Anda di halaman 1dari 7

1

Khutbah Jum’at
Tema : Keutamaan Rizki yang Halal
Oleh Dr. Derysmono, Lc., M.A.
(CEO adaustadzh.com, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Himpunan Da’i
Muda Indonesia dan Direktur Ma’had Aly Raudhotul Quran Azzam Sako
Rambutan)
Khutbah ke-1

‫ع َلى‬ َ ‫ َو‬، َ‫ع ْدنَان‬ َ ‫س ِّٰي ٰد َولَ ٰد‬ َ ‫علَى ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫س ََل ُم‬َّ ‫ص ََلة ُ َوال‬
َّ ‫ َوال‬،‫َّان‬ ٰ ‫ّلِل ْال َم ٰل ٰك ال َّدي‬ٰ ‫اَ ْل َح ْم ُد ٰ ه‬
َ‫هللا َو ْح َدهُ ََّل ش َٰريْك‬ ُ ‫ َوأَ ْش َه ُد أَ ْن ََّّل ٰإلهَ ٰإ ََّّل‬،‫ان‬ َّ ‫علَى َم ٰ ِّر‬
ٰ ‫الز َم‬ َ ‫صحْ ٰب ٰه َوتَا ٰب ٰع ْي ٰه‬ َ ‫آ ٰل ٰه َو‬
َ ‫ َوأَ ْش َه ُد أَ َّن‬،‫ان‬
‫س ِّٰي َدنَا ُم َح َّمدًا‬ ٰ ‫ان َو ْال َم َك‬
ٰ ‫الز َم‬ َّ ‫ع ٰن ْال ٰجس ْٰميَّ ٰة َو ْال ٰج َه ٰة َو‬ َ ُ‫َـزه‬ َّ ‫لَهُ ْال ُمن‬
‫ص ْي ُك ْم‬ ٰ ‫ فَإنِّٰي أ ُ ْو‬،‫الر ْحمٰ ٰن‬ َّ ‫ ٰعبَا َد‬،ُ‫ٰي َكانَ ُخلُقَهُ ْالقُ ْرآ ُن أَ َّما بَ ْعد‬ ْ ‫س ْولُهُ الَّذ‬ ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ َ
ٰ
ٓ ‫سلنَا ُم ْوسٰ ى ٰبا ٰيتٰنَا‬ ْ َ ‫ َولَقَ ْد اَ ْر‬:‫آن‬ ْ ْ
ٰ ‫ القَائٰ ٰل فٰي ٰكتَا ٰب ٰه القُ ْر‬،‫ان‬ ْ
ٰ َّ‫َونَ ْف ٰسي ٰبتَق َوى هللاٰ ال َمن‬
‫ت‬ ٍ ‫ّٰللا ۗا َّٰن فٰ ْي ٰذلٰكَ َ َّٰل ٰي‬
ٰ ‫ت اٰلَى النُّ ْو ٰر ەۙ َوذَ ٰ ِّك ْرهُ ْم ٰباَي ٰهىم ه‬ ٰ ٰ‫ظلُم‬ ُّ ‫اَ ْن اَ ْخ ٰر ْج قَ ْو َمكَ مٰنَ ال‬
)٥ :‫ش ُك ْو ٍر (إبراهيم‬ َ ‫َّار‬ ٍ ‫صب‬ َ ‫ٰلِّ ُك ِّٰل‬

Hadirin yang berbahagia


Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan banyak
nikmat. Kenikmatan yang paling agung, adalah kenikmatan dalam sujud di
hadapan Allah, bersyukur atas segala anugerah yang diberikan.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW tauladan sepajang hayat
sepanjang zaman, tak lekang oleh zaman, tak lapuk oleh hujan. Mengikuti
Khatib berwasiat kepada diri khatib dan kepada hadirin yang mulia. Marilah
perdalam ketaqwaan dan rasa tawakkal kita kepada Allah. Semakin terpaut
hati kepada kepada Khaliq, semakin kita tak berharap kepada makhluk,
semakin cinta kepada Allah sang Maha Kaya, takkan takut jiwa ini pada
kefakiran.
Hadirin yang dirahmati Allah
Izinkan khatib pada kesempatan ini untuk menyampaikan suatu tema :
Keutamaan Rizki yang Halal
Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

2
‫اس زَ َما ٌن ََل يُ َبا ِلي ْال َم ْر ُء ِب َما أَ َخذَ ْال َما َل أَ ِم ْن َح ََل ٍل أَ ْم ِم ْن‬ َ ‫لَ َيأْ ِت َي َّن‬
ِ َّ‫علَى الن‬
‫َح َر ٍام‬
“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli
dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal
ataukah dengan cara yang haram“. [HR Bukhari].
Hadirin yang dirahmati Allah
Inilah kabar yang datang dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang
mana akan datang suatu manusia mencari nakah dan rizki Allah dengan
menggunakan segala cara, namun tidak melihathat lagi apakah sumbernya
dari halal maupun haram.
Di tengah krisis dan banyaknya permasalahan ekonomi yang dihadapi namun
hal itu janganlah menjadi landasan untuk kita berbuat curang, zhalim,
mengambil yang bukan hak kita, berbohong dan menglabui orang lain.
Harta yang haram akan mengantarkan kita kepada ketidaktenangan,
kebimbangan, kegoncangan, bahkan mengantarkan kita kepada neraka Allah.
Hadirin yang dirahmati Allah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ار أَ ْولَى ِب ِه‬


ُ َّ‫ت الن‬ ُ ‫ِإنَّهُ ََل َيدْ ُخ ُل ْال َجنَّةَ لَ ْح ٌم نَ َبتَ ِم ْن‬
ٍ ‫س ْح‬
“Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang
haram. Neraka lebih pantas untuknya“. [HR Ahmad dan Ad Darimi].
Tapi sebaliknya harta yang Halal, akan berdampak kepada kebahagiaan,
keberkahan dan kesuksesan dunia dan akhirat. Kita diperintahkan untuk
mencari harta yang halal yang baik untuk kemaslahatan dunia akhirat kita.
“apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung”.(QS. Al Jumu’ah : 10)
Lalu apa saja Keutamaan Rizki yang halal itu?
Pertama : Syarat diterimanya suatu amalan Maliyah (Seperti sedekah
dan infaq dll).
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

3
َ َّ‫ط ِيِّبٌ َلَ َي ْق َب ُل ِإَل‬
‫ط ِِّيبًا‬ َ ‫َّللا‬ ُ َّ‫أَيُّ َها الن‬
َ َّ ‫اس ِإ َّن‬
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah
tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).“ (HR.
Muslim no. 1015).
Yang dimaksudkan dalam hadits ini apabila ada orang bersedekah, namun
menggunakan barang yang haram, maka sedekahnya tertolak dan tidak
mendapatkan pahala dari sedekahnya itu. Hal itu sebagaimana yang
disampaikan dalam sebuah riwayat hadits.
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫علَ ْي ِه‬ ْ ‫صدَّقَ ِب ِه لَ ْم يَ ُك ْن لَهُ فِ ْي ِه أَج ٌْر َو َكانَ ِإ‬


َ ُ‫ص ُره‬ َ َ‫َم ْن َج َم َع َماَلً َح َرا ًما ث ُ َّم ت‬
“Barangsiapa mengumpulkan harta haram kemudian menyedekahkannya,
maka ia tidak memperoleh pahala darinya dan dosanya terbebankan pada
dirinya“. HR Ibnu Hibban Hasan lighairihi.
Marilah kita berusaha agar kita senantiasa mencari rizki yang halal dan
berkah, yang banyak lagi bermanfaat. Karena ibadah dan apa yang kita
berikan kepada Allah apabila kita memiliki ketaqwaan dalam hati kita.
Allah Ta’ala berfirman,

َ‫َّللاُ ِمنَ ْال ُمت َّ ِقين‬


َّ ‫ِإنَّ َما يَتَقَبَّ ُل‬
“Allah hanya menerima dari orang yang bertakwa” (QS. Al Maidah: 27).
Kedua : Menjaga kehormatan diri dan berdampak kepada Ibadah.
Dalam sebuah hadits dari An Nu’man bin Basyir Radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah menyatakan:

ِ ‫ير مِنَ ال َّن‬


‫اس‬ َ ‫ِإ َّن ْال َح ََل َل بَ ِيِّ ٌن َو ِإ َّن ْال َح َر‬
ٌ ِ‫ام بَ ِيِّ ٌن َوبَ ْينَ ُه َما ُم ْشتَ ِب َهاتٌ ََل يَ ْعلَ ُم ُه َّن َكث‬
‫ت َوقَ َع فِي‬ ُّ ‫ض ِه َو َم ْن َوقَ َع فِي ال‬
ِ ‫شبُ َها‬ ِ ‫ت ا ْستَب َْرأَ ِلدِينِ ِه َو ِع ْر‬ ِ ‫شبُ َها‬ُّ ‫فَ َم ِن اتَّقَى ال‬
‫ْال َح َر ِام‬
“Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram juga jelas. Diantara
keduanya ada perkara-perkara syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan
manusia. Maka barangsiapa yang menjaga diri dari perkara syubhat, berarti
ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa
4
terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia akan terjerumus kepada perkara
haram“. [Muttafaqun ‘alaihi].
Rizki yang halal juga berdampak kepada ibadah yang kita kerjakan, sehingga
Para Nabi dan Rasul serta orang-orang shalih sangat perhatian terhadap apa
yang mereka makan. Allah Ta'ala berfirman:

َ َ‫صا ِل ًحا ۖ ِإنِِّي ِب َما تَ ْع َملُون‬


‫ع ِلي ٌم‬ َ ‫ت َوا ْع َملُوا‬ َّ َ‫س ُل ُكلُوا مِن‬
ِ ‫الط ِيِّبَا‬ ُّ ‫يَا أَيُّ َها‬
ُ ‫الر‬
"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thoyyib (yang baik), dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan." (QS. Al Mu'minun: 51).
Ketiga : Menjadi sebab Mustajab Do’a seorang Hamba
Dalam salah satu riwayat bahwa Sa’ad bin Abi Waqash pernah meminta
kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, mohonkan kepada Allah agar doaku
musatajab (dikabulkan).” Rasulullah berkata:

‫عوة‬ َ ‫ تَ ُك ْن ُم ْستَ َج‬، َ‫ أَ ِطبْ َمط َع َمك‬،‫سعد‬


َ َّ‫اب الد‬ َ ‫يَا‬
“Wahai Sa’ad, perbaiki makananmu (pilihlah yang halal), niscaya doamu
mustajab (dikabulkan).”
Adapun bahaya jika kita memakan dari rizki yang tidak halal maka akan
berdampak kepada doa yang kita panjatkan tidak dikabulkan oleh Allah,
sebagamana dalam suatu kisah yang diceritakan Rosulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam tentang orang yang musafir yang sedang berdo’a.

ِ ِّ‫اء يا َ َربِّ ِ َيا َرب‬


ِ ‫س َم‬ َّ ‫ث أَ ْغ َب َر َي ُمدُّ َيدَ ْي ِه ِإلَى ال‬َ ‫سفَ َر أَ ْش َع‬ َّ ‫ث ُ َّم ذَ َك َر‬
َّ ‫الر ُج َل ي ُِط ْي ُل ال‬
ُ ‫ِي ِب ْال َح َر ِام فَأَنَّى يُ ْستَ َج‬
ُ‫اب لَه‬ َ ِّ‫غذ‬
ُ ‫سهُ َح َرا ٌم َو‬ ُ ‫ط َع ُمهُ َح َرا ٌم َو َم ْش َربُهُ َح َرا ٌم َو َم ْل َب‬
ْ ‫َو َم‬
“Kemudian beliau (Rasulullah) menyebutkan ada seseorang yang melakukan
perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia menengadahkan kedua
tangannya ke langit seraya berseru ‘Ya Rabbi ya Rabbi (Wahai Tuhanku,
wahai Tuhanku’), padahal makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka
(jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan” (HR Muslim).
Keempat : dikumpulkan bersama para Nabi dan orang shalih saat di
surga Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

5
‫اء‬
ِ َ‫ش َهد‬ ِّ ِ ‫صد ُْو ُق األ َ ِمي ُْن َم َع النَّبِيِِّيْنَ َوال‬
ُّ ‫ص ِدِّ ْي ِقيْنَ َوال‬ ِ َّ ‫الت‬
َّ ‫اج ُر ال‬
“Pedagang yang jujur lagi terpercaya akan bersama para nabi, kaum shiddiq
dan para syuhada“. [HR At Tirmidzi, Al Hakim, dan Ad Darimi.
Dalam hadits ini menunjukkan keutamaan kejujuran saat seseorang
melakukan perniagaan, tidak lah mudah bagi orang yang ingin berbuat baik
sementara di satu sisi dia menginginkan keutungan dalam perniagaannya.
Lalu bagaimana sikap kita dalam mencari rizki yang halal?
Pertama : Pantangan menyerah dan terus semangat yang diberengi
ilmu,
Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
salalm bersabda:

ِ ‫ت ال َع ْبدُ َحتَّى َي ْبلُ َغ‬


ٍ ‫آخ َر ِر ْز‬
‫ق هُ َو‬ َ ‫ فَإِنَّهُ لَ ْن َي ُم ْو‬, َ‫االر ْزق‬
ِّ ِ ‫َلَ ت َ ْستَب ِْطئ ُ ْو‬
‫ أ َ ْخ ِذ ال َحَلَ ِل َو ت َْر ِك ال َح َر ِام‬,‫ب‬ َّ ‫ فَأَجْ ِملُ ْوا فِي‬,ُ‫لَه‬
ِ َ‫الطل‬
“Janganlah menganggap rezki kalian lambat turun. Sesungguhnya, tidak ada
seorang pun meninggalkan dunia ini, melainkan setelah sempurna rezkinya.
Carilah rezki dengan cara yang baik (dengan) mengambil yang halal dan
meninggalkan perkara yang haram“.
Kedua : Hindari Maksiat saat mencari harta yang halal.
Bertakwalah kamu kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki
dengan cara yang baik. Jika ada yang merasa rezekinya terhambat, maka
janganlah ia mencari rezki dengan berbuat maksiat, karena karunia Allah
tidaklah di dapat dengan perbuatan maksiat. [HR Al Hakim dan selainnya]
Ketiga : Hati Tawakkal kepada Allah mulut berdoa.
‫ (( لَو أَنَّ ُك ْم‬: ‫سلَّ َم – قَا َل‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ –‫ي‬ َ – ُ‫ع ْنه‬
ِِّ ‫ع ِن النَّب‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ب – َر‬ ِ ‫طا‬ َّ ‫ُمر بن الخ‬ َ ‫ع ْن ع‬ َ
‫اإل َما ُم‬
ِ ُ ‫ه‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ر‬
َ َ )) ً ‫ا‬ ‫ان‬ َ
‫ط‬ ‫ب‬
ِ ‫ح‬
ُ ‫َرو‬ ‫ت‬‫و‬ ، ً ‫ا‬ ‫ماص‬ ِ‫خ‬ ‫ُو‬ ‫د‬ ‫َغ‬ ‫ت‬ ، ‫ير‬
َ َّ
‫ط‬ ‫ال‬ ‫ق‬ُ ُ
‫رز‬‫ي‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
َ َ
‫ك‬ ‫م‬
ْ ُ ‫ك‬ َ ‫ق‬ َ‫ز‬‫ر‬َ َ ‫ل‬ ‫ه‬
ِ ‫ل‬
ِ ‫ك‬ ُّ ‫َو‬
َ ‫ت‬ َّ
‫ق‬ ‫ح‬
َ ‫هللا‬
ِ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫ع‬َ َ‫ن‬ ‫و‬ ْ ُ ‫ل‬‫ك‬َّ ‫َو‬ ‫ت‬
‫س ٌن‬َ ‫ َح‬: ‫ي‬ ُّ ‫ َوقَا َل التِِّرمِ ِذ‬، ‫صحِ يْحِ ِه ” َوال َحا ِك ُم‬ َ ” ‫ي َوا ْب ُن َما َج ْه َوا ْب ُن حِ بَّانَ فِي‬ ُّ ِ‫سائ‬ َ َّ‫ي َوالن‬ ُّ ‫أَحْ َمدُ َوالتِ ِّ ْر ِم ِذ‬
.‫صحِ ْي ٌح‬ َ

“Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah


akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki.

6
‫‪Burung tersebut pergi di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di‬‬
‫‪waktu sore dalam keadaan kenyang”.‬‬
‫‪Semoga kita yang hadir senantiasa diberikan pertolongan oleh Allah,‬‬
‫‪diberikan kemudahan, keberkahan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.‬‬
‫ي َولَ ُك ْم‪ ،‬فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوهُ‪ِ ،‬إنَّهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر َّ‬
‫الر ِح ْي ُم‬ ‫ي ٰهذَا َوأَ ْستَ ْغ ِف ُر َ‬
‫هللا ِل ْ‬ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْ‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ع َلى آ ِل ِه‬ ‫ط َفى‪َ ،‬و َ‬ ‫ص َ‬ ‫س ِِّي ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُم ْ‬ ‫علَى َ‬ ‫س ِلِّ ُم َ‬‫ي َوأ ُ َ‬ ‫اَ ْل َح ْمدُ هللِ َو َكفَى‪َ ،‬وأ ُ َ‬
‫ص ِلِّ ْ‬
‫س ِِّيدَنَا‬ ‫ص َحا ِب ِه أَ ْه ِل ْال َوفَا‪ .‬أَ ْش َهدُ أَ ْن ََّل ِإلهَ ِإ ََّل هللاُ َو ْحدَهُ ََل ش َِريْكَ لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َهدُ أَ َّن َ‬ ‫َوأَ ْ‬
‫ي ِبتَ ْق َوى هللاِ‬ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْفسِ ْ‬ ‫س ْولُهُ أَ َّما بَ ْعدُ‪ ،‬فَيَا أَيُّ َها ْال ُم ْس ِل ُم ْونَ ‪ ،‬أ ُ ْو ِ‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫ُم َح َّمدًا َ‬
‫علَى‬ ‫س ََل ِم َ‬ ‫ص ََلةِ َوال َّ‬ ‫ع ِظي ٍْم‪ ،‬أَ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬ ‫ي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُم ْوا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر َ‬ ‫ْال َع ِل ِِّ‬
‫صلُّوا‬ ‫ي‪ ،‬يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا َ‬ ‫صلُّونَ َ‬
‫علَى النَّبِ ِِّ‬ ‫نَبِيِِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَالَ‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َم ََلئِ َكتَهُ يُ َ‬
‫سيِِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬‫علَى آ ِل َ‬ ‫سيِِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِِّل َ‬ ‫س ِلِّ ُموا تَ ْس ِلي ًما‪ ،‬اَللّٰ ُه َّم َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫َ‬
‫سيِِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬‫علَى َ‬ ‫ار ْك َ‬ ‫سيِِّ ِدنَا إِب َْرا ِهي َْم َوبَ ِ‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫علَى َ‬
‫سيِِّ ِدنَا إِب َْرا ِهي َْم َو َ‬ ‫صلَّيْتَ َ‬ ‫َ‬
‫سيِِّ ِدنَا إِب َْرا ِهي َْم‪،‬‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫سيِِّ ِدنَا إِب َْرا ِهي َْم َو َ‬‫علَى َ‬ ‫ار ْكتَ َ‬ ‫سيِِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫َو َ‬
‫ت ْ‬
‫وال ُمؤْ ِمنِيْنَ‬ ‫ي ْالعَالَ ِميْنَ إِنَّكَ َح ِم ْيدٌ َم ِج ْيدٌ‪ .‬اَللّٰ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َما ِ‬ ‫فِ ْ‬
‫عنَّا ْالبَ ََل َء َو ْالغ َََل َء َو ْال َوبَا َء‬ ‫اء ِم ْن ُه ْم َو ْاأل َ ْم َواتِ‪ ،‬اللهم ادْفَ ْع َ‬ ‫ت ْاألَحْ يَ ِ‬ ‫َو ْال ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ظ َه َر ِم ْن َها‬ ‫شدَائِدَ َو ْال ِم َحنَ ‪َ ،‬ما َ‬ ‫ف ْال ُم ْختَ ِلفَةَ َوال َّ‬ ‫سي ُْو َ‬ ‫ي َوال ُّ‬ ‫َو ْالفَحْ شَا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َ‬
‫يءٍ‬
‫ش ْ‬ ‫علَى ُك ِِّل َ‬ ‫عا َّمةً‪ ،‬إِنَّكَ َ‬ ‫ان ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َ‬ ‫صةً َو ِم ْن ب ُْلدَ ِ‬ ‫طنَ ‪ِ ،‬م ْن بَلَ ِدنَا َهذَا خَا َّ‬ ‫َو َما بَ َ‬
‫ع ِن‬ ‫ان َوإِ ْيت َِاء ذِي ْالقُ ْربَى ويَ ْن َهى َ‬ ‫إن هللاَ يَأْ ُم ُر بِ ْالعَدْ ِل َو ْاإل ْح َ‬
‫س ِ‬ ‫قَ ِدي ٌْر ِعبَادَ هللاِ‪َّ ،‬‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ ‪ .‬فَاذ ُك ُروا هللاَ ْالعَ ِظي َْم يَذْ ُك ْر ُك ْم‬ ‫َاء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغيِ‪ ،‬يَ ِع ُ‬ ‫الفَ ْحش ِ‬
‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَ ُر‪.‬‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai