Anda di halaman 1dari 6

TAFSIR IDDAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

Studi Tafsir Ahkam

Dosen Pengampu : Masruchin, Ph.D

Disusun Oleh:

Muhammad Hanifah Alfathah 1931030167


Maeta Sari 1931030140

Kelompok 9 (IAT A)
Semester III

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDY AGAMA


ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segenap karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah
mata Kuliah Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang berjudul “TAFSIR IDDAH”. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta
ahlul bait, para sahabatnya dan semoga kita termasuk umat beliau yang mendapat syafaat kelak
dihari kiamat, aamiin.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ustadz Masruchin Ph.D selaku dosen pembimbing
mata kuliah Studi Tafsir Ahkam, yang telah membimbing dan menuntun kami, sehingga
bertambah luaslah pengetahuan kami tentang Studi Tafsir Ahkam dan tentunya kepada segenap
pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Makalah yang kami susun ini, berisi mengenai Tafsir Ahkam mengenai Iddah, dengan
menggunakan Tafsir yang bercorak Fiqih, dan semoga kita bisa mengambil tafsir atau inti sari
pembahasan Iddah dari makalah yang kami susun ini. Kami berdo’a kepada Allah semoga
pembaca bisa memahaminya dengan mudah.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
sangat menerima kritik dan masukan yang membangun dari para pembaca. Selamat membaca,
semoga bermanfaat.

Penyusun
• Tafsir Iddah Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 228 :

َّ ِ‫مِن ب‬
ِ‫ٱَّلل‬ َّ َ‫طلَّ َٰقَتُ يَت ََربَّصْنَ بِأَنفُ ِس ِه َّن ثَ َٰلَثَةَ قُ ُر ٓوءٍ ۚ َو ََل يَحِ ُّل لَ ُه َّن أَن يَ ْكت ُ ْمنَ َما َخلَق‬
َّ ْ‫ٱَّللُ فِ ٓى أَ ْر َحامِ ِه َّن إِن ُك َّن يُؤ‬ َ ‫َوٱ ْل ُم‬
‫ِلر َجا ِل‬ َ ‫ص َٰلَ ًحا ۚ َولَ ُه َّن مِ ثْ ُل ٱلَّذِى‬
ِ ‫علَ ْي ِه َّن بِٱ ْل َم ْع ُروفِ ۚ َول‬ ْ ِ‫َوٱ ْليَ ْو ِم ٱلْ َءاخِ ِر ۚ َوبُعُولَت ُ ُه َّن أَ َح ُّق بِ َر ِده َِّن فِى َٰذَلِكَ إِ ْن أَ َراد ُٓو ۟ا إ‬
‫يز َحكِي ٌم‬ ٌ ‫ع ِز‬ َّ ‫علَ ْي ِه َّن دَ َر َجةٌ ۗ َو‬
َ ُ‫ٱَّلل‬ َ
Terjemah Arti: Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'.
Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka
beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa
menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang
seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai
satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

➢ Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 228 :

Dan wanita-wanita merdeka yang telah diceraikan yang masih dalam masa subur, maka mereka
wajib menunggu sebelum menikah pasca perceraian selama 3 kali suci atau 3 kali haid untuk
memenuhi masa iddah. tujuannya, agar mereka dapat memastikan kosongnya rahim mereka dari
mengandung janin. Dan tidak boleh bagi mereka untuk menikahi lelaki lain dalam masa iddah ini,
sampai selesai masanya. dan tidak boleh bagi mereka untuk menyembunyikan apa yang Allah
ciptakan di dalam rahim rahim mereka, berupa adanya kandungan janin atau terjadinya haid,
apabila wanita-wanita yang diceraikan itu wanita-wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir
dengan sebenarnya. Dan suami-suami wanita-wanita yang diceraikan itu lebih berhak merujuk
mereka dalam masa iddah. dan sepatutnya rujuk itu diniatkan untuk memperbaiki keadaan dan
menggapai kebaikan, bukan diniatkan untuk mencelakai(waniata) demi menyiksanya dengan
bertambahnya masa iddah. Dan bagi istri-istri ada hak-hak yang menjadi kewajiban suami suami
untuk memenuhinya, seperti yang menjadi kewajiban istri istri dengan cara-cara yang ma'ruf. Dan
bagi suami suami ada kedudukan yang lebih tinggi dihadapan istri-istri, berupa mendampingi
dengan baik, mempergauli dengan ma'ruf, dan memimpin urusan rumah tangga, dan memilki hak
talaq. Dan Allah maha perkasa, Ia memiliki sifat keperkasaan yang mengalahkan semua, Maha
bijaksana, meletakkan segala sesuatu pada tempatnya yang tepat.

➢ Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan


Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
228 :

َ‫طلَّ َٰقتُ يَت ََربَّصْن‬


َ ‫( َوا ْل ُم‬Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri) Yakni menunggu.

ٍ‫( ثَ َٰلثَةَ قُ ُر ٓوء‬tiga kali quru’) Dan ini adalah yang disebut dengan masa iddah talak, yakni masa setara
dengan tiga kali haidh.

‫( َو ََل يَحِ ُّل لَ ُه َّن أَن يَ ْكت ُ ْمنَ َما َخلَقَ اللَّـهُ ف ِٓى أَ ْر َحامِ ِه َّن‬Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang
diciptakan Allah dalam rahimnya) Yakni berupa haidh atau kehamilan.
ۚ ‫مِن بِاللَّـ ِه َوا ْليَ ْو ِم الْ َءاخِ ِر‬
َّ ْ‫( إِن كُ َّن يُؤ‬jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat) Terdapat
ancaman keras bagi wanita yang menyembunyikan apa yang ada dalam rahimnya sehingga siapa
yang menyembunyikan di antara mereka maka ia tidak berhak untuk mendapatkan julukan sebagai
orang yang beriman.

‫( َوبُعُولَت ُ ُه َّن أَ َح ُّق بِ َر ِده َِّن‬Dan suami-suaminya berhak merujukinya) Yakni suami-suami mereka lebih
berhak untuk rujuk kembali kepada istri-istri mereka.

َ‫( فِى َٰذلِك‬dalam masa menanti itu) Yakni masa iddah, namun apabila masa iddah telah selesai
sedang suami-suami mereka tidak merujuk mereka maka istri-istri tersebut lebih berhak atas diri
mereka.

‫ص َٰل ًحا‬
ْ ‫( ِإ ْن أَ َراد ُٓو ۟ا ِإ‬jika mereka (para suami) menghendaki ishlah) Yakni dengan melakukan rujuk,
namun apabila itu dimaksudkan untuk memberi kerugian terhadap sang istri maka perbuatan itu
diharamkan.

ۚ ِ‫علَ ْي ِه َّن ِبا ْل َم ْع ُروف‬


َ ‫( َولَ ُه َّن مِ ثْ ُل الَّذِى‬Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang ma’ruf) Yakni sang suami menggauli istri dengan pergaulan
yang baik, dan begitu pula dengan sang istri.

ۗ ٌ‫علَ ْي ِه َّن دَ َر َجة‬


َ ‫ِلر َجا ِل‬
ِ ‫ َول‬. (Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
isterinya) Yakni derajat yang tidak dimiliki sang istri, berupa pemberian nafkah, dan termasuk
sebagai ahli jihad, pengaturan, dan kekuatan.

Sehingga wajib bagi sang istri untuk mentaati perintah dan memenuhi permintaan sang suami
dalam urusan-urusan rumah tangga, kekeluargaan dan dirinya yang tidak mengandung
kemaksiatan kepada Allah. Dan dalam ayat ini terdapat dalil bahwa seorang wanita itu dipercaya
apabila mengabarkan bahwa masa iddahnya telah selesai apabila waktu yang telah berlalu
memungkinkan.1

• Tafsir Iddah Tafsir Quran Surat At-Talaq Ayat 4 :


ٓ ٓ َٰ
‫ٱرتَ ْبت ُ ْم فَ ِعدَّت ُ ُه َّن ثَ َٰلَثَةُ أَ ْش ُه ٍر َوٱ َٰلَّـِى لَ ْم يَحِ ضْنَ ۚ َوأ ُ ۟و َٰلَتُ ْٱْلَحْ َما ِل أَ َجلُ ُه َّن أَن‬
ْ ‫سآئِكُ ْم ِإ ِن‬ ِ ِ‫َوٱلَّـِى يَئِسْنَ مِنَ ٱ ْل َمح‬
َ ِ‫يض مِن ن‬
‫مِن أَ ْم ِر ِهۦ يُس ًْرا‬
ْ ُ‫ٱَّلل يَجْ عَل لَّ ۥه‬َ َّ ‫ق‬ِ َّ ‫ضعْنَ َح ْملَ ُه َّن ۚ َو َمن يَت‬َ َ‫ي‬
Terjemah Arti: Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara
perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka
adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-
perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.

1 https://tafsirweb.com/869-quran-surat-al-baqarah-ayat-228.html
Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan
dalam urusannya.

➢ Tafsir Quran Surat At-Talaq Ayat 4 :

4. Para istri yang ditalak dan sudah tidak haid lagi karena mereka sudah tua, bila kalian ragu, tidak
tahu apa hukum mereka, maka iddah mereka adalah 3 bulan, demikian juga wanita yang masih
belum haid, iddahnya 3 bulan. Sedangkan wanita hamil, iddahnya adalah melahirkan
kandungannya. Barangsiapa takut kepada Allah dan menerapkan hukum-hukumNya, niscaya
Allah menjadikan urusannya mudah, di dunia dan akhirat.
➢ Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 4 :

Wanita-wanita tertalak yang menopause karena usia yang sudah tua, jika kalian ragu-ragu
bagaimana iddah mereka, maka iddah mereka adalah tiga bulan. Dan wanita-wanita yang belum
sampai pada umur haid karena masih muda, maka iddah mereka adalah tiga bulan juga. Adapun
wanita-wanita yang hamil, batas iddah mereka karena ditalak atau karena ditinggal mati suami
adalah jika mereka telah melahirkan. Barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya niscaya Allah memudahkan berbagai
urusan dan kesulitannya.

➢ Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan


Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
4:

‫سآئِكُ ْم‬ ِ ِ‫( َوالٓـِى يَئِسْنَ مِنَ ا ْل َمح‬Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di
َ ِ‫يض مِن ن‬
antara perempuan-perempuanmu) Mereka adalah perempuan-perempuan tua yang telah berhenti
dari haidh (menaopuse)

‫ارتَ ْبت ُ ْم‬


ْ ‫(إِ ِن‬jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya)) Yakni jika kalian ragu dan tidak
mengetahui bagaimana menghitung masa iddahnya.

ۚ َ‫(فَ ِعدَّت ُ ُه َّن ثَ َٰلثَةُ أَ ْش ُه ٍر َوالٓـِى لَ ْم يَحِ ضْن‬maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula)
perempuan-perempuan yang tidak haid) Yakni perempuan yang belum mencapai masa haidh
karena umurnya yang masih kecil. Masa iddah mereka adalah tiga bulan.

َ َ‫( َوأ ُ ۟و َٰلتُ ْاْلَحْ َما ِل أَ َجلُ ُه َّن أَن ي‬Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka
‫ضعْنَ َح ْملَ ُه َّن‬
itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya) Yakni masa iddah mereka habis bersamaan
dengan kelahiraan kandungannya.

‫مِن أَ ْم ِر ِهۦ يُس ًْرا‬


ْ ُ‫ق اللَّـهَ يَجْ َعل لَّ ۥه‬
ِ َّ ‫( َو َمن يَت‬barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah
menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya) Imam ad-Dhahhak mengatakan: yakni
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan mencerai istrinya sesuai sunnah, maka Allah
akan memudahkannya untuk melakukan rujuk. 2

2 https://tafsirweb.com/10984-quran-surat-at-talaq-ayat-4.html

Anda mungkin juga menyukai