Semua orang ingin beraih kesuksesan. Segala daya dan upaya pun dilakukan hingga ia mendapat valuasi
bisnis tertingginya. Namun tak semua orang mampu meraihnya dalam limpahan keberkahan Allah Swt.
Padahal hidup dan berbisnis tanpa keberkahan bagaikan nasi tanpa lauk. Kenyang, namun tak
merasakan nikmatnya makan. Tak ada kenyamanan dalam menjalani hidup. Secara lahir terlihat
menyenangkan, tapi hatinya terasa ada ganjalan.
قَا َل اذَّل ِ ْي ِع ْندَ ٗه ِعمْل ٌ ِ ّم َن ْال ِك ٰت ِب َااَن ۠ ٰا ِت ْي َك ِب ٖه قَ ْب َل َا ْن ي َّ ْرتَ َّد ِال َ ْي َك َط ْرفُ َ ۗك فَلَ َّما َر ٰا ُه
0ُم ْس َت ِق ًّرا ِع ْندَ ٗه قَا َل ه َٰذا ِم ْن فَضْ ِل َريِّب ْ ۗ ِل َي ْبلُ َويِن ْ ٓ َء َا ْش ُك ُر َا ْم اَ ْك ُف ُ ۗر َو َم ْن َش َك َر فَ ِان َّ َما
ٌ ي َْش ُك ُر ِلنَ ْف ِس ٖ ۚه َو َم ْن َك َف َر فَ ِا َّن َريِّب ْ غَيِن ٌّ َك ِرمْي
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku
bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku
Mahakaya, Mahamulia.” (QS. An-Naml Ayat 40)
ٌ ۗ آٰي َهُّي َا ُّالر ُس ُل لُك ُ ْوا ِم َن ا َّلط ِ ّي ٰب ِت َوامْع َ لُ ْوا َصا ِل ًحا ۗ ِايِّن ْ ِب َما تَ ْع َملُ ْو َن عَ ِلمْي
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik (halal), dan kerjakanlah amal yang saleh,”
Al-Mu'minun Ayat 51
Mendorong kita mudah bersedekah
ٌ ۗ آٰي َهُّي َا ُّالر ُس ُل لُك ُ ْوا ِم َن ا َّلط ِ ّي ٰب ِت َوامْع َ لُ ْوا َصا ِل ًحا ۗ ِايِّن ْ ِب َما تَ ْع َملُ ْو َن عَ ِلمْي
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik (halal), dan kerjakanlah amal yang saleh,” (QS, 23:51).
Perhatikan hubungan harta halal dengan amal saleh.
Melahirkan keluarga harmonis
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam senantiasa mendoakan orang yang melangsungkan pernikahan dengan mengucapkan
آٰي َهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوا لُك ُ ْوا ِم ْن َط ِ ّي ٰب ِت َما َر َز ْق ٰنمُك ْ َو ْاش ُك ُر ْوا هّٰلِل ِ ِا ْن ُك ْنمُت ْ ِااَّي ُه تَ ْع ُبدُ ْو َن
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
(QS. Al-Baqarah [2]: 172)
Empat Kunci Keberkahan Bisnis
Takwa (QS. Al-A’raf [7]: 96)
َح َّدثَنَا َح ْي َو ُة ْب ُن رُش َ يْ ٍح الْ ِمرْص ِ ُّي َح َّدثَنَا ب َ ِقيَّ ُة َع ْن ضُ َب َار َة ْب ِن َع ْب ِد اهَّلل ِ ْب ِن َأيِب ُسلَ ْي ٍك
اَأْللْهَايِن ِ ّ َأ ْخرَب َ يِن ا ْب ُن اَن ِفع ٍ َع ْن ا ْب ِن ِشه ٍَاب ُّالز ْه ِر ِ ّي قَا َل قَا َل َس ِعيدُ ْب ُن الْ ُم َس ِي ّ ِب َّن
ول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَا َل اهَّلل ُ تَ َعاِإىَل
ُ َأاَب قَتَا َد َة ْب َن ِربْ ِع ّ ٍي َأ ْخرَب َ ُه قَا َل قَا َل َر ُس
ُيِّن فَ َرضْ ُت عَىَل ُأ َّم ِت َك مَخ ْ َس َصلَ َو ٍات َو َعه ِْد ُت ِع ْن ِدي َعهْدً ا َأن َّ ُه َم ْن َج َاء حُي َا ِفظ
ِ ِ هَل اَلَ َ ِ حُي َ َ ْ ْ َأ ْ ِ َ ِإ
عَلهْي ِ َّن ل َوقهِت ِ َّن ْد َخل ُت ُه ال َجنَّة َو َم ْن ل ْم َافظْ عَلهْي ِ َّن ف َعهْدَ ُ ع ْندي
Telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih Al Mishri telah menceritakan kepada
kami Baqiyyah dari Dlubarah bin Abdullah bin Sulaik Al Alhani telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Nafi' dari Ibnu Syihab Az Zuhri dia berkata; Sa'id bin Al Musayyib berkata bahwa Abu Qatadah
bin Rib'iy mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Allah
Ta'ala berfirman: " 'Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji
bahwa barangsiapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga,
dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan".
Sedekah (QS. Al-Baqarah [2]: 261)
ّ ِ َمث َ ُل اذَّل ِ ْي َن ي ُ ْن ِف ُق ْو َن َا ْم َوالَه ُْم يِف ْ َس ِب ْي ِل اهّٰلل ِ مَك َث َِل َحبَّ ٍة َانْۢ َبت َ ْت َس ْب َع َسنَا ِب َل يِف ْ لُك
ٌ ء َۗواهّٰلل ُ َو ِاس ٌع عَ ِلمْي0ُ ُسنْۢ ُبةَل ٍ ِ ّماَئ ُة َحبَّ ٍة ۗ َواهّٰلل ُ يُ ٰض ِع ُف ِل َم ْن يَّشَ ۤا
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa
yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
Memberi maaf (HR Muslim no 2588)
َما: عن َر ُسو َل اهَّلل ِ صىّل هللا عليه وسمّل قَا َل،َع ْن َأيِب ه َُر ْي َر َة ريض هللا عنه
ُ َو َما زا َد، ٍن َ َق َص ْت َصدَ قَ ٌة ِم ْن َمال
َّ َو َما ت ََواضَ َع أ َح ٌد ِهلل ال،هللا َع ْبد ًا ب َع ْف ٍو الَّ ِع ّز ًا
ِإ ِإ
رواه مسمل وغريه .هللا ُ َرفَ َع ُه
“Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan
pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah
seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan
akhirat).’” (HR. Muslim, no. 2588 dan imam-imam lainnya).
Rasulullah Saw dan para sahabat adalah pengusaha sejati. Mereka pedagang tangguh, negosiator ulung,
dan mujahid yang tak kenal rasa takut. Ada banyak sahat yang janjikan Nabi masuk surga ternyata
adalah para pengusaha sukses yang menjalani bisnisnya penuh keberkahan. Mereka adalah:
3. Utsman bin Affan (47 SH – 35 H/577 – 656 M), Dermawan dan Pelindung Rasulullah
Ketika wafat, kekayaan Sabahabat Thalhah adalah sebanyak Rp542.100.500.00 (lima ratus empat
puluh dua miliaryar.
Thalhah merupakan pengusaha yang pintar dan sukses sehingga hal tersebutlah yang
membuat kekayaannya sangat melimpah. Tetapi hal tersebut yang membuat Thalhah
yang kaya raya sedih dan pusing. Maka dari itu ia sangat gencar membagikan banyak
kekayaannya pada orang-orang yang.membutuhkan.
Tak tanggung-tanggung sekali memberikan kekayaannya beliau selalu memberikannya
dengan jumlah yang fantastis. Beliau menjula salah satu tanah senilai 700 ribu dirham
setara dengan Rp 35 miliar sekarang yang ditujukan untuk disedekahkan kepada
masyarakat fakir miskin.
Ia membagikan hartanya keseluruhan untuk membiayai pernikahan anak-anak muda di
keluarga membutuhkan. Thalhah sangat gigih membagikan seluruh hartanya bahkan
beliau sampai berkeliling dari malam hari hingga waktu siang di hari selanjutnya. Setelah
harta yang diberikan habis, beliau pun merasa lega.
Thalhah dikenal gemar bersedekah, bahkan beberapa riwayat mengatakan beliau akan
merasa resah, kesakitan, dan sedih ketika hartanya bertumpuk melimpah. Maka dari itu
Thalhah sering memberikan hartanya yang banyak dengan cuma-cuma pada kaum
membutuhkan dan para Ghulam (budaknyua). Thalhah memberikan 100 ribu dirham
dalam satu hari pada para ghulamnya.
Semasa hidupnya, beliau pun diberikan berbagai gelar oleh Rasulullah karena
keistimewaannya yang dimiliki seperti Thalhah Al-Khair (Thalhah yang baik), Thalhah AL-
Fayyadh (Thalhah yang murah hati), dan Thalhah Al-Jud (Thalhah yang dermawan).
Karena berbagai perjuangannya dan kedermawanannya yang digelontorkan di jalan Allah,
menurut Hadist Riwayat Tirmidzi yang mengungkapkan bahwa Thalhah pun di jamin
Rasulullah sebagai penghuni surga dan meraih ridha dan ampunan Allah SW. Thalhah
wafat pada usianya ke 60 tahun pada perang unta dan dimakamkan di Bashrah
5. Sa’d ibn Abi Waqqash (23 SH – 55 H / 600 – 675 M).