Anda di halaman 1dari 3

3 Amalan Pembuka Pintu Rezeki

Sebagai manusia kita diwajibkan berikhtiar memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup di
alam dunia ini. Bahkan Islam menjadikan usaha atau bekerja bagian dari nilai ibadah.

Sampai-sampai Rasulullah SAW mencium tangan seorang sahabat yang berprofesi sebagai
pemukul batu, yang tangannya kasar dan keras. Ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi yang
mendalam atas pekerjaan yang dilakoni seseorang demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hakikatnya Islam mengajarkan kita untuk mencari rezeki, bekal beribadah kepada Allah SWT.
Karenanya, segala bentuk rezeki yang dicari dan didapatkan harus berorientasi ibadah kepada
Sang Pencipta.

Rezeki adalah sesuatu yang Allah anugerahkan kepada kita baik dalam bentuk materi maupun
dalam bentuk non materi.

Rezeki dalam bentuk materi bisa berupa uang, sementara dalam bentuk non materi, ada
kesehatan, kebahagiaan, diberikan anak yamg saleh dan salehah, ketenteraman dalam rumah
tangga, istiqamah dalam beribadah, dan berbagai kebaikan lainnya.

Dalam Alquran Allah SWT memerintahkan kita agar berusaha mencari rezeki, sebagaimana
firman-Nya:

۟ ‫وا مِن َفضْ ِل ٱهَّلل ِ َو ْٱذ ُكر‬


َ ‫ُوا ٱهَّلل َ َكثِيرً ا لَّ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬
‫ُون‬ ِ ْ‫ُوا فِى ٱَأْلر‬
۟ ‫ض َوٱ ْب َت ُغ‬ ۟ ‫صلَ ٰوةُ َفٱن َتشِ ر‬ ِ ‫َفِإ َذا قُضِ َي‬
َّ ‫ت ٱل‬

Arab-Latin: Fa iżā quḍiyatiṣ-ṣalātu fantasyirụ fil-arḍi wabtagụ min faḍlillāhi ważkurullāha kaṡīral
la'allakum tufliḥụn

Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Lantas amalan apa sajakah selain berusaha dan berdoa yang menjadi sebab dibukakannya pintu
rezeki untuk kita. Beberapa diantara amalan tersebut ialah:

1. Silaturrahim

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‫ َف ْليَصِ ْل َر ِح َم ُه‬,ِ‫ َوَأنْ ُي ْن َسَأ لَ ُه فِي َأ َث ِره‬,ِ‫َمنْ َأ َحبَّ َأنْ ُي ْب َس َط َعلَ ْي ِه فِي ِر ْزقِه‬

“Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, dan agar diakhirkan sisa umurnya, maka hendaknya ia
menyambung tali rahimnya (tali silaturahim).”

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, dari ‘Aaisyah : Bahwasanya Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya : “Barangsiapa yang diberikan bagian dari kelemah-
lembutan, sungguh ia telah diberikan bagian kebaikan dari dunia dan akhirat. Menyambung
silaturahim, akhlaq yang baik, dan bertetangga yang baik akan memakmurkan negeri-negeri dan
menambah umur-umur.”
2. Sedekah

Allah ta’ala menjanjikan kepada siapapun yang mau berinfak ganti yang berlipat ganda,
sebagaimana firman-Nya :

ْ ‫يل هَّللا ِ َك َم َث ِل َح َّب ٍة َأ ْن َب َت‬


‫ت َسب َْع َس َن ِاب َل فِي ُك ِّل ُس ْن ُبلَ ٍة ِماَئ ُة َح َّب ٍة ۗ َوهَّللا ُ يُضَاعِ فُ لِ َمنْ َي َشا ُء ۗ َوهَّللا ُ َواسِ ٌع َعلِي ٌم‬ ِ ‫ون َأ ْم َوالَ ُه ْم فِي َس ِب‬ َ ‫َم َث ُل الَّذ‬
َ ُ‫ِين ُي ْنفِق‬

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan


Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah : 261).

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda

َ ‫َأ ْنف ِْق َيا اب َْن آدَ َم ُأ ْنف ِْق َعلَ ْي‬
‫ك‬

"Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu" (Muttafaq 'Alaih).

Dalam redaksi hadits yang lain Rasulullah pun bersabda :

ُ ‫اض َع َأ َح ٌد هَّلِل ِ ِإالَّ َر َف َع ُه هَّللا‬


َ ‫ َو َما َت َو‬،‫ َو َما َزا َد هَّللا ُ َع ْب ًدا ِب َع ْف ٍو ِإالَّ عِ ًّزا‬،‫ال‬
ٍ ‫ص َد َق ٌة مِنْ َم‬ ْ ‫ص‬
َ ‫ت‬ َ ‫َما َن َق‬

“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allāh menambah bagi seorang hamba dengan
pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan, serta tidaklah seseorang merendahkan diri di
(hadapan) Allāh kecuali Dia akan meninggikan (derajat) nya”.

3, Berbakti kepada kedua orang tua

Terkait hal ini Rasulullah pernah bersabda:

:‫ بلغت النخلة على عهد عثمان بن عفان رضي هللا عنه ألف درهم (أي ارتفع سعرها حتى ساوت ألفا درهم) قال‬:‫وعن محمد بن سيرين قال‬
‫ ما يحملك على هذا وأنت ترى النخلة قد‬:‫ فقالوا له‬.‫فعمد أسامة بن زيد رضي هللا تعالى عنهما إلى نخلة فنقرها وأخرج ُجمّارها فأطعمها أمه‬
‫ إن أمي سألتنه وال تسألني شيئا ً أقد ُر عليه إال أعطيتها‬:‫بلغت ألفا درهم ؟؟؟ قال‬.

“Dari Muhammad bin Sirin ia berkata ; Harga kurma mencapai seribu dirham di masa Utsman bin
Affan radhiyallahu ‘anhu. Usamah bin Zaid radhiyallahu anhuma lantas menuju ke sebuah pohon
kurma melubanginya dan mengambil jantungnya dan memberikannya kepada ibunya untuk
dimakan. Orang-orang bertanya :

“Apa yang membuat engkau melakukan hal ini, padahal engkau tahu harga kurma mencapai
seribu dirham ?”

Usamah bin Zaid menjawab : “Karena ibuku menginginkannya, tidaklah ibu menginginkan sesuatu
dan aku mampu memberikannya pasti akan aku berikan.
Bahkan dalam salah satu redaksi fatwa disebutkan :

،‫ ومن أعظم ما أمر هللا به بر الوالدين واإلحسان إليهما‬،‫فإن امتثال أوامر هللا تعالى واجتناب نواهيه من أعظم أسباب سعة الرزق وزيادته‬
ِ ‫ َواعْ ُب ُدوا هَّللا َ َوال ُت ْش ِر ُكوا ِب ِه َشيْئا ً َو ِب ْال َوالِدَ ي‬:‫حيث قرن ذلك بعبادته سبحانه وتعالى توكيدا على حقهما فقال‬
36 :‫ْن ِإحْ َسانا ً {النساء‬

‫ولذلك فبرهما من أسباب سعة الرزق‬

“Sesungguhnya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya merupakan sebab


diluangkannya rizki dan ditambahinya rizki.

Dan diantara perintah Allah yang terbesar adalah berbakti kepada kedua orang tua serta berbuat
baik kepada keduanya. Yang mana Allah ta’ala menyandingkan bakti kepada orang tua dengan
perintah untuk beribadah kepada Allah ta’ala sebagai bentuk penegasan terhadap hak orang tua,

Allah ta’ala berfirman :

ِ ‫َواعْ ُب ُدوا هَّللا َ َواَل ُت ْش ِر ُكوا ِب ِه َش ْيًئ ا ۖ َو ِب ْال َوالِدَ ي‬


‫ْن ِإحْ َسا ًنا‬

“Beribadahlah kepada Allah ta’ala dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa.” (QS An-Nisa’ : 36).

Yang demikian itu, yakni berbuat baik kepada orangtua merupakan salah satu sebeb di
luaskannya rezeki.

Anda mungkin juga menyukai