Anda di halaman 1dari 11

QURBAN

NAMA KELOMPOK
1 .A L FI A N U R
2 .A M I N ATU Z Z A N A H
3 .D A H LI A SO R AYA
4 .F IT R I I N D A H L
5 .J A N I A R KH A K IK OH
6 .K A R I N A LES TA R I
7 .N E N G LEN A N
8 .N I N I N L ATIFATU L
9. R EY G I N A D WI C
LATAR BELAKANG
Qurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat.
Qurban dalam islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-
dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau),
dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari
tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Ibadah qurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat
dianjurkan).
Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Dan
telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar Allah. Kamu
banyak memperoleh kebaikan dari padanya, maka sebutlah nama Allah
ketika kamu menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).
KONSEP QURBAN
Qurban berasal dari bahasa Arab ‘qurban’ yang berasal dari kata ‘qaraba’
yang artinya dekat atau mendekatkan. Kata qurban ini satu akar kata dengan
‘qarib’ dan “kerabat.”. Karib kerabat atau kaum berarti keluarga dekat. Dengan
pengertian ini, qurban pada intinya adalah suatu upaya untuk lebih dekat dengan
sesuatu.
Qurban adalah salah satu ibadah dalam agama islam Banyak ulama yang
telah mencoba membaca makna, arti, serta hakikat qurban, namun tidak terlalu
banyak yang menyuguhkan tafsir idul adha qurban yang komprehensif sehingga
dapat menjadi satu nilai pembelajaran dari peristiwa penyembelihan qurban oleh
Nabi Ibrahim kepada anaknya, Nabi Ismail. Muhamad Ainun Nadjib memiliki
pendapat tentang makna dalam ibadah qurban, beliau berpendapat bahwa jika
kita sedang disembelih allah, maka sikap kita mesti iklhas serta tulus agar kita
sebagaimana nabi ibrahim yang ingin menyembelih nabi ismail malah
mendapatkan domba sebagai ganti untuk di sembelih.
MAKNA BER-QURBAN HUKUM BERKURBAN
Ibadah qurban hukumnya sunnah
muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Dasar
kesunnahan qurban antara lain, firman Allah SWT :
sebagai sarana untuk mendekatkan diri
“Maka dirikan (kerjakan) shalat karena Tuhanmu, dan
kepada Allah swt
berqurbanlah. ” (TQS Al Kautsar : 2)
“Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk menyembelih
qurban, sedang qurban itu bagi kamu adalah sunnah.”
dari ibadah berqurban adalah berbagi (HR. At Tirmidzi).
kepada mukmin lain yang kurang mampu Orang yang mampu berqurban tapi tidak berqurban,
hukumnya makruh. Sabda Nabi SAW : “Barangsiapa
yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak
berkurban mengajarkan tentang berqurban, maka janganlah sekali-kali ia menghampiri
keiklhasan tempat shalat kami.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al
Hakim, dari Abu Hurairah RA) Menurut Imam Al
Hakim.
Syekhul Islam mengatakan: “Berkurban, aqiqah,
hadyu sunnah, semuanya lebih baik, dari pada sedekah
dengan uang senilai hewan yang disembelih.” (Majmu'
Fatawa, 6:304)
LANGKAH – LANGKAH QURBAN
a. Memilih hewan qurban
 Usia hewan kurban yang mencukupi
 Hewan kurban yang terbaik atau sempurna (tidak cacat)
b. Waktu menyembelih qurban
Waktu yang di perbolehkan melaksanakan penyembelihan qurban hanya di batasi 4 hari,
yaitu pada hari Raya Idul Adha yang bertepatan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyrik yaitu
tanggal 11, 12, dan 13 dzulhijjah .
“barangsiapa yang shalat seumpama kami shalat dan menyembelih seumpama kami
menyembelih (yaitu setelah shalat), maka sungguh ia telah benar, dan barangsiapa yang menyembelih
sebelum shalat maka itu daging kambing biasa (bukan qurban)”. (HR. Al Bukhari)
Jika menyembelih sebelum waktunya, atau sudah kelewat waktunya, misalnya: menyembelih di
malam hari raya raya idul adha atau menyembelih setelah terbenamnya matahari tanggal 13 hari
tasryik maka sembelihan itu tidak menjadi qurban dan menjadi sedekah biasa.
S YA R AT O R A N G YA N G
BERQURBAN Kesunahan Dalam
Menyembelih Qurban

Dalam keadaan bersuci


Seorang muslim
Baligh
atau muslimah

Membaca Bismillah
dan Takbir Menghadap qiblat

Mampu Berakal

Mempercepat cara Mempertajam kembali


penyembelihan pisaunya
Orang yang
bermukim
TATA CA RA MEN YEMBELIH H EWA N
Q URBAN

1. Terpancarnya darah
Dan ini akan terwujud dengan dua ketentuan: Alatnya tajam, terbuat dari besi atau batu tajam. Tidak boleh
dari kuku, tulang, atau gigi. Disyariatkan untuk mengasahnya terlebih dahulu sebelum menyembelih.
Diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
• ‫الظ ْف ُر فَ ُم َدى ْال َحبَ َش ِة‬ ْ ‫ أَ َّما الس ُِّّن فَ َع‬،‫الظ ْف َر‬
ُّ ‫ظ ٌم َوأَ َّما‬ ُّ ‫ْس الس َِّّن َو‬
َ ‫ لَي‬، ْ‫َما أَ ْنهَ َر ال َّد َم َو ُذ ِك َر ا ْس ُم هللاِ َعلَ ْي ِه فَ ُكل‬
“Segala sesuatu yang memancarkan darah dan disebut nama Allah padanya maka makanlah. Tidak boleh dari
gigi dan kuku. Adapun gigi, itu adalah tulang. Adapun kuku adalah pisau (alat menyembelih) orang
Habasyah.” (HR. Al-Bukhari no. 5498 dan Muslim no. 1968).
2. Merebahkan hewan tersebut dan meletakkan kaki pada rusuk lehernya, agar hewan tersebut tidak meronta
hebat dan juga lebih menenangkannya, serta mempermudah penyembelihan.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, tentang tata cara penyembelihan yang dicontohkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
• ‫صفَا ِح ِه َما‬ َ ‫ض ُع ِرجْ لَهُ َع‬
ِ ‫لى‬ َ َ‫َوي‬
“Dan beliau meletakkan kakinya pada rusuk kedua kambing tersebut.” (HR. Al-Bukhari no. 5565 dan Muslim
no. 1966)
3. Disunnahkan bertakbir ketika hendak menyembelih qurban,
sebagaimana disebutkan dalam hadits Anas radhiallahu ‘anhu di atas,
dan diucapkan setelah basmalah.
4. Diperbolehkan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar
sembelihannya diterima oleh-Nya. Sebagaimana tindakan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berdoa:
• ‫اللَّهُ َّم تَقَبَّلْ ِم ْن ُم َح َّم ٍد َوآ ِل ُم َح َّم ٍد َو ِم ْن أُ َّم ِة ُم َح َّم ٍد‬
“Ya Allah, terimalah (sembelihan ini) dari Muhammad, keluarga
Muhammad, dan umat Muhammad.” (HR. Muslim no. 1967, dari Aisyah
radhiallahu ‘anha).
AL-QUR’AN DAN HADITS
MENGENAI QURBAN

a. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


﴾٢﴿ ْ‫ص ِّل لِ َرب َِّك َوا ْن َحر‬
َ َ‫• ف‬
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah(sebagai ibadaha dan mendekatkan
diri kepada Allah) ” (QS. Al Kautsar[108]: 2)
b. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Ah-An’am:
• Ibadah qurban mendapatkan ganjaran yang berlipat dari Allah SWT, dalam sebuah hadits
disebutkan, “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kabaikan.” (HR. Ahmad
dan Ibnu Majah). Juga kelak pada hari akhir nanti, hewan yang kita qurbankan akan menjadi
saksi.
JURNAL READING

Anda mungkin juga menyukai