للصف الثاني
SURAH ATH-THALAQ 1-3
MUHAMMAD FIKRI
Ayat 1
{ ٰٓيَأُّيَه ا الَّنِبُّى ِإَذا َطَّلْق ُتُم الِّنَس ٓاَء َفَطِّلُقوُهَّن ِلِعَّد ِتِه َّن َوَأْحُصوا اْلِعَّد َةۖ َواَّتُقوا الَّلَه َرَّبُكْم ۖ اَل ُتْخ ِرُجوُهَّن ِم ۢن ُبُيوِتِه َّن َواَل َيْخ ُرْج َن ِإٓاَّل َأن َيْأِتيَن
)1( ِبٰف ِح َشٍة ُّمَبِّيَنٍةۚ َوِتْلَك ُحُد وُد الَّلِهۚ َوَمن َيَتَعَّد ُحُد وَد الَّلِه َفَقْد َظَلَم َنْف َسُهۥۚ اَل َتْد ِرى َلَعَّل الَّلَه ُيْح ِد ُث َبْعَد ٰذ ِلَك َأْمًرا
“HAI NABI, APABILA KAMU MENCERAIKAN ISTRI-ISTRIMU MAKA HENDAKLAH KAMU CERAIKAN
MEREKA PADA WAKTU MEREKA DAPAT (MENGHADAPI) IDDAHNYA (YANG WAJAR) DAN
HITUNGLAH WAKTU IDDAH ITU SERTA BERTAKWALAH KEPADA ALLAH RABBMU. JANGANLAH
KAMU KELUARKAN MEREKA DARI RUMAH MEREKA DAN JANGANLAH MEREKA (DIIZINKAN) KE
LUAR KECUALI MEREKA MENGERJAKAN PERBUATAN KEJI YANG TERANG. ITULAH HUKUM-HUKUM
ALLAH DAN BARANGSIAPA YANG MELANGGAR HUKUM-HUKUM ALLAH, MAKA SESUNGGUHNYA DIA
TELAH BERBUAT ZALIM TERHADAP DIRINYA SENDIRI. KAMU TIDAK MENGETAHUI BARANGKALI
ALLAH MENGADAKAN SESUDAH ITU SESUATU HAL YANG BARU .”(QS: ATH-THALAQ:1)
Penjelasan Ayat 1
Dalam Zaad Al-Masiir (8:287), Az-Zujaj rahimahullah berkata ayat ini ditujukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan kaum mukminin secara umum. Demikian pula dinyatakan oleh Syaikh As-Sa’di dalam kitab tafsirnya.
“Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu”,maksudnya jika engkau ingin mentalak istrimu, maka lakukanlah
talak tersebut dengan cara yang disyariatkan. Jangan buru-buru untuk mentalak sampai ditemukan ada sebab, jangan
pula sampai tidak memperhatikan aturan Allah.
Sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnul Jauzi rahimahullah dalam Zaad Al-Masiir (8:287-288), sebab turunnya
ayat ini ada dua pendapat:
Pertama: Ayat ini turun ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mentalak istrinya Hafshah binti Umar bin Al-
Khaththab. Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam rujuk dengannya.
Tentang keutamaan Hafshah disebutkan dalam hadits dari Anas bin Malik dan Qais bin Zaid, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
َو ِإَّنَها َز ْو َج ُتَك ِفي الَج َّنِة، َفِإَّنَها َص َّو اَم ٌة َقَّو اَم ٌة، َر اِج ْع َح ْفَص َة: َقاَل ِلي ِج ْبِر ْيُل
“Jibril berkata kepadaku, ‘Kembalilah (rujuklah) kepada Hafshah karena ia adalah wanita yang rajin berpuasa, rajin
shalat malam, dan ia akan jadi istrimu di surga.’” (Diriwayatkan oleh As-Suyuthi dalam Al-Jami’ Ash-Shaghir, no.
6061. Hadits ini sahih).
Ayat 2
َۚفِإَذا َبَلْغَن َأَج َلُهَّن َفَأْم ِس ُكوُهَّن ِبَم ْعُروٍف َأْو َفاِرُقوُهَّن ِبَم ْعُروٍف َوَأْش ِه ُد وا َذَوْى َعْد ٍل ِّمنُكْم َوَأِقيُم وا الَّش ٰه َد َة ِلَّلِه
)2( ٰذ ِلُكْم ُيوَعُظ ِبِهۦ َمن َك اَن ُيْؤ ِم ُن ِبالَّلِه َواْلَيْو ِم اْل َءاِخ ِرۚ َوَمن َيَّتِق الَّلَه َيْج َعل َّلۥُه َمْخ َرًج ا
MAKA APABILA MEREKA TELAH MENDEKATI AKHIR IDDAHNYA, MAKA RUJUKLAH MEREKA DENGAN
BAIK ATAU LEPASKANLAH MEREKA DENGAN BAIK DAN PERSAKSIKANLAH DENGAN DUA ORANG SAKSI YANG ADIL DI
ANTARA KAMU DAN HENDAKLAH KAMU TEGAKKAN KESAKSIAN ITU KARENA ALLAH. DEMIKIANLAH PENGAJARAN ITU
DIBERIKAN BAGI ORANG YANG BERIMAN KEPADA ALLAH DAN HARI AKHIRAT. BARANG SIAPA BERTAKWA KEPADA
ALLAH NISCAYA DIA AKAN MEMBUKAKAN JALAN KELUAR BAGINYA.(QS.ATH-THALAQ:2)
Penjelasan Ayat 2
Allah Swt. berfirman bahwa apabila wanita-wanita yang menjalani masa idahnya itu hampir menyelesaikan
masa idahnya, tetapi masa idahnya masih belum berakhir secara maksimal, maka pada saat itulah pihak suami
adakalanya bertekad untuk kembali memegangnya dan mengembalikannya ke dalam ikatan pernikahan serta
meneruskan kehidupan rumah tangganya seperti semula,
{ }ِبَم ْعُر وٍف
dengan baik. (Ath-Thalaq: 2)
Yaitu memperbaiki kembali hubungannya dengan istrinya dan menggaulinya dengan cara yang baik. Adakalanya si suami
bertekad tetap menceraikannya dengan cara yang baik pula, yakni tanpa memburuk-burukkan istrinya, tanpa mencaci
makinya, dan tanpa mengecamnya, bahkan menceraikannya dengan cara yang baik dan penyelesaian yang bagus.
Firman Allah Swt.:
{ }َو َأْش ِهُد وا َذ َو ْي َع ْد ٍل ِم ْنُك ْم
dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu. (Ath-Thalaq: 2)
Yakni dalam rujuk itu jika kamu bertekad untuk kembali kepadanya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Abu
Daud dan Imam Ibnu Majah dari Imran ibnu Husain, bahwa ia pernah ditanya tentang seorang lelaki yang
menceraikan istrinya, kemudian ia menggaulinya, tanpa memakai saksi atas perceraiannya dan juga atas rujuknya itu.
Maka Imran ibnu Husain r.a. menjawab, "Wanita itu diceraikan dengan talak yang bukan talak sunnah dan dirujuk
dengan rujuk yang bukan sunnah. Aku bersaksi atas perceraian dan juga rujuknya, tetapi jangan terulang lagi
peristiwa ini."
Ibnu Juraij mengatakan bahwa Ata mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan persaksikanlah dengan
dua orang saksi yang adil di antara kamu. (Ath-Thalaq: 2) Bahwa tidak boleh seseorang melakukan nikah dan talak
serta rujuk kecuali dengan memakai dua orang saksi laki-laki yang adil, seperti apa yang diperintahkan oleh Allah
Swt. terkecuali karena ada uzur.
Ayat 3
)3( } َوَيْرُزْقُه ِم ْن َح ْيُث اَل َيْحَتِس ُب ۚ َوَمن َيَتَوَّك ْل َعَلى الَّلِه َفُهَو َح ْس ُبُهٓۥۚ ِإَّن الَّلَه ٰبِلُغ َأْمِرِهۦۚ َقْد َجَعَل الَّلُه ِلُكِّل َش ْى ٍء َقْد ًرا
DAN MEMBERINYA REZEKI DARI ARAH YANG TIADA DISANGKA-SANGKANYA. DAN BARANG
SIAPA YANG BERTAWAKAL KEPADA ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN
MENCUKUPKAN (KEPERLUAN)NYA. SESUNGGUHNYA ALLAH MELAKSANAKAN URUSAN (YANG
DIKEHENDAKI)-NYA. SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH MENGADAKAN KETENTUAN BAGI TIAP-TIAP
SESUATU. (QS.ATH-THALAQ:3)
Penjelasan Ayat 3
{ }َو َم ْن َيَّتِق َهَّللا َيْج َعْل َلُه َم ْخ َرًج ا َو َيْر ُز ْقُه ِم ْن َح ْيُث اَل َيْح َتِس ُب
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki
dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Ath-Thalaq: 2-3)
Maksudnya, barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam semua apa yang diperintahkan kepadanya dan
meninggalkan semua apa yang dilarang baginya, maka Allah akan menjadikan baginyajalan keluar dari urusannya dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Yakni dari arah yang tidak terdetik dalam hatinya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepadaku Kahmas ibnul Hasan,
telah menceritakan kepada kami Abus Salil, dari Abu Zar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. membaca ayat ini,
yaitu firman-Nya: Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Ath-Thalaq: 2-3), hingga akhir ayat.
Firman Allah Swt.:
{}َو َم ْن َيَتَو َّك ْل َع َلى ِهَّللا َفُهَو َح ْسُبُه
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Ath-
Thalaq: 3)
َأَّنُه َح َّد َثُه َأَّنُه َرِكَب َخ ْلَف َرُس وُل ِهَّللا: َع ِن َعْبِد ِهَّللا ْبِن َع َّباٍس، َع ْن َح َنش الَّص ْنَعاِنِّي، َح َّد َثَنا َقْيِس ْبِن اْلَح َّج اِج، َح َّد َثَنا َلْيٌث، َح َّد َثَنا ُيوُنُس: َقاَل اِإْل َم اُم َأْح َم ُد
َوِإَذ ا َس َأْلَت، اْح َفِظ َهَّللا َتِج ْد ُه ُتَج اَهَك، اْح َفِظ َهَّللا َيْح َفْظَك: ِإِّني ُم َعِّلُم َك َك ِلَم اٍت، "َيا ُغ اَل ُم: َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيْو ًم ا َفَقاَل َلُه َرُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
، َو َلِو اْج َتَم ُعوا َع َلى َأْن َيُضُّر وَك، َلْم َيْنَفُعوَك ِإاَّل ِبَش ْي ٍء َكَتَبُه ُهَّللا َلَك، َو اْع َلْم َأَّن اُأْلَّم َة َلِو اْج َتَم ُعوا َع َلى َأْن َيْنَفُعوَك، َوِإَذ ا اْس َتَعْنَت َفاْس َتِع ْن ِباِهَّلل،َفاْس َأِل َهَّللا
َو َج َّفِت الُّص ُح ُف، ُرِفَعِت اَأْلْقاَل ُم، "َلْم َيُضُّر وَك ِإاَّل ِبَش ْي ٍء َقْد َكَتَبُه ُهَّللا َع َلْيَك.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Lais,
telah menceritakan kepada kami Qais ibnu Hajjaj, dari Hanasy As-San'ani, dari Abdullah ibnu Abbas
yang telah menceritakan kepadanya bahwa di suatu hari ia pernah dibonceng di belakang Rasulullah
Saw., lalu Rasulullah Saw. bersabda kepadanya: hai para pemuda, sesungguhnya aku akan mengajarkan
kepadamu beberapa kalimat: Peliharalah (batasan-batasan) Allah, niscaya Dia akan memeliharamu.
Ingatlah selalu Allah, niscaya engkau akan menjumpai-Nya di hadapanmu. Dan apabila kamu memohon,
mohonlah kepada Allah; dan apabila kamu meminta tolong, maka minta tolonglah kepada Allah. Dan
ketahuilah bahwa umat ini seandainya bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak dapat
memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Dan seandainya
mereka bersatu untuk menimpakan mudarat terhadap dirimu, niscaya mereka tidak dapat menimpakan
mudarat terhadapmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah akan menimpa dirimu. Qalam
telah diangkat (takdir telah ditetapkan) dan semua lembaran telah kering (telah penuh dengan catatan).
Firman Allah Swt.:
٢. Tidak di halalkan menikahi wanita yang tertalak kecuali telah usai masa iddahnya.
٣. Larangan bagi wanita dalam masa iddahnya keluar dari rumah suaminya,kecuali telah usai masa
iddahnya. (selama tak ada perintah diperbolehkannya itu).
٤. Apabila telah sampai masa berakhir iddahnya,maka wajib bagi sang suami untuk pisah dengannya atau
membujuk nya dengan cara yang baik dalam keduanya.(pisah maupun balikan).
٥. Anjuran adanya saksi dalam Kembali(balikan) ataupun cerai(talak). Dan harus ada 2 saksi yang adil
dan beragama islam.
٦. Taqwa pada Allah ‘azza wa jalla menjadi sebab terbebasnya diri dari bencana dan terbentangnya
rizqi dan pemberian dari Allah ‘azza wa jalla.
٧. Wajib bertawakkal pada-Nya subhanahu wata’ala dengan berbagai alasanpun dan serahkan pada
ketentuan-Nya dan takdir dari-Nya.
مرحبا يا شهر القرآن
""(...فاستبقوا الخيرات)