2. Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
َال َتْلَبُسوا اْلَح ِر يَر َفِإَّنُه َم ْن َلِبَس ُه ِفى الُّد ْنَيا َلْم َيْلَبْسُه ِفى اآلِخَرِة
4. Begitu pula dari ‘Umar bin Khottob, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ِإَّنَم ا َيْلَبُس اْلَح ِر يَر ِفى الُّد ْنَيا َم ْن َال َخَالَق َلُه ِفى اآلِخَرِة
“Sesungguhnya yang mengenakan sutera di dunia, ia tidak akan
mendapatkan bagian di akhirat” (HR. Bukhari no. 5835 dan Muslim no.
2068)
ُحِّر َم ِلَباُس اْلَح ِر يِر َو الَّذ َهِب َع َلى ُذ ُك وِر ُأَّمِتى َو ُأِح َّل ِإل َناِثِهْم
“Diharamkan bagi laki-laki dari umatku sutera dan emas, namun dihalalkan
bagi perempuan.” (HR. Tirmidzi no. 1720).
Dan sutra yang dilarang adalah sutra alami yang murni yang terbuat dari
kepompong ulat sutra. disebutkan dalam fatwa islamweb :
ولكننا نقول إن الحرير الذي ورد،فإننا ال ندري ما هي أسماء الحرير الموجود في األسواق
،النص الشرعي بتحريمه على الرجال هو الحرير األصلي الطبيعي الذي يخرج من دود القز
وأما المخلوط فيجوز منه،وأما النوع المذكور وغيره من المصنوعات فال يدخل في النهي
ما كان دون النصف
“Maka sesungguhnya kami tidak mengetahui nama nama sutra yang ada di
pasaran. Akan tetapi kami mengatakan bahwa sutra yang dilarang oleh nash
syariat bagi kaum lelaki adalah sutra yang asli, alami yang keluar dari
kepomong ulat sutra. Adapun jenis sutra yang disebutkan demikian pula sutra
buatan lainnya maka tidak termasuk ke dalam larangan. Adapun campuran
maka yang diperbolehkan selama tidak mencapai setengahnya.”
(Fatawa Islamweb no. 98008).
Penggunaan sutra untuk selain pakaian
Perlu diketahui bahwa laki-laki tidak hanya dilarang menggunakan sutra,
namun juga dilarang sengaja duduk di atas sutra. Dari Hudzaifah
radhiallahu’anhu beliau berkata:
َنَهاَنا الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع ْن ُلْبِس اْلَح ِر يِر َو الِّديَباِج َو َأْن َنْج ِلَس َع َلْيِه
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarang kami memakai pakaian sutra dan
dibaj (sutra yang bergambar), dan melarang kami duduk di atasnya” (HR.
Bukhari no. 5837).
“Ath Thabari menjelaskan: dalam hadits ini terdapat dalil bahwa larangan
menggunakan sutra tidak termasuk di dalamnya orang yang memiliki penyakit
yang bisa diringankan dengam memakai sutra” (Fathul Baari, 16/400).
َنَهى َنِبُي ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع ْن ُلبِس اْلَح ِر يِر ِإَّال َم ْو ِض َع ِإصْبَع ْيِن َأْو َثَالٍث: َوِلُم ْس ِلٍم
َأوَأْر َبٍع
Dalam riwayat Muslim disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang mengenakan sutra kecuali seukuran dua jari, tiga atau empat.
Kesimpulan Hadits
1. Pengharaman menggunakan sutra bagi kaum laki-laki dan bukan bagi kaum
wanita
2. Di dalam hadits ini ada pengecualian mengenakan sutra hanya seukuran dua
jari, atau empat jari jika ia menempel dengan kain lain. Tapi jika sutra itu
menyendiri, maka ia tidak diperbolehkan, sedikit atau banyak seperti benang
tasbih atau tali jam dan lain sebagainya.
[Disalin dari kitan Taisirul Allam Syarh Umdatul Ahkam, Pengarang Abdulllah
bin Abdurrahman bin Shalih Ali Bassam, Edisi Indonesia Syarah Hadits Pilihan
Bukhari – Muslim, Penerjemah Kathur Suhardi, Penerbit Darul Falah]
Referensi : https://almanhaj.or.id/3170-hukum-memakai-sutera-bagi-kaum-
laki-laki.html