Anda di halaman 1dari 37

PRESENTASI KASUS

SEORANG PEREMPUAN USIA 19 TAHUN DENGAN


ODS ASTENOPIA

Pembimbing:
Kurnia Rosyida, dr, Sp. M
Disusun oleh:
 Wida Prima Nugraha G99171047
 Immanuel Billy G99152059
 Denalia Aurika G99152065
 Astrid Astari Aulia G99152053
 Michael Sophian Putra G99152047
 Tristira Rosyida G99162019
 Faraissa Hasanah G99171015
PENDAHULUAN
Pendahuluan


Akomodasi

Jangka panjang

Penglihatan dekat
Peneliti
an
terbaru

964
anak-
anak

Prevalensi
24,7%
STATUS PASIEN
Status Pasien

1. IDENTITAS
 Nama : Nn. F
 Umur : 19 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Alamat : Hilir RT/RW 03/01 Salakaria Ciamis Jawa
Barat
 Tanggal periksa : 10 November 2017
 No. RM : 01398xxx
 Keluhan utama
Pandangan mata kanan dan kiri kabur saat
melihat ke monitor sejak 1 minggu yang lalu
Riwayat penyakit sekarang

 pandangan mata kanan dan kiri kabur sejak satu


minggu yang lalu
 Keluhan tersebut timbul setelah beberapa
menit melihat monitor
 nrocos (+/+); mata terasa lelah (+/+). Keluhan
berkurang dengan istirahat, tetapi muncul lagi
setelah pasien melihat monitor selama beberapa
menit. Pasien juga mengeluhkan nyeri (+/+),
blobok (+/+) saat pagi hari jumlah sedikit, dan
silau (+/+) kadang-kadang
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat hipertensi : disangkal


 Riwayat diabetes : disangkal
 Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
 Riwayat trauma mata : disangkal
 Riwayat kacamata : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

 Riwayat hipertensi : disangkal


 Riwayat diabetes : disangkal
 Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat Sosial dan Ekonomi

 Pasien merupakan seorang mahasiswa dari


jurusan pendidikan olah raga. Pasien tinggal
sendiri di kost. Pasien berobat dengan biaya
umum
Kesimpulan anamnesis
  OD OS
Proses Pandangan berubah Pandangan berubah
menjadi kabur setelah menjadi kabur setelah
melihat monitor melihat monitor

Lokalisasi Bulbus okuli Bulbus okuli


Sebab Iritasi Iritasi
Perjalanan Akut Akut
Komplikasi Belum ditemukan Belum ditemukan
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum: Keadaan umum baik,


compos mentis, gizi kesan cukup
2. Tanda vital
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Denyut nadi : 80 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 Suhu : 36.10C
 Berat badan : 65 kg
 Tinggi badan : 164 cm
OD OS
Visus sentralis jauh 6/6 E Visus sentralis jauh 6/6 E
Pinhole tidak dilakukan Pinhole tidak dilakukan
Koreksi tidak dilakukan Koreksi tidak dilakukan
  OD OS
Visus sentralis jauh 6/6 6/6
Pinhole Tidak dilakukan Tidak dilakukan
     
Visus perifer    
Konfrontasi tes Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Proyeksi sinar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sekitar mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Supercilium Dalam batas normal Dalam batas normal
Pasangan bola mata dalam orbita Dalam batas normal Dalam batas normal

Ukuran bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal


Gerakan bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Kelopak mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Sekitar saccus lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal

Sekitar glandula lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal

Tekanan intarokular    
Palpasi Kesan normal Kesan normal
Tonometri schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Non contact tonometer Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Konjungtiva Dalam batas normal Dalam batas normal


Sklera Dalam batas normal Dalam batas normal
Kornea Dalam batas normal Dalam batas normal
Camera okuli anterior Dalam Dalam

Iris Bulat, warna coklat Bulat, warna coklat


Pupil Diameter 3 mm, bulat, sentral Diameter 3 mm, bulat, sentral

Lensa Jernih Jernih


DIAGNOSIS BANDING

 ODS Astenopia
 ODS Miopia
 ODS Astigmatisme
DIAGNOSIS

 ODS Astenopia
TERAPI

 Non Medikamentosa
 Menjelaskan kepada pasien mengenai
penyakitnya serta rencana pengobatan.
 Menjelaskan pasien cara pemberian obat tetes
yang benar.
 Menyarankan pasien agar menghindari
penggunaan komputer dengan waktu lama tanpa
istirahat
 Menyarankan pasien posisi yang benar saat
penggunaan komputer
 Medikamentosa
Cendo Astenop ED tiap 6 jam 2 tetes ODS.
 
OD OS

1. Ad vitam
Bonam Bonam

2. Ad fungsionam
Bonam Bonam

3. Ad sanam
Bonam Bonam

4. Ad kosmetikum
Bonam Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Media Refraksi

 Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan


oleh:
 Kornea
 Aqueous humor
 Viterous humor
 Aksis panjang bola mata
Fisiologi Refraksi
Pembelokan suatu
berkas cahaya(refraksi)
terjadi ketika
berkas berpindah dari
satu medium dengan
kepadatan (densitas)
tertentu ke medium
dengan kepadatan yang
berbeda

Dua faktor penting dalam refraksi


1) Densitas komparatif antara 2 media
2) Sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua

Dua struktur paling penting dalam kemampuan refraksi mata:


3) Kornea  refraktif total, kelengkungan konstan
4) Lensa  kelengkungan dapat disesuaikan (akomodasi)
Astenopia


Akomodasi

Jangka panjang

Penglihatan dekat
Astenopia

Eye strain

Visual discomfort

Ocular fatigue

Mata lelah
Epidemiologi

Prevalensi
astenopia 24,7%
dari 964 anak

6,1% 37,8%
miopia astigmatis

13,6% 71,6%
hiperopia hiperopia
sedang ringan
Epidemiologi

 Penelitian di China didapatkan 57% populasi


penelitian mengalami astenopia
 Komputer menaikkan risiko astenopia 1,21 kali
 Beberapa hal yang dapat menurunkan risiko
astenopia:
 Tidur atau istirahat cukup
 Status mental yang baik
 Lingkungan tempat tinggal yang nyaman
 Diet tinggi sayuran hijau
Patogenesis

 Astenopia  gangguan kompleks dan saling


memengaruhi
 Cahaya masuk ke mata dari benda yang dilihat
tidak cukup.
 Pemusatan cahaya pada retina mata tidak
sempurna.
 Mekanisme penggabungan bayangan (fusi) oleh
sistem penglihatan yang lebih sentral (otak) dan
upaya untuk mempertahankannya tidak
memadai.
Patogenesis

Kuantitas kualitas
Kecukupan cahaya: Astenopia lebih
buruk  sensitivitas
faktor ekstrinsik mudah terjadi
retina menurun
Patogenesis

Kelelahan otot mata


(faktor intrinsik)
Perubahan temporer tonus Faktor konstitusi juga berperan:
okulomotorius, peningkatan stress, kurang istirahat, gangguan
tonus parasimpatis psikogenik
Gejala

Okular Visual Referal



Pandangan ●
Nyeri

Mata pegal kabur

Berat ●
Pandangan kepala

Cepat lelah double ●
Nyeri bahu

Pedas ●
Penglihatan
warna

Nyeri

Tidak nyaman
berkurang punggung
Penatalaksanaan
Pencegahan astenopia
Hindari pantulan, dengan cara memindahkan monitor anda ke tempat yang
tidak terjadi pantulan.
Posisi layar monitor komputer berada di bawah level mata
Atur pencahayaan yang cukup
Layar monitor dibersihkan
Atur jarak monitor
Istirahat setiap 2 jam setelah penggunaan komputer
Pada satu penelitian dikatakan bahwa tidur cukup dan status mental yang baik,
lingkungan tempat tinggal yang nyaman, diet tinggi sayuran hijau dapat
menurunkan risiko astenopia.

Medikamentosa
Dapat digunakan obat tetes air mata (artificial tears) seperti lyteers
Jika ada komorbid kelainan refraksi lain harus dikoreksi sesuai dengan ukuran
Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi Prognosis

Tidak serius atau ●
Baik
berdampak panjang ●
Diperlukan

Kemampuan penanganan yang
konsentrasi berkurang tepat, edukasi untuk
 menurunkan mengubah kebiasaan
efektivitas kerja dan gaya hidup
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai