Anda di halaman 1dari 33

‫أ‬

‫إنما إلعمال بالنيات‬


‫وإنما لكل إمرىء ما نوى‬
Sesungguhnya amal-amal itu tergantung dengan
niatnya, dan bagi setiap orang akan mendapatkan
sesuatu sesuai dengan niatnya (HR Bukhori
Muslim)
‫إَّلل إ َّل ُذ ال ‪َ ،‬و َمنْ‬ ‫َم ْن َت َز َّو َج ْإم َ َرإ ًة ِل ِعز َها َل ْم َيز ْد ُه َّ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫إَّلل إ َّل َف ْق ًرإ ‪َ ،‬و َم ْن َت َز َّو َجهاَ‬
‫َت َز َّو َج َها ِل َما ِل َها َل ْم َيز ْد ُه َّ ُ‬
‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬
‫إَّلل إل َد َن َاء ًة ‪َ ،‬و َم ْن َت َز َّو َج ْإم َ َرإةً‬ ‫ِل َح َسن َها َل ْم َيز ْد ُه َّ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َب َص َر ُه َإ ْو ِل ُي ْح ِص َن َف ْر َجه ‪ُ،‬‬ ‫َل ْم َي َت َز َّو ْج َها إ َّل ِل َي ُغ َّ‬
‫َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َ َّ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫إو ي ِصل ر ِحمه بارك إَّلل له ِفيها ‪ ،‬وبارك لها ِف ِيه‬
‫)‪.‬‬
 “Barangsiapa menikahi wanita karena kemuliaan
(kedudukan)nya, maka ALLAH tidak akan
menambahkan untuknya kecuali kehinaan.
Barangsiapa yang menikahi wanita karena
hartanya, maka ALLAH tidak akan menambahkan
untuknya kecuali kefakiran. Barangsiapa
menikahi wanita karena kecantikannya, maka
ALLAH tidak akan menambahkan untuknya
kecuali kerendahan (keburukan). Dan
barangsiapa yang menikahi seorang wanita
karena ingin menuundukkan pandangan matanya,
membentengi kemaluannya, dan mempererat
tali silaturahmi, maka ALLAH akan melimpahkan
barokah-NYA kepada dia (suami) dan istrinya
(dalam kehidupan keluarganya).” (HR Thabrani
No.2342, Ibnu Hibban
 Ta’aruf asal katanya “ta’arofu” artinya:
saling mengenal dan secara istilah adalah
proses saling mengenal antara seseorang
dengan orang lain dengan maksud untuk
saling mengerti dan memahami.
 Dalam konteks pernikahan, maka ta’aruf
dimaknai sebagai “aktivitas saling mengenal,
mengerti dan memahami untuk tujuan
meminang atau menikah.”
 Sedang arti khitbah adalah meminang.
Meminta persetujuan wali agar anak
perempuannya dapat dinikahi oleh seorang
laki-laki beriman dan tanggungjawab.
 Pernikahan haruslah dimulai dengan tatacara
yang syar’i, jika buruk awalnya biasanya
buruk tengah dan akhirnya.
 Ta’aruf sangat berbeda dengan pacaran,
ta’aruf memiliki waktu yang jelas dan tetap
yaitu akad nikah.
 Ta’aruf memiliki manfaat dan tujuan syar’i.
 Dalam ta’aruf tidak ada interaksi khalwat.
Pernikahan haruslah dimulai dengan tatacara
yang syar’i, jika buruk awalnya biasanya
buruk tengah dan akhirnya.
 Ta’aruf dan khitbah merupakan proses yang
dijalani oleh seorang beriman yang telah
mantap hati dan siap untuk menikah.
 Ta’aruf dan khitbah bukanlah produk
substitusi pacaran, bukan pula pembungkus
pacaran atas nama yang lebih Islami.
 Batas waktu ta’aruf tidak ada ketentuannya,
namun lebih cepat lebih baik yang artinya
berarti serius.
‫ب ْام َرأَة ً فَقَا َل‬ َ ‫ط‬ َ ‫ش ْعبَ ٍة أَنَّهُ َخ‬
ُ ‫بن‬
ِ َ‫ة‬
ِ ‫ْر‬‫ي‬ ‫غ‬
ِ ‫م‬
ُ ْ
‫ال‬ ‫ع ِن‬َ 
‫ت‬ َ ‫ظ ْر‬َ َ‫ أَن‬:‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫سو ُل هللا‬ ُ ‫لَهُ َر‬
‫ظ ْر ٳلَ ْي َها ٳنَّهُ أ َ ْح َرى‬ُ ‫ أُن‬:‫ قَا َل‬.َ‫ ل‬:‫ٳلَ ْي َها ؟ قَا َل‬
‫ (رواه النسائ وابن ماجه‬.‫أ َ ْن يُؤْ ِد َم بَ ْينَ ُك َما‬
)‫والترمذى‬
 Dari Mughirah bin Syu’bah, ia pernah meminang pada
seorang wanita, lalu Rasulullah bertanya kepadanya:
“Sudahkan kamu melihat dia?” Mughirah menjawab:
belum, kemudian beliau bersabda: “Lihatlah dia terlebih
dahulu, agar kamu nanti bisa bersamanya lebih abadi
(dalam keharmonisan rumah tangga)”. (HR. al-Nasai, Ibnu
Majah dan al-Turmudzi )
ُ‫طبَة‬ْ ‫ئ ِخ‬ ‫ر‬ ‫ام‬
ٍ ِْ ِ ‫ب‬ ْ
‫ل‬ َ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ي‬
َ ‫ق‬
ِ ْ
‫ل‬ ُ ‫ا‬ ‫ا‬َ ‫ ٳذ‬
َ ُ ْ ْ
‫س أن يَنظ ُر اِل ْي َها‬ َ َ َ ْ ‫أ‬ ‫ب‬ َ
‫َل‬ َ ‫ف‬ ‫ة‬
ٍ َ ‫ْام َرأ‬
)‫(رواه ابو داود و غيره‬
 “Apabila dalam hati seseorang sudah mantap
akan meminang wanita maka tidak ada bahaya
baginya untuk melihat terlebih dahulu wanita
yang akan dipinang.” (HR. Abi Dawud wa
ghairih)
َ َ َ َ ً َ
 ‫احشة وساء س ِبيال‬
َ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ
ِ ‫وإإلزن ِاإنه كان ف‬
ِ ‫ولتقرب‬
)٣٢(
“Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang
buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
 Didahului dengan Persetujuan Awal kedua belah pihak
pasca mendapatkan referensi
 Forum untuk mengenal lebih jauh. Pembicaraan fokus
dan terarah.
 Tidak ada berduaan, ditemani mahrom, sebagai sarana
untuk menanyakan perkara yang menguatkannya untuk
menikah.
 Boleh melihat ( Nadhor) sewajarnya.
 Tidak berkelanjutan terus menerus dalam waktu lama,
tetapi segera istikhoroh dan istisyaroh untuk
mengambil keputusan.
‫أ‬
 ‫هللا صلى هللا عليه‬
‫أ‬ ‫رسول‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫إ‬ ‫هللا‬ ‫عبد‬ ‫بن‬ ‫جابر‬ ‫فعن‬
‫ فان إستطاع‬،‫ (إذإ خطب إحدكم إلمرإة‬:‫أوسلم قال‬
.)‫ فليفعل‬،‫إن ينظر منها إلى ما يدعوه إلى نكاحها‬
 Dari Jabir ra, Rasulullah SAW bersabda : jika
seorang dari kalian mengkhitbah seorang wanita,
dan jika bisa melihat dari wanita tersebut apa2
yang akan mengundangnya untuk menikah, maka
lakukanlah " (HR ABu Daud)
َ ْ َ ُ َ َ َ َ َّ َ َ ْ ٌ ُ َ َّ َ
‫ال يخلون رجل ِبامرأ ٍة ِإالومعهاذو محر ٍم‬
ُ ْ َ َ
 “Janganlah seorang laki-laki itu berkhalwat
(menyendiri) dengan seorang wanita kecuali
ada mahram yang menyertai wanita
tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)
ُ َ ْ َّ َ ُ َ َ َ َ َّ َ َ ْ ٌ ُ َ َّ َ ُ ْ
‫أال ال يخلون رجل ِبامرأ ٍة ِإال اان َاَِهَا أِشيطان‬َ َ َ َ
 “Ingatlah,
bahwa tidaklah seorang laki-laki
itu berkhalwat dengan seorang wanita
kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR.
Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim).
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ ُْ
 ،‫ و ِل ِد ِينها‬،‫ و ِلجما ِلها‬،‫ و ِلحس ِبها‬،‫ ِلما ِلها‬:‫تنكح إلمرإة ِلربع‬
َ‫إلدين َترَب ْت َي َدإك‬ َ ْ َ ْ َ
ِ ِ ِ ‫إت‬ ِ ‫فاظفر ِبذ‬
 “Wanita (biasanya) dinikahi karena empat hal:
karena hartanya, karena kedudukannya, karena
parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah
kamu pilih wanita yang bagus agamanya
(keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu
akan merugi.” ( Shohih Bukhori, no.5090, Shohih
Muslim, no.1466 )
1. PEMAHAMAN : Aqidah & Keyakinan
2. PENGAMALAN : Konsistensi dalam Ibadah
3. KEPRIBADIAN : berhubungan dengan akhlak
َ َ ْ َ ْ ُ ُ ٌ َ ُ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َّ َ َ
 ‫ ف ِإ ِني مكا َِر ِبكم أالن ِبياء‬،‫تزوجوأ أِودود أِوِود‬
َ‫َي ْو َم ْأِ ِق َيام ِة‬
 "Nikahilahwanita yang penyayang dan
subur (banyak anaknya), karena aku
berbangga dengan banyaknya ummatku
nanti dihari kiamat. ( As-Sunan Al-
Kubro Lil-Baihaqi, no.13476, Sunan
Ahmad, no.12613, 13569 )
‫ً‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫هل تزوجت ِبكرأ أم َ ِيبا؟»‪ ،‬فقلت‪ :‬تزوجت َ ِيبا‪ ،‬‬
‫َف َق َال‪َ « :‬ه ََّّل َت َز َّو ْج َت ب ْك ًرأ ُت ََّل ِع ُب َها َو ُت ََّل ِع ُب َك»‪ُ ،‬ق ْل ُت‪ :‬ياَ‬
‫ِ‬
‫أَّلل‪ُ ،‬ت ُو ِف َي َوأِ ِدي َأو ْأس ُت ْشه َد َوِي َأ َخ َوأتٌ‬ ‫َر ُس َول َِّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َغ ٌار َف َكر ْه ُت َأ ْن َأ َت َز َّو َج م َْ َل ُه َّن‪َ ،‬ف ََّل ُت َؤد ُب ُه َّن‪َ ،‬والَ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َت ُق ُوم َع َل ْيه َّن‪َ ،‬ف َت َز َّو ْج ُت ََي ًبا ِ َت ُق َوم َع َل ْيه َّن َو ُت َؤ ِد َب ُهنَّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
 "Engkau menikah dengan perawan atau janda ?"
aku (Jabir) menjawab : "aku menikahi janda",
lalu rosululloh bersabda : “Mengapa kamu tidak
menikah dengan gadis, agar kamu bisa bermain-
main (bersenang-senang dengannya dan ia
bermain denganmu ?", maka aku menjawab :
"Ayahku telah meninggal dunia - atau ayahku
telah mati syahid- dan aku memiliki beberapa
saudara perempuan yang masih kecil-kecil, aku
tidak ingin menikahi wanita seperti mereka
(belum dewasa) yang tidak dapat mendidik dan
merawat mereka, karena itulah aku menikahi
seorang janda agar bisa merawat dan mendidik
mereka". ( Shohih Bukhori, no.2967 )
1. Memperluas persaudaraan dan ta’aruf antar suku
atau daerah, sebagaimana tersirat dalam surat Al-
Hujurot ayat 13
2. Menjauhkan dari kemungkinan “memutus tali
persaudaraan “ , karena bisa terjadi pasangan dari
kerabat dekat yang berselisih akan memperluas
wilayah konflik menjadi pemutusan hubungan
kekerabatan.
3. Menjauhkan dari keturunan yang lemah,
sebagaimana dibuktikan dalam kedokteran
genetika modern, dan telah disampaikan
Rasulullah SAW sejak lama.
ْ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ُ ‫َ َ َّ ُ و‬
‫ وأن ِكحوأ ِإِي ِهم‬،‫ وأن ِكحوأ أال ا فاء‬،‫تخير أ ِنط ِفكم‬
 "Pilihlah
wanita sebagai wadah untuk
menumpahkan nutfahmu, carilah mereka
yang sekufu’ (sederajat) denganmu dan
kawinilah mereka" ( Shohih ibnu Hibban,
no.1968, al-Mustadrok Lil Hakim, no.2687 )
ْ َ َ ُ
 ‫إَّلل صلى هللا علي ِه‬
َّ َ َّ ‫ل‬ ‫و‬ ُ
‫س‬ ‫ر‬َ ‫ل‬ ‫يل‬ َ ‫ق‬ : ‫ال‬َ ‫ق‬َ ، ‫ة‬ َ ‫ر‬َ ْ
‫ي‬ َ
‫ر‬ ‫ه‬ ُ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫إ‬َ ْ
‫ن‬ َ
‫ع‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ،‫ َّإل ِتي َت ُس ُّر ُه إ َذإ َن َظر‬:‫ َإ ُّي ِإلن َس ِاء َخ ْي ٌر؟ َق َال‬:‫َو َس َّل َم‬
ُ‫ َو َل ُت َخا ِل ُف ُه ِفي َن ْف ِس َها َو َ ِما ِل َها ب َما َي ْك َره‬،‫َو ُت ِط ُيع ُه إ َذإ َإ َم َر‬
ِ ِ
 Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Pernah
ditanyakan kepada Rasulullah SAW, “Siapakah
wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu
yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya,
mentaati suami jika diperintah, dan tidak
menyelisihi suami pada diri dan hartanya
sehingga membuat suami benci” ( Sunan An-
Nasai no. 3231,Musnad Ahmad,no.9587, 9658 )
A. Menjaga pandangan mata dan hati dari hal-
hal yang diharamkan. (QS. An-Nuur:30-31)
B. Materi pembicaraan tidak mengandung dosa
dan tidak bermuatan birahi. (QS. An-Nisa’:
114)
C. Menghindari khalwat/ berdua-duaan.
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka jangan sekali-
sekali berkhalwat (berduaan) dengan seorang
wanita ditempat sunyi, sesungguhnya setan
akan menjadi orang ketiganya.” (HR. Ahmad)
D. Mengindari persentuhan fisik. Sabda
Rasulullah saw. “sesungguhnya aku tidak
pernah bersalaman dengan wanita
(bukan muhrim).” (HR. Bukhari)
E. Menjaga aurat masing-masing sesuai
aturan syar’i atau islam (batasan aurat tubuh
wanita adalah seluruh tubuhnya wajib
ditutup kecuali muka, telapak dan punggung
tangan, sedang laki-laki batasan aurat dari
lutut hingga pusar). (QS. An-Nuur: 31)
 Janji kepada ORANGTUA pihak perempuan untuk
menikahi PUTRI-nya.
 Status telah dikhitbah tidak menjadikan batasan
syar’i ikhwan dan akhwat menjadi longgar.
 Permasalahan 1: Jarak waktu yang lama antara
khitbah dan pernikahan,
 Permasalahan 2 : Double khitbah ( mungkinkah ? )
ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ
 ،‫نهى إلن ِبي صلى هللا علي ِه وسلم إن ي ِبيع بعضكم على بي ِع بعض‬ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُّ َّ َ َ
ْ‫ َح َّتى َي ْت ُر َك ْإل َخ ِاط ُب َق ْب َل ُه َإو‬،‫َو َل َي ْخ ُط َب َّإلر ُج ُل َع َلى ِخ ْط َب ِة َإ ِخ ْي ِه‬
ُ.‫َي ْا َذ َن َل ُه ْإل َخ ِاطب‬
 “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang
seseorang membeli barang yang sedang ditawar
(untuk dibeli) oleh saudaranya, dan melarang
seseorang meminang wanita yang telah dipinang
sampai orang yang meminangnya itu meninggalkannya
atau mengizinkannya.”(HR Ahmad dan Muslim)
ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ َ
 ‫ ف ِإ ِن أستطاع أن‬،‫ِإذأ خطب أحدام أَِرأة‬
ْ‫ َف ْل َي ْف َعل‬،‫َي ْن ُظ َر م ْن َها إ َِى َما َي ْد ُع ْو ُه إ َِى ن َكاح َها‬
ِ ِ ِ ِ ِ
 “Apabila seseorang di antara kalian ingin
meminang seorang wanita, jika ia bisa melihat
apa-apa yang dapat mendorongnya untuk
menikahinya maka lakukanlah!”(Diriwayatkan
oleh Ahmad (III/334, 360), Abu Dawud (no. 2082)
dan al-Hakim (II/165), dari Jabir bin ‘Abdillah
radhiyallaahu ‘anhuma).
َّ ُ ْ ُ ْ َ ُ َ ُ ُ َ ُ َ ْ َ ْ
 ‫ ِإل‬،‫ِإذإ جاءكم من ترضون ِدينه وخلقه فان ِكحوه‬
َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ
ٌ.‫َت ْف َع ُل ْوإ َت ُك ْن ِف ْت َن ٌة ِفي ْإ َل ْرض َو َف َس ٌاد َكب ْير‬
ِ ِ
 “Jikadatang kepada kalian seseorang yang
kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka
nikahkanlah ia (dengan anak kalian). Jika
tidak, maka akan terjadi fitnah di bumi dan
kerusakan yang besar.”(HR at-Tirmidzi, no.
1085)
 Seorang laki-laki yang hendak meminang
disyaratkan mengetahui dan yakin bahwa
wanita tersebut tidak bersuami, tidak dalam
keadaan ‘Iddah Raj’iyyah, dan memiliki
prasangka bahwa lamarannya pasti diterima.
 Diperbolehkan pula Tikrar (mengulangi)
dalam melihat walaupun lebih dari tiga kali
sampai jelas keberadaannya agar nanti tidak
ada penyesalan setelah menyatu dalam
pernikahan.
 Bagi pria yang melamar wanita haruslah
mendatangi walinya untuk meminta
ridhanya.
 Bagi wanita penting pula meyakinkan kedua
orang tua.
 Bila ditolak walinya, maka berlapang
dadalah, karena Allah pasti sudah
menyiapkan yang lebih baik darinya.
 Bila niatan diterima oleh wali, maka khitbah
telah terlaksana, akad nikah sudah menanti,
lanjutkan menikah.
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ ُ َّ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ‬
‫إللهم ِإ ِني إست ِخيرك ِب ِعل ِمك وإستق ِدرك ِبقدرِتك وإسالك ِمن فض ِلك ‪‬‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َّ ُ ْ‬
‫َإل َّع ِظي ِم ف ِانك تق ِدَر َول إق ِ َدر ْو َتعلم ول إعلم وإنت عالم إلغيو ِب‪.‬‬
‫اج َت ُه) َخ ْي ٌر ِل ْي ِف ْي ِد ْي ِنيْ‬ ‫إلل ُه َّم إ ْن ُك ْن َت َت ْعل ُم إ َّن َهذإ إل ْم َر ( َو ُي َسمى َح َ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫َو َم َع ِاش ْي وع ِاق َِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ال‪ :‬ع َ ِاج ِل ِه َ وإ ْ ِجَ ِل ِه) فاقدره ِل ْي وي ِسره ِل ْي‬ ‫َ‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫إ‬ ‫(‬ ‫ي‬ ‫ر‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫إ‬ ‫ة‬ ‫ب‬
‫ُث َّم َب ِار ْك ِل ْي ِف ْي ِه‪َ ،‬و ِإن كنت تعل ُم إن هذإ إلم َر ش ٌّر ِل ْي ِف ْي ِدي ِنيْ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َو َم َع ِاش ْي َو َع ِاق َب ِة إم ِري ( ْإو قال‪ِ :‬في ع ِاج ِل ِه وإ ِج ِل ِه) فاص ِرفه ع ِني‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫إص ِرف ِني عنه وإقدر ِلي إلخير حيث كان ثم إر ِض ِني ِب ِه‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َو ْ‬

Anda mungkin juga menyukai