelihan. Termasuk

orang yang memiliki hewan qurban tersebut dan

ingin melakukan penyembelihan sendiri.


Bagi orang yang ingin melakukan penyembelihan hewan sendiri, bisa

mengawali dengan membaca bismillah ataupun nama Allah SWT

lainnya. Sedangkan bagi orang yang diberikan kesempatan untuk

melakukan penyembelihan, bisa menggunakan doa sebagai berikut.

Bismillahi Wallaahu Akbaru Allahumma Minka Walaka ‘an

Pulaanin’ [Dengan nama Allah, Allah yang Maha Besar, ya

Allah Qurban ini dari Engkau dan untuk Engkau dari………

(pemberi qurban) ketika menyembelihnya.


6. Menyembelih Hewan Qurban Sebelum Shalat

Idul Adha

Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban telah

ditetapkan syariatnya. Dimana hewan yang telah

dijadikan qurban akan disembelih setelah shalat

idul Adha dan 3 hari setelahnya (hari tasyrik).

Karena itu, tidak diperbolehkan menyembelih

hewan tersebut sebelum pelaksanaan shalat id.

Sedangkan jika ada seseorang yang

menyembelih hewan qurban sebelum

pelaksanaan shalat idul Adha. Maka,

hukum hewan yang disembelih tersebut

tidak bisa dihukumi sebagai hewan qurban,

melainkan hanya sebagai penyembelihan

hewan biasa.
Penjelasan mengenai waktu penyembelihan ini telah dijelaskan oleh seorang

ahli tafsir Syaikh Abdullah Alu Bassam. Beliau mengatakan bahwa maksud

menyembelih dalam surat Al-Kautsar adalah untuk dilakukan setelah shalat

idul Adha.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai