Udhhiyah
Pertama
Pengertian
Qurban / Udhhiyah
ِح
ْض َيُةـ ـ ـ ُأل ا
As-Sayyid Sabiq di dalam kitabnya “ Fiqh Sunnah “ berpendapat
bahwa yang di maksud dengan Udh-hiyyah adalah:
: االضحية والضحية
ِإْس ٌم ِلَم ا ُيْذ َبُح ِم َن اِإل ِبِل َوالَبَق ِر َوالَغَنِم َيْو َم الَّنْح ِر
ِهلل
. َوَأَّياِم الَّتْش ِرْيِق َتَق ُّرًبا ِإىَل ا َتَعاىَل
“ Udhhiyyah atau dhohiyyah adalah:
Nama dari hewan yang disembelih , baik berupa unta, sapi maupun kambing, pada
hari raya qurban dan hari-hari tasyriq, dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Alloh
Swt”.
Kedua
Dasar Hukum
Ber-Qurban
1. Firman Alloh Swt di dalam surah Al-Kautsar:
Hikmah
Ber-Qurban
Hikmah disyariatkannya berqurban antara lain;
1. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang telah
memberikan ni’mat yang banyak kepada kita.
2. Bagi orang yang beriman kepada Allah, dapat mengambil
pelajaran dari keluarga nabi Ibrahim As., yaitu;
a. Kesabaran nabi Ibrahim dan putranya Ismail As. ketika
keduanya menjalankan perintah Allah.
b. Mengutamakan ketaatan kepada Allah dan mencintai-Nya
dari mencintai dirinya dan anaknya.
3. Sebagai realisasi ketaqwaan seseorang kepada Allah
4. Membangun kesadaran tentang kepedulian terhadap
sesama, terutama terhadap orang miskin.
•Allah Swt. berfirman :
ِل
)٢( ) َفَص ِّل َرِّبَك َواَحْنْر١( ﴿ ِإَّنا َأْع َطْيَناَك اْلَك ْو َثَر
﴾ )٣( ِإَّن َش ا َئَك ُه َو األْبَتُر ِن
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1].
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus[2].
[1]. Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan
mensyukuri nikmat Allah.
[2]. Maksudnya terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah.
Kaidah ushul Fiqh :
Namun di jawab:
Hadits tersebut hanya menjelaskan syarat
sahnya udhhiyyah, bukan wajibnya.
c. Hadits riwayat dari Abu Huroiroh ra, bahwa
Rosululloh Saw bersabda :
Hewan / Binatang
Qurban
Pertama
Macam-Macam Binatang Qurban
Alloh Swt berfirman didalam surah Al-Hajj: 34
ٍۢة ِل
َو ُك ـ ـ ـِّل ُأَّم ـ ـ ـ َج ـ ـ ـَعْلَنا َم نَس ـ ـ ـًۭك ا.... ﴿
ِه ۟ا
ِّلَيْذُك و ٱْس ـ ـ ـ ٱلَّل َعَلٰى َم ـ ـ ـا َرَزَقُه م ِّم ۢن
َم ُر
ِم ِة
﴾ ... يـ ـ ـَم ٱَأْلْنَعٰــ ـ ـ ـِهَب
( … Dan setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan
(qurban), supaya mereka menyebut nama Allah yang telah memberi
rizqi kepada mereka, berupa binatang ternak …)
Jenis binatang yang bisa dijadikan
“Udhhiyyah” hanyalah tiga macam:
1. Unta,
2. Sapi dan
3. Kambing.
Kedua
Kriteria Binatang Qurban
Pertama
Secara Fisik
Yakni hewan untuk qurban
hendaknya yang sehat, baik dan tidak
cacat. Hal ini digambarkan dalam
hadis Nabi saw. sebagai berikut;
َعْن َأَنٍس َقاَل :
ِه
َض َّح ى َرُس وُل الَّل صلى اهلل عليه وسلم
ِبَك ِنْي َأ َل ِنْي َأ ِنْي َقاَل َأ ْذ ا ِب ِد ِه
َوَر ْيُتُه َي ُحَبُه َم َي ْبَش ْم َح ْقَرَن
ِه ِح ِص ِض
َوَرَأْيُتُه َوا ًعا َقَد َم ُه َعَلى َف ا َم ا َقاَل َوَّمَسى
َوَك َّبَر .
رواه مسلم
عن أىب سعيد قال :
كان رس ـ ــول اهلل صلى اهلل عليه وسلم
يض ـ ــحى بكبش أق ـ ــرن فحـ ـ ــيل ينظر ىف س ـ ـ ـواد
ويأكـ ـ ــل ىف س ـ ـ ـواد وميشى ىف س ـ ـ ـواد.
رواه أبو داود
عن أىب أم ـ ــامة بن س ـ ــهل ق ـ ــال :
ُك َّنـ ـ ــا ُن ـ ـ ـِّم اُألْض ـ ـ ـِح َة ِبـامل ِد ـ ـ ـَنِة
َي َـ ْي َس ُن
ِل
َوَك ـ ــاَن املُـْس ـ ـ ـ ُم ْو َن ُيَس ـ ـ ـِّم ُنْو َن .
رواه البخ ـ ــارى
Hadis-hadis di atas menjelaskan bahwa;
a. Hewan yang layak dan pantas dijadikan
hewan qurban sebagai berikut;
1) Al-Aqran, hewan yang bertanduk lengkap
2) As-Samin, yaitu hewan yang gemuk badannya
atau berdaging
3) Al-Amlah, yaitu hewan yang warna putihnya lebih
banyak daripada warna hitamnya
Bagaimana sifat
Udhhiyah
yang paling baik ?
Yang paling baik dijadikan
Udhhiyah adalah:
[1] Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah
melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah
menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar
disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.
• Rosululloh Saw berqurban dengan 2 ekor
kambing:
ٍل ِم
َح َّد َثَنا َح َّج اُج ْبُن ْنَه ا َح َّد َثَنا َّمَهاٌم َعْن َقَتاَدَة
َّد َنا َأَن ِض الَّل ْن َأَّن الَّن َّلى الَّل َل ِه
َّيِب َص ُه َع ْي َح َث ٌس َر َي ُه َع ُه
ِنْي َأ ِنْي َل َأ ِنْي َكِب ي ا َّل
َو َس َم َك َن ُيَض ِّح ْبَش ْم َح ْقَرَن َو َيَض ُع
ِر َل َلى ْف ِتِه ا ْذ ا ِب ِدِه
ْج ُه َع َص َح َم َو َي ُحَبُه َم َي
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal
telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah
telah menceritakan kepada kami Anas r.a. bahwa Nabi
Saw pernah berkurban dengan dua ekor domba yang
warna putihnya lebih banyak daripada warna hitamnya
dan bertanduk, beliau meletakkan kaki beliau di atas leher
domba tersebut lalu menyembelihnya dengan tangan
beliau sendiri.“
( HR. Al-Bukhori )
ٍكِل
َعْن َأَنِس ْبِن َم ا :
َّل ِه َّل َّل ِه
َأَّن َرُس وَل الَّل َص ى ال ُه َعَلْي َو َس َم َك اَن ُيَض ِّح ي
َأ
َر ْيُتُه ِنْي ِنْي ِنْي
َك ْبَش َأْم َلَح َأْقَرَن َو ُيَس ِّم ي َو ُيَك ِّبُر َو َلَق ْدِب
ِه ِح ِص ِض ِه
َيْذ َبُح َي َوا ًعا َقَد َم ُه َعَلى َف ا َم ا . ِد ِب
رواه أبوداود وابن ماجه
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra. :
Bahwa Rasulullah SAW berkurban dengan dua ekor
kambing kibas belang (hitam putih) dan bertanduk, dan
(ketika menyembelih) beliau membaca basmalah dan
bertakbir. Sungguh aku melihat beliau menyembelih hewan
qurbannya dengan tangannya sendiri sambil meletakkan
kakinya di atas leher kedua hewan qurbannya itu .
( HR. At-Tirmidzi )
Setelah memahami dalil-dalil tersebut,
saya berpendapat:
1.Kalau udhhiyah tidak dengan patungan, maka yang
terbaik adalah Unta, kemudian sapi, kemudian kambing.
2.Tapi kalau unta dan sapi dengan patungan bertujuh,
maka yang lebih banyak dagingnya, adalah yang lebih
baik, karena itu lebih bermanfaat bagi faqir dan miskin.
Ketiga
dari segi jenis kelamin
Tidak ada perbedaan antara
jantan dan betina, semua boleh
untuk udhhiyyah.
Hal itu berdasarkan :
عن أيب هريرة قال :مسعت رسـ ـ ــول اهلل صلى اهلل عليه
وسلم يقول :
« نعمت االضحية اجل ــذع -م ــا له ستة
أش ـ ــهر عند احلنفية وم ـ ــا له س ـ ــنة يف االصـ ــح
عند الش ـ ــافعية -من الض ـ ــأن »
Dari Abu Huroiroh ra, beliau berkata: Saya mendengar
Rosululloh Saw bersabda:
Sebaik-baik udhhiyyah adalah Al-Jadz’ dari Adh-
Dho’n.
HR. Ahmad dan At-Tirmidzi.
•menurut Abu Hanifah : berumur setengah tahun,
•menurut Asy-Syafi’i : satu tahun dari Adh-Dho’n.
_________________________
• Rasul tidak mengkhususkan jenis kelamin, jadi berlaku secara
umum
Ketiga
Jumlah Binatang Qurban
Pertama
Satu udhhiyah cukup untuk satu keluarga:
Apabila seorang muslim berqurban satu kambing,
maka semua ahlu bait ( keluarga ) nya mendapatkan pahala
qurban tersebut.
Demikianlah yang sudah dilakukan sejak zaman Rosul, para
shohabat berqurkan untuk seluruh anggota keluarganya. Mereka
memahaminya sebagai sunnah muakkadah.
Hal itu sesuai dengan riwayat dari Abu Ayyub, berkata:
صلى اهلل عليه،كان الرج ـ ــل يف عه ــد رس ـ ــول اهلل
يض ـ ــحي بالش ـ ــاة عنه وعن أهل بيته فيأكلون،وسلم
.ويطع ـ ــمون ح ـ ــىت تباهى الناس فصار كما ترى
رواه ابن ماجه والرتمذي وصححه
Artinya:
Dahulu, kepala keluarga di zaman Rosululloh Saw, berqurban dengan satu
kambing untuk dirinya dan juga keluarganya, mereka makan dan memberi
makan, sehingga mereka berbangga diri seperti yang kalian lihat sekarang .
HR. Ibn Majah dan At-Tirmidzi
Kedua
Seorang muslim yang berqurban boleh membeli hewan
qurbannya dengan cara patungan, dengan syarat, hewannya dari
jenis sapi atau unta.
Penyembelihan
Hewan Qurban
Ta’rif “Adz-Dzakat”
Penyembelihan / Penikaman
Pertama :
Penyembelihan hewan yang boleh
di makan dan penikaman hewan yang
boleh di makan
« إيَّن َوَّج ْهُت َوْج هَي الذي َفَطَر الَّس َم اوات واألرَض ،
ِم ِن ِه
َعلى إْبرا يَم َح يفا ،وَم ا أنا َن املْش ركني ،إَّن َص َاليت ِةَّل ِم
ونُس كي َو ْحَمَياَي َو َمَمايت هلل َرَّب العاَلمَني ،ال َش ِريَك له ،
ِم َّل ِل ِم
وبذلك ُأ ْرُت ،وأَنا َن املُـْس مني ،ال ُه َّم ْنَك وَلَك ، ِم
َبَح َذ مث ». أكرب هَّلل ا
و هَّلل ا بسم ، .... ُه َعْن َّم َّلل ا
4. Kemudian menyembelih hewan
qurban
5. Memutus (memotong)
tenggorokan dan dua urat nadi
yang ada di leher
Keenam
Pembagian
Hewan Qurban
Pertama
Penerima daging qurban
ِه ۟ا ِف ۟ا
﴿ ِّلَيْش َه ُد و َم َنٰـ َع ُهَلْم َو َيْذُك ُرو ٱْس َم ٱلَّل ِف َأَّياٍۢم
َفُك ُلو۟ا ۖ َّم ُلو ٰـٍت َل ا م ِّم ۢن ِهَبي ِة ٱَأْل ٰـِم
َم ْنَع ْع َم َع ٰى َم َرَزَقُه
ِق ِئ ۟ا ِع
﴾ )٢٨( ْنَه ا َوَأْط ُم و ٱْلَبآ َس ٱْلَف َري ِم
supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan
supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan
atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang
ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi)
berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.
ِف ِهَّل ِر ِئ
﴿ َوٱْلُبْد َن َج َعْلَنٰـَه ا َلُك م ِّم ن َش َعٰٓـ ٱل َلُك ْم يَه ا
ِإ ِهَّل ۟ا
َف َذا َوَجَبْت ُج ُنوُبَه ا ۖ َفٱْذُك ُرو ٱْس َم ٱل َعَلْيَه ا َص َوآَّف ۖ َخ ْيٌۭر
ُك َل ا ٰـ
َن َّخ ِل ٰ
َذ َك ۚ َّر ْل ٱ ِن ا َقْل ٱ ۟ا
و ِعْطَأ ا ِم ۟ا
و ُل ُكَف
َس ْر َه ْم َك ْع
َع َو ُم َت َه َو ُم ْن
﴾ (٣٦) َلَعَّلُك ْم َتْش ُك ُروَن
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh
(mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang
ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.
َعْن َعْبِد الَّرَمْحِن ْبَن َأىِب َلْيَلى َأْخ َبَرُه َأَّن َعِلَّى ْبَن َأىِب
ٍب
َطا َأْخ َبَرُه: ِل
َأَّن َنَّىِب الَّل صلى اهلل عليه وسلم َأَم َرُه َأْن َيُقوَم َعَلى ِه
ِج َّل ِس
ُبْد َوَأَم َرُه َأْن َيْق َم ُبْد َنُه ُك َه ا ُحُلوَم َه ا َوُج ُلوَدَه ا َو َالَهَلا َوَال ِهِن
ِم
َزاَرَهِتا ْنَه ا َش ْيًئا. ِج ىِف ِط
ُيْع َى
رواه البخارى
َعْن َعْبِد الَّرَمْحِن ْبَن َأىِب َلْيَلى َأْخ َبَرُه َأَّن َعِلَّى ْبَن َأىِب
ٍب
َطا َأْخ َبَرُه:ِل
َأَّن َنَّىِب الَّل صلى اهلل عليه وسلم َأَم َرُه َأْن َيُقوَم َعَلى ِه
ْد ِنِه َأ ُه َأْن ْق ِس ْد َنُه ُك َّلَه ا و َه ا ُلوَدَه ا ِج َالَهَلا ىِف
َو ُحُل َم َوُج ُب َو َم َر َي َم ُب
ِم
َزاَرَهِتا ْنَه ا َش ْيًئا. ِج ىِف ِط َال ِنيِكا ْل ا
َو ُيْع َى َم َس
رواه مسلم
ِر ٍد ِع
َقاَل ُس َلْيَم اُن ْبُن ُموَس ى َأْخ َبَريِن ُزَبْيٌد َأَّن َأَبا َس ي اُخْلْد َّي َأَتى
َة ا ى َتَأ َف َل ُك ْأ ْنَأ َأَف ى اَأْل ِدي ِدَق ِم ًة َق َل َأ
َق َد ْبَن َت َح ىَب َي ُه ْض َد
ْه ُه َفَوَج ْص َع ْن
الُّنْع َم اِن َفَأْخ َبَرُه َأَّن الَّنَّيِب َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَم َفَق اَل :
ِإيِّن ُك ْنُت َأ ُتُك َأْن اَل َتْأُك ُلوا اَأْلَض اِح َّي َق َثاَل َثِة َأَّياٍم
َفْو َم ْر ْم
ِلَتَس َعُك ْم َو ِإيِّن ُأِح ُّلُه َلُك ْم َفُك ُلوا ِم ْنُه َم ا ِش ْئُتْم َواَل َتِبيُعوا ُحُلوَم اَهْلْد ِي
ِب ِد ِت ِح
َواَأْلَض ا ِّي َفُك ُلوا َو َتَص َّد ُقوا َواْس َتْم ُعوا ُجِبُلو َه ا َواَل َت يُعوَه ا .
رواه أمحد
Dengan merujuk kepada ayat-ayat dan
hadis tersebut, maka orang yang menerima
qurban dapat dikelompokkan pada empat,
yaitu;
a. Shahibul qurban
b. Orang yang sengsara lagi faqir (QS.al-Hajj:28)
c. Orang yang yang tidak minta-minta (al-Qaani’) maupun
yang minta minta (al-Mu’tar) (QS.al-Hajj:36)
d. Orang-orang miskin (HR Muslim dari Ali)
Kedua
Hal-hal yang boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh shahibul qurban
Berdasar ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis
di atas dapat dipahami bahwa hal-hal yang boleh
dilakukan shahibul qurban adalah;
a. Memakan daging qurbannya
b. Membagikan seluruh bagian dari hewan qurban, seperti daging,
kulit dan pakaian hewan qurban (dalam hal ini unta yang memiliki
pelana, sepatu, dan asesoris lainnya)
c. Menyedekahkannya kepada fakir miskin
d. Memberikan kepada orang yang berkecukupan
e. Memanfaatkan kulit hewan qurban
Sedang yang tidak boleh dilakukan
oleh shahibul qurban adalah;
a. Menjual bagian dari hewan qurban baik daging, kulit dan
lainnya
b. Memberikan bagian dari hewan qurban sebagai upah
penyembelihan, tetapi boleh diberi sebagai bagian dari
penerima daging qurban (lihat skema pendistribusian
hewan kurban)
Bolehkah Shahibul Qurban
Makan daging qurbannya
lebih dari 3 hari ???
1. Hadits riwayat dari Ibn ‘Umar r.a.:
َّل ِه َّل َّل ِن ِف
: َعْن َنا ٍع َعْن اْب ُعَم َرَعْن الَّنِّيِب َص ى ال ُه َعَلْي َو َس َم َقاَل
« َال ْأُك َأ ُدُك ِم ِم ُأْض ـِح َّيِتِه
َي ُل َح ْم ْن ْحَل
ٍم ِة
» َفْو َق َثالَث َأَّيا
Dari Nafi' dari Ibnu Umar, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
"Salah seorang dari kalian tidak boleh memakan daging kurbannya lebih
dari tiga hari".
HR. At-Tirmidzi
2. Setelah itu Rosululloh Saw bersabda :
ِح ِم
« ُك ْنُت َنَه ْيُتُك ْم َعْن ُحُلو اَألَض ا ِّي َفْو َق
ِل َّط
َثَال َيَّت َع ُذو ال ْو َعَلى َمْن َال َطْو َل ُهَلِس ِل ٍث
ِخ ِع
َفُك ُلوا َم ـا َبَد ا َلُك ـْم َوَأْط ُم ـوا َواَّد ـُروا »
رواه الرتمذى
Dahulu aku melarang kalian memakan daging
kurban lebih dari tiga hari, agar orang yang
mempunyai kemampuan dapat (segera) memberikan
(daging kurban itu) kepada orang yang tidak mampu.
Sekarang, makanlah sesukamu dan beri
makanlah orang lain, serta simpanlah ".
HR. At-Tirmidzi
Bolehkah menjual
Kulit Udhhiyah ?
Dalam hal menjual kulit dari
hewan qurban, para Ulama
berbeda pendapat :
1. Tidak boleh menjualnya.
Ini adalah pendapat Asy-Syafi’i,
dan Ahmad.
Dalil yang mereka jadikan hujjah
adalah, riwayat dari Abu Sa’id, bahwa
Rosululloh Saw bersabda:
ِح
, َواَل َتِبْيُعْوا ُحُلْو َم اَهلْد ِى َو اَألَض ا ى.... «
ِب ِد ِت
َفُك ُلْوا َو َتَص َّد ُقْوا َو اْس ـَتْم ُعْوا ُجِبـُلْو َه ـا َو َال َت ْيُعْوَه ا
» ....
) ( صحيح فقه الّس ّنة. لكّنه ضعيف.أخرجه أمحد
( …Janganlah kamu menjual daging dam ( dalam haji ) dan adha
( qurban ), makanlah, shodaqohkanlah nikmatilah termasuk kulitnya, dan
janganlah kamu menjualnya …) HR. Ahmad.
Menurut sebagian ahli hadits, hadits ini mursal ( dho’if ), jadi tidak dapat dijadikan
dasar hukum
Namun ada riwayat lain:
عن أيب هريرة رضي اهلل عنه قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليه
: وسلم
ِح ِتِه ِح ِج
» « َمْن َبـاَع ـْلَد ُأْض ـ َي َفَال ُأْض ـ َيَة َلُه
رواه احلاكم وقال صحيح اإلسناد
Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rosululloh Saw bersabda:
( Siapa yang menjual kulit udhhiyahnya, maka tidak ada udhhiyyah
baginya )
( HR. Al-Hakim dan berkata: sanadnya shohih )
2. Boleh menjualnya, dan hasil
penjualannya dishodaqohkan.
Ini adalah pendapat Abu
Hanifah.
Adapun hadits tentang larangan menjual
kulitnya dipahami sebagai berikut:
a. Larangan itu hanya ditujukan kepada orang yang
berqurban, bukan yang menerimanya.
َح َّد َثَنا َعْبُد الَّلِه ْبُن ُيوُس َف َأْخ َبَرَنا َم اِلٌك َعْن َعْبِد الَّلِه ْبِن َأيِب
ِد ِت ِب ٍم
َبْك ِر ْبِن َعْم ِرو ْبِن َح ْز َعْن َعْم َرَة ْن َعْب الَّرَمْحِن َأَّنَه ا َأْخ َبَرْتُه َأَّن
ِز ا َأيِب ْف اَن َك َت ِإىَل اِئَش َة ِض الَّل ا ِإَّن َد الَّلِه
َي َد ْبَن ُس َي َب َع َر َي ُه َعْنَه َعْب
ا ِه َل ا ْد ى َد َأ َلاَق ا َّل ل ا ِض ٍس اَّب
َع
َه ًي َح ُرَم ْي َم ْحَيُرُم ْه َمْن َم ُهْن َع ُه ْبَن َع َر َي
َعَلى اَحْلاِّج َح ىَّت ُيْنَح َر َه ْد ُيُه َ .قاَلْت َعْم َرُة:
َفَق اَلْت َعاِئَش ُة َرِض َي الَّلُه َعْنَه ا:
َل َك ا َقاَل ا َّباٍس َأَنا ْل َقاَل ِئَد ْد ِي وِل الَّلِه
َه َرُس َفَت ُت ْبُن َع ْيَس َم
َّلى الَّل َل ِه َّل ِب َد َّي َّمُث َّلَد ا وُل الَّلِه َّلى الَّل َل ِه
َص ُه َع ْي َق َه َرُس َص ُه َع ْي َو َس َم َي
ِه ِل ِه
َو َس َّلَم ِبَيَد ْي َّمُث َبَعَث َهِبا َمَع َأ َفَلْم ْحَيُرْم َعَلى َرُس و ال َص ى
َّل َّل يِب
ِحُن َّل َّل َّل ِه
الَّلُه َعَلْي َو َس َم َش ْي ٌء َأَح ُه ال ُه َلُه َح ىَّت َر اَهْلْد ُي .
( رواه البخارى)
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah
mengabarkan kepada kami Malik dari 'Abdullah bin Abu Bakar
bin 'Amru bin Hazm dari 'Amrah binti 'Abdurrahman bahwasanya
dia mengabarkan bahwa Ziyad bin Abu Sufyan menulis surat
kepada 'Aisyah r.a. bahwa 'Abdullah bin 'Abbas r.a. Berkata :
"Barangsiapa yang membawa hewan qurban maka haram
baginya sebagaimana diharamkan terhadap orang yang berhajji
hingga dia menyembelih hewan qurbannya". 'Amrah berkata;
Maka dia ('Aisyah radliallahu 'anha) berkata :
"Bukan begitu halnya sebagaimana yang dikatakan
Ibnu 'Abbas r.a. Sungguh aku telah mengikatkan kalung
(sebagai tanda) pada hewan qurban Rasulullah Saw
dengan tanganku sendiri lalu Rasulullah Saw
mengikatnya dengan tangan Beliau lalu mengirimnya
bersama bapakku. Dan tidak menjadi diharamkan bagi
Rasulullah Saw sesuatu yang Allah halalkan hingga
hewan qurbannya disembelih".
HR. Al-Bukhori
Yang di larang
cukur rambut dan potong kuku ...
Orang yang berqurban ?
atau
hewan udhhiyahnya ?
:حديث أم سلمة أّن الّنّيب قال
َأ د َأ ا َأ ِةـ
َّج َو َر َد َح ُك ْم ْن ِحل ا ي ِذ ِه َأ ِإ
« َذ َر ْيُتْم َالَل
ـ ا
ِه
ِر ِهِر ِس
» ُيَض ـِّح َفْلُيْم ْك َعْن َش ـْع َوَأْظَف ا
َي
رواه مسلم
( Apabila kalian melihat hilal Dzul Hjjah, dan salah seorang
dari kalian berniat ingin berqurban, hendaknya dia tidak memotong
rambut dan kukunya). HR. Muslim
Catatan :
1. Dilihat dari dhamirnya ( mudzakkar )
2. Secara logika, siapa yang pernah memotong
rambut dan kuku sapi atau kambingnya
3. Hikmahnya : seperti yang berihram, yang di
larang bercukur dan memotong kuku
Kesimpulan :
1. Umat Islam yang berniat menyembelih udhhiyah ( hewan
Qurban ), makruh hukumnya bercukur dan memotong kuku.
2. Umat Islam yang tidak ber-qurban, tidak ada larangan
mencukur dan memotong kuku
3. Larangan tersebut untuk orang yang ber-qurban, bukan
untuk hewan qurbannya
4. Waktu larangannya di mulai dari masuk bulan dzulhijjah,
sampai menyembelih qurban.
Ketujuh
Beberapa Permasalahan
Seputar Qurban
Bagaimana cara
mendistribusikan
Udhhiyah ?
Seorang muslim yang berqurban
disunnahkan :
1. untuk mengambil bagian dari daging qurban,
untuk di makan bersama keluarganya,
2. menghadiahkannya kepada saudara, teman
atau kerabatnya, dan
3. menshodaqohkannya untuk fakir miskin.
Allah Swt berfirman: