Anda di halaman 1dari 20

TAKHRIJ HADI>TH “ALLAH MELAKNAT MUHALLIL

DAN MUHALLAL LAHU”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Hadi>th


dalam Program Studi Ilmu al-Quran dan Tafsir

Oleh
Akhmad Baihaqi (07020323030)
Ayu Hanifah (07040323077)
Alfian Hakam Murtadlo (07020323032)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN dan TAFSIR


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
KUALITAS HADI>>TH “ALLAH MELAKNAT MUH}}}}>ALLIL dan
MUH}}}}}}}}ALLAL LAHU”

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu istilah yang dikenal dalam pernikahan di Aceh adalah cina buta,
atau disebut nikah muhallil, Menurut satu versi istilah cina buta untuk nikah
muhallil di Aceh muncul karena dulu ketika seorang suami mentalak tiga istrinya
kemudian timbul keinginan untuk kembali kepada istri pertamanya namun tidak
ada laki-laki yang mau menikahi wanita. Pada akhirnya ditemukan seorang
keturunan Cina yang bersedia melaksanakannya, dengan perjanjian diluar akad
akan diceraikan setelah berhubungan badan. kebetulan ia seorang tuna netra. Pada
akhirnya akad nikah muhallil tersebut lebih dikenal dengan istilah Cina buta.
dimana seorang wanita yang telah ditalak tiga oleh suaminya menikah dengan
laki-laki lain dengan perjanjian sebelumnya, akan diceraikan dalam jangka waktu
tertentu, hal ini bertujuan supaya wanita tersebut sah menikah kembali dengan
suaminya yang pertama. Lantas mengenai hukumnya nikah muhallil/cina buta
tersebut ialah sebagai berikut:
1. Bila dalam akad nikah tersebut disebutkan perjanjian untuk ditalak oleh
suami kedua tersebut maka akad nikah tersebut tidak sah, misalnya ketika
dalam akad diucapakan lafadh: “saya nikahkan si fulanah dengan kamu
dengan syarat bila telah kamu setubuhi maka dia tert}alaq atau nikah kamu
terputus”.

2. Sedangkan bila syarat tersebut hanya dijanjikan diluar akad dan ketika
akad hanya disembunyikan maksud tersebut dalam hati maka akad nikah
tersebut sah tetapi makruh, hal ini sesuai dengan satu qaedah:

‫كل ما لو صرح به ابطل يكون اضماره مكروها‬


“Segala hal yang bila disebutkan dapat membatalkan maka
dimakruhkan yang di disembunyikan (dalam hati/tidak diucapkan).”

Namun terhadap perjanjian diluar akad ini tidak memiliki efek apapun terhadap
akad nikah tersebut. Suami kedua boleh saja tidak menceraikan wanita tersebut,
namun ia berdosa karena menyalahi janjinya.
Terhadap wanita yang telah ditalak tiga untuk dapat kembali menikah
dengan suami pertama harus terlebih dahulu telah menikah dengan laki-laki lain

1
dengan akad nikah yang shahih. Hukum ini bersumber dari firman Allah ayat 230
surat al-Baqarah:

‫َفِإ ْن َطَّلَق َه ا َفاَل َتِح ُّل َلُه ِم ْن َبْع ُد َح َّتى َتْنِكَح َز ْو ًج ا َغْيَر ُه َفِإ ْن َطَّلَق َه ا َفاَل ُج َناَح َعَلْيِه َم ا َأْن‬
‫ٍم‬
‫َيَتَر اَجَعا ِإْن َظَّنا َأْن ُيِق يَم ا ُح ُد وَد الَّلِه َو ِتْلَك ُح ُد وُد الَّلِه ُيَبِّيُنَه ا ِلَق ْو َيْع َلُم وَن‬

“Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua),


maka perempuan itu tidak lagi halal baginya setelah itu (setelah
ditalak tiga)hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian
jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi
keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika
keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah.
Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang
(mau) mengetahui.”

Dari ayat tersebut para ulama memahami bahwa nikah yang dilakukan tersebut
haruslah akad nikah yang shahih dan suami kedua tersebut harus telah melakukan
hubungan badan.

Sedangkan hadits Nabi Saw.:

‫َلَعَن الَّلُه اْلُمَح ِّلَل َو اْلُمَح َّلَل َلُه‬

Allah melaknat si muhallil (orang yang menikah muhallil) dan muhallal lah(orang yang
meyuruh nikah muhallil)

Hadi>th tersebut dimaksudkan bila syarat cerai disebutkan dalam akad ataupun
kepada orang yang menghalalkan nikah muhallil yang persyaratannya disebutkan
dalam akad.maka hukumnya haram.
Untuk mengetahui keautentikan dan validitas hadith ini, kami mencoba
mentakhrij hadis ini. yang akan kami paparkan di sini.

B. Takhrij dan I’tibar H}adith “Allah melaknat Muh}allil dan


Muh}allal Lahu”

I. Bunyi Teks Hadīth

Hasil pelacakan dari kata “la’ana”, ”Muh}allil”, dan “Muh}allal lah”.


yang diambil dari Mu’jam al-Mufahras Li Alfāż al-H}adīth al-Nabawiy,
1
ditemukan bunyi teks hadīth tersebut diriwayatkan oleh :
1
A.J. Wensinck, al-mu’jam al-mufahras li alfadz al-hadith al-nabawi, cetakan pertama, vol.
6 (leiden: brill, 1967), 123.

2
1. Abu> Da>wud, dalam Sunan Abu Dawu>d, Juz 1, Bab Nikah,
Penghalalan halaman 332.2

Berikut ini dikemukakan teks hadīth tersebut menurut sanad yang


dikeluarkan Abū Dawu>d ,terdapat dua sanad yang beliau riwayatkan

‫ِل ِض‬ ‫ِث‬ ‫ِم‬ ‫ِع‬


‫َح َّد َثَنا َأَمْحُد ْبُن ُيوُنَس َح َّد َثَنا ُزَه ْيٌر َح َّد َثيِن ِإَمْس يُل َعْن َعا ٍر َعْن اَحْلاِر َعْن َع ٍّي َر َي الَّل ُه َعْن ُه‬
‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ ِع‬
‫َقاَل َمْس يُل َوُأَراُه َقْد َرَفَعُه ىَل الَّنِّيِب َص َّلى الَّل ُه َعَلْي َوَس َّلَم َأَّن الَّنَّيِب َص َّلى الَّل ُه َعَلْي َوَس َّلَم َقاَل َلَعَن‬
‫الَّلُه اْلُمَح ِّلَل َواْلُمَح َّلَل َلُه‬

‫ٍنْي َع َعاِم ٍر َع ا اِرِث اَأْلْع ِر َع ٍل ِم َأْص اِب‬ ‫ِلٍد‬ ‫ِق‬


‫َو ْن َرُج ْن َح‬ ‫ْن َحْل‬ ‫َح َّد َثَنا َوْه ُب ْبُن َب َّيَة َعْن َخ ا َعْن ُحَص ْن‬
‫ِه‬ ‫ِل ِه‬ ‫ِه‬
‫الَّنِّيِب َصَّلى الَّلُه َعَلْي َوَس َّلَم َقاَل َفَرَأْيَنا َأَّنُه َع ٌّي َعَلْي الَّس اَل م َعْن الَّنِّيِب َص َّلى الَّلُه َعَلْي َوَس َّلَم َمِبْع َناُه‬

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus], telah menceritakan


kepada kami [Zuhair], telah menceritakan kepadaku [Isma'il] dari [Amir]
dari [Al Harits] dari [Ali] radliallahu 'anhu, Isma'il berkata; aku melihat
ia merafa'kan hadits ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah melaknat
muhallil (seseorang yang menikahi wanita yang telah dicerai tiga kali oleh
suaminya untuk diceraikan lagi agar halal dinikahi kembali oleh suaminya
yang pertama, dan ini dilakukan atas perintah suami pertama tersebut)
dan muhallal lahu (seseorang -suami pertama- yang menyurh orang lain
agar menikahi isterinya yang telah dicerai tiga kali agar halal dinikahi
kembali). Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] dari
[Khalid] dari [Hushain] dari [Amir] dari [Al Harits Al A'war] dari
seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; kami
melihat bahwa ia adakah [Ali] radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan makna yang sama.

2
abu dawud al-sijistani, sunan abu dawuud, 6 ed. (Beirut - Lebanon: Dar Al-Kutub Al-
Ilmiyya, 2015), 332.

3
2. Ibnu Ma>jah,Sunan Ibnu Ma>jah,Juz 1,Bab Nikah,al-Muh}allil wa
al-Muh}allal lahu halaman 309.3

‫َح َّد َثَنا ْحَيىَي ْبُن ُعْثَم اَن ْبِن َص اِلٍح اْلِم ْص ِرُّي َح َّد َثَنا َأيِب َق اَل ِمَس ْعُت الَّلْيَث ْبَن َس ْع ٍد َيُق وُل َق اَل يِل َأُب و‬
‫ُمْصَعٍب ِم ْش َرُح ْبُن َه اَعاَن َقاَل ُعْق َبُة ْبُن َعاِم ٍر َقاَل‬
‫َّل ِه‬ ‫ِر‬ ‫ِب‬ ‫ِه َّل‬ ‫َّل ِه َّل َّل‬
‫َق اَل َرُس وُل ال َص ى ال ُه َعَلْي َوَس َم َأاَل ُأْخ ُرِبُك ْم الَّتْيِس اْلُمْس َتَعا َق اُلوا َبَلى َي ا َرُس وَل ال َق اَل ُه َو‬
‫اْلُمَح ِّلُل َلَعَن الَّلُه اْلُمَح ِّلَل َواْلُمَح َّلَل َلُه‬
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Utsman bin Shalih Al
Mishri] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] ia berkata;
aku mendengar [Al Laits bin Sa'd] berkata; [Abu Mush'ab Misyrah bin
Ha'an] berkata kepadaku; [Uqbah bin Amir] berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku beritahukan
mengenai kambing yang dipinjam?" Para sahabat menjawab, "Mau ya
Rasulullah." Beliau bersabda: "Dia adalah muhallil, Allah melaknat
muhallil dan muhallal lahu."

II. Skema Sanad Hadīth

Untuk dapat mengetahui jalur sanad, nama-nama rāwi dan metode


periwayatan yang digunakan oleh setiap perawi, maka kegiatan i’tibar
digunakan yaitu dengan pembuatan skema untuk seluruh sanad hadīth yang
sedang diteliti, sehingga dapat diketahui sanad dari hadi>th tersebut
mempunyai mutābi’ dan shāhid atau tidak. Lihat gambar di bawah ini.

3
al-imam ibnu majah, sunan ibnu majah, Ke 5 (Beirut - Lebanon: Dar al-Kotob al-Ilmiyah,
2015), 309.

4
Gambar Skema Sanad Hadīth

Nabi Muhammad

uqbah bin 'amir bin


ali> bin abi> tha>lib
'abs

al-ha>rits bin
Misyrah bin Ha> 'an
abdullah

laith bin Sa>'ad bin


a>mir bin syarahil
Abdur Rahman

Isma>il bin abi> H>ushoin bin Uthma>n bin Sh}alih


kha>lid abdurrahman bin sh}afwan

zuhair bin Kh}alid bin abdullah


Yah}ya bin 'Uthman
muawwiyah bin bin abdurrahman bin
bin Sh}alih
h}udayj yazid

Ahmad bin abdullah


wahhab bin baqiyah
bin yunus bin
abdullah bin qais bin uthman

Abi> Dawu>d Abi> Dawu>d Ibnu Ma>jah

5
III. Kajian Kritis Terhadap Hadi>th Tentang “Allah Melaknat Muh}allil
Dan Muh}allah Lahu”

Setelah melakukan takhrīj dan i’tibar di atas, maka dalam tahap ini
dilakukan pengkajian kritik terhadap hadīth tersebut dengan menguraikan
kualitas periwayat dan persambungan sanad serta dilakukan kritik sanad
dan matan sehingga dapat dihasilkan kualitas hadīth-hadīth tersebut.

Disebutkan hasil takhrij, bunyi teks hadīth tersebut diriwayatkan oleh

1) Abū Dāwud

2) Ibnu Ma>jah

1. Jalur Abū Dawu>d

Urutan nama-nama periwayat hadi>th dari sanad ke-1 jalur Abi> Da>wud
adalah:

1. Al>i bin abi> tha>lib


a) Biografi
Nama lengkapnya Ali bin Abi Thalib Abdi Manaf bin Abdil
Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf, Abul Hasan al-Hasyimi,
yang memiliki kuniyah Abu Thurab. wafat pada masa kerasulan.
Abu A’wanah meriwayatkan dari Abu Balaj, dari ‘Amr bin
Maymun , dari Ibnu Abbas: beliau berkata: Ali adalah orang
pertama yang beriman kepada tuhan setelah khodijah.4
b) Meriwayatkan dari:
Nabi Muhammad, Abu Bakar, Umar, Miqdad bin al-Aswad,
Fatimah r.a.
c) Diriwayatkan oleh:

4
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 7,
cetakan 1, vol. 7 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 316.

6
Hasan, Husain, Harith bin abdullah al-a’war, abu Aswad al-
Du’aliy, Rib’iy bin Harasy.5
2. al Ha>rits bin Abdullah
a) Biografi:
nama lengkapnya adalah al-Ha>rits bin Abdullah al-A’wari
dengan kuniya Abu Zuhair yang memiliki nas}ab al-Hamdany al-
Khariqy, beliau termasuk golongan tabi’in dan hidup di kufah .
b) Meriwayat dari:
Zaid bin Tha>bit, Abdullah bin Mas’ud, Ali> bin Abi> Thalib,
Buqayroh istri Salman al-Fa>risy.
c) Diriwayatkan oleh:
Abu Sufr said bin Yahmid al-Hamdani, D}ahak bin Muzahim,
‘Amir al-Su’by, Abdullah bin Marrah, Abdul Karim Abu Umayyah
al-Bashry, Abi Robah, ‘Amr bin Murrah, Abu Ishak al-Hamdani.
d) Kritik ulama’
‘Uthma>n al-Darimiy berkata, dari Ibnu Ma’in: beliau Thi>qah
Al-Duri berkata, dari Ibnu Ma'in: Al-Harits mendengar dari Ibnu
Mas’ud, dan tidak ada bahaya baginya
Abu Zar’ah berkata: Haditsnya tidak bisa dijadikan dalil.
Abu Hatim berkata: Dia tidak kuat.dan tidak termasuk dari
mereka yang hadisnya dijadikan sebagai dalil.
Al-Nasa'i berkata: dia tidak kuat hafalannya, Nasa’i berkata di
tempat lain: Tidak ada yang salah dengan hadi>thnya
3. ‘A>>mir bin Syara>hil
a) Biografi
Nama lengkapnya ‘a>mir bin syara>hil yang memiliki kuniyah
abu amr yang bernasab al-sya’bi al-himyariy seorang imam dan
ulama’ yang lahir setelah ke khalifaan ‘umar. Beliau wafat pada
tahun 103 H.6
5
Ibid., 7:326.
6
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 5,
cetakan 1, vol. 5 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 139.

7
b) Meriwayatkan dari
‘Umar, ‘ali>, ibnu mas’ud, tetapi mereka tidak mendengar
langsung. dan juga meriwayatkan dari abu> hurairah, a>isyah,
jari>r, ibnu ‘abba>s, dan masih banyak lagi.
c) Diriwayatkan oleh:
ibnu sirin,’amas, thu’bah, ja>bir al-ju’fiy dan lainnya.
d) Kritik ulama’
Abu> mijla>s berkata: aku belum pernah melihat orang yang lebih
fiqh selain al-sya’bi>.Al-ijliy berkata:mursal al-sya’bi itu
sh}ahih}.7
4. Ismail bin Abi Kholid
a) Biografi
Nama lengkapnya adalah ismail bin abi khplid yang bernasab
albajali al-ahmasiy yang memiliki kuniyah abu abdullah. Hidup di
kuffah dan wafat pada tahun 146 h.
b) Meriwayatkan dari:
Ayahnya, Abi Zuhaifah, Abdullah bin Abi Awfah, Amir bin Abi
Harits, Abu Qohil, Zaid bin Wahab, Muhammad bin Sa’ad, Abu
Bakar bin ‘Imarah bin Ruwaibah, Qois bin Abi Hazim, dan yang
lainnya.
c) Diriwayatkan oleh:
Tu’bah, al-sufyanan, zaida, ibnu al-mubarak,husaym,yahya al-
qattan, yazid bin harun, ubaidillah bin musa, yahya bin hasyim al-
hamsyariy.
d) Kritik ulama’
Ibnu mahdi, ibnu ma’in, dan al-nasa’i berkata: beliau tsiqoh.
Yaqub bin shoybah berkata: beliau tsiqoh dan terbukti.8
5. Zuhair bin Muawwiyah bin H}udayj
a) Biografi
7
Ibid., 5:144.
8
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 11,
cetakan 1, vol. 10 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 664.

8
Nama lengkapnya adalah zuhair bin mu’awiyah bin al-rahil bin
zuhair bin khaythama al-ja’fi.memiliki kuniyah abu
khaythama,bernasab al-ja’fi yang hidup di kufah dan wafat di
jazirah.9
b) Meriwayatkan dari
Abu Ishak al-Subay’i, Sulaiman al-Taimi, Ashim al-Ahwal, al-
Aswad bin Qoys, Musa bin ‘uqbah, dan masih banyak lagi.
c) Diriwayatkan oleh
Ibnu Mahdy al-Qatt}aan, Abu> Dawu>d al-T}ayalisiy, Ahmad
bin Abdullah bin Yu>nus, Ali> bin al-Ja’ad, Abdussalam bin
Abdul Hamid al-Harra>ny.
d) Kritik ulama’
Menurut Mu’ad bin Mu’ad: Zuhair lebih tabah dari Sufyan. Syuaib
bin Harb berkata Zuhair memiliki ingatan lebih baik dari 20 orang
diantaranya S>u’bah.
Maimuny berkata dari Ahmad: beliau adalah salah satu sumber
kejujuran (dapat dipercaya).10
6. Ahmad bin Abdullah bin Yunus bin Abdullah bin Qais
a) Biografi
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Abdullah bin Yunus bin
Abdullah bin Qais, memiliki kuniyah abu abdullah, bernasab al-
tamimi al-yarbu’y, hidup di kuffah.bukhari mengatakan beliau
wafat pada bulan rabi’ul akhir tahun 227 H. Dan yang lain
menambahkan pada malam jumat lima hari terakhir bulan rabu’ul
akhir pada saat usia 94 tahun.11
b) Meriwayatkan dari

9
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 3,
cetakan 1, vol. 3 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 608.
10
Ibid., 3:610.
11
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 1,
cetakan 1, vol. 1 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 125.

9
Thauri,ibnu uyaynah, zaidah, asim bin muhammad, ibnu abi zanad,
isroil, laith, malik, dan yang lainnya.
c) Diriwayatkan oleh
Bukhori, muslim, abu dawu>d, abu bakar bin Thaibah, H}>ujaij
bin Syair, Abdullah bin Hamid, Abi Zur’ah.
d) Kritik ulama’
Menurut Ahmad bin Hambal: beliau merupakan syeikh islam.
Abu Hatim berkata: dia adalah thiqoh dan ahli.orang terakhir yang
meriwayatkan dari al-Thauriy. Al-Nasa’i berkata: thiqoh.12

Sedangkan,urutan nama-nama periwayat hadi>th dari sanad ke-2 jalur Abu> Da>wud
adalah:
A. Ali bin Abi Thalib
B. al Harits bin Abdullah
C. Amir bin Syarahil
D. Hushoin bin Abdurrahman
a) Biografi
nama lengkapnya adalah Hushoin Abdurahman al-Salami yang
memiliki kuniyah abu Hudzail, hidup di kufah dan wafat pada
tahun 136 H.13
b) Meriwayatka dari
sebanyak 50 orang diantaranya,Ibra>him al-Nakha>’i, Ismail bin
Abi Idris, Jabir bin Thamurah, Jabir bin Muhammad bin jabir
muth’am, hubaib bin abi tsabit.
c) Diriwayatkan oleh
sebanyak 35 orang diantaranya Ismail bin Zakariyah, Jarir bin
Hazm, Jarir bin Abdul Hamid, Hushoin bin ‘amir, kholid bin
Abdullah al-wasity.
d) Kritik ulama’

12
Ibid., 1:127.
13
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 2,
cetakan 1, vol. 2 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 711.

10
Abu Hatim berkata dari Ahmad bin Hambal: Hushoin bin
Abdirrahman itu thiqqoh yang dapat dipercaya dari para pembesar
ahli hadith.14
E. Khalid bin Abdullah bin Abdurrahman bin Yazid
a) biografi
nama lengkapnya adalah Khalid bin Abdullah bin Abdurrahman
bin Yazid bernasab al-t}ah}an,memiliki kuniyah abu al-haisyam.15
b) Meriwayatkan dari
Ismail bin abi khalid,bayan bin basyr,hamid al-tawiil,sulaiman al-
taimy,abi tawalah,ibnu aun,khalid al-hida’,amr bin yahya bin
imarah,matruf bin tarif,suhail bin abi shalih,daud bin abi
hindun,abi ishaq al saibani,abi hiyan al taimy,yunus bin ubaid,dan
sekelompok orang.
c) Diriwayatkan oleh
Zaid bin al habab,abdurrahman bin mahdi,waqi’,yahya al-
qatan,affaan,amr bin aun,masdad,said bin mansur,ibnu muhammad
bin khalid,muhammad bin shobah al-daulabi,ishaq bin syahiin al-
wasitiy,kutaibah,dan uang lainya.
d) Kritik ulama’
Abdullah bin ahmad dari ayahnya berkata: khalid al-t}ah}an
merupakan orang yang Thiqqah, dan baik agamanya, dan beliau
lebih kami cintai dari pada Hasyim. Ibnu Said dan Abu Zur’ah dan
al-Nasa’i berkata beliau Thiqqah. abu al-Hatim berkata
Thiqqah,hadisnya sh}ah}ih}. tirmidzi berkata Thiqqah dan
penghafal hadith.16
F. Wahhab bin Baqiyah bin Uthman
a) Biografi
Nama lengkapnya adalah Wahab bin Baqiyah bin ‘Uthman bin
Sabur bin ‘ubaid bin Adam bin Ziyad al-Wasithy. lahir pada tahun
14
Ibid., 2:712.
15
yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 3, 3:251.
16
Ibid., 3:252.

11
155 H. yang memiliki kuniyah abu Muhammad, dan wafat pada
tahun 239 H.17
b) Meriwayatkan dari
Hammad bin Zaid, Ja’far bin Sulaiman, al-Dhaba’i, Hasim, Salim
bin Ah}d}ar, khalid bin Abdullah, Amr bin Yunus, al-Yamami.
c) Diriwayatkan oleh
Muslim, abu daud, al-Nasa’I, Hambal bin Ishaq.
d) Kritik ulama’ (juz 4 halaman 328)
Hasim bin Marsad berkata: dari Ibnu Ma’in berkata Wahab itu
Thiqqoh hanya saja beliau mendengar Ketika masih muda. al-
khotib Berkata: beliau thiqqoh. Ibnu Hibban mengatakan:
Thiqoh.18

2. Jalur Ibnu Majah


Urutan nama-nama periwayatan hadi>th dari jalur Ibnu Majah adalah:
1. Uqbah bin ‘Amir bin ‘Abbas
a) Biografi
Nama lengkapnya adalah ‘uqbah bin ‘amir bi ‘abas bin ‘amr bin
‘ady bin ‘amr bin rifa’ih bin maudi’ah bin ‘ady bin Ghanim bin al-
rib’ah bin rusydan bin qais bin juhaynah al-juhny. Merupakan
sahabat nabi saw. Beliau menjadi penguasa mesir, sebelum
muawwiyah bin abi Sufyan, pada tahun 44 H. Kemudian beliau
dipecat diganti dengan maslamah bin mukhalid. Dan beliau
memiliki rumah di Damaskus, beliau mengikuti perang siffin
Bersama Muawwiyah, pindah ke mesir. Wafat pada tahun 58, akhir
masa ke khalifahan Muawwiyah, dan dimakamkan di moqatthan19
b) Meriwayatkan hadis dari:
Nabi Muhammad saw. dan ‘Umar bin al-Khatab

17
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 10,
cetakan 1, vol. 10 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 589.
18
Ibid., 10:590.
19
yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 7, 7:195.

12
c) Diriwayatkan oleh:
Iyas bin ‘amir al-Ghafiqy, Ba’jah ibn Abdullah bin Badr al-Juhniy,
Hasan Bashriy, Jabir bin Abdullah al-Anshary, Khalid bin Zaid,
dan masih banyak lagi

2. Misyrah bin Ha’an


a) Biografi
Nama lengkapnya adalah Misrah bin Ha’an, bernasab al-Ma’arifiy
memiliki kuniyah abu Mush’ab al-Misriy wafat pada sekitar tahun
120 H.20
b) Meriwayatkan dari :
Salim bin Atr, Uqbah bin Amir al-juhniy, Muharror bin Abi
Hurairah
c) Diriwayatkan oleh :
Bakr bin Amr al-Ma’afiriy, Kholid bin Ubaid al-Ma’afiriy,
Abdullah bin Luhay’ah, Abdullah bin Hubairoh, Abdullah Karim
bin al-Harith, Laith bin Sa’ad, dan Walid bin Mughiroh al-
Misriyun
d) Kritik ulama’
Harb bin Ismail berkata dari Ahmad bin Hambal : Ma’ruf
Utsman bin Sa’id al-Daramiy : thiqqoh.21
3. Laits bin Sa’ad bin ‘Abdur Rahman
a) Biografi
Laith bin Sa’d bin Abdurrahman yang bernasab al-Fahmiy,
memiliki kuniyah abu> al-Ha>rith al-M ishriy, yang merupakan
budak Merdeka dari Abdurrahman bin Kha>lid bin Musa>fir, lahir
di Qarqashanda sebuah wilayah dekat mesir. wafat pada usia 83
tahun pada tahun 175 H.22
20
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 9,
cetakan 1, vol. 9 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 639.
21
yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 7, 7:196.
22
jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 8,
cetakan 1, vol. 8 (beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004), 476.

13
b) Meriwayatkan dari:
beliau memiliki 83 guru diantaranya adalah: Ibra>him bin abi>
Ublah, Ibra>hi>m bin Nasyi>th, al-Wa’la>niy, Isha>q bin Bazroj,
al-Mishri>y, Iha>q bin Abdullah bin abi> furu>t}a al-Faru,
Ayyu>b bin Mu>sa>, Bakr bin Sawa>da, dan masih banyak lagi.
c) Diriwayatkan oleh:
Ahmad bin Abdullah bin Yunus, Adam bin abi Iya>s, Asyhab ibnu
Abdul Aziz, Basyar bin al-Siriy dan masih banyak lagi.23
4. Utsman bin Shalih bin Safwan
a) Biografi
Nama lengkkapnya utsman bin sholih bin Safwan yang bernasab
al-syahmiy.memiliki kuniyah abu yahya al-basri seorang qadi
mesir pada masa umar bin khattab.wafat pada bulan muharam
tahun 219 H.24
b) Meriwaykan dari:
Abi Ishaq Ibrahim bin Ishaq, Bakr bin Mudhar, Kholid bin Najih
al-Mishriy, Abdullah bin Wahab, Abi Sa’id Uthman bin ‘atiq al-
gafaqiy, laith bin sa’ad, malik bin anas.
c) Diriwayatkan oleh
Bukhori,al-nasa’i,ibnu majah dengan perantara anaknya yaitu
Yahya bin Utsman bin Sholih, Amr bin Mansur al-Nasa’i
d) Krikik ulama’
Menurut Ibnu Hatim: beliau adalah orang tua yang baik dan
memiliki watak yang baik. Ibnu Hibban berkata:beliau thiqoh.25
5. Yahya bin Utsman bin Sholih
a) Biografi

23
Ibid., 8:486.
24
yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 7, 7:30.
25
Ibid., 7:31.

14
Nama lengkapnya Yahya bin Uthman bin Sholih bin Shofwan al-
Qurashi al-Sammy. wafat pada bulan dz}ul qa’dah pada tahun 282
H.26
b) Meriwayatkan dari
Bapaknya Uthman bin Sholih bin Shofwan, abu Sholih Abdul
Ghafar bin Dawud al-Harrani, abu Shalih al-Mis}riy, said bin abi
Maryam, Yahya bin Abdullah bin Bakir, Abul Aswad al-Nadr bin
Abdul Jabbar.
c) Diriwayatkan oleh
Ibnu Majah, Ahmad bin Ibrahim bin Sholih al-Adh}ari, Abdul
Mukmin al-Khalaf, al-Nasafi, Ali bin al-Husain bin Khalaf bin
Qudayd, Abul Qasim al-T}abrani.
d) Kritik ulama’
Ibnu Yunus berkata: dia mengetahui berita-berita negara dan
wafatnya para ulama’.beliau merupakan seorang penghafal hadith
dan meriwayatkan apa yang tidak diriwayatkan orang lain. 27
Maslam bin qosim berkata:beliau merupakan seorang yang luas
wawasannya.
IV. SYARAH HADITH
Ibnu Abi H azm berkata: bahwa hadith ini, tidak berlaku secara umum,
karena apabila berlaku umum maka Muhallil dalam masalah jual beli,
hibbah dan orang yang menikah akan termasuk kedalamnya. Maka boleh
menjadi Muhallil susuatu yang haram bagi orang pertama apabila tidak
ada syarat. Dan hadith tersebut ditetapkan hanya kepada seorang yang
menjadi Muhallil bagi suami pertama dengan sebuah syarat. Ibrahim Al-
Nakha’i tidak membolehkan wanita menikah dengan suami pertamanya,
kecuali jika pernikahan dengan orang pria kedua adalah perkawinan
karena keinginan, namun jika pernikahan dengan pria ke-dua merupakan
niat salah satu dari ketiganya, suami pertama,suami kedua,atau

26
yusuf bin abdir al-rahman al-muzzy, tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 10, 10:737.
27
Ibid., 10:738.

15
wanitanya,maka ini termasuk tahallil yang dilaknat allah, dan
perkawinannya tidak sah dan tidak diperbolehkan untuk Kembali pada
suami yang pertama.28

28
Muhammad Ashraf bin Amir bin Ali bin Haidar, ’aun al-ma’bud sarh al-sunan abi dawud
wa ma’ahu al-khasiyah ibnu al-qayyum, cetakan ke-2, vol. 6 (Beirut: Dar Al-Kutub Al-
Ilmiyya, 1415), 63.

16
V. KESIMPULAN
hadith riwayat abu Dawud baik dari jalur Ahmad bin Abdullah bin
Yunus atau dari jalur Wahab bin Baqiyah bin Uthman: Dari segi
kuantitas sanadnya termasuk hadith ahad. Apabila dilihat dari sisi
kualitas sanad maka Dihukumi Dha’if dikarenakan terdapat satu rawi
yang lemah dan tidak dapat dijadikan hujjah yaitu al Ha>rits bin
Abdullah Apabila dilihat dari segi bersambungnya sanad maka
sanadnya muttasil. Sehingga hadis ini Dha’if tidak bisa dijadikan
Hujjah. Akan tetapi naik menjadi Hasan li Ghairihi sebab hadith
yang diriwayat ibnu majah. Sedangkan Hadith riwayat ibnu majah
dari Yahya bin Uthman bin Shalih: dilihat dari segi kuantitas hadith
ini termasuk hadith ahad dari segi kualitas hadis ini muttasil. dari
segi kualitas rawinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan atau perlu
dicacatkan,maka disini bisa digunakan untuk hujjah yang shahih

17
DAFTAR PUSTAKA

Amir bin Ali bin Haidar, Muhammad Ashraf bin. ’aun al-ma’bud sarh al-

sunan abi dawud wa ma’ahu al-khasiyah ibnu al-qayyum. Cetakan ke-2. Vol.

6. 14 vol. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyya, 1415.

majah, al-imam ibnu. sunan ibnu majah. Ke 5. Beirut - Lebanon: Dar al-

Kotob al-Ilmiyah, 2015.

muzzy, jamuluddin yusuf bin abdir al-rahman al-. tahdzib al-kamal fi asma’i

al-rijali juz 1. Cetakan 1. Vol. 1. 11 vol. beirut - lebanon: dar al-kotob al-

ilmiyah, 2004.

———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 2. Cetakan 1. Vol. 2. 11 vol.

beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 3. Cetakan 1. Vol. 3. 11 vol.

beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 5. Cetakan 1. Vol. 5. 11 vol.

beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 7. Cetakan 1. Vol. 7. 11 vol.

beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 8. Cetakan 1. Vol. 8. 11 vol.

beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 9. Cetakan 1. Vol. 9. 11 vol.

beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

18
———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 10. Cetakan 1. Vol. 10. 11

vol. beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

———. tahdzib al-kamal fi asma’i al-rijali juz 11. Cetakan 1. Vol. 10. 11

vol. beirut - lebanon: dar al-kotob al-ilmiyah, 2004.

sijistani, abu dawud al-. sunan abu dawuud. 6 ed. Beirut - Lebanon: Dar Al-

Kutub Al-Ilmiyya, 2015.

Wensinck, A.J. al-mu’jam al-mufahras li alfadz al-hadith al-nabawi. Cetakan

pertama. Vol. 6. 8 vol. leiden: brill, 1967.

19

Anda mungkin juga menyukai