Anda di halaman 1dari 4

‫َو َعَلى اَّلِذ ْيَن َه اُدْو ا َح َّر ْم َنا ُك َّل ِذْي ُظُفٍۚر َو ِم َن اْلَبَق ِر َو اْلَغَنِم َح َّر ْم َنا َعَلْيِه

ْم ُش ُحْو َمُه َم ٓا‬


‫ِااَّل َم ا َمَحَلْت ُظُه ْو ُر َمُهٓا َاِو اَحْلَو اَيٓا َاْو َم ا اْخ َتَلَط ِبَعْظٍۗم ٰذ ِلَك َجَز ْيٰنُه ْم ِبَبْغِيِه ْۚم َو ِاَّنا‬
‫َلٰص ِدُقْو َن‬
“Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan semua (hewan) yang berkuku, dan Kami
haramkan kepada mereka lemak sapi dan domba, kecuali yang melekat di punggungnya, atau
yang dalam isi perutnya, atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami menghukum
mereka karena kedurhakaannya. Dan sungguh, Kami Mahabenar.” (Al-An`aam: 146)

‫ِه‬ ‫ِهلل‬ ‫ِم‬ ‫ِد ِهلل‬ ‫ِب‬


‫َعْن َج ا ٍر ْبِن َعْب ا َأَّنه َس َع َرُسْو َل ا – َص َّلى اُهلل َعَلْي َو َس َّلَم – َعاَم الَف تِح وُه َو‬
: ‫ (( إَّن اَهلل وَرُس وَلُه حَّر َم َبيَع الَخ ْم ِر َو الَم يَتِة والِخ ْنِز يِر َو اَألْصَناِم )) َفِق ْيَل‬: ‫ِبمَّك َة َيُقوُل‬
، ‫ وُيْد َه ُن ِبَه ا الُج ُلوُد‬، ‫ َفِإ َّنُه ُيْطَلى ِبَه ا الُّس ُفُن‬، ‫َيا َرُسْو َل اِهلل َأَر َأْيَت ُش ُح وَم الَم يَتِة‬
‫ ُثَّم َقاَل وُل اِهلل – َّلى ا َعَل ِه‬، )) ‫را‬
‫َص ُهلل ْي‬ ‫َرُس‬ ‫ ُه َو َح ٌم‬، ‫ (( َال‬: ‫َو َيْس َتَص ِبَح ِبَه ا الَّناُس ؟ َقاَل‬
‫ ُثَّم‬، ‫ َفَأْج َم ُلْو ُه‬، ‫ ِإَّن اَهلل َح َّر َم َعَلْيِه ُم الُّش ُحْو َم‬، ‫ (( َقاَتل اُهلل الَيُه ْو َد‬: ‫َو َس َّلَم – ِع ْنَد َذِلَك‬
‫ِل‬
‫ َفَأَك ُلوا َثَم َنُه )) َخ َّر َج ُه الُبَخ اِر ُّي َو ُمْس ٌم‬، ‫َباُعوُه‬
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda pada tahun Fathul Makkah, dan ia berada di Makkah, “Sesungguhnya Allah dan Rasul-
Nya mengharamkan jual-beli khamar (minuman keras, segala sesuatu yang memabukkan), bangkai, babi,
dan berhala.” Lalu dikatakan (kepada beliau), “Wahai, Rasulullah. Bagaimana menurutmu tentang lemak
bangkai? Karena sesungguhnya lemak bangkai (dapat digunakan) untuk melapisi (mengecat) perahu,
menyamak kulit, dan digunakan orang-orang untuk lampu-lampu pelita?” Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak, (jual beli) itu adalah haram.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda ketika itu, “Semoga Allah membinasakan orang Yahudi. Sesungguhnya Allah, tatkala
mengharamkan atas mereka lemak bangkai, mereka mencairkannya, kemudian menjualnya, lalu memakan
upahnya (hasil jual belinya).” (HR. Bukhari, no. 2236 dan Muslim, no. 1581)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َفَتْسَتِح ُّلوا َم َح اِرَم ِهَّللا ِبَأْدَنى الِح َيِل‬، ‫َال َتْر َتِكُبوا َم ا اْر َتَك َبِت الَيُهْو ُد‬
“Janganlah kalian melakukan apa yang pernah diperbuat oleh orang-orang Yahudi, sehingga kalian
melanggar hal-hal yang diharamkan Allah dengan melakukan sedikit pengelabuan (akal-akalan).” (HR.
Ibnu Batthoh dalam Al-Hiyal, 112. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid).
KAIDAH PENTING TENTANG JUAL BELI HARAM
A. Jika hewannya haram dimakan, haram pula diperdagangkan.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ِإَّن َهَّللا َتَع اَلى ِإَذ ا َح َّر َم َشْيًئا َح َّر َم َثَم َنُه‬
“Sesungguhnya jika Allah Ta’ala mengharamkan sesuatu, maka Allah mengharamkan upah (hasil jual
belinya).” (HR. Ad Daruquthni, 3:7; Ibnu Hibban, 11:312. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa
sanad hadits ini sahih).
Dalam lafazh musnad Imam Ahmad disebutkan,
‫ َح َّر َم َثَم َنُه‬، ‫َو ِإَّن َهَّللا َع َّز َو َج َّل ِإَذ ا َح َّر َم َأْك َل َش ْي ٍء‬
“Sesungguhnya jika Allah ‘azza wa jalla mengharamkan memakan sesuatu, maka Allah pun melarang
upah (hasil penjualannya).” (HR. Ahmad, 1:293. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad
hadits ini sahih).

1. Jual-Beli Kucing
hadits berikut:
‫أن النبي صلى هللا عليه و سلم نهى عن بيع الهر‬
“Bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang penjualan kucing.” (Riwayat Muslim)
Pada hadits lain dinyatakan:
.‫ زجر النبي عن ذلك‬:‫ جابرا عن ثمن الكلب والسنور؟ قال‬:‫عن أبي الزبير قال سألت‬
‫رواه مسلم‬
“Abu Az Zubair, menuturkan: saya pernah bertanya kepada sahabat Jabir tentang hasil penjualan
anjing dan kucing? Ia menjawab: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela hal itu.” (Riwayat
Muslim)

2. Jual Beli Tokek

Perlu diketahui bahwa ulama’ telah menegaskan bahwa tokek adalah satu spesies
dengan cicak, dengan demikian hukumnyapun sama.

As Syaukani menyatakan: “Cicak itu termasuk binatang melata yang mengganggu


manusia, dan tokek adalah salah satu spesies darinya yang berbadan lebih besar.”
(Nailul Authar 8/200)

Nabi shallallaahu alaihi wa sallam secara khusus telah memerintahkan kita untuk
membunuhnya acap kali kita melihatnya.

‫َم ْن َقَتَل َو َز ًغ ا ِفى َأَّو ِل َض ْر َبٍة ُك ِتَبْت َلُه ِم اَئُة َح َس َنٍة َو ِفى الَّثاِنَيِة ُد وَن َذ ِلَك َو ِفى الَّثاِلَثِة‬
‫ُد وَن َذ ِلَك رواه مسلم‬
“Barang siapa yang membunuh cicak dengan sekali pukul, maka ia mendapatkan pahala seratus
kebaikan, dan bila ia membunuhnya pada pukulan kedua, maka ia mendapatkan pahala kurang
dari itu, dan bila pada pukulan ketiga, maka ia mendapatkan pahala kurang dari itu.” (Riwayat
Muslim)

Pada beberapa riwayat lain, dijelaskan hikmah disyari’atkannya kita membunuh cicak:
‫َك اَن َيْنُفُخ َع َلى ِإْبَر اِهيَم َع َلْيِه الَّس َالُم‬
“Dahulu cicak itu meniup-niup (api agar semakin berkobar membakar-pen) nabi Ibrahim
‘alaihissalam.” (Riwayat Bukhari)
3. Jual beli ayam tiren untuk pakan lele

‫ُحِّر َم ْت َع َلْيُك ُم اْلَم ْيَتُة َو الَّد ُم َو َلْح ُم اْلِخ ْنِزيِر‬


“Telah diharamkan atas kalian bangkai dan darah dan daging babi”. (QS; Al-Maidah 3)

(( ‫)) إَّن اَهلل وَرُس وَلُه حَّر َم َبيَع الَخ ْم ِر َو الَم يَتِة والِخ ْنِز يِر َو اَألْصَناِم‬

akad ijarah (upah uang Lelah atau bensin)

4. Tas, Dompet, Sabuk, Jaket, Sepatu dari kulit Ular atau Buaya

‫ َهْل َتْع َلُم َأَّن َر ُسْو َل ِهللا ﷺ َنَهى َع ْن ُلُبْو ِس ُج ُلْو ِد الِّس َباِع َو الُّر ُك ْو ِب‬:‫َأْنَشُد َك ِباِهلل‬
Al-Miqdam pernah mendatangi Mu’awiyah lantas berkata padanya,

‫ َنَعْم‬: ‫َع َلْيَها؟ َقاَل‬


“Aku bersumpah dengan nama Allah bukankah engkau tahu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang dari mengenakan kulit hewan buas dan menunggangi (menaiki) di atasnya?”
Mu’awiyah menjawab, “Iya.” (HR. Abu Daud, 4131; An-Nasai, 7:176. Hadits ini sahih memiliki syawahid
atau banyak penguat yang saling menguatkan. Lihat catatan kaki dalam Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh
Al-Maram, 1:93.

Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan, kulit binatang ada tiga macam:

Pertama, kulit yang suci, baik disamak maupun tidak disamak. Ini adalah jenis kulit
hewan yang halal dimakan dan telah disembelih.
Kedua, kulit hewan yang tidak bisa menjadi suci, baik setelah disamak ataupun sebelum
disamak, hukumnya tetap najis. Ini adalah jenis kulit hewan yang tidak halal dimakan,
seperti babi.
Ketiga, kulit hewan yang bisa suci setelah disamak dan tidak bisa menjadi suci, jika
belum disamak. Ini adalah kulit hewan yang boleh dimakan, tapi mati tanpa disembelih
(bangkai). Seperti bangkai kambing, dll.
(Liqa’at Bab Al-Maftuh, volume 52, no. 8)

Sementara mayoritas ulama berpendapat bahwa ular, buaya, harimau adalah haram
dimakan.
Imam Nawawi mengatakan,
“Madzhab para ulama tentang hewan melata, seperti ular, kala, kumbang, kecoa, tikus,
dan semacamnya, pendapat kami (madzhab syafi’iyah) adalah haram. Ini merupakan
pendapat Abu hanifah, Ahmad, dan Daud adz-Dzahiri. (Al-Majmu’, 9/16)
5. Jual-beli Kotoran Hewan
Setiap hewan yang halal dimakan, maka kotorannya tidak najis
Setiap hewan yang haram dimakan, maka kotorannya Najis
Contoh: pupuk kendang

Ada hadits dari Anas, ketika segerombolan orang datang dari ‘Ukel atau dari ‘Uraynah, disebutkan dalam
hadits,

‫ َو َأْن َيْش َر ُبوا ِم ْن َأْبَو اِلَها َو َأْلَباِنَها‬، ‫َفَأَم َر ُهُم الَّنِبُّى – صلى هللا عليه وسلم – ِبِلَقاٍح‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh mereka untuk meminum kencing dan susu dari unta perah.”
(HR. Bukhari, no. 233)

hukum shalat di kandang kambing,


‫َص ُّلوا ِفيَها َفِإَّنَها َبَر َك ٌة‬
“Silakan shalat di kandang kambing, di sana mendatangkan keberkahan (ketenangan).” (HR. Abu Daud,
no. 184 dan Ahmad, 4:288. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Contoh: Jual tinja manusia

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

‫ َع ْن َأْك ِل اْلَج َّالَلِة َو َأْلَباِنَها‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َنَهى َر ُسوُل ِهَّللا‬.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari mengkonsumsi hewan jalalah dan susu yang
dihasilkan darinya.” (HR. Abu Daud, no. 3785 dan Tirmidzi, no. 1824. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa
hadits ini sahih).

6. Jual-beli Hamster

Dalam Ensiklopedi Al-Arabiyah Al-Alamiyah disebutkan, ‘Hamster termasuk jenis


pengerat kecil pendek, yang menjadi salah satu hewan berbulu hiasan rumah.
Umumnya, hamster memiliki ekor yang pendek, mulutnya basah, yang membantu
dirinya untuk menampung banyak makanan. Ada sekitar 15 varietas hamster yang
hidup. Hamster termasuk jenis tikus sehingga kita tidak boleh memeliharanya atau
menjualnya. Bahkan, kita diwajibkan untuk membunuhnya, baik di tanah halal (selain
Mekah dan Madinah) maupun di tanah haram (Mekah dan Madinah).’

Para ulama menegaskan bahwa hukum tikus di atas berlaku untuk semua jenis tikus.
Ibnu hajar mengatakan, ‘Tikus ada berbagai macam, seperti al-juradz (rat), al-
khuld (tikus gurun), tikus unta, tikus ikan, … dan semua hukumnya sama, haram dimakan
dan boleh dibunuh.’ (Fathul Bari, 4:39)

Anda mungkin juga menyukai