Anda di halaman 1dari 281

Nomor 01

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (Vignette)
Seorang laki-laki, umur 32 tahun, dibawa ke UGD akibat kecelakaan lalu lintas 10 menit lalu.
Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 38 x/menit, freukensi nadi 130 x/menit; pasien tidak sadar,
terdengar snoring, tampak luka lebam area pipi disertai pendarahan dari hidung, akral dingin, dan
pendarahan massif pada femur dextra.

Pertanyaan Soal
Apakah label triage yang tepat diberikan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. kuning
b. merah
c. hitam
d. hijau
e. biru

Kunci Jawaban b. merah


Kata Kunci frekuensi napas 38 x/menit, freukensi nadi 130 x/menit, snoring, luka lebam
area pipi, pendarahan dari hidung, akral dingin, pendarahan massif femur
Pembahasan Beberapa kode warna pada pasien emergency:
Merah (tindakan langsung) → ancaman nyawa, waktu tunggu 0 menit (segera)
Kuning/Orange (Darurat) → Mengancam Kecacatan, waktu tunggu 10 – 60
menit
Hijau (Standard) → Cidera Ringan, waktu tunggu 120 menit
Biru (Biasa) → Sakit ringan, waktu tunggu 240 menit
Hitam (D.O.A) → Meninggal Dunia
Referensi Mardalena, I (2017). Asuhan keperawatan gawat darurat. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Nama pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira
Nomor 02
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (Vignette)
Seorang laki-laki, umur 22 tahun, dibawa ke UGD akibat kecelakaan lalu lintas15 menit lalu.
Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 29 x/menit, frekuensi nadi 102 x/menit; terpasang
orropharingeal airway; pasien membuka mata dan bereaksi menghindar (withdraws) saat
diberikan rangsang nyeri; tampak luka memar di pelipis dan bagian paha yang telah dibidai.

Pertanyaan Soal
Berapakah nilai GCS pasien pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9

Kunci Jawaban c. 7
Kata Kunci terpasang orropharingeal airway; pasien membuka mata dan bereaksi
menghindar (withdraws) saat diberikan rangsang nyeri
Pembahasan Verbal (1/T) = terpasang orropharingeal airway;
Eye (2), Motorik (4) = pasien membuka mata dan bereaksi menghindar
(withdraws) saat diberikan rangsang nyeri
Referensi Musliha. (2014). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nama pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira
Nomor 03
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 20 tahun, dibawa ke UGD setelah percobaan bunuh diri 20 menit lalu.
Hasil pemeriksaan: pasien lemas dan tidak sadar; TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit
teraba lemah; luka sayat 7 cm pada pergelangan tangan, pendarahan aktif, CRT 4 detik, akral
dingin, turgor kulit dan produksi urin menurun.

Pertanyaan Soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. nyeri
b. hipovolume
c. pola napas tidak efektif
d. gangguan integritas kulit
e. perfusi perifer tidak efektif

Kunci Jawaban b. hipovolume


Kata Kunci TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit teraba lemah; luka sayat 7 cm
pada pergelangan tangan, pendarahan aktif, CRT 4 detik, akral dingin, turgor
kulit dan produksi urin menurun.
Pembahasan Hipovolume diartikan sebagai Penurunan volume cairan intravaskuler,
interstisiel dan/ intraseluler
Sebab: kehilangan cairan aktif, kurang intake cairan, gagal regulasi cairan
Data: Keluhan lemah dan sering haus; Fekuensi nadi meningkat namun teraba
lemah; Tekanan darah menurun; Turgor kulit menurun, pengisian vena (CRT)
menurun, mukosa kering, hematokrit meningkat; volume urine menurun,
namun konsentrasi meningkat; Status mental berubah, suhu tubuh meningkat
Referensi Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Jakarta: Graha PPNI.
Nama pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira
Nomor 04
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (Vignette)
Seorang laki-laki, umur 24 tahun, dibawa ke UGD akibat kecelakaan balap liar 15 menit lalu.
Menurut temannya pasien muntah sangat banyak dan menyembur 1 kali. Hasil pemeriksaan:
pasien penurunan kesadaran dan gelisah; TD 185/140 mmHg, frekuensi nadi 55 x/menit,
frekuensi napas 33 x/menit irreguler; pupil anisokor, lebam di pelipis kanan.

Pertanyaan Soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. pola napas tidak efektif
b. perfusi perifer tidak efektif
c. gangguan sirkulasi spontan
d. risiko perfusi serebral tidak efektif
e. penurunan kapasitas adaptif intrakranial

Kunci Jawaban e. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial


Kata Kunci muntah sangat proyektil 1 kali, Penurunan kesadaran dan gelisah; TD 185/140
mmHg, frekuensi nadi 55 x/menit, frekuensi napas 33 x/menit irreguler; pupil
anisokor, lebam di pelipis kanan
Pembahasan Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial diartikan Gangguan mekanisme
dinamika intracranial dalam kompensasi stimulus untuk menurnkan kapasitas
intracranial
Sebab: Lesi (SOL), Ganguan metabolism (ensepalopati), oedema serebral
(Head injury → EDH, SDH, ICH), Stroke dll
Data: Keluhan Sakit kepala; Peningkatan tekanan darah; Bradikardia dengan
tekanan nadi melebar; Pola napas ireguler; Penurunan kesadaran, pupil anisokor
(lambat); Gelisah, agitasi. Muntah (tanpa mual/proyektil); Kognitif terganggu,
papilla oedema; Perubahan postur (deserebrasi/ dekortikasi)
Referensi Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Jakarta: Graha PPNI.
Nama pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira
Nomor 05
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (Vignette)
Seorang perempuan, umur 20 tahun, dibawa ke UGD akibat meminum obat serangga 20 menit
lalu. Keluarga mengatakan dirumah kejang sekali dengan mulut berbusa, namun tidak ada
muntah. Hasil pemeriksaan: pasien tidak kooperatif, mulut tercium bau menyengat, bibir kering.
TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit.

Pertanyaan Soal
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. jaw-trust
b. suctioning
c. bilas lambung
d. periksa darah rutin
e. pasang infus dua jalur

Kunci Jawaban c. bilas lambung


Kata Kunci meminum obat serangga, dirumah kejang 1 kali dengan mulut mengeluarkan
busa dan tidak ada muntah, tidak kooperatif, mulut tercium bau dan bibir kering
Pembahasan Keracunan merupakan masuknya zat kedalam tubuh yang dapat mengganggu
Kesehatan hingga kematian. Hampir semua racun bekerja cepat, sehingga kasus
keracunan merupakan keadaan gawat darurat. Terkadang dampak langsung
tidak tampak lagi saat pertolongan medis diberikan, namun harus selalu diingat
efek lambat dari racun dapat sangat merugikan. Keracunan aresnicum
(insektisida) memiliki tanda dan gejala perut dan tenggorokan terasa terbakar,
muntah, mulut kering, BAB seperti cucian beras, napas dan kotoran berbau
menyengat, Riwayat kejang. Tindakan yang harus dilakukan yait upayakan
muntah, beri minum hangat atau larutan norit, segera kirim ke rumah sakit.
Referensi Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118 & PT Ambulans Satu Satu Delapan.
(2018). BT&CLS. Jakarta: Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118
Nama pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira
Nomor 06
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental /
lain-lain
Kasus (Vignette)
Seorang laki-laki, umur 22 tahun, ditemukan tidak sadar akibat terjatuh dari lantai 3 rumahnya.
Hasil pemeriksaan: wajah pucat, TD 80/50 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit; tampak besi
sepanjang 15 cm menancap dan menembus paha disertai pendarahan aktif, akral dingin, CRT 4
detik, tungkai tidak dapat digerakan.

Pertanyaan Soal
Apakah tindakan awal yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. mencabut besi yang menancap dan bersihkan luka
b. memfiksasi besi dengan balutan cicin
c. melakukan pemasangan bidai
d. membersihkan luka
e. meninggikan kaki

Kunci Jawaban b. memfiksasi besi dengan balutan cincin


Kata Kunci terjatuh dari lantai 3 rumahnya, tampak besi menancap pada paha
Pembahasan Luka tusuk adalah luka yang terjadi karena beda tajam. Kedalaman luka akan
lebih panjang dari pada lebar permukaan. Luka tusuk akan sulit dievaluasi
bagian dalamnya sehingga riwayat dan mekanisme cidera serta pemeriksaan
diagnostik perlu dikaji lebih jelas. Prinsip utama yang harus dilakukan
ditatanan prehospital adalah jangan mencabut benda tusukan untuk
meminimalkan perluasan cidera ke area lain.
Referensi Ulya, I., Ratih, B., Karikawati, D., Drajat R.S., (2017). Buku ajar keperwatan
gawat darurat pada kasus trauma. Jakarta: Salemba Medika.
Nama pembuat Rycco Darmareja, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Institusi Akademi Keperawatan Rumah Sakit Dustira

Nomor 07
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, 18 bulan, dirawat di ruang anak dengan diagnosa medis
Hidrochepalus. Hasil pemeriksaan fisik: kepala membesar, sutura melebar, sudah bisa
bersuara/bicara tetapi tidak jelas.

Pertanyaan soal
Apakah pengkajian lain yang dibutuhkan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. kulit kepala
B. bentuk mata
C. bentuk wajah
D. sutura kepala
E. lingkar kepala

Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan: Kulit kepala sudah ada data rambut bersih.
Bentuk mata merupakan data pengkajian di bagian kepala, tetapi
kurang mendukung data operasi yang akan dilakukan
Bentuk wajah merupakan data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik
kepala, wajah khususnya, tetapi kurang mendukung data operasi
yang akan dilakukan
Sutura sudah ada data dalam vignette
Lingkar Kepala menunjukan pembesaran kepala berapa persen. Anak
dengan Hidrocephalus ini terjadi karena peningkatan cairan
cerebrospinal di otak. Dengan diketahuinya lingkar kepala, bisa
diperkirakan cairan yang terkumpul.
Nomor 08
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, 7 tahun, dirawat di ruang anak dengan anemia. Hasil
pengkajian: sulit makan apalagi kalau pakai sayur hijau, tampak pucat, conjungtiva
anemis, mukosa bibir kering, lemah, BB 14 kg, CRT 2 detik, suhu 37,7 oC.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?

Pilihan jawaban
A. hipertermi
B. hipovolemia
C. Defisit nutrisi
D. Intoleransi aktivitas
E. Perfusi jaringan tidak efektif

Kunci Jawaban: C
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan:

berdasar tabel tersebut, bisa diketahui: anak dalam kondisi defisit


nutrisi dengan data pendukung: ibu mengatakan anak sulit makan,
jika mau makan dengan kuah sayur, tempe dan tahu, tidak mau
daging dan sayur. Anak mengatakan cepat merasa kenyang jika
makan. Berat badan normal anak perempuan usia 7 tahun: 23 kg.
saat ini berat badan 18 kg. kekurangan lebih dari 10%. Jadi masalah
yang ditegakan adalah defisit nutrisi
data dituliskan: badan lemas. Badan lemas ini bisa menjadi data
mayor dari masalah intoleransi aktifitas. Tetapi, data ini kurang
mendukung karena tidak ada data peningkatan frekuensi jantung
dan oksigenasi jaringan
masalah perfusi jaringan tidak efektif juga tidak bisa ditegakkan
karena data yang ada kurang mendukung. Data oksigenasi jaringan
yang simpel, CRT tidak ada.
Nomor 09
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Bayi laki-laki 2 bulan, dirawat di ruang anak dengan diagnosis tetralogi of fallot. Hasil
pemeriksaan: rewel, terlihat gelisah, terlihat sianosis, terdapat retraksi suprasternal, CRT
>3 detik, frekuensi napas 35x/menit, frekuensi nadi 140x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?

Pilihan jawaban
A. Defisit nutrisi
B. Intoleransi aktifitas
C. Gangguan pertukaran gas
D. Perfusi perifer tidak efektif
E. Gangguan sirkulasi spontan

Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan: Data di vignette: badan tampak lemah. Data ini mendukung masalah
Intoleransi aktifitas. masalah intoleransi aktivitas tidak menjadi
masalah utama karena ada masalah oksigenasi.
Perfusi perifer tidak efektif adalah penurunan sirkulasi darah pada
level kapiler, yang dapat menganggu metabolisme tubuh. Dalam
vignette soal menunjukan tanda mayor untuk masalah perfusi
perifer yaitu CRT lebih dari 3 detik, pucat. Masalah ini tidak menjadi
masalah utama karena ada yang lebih utama, yaitu masalah sirkulasi
spontan karena masalah perfusi perifer ini bisa terjadi karena
adanya gangguan sirkulasi spontan.
Gangguan pertukaran gas merupakan bagian dari gangguan
oksigenasi, tetapi tidak bisa ditegakan karena dalam vignette tidak
ada tanda mayor untuk masalah tersebut: tidak ada data analisis gas
darah
Gangguan sirkulasi spontan adalah ketidakmampuan untuk
mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk menunjang
kehidupan. Data dalam vignette yang mendukung masalah ini
adalah: frekuensi nadi 160x/menit(lebih dari 150), respirasi 35
x/menit. Kedua tanda ini merupakan tanda mayor dari gangguan
sirkulasi spontan. Pasien dirawat dengan diagnosa medis: tetralogi
fallot. Abnormalitas struktur jantung inilah yang menjadi penyebab
dari masalah gangguan sirkulasi spontan.
Nomor 10
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, 9 tahun, dirawat di ruang anak hari ketiga karena fraktur radialis sinistra. Hasil
pengkajian: lengan bawah sinistra terpasang gips lengan pendek. Perawat memposisikan lengan
sinistra pasien seinggi jantung, mengkaji sistem pengisian kapiler (capiler refeel).

Pertanyaan soal
Apakah tujuan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. mencegah terjadinya malunion
B. mencegah terjadinya non union
C. mencegah terjadinya delayed union
D. mencegah terjadinya tromboemboli
E. mencegah tejadinya sindrom kompartemen

Kunci Jawaban: E
Referensi: Brunner and Suddart. (2002). Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. Volume 3.
Alih Bahasa: agung waluyo, dkk. Jakarta : EGC.
Nama pembuat Ners Syarkawi, S.Kep, MKM
Institusi/bagian Bagian keperawatan Anak Stikes Bumi Persada
Pembahasan Sindrom kompartemen merupakan masalah yang terjadi saat perfusi jaringan
dalam otot berkurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Untuk
mencegahnya perawat harus melakukan dengan mengontrol edema. Beberapa
tehnik mengontrol edema seperti di kasus.

:
Nomor 11
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Anak laki-laki, 6 tahun, dirawat di ruang anak dengan keluhan oedeme seluruh tubuh. Hasil
pengkajian: wajah moon face, skrotum tampak membesar mengkilat, terdapat pitting edema pada
ekstremitas bawah, TD115/60mmHg, frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi nafas 22x/menit.
Laboratorium ditemukan Hb 11,8, Albumin 2,8 gr/dL, kolesterol 450 gr/dL, protein urin 2+.

Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Memberi diet cukup kalori
B. Mengubah posisi pasien tiap 3 jam
C. Memberikan posisi setengah duduk pada pasien
D. Memberikan alas bantal pada kedua kaki pasien
E. Memberikan ganjalan pada bagian bawah skrotum pasien

Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah (2005). Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Nama pembuat Ners Syarkawi, S.Kep, MKM
Institusi/bagian Bagian keperawatan Anak Stikes Bumi Persada
Pembahasan Ganjalan dibawah skrotum pada anak yang mengalami pembengkakan
skrotum yang berat perlu dilakukan. Karena ada kejadian keadaan skrotum
begitu besar akhirnya skrotumnya pecah yang menjadi penyebab kematian si
pasien.
Nomor 12
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Anak perempuan, 6 tahun, dirawat di ruang anak dengan diare hari rawat kelima. Hasil pengkajian:
BAB sudah tidak cair, tambak cemberut, malas berbicara dengan ibu, tampak hanya duduk sibuk
dengan mainannya sendiri. Perawat meminta pasien menyebutkan lima hal yang baik dan lima hal
yang buruk yang dirasakan pasien hari ini.

Pertanyaan soal
Manakah prinsip tehnik komunikasi yang dilaksanakan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Tehnik orang ketiga
B. Tehnik saling bercerita
C. Tehnik pro dan kontra
D. Tehnik respon fasilitatif
E. Tehnik permainan asosiasi kata

Kunci Jawaban: C
Referensi: Wong, D.L. (2004). Pedoman klinis keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta :
EGC.
Nama pembuat Ners Syarkawi, S.Kep, MKM
Institusi/bagian Bagian keperawatan Anak Stikes Bumi Persada
Pembahasan Salah satu tehnik komunikasi kreatif dengan anak menggunakan tehnik verbal
yaitu tehnik pro dan kontra. Tehnik pro dan kontra digunakan untuk
mengetahui hal apa saja yang disenangi oleh anak dan hal apa saja yang tidak
disenangi oleh anak.
Nomor 13
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Perempuan, 12 tahun, dibawa ibunya ke poli THT dengan keluhan satu minggu telinga sebelah kiri
kurang jelas mendengar. Menurut dokter spesialis THT anak tersebut menderita tuli konduktif.
Perawat melakukan pengkajian uji weber.

Pertanyaan soal
Apakah Hasil dari pengkajian pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. pasien mengalami lateralisasi kiri
B. pasien mengalami lateralisasi kanan
C. pasien tidak mengalami lateralisasi
D. pasien mendengar suara air conduction lebih lama dari bone conduction
E. pasien mendengar air conduction dua kali lebih lama dari bone conduction

Kunci Jawaban: A
Referensi: Engel. J. (1999). Pengkajian pediatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Nama pembuat Ners Syarkawi, S.Kep, MKM
Institusi/bagian Bagian keperawatan Anak Stikes Bumi Persada
Pembahasan Uji weber merupakan salah satu tes ketajaman pendengaran dengan
menggunakan garpu tala. Pada tuli konduksi, hasil uji webernya lateralisasi
pada telinga yang mengalami gangguan. Normalnya pasien mendengar suara
seimbang antara telinga kiri dan kanan.
Nomor 14
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Laki-laki, 10 tahun, dirawat di ruang anak dengan keluhan nyeri kepala dan muntah tiba-tiba. Hasil
pengkajian: tidak mau minum, GCS 12, TIK 21 mmHg, hanya berbaring, lemah. Hasil pemeriksaan
CT-Scan tampak Ventrikel lateral III dan IV melebar, kesan hidrosefalus komunikan dengan edema
veriventrikel terutama kiri.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Intoleransi aktifitas
C. Gangguan mobilitas fisik
D. Kurangnya volume cairan
E. Perubahan perfusi jaringan serebral

Kunci Jawaban: E
Referensi: Wong, D.L. (2004). Pedoman klinis keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta :
EGC.
Nama pembuat Ners Syarkawi, S.Kep, MKM
Institusi/bagian Bagian keperawatan Anak Stikes Bumi Persada
Pembahasan CSS tertahan di otak menyebabkan edema serebral, edema serebral dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial karena penambahan volume
dalam ruang tengkorak. peningkatan tekanan intra karanial penekanan pada
jaringan otak sehingga mengganggu aliran darah di jaringan otak. Aliran darah
terganggu maka akan terganggu proses metabolisme di sel otak. Maka timbul
masalah gangguan perfusi serebral.
Nomor 15
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Balita laki-laki, 2 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan batuk selama 3
hari. Hasil pengkajian: tampak sesak, rewel, tidak panas, tidak ada tanda bahaya umum.
Perawat akan menentukan klasifikasi batuk dan sukar bernapas dengan pendekatan
MTBS.

Pertanyaan soal
Apakah data utama yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?

Plihan Jawaban
a. Suhu
b. Frekuensi Napas
c. Capillary Refill Time
d. Karakteristik Batuk
e. Perkusi Lapang Paru

Kunci Jawaban: B
Referensi: James & Ashwill (2013). Nursing Care of Children. Principles &
Practice. Elsevier
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2013). Wong’s Essentials of
Pediatric Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. EGC
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. EGC
Bowden & Greenberg (2012). Children and Their Families. The
Continuum of Care
Nama pembuat: Ns. Syariefah H. Waliulu,S.Kep.,M.Kes
Institusi/bagian: STIKes Maluku Husada/Keperawatan Anan
Pembahasan: Berdasarkan pendekatan MTBS, data penting yang perlu dikaji untuk
menentukan apakah anak batuk biasa, pneumonia dan pneumonia
berat, yang perlu dikaji selanjutnya jika mendapatkan anak tampak
sesak yaitu menghitung frekuensi napas anak selama 1 menit.
Nomor 16
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Anak laki-laki, 4 tahun, dirawat di ruang anak dengan keluhan penurunan berat badan
secara tiba-tiba 6 bulan terakhir. Hasil pengkajian: lemas, tampak kurus, rambut tipis,
conjungtiva anemis, turgor kulit kembali lambat, hanya terbaring, jarang berkomunikasi,
nafsu makan menurun, frekuensi napas 30x/menit, suhu 36,5˚C, berat badan kurang. Ibu
menyampaikan kekhawatiran terkait kondisi anak.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Plihan Jawaban
a. Cemas
b. Defisit nutrisi
c. Intoleransi aktifitas
d. Gangguan mobilitas fisik
e. Gangguan komunikasi verbal

Kunci Jawaban: B
Referensi: James & Ashwill (2013). Nursing Care of Children. Principles &
Practice. Elsevier
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2013). Wong’s Essentials of
Pediatric Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. EGC
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. EGC
Bowden & Greenberg (2012). Children and Their Families. The
Continuum of Care
Nama pembuat Ns. Syariefah H. Waliulu,S.Kep.,M.Kep
Institusi/bagian STIKes Maluku Husada/Keperawata Anak
Pembahasan Data data dari kasus diatas merujuk pada masalah defisit nutrisi,
yaitu adanya keluhan penurunan berat badan secara tiba-tiba 6
bulan terakhir, tampak kurus, rambut tipis, conjungtiva anemis,
turgor kulit kembali lambat, nafsu makan menurun, berat badan
kurang.
Nomor 17
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, 5 tahun, dirawat di ruang anak untuk mendapatkan protokol
pemberian kemoterapi. Perawat melakukan pemasangan infus dengan melibatkan orang
dan mengajak anak bercerita untuk mengalihkan rasa sakit saat pemasangan infus.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. Justice
b. Fidelity
c. Otonom
d. Confidentiality
e. Nonmaleficience
Kunci Jawaban: E
Referensi: James & Ashwill (2013). Nursing Care of Children. Principles &
Practice. Elsevier
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2013). Wong’s Essentials of
Pediatric Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. EGC
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. EGC
Bowden & Greenberg (2012). Children and Their Families. The
Continuum of Care
Nama pembuat Ns. Syariefah H. Waliulu,S.Kep.,M.Kep
Institusi/bagian STIKes Maluku Husada/Keperawata Anak
Pembahasan Prinsip etik yang diterapkan oleh perawat adalah prinsip
nonmaleficience. Prinsip nonmaleficience adalah prinsip perawat
dalam melakukan tindakan keperawatan tidak menimbulkan trauma
fisik maupun psikologis.
Nomor 18
Kode 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Review
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Anak laki-laki, dibawa ibunya ke Poli tumbuh kembang anak pada tanggal 19 Februari
2021 untuk melakukan tes perkembangan. Anak lahir pada tanggal 29 Mei 2017.

Pertanyaan soal
Berapakah usia anak pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. 4 tahun 4 bulan
b. 4 tahun 3 bulan
c. 3 tahun 8 bulan
d. 3 tahun 9 bulan
e. 2 tahun 7 bulan
Kunci Jawaban: D
Referensi: James & Ashwill (2013). Nursing Care of Children. Principles &
Practice. Elsevier
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2013). Wong’s Essentials of
Pediatric Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. EGC
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. EGC
Bowden & Greenberg (2012). Children and Their Families. The
Continuum of Care
Nama pembuat Ns. Syariefah H. Waliulu,S.Kep.,M.Kep
Institusi/bagian STIKes Maluku Husada/Keperawata Anak
Pembahasan Cara penghitungan usia anak dengan mengurangi tanggal
pemeriksaan dengan tanggal lahir anak.
2021(2020) 02(1) + 12 =13 19+30 = 49
2017 05 29
3 8 20
Nomor 19
Kode Review 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Anak laki-laki, 6 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan demam sejak 3 hari yang
lalu. Hasil pengkajian: anak tampak lemas, rewel, badan teraba panas, nyeri abdomen,
nafsu makan menurun, frekuensi napas 30x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, suhu
40˚C

Pertanyaan soal
Apakah intervensi utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. Kompres air hangat.
b. Observasi intake dan output.
c. Anjurkan makan sedikit tapi sering.
d. Bantu anak untuk melakukan aktifitas bertahap.
e. Ajarkan keluarga manjemen nyeri non farmakologi.

Kunci Jawaban: A
Referensi: James & Ashwill (2013). Nursing Care of Children. Principles &
Practice. Elsevier
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2013). Wong’s Essentials of
Pediatric Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. EGC
Wong (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 2. EGC
Bowden & Greenberg (2012). Children and Their Families. The
Continuum of Care
Nama pembuat Ns. Syariefah H. Waliulu,S.Kep.,M.Kep
Institusi/bagian STIKes Maluku Husada/Keperawata Anak
Pembahasan Berdasarkan data pada kasus terjadi peningkatan suhu yang tinggi
yang dapat menyebabkan kehilangan cairan, kelemahan hingga
kejang demam. Oleh sebab itu penangan demam terlebih dahulu
harus diatasi untuk menghindari akibat lain yang dapat
membahayakan anak.
Nomor 20
Kode Review 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang Anak laki-laki, 8 tahun, dirawat di ruang anak dengan leukemia Limfosit Akut.
Hasil pengkajian : akral dingin, capilary refil time < 3 detik, nafsu makan menurun,
menanyakan program pengobatan yang akan dilakukan, tekanan darah 100/60 mmHG,
frekuensi nadi 107 x/menit, Hb 4,6 gr%, leukosit 3.000/ mm3, trombosit 23.000 mm3.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Ansietas
B. Nyeri akut
C. Risiko jatuh
D. Defisit nutrisi
E. Risiko infeksi

Kunci Jawaban E
Referensi Hockenberry, M. J, Wilson, D. (2014). Wong’s essential of pediatric
nursing.
Nama Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
pembuat
Institusi/bagia Universitas Muhammadiyah Semarang
n
Pembahasan Leukemia adalah kanker sel darah putih atau leukosit. Kanker ini
menyerang sumsum tulang. sumsum tulang didominasi oleh sel-sel
kanker, sehingga fungsi sumsum tulang terganggu. Sumsum tulang
terletak di rongga tulang yang berfungsi sebagai tempat produksi
komponen-komponen darah, seperti sel darah merah, trombosit dan
sel darah putih. Leukemia menyebabkan fungsi sumsum tulang
terganggu, sehingga seluruh kegiatan produksi darah (hematopoesis),
yaitu : pembetukan sel darah merah (eritropoesis), pembentukan sel
limfosit (limfopoesis), pembentukan trombosit (trombopoesis)
dan granulopoesis mengalami gangguan. Anak yang menderita sakit ini
akan mengalami anemia, mudah mengalami perdarahan dan mudah
terkena infeksi.
Berdasarkan kasus pada soal disampaikan . Hasil pengkajian
menunjukkan leukosit 3000/mm3. Hasil tersebut menunjukkan
leukopenia, selain itu terjadi penurunan Hb. Kedua hal tersebuut
menunjukka ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder dan
merupakan faktor resiko terjadi masalah keperawatan risiko infeksi
Nomor 21
Kode Review 01 / 02 / 03 / 04 / 05 (silahkan diwarnai oleh reviewer)
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan/
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan dan Elektrolit/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi laki-laki, usia 3 hari dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan perut tampak
besar. distensi abdomen. Hasil pengkajian : anak rewel, lemah, malas minum, distensi
abdomen, bab sedikit dan feses seperti pita serta berbau busuk, saat BAB bayi menangis,
teraba massa di bagian rektal, peristaltik usus 4 x/menit, suhu 37,7 oC, ibu
menyampaikan khawatir akan kondiisi bayi.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Cemas
B. Konstipasi
C. Nyeri akut
D. Hipertermi
E. Hipovolemi
Kunci Jawaban B
Referensi Tim Pokja DPP PPNI.2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia.Jakarta
Nama Ns. Mariyam, M.Kep.Sp.Kep.An
pembuat
Institusi/bagia Universitas Muhammadiyah Semarang
n
Pembahasan: Data yang ada pada kasus adalah distensi abdomen, rewel, bab sedikit
dan feses seperti pita, saat bab menangis, teraba massa dibagian rektal
serta peristaltic usus 4 x/menit. Hal tersebut menunjukkan adanya
masalah keperawatan konstipasi. Kontipasi merupakan penurunan
defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit. Penyebab
konstipasi pada bayi salah satunya adalah hisprung.
Hisprung merupakan anomaly kongenital dengan karakteristik tidak
adanya syaraf- syaraf pada satu bagian usus yang mengakibatkan
adanya ostruksi.
Tidak adanya sel ganglion parasimpatik otonom pada satu segmen
kolon menyebabkan kurangnya persyarafan di segmen tersebut
berdampak tidak adanya gerakan mendorong yang menyebabkan
akumulasi isi usus dan distensi usus proksimal.

Nomor 22
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Ibu berumur 28 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 6 minggu, datang ke poliklinik
kandungan mengatakan saat pagi hari mual-mual dan merasa khawatir karena ini
kehamilan pertamanya, dan mengatakan bingung apakah gejala yang dialaminya hal yang
wajar. Hasil pemeriksaan BB meningkat dari 47 kg menjadi 48 kg. TD 120/80 mmHg, N
80x/menit, R 20 x/menit, saat konseling wajah tampak tegang, dan banyak bertanya
tentang proses kehamilan. Apakah diagnosa keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Kesiapan perubahan peran
b. Kesiapan meningkatkan Nutrisi
c. Ketidakefektifan pola makan
d. Ansietas/Ketakutan
e. Mual/ Muntah
Kunci Jawaban D

Kata Kunci Merasa khawatir, bingung, wajah tampak tegang, sering bertanya
Pembahasan Ansietas, merupakan kondisi emosi dan pengalaman subyektif
individu terhadap objek yang tidak jelas dan spsesifik akibat
antisipasi bahaya yang memungkinakan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman. Dengan gejala dan tanda mayor : merasa
bingung, khawatir, tampak tegang, gelisah
Referensi Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, 2017

Nama pembuat Darmayanti, S.Kep., Ners., M.Kep

Institusi Akper RS. Dustira


Nomor 23
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan
/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal /
Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 26 tahun, G1P0A usia kehamilan 37 minggu, datang ke
poliklinik dengan keluhan mulas-mulas sejak satu jam yang lalu, Hasil pemeriksaan:TD
120/90 mmHG, RR 18x/m dan HR 80 x/m, TFU 36cm, punggung kanan, presentasi
kepala, DJJ 140x/m, Pembukaan 4 cm, lendir darah +, penurunan kepala 3/5, kandung
kemih penuh. Apakah Intervensi yang sesuai untuk kasus diatas adalah?
a. Ajarkan teknik relaksasi
b. Atur Ibu untuk tidur posisi miring ke kiri
c. Berikan pilihan kepada ibu tentang posisi bersalin
d. Lakukan leavement untuk mempercepat pembukaan serviks
e. Anjurkan ibu BAK ke kamar mandi dan melakukan mobilisasi
Kunci Jawaban E

Kata Kunci Pembukaan 4cm, lendir darah +, penurunan kepala 3/5, kandung
kemih penuh
Pembahasan Ibu berada fase aktif, dengan kandung kemih yang penuh, akan
mempengaruhi penurunan janin, dan melakukan mobilisasi akan
membantu kemajuan pembukaan serviks
Referensi Keperawatan Maternitas Komprehensif, BPSDM 2016
Nama pembuat Darmayanti, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi Akper RS. Dustira
Nomor 24
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan
/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal /
Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Perempuan umur 25 th, G2 P0 A1 hamil 10 minggu, datang ke poliklinik
kandungan dengan keluhan perdarahan per vaginam banyak sejak 3 jam yang lalu, klien
mengeluh pusing, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 90/60 mmHg,
Denyut Nadi:120 x/menit, R 24 X/ menit S : 36,50C, CRT 4 detik, konjungtiva pucat.
Pemeriksaan laboratorium : Hb 7 gram%. Apakah diagnosis keperawatan Resiko pada
kasus tersebut diatas?
a. Syok
b. Trauma
c. Perdarahan
d. Trauma vaskuler
e. Disfungsi neurovaskuler perifer
Kunci Jawaban A

Kata Kunci Perdarahan, CRT 4 detik, konjungtiva pucat. Pemeriksaan


laboratorium : Hb 7 gram %
Pembahasan Resiko syok karena pasien mengalami perdarahan, yang dapat
menyebabkan resiko ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh
dan mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa
Referensi Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, 2017
Nama pembuat Darmayanti, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi Akper RS. Dustira

Nomor 25
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan
/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal /
Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi lakil-laki lahir 1 menit yang lalu, BB 2800 gram, PB 50 cm, menangis keras,
denyut nadi 100x/menit, RR 35x/menit, warna kulit merah muda tungkai kebiruan, bayi
aktif bergerak dan terlihat menghisap jari. Berapakah nilai APGAR pada bayi tersebut
diatas?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
Kunci Jawaban D

Kata Kunci menangis keras, denyut nadi 110x/menit, RR 35x/menit, warna kulit
merah muda tungkai kebiruan, bayi aktif bergerak
Pembahasan Activity (aktivitas otot) = 2, Pulse (denyut jantung) = 2, Grimace
(respons dan refleks bayi)= 2, Appearance (penampilan, terutama
warna tubuh bayi)=1, Respiration (pernapasan)
Referensi Lowdermilk, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, 2013
Nama pembuat Darmayanti, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi Akper RS. Dustira

Nomor 26
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan
/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal /
Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 29 tahun,G2P1A0 usia kehamilan 32 minggu datang ke
poliklinik kandungan. Hasil pemeriksaan TFU 30 cm, punggung kiri, presentasi kepala
dan belum masuk panggul. Perawat akan melakukan pemeriksaan denyut jantung janin.
Dimanakah lokasi yang tepat untuk pemeriksaan tersebut?
a. Diatas vesika urinaria
b. Abdomen kiri atas
c. Abdomen kanan atas
d. Abdomen kiri bawah
e. Abdomen kanan bawah
Kunci Jawaban D
Kata Kunci Punggung kiri, presentasi kepala dan belum masuk panggul
Pembahasan Daerah PMI (Point Of Intensity) pada pemeriksaan DJJ di dapat pada
saat pemeriksaan leopold dimana pemeriksa meraba letak memanjang
persentasi kepala punggung maka titik PMI ada di kuadran bawahnya
Referensi Lowdermilk, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, 2013
Nama pembuat Darmayanti, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi Akper RS. Dustira

Nomor 27
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Laki-laki, usia 45 tahun dirawat dengan diagnosis Urolitiasis. Paisen mengeluh
nyeri tak tertahankan di perut sebelah kiri, hasil pengkajian skala nyeri 8, nyeri hilang
timbul, nyeri disertai mual, hematuria dan pernah mengeluarkan batu saat kencing.
perawat telah melakukan kolaborasi pemberian analgetik dan memberikan manajemen
nyeri tarik napas dalam dan guide imaginary kepada pasien

Apakah intervensi selanjutnya sesuai masalah prioritas pasien?


a. edukasi hal yang memperparah nyeri
b. edukasi efek samping obat
c. dorong pemasukan cairan
d. promosi koping efektif
e. observasi nyeri

Kunci Jawaban Edukasi hal yang mempengaruhi nyeri

Kata Kunci skala nyeri 8, nyeri hilang timbul, nyeri.


mengeluarkan batu saat kencing.
kolaborasi pemberian analgetik dan memberikan manajemen nyeri
tarik napas dalam dan guide imaginary

Pembahasan Prioritas masalah pasien adalah nyeri akut, diserta adanya data
tambahan hemuria dan pasien melaporkan pernak keluar batu saat
BAK menunjukan terjadi pergerakan batu dari pilum ginjal ke VU.
nyeri dapat terjadi akibat gesekan batu dan mukosa ureter yang
mengakibatkan nyeri dan hematuria. intervensi manajemen nyeri
sudah diajarkan maka intervensi selanjutnya untuk mengatasi nyeri
adalah observasi nyeri dan edukasi kepada pasien bahwa nyeri akan
terjadi kembali untuk meningkatkan kewaspadaan pasien terhadap
nyeri.

Intervensi lanjutan yang menyadi prioritas pada pasien adalah edukasi


terhadap nyeri.

Referensi 1. Black, J M., Hawks, J.M. (2009). Medical-surgical Nursing :


Clinical managemen for Positive outcomes 8th ed. St. Louis
Saunders.
2. PPNI. (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definis
dan Tindakan Keperawatan, edisi 1. Jakarta: DPD PPNI.
Nama pembuat Fitriani Agustina, M.Kep., SP.Kep.,MB
Institusi Prodi Keperawatan Aceh Utara

Nomor 28
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berumur 21 tahun, mengeluh mual muntah dan sesak sejak 2 minggu
yang lalu. Hasil pemeriksaan tekanan darah 120/60 mmHg, frekuensi nadi 122x/menit,
frekuensi napas 32 x/menit, suhu tubuh 38,60C, suara napas vesikuler dan menurun pada
ICS 4, Ronchi basah pada basal paru. edema bilateral. pitting edema +3. hasil pemeriksaan
diagostik Ureum 152 mg/dl, kreatinin 11.4 mg/dl.

Apakah Diagnosa keperawatan prioritas pada pasien?

a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif


b. Perfusi renal tidak efektif
c. Kerusakan integritas kulit
d. Pola napas tidak efektif
e. hypervolemia

Kunci Jawaban Hipervolemia

Kata Kunci Ronchi basah pada basal paru.


edema bilateral.
pitting edema +3.
Ureum 152 mg/dl, kreatinin 11.4 mg/dl.
Pembahasan Data yang ditunjukan pasien adalah tanda-tanda dari kelebihan
volume cairan yang terjadi akibat disfungsi ginjal

Referensi Black, J M., Hawks, J.M. (2009). Medical-surgical Nursing : Clinical


managemen for Positive outcomes 8th ed. St. Louis Saunders.
Nama pembuat Fitriani Agustina, M.Kep., Sp.Kep.MB
Institusi Prodi Keperawatan Poltekkes Aceh

Nomor 29
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 70 tahun, menjalankan HD 4 tahun 8 bulan, dengan sesi 2
kali/minggu dan dosis 5 jam. hasil pemeriksaan predialisis, akses HD Fistula (cimino)
lengan kiri dengan thrill kuat, tidak ada tanda infeksi, tekanan darah 160/75 mmHg,
frekuensi nadi 63 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Suhu 360C, berat badan pre HD
47.5 Kg, alat sudah disiapkan, perawat akan memulai sesi HD, priming sudah dilakukan,.

Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan perawat?


a. Menghentikan sirkulasi, pump dimatikan dan ujung AV blood line diklem
b. Mengatur UFR, Kt/V, dosis HD dan QB
c. Melakukan reset data pada mesin
d. Melakukan punksi pada fistula
e. Menyabung selang fistula
Kunci Jawaban Melakukan punksi pada fistula

Kata Kunci Priming


Pengkajan pre HD

Pembahasan Langkah – langkah HD adalah:


1. Persiapan pasien
2. Persiapan mesin
3. persiapan alat
4. setting dan priming
5. Punksi Akses Vaskuler
6. Memulai Hemodialisis
7. Pelaksanaan selama HD (pemograman dan monitoring)
8. Mengakhiri HD

Langkah yang telah dilakukan perawat adalah mengkaji HD dan


priming Mesin HD maka langkah selanjutnya adalah Punksi Akses
Vaskuler.

Referensi Black, J M., Hawks, J.M. (2009). Medical-surgical Nursing : Clinical


managemen for Positive outcomes 8th ed. St. Louis Saunders.
Nama pembuat Fitriani Agustina, M.Kep., Sp.Kep.MB
Institusi Prodi Keperawatan Poltekkes Aceh

Nomor 30
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki umur 60 tahun, masuk dari ruangan pasca operasi TURP. Mengeluh
Nyeri luka operasi dan pasien mengatakan sering terbangun karena ingin BAK. 3 way
kateter terpasang. perawat melakukan intervensi mengontrol cairan dan memonitor
dainase irigasi vesika urinary.

Apakah data yang diperlukan untuk melepaskan irigasi vesika urinary?

a. Cairan irigasi yang diberikan sudah 1500 ml


b. Urine jernih tidak bercampur darah
c. Dapat BAK secara normal
d. Menunggu intruksi dokter
e. Irigasi sdh 3 x 24 jam

Kunci Jawaban Urine jernih tidak bercampur darah

Kata Kunci 3 way kateter terpasang.


memonitor dainase irigasi vesika urinary

Pembahasan Pada pasien post op TURP Irigasi kandung kemih dilakukan dengan
tujuan untuk menyingkirkan dan mencegah terbentuknya bekuan
darah dalam kandung kemih.
Cairan salin yang diberikan akan dialirkan ke kandung kemih hingga
dirasa kandung kemih telah bersih. Bersihnya kandung kemih ini
biasanya ditandai dengan warna urin yang mulai keputihan, tidak lagi
merah atau cokelat akibat mengandung darah. Biasanya, tindakan
irigasi kandung kemih ini dilakukan selama 1 hingga 2 hari.

Sehingga pilihan yang tepat kapan irigasi dihentikan adalah jika urin
sudah berwarna keputihan.
Referensi Black, J M., Hawks, J.M. (2009). Medical-surgical Nursing : Clinical
managemen for Positive outcomes 8th ed. St. Louis Saunders.
Nama pembuat Fitriani Agustina, M.Kep., Sp.Kep.MB
Institusi Prodi Keperawatan Poltekkes Aceh
Nomor 31
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berumur 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam, mengeluh nyeri
pinggang sebelah kiri, oliguria, edema tidak ada, intake 1000 ml/hari dan IVFD 500 ml/8
jam, Hasil USG menunjukan Hidronefrosis bilateral.

Apakah Masalah keperawatan prioritas pasien?

a. Nyeri
b. Cemas
c. Retensi urine
d. Kelebihan volume cairan
e. Resiko perfusi renal tidak efektif

Kunci Jawaban Resiko penurunan perfusi renal tidak efektif

Kata Kunci Intake cairan 2500 nl/hari


oliguria
Hidronefrosis bilateral

Pembahasan Hasil UGS menjadi data primer bahwa terjadi penurunan perfusi pada
renal, adanya trauma/penekanan pada renal yang mengakibatkan
gangguan filtrasi ginjal yang ditandai dengan oliguria.
Pilihan jawaban yang tepat adalah e, Resiko perfusi renal tidak
efektif.

Referensi Black, J M., Hawks, J.M. (2009). Medical-surgical Nursing : Clinical


managemen for Positive outcomes 8th ed. St. Louis Saunders.
Nama pembuat Fitriani Agustina, M.Kep., Sp.Kep.,MB
Institusi Prodi Keperawatan Poltekkes Aceh

Nomor 32
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berumur 50 tahun, dirawat dengan keluhan susah buang air kecil, hasil
pemeriksaan kateter terpasang dan urin bercampur darah, output urin tidak bertambah
sejak 6 jam lalu. pasien mengatakan nyeri di area simpisis dan rasa ingin buang air kecil.

Apakah intervensi keperawatan yang dilakukan perawat?

a. Menganjurkan intake cairan adekuat


b. Melakukan irigasi kandung kemih
c. Melakukan bladder training
d. Kolaborasi Anti koagulan
e. Atur Posisi

Kunci Jawaban Melakukan irigasi kandung kemih

Kata Kunci output urin tidak bertambah sejak 6 jam lalu


nyeri di area simpisis
rasa ingin buang air kecil

Pembahasan Keluhan pasien menandakan bahwa adanya sumbatan aliran urin pada
kateter, bisa terjadi akibat lipatan kateter atau bekuan darah. untuk
memertahankan kepatenan aliran urin berdasarkan opsi yang
diberikan maka pilihan yang tepat adalam melakukan irigasi kandung
kemih.

Referensi Black, J M., Hawks, J.M. (2009). Medical-surgical Nursing : Clinical


managemen for Positive outcomes 8th ed. St. Louis Saunders.
Nama pembuat Fitriani Agustina, M.Kep., SP.Kep.MB

Institusi Prodi Keperawatan Poltekkes Aceh


ID soal 33
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya Perawatan dan manajemen asuhan
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan
aplikasi prosedural (prosedural knowledge) Pengetahuan afektif
(konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/ Lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &
nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 21 tahun G1 P000 hamil 10 minggu, datang ke Puskesmas untuk
memeriksakan kehamilannya. Pasien mengeluh mual dan muntah dipagi hari, kadang muntah 4-5
kali/hari, badan terasa lemas, Hasil pemeriksaan fisik didapatkan T: 100/80 mmHg, N: 88x/mnt,
berat badan 49 kg (berat badan sebelum hamil 50 kg), turgor turun, mata tampak cowong, Mukosa
bibir kering, pasien mengeluh haus tapi setiap kali minum muntah.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. Resiko gangguan pertumbuhan janin
C. Resiko defisit volume cairan
D. Gangguan rasa nyaman mual
E. Intoleransi aktivitas

Kunci Jawaban C
Kata Kunci muntah 4-5 kali sehari, badan terasa lemas, turgor turun, mata tampak
cowong, Mukosa bibir kering, pasien mengeluh haus tapi setiap kali
minum muntah
Pembahasan Tanda seseorang kekurangan cairan: Rasa haus.Mulut terasa kering dan
lengket, Cepat merasa Lelah, kulit kering, kejang

Referensi Lowdermilk, Perry, Cashion, 2013, Keperawatan Maternitas edisi 8,


Elsvier, Singapore
Nama pembuat Awatiful Azza
Institusi/bagian Fikes UM Jember Kep. Maternitas

ID soal 34
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan Pengembangan
professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/ Komunitas / Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/ Lain-lain
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Rehabilitatif/ Kuratif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman &
nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem
Reproduksi
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, usia 28 th, G2P1001 hamil 34 minggu datang ke UGD dengan keluhan
perdarahan pervaginam jumlah banyak, warna merah segar, tidak disertai nyeri, atau mules. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan: T: 100/80 mmHg, N: 80 x/mnt RR 16 x/mnt. DJJ 120x/mnt. Wajah
tampak cemas.
Pertanyaan soal
Apa tindakan mandiri yang dapat dilakukan perawat?
Pilihan jawaban
A. Menganjurkan ibu untuk bed rest
B. Melakukan terminasi kehamilan
C. Memberikan tranfusi pada ibu
D. Memberikan oksigen nasal
E. Memberikan cairan infus

Kunci Jawaban A
Kata Kunci hamil 34 minggu, perdarahan pervaginam jumlah banyak, warna merah
segar, tidak disertai nyeri, atau mules
Pembahasan Ibu mengalami placenta praevia, biasanya muncul pada trimester 3. Ibu
harus bedrest total, ditidak dianjurkan persalinan pervaginam
Referensi Lowdermilk, Perry, Cashion, 2013, Keperawatan Maternitas edisi 8,
Elsevier, Singapore
Nama pembuat Awatiful Azza
Institusi/bagian Fikes UM Jember Kep. Maternitas
ID soal 35
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya Asuhan keperawatan dan
manajemen asuhan keperawatan Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi


prosedural (prosedural knowlwgde) Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ k

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &


: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno- hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan

Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 47 tahun dirawat di R. Kandungan dengan keluhan perdarahan spooting
(flek) selama 4 bulan, terjadi diluar siklus menstruasi. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan wajah
pucat, konjungtiva anemi, capillary refill time > 2 detik, tampak lemah, tekanan darah 100/80
mmHg, frekwensi nadi 80 x/mnt, frekwensi nafas 24x/mnt. Pemeriksaan lab. Hb 6 gr%. Pasien
akan melakukan kemoterapi.
Pertanyaan soal

Apakah persiapan yang dapat dilakukan perawat selanjutnya?

Pilihan jawaban
a. Memberikan antibiotik
b. Memberikan cairan infus
c. Memberikan tranfusi darah
d. Memberikan nutrisi adekuat
e. Memberikan Oksigen nasal
Kunci Jawaban: C
Kata Kunci Pemeriksaan lab. Hb 6 gr%. Pasien akan melakukan kemoterapi.
konjungtiva anemi, capillary refill time > 2 detik
Pembahasan Untuk bisa diberikan kemoterapi, pasien terlebih dahulu harus periksa darah
berupa hemoglobin atau Hb (minimal lebih dari 10 gram/dL), leukosit
(minimal 3 ribu), trombosit (minimal 100 ribu), serta ureum dan kreatine saat
cek urine normal. Selanjutnya persiapan psikis.
Referensi: Lewellyn. (2001).Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi.Jakarta; EGC
Bobak. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta; EGC
Nama pembuat Ns. Awatiful Azza,M.Kep.Sp.Kep.Mat
Institusi/bagian Universitas Muhammadiyah Jember
Nomor 0 36
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan
manajemen keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan
prosedural Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus:
Seorang perempuan usia 34 tahun, G1P000 sedang melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas. Data anamnesa pasien tidak mengingat kapan menstruasi terakhirnya,. Hasil
pemeriksaan didapatkan Tinggi badan 167 cm, dengan Berat badan 65 kg. Tinggi fundus uteri 32
cm, kondisi janin sudah masuk pintu atas panggul dan posisi letak belakan kepala.

Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas berapakah taksiran berat janin?

Pilihan jawaban
a. 3000 gram
b. 3100 gram
c. 3200 gram
d. 3300 gram
e. 3400 gram

Kunci Jawaban B B
Kata Kunci TFU, janin sudah masuk pintu atas panggul dan posisi letak belakan kepala

Pembahasan rumus Johnson-Toshach dihitung dengan (TBJ_J) = (TFU – n) x 155, dimanan


adalah penurunan bagian bawah janin, n = 11 bila kepala janin sudah melewati
spina iskiadika (bidang Hodge III), n = 12 bila kepala janin sudah memasuki
pintu atas panggul, n = 13 bila kepala janin masih floating.
Referensi Bobak, Lowdermilk,Jensen; alih bahasa,Maria A. Wijayarini,Peter I.
Anugrah ;editor edisi bahasa Indonesa : Jakarta ;EGC, 2005
Nama pembuat Ns. Awatiful Azza,M.Kep.Sp.Kep.Mat
Institusi Universitas Muhammadiyah Jember

Nomor 37
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Pemberian asuhan dan
manajemen keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan
prosedural Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
. Seorang perawat maternitas, akan membantu ibu G2P1001 pada proses persalinan. Hasil
pemeriksaan, His 3x/10/40”, TD 110/80 mmHg, N; 88 x/mnt, DJJ 120 x/mnt, VT 9 cm.
Perawat menyiapkan alat yang akan digunakan dan mempersiapkan ruangan tempat ibu untuk
melahirkan. Perawat selanjutnya menjelaskan seluruh prosedur yang harus dijalani ibu...

Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan perawat pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
a. Mengajarkan ibu tekhnik mengejan yang benar
b. Meminta keluarga untuk keluar dari reuang bersalin
c. Menyiapkan alat didekat pasien dan perawat mempersiapkan diri
d. Membimbing ibu dan keluarga untuk mengisi lembar informed concent
e. Memposisikan ibu miring kekiri jika tidak ada his dan mengajarkan nafas dalam

Kunci Jawaban D

Kata Kunci Seorang perawat maternitas, akan membantu ibu G2P1001 pada proses
persalinan. Perawat selanjutnya menjelaskan seluruh prosedur yang harus
dijalani ibu

Pembahasan Informed consent atau persetujuan untuk tindakan medis bukanlah formalitas
lembar persetujuan medis saja. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) Republik Indonesia nomor 290/Menkes/PER/III/2008,
persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) adalah persetujuan yang
diberikan oleh pasien atau keluarga yang telah mendapatkan penjelasan secara
lengkap dan rinci mengenai tindakan medis yang akan dilakukan. Informed
consent sendiri merupakan prosedur etik yang diatur oleh hukum dan
berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. Komponen penting yang
diperlukan dalam informed consent adalah persetujuan/penolakan
pasien/keluarga yang kompeten, informasi yang jelas dan rinci mengenai
tindakan medis yang akan dilakukan, serta keterangan bahwa persetujuan
diberikan tanpa paksaan

Referensi Dionisius Felenditi, 2009. penegakan otonomi pasien melalui persetujuan


tindakan medis (informed consent). Jurnal Biomedik, Volume 1, Nomor 1,
Maret 2009 hlm. 29-40
Sang gede purnama. 2016. Modul etika dan hukum kesehataninformed
consent. Universitas Udayana
Nama pembuat Ns. Awatiful Azza,M.Kep.Sp.Kep.Mat
Institusi Universitas Muhammadiyah Jember

Nomor 0638
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budayaPemberian asuhan dan
manajemen keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis Pengetahuan
prosedural Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan G1P000 usia 30 tahun, datang ke poliklinik mengeluh perut terasa mulas sejak
8 jam yang lalu. Hasil anamnesa pasien mengatakan usia kehamilan 37 minggu, sudah keluardarah
bercampur lender. Hasil pemeriksaan di dapatkan hasil TD: 120/80 mmHg, N: 72x/menit, S: 37
°C, RR: 20x/ menit, TFU: 37 Cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ ( + ) 140x/menit, saat
perawat akan melakukan periksa dalam ternyata kandung kemih penuh.

Soal
Apakah Intervensi Keperawatan paling tepat pada pasien diatas ?

Pilihan jawaban
a. Ajarkan teknik relaksasi
b. Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri
c. Anjurkan ibu untuk memilih posisi litotomi
d. Lakukan lavement untuk mempercepat pembukaan servik
e. Anjurkan ibu untuk BAK ke kamar mandi, dan mobilisasi

Kunci Jawaban E

Kata Kunci G1P000 mengeluh perut terasa mulas sejak 8 jam yang lalu, sudah keluar
darah bercampur lender. saat perawat akan melakukan periksa dalam ternyata
kandung kemih penuh.

Pembahasan Tanda inpartu : his, keluar darah campur lender dan VT melalui periksa
dalam untuk mengetahui pembukaan cerviks. Agar periksa dalam lebih terasa
nyaman dan tidak menimbulkan pengalaman traumatic maka ibu dianjuran
untuk mengosongkan kandung kemih. Selain itu kosongnya kandung kemih
juga mempercepat turunnya kepala janin untuk persalinan

Referensi Bobak, Lowdermilk,Jensen; alih bahasa,Maria A. Wijayarini,Peter I.


Anugrah ;editor edisi bahasa Indonesa : Jakarta ;EGC, 2005
Nama pembuat Ns. Awatiful Azza,M.Kep.Sp.Kep.Mat
Institusi Universitas Muhammadiyah Jember
ID SOAL 39

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar


/ Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi /


Evaluasi / Lain-lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan/ Psikososial/belajar/
komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem


Pencernaan& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi/Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):

Pada kunjungan rumah didapatkan klien perempuan usia 60 tahun yang menderita penyakit
Diabetes mellitus sejak 6 bulan yang lalu. Klien masih suka mengkonsumsi makanan manis dan sulit
melakukan pantangan makanan. Hasil pengkajian: Klien merasa tidak senang ketika perawat
menyampaikan sesuatu yang buruk tentang kesehatannya sehingga perawat mengatakan kondisi
klien baik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hasil pemeriksaan kadar gula darah= 300 mg/dl.
Pertanyaan soal

Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:

a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Confidentiality
e. Non-maleficence

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Sulit pantang makanan, perawat mengatakan kondisi klien baik dan tidak ada
yang perlu dikhawatirkan, KGD= 300 mg/dl

Pembahasan Pada kasus tersebut, klien menderita DM dan masih sulit melakukan
pantangan makanan. Hal ini jika terus berlanjut tentu akan mengakibatkan
komplikasi penyakit dan fatal untuk kondisi kesehatan klien. Namun perawat
tidak berkata jujur terkait kondisi kesehatan klien dan ini bertentangan dengan
prinsip etik Veracity

Referensi Friedman. M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga: Riset, teori dan praktik. (Ed. 5). EGC: Jakarta

Nama pembuat Ns. Husna Hidayati, MNS

Institusi/bagian FKep USK/ Keperawatan Keluarga

ID SOAL 40

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar


/ Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi /


Evaluasi / Lain-lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan/ Psikososial/belajar/
komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem


Pencernaan& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi/Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Perawat melakukan kunjungan rumah pada klien perempuan usia 70 tahun yang menderita resiko
jatuh. Perawat menjelaskan pentingnya upaya pencegahan risiko jatuh dengan pengaturan rumah
yang nyaman, pencahayaan cukup, penyediaan anti slip agar lantai tidak licin dan penempatan
perabot rumah yang baik.

Pertanyaan soal
Apakah tugas kesehatan keluarga yang sedang dijalankan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Mengenal masalah
b. Memutuskan untuk merawat
c. Merawat keluarga yang sakit
d. Melakukan modifikasi lingkungan
e. Melakukan pemanfaatan fasilitas kesehatan

Kunci Jawaban D

Kata Kunci Pengaturan rumah, penyediaan anti slip, penempatan perabot yang baik

Pembahasan Pada kasus tersebut, klien lansia menderita resiko jatuh. Implementasi yang
sedang dilakukan perawat berkaitan dengan tugas kesehatan keluarga yang
ke-4 yaitu melakukan modifikasi lingkungan, dalam hal ini penyediaan
lingkungan yang nyaman agar resiko jatuh dapat dicegah yaitu dengan
pengaturan rumah yang nyaman, pencahayaan yang baik, penyediaan anti slip
dan penempatan perabotan rumah yang sesuai

Referensi Friedman. M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga: Riset, teori dan praktik. (Ed. 5). EGC: Jakarta

Nama pembuat Ns. Husna Hidayati, MNS

Institusi/bagian FKep USK/ Keperawatan Keluarga


ID SOAL 41

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga/ Komunitas/ Gerontik /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-


lain

Tinjauan 5 Promotif/ Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / komunikasi/ belajar/ seksual / nilai dan keyakinan/ Psikososial

Tinjauan 7 : Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem limfatik/ Pencernaan dan
Hepatobilier / Saraf dan perilaku/ Endokrin dan Metabolisme / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integument / Darah dan sistem kekebalan
Imun/ Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan/

Kasus (vignette)

Perawat melakukan kunjungan rumah pada perempuan usia 30 tahun post op mastectomy sebulan
yang lalu. Klien mengatakan paska operasi ia hanya mengurung diri di kamar dan tidak mau
berinteraksi dengan keluarga maupun temannya. Klien merasa dirinya sudah kurang sempurna dan
kehilangan kepercayaan diri dengan kondisinya saat ini.

Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Dukacita
B. Gangguan citra tubuh
C. Ketidakefektifan koping
D. Harga diri rendah situasional
E. Resiko gangguan identitas pribadi

Kunci jawaban D

Kata Kunci Merasa diri kurang sempurna, kehilangan kepercayaan diri, post-op
mastectomy

Pembahasan Pada kasus tersebut, klien mengurung diri di kamar dan tidak mau
berinteraksi dengan oranglain setelah klien dilakukan operasi mastectomy.
Klien juga mengungkapkan bahwa dirinya kini sudah kurang sempurna dan
tidak lagi percaya diri. Hal ini sesuai dengan batasan karakteristik diagnosa
tersebut yaitu ungkapan negatif tentang diri, tidak berdaya, perilaku tidak
asertif dan tanpa tujuan.

Referensi NANDA International (2018-2020). Diagnosis Keperawatan: Definisi &


Klasifikasi.Edisi 11. Jakarta: EGC.

Nama pembuat Ns. Husna Hidayati, MNS

Institusi/bagian FKep USK/ Keperawatan Keluarga


ID SOAL 42

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar


/ Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi /


Evaluasi / Lain-lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan/ Psikososial/belajar/
komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem


Pencernaan& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi/Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Pada kunjungan rumah didapatkan perempuan usia 43 tahun yang hamil anak kedua. Klien
mengatakan kehamilan saat ini dirasakan berbeda dikarenakan kondisi tubuhnya yang mudah lelah
dan tekanan darahnya juga tinggi. Dokter menganjurkan untuk dilakukan operasi namun klien
bersikeras ingin melahirkan normal seperti sebelumnya dikarenakan kondisi perekonomian yang
sulit.

Pertanyaan soal
Apakah respon perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Dukung keinginan klien
b. Berikan klien terapi relaksasi
c. Bantu klien mencari sumber dana
d. Anjurkan klien untuk tidak banyak beraktivitas
e. Menjelaskan klien bahwa kehamilannya sangat beresiko

Kunci Jawaban E

Kata Kunci Klien berusia 43 tahun, klien menderita tekanan darah tinggi, dokter
menganjurkan operasi

Pembahasan Pada kasus tersebut, klien sangat beresiko untuk melahirkan secara normal
dikarenakan faktor usia, kondisi tubuh dan juga tekanan darah tinggi yang
diderita klien. Dokter juga menyarankan untuk dilakukan operasi. Dalam hal
ini, perawat harus menjelaskan dengan sebaik-baiknya kepada klien dan
keluarga agar mengikuti anjuran dokter karena jika dilakukan persalinan
normal dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi

Referensi Friedman. M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga: Riset, teori dan praktik. (Ed. 5). EGC: Jakarta

Nama pembuat Ns. Husna Hidayati, MNS

Institusi/bagian FKep USK/ Keperawatan Keluarga

ID SOAL 43

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan


Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar


/ Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi /


Evaluasi / Lain-lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan/ Psikososial/belajar/
komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem


Pencernaan& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi/Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Pada kunjungan rumah didapatkan klien laki-laki usia 40 tahun. Hasil pengkajian: Klien mengeluh
sejak 2 bulan terakhir sering merasa lapar dan haus, frekuensi buang air kecil meningkat,
sedangkan berat badannya menurun. Klien punya kebiasaan suka mengkonsumsi makanan manis
dan berlemak. Klien belum melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan.

Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan awal yang tepat diberikan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Bantu klien untuk melakukan perawatan terkait penyakit
b. Motivasi klien untuk mempraktekkan pola hidup sehat
c. Anjurkan untuk melakukan pemeriksaan gula darah
d. Berikan penyuluhan kesehatan terkait penyakitnya
e. Berikan penyuluhan tentang pola diet sehat

Kunci Jawaban C

Kata Kunci Klien sering merasa lapar dan haus, frekuensi buang air kecil meningkat, belum
melakukan pemeriksaan kesehatan

Pembahasan Pada kasus tersebut, klien mengeluhkan sejumlah tanda dan gejala yang
mengarah ke penyakit Diabetes mellitus, seperti sering merasa lapar dan haus,
frekuensi BAK meningkat. Data juga menunjukkan klien suka konsumsi
makanan manis dan berlemak. Dikarenakan klien belum pernah memeriksakan
diri ke pelayanan kesehatan, maka intervensi awal yang harus dilakukan
adalah menganjurkan klien untuk mengecek kadar gula darahnya. Hal ini
penting untuk memastikan kondisi klien dan agar nantinya mendapatkan
perawatan yang tepat

Referensi Friedman. M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga: Riset, teori dan praktik. (Ed. 5). EGC: Jakarta

Nama pembuat Ns. Husna Hidayati, MNS

Institusi/bagian FKep USK/ Keperawatan Keluarga

ID SOAL 44

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)


Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar
/ Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi /


Evaluasi / Lain-lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan/ Psikososial/belajar/
komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem


Pencernaan& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi/Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Pada kunjungan rumah didapatkan laki-laki usia 30 tahun yang tinggal bersama isteri dan 1 orang
anak. Hasil pengkajian: Klien baru tinggal di Desa A sejak 1 minggu yang lalu dikarenakan pindah
tugas dari luar daerah. Klien mengatakan akan berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan sosial yang
ada di tempat tinggalnya

Pertanyaan soal
Apakah data pengkajian spesifik yang didapatkan perawat pada kasus diatas?

Pilihan jawaban:
a. Struktur keluarga
b. Riwayat keluarga inti
c. Pola komunikasi keluarga
d. Fungsi sosialisasi keluarga
e. Mobilitas geografis keluarga
Kunci Jawaban E

Kata Kunci Klien baru tinggal di Desa A, pindah tugas dari luar daerah

Pembahasan Pada kasus tersebut, perawat sedang melakukan pengkajian spesifik tentang
mobilitas geografis keluarga. Hal ini dikarenakan adanya data tentang
kebiasaan keluarga berpindah tempat yaitu klien mengatakan baru tinggal di
Desa A sejak 1 minggu yang lalu dikarenakan pindah tugas dari luar daerah.

Referensi Friedman. M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga: Riset, teori dan praktik. (Ed. 5). EGC: Jakarta

Nama pembuat Ns. Husna Hidayati, MNS

Institusi/bagian FKep USK/ Keperawatan Keluarga


Nomor 45
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

seorang laki-laki, 52 tahun, diagnosis CVA infark, dirawat di RS dengan keluhan


kelemahan tangan dan kaki kiri. Klien memiliki riwayat stroke selama 4 tahun dengan
kelemahan anggota gerak kanan. Klien mengatakan tidak kontrol sejak 2 bulan yang lalu,
karena kontrol dan minum obat tidak membuatnya sembuh dan dapat berjalan lagi.

Apa diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. harga diri rendah situasional


b. gangguan citra tubuh
c. ketidakberdayaan
d. keputusasaan
e. ansietas

Kunci Jawaban d. keputusasaan

Kata Kunci Klien mengatakan tidak kontrol sejak 2 bulan yang lalu karena
kontrol dan minum obat tidak membuatnya sembuh dan dapat
berjalan lagi

Pembahasan a. Harga diri rendah situasional, adalah evaluasi negative terhadap


diri sendiri sebagai respon terhadap situasi saat ini
b. Gangguan citra tubuh, adalah perubahan persepsi tentang
penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu
c. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna
d. Keputusasaan, adalah persepsi adanya keterbatasan/tidak
tersedianya alternatif pemecahan pada masalah yang dihadapi,
data: ungkapan keputusasaan yaitu mengatakan bahwa kontrol
dan minum obat tidak membuatnya sembuh dan dapat berjalan
lagi
e. Ansietas, adalah perasaan khawatir, takut yg tidak jelas seakan-
akan terjadi sesuatu yang mengancam.

Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatab
Indonesia. Jakarta : DPP PPNI

Nama pembuat Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.

Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit

Nomor 46
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 60 tahun, dirawat di RSJ sejak dua minggu yang lalu. Pasien
mengatakan tidak ada yang menyukai dirinya, merasa dijahati orang dan ada yang
mengambil barangnya. Hasil pemeriksaan penampilan tidak rapi, kontak mata kurang,
bentuk pikir non realistik, pikiran curiga dan menjawab pertanyaan dengan hati-hati.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

a. Resiko perilaku kekerasan


b. Harga diri rendah kronik
c. Defisit perawatan diri
d. Isolasi sosial
e. Waham

Kunci Jawaban e.Waham

Kata Kunci Pasien mengatakan tidak ada yang menyukai dirinya, merasa dijahati
orang dan ada yang mengambil barangnya.
Hasil pemeriksaan pikiran curiga dan menjawab pertanyaan dengan
hati-hati.

Pembahasan a. Resiko perilaku kekerasan


Resiko perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang yang dapat
membahayakan diri sendiri atau orang lain secara fisik,
emosional dan atau seksual. Data : pikiran curiga dan berbicara
dengan hati-hati
b. Harga diri rendah kronis
Evaluasi atau perasaan negative terhadap diri sendiri. Data :
kontak mata kurang
c. Defisit perawatan diri
Tidak mampu melakukan aktifitas perawatan diri. Data :
penampilan tidak rapi
d. Isolasi social
Ketidakmampuan membina hubungan yang erat, hangat,
terbuka dan interdependen dengan orang lain. Data : kontak
mata kurang
e. Waham
Keyakinan yang keliru tentang isi pikiran yang dipertahankan
secara kuat tetapi tidak sesuai kenyataan. Data : terdapat
ungkapan isi waham (mengatakan tidak ada yang menyukai
dirinya, merasa dijahati orang dan ada yang mengambil
barangnya), menunjukkan perilaku sesuai waham (pikiran curiga
dan menjawab pertanyaan dengan hati-hati), isi piker non
realistik
Referensi Wuryaningsih, E.W., dkk. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa I.
Jember : UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember

Nama pembuat Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.

Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit


Nomor 47
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang laki-laki, 31 tahun, dirawat di RS dengan keluhan lemas dan pusing. Klien
merupakan pasien Hemodialisis yang rutin 2 kali/minggu sejak 8 tahun yang lalu. klien
mengatakan bosan dengan terapi HD yang dijalani, merasa tidak berguna karena
membebani keluarga dan khawatir dengan masa depannya.

Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


a. Harga diri rendah situasional
b. Gangguan citra tubuh
c. Ketidakberdayaan
d. Keputusasaan
e. Ansietas

Kunci Jawaban c. Ketidakberdayaan

Kata Kunci pasien Hemodialisis yang rutin 2 kali/minggu sejak 8 tahun yang lalu.
klien mengatakan bosan dengan terapi HD yang dijalani

Pembahasan a. Harga diri rendah situasional, adalah evaluasi negative terhadap


diri sendiri sebagai respon terhadap situasi saat ini. Data :
merasa tidak berguna
b. Gangguan citra tubuh, adalah perubahan persepsi tentang
penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu
c. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna. Data : terdapat ungkapan
frustasi (klien mengatakan bosan dengan terapi HD yang
dijalani), tetapi rutin melakukan HD
d. Keputusasaan, adalah persepsi adanya keterbatasan/tidak
tersedianya alternatif pemecahan pada masalah yang dihadapi,
data : pasien merupakan pasien HD rutin sampai saat ini tetapi
ada ungkapan frustasi
e. Ansietas, adalah perasaan khawatir, takut yg tidak jelas seakan-
akan terjadi sesuatu yang mengancam. Data : khawatir masa
depan.

Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatab
Indonesia. Jakarta : DPP PPNI

Nama pembuat Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.

Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit

Nomor 48
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 42 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis hipertensi. Pasien merasa


khawatir dengan kondisinya saat ini, takut mengalami stroke dan kebutaan karena
pandanganya kabur. Pasien juga mengeluh tidak bisa tidur dan badan terasa lemas. hasil
pemeriksaan tekanan darah 190/110 mmHg, tampak gelisah dan tegang.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?

a. mengkaji tanda dan gejala cemas


b. menjelaskan proses terjadinya cemas
c. mengajarkan latihan tarik nafas dalam
d. membantu pasien melakukan latihan sesuai jadwal
e. mengidentifikasi kemampuan pasien mengatasi cemas

Kunci Jawaban e. mengidentifikasi kemampuan pasien mengatasi cemas

Kata Kunci Pasien merasa khawatir dengan kondisinya saat ini (data subyektif
pengkajian tanda dan gejala ansietas),
hasil pemeriksaan tekanan darah 190/110 mmHg, tampak gelisah
dan tegang (data obyektif, pengkajian tanda dan gejala ansietas)
Tindakan selanjutnya, menunjukkan data pengkajian ansietas yang
belum dilakukan perawat pada kasus

Pembahasan Tindakan keperawatan ansietas pada klien :


1. mengkaji tanda dan gejala ansietas, dan kemampuan klien dalam
mengurangi ansietas
2. menjelaskan proses terjadinya ansietas
3. melatih cara mengatasi ansietas
4. membantu melakukan Latihan sesuai dengan jadwal kegiatan

Referensi Keliat et al. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Nama pembuat Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.

Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit

Nomor 49
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang laki-laki, 44 tahun, di rawat di RS dengan diabetes mellitus. Klien mengatakan


sedih dengan kondisinya karena penyakitnya yang tidak kunjung sembuh meskipun telah
rutin kontrol. Perawat memberikan penjelasan pada klien masalah ketidakberdayaan
yang dialami.

Apa tindakan keperawatan selanjutnya yang dilakukan perawat?

a. Memberikan penguatan dan pujian kemampuan yang dilakukan


b. Menjelaskan proses terjadinya maslaah ketidakberdayaan
c. Melatih cara mengendalikan situasi sebelumnya
d. Membantu klien mengenal ketidakberdayaan
e. Mengajarkan cara berpikir positif

Kunci Jawaban c. Melatih cara mengendalikan situasi sebelumnya

Kata Kunci Klien mengatakan sedih dengan kondisinya karena penyakitnya yang
tidak kunjung sembuh meskipun telah rutin control (pengkajian
tanda dna gejala ketidakberdayaan).
Perawat memberikan penjelasan pada klien masalah
ketidakberdayaan yang dialami (menjelaskan proses terjadinya
ketidakberdayaan)

Pembahasan Tindakan klien dengan masalah keperawatan ketidakberdayaan :


1. Mengkaji tanda dan gejala ketidakberdayaan
2. Menjelaskan proses terjadinya ketidakberdayaan
3. Melatih cara mengendalikan situasi hidup yang dapat
dikendalikan sebelumnya
a. Mendiskusikan situasi hidup yang dapat dikendalikan dan
yang tidak dapat dikendalikan
b. Melatih cara mengendalikan situasi hidup
c. Memberi penguatan dan pujian
4. Melaitih cara mengendalikan pikiran dengan pikiran positif
a. Mendiskusikan pikiran negative dan tidak rasional’
b. Melatih pikiran positif dan rasional
c. Memberi penguatan dna pujian
5. Melatih peran yang dapat dilakukan
a. Mendiskusikan peran yang dimiliki, yang dapat dilakukan
dan yang tidak dapat dilakukan
b. Latih peran yang dapat dilakukan
c. Memberi penguatan dan pujian

Referensi Keliat et al. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Nama pembuat Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.

Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit

Nomor 50
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang laki-laki, 35 tahun, dirawat RSJ sejak 2 minggu yang lalu karena memecahkan
kaca rumah tetangga. Pasien mengatakan merasa kesal dengan tetangganya yang
mengatakan pasien tidak berguna. Perawat telah mengajarkan cara mengontrol marah
dan pasien telah memiliki koping mengendalikan marahnya. Perawat merencanakan
memberikan terapi kelompok pada pasien dengan masalah keperawatan yang sama.

Apa kegiatan TAK yang tepat diberikan pada kasus tersebut?

a. Sosialisasi
b. Orientasi realitas
c. Stimulasi sensori
d. Stimulasi persepsi
e. Stimulasi perkembangan
Kunci Jawaban d. Stimulasi persepsi

Kata Kunci Perawat merencanakan memberikan terapi kelompok pada pasien


dengan masalah keperawatan yang sama

Pembahasan a. Sosialisasi
Tujuan : meningkatkan respons adaptif pada fungsi sosial
Proses : stimulasi → respons social sesuai → kemandirian
fungsi sosial
b. Orientasi realitas
Gangguan Proses pikir pada Isi pikir
Tujuan : meningkatkan kemampuan menilai dan berespons
pada realita
Proses : stimulasi →kesesuaian respons realita
c. Stimulasi sensori
meningkatkan ketepatan sensori dari stimulus yang di proses
oleh pasien, dengan memberikan stimulus → reaksi dari
stimulasi yang diberikan→ respon verbal dan non verbal sesuai
stimulus
d. Stimulasi persepsi
meningkatkan persepsi yang berhubungan dengan nilai dan
pengalaman klien dalam menyelesaikan masalah, dengan
memberikan stimulus berupa perubahan persepsi maladaptive
ke adaptif
diberikan untuk semua pasien dengan masalah kepereawatan
yang sama
e. Stimulasi perkembangan
kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar
individu agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai tahap perkembangan setiap tahapan usia

Referensi Keliat et al. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Nama pembuat Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.

Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit

Nomor 51
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 30 minggu, datang ke


puskesmas dengan keluhan adanya kehitaman pada kulitnya. Hasil pengkajian, pasien
bertanya “Apakah tanda hitam tersebut dapat hilang?”, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi
88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, terlihat warna kehitaman di wajah, perut dan leher.

Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

A. ansietas

B. defisit pengetahuan

C. gangguan citra tubuh

D. harga diri rendah situasional

E. kesiapan peningkatan pengetahuan

Kunci Jawaban B. defisit pengetahuan

Kata Kunci Keluhan adanya kehitaman pada kulitnya, pasien bertanya “Apakah
tanda hitam tersebut dapat hilang?”. Dilihat dari data tersebut
menunjukkan bahwa pasien menanyakan masalah yang terjadi. Hal
ini menunjukkan bahwa data tersebut adalah gejala mayor dari defisit
pengetahuan, yaitu ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang
berkaitan dengan topik tertentu. Dalam hal ini adalah, defisit
pengetahuan tentang efek kehamilan pada sistem integumen

Pembahasan A. Ansietas tidak terjadi pada pasien karena data kurang mendukung
B. Defisit pengetahuan, jawaban yang tepat pada kasus tersebut
C. Gangguan citra tubuh tidak terjadi pada pasien karena data untuk
menegakkan diagnosis tersebut kurang mendukung. Gangguan
citra tubuh merupakan perubahan persepsi tentang penampilan,
struktur dan fungsi fisik individu. Pada kasus ini pasien hanya
bertanya, apakah tanda hitam tersebut dapat hilang dan tidak
mengungkapkan perasaan negatif tentang perubahan tersebut.
D. Harga diri rendah situasional merupakan evaluasi atau perasaan
negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai
respon terhadap situasi saat ini. Masalah ini juga tidak terjadi
pada pasien karena data tidak mengarah pada masalah tersebut.
E. Kesiapan peningkatan pengetahuan merupakan perkembangan
informasi kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik,
cukup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan.
Masalah ini juga tidak terjadi pada kasus tersebut.

Referensi Lowdermilk, Perry, Cashion. Maternity nursing. 8th Editio.


Singapore: Elseiver; 2013.
Rosdahi CB, Kowalski MT. Buku Ajar Keperawatan Dasar. 10th ed.
Jakarta: Salemba Medika; 2015.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI;
2017.
Nama pembuat Mukhoirotin, S.Kep., Ns., M.Kep

Institusi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang


Nomor 52
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 36 minggu, datang ke RS dengan


keluhan nyeri punggung. Hasil pengkajian:TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 370C, lordosis.

Apakah intervensi keperawatan pada kasus tersebut?

A. Latihan kegel.
B. Dorsifleksikan kaki.
C. Tinggikan kaki saat istirahat.
D. Hindari berdiri dalam waktu lama.
E. Gunakan sepatu dengan hak rendah.

Kunci Jawaban E. Gunakan sepatu dengan hak rendah

Kata Kunci Hamil 36 minggu, keluhan nyeri punggung. Nyeri punggung pada
kehamilan terjadi karena relaksasi sendi dan ligamen, berat uterus
yang membesar dan peningkatan lordosis.
Pembahasan A. Latihan kegel dilakukan pada ibu hamil dengan keluhan sering
buang air kecil
B. Dorsofleksikan kaki merupakan tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi kram pada kaki
C. Tinggikan kaki saat istirahat, tindakan yang tepat untuk mengatasi
edema
D. Hindari berdiri dalam waktu lama, merupakan tindakan yang tepat
untuk varises vena
E. Gunakan sepatu dengan hak rendah, tindakan keperawatan yang
efektif untuk mengurangi nyeri punggung. Sepatu yang nyaman
memberikan sanggahan kuat serta mempromosi postur dan
keseimbangan yang baik. Sepatu dengan hak tinggi tidak
direkomendasikan karena perubahan pusat gravitasi ibu hamil dan
hormon relaksin yang melembutkan sendi panggul pada akhir
kehamilan, dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan. Pada
trimester ketiga, panggul ibu cenderung condong ke depan dan
kurva lumbalnya meningkat. Sepatu yang tidak mendukung akan
memperburuk nyeri dan kram pada tungkai.

Referensi Lowdermilk, Perry, Cashion. Maternity nursing. 8th Editio.


Singapore: Elseiver; 2013.
Rosdahi CB, Kowalski MT. Buku Ajar Keperawatan Dasar. 10th ed.
Jakarta: Salemba Medika; 2015.

Nama pembuat Mukhoirotin, S.Kep., Ns., M.Kep

Institusi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang


Nomor 53
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke Rumah


Sakit dengan keluhan mulas sejak 6 jam yang lalu. Hasil pengkajian: TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk
3/5, pembukaan serviks 2 cm, selaput ketuban masih utuh. Pasien memasuki inpantu kala
I.

Apakah fase persalinan pada kasus tersebut?

A. laten
B. transisi
C. deselerasi
D. akselerasi
E. dilatasi maksimal.

Kunci Jawaban A. laten

Kata Kunci G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, keluhan mulas sejak 6 jam yang
lalu, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 3/5, pembukaan serviks 2 cm,
selaput ketuban masih utuh. Pasien memasuki inpantu kala I.
Pembahasan A. laten
Fase laten dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan servix secara bertahap, pembukaan
servix 0-3 cm dan biasanya berlangsung dibawah hingga 8 jam
B. transisi
Fase transisi adalah kala persalinan ketika serviks berdilatasi dari
sekitar 8 cm sampai dilatasi penuh (atau hingga kontraksi
ekspulsif yang terjadi pada kala dua mulai dirasakan oleh ibu)
sering kali intensitas aktivitas uterus berhenti sejenak pada saat ini
C. deselerasi
Deselarasi adalah fase aktif persalinan, dimana pembukaan
menjadi lambat yaitu pembukaan serviks 9-10 cm, berlangsung 2
jam
D. akselerasi
Akselerasi adalah fase aktif persalinan yang dimulai dari
pembukaan serviks 3-4 cm, berlangsung 2 jam)
E. dilatasi maksimal
Dilatasi maksimal adalah fase aktif persalinan dimana
pembukaan serviks berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4-9
cm, berlangsung 2 jam
Referensi Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas.
Elsevier. Singapore
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
.
Nama pembuat Mukhoirotin, S.Kep., Ns., M.Kep

Institusi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang


Nomor 54
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 28 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, dirawat di ruang


bersalin dengan keluhan mulas dan keluar lendir campur darah. Hasil pengkajian: TD
130/80 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 22x/menit, kontraksi
3x/10’/40”, TFU 33 cm, penurunan kepala 4/5, DJJ 140x/menit teratur, selaput ketuban (-
), dan pembukaan 5 cm.

Apakah indikator keberhasilan untuk masalah utama pada kasus tersebut?

A. kejadian cedera menurun


B. perilaku gelisah menurun
C. kebersihan tangan meningkat
D. keluhan tidak nyaman menurun
E. intensitas kontraksi uterus membaik

Kunci Jawaban E. intensitas kontraksi uterus membaik

Kata Kunci Keluhan mulas dan keluar lendir campur darah. Hasil pengkajian: TD
130/80 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 22x/menit,
kontraksi 3x/10’/40”, TFU 33 cm, penurunan kepala 4/5, DJJ
140x/menit teratur, selaput ketuban (-), dan pembukaan 5 cm. Dari
data tersebut maka masalah utama yang muncul adalah nyeri
melahirkan, sehingga indikator keberhasilan dari masalah tersebut
adalah intensitas kontraksi uterus membaik.
Pembahasan A. kejadian cedera menurun
Merupakan salah satu indikator luaran tingkat cedera untuk luaran
utama dari diagnosis risiko cedera
B. perilaku gelisah menurun
Merupakan salah satu indikator luaran tingkat ansietas untuk
luaran utama dari diagnosis ansietas
C. keluhan tidak nyaman menurun
Merupakan salah satu indikator luaran status kenyamanan untuk
luaran utama dari diagnosis gangguan rasa nyaman
D. kebersihan tangan meningkat
Merupakan salah satu indikator luaran tingkat infeksi untuk luaran
utama dari risiko infeksi.
E. intensitas kontraksi uterus membaik
Merupakan salah satu indikator luaran status intrapartum untuk
luaran dari diagnosis nyeri melahirkan

Referensi Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas.


Elsevier. Singapore
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta:
DPP PPNI
.
Nama pembuat Mukhoirotin, S.Kep., Ns., M.Kep

Institusi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang


Nomor 55
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 28 tahun, G2P1A0, datang ke Poli Kandungan untuk kontrol. Hasil
pengkajian, pasien mengatakan HPHT tanggal 14 Juli 2021, catatan mengenai kehamilan
saat ini dari hasil pemeriksaan kontrol 4 minggu yang lalu kehamilannya dalam kondisi
sehat, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, TFU 25
cm.

Kapan taksiran persalinan pada kasus tersebut?

A. 18 April 2022
B. 19 April 2022
C. 20 April 2022
D. 21 April 2022
E. 23 April 2022
Kunci Jawaban D. 21 April 2022
Kata Kunci Pasien mengatakan HPHT tanggal 14 Juli 2021
Pembahasan a. Apabila HPHT pada bulan Januari dan pertengahan Maret
(Sebelum dari tanggal 25), menggunakan rumus = +7 + 9 +0
b. Apabila HPHT lebih dari pertengahan Maret (dari tanggal 25 dan
selebihnya) dan bulan seterusnya sampai akhir Desember
menggunakan rumus = +7 -3 +1
HPHT tanggal 14 Juli 2021 = 7 – 3 + 1 = 21 / 4 / 2022
Jadi Taksiran persalinannya adalah 21 April 2022
Referensi Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas.
Elsevier. Singapore
Nama pembuat Mukhoirotin, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
Nomor 56
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan
/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal /
Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 27 tahun, P2A0, datang ke Klinik untuk menjadi akseptor KB. Hasil
pengkajian, pasien mengatakan anak ke-2 berumur 2 bulan, menyusui anaknya secara
eksklusif, belum haid, punya riwayat hipertensi dan dalam keluarga punya riwayat kanker,
TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/mnt, frekuensi napas 24 x/menit.

Apakah Metode kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut?.

A. oral
B. injksi
C. AKBK
D. metode kalender
E. metode amenore laktasi (MAL)
Kunci Jawaban E. metode amenore laktasi
Kata Kunci 27 tahun, P2A0, datang ke Poli Kandungan untuk menjadi akseptor
KB. Hasil pengkajian, pasien mengatakan anak ke-2 berumur2 bulan,
menyusui anaknya secara eksklusif, belum haid, punya riwayat
hipertensi dan dalam keluarga punya riwayat kanker, TD 160/90
mmHg.
Pembahasan A. oral (kurang tepat karena hormonal dan pasien punya riwayat
hipertensi dan dalam keluarga punya riwayat kanker)
B. injeksi (kurang tepat karena hormonal dan pasien punya riwayat
hipertensi dan dalam keluarga punya riwayat kanker)
C. AKBK (kurang tepat karena hormonal dan pasien punya riwayat
hipertensi dan dalam keluarga punya riwayat kanker)
D. metode kalender (kurang tepat, pada kasus tidak disebutkan
siklus menstruasi sebagai dasar menentukan masa subur.
E. metode amenore laktasi (MAL)
Metode yang tepat digunakan pada kasus tersebut. Syarat
penggunaan MAL adalah Full breast feeding (lebih efektif bila
pemberian ≥ 8 x sehari); Belum haid; Umur bayi kurang dari 6
bulan. Ketiga syarat tersebut didapatkan pada kasus.
Referensi Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas.
Elsevier. Singapore
Nama pembuat Mukhoirotin, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Nomor 57
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 50 tahun dirawat di RS karena mengalami kelemahan sisi tubuh


sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM. Hasil
pengkajian pasien buka mata saat namanya dipanggil, kebingungan namun masih dapat
mengikuti perintah, mulut mencong, wajah tidak simetris, kelumpuhan NVII, IX dan XII,
kekuatan otot 3 pada lengan dan kaki kiri. TD 180/100 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit,
frekuensi napas 24x/menit, suhu 37oC. Perawat telah menilai tingkat kesadaran
menggunakan GCS dan akan mendokumentasikan hasil pengkajian.

Bagaimanakah pendokumentasian hasil pengkajian pada kasus tersebut?


a. E4M6V4
b. E4M5V5
c. E3M6V4
d. E3M5V5
e. E3M6V5
Kunci Jawaban C
Kata Kunci GCS, kesadaran
Pembahasan Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma Glasgow
mengidentifikasi tingkat kesadaran berdasarkan respon membuka
mata, suara dan motorik. Skor tertinggi respon buka mata 4,
respon verbal 5 dan motorik 6. Sehingga total skor GCS pada
kesadaran compos mentis adalah 15. Jika pasien membuka mata
dengan perintah (3), kebingungan atau mengucapkan kalimat tapi
tidak sesuai (4) dan motorik mengikuti perintah (6) maka GCS
pasien adalah 13 (E3V6M6)
Referensi PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama pembuat Muhammad Ardi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 58
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 50 tahun dirawat di RS karena mengalami kelemahan sisi tubuh


sebelah kiri sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM. Hasil
pengkajian pasien sadar GCS 15, mulut mencong, wajah tidak simetris, kesulitan
menelan, kelumpuhan NVII, IX dan XII, kekuatan otot 3 pada lengan dan kaki kiri. TD
180/100 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37oC. Pasien
tersedak saat diberi minum oleh keluarga dan memerlukan identifikasi masalah.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. risiko kerusakan integritas kulit
b. bersihan jalan napas tidak efektif
c. gangguan mobilitas fisik
d. risiko aspirasi
e. defisit nutrisi
Kunci Jawaban D
Kata Kunci Aspirasi, tersedak
Pembahasan Pasien stroke yang mengalami kesulitan menelan, kelumpuhan
NVII, IX dan XII berisiko mengalami aspirasi. Risikoaspirasi
adalah berisiko mengalami masuknya sekresi gastrointestinal,
sekresi orofaring, benda cair atau padat ke dalam saluran
trakeobronkhial akibat disfungsi mekanisme protektif saluran
napas. Faktor risiko yang ditemukan pada pasien adalah gangguan
menelan, disfagia dan kerusakan mobilitas fisik
Referensi PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI.
Nama pembuat Muhammad Ardi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 59
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 55 tahun dirawat di RS karena mengalami kelemahan sisi tubuh


sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan minum obat
antihipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Hasil pengkajian mulut mencong, wajah tidak
simetris, kelumpuhan NVII, IX dan XII, kekuatan otot 2 pada tangan dan kaki kiri. Pasien
kesulitan makan dan tersedak saat minum. Perawat melakukan pemasangan NGT sesuai
order. Sesuai prosedur, perawat telah memasukkan selang sampai pada batas yang telah
ditentukan.
Apakah langkah prosedur selanjutnya dari tindakan keperawatan tersebut?
a. Memasukkan udara melalui selang dan mendengarkan dengan stetoskop.
b. Melakukan fiksasi selang di pipi pasien menggunakan plester.
c. Membersihkan alat-alat dan merapikan pasien.
d. Membilas lambung menggunakan aquades.
e. Menganjurkan pasien untuk menelan.

Kunci Jawaban A
Kata Kunci NGT, prosedur, udara
Pembahasan Pemasangan selang nasogastrik adalah mempersiapkan dan
memasang selang yang dimasukkan melalui hidung, melewati
tenggorokan sampai kedalam lambung. Setelah selang mencapai
batas yang telah diukur, periksa posisi ujung selang dengan cara
memasukkan sekitar 10 ml udara ke dalam selang dan auskultasi
bunyi udara pada lambung. Cara lain yaitu mengaspirasi cairan
lambung dan mengecek keasaman cairan lambung dengan kertas
pH.
Referensi PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama pembuat Muhammad Ardi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 60
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 55 tahun dirawat di RS karena mengalami kelemahan sisi tubuh


sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan minum obat
antihipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Hasil pengkajian mulut mencong, wajah tidak
simetris, kelumpuhan NVII, IX dan XII, kekuatan otot 2 pada tangan dan kaki kiri. Pasien
mendapatkan nutrisi melalui NGT. Sebelum memberikan makanan, didapatkan residu 150
ml.
Bagaimanakah sikap perawat pada kasus tersebut?
a. kurangi porsi yang diberikan
b. ganti menu yang lebih cair
c. tunda pemberian makan
d. atur posisi semifowler
e. berikan air putih

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Makan, NGT, residu, sikap
Pembahasan Sebelum memberikan makanan melalui selang nasogastrik,
perawat harus memeriksa posisi dan kepatenan NGT serta residu
lambung. Jika residu lebih dari 50 cc, maka pemberian makanan
melalui NGT ditunda. Hal ini dilakukan untuk mencegah aspirasi.
Referensi PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama pembuat Muhammad Ardi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 61
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, 55 tahun dirawat di RS karena mengalami kelemahan sisi tubuh sebelah
kiri sejak 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien sadar GCS 15, mulut mencong, wajah
tidak simetris, kelumpuhan NVII, IX dan XII, kekuatan otot 1 pada lengan dan kaki kiri.
TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37oC.
Setelah menjalani perawatan 3 hari, pasien gelisah, bicara tidak jelas. CT scan infark pada
pons 1 cm dan ganglia basalis dekstra. Perawat memindahkan pasien ke tempat tidur dekat
nurse station agar mudah diobservasi.
Apakah prinsip etik yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
a. beneficence
b. confidentiality
c. veracity
d. fidelity
e. justice
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Etik, beneficience
Pembahasan Prinsip etik meliputi autonomy (menghormati setiap orang),
beneficence (kewajiban untuk melakukan tindakan yang
bermanfaat), nonmaleficence (kewajiban untuk tidak menyakiti),
justice (keadilan), fidelity (menepati janji) dan veracity
(mengatakan yang sebenarnya).

Perawat memindahkan pasien ke tempat tidur dekat nurse station


agar mudah diobservasi merupakan tindakan yang bermanfaat
demi kepentingan yang terbaik buat pasien merupakan salah satu
tindakan perawat yang memperhatikan prinsip etik beneficence.
Referensi Kozier, B. (2018). Fundamentals of Canadian nursing : concepts,
process, and practice. Canada : Pearson Canada Inc
Nama pembuat Muhammad Ardi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 62
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 50 tahun dirawat di RS mengeluh lemas pada kaki kanan sejak 5
hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat hipertensi dan DM sejak 15
tahun yang lalu, kaki dan tangan kanan sulit digerakkan, rentang gerak terbatas, kekuatan
otot ekstremitas kanan 3. Segala kebutuhan pasien dibantu. Hasil pemeriksaan TD 150/90
mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi nafas 22x/menit, suhu 38oC. Pasien
mengalami gangguan mobiltas fisik dan memerlukan intervensi keperawatan.

Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?


a. perawatan diri
b. pengaturan posisi
c. dukungan ambulasi
d. edukasi latihan fisik
e. pemantauan neurologis
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Ambulasi, intervensi, kelemahan, mobilitas, rentang gerak
Pembahasan Pasien stroke yang mengalami gangguan mobilitas memerlukan
dukungan ambulasi dan dukungan mobilisasi. Dukungan ambulasi
adalah memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas
berpindah. Dukungan ambulasi termasuk memonitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi,
memfasilitasi melakukan mobilisasi, menganjurkan melakukan
ambulasi, mengajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
seperti berjalan dari tempat tidur ke kursi roda.
Referensi PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama pembuat Muhammad Ardi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B
Institusi Poltekkes Kemenkes Makassar

Nomor 63
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / komunikasi/ belajar / seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat hari ke – 3 di Ruang Penyakit Dalam dengan
diagnosis penyakit jantung koroner (PJK). Pasien mengeluh nyeri dada disertai sesak dan
bertambah berat saat berjalan ke kamar mandi. Hasil pemeriksaan fisik Nadi 90 x/mnt, TD
150/100 mmHg, RR 28 x/mnt dan hasil EKG sinus rhythm.

Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?


A. Intoleransi aktivitas
B. Keletihan
C. Gangguan perfusi jaringan
D. Ketidakefektifan pola nafas
E. Hambatan mobilitas fisik
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Pasien mengeluh nyeri dada disertai sesak dan bertambah berat saat
berjalan ke kamar mandi
Pembahasan PJK merupakan suatu penyakit jantung yang disebabkan karena adanya
sumbatan pada otot jantung. Akibat adanya sumbatan, aliran darah ke
otot jantung tidak maksimal, sehingga metabolisme sel menjadi
terganggu dan energi yang dihasilkan berkurang. Tanpa energi yang
cukup, pasien menjadi tidak toleran dalam melakukan aktivitas secara
normal
Referensi Muttaqin, A. 2014. Asuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskular dan
Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 64
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
suspect appendicitis. Pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah seperti tusuk-tusuk
tertama saat melakukan kegiatan serta mengganggu kualitas tidur pasien. Hasil pengkajian
skala nyeri 7, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, Nadi 100 x/mnt, RR 26
x/mnt dan Suhu 37,5O C.

Apakah pengkajian lanjut pada kasus tersebut?


a. Auskultasi bising usus
b. Observasi status nutrisi
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Observasi tanda-tanda dehidrasi
e. Palpasi pada titik Mc. Burney
Kunci Jawaban E
Kata Kunci Pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah seperti tusuk-tusuk tertama
saat melakukan kegiatan serta mengganggu kualitas tidur pasien.
Hasil pengkajian skala nyeri 7, tampak wajah menyeringai.
Pembahasan Nyeri yang terjadi pada kasus apendicitis karena hiperperistaltik,
untuk mengatasi obstruksi pada apendik. Pengkajian yang khas
dilakukan pada kasus tersebut adalah penilaian nyeri menggunakan
palpasi titi Mc. Burney pada kuadran bawah kanan .
Referensi Black, J.M., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. 8th
ed., Vol. edisi 1. Singapore: Elsevier.
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 65
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / komunikasi / belajar / seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnose
medis CKD. Pasien mengeluh BAK hanya sedikit, merasa badannya begah dan mengeluh
kaki semakin bengkak. Hasil pengkajian didapatkan edema di ekstremitas bawah, intake
cairan 1000 cc/24 jam, urin output 100cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, Nadi 88 x/mnt, RR
28 x/mnt, suhu 37O C, BB sebelum sakit 58 Kg. Pasien direncanakan hemodialisa.

Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien tersebut?


a. Kaji adanya bunyi nafas tambahan
b. Kaji adanya kenaikan berat badan
c. Kaji nilai ureum dan creatinin
d. Kaji kadar haemoglobin
e. Kaji kecemasan
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Hasil pengkajian didapatkan edema di ekstremitas bawah, intake cairan
1000 cc/24 jam, urin output 100cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, Nadi 88
x/mnt, RR 28 x/mnt, suhu 37O C, BB sebelum sakit 58 Kg.
Pembahasan Salah satu tanda gejala CKD yaitu ketidakseimbangan elektrolit dan
asam basa. Adanya gangguan ekskresi natrium, akan terjadi retensi
natrium yang dapat mengikat cairan. Retensi natrium menyebabkan
terjadinya edema atau pembengkakan. Pada kasus CKD sering
mengalami kelebihan volume cairan. Pengkajian yang perlu dilakukan
yaitu pengukuran derajat edema, kenaikan berat badan dan lingkar perut.
Kenaikan BB 1 kg BB = 1 lt air, urin output 0,5-1 cc/kgBB/jam
Referensi Black, J.M., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. 8th ed.,
Vol. edisi 1. Singapore: Elsevier.
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 66
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / komunikasi / belajar / seksual /nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaa / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 43 tahun dirawat di ruang isolasi dengan diagnosa TB Paru.
Hasil pengkajian keluhan sesak nafas, tampak cemas, batuk berdahak dan tampak retraksi
dada. TD 140/80 mmHg, Nadi 100 x/mnt, RR 28 x/mnt, suhu 37,5O C, pH 7,47, PaCO2 32
mmHg, PaO2 90 mmHg, saturasi oksigen 90%, HCO3 22 mEq/dL, BE +3.

Apakah masalah keperawatan utama pada pasien?


a. Hipertermia
b. Keletihan
c. Kerusakan pertukaran gas
d. Ketidakefektifan pola nafas
e. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Hasil pengkajian keluhan sesak nafas, tampak cemas, batuk berdahak
dan tampak retraksi dada. TD 140/80 mmHg, Nadi 100 x/mnt, RR 28
x/mnt, suhu 37,5O C, pH 7,47, PaCO2 32 mmHg, PaO2 90 mmHg,
saturasi oksigen 90%, HCO3 22 mEq/dL, BE +3.
Pembahasan Pasien TB paru disebabkan karena adanya infeksi bakteri
Mycobacterium Tuberculosis yang menyebabkan peradangan dan
kerusakan pada area paru. Kerusakan tersebut menyebabkan
terhambatnya perpindahan gas (O2 dan CO2) di alveolus dengan kapiler
pulmonal. Kegagalan pertukaran gas menyebabkan gangguan
keseimbangan asam basa tubuh dimana CO2 dalam darah akan menurun.
Referensi Somantri, Irman. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 67
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat / komunikasi / belajar / seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaa / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 56 tahun datang di UGD dengan penurunan kesadaran. Hasil
pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua lengan tampak flexi abnormal, membuka
mata dan suara mengerang, pupil anisokor kanan, reflex cahaya lambat, TD 160/100
mmHg, Nadi 92 x/mnt, RR 20 x/mnt, Suhu 37,5O C.

Berapakah GCS pada kasus tersebut?


a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
Kunci Jawaban C
Kata Kunci Saat diberi rangsang nyeri kedua lengan tampak flexi abnormal,
membuka mata dan suara mengerang
Pembahasan Gangguan neurologi pada diagnosa stroke atau trauma kepala terjadi
akibat kerusakan jaringan otak. Kerusakan jaringan otak disebabkan
karena edema, iskemic dan peningkatan TIK. Salah satu tanda yang
paling dominan pada kasus tersebut yaitu penurunan kesadaran.
Semakin rendah nilai GCS menunjukkan semakin berat kerusakan
jaringan otak.
Referensi Black, J.M., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. 8th
ed., Vol. edisi 1. Singapore: Elsevier.
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada
Nomor 68
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat / komunikasi/ belajar / seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaa / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan pasca
craniotomy. Hasil pengkajian pasien tampak hemiparese kanan, lemah dan tidak mampu
menggerakan tubuhnya, reflek fisiologi melambat. Saat dilakukan pemeriksaan otot
ekstremitas kanan didapat hasil sebagai berikut, tidak mampu mengangkat lengan dan
kaki namun masih bisa menggerakannya.

Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Pasien tampak hemiparese kanan, lemah dan tidak mampu
menggerakan tubuhnya, reflek fisiologi melambat. Saat dilakukan
pemeriksaan otot ekstremitas kanan didapat hasil sebagai berikut,
tidak mampu mengangkat lengan dan kaki namun masih bisa
menggerakannya
Pembahasan Penurunan kekuatan otot merupakan gangguan neurologis yang
sering terjadi pada kasus neuro atau saraf. Adanya mekanisme
gangguan sentral pada pusat motorik otak, sehingga saraf kurang
mampu berkoordinasi terkait pergerakan ekstremitas. Kelemahan otot
ditentukan dengan skala kekuatan otot yaitu 0 tidak ada tonus otot, 1
terdapat tonus tapi tidak ada gerakan, 2 terdapat pergerakan sendi
tetapi tidak bisa melawan gravitasi, 3 dapat melawan gravitasi tetapi
tidak dapat menahan tahanan atau tekanan, 4 pergerakan dapat
menahan tekanan ringan-sedang, 5 kekuatan otot normal.
Referensi Black, J.M., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. 8th
ed., Vol. edisi 1. Singapore: Elsevier.
Nama pembuat Sena Wahyu Purwanza, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi ITKM Widya Cipta Husada

ID SOAL 69
Tinjauan
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
KASUS (vignette) Seorang kepala ruangan melakukan supervisi pada perawat pelaksana
yang sedang melakukan tindakan pemasangan kateter pada pasien
yang akan dilakukan operasi prostat. Kepala ruangan mendapati
perawat kurang menjaga tehnik aseptik.
Pertanyaan soal Apakah tindakan yang sebaiknya dilakukan kepala ruangan?
Kunci jawaban A. Mengambil alih tindakan tersebut
B. Memberikan sanksi pada perawat tersebut
C. Mengajarkan cara yang benar pada perawat tersebut
D. Mengkaji penyebab ketidaksesuaian prosedur tersebut
E. Menegur perawat didepan pasien dan membuat laporan ke tim PPI
Kata kunci Menurut teori Proctor, komponen supervise adalah transfer knowledge
dan skill serta memberikan motivasi pada saat ada temuan dengan
standar yang ada. Pada situasi tersebut kepala ketidaksesuaian ruangan
sebagai supervisor melakukan tindakan sesuai dengan indicator dalam
proctor yaitu normative.
Pembahasan C
Referensi Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Nama pembuat Ana Zakiyah.,S.Kep.Ns.,M.Kep
Institusi STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ID SOAL 70
Tinjauan
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
KASUS (vignette) Seorang perempuan umur 56 tahun, mengalami kanker ovarium. Saat
ini klien tersebut rawat inap untuk mendapatkan kemoterapi tahap III.
Untuk menghindari kesalahan dalam pelayanan, perawat memasang
gelang identitas saat menerima pasien.
Pertanyaan soal Apakah warna gelang identifikasi yang tepat untuk klien tersebut ?
Kunci jawaban A. Merah muda
B. Abu-abu
C. Kuning
D. Merah
E. Ungu
Kata kunci Gelang abu-abu digunakan oleh pasien yang melakukan kemoterapi
karena pasien tersebut butuh pemasangan bahan bersifat radioaktif.
Pembahasan B
Referensi 1. Ismaniar, Hetty. 2015. Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.
Jogyakarta.Deepublish
2. Permenkes. (2017). PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN (Vol. 93, Issue I).

Nama pembuat Ana Zakiyah.,S.Kep.Ns.,M.Kep


Institusi STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ID SOAL 71
Tinjauan
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
KASUS (vignette) Seorang laki-laki umur 34 tahun menjalani rawat inap karena
hiperglikemi, mujal, muntah, TD : 170/90 mmHg. Saat ini sudah tidak
ada keluhan, TD 110/ 80 mmHg dan hasil pemeriksaan laboratorium
terakhir kadar glukosa darah 120 mg/dl. Berdasarkan advis, pasien
diperbolehkan pulang.
Pertanyaan soal Apakah informasi utama yang diberikan pada saat melakukan
discharge planning pada pasien tersebut?
Kunci jawaban A. Informasi tentang kontrol lanjutan
B. Edukasi tentang perawatan di rumah
C. Hasil pemeriksaan laboratorium selama di RS
D. Ringkasan tentang perawatan selama di rumah sakit
E. Informasi tentang administrasi untuk persyaratan keluar RS
Kata kunci Program discharge planning (perencanaan pulang) pada dasarnya
merupakan program pemberian informasi atau pemberian pendidikan
kesehatan kepada pasien yang meliputi nutrisi, aktifitas/latihan, obat-
obatan dan instruksi khusus yaitu tanda dan gejala hipoglikemi dan
hiperglikemi. Hal tersebut bertujuan untuk stabilisasi gula darah dan
menurunkan kekambuhan
Pembahasan A
Referensi Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Lanyawati, Endang. (2001). Diabetes Milletus. Yogyakarta: Kanisius


Nama pembuat Ana Zakiyah.,S.Kep.Ns.,M.Kep
Institusi STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ID SOAL 72
Tinjauan
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
KASUS (vignette) Seorang perempuan usia 34 tahun akan menjalani operasi caesar,
perawat melakukan skin test obat antibiotik untuk mengetahui apakah
ada alergi terhadap obat.

Pertanyaan soal Apakah tindakan yang menjadi prioritas perawat sebelum melakukan
prosedur tersebut terkait dengan sasaran keselamatan klien ?
Kunci jawaban A. Menerapkan tehnik aseptif sebagai upaya pengendalian infeksi
B. Komunikasi efektif terkait prosedur yang akan dilakukan
C. Mengecek kembali advis tindakan yang akan dilakukan
D. Identifikasi nama, tanggal lahir dan register
E. Mempersiapkan alat-alat sesuai dengan SOP
Kata kunci D
Pembahasan Keselamatan klien (patient safety) merupakan prioritas utama dalam
dunia medis sehingga perlu dikembangkan pola pendekatan agar bisa
meningkatkan atau memperbaiki ketelitian dalam identifikasi klien.
Aplikasi sasaran keselamatan pasien yang pertama adalah identifikasi
sebelum melakukan tindakan. Salah satu pendukung poin ini adalah
penggunaan gelang identitas klien. Identifikasi yang utama sesuai
dengan panduan akreditasi rumah sakit (SNARS 2018) identifikasi
pasien meliputi 3 hal: nama, tanggal lahir dan register.
Referensi 1. Ismaniar, Hetty. 2015. Keselamatan Klien di Rumah Sakit.
Jogyakarta:Deepublish
2. Permenkes. (2017). PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN (Vol. 93, Issue I).

Nama pembuat Ana Zakiyah.,S.Kep.Ns.,M.Kep


Institusi STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ID SOAL 73
Tinjauan
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
KASUS (vignette) Seorang perawat melakukan pengkajian resiko jatuh pada seorang laki-
laki umur 85 tahun dengan diagnosis medis hipertensi. Hasil
pengkajian didapatkan resiko jatuh rendah, klien masih bisa berjalan
sendiri namun sering mengalami pusing.
Pertanyaan soal Apakah tindakan keperawatan yang utama dalam penatalaksanaan
resiko jatuh pada kasus tersebut?

Kunci jawaban A. Sediakan lingkungan yang aman


B. Memasang gelang identitas kuning
C. Menyediakan pencahayaan yang kuat
D. Memposisikan tempat tidur serendah mungkin dan roda terkunci
E. Memberikan instruksi untuk memanggil perawat jika turun dari
tempat tidur
Kata kunci E
Pembahasan Penyebab resiko jatuh pada kasus tersebut sudah teridentifikasi selain
dari faktor usia juga dikarenakan adanya riwayah hipertensi dan
kondisi pasien, sehingga perawat perlu memberikan edukasi dengan
membantu klien untuk berjalan saat turun dari tempat tidur.
Penatalaksanaan resiko jatuh didasarkan pada kategori resiko jatuh.

Referensi 1. Tutiani, Lindiawati, Kristanti P. (2017). Manajemen


Keselamatan Klien. Kemenkes RI

2. Permenkes. (2017). PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017
TENTANG KESELAMATAN PASIEN (Vol. 93, Issue I).

Nama pembuat Ana Zakiyah.,S.Kep.Ns.,M.Kep


Institusi STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ID SOAL 74
Tinjauan
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
KASUS (vignette) Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan
demam, sesak, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, penurunan penciuman.
Perawat menginformasikan bahwa pasien diharuskan menjalankan tes
PCR untuk memastikan diagnosa karena gejalanya mengarah pada
Covid-19.
Pertanyaan soal Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat tersebut?
Kunci jawaban A. Non malifience
B. Benefience
C. Autonomi
D. Veracity.
E. Justice
Kata kunci D
Pembahasan Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klien
memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi
yang ia ingin tahu. Tes PCR juga digunakan untuk mendeteksi virus
Corona penyebab COVID-19.
Referensi Irwan. (2018). Etika dan Perilaku Kesehatan. Jogjakarta: Absolut
Media
Nama pembuat Ana Zakiyah.,S.Kep.Ns.,M.Kep
Institusi STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

Nomor 75
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, G1P0A0, usia kehamilan 6-7 minggu diantar ke RS dengan keluhan
muntah-muntah sejak 4 hari yang lalu jika makan atau minum. Frekuensi muntah lebih
dari 10 kali dalam sehari dan pasien mengatakan tidak memiliki nafsu makan. Pasien
merasa mual ketika melihat atau mencium bau makanan.

Apakah anamnesa lanjutan dari riwayat penyakit sekarang pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. apa yang telah dilakukan pasien untuk mengatasi keluhannya?
b. penyakit apa yang pernah diderita keluarga pasien sebelumnya?
c. bagaimana cara untuk mencegah mual dan muntah?
d. mengapa keluarga membawa pasien berobat?
e. kapan keluhan pasien akan berakhir?

Kunci Jawaban: A
Pembahasan: Riwayat penyakit sekarang adalah perjalanan penyakit sejak timbul
gejala hingga tiba di fasilitas layanan kesehatan. Pada kasus
hyperemesis gravidarum, riwayat penyakit sekarang yang perlu digali
adalah frekuensi muntah, penyebab muntah, faktor yang memperberat
maupun meringankan mual dan muntah, dan apa yang telah dilakukan
untuk meringankan keluhan tersebut. Nampak pada kasus tertera
penjelasan bahwa perawat telah mendapatkan data mengenai
frekuensi muntah, penyebab muntah dan faktor yang memperberat.
Data yang belum lengkap adalah apa yang telah dilakukan oleh
pasien untuk mengatasi mual/muntah yang dirasakan. Oleh sebab itu,
jawaban yang tepat adalah jawaban A.
Referensi: Murray, S. S., McKinney, E. S., Holub, K., & Jones, R. (2019).
Foundations of maternal-newborn and women’s health nursing (7th
edition). Elsevier.
Nama pembuat: Ners Kristiani Desimina Tauho, MSN
Institusi/bagian: Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
Nomor 76
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, G1P0A0, usia kehamilan 6-7 minggu diantar ke RS dengan keluhan
muntah-muntah sejak 4 hari yang lalu terutama setiap kali makan dan minum. Hasil
pemeriksaan TD 80/50 mmHg, nadi 114x/mnt dan teraba lemah, suhu 37,80C, respirasi 20
x/menit, turgor kulit lambat, mukosa bibir kering, mata cekung, nafas bau keton dan klien
tampak lemas. BB sebelum sakit 50 kg, BB saat ini 49 kg.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. nausea
b. dehidrasi
c. hipertermia
d. defisit nutrisi
e. keletihan

Kunci Jawaban: D
Pembahasan: Kasus tersebut menunjukkan bahwa klien tidak hanya mengalami
nausea tetapi juga mengalami muntah yang berlebihan sehingga tidak
ada asupan makanan maupun minuman yang masuk. Nausea pada
pilihan jawaban A bukan merupakan masalah utama pada kasus ini.
Pilihan jawaban B, dehidrasi bukan merupakan rumusan masalah
pada diagnosa keperawatan yang tepat. Jawaban C, hipertermia
terjadi karena kurangnya asupan cairan sehingga bukan merupakan
masalah utama dalam kasus ini. Jawaban D yaitu defisit nutrisi
dibuktikan dengan klien tampak lemas, penurunan berat badan, nafas
bau keton, dan keluhan muntah merupakan masalah yang paling
tepat. Sementara itu, keletihan merupakan dampak dari defisit nutrisi
yang dialami oleh klien sehingga bukan merupakan masalah
keperawatan utama. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah
jawaban D.
Referensi: Murray, S. S., McKinney, E. S., Holub, K., & Jones, R. (2019).
Foundations of maternal-newborn and women’s health nursing (7th
edition). Elsevier.
Nama pembuat: Ners Kristiani Desimina Tauho, MSN
Institusi/bagian: Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
Nomor 77
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, G1P0A0, usia kehamilan 6-7 minggu diantar ke RS dengan keluhan
muntah-muntah sejak 4 hari yang lalu terutama setiap kali makan dan minum. Hasil
pemeriksaan TD 80/50 mmHg, nadi 114x/mnt dan teraba lemah, suhu 37,80C, respirasi 20
x/menit, turgor kulit lambat, mukosa bibir kering, mata cekung, nafas bau keton dan klien
tampak lemas. BB sebelum sakit 50 kg, setelah sakit 49 kg.

Apa edukasi yang tepat kepada pasien pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. makan banyak tapi sering
b. hindari makanan berminyak
c. istirahat yang cukup
d. batasi aktifitas
e. jangan sering makan

Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Pada kasus hyperemesis gravidarum yang mana klien mengalami
muntah yang berlebihan hingga mengakibatkan defisit nutrisi, maka
tindakan yang perlu dilakukan adalah tindakan untuk
mengoptimalkan lagi asupan oral klien. Salah satu tindakan
keperawatan tersebut adalah edukasi terkait intake makanan. Jawaban
A, makan banyak tapi sering tidak dianjurkan, karena makanan yang
banyak dapat meningkatkan ketidaknyamanan di lambung hingga
menyebabkan muntah yang lebih parah. Jawaban B, edukasi untuk
menghindari makanan yang berminyak dilakukan karena makanan
berminyak merupakan slaah satu pemicu terjadinya mual dan muntah.
Jawaban C dan D tidak dapat mengatasi masalah utama yang sedang
dialami oleh klien yaitu defisit nutrisi, sedangkan jawaban E tidak
dianjurkan karena dalam kasus tersebut klien tetap membutuhkan
asupan makanan maupun minuman dengan frekuensi lebih sering.
Jawaban yang tepat adalah jawaban B.
Referensi: Murray, S. S., McKinney, E. S., Holub, K., & Jones, R. (2019).
Foundations of maternal-newborn and women’s health nursing (7th
edition). Elsevier.
Nama pembuat: Ners Kristiani Desimina Tauho, MSN
Institusi/bagian: Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana

Nomor 78
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, G1P0A0, usia kehamilan 6-7 minggu diantar ke RS dengan keluhan
muntah-muntah sejak 4 hari yang lalu terutama setiap kali makan dan minum. Hasil
pemeriksaan TD 80/50 mmHg, nadi 114x/mnt dan teraba lemah, suhu 37,80C, respirasi 20
x/menit, turgor kulit lambat, mukosa bibir kering, mata cekung, nafas bau keton dan klien
tampak lemas. BB sebelum sakit 50 kg, setelah sakit 49 kg.

Apa evaluasi yang diharapkan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. tekanan darah meningkat
b. mukosa bibir lembab
c. berat badan bertambah
d. suhu tubuh normal
e. turgor kulit cepat

Kunci Jawaban: C
Pembahasan: Indikator evaluasi merupakan kriteria hasil yang ditetapkan pada
pasien sesuai dengan masalah keperawatan utama. Pada kasus ini,
data subjektif dan objektif pasien menunjukkan masalah utama defisit
nutrisi sehingga kriteria yang ditetapkan juga harus berhubungan
dengan data nutrisi pasien, yaitu berat badan yang berkurang.
Seharusnya selama kehamilan berat badan pasien bertambah. Oleh
karena itu, evaluasi harus dilakukan hingga pasien bertambah berat
badannya (Jawaban C). Jawaban A, B, D dan E dapat terjawab ketika
pasien sudah tidak muntah lagi dan sudah memiliki asupan makanan
yang adekuat, namun tidak berarti berat badan pasien bisa bertambah
saat itu juga.
Referensi: Murray, S. S., McKinney, E. S., Holub, K., & Jones, R. (2019).
Foundations of maternal-newborn and women’s health nursing (7th
edition). Elsevier.
Nama pembuat: Ners Kristiani Desimina Tauho, MSN
Institusi/bagian: Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
Nomor 79
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan berumur 30 tahun, usia kehamilan 9 minggu melakukan pemeriksaan


kehamilan untuk pertama kalinya. Hasil pemeriksaan antropometri: TB 150 cm, BB
sekarang sama dengan BB sebelum hamil yaitu 60 kg, LILA 23 cm.

Apakah status gizi dari klien pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. normal weight
b. overweight
c. underweight
d. obese
e. stunting

Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Diketahui bahwa BB sebelum hamil adalah 60 kg. Menggunakan
rumus IMT: BB/(TB)2, dengan hasil 60/(1,5)2 = 26,6, maka IMT ibu
masuk dalam kategori overweight (IMT 25 – 29,9).
Referensi: Murray, S. S., McKinney, E. S., Holub, K., & Jones, R. (2019).
Foundations of maternal-newborn and women’s health nursing (7th
edition). Elsevier.
Nama pembuat: Ners Kristiani Desimina Tauho, MSN
Institusi/bagian: Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana
Nomor 80
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan berumur 30 tahun datang untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil


pengukuran tinggi fundus uteri adalah 28 cm dan kepala belum masuk pintu atas panggul.

Berapakah taksiran berat janin klien menggunakan rumus Johnson Toshack pada kasus
tersebut?

Pilihan jawaban
a. 2325 gram
b. 2425 gram
c. 2525 gram
d. 2625 gram
e. 2125 gram

Kunci Jawaban: A
Pembahasan: Taksiran berat janin (TBJ) menurut rumus Johnson Toshack adalah
sebagai berikut: TBJ = (tinggi fundus uteri – n) x 155, dengan
ketentuan:
n = 11 jika kepala berada di bawah spina ischiadica
n = 12 jika kepada masih berada di atas spina ischiadica
n = 13 jika kepala belum lewat PAP
Dalam kasus kepala bayi belum masuk ke pintu atas panggul,
sehingga disimpulkan bahwa N = 13, sehingga TBJ = (28 – 13) x 155
= 2325 gram (Jawaban A).
Referensi: Syaiful, Y., & Fatmawati, L. (2019). Asuhan Keperawatan
Kehamilan. CV. Jakad Publishing.
Nama pembuat: Ners Kristiani Desimina Tauho, MSN
Institusi/bagian: Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana

Nomor 81
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Anak Laki-laki, 5 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan nyeri dan bengkak
pada lengan pasca imunisasi. Pada pemeriksaan didapatkan kemerahan pada area
suntikan. Ibu pasien mengatakan anaknya rewel pasca imunisasi tersebut.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. Merujuk pasien ke rs
b. Pemberian vitamin dan nutrisi yang cukup
c. Pemberian paracetamol
d. Pemberian antibiotik
e. Memberikan kompres air dingin pada lengan area bekas suntikan

Kunci Jawaban e

Kata Kunci Tindakan Keperawatan yang tepat, keluhan nyeri dan bengkak,
kemerahan pada area suntikan
Pembahasan Reaksi yang dapat terjadi segera setelah vaksinasi antara lain demam
tinggi, rewel, ditempat suntikan timbul kemerahan, nyeri dan
pembengkakan yang akan hilang dalam 2 hari.
Tindakan yang tepat pada KIPI :
1. memberikan minum lebih banyak (ASI) atau air buah
2. bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin
3. jika demam, berikan parasetamol 15mg/kgbb
4. jika reaksi berat dan menetap bawalah bayi/anak ke dokter/ RS
terdekat
Menurut SIKI, 2018 Untuk tingkatan manajemen nyeri pada
tindakan observasi, terapeutik (memberikan kompres), Edukasi
(menganjurkan minum lebih banyak), kolaborasi (pemberian
analgetik)
Referensi PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Defenisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

Nama pembuat Tuti Elyta, S.Kep.,M.Bmd.


Institusi Akper Pembina

Nomor 82
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, 6 tahun dirawat diruang anak dengan keluhan sesak nafas.
Hasil pemeriksaan : anak tengah lemas, sakit menelan dan tidak mau makan. Ibu
mengatakan, anak mulai semalam mulai gelisah dan anaknya susah bernafas. Perawat
mengatur posisi semi fowler dan melakukan tindakan kolaboratif yaitu pemberian
oksigen.

Pertanyaan soal
Tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut untuk meningkatkan pengisian
pada segmen paru sehingga ventilasi maksimal adalah?

Pilihan jawaban
a. Tindakan kolaboratif
b. Pemberian oksigen
c. Pengaturan posisi semifowler
d. Pemeriksaaan frekuensi pernafasan
e. Pemeriksaan pseudomembran, bullneck

Kunci Jawaban c
Kata Kunci Tindakan untuk meningkatkan pengisian segmen paru sehingga
ventilasi maksimal,
Pembahasan Posisi semifowler merupakan dukungan ventilasi pada pasien yang
bertujuan memfasilitasi dalam mempertahankan pernafasan spontan
untuk memaksimalkan pertukaran gas di paru-paru.

Referensi PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Defenisi


dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

Nama pembuat Tuti Elyta, S.Kep.,M.Bmd.


Institusi Akper Pembina

Nomor 83
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, 7 tahun, di bawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan sukar
bernafas. Hasil pengkajian : sakit tenggorokan, malaise, anoreksia. Pada pemeriksaan
terlihat pseudomembran pada tonsil dan faring, Suhu 38,3o C. Ibu mengatakan bahwa
anak sudah demam selama 3 hari.
Pertanyaan soal
Apakah data yang perlu dikaji pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Adakah tanda cyanosis
b. Menghitung nadi
c. Frekuensi nafas
d. Perfusi jaringan
e. Tekanan darah

Kunci Jawaban e

Kata Kunci Data yang perlu dikaji, keluhan sukar bernafas.

Pembahasan Pada pasien yang mengalami sukar bernafas, data yang perlu dikaji
bagaimanakah pola nafas anak tersebut.
Pola nafas meliputi :
1.Irama pernafasan
2.Penggunaan otot-otot bantu nafas
3.Suara nafas
4.Frekuensi nafas

Nama pembuat Tuti Elyta, S.Kep.,M.Bmd.

Institusi Akper Pembina

Nomor 84
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak perempuan, 6 tahun, dirawat di ruang anak dengan keluhan sesak nafas.
Hasil pengkajian : anoreksia, malaise, dan nyeri menelan. Pada pemeriksaan terlihat
adanya membran putih keabu-abuan di faring posterior. Untuk menegakkan diagnosis
dilakukanlah pengambilan spesimen usap tenggorok. Pada saat perawat menyiapkan
media Amies dan swab steril lalu menuliskan identitas pasien yang akan diambil
spesimen.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. Menyiapkan formulir lab.
b. Perawat mengambil posisi berada disamping kanan penderita
c. Penderita dipersilahkan mengambil posisi duduk
d. Membuka tutup media lalu masukkan hasil swab
e. Mengirimkan hasil swab disertai form list dan form lab.

Kunci Jawaban b

Kata Kunci Tindakan selanjutnya, menyiapkan media Amies dan swab steril,
menuliskan identitas

Pembahasan Prosedur Pengambilan Spesimen


1) Siapkan media Amies & swab steril, tuliskan identitas penderita
yang akan diambil spesimen (nama, umur, jenis kelamin, tanggal
dan jam pengambilan).
2) Posisi petugas pengambil berada disamping kanan penderita.
3) Penderita dipersilahkan duduk dengan sandaran dan tengadahkan
kepala penderita.
- Jika penderita di tempat tidur maka penderita diminta terlentang
- Penderita diminta membuka mulut dan mengatakan “AAA”
-Buka swab dari pembungkusnya, dengan spatula tekan
pangkal lidah, lalu usapkan swab pada daerah faring dan tonsil
kanan kiri.
- Apabila terdapat membran putih keabuan usap disekitar daerah
tersebut dengan menekan agak kuat (bisa sampai berdarah).
4) Buka tutup media Amies masukkan segera swab (swab harus
terendam media) tutup rapat.
5) Masukan media Amies dalam spesimen carrier dan kirim segera ke
Laboratorium Pemeriksa disertai form list kasus Difteri individu dan
Form Laboratorium.

Referensi Kemenkes RI, Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Difteri Edisi


I/2017

Nama pembuat Tuti Elyta, S.Kep.,M.Bmd.

Institusi Akper Pembina


Nomor 85
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Anak perempuan, 8 tahun, dirawat diruang anak dengan keluhan demam dan tidak nafsu
makan. Hasil pemeriksaan terlihat adanya psudomembran dan tampak adaanya
pembesaran pada bagian leher. Tetangga pasien yang menjenguk menanyakan perihal
perubahan fisik pada anak tersebut. Perawat tidak bisa menjelaskan kondisi anak tersebut
untuk menjaga privasi dari anak tersebut.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. Beneficence
b. confidentiality
c. Fidelity
d. Accountability
e. Nonmaleficence

Kunci Jawaban b

Kata Kunci Prinsip etik, Tetangga pasien menjenguk menanyakan perihal


perubahan fisik anak, Perawat tidak bisa menjelaskan untuk menjaga
privasi

Pembahasan Prinsip confidentiality menekankan bahwa informasi tentang klien


haruslah dijaga kerahasiannya. Dokumentasi dan informasi tentang
kondisi kesehatan klien hanya bisa digunakan untuk keperluan
pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.

Referensi Amelia, N.(2013) Prinsip Etika Keperawatan. Edited by L.


Witjaksana. Jogjakarta:D-Medika.

Nama pembuat Tuti Elyta, S.Kep.,M.Bmd.


Institusi Akper Pembina

Nomor 86
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, 6 tahun dirawat diruang anak dengan keluhan sesak nafas. Hasil
pemeriksaan : anak tengah lemas, sakit menelan dan tidak mau makan. Ibu mengatakan,
anaknya dari semalam mulai gelisah dan susah bernafas. Setelah melakukan pengkajian
mendalam, perawat segera merencanakan akan melakukan tindakan keperawatan.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan yang utama pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
a. Monitor pola nafas
b. Berikan manajeman jalan nafas yang baik
c. Lakukan fisioterapi dada
d. Ajarkan latihan nafas dalam
e. Ajarkan teknik batuk efektif

Kunci Jawaban a

Kata Kunci Intervensi keperawatan utama, keluhan sesak nafas

Pembahasan Menurut SIKI, 2018 untuk intervensi keperawatan pada kasus diatas
(I.01011) yaitu
Observasi
✓ Monitor pola nafas
✓ Monitor bunyi nafas buatan
✓ Monitor sputum
Terapeutik
✓ Pertahankan kepatenan jalan nafas
✓ Posisikan semifowler atau fowler
✓ Berikan minum hangat
✓ Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
✓ Lakukan penghisapan lendir
Edukasi
✓ Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
✓ Pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu

Referensi PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Defenisi


dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

Nama pembuat Tuti Elyta, S.Kep.,M.Bmd.

Institusi Akper Pembina

Nomor 87
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 25 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan rambut kotor, gigi
kotor, kulit berdaki dan bau, klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Hasil
pengkajian: tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi
80x/menit, penampilan klien tidak rapi, klien tampak menunduk dan banyak diam.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?


A. isolasi sosial
B. defisit perawatan diri
C. risiko harga diri rendah kronis
D. gangguan persepsi sensori
E. waham
Kunci Jawaban B

Kata Kunci Rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, berbau


Pembahasan Data fokus : rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau,
penampilan klien tidak rapi. Diagnosis keperawatan defisit perawatan
diri.
Jika pada kasus data fokus mengarah pada klien tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, klien tampak menunduk dan banyak
diam. Masalah keperawatan isolasi sosial.
Referensi Keliat BA, dkk (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbir EGC.
Jakarta
Nama pembuat Ns. Nofrida Saswati, M.Kep
Institusi STIKES Harapan Ibu Jambi

Nomor 88
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 40 tahun, di rawat di RSJ sejak 4 jam yang lalu dengan keluhan
klien marah-marah memecahkan barang, sering berbicara sendiri. Hasil pengkajian:
tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi napas 24x/menit, frekuensi nadi 82x/menit klien
tampak tegang, menahan marah, muka merah, mulut klien tampak komat-kamit.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?


A. isolasi sosial
B. defisit perawatan diri
C. perilaku kekerasan
D. gangguan persepsi sensori
E. risiko perilaku kekerasan
Kunci Jawaban C

Kata Kunci 4 jam yang lalu klien marah-marah memecahkan barang


Pembahasan Data fokus : di rawat di RSJ sejak 4 jam yang lalu marah-marah
memecahkan barang, marah-marah memecahkan barang. Masalah
keperawatan perilaku kekerasan.
Jika pada kasus data fokus mengarah pada , sering berbicara sendiri,
mulut klien tampak komat-kamit. Masalah keperawatan gangguan
persepsi sensori

Referensi Keliat BA, dkk (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbir EGC.
Jakarta
Nama pembuat Ns. Nofrida Saswati, M.Kep
Institusi STIKES Harapan Ibu Jambi

Nomor 89
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 33 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan klien malas mandi,
dan tidak mau melakukan aktivitas, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, gigi klien
tampak kotor. Hasil pengkajian: 110/80 mmHg, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi
60x/menit rambut klien tidak rapi, klien lebih suka sendiri.

Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?


A. Melatih kebersihan diri.
B. Melatih makan dan minum.
C. Melatih BAB dan BAK.
D. Melatih kerapian lingkungan.
E. Melatih klien berkenalan.
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Intervensi keperawatan utama pada klien malas mandi, tidak mau
melakukan aktivitas adalah melatih klien kebersihan diri
Pembahasan Data fokus : malas mandi dan melakukan aktivitas, rambut klien
tidak rapi. Intervensi keperawatan utama melatih kebersihan diri,
melatih makan dan minum, melatih BAB dan BAK, dan melatih
kerapian lingkungan.
Jika pada kasus data fokus mengarah pada klien tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, klien lebih suka sendiri. Intervensi
keperawatan utama latih klien berkenalan.
Referensi Keliat BA, dkk (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbir EGC.
Jakarta
Nama pembuat Ns. Nofrida Saswati, M.Kep
Institusi STIKES Harapan Ibu Jambi

Nomor 90
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang lak-laki, umur 40 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan klien mendengarkan
suara orang bicara tanpa ada wujudnya. Hasil pengkajian: klien tampak mondar mandir
sambil mulutnya komat-kamit, klien berbicara sendiri, tertawa sendiri. Klien direncanakan
untuk dilatih mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek.

Apakah tindakan sebelum dilakukan latihan pada kasus tersebut?


A. Latih klien melawan halusinasi dengan menghardik.
B. Latih klien mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek.
C. Latih klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
secara teratur.
D. Latih klien minum obat dengan benar prinsip 8 benar.
E. Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktekkan latihan mengendalikan
halusinasi.
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Intervensi keperawatan sebelum melatih klien mengabaikan
halusinasi dengan bersikap cuek adalah melatih klien melawan
halusinasi dengan menghardik.
Pembahasan Data fokus : mendengarkan suara orang bicara tanpa ada wujudnya.
Klien tampak berbicara sendiri, tertawa sendiri, klien tampak mondar
mandir sambil mulutnya komat-kamit, klien berbicara sendiri.
Intervensi keperawatan utama Latih klien melawan halusinasi dengan
menghardik; Latih klien mengabaikan halusinasi dengan bersikap
cuek; Latih klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan secara teratur; Latih klien minum obat dengan
benar prinsip 8 benar, yaitu: benar nama klien, benar nama obat,
benar manfaat obat, benar dosis obat, benar frekuensi, benar cara,
benar tanggal kadaluwarsa, dan benar dokumentasi
Jika pada kasus data fokus mengarah pada , interevensi keperawatan
utama adalah melatih klien melawan halusinasi dengan menghardik.
Referensi Keliat BA, dkk (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbir EGC.
Jakarta
Nama pembuat Ns. Nofrida Saswati, M.Kep
Institusi STIKES Harapan Ibu Jambi
Nomor 91
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 28 tahun, dirawat di RSJ dengan keluhan klien mengamuk dan
memukul tetangganya. Hasil pengkajian: klien mencurigai tetangganya yang mengguna-
guna dirinya dan ibunya yang diucapkan berulang-ulang.

Apakah tanda gejala pada kasus tersebut?


A. waham somatik
B. waham kebesaran
C. waham nihilistik
D. waham paranoid
E. waham keagamaan
Kunci Jawaban D
Kata Kunci Klien mencurigai tetangganya diucapkan berulang-ulang.
Pembahasan Data fokus: klien mencurigai tetangganya yang mengguna-guna
dirinya dan ibunya yang diucapkan berulang-ulang. Merupakan tanda
dan gejala dari klien yang menglami waham paranoid. Jika klien
merasakan gatal-gatal pada tubuhnya yang dikatakan berulang-ulang
namun setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada masalah pada
tubuhnya merupakan tanda dan gejala dari waham somatik, jika klien
merasa dirinya sudah tidak bernyawa lagi merupakan tanda gejala
waham nihilistik, jika klien menganggap dirinya tuhan dan diucapkan
berulang-ulang merupakan tanda gejala dari waham keagamaan.
Jika pada kasus data fokus mengarah pada klien mengamuk memukul
tetangganya, merupakan tanda dan gejala dari klien perilaku
kekerasan.
Referensi Keliat BA, dkk (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbir EGC.
Jakarta
Nama pembuat Ns. Nofrida Saswati, M.Kep
Institusi STIKES Harapan Ibu Jambi

Nomor 92
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 25 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan klien marah-marah,
berbicara sendiri, klien telah menyayat pergelangan tangannya dengan pisau. Hasil
pengkajian: klien telah ditinggal suaminya 2 bulan yang lalu, klien merasa sendiri, klien
juga belum bisa menerima kehilangan anaknya yang meninggal sejak 1 tahun yang lalu.

Apakah faktor predisposisi pada kasus tersebut?


A. faktor biologis
B. faktor psikososial
C. faktor sosiokultural
D. faktor fisiologis
E. faktor kognitif
Kunci Jawaban B
Kata Kunci Jika respon klien < 6 bulan merupakan faktor prsepitasi, jika lebih > 6
bulan merupakan faktor predisposisi.
Pembahasan Data fokus : klien juga belum bisa menerima kehilangan anaknya
yang meninggal sejak 1 tahun yang lalu. Merupakan faktor
predisposisi terkait faktor psikososial karena tanda dan gejala muncul
lebih dari 6 bulan.
Faktor Biologi: latar belakang genetik, status nutrisi, kepekaan
biologis, kesehatan umum, dan terpapar racun.
Psikologis: kecerdasan, keterampilan verbal, moral, personal,
pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi, pertahanan psikologis,
dan kontrol.
Sosiokultural: usia, gender, pendidikan, pendapatan, okupasi, posisi
sosial, latar belakang budaya, keyakinan, politik, pengalaman sosial,
dan tingkatan sosial.
Jika pada kasus data fokus mengarah pada klien telah ditinggal
suaminya 2 bulan yang lalu, klien merasa sendiri,. klien marah-
marah, berbicara sendiri, klien telah menyayat pergelangan tangannya
dengan pisau. merupakan faktor presipitasi karena tanda gejala
muncul kurang dari 6 bulan.
Faktor presipitasi memerlukan energi yang besar dalam menghadapi
stres atau tekanan hidup. Faktor presipitasi ini dapat bersifat biologis,
psikologis, dan sosiokultural. Waktu merupakan dimensi yang juga
memengaruhi terjadinya stres, yaitu berapa lama terpapar dan berapa
frekuensi terjadinya stres.
Referensi Yusuf AH, dkk (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Penerbit Salemba Medika
Nama pembuat Ns. Nofrida Saswati, M.Kep
Institusi STIKES Harapan Ibu Jambi

Nomor 93
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang balita berumur 3 tahun, dibawa ibunya ke Puskemas dengan keluhan batuk
disertai sesak nafas, demam dan mengalami muntah. Berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan RR: 50x/mnt, suhu: 38,5 ℃, nadi: 110 x/mnt, ada tarikan dinding dada, SpO2
92%, batuk tidak produktif, muntah dalam sehari 4 kali, mata tidak cekung, badan lemas
dan gelisah.
Apakah masalah keperawatan prioritas diatas?
a. Kekurangan Volume cairan
b. Pola nafas tidak efektif
c. Hipertermia
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Diare
Kunci Jawaban B

Kata Kunci “Masalah keperawatan prioritas”. Perhatikan kata: Keluhan batuk


disertai sesak nafas, RR: 50x/mnt, nadi: 110 x/mnt, ada tarikan
dinding dada, SpO2 92% dan gelisah.

Pembahasan Data focus: Sesak nafas yang mengarah pada diagnosis pola nafas
tidak efektif (inspirasi/eksipirasi yang tidak memberikan ventilasi
adekuat).
Batuk, RR 50 x/mnt, nadi 110 x/mnt, adanya tarikan dinding dada,
SPO2 92%, gelisah adalah tanda-tanda gangguan pernafasan.
Jika, pada kasus data fokus mengarah dengan tanda batuk produktif
maka dignosis keperawatan adalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
Jika, pada kasus data fokus mengarah dengan tanda demam diatas
39℃ maka diagnosis keperawatan adalah hipertermia.
Jika, pada kasus data fokus mengarah dengan tanda mual, muntah
lebih dari 4 x/hari, mata cekung, badan lemas maka diagnosis
keperawatan adalah kekurangan volume cairan.
Masalah keperawatan prioritas diatas adalah Pola nafas tidak
efektif
Referensi PDPI, 2014, Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia, Edisi 2, Jakarta: Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia
Nama pembuat Sari Octarina Piko, SKM., M.Kes
Institusi Akper Pembina Palembang
Nomor 94
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang balita berumur 4 tahun,dibawa ibunya kepuskemas dengan keluhan sesak nafas ±
2hr, batuk dan flu. Hasil pengkajian didapatkan RR: 50x/mnt, suhu: 39 ℃, nadi: 110
x/mnt, ada tarikan dinding dada dan balita segera di Rujuk.
Manakah kasus yang tepat berdasarkan penjelasan diatas?
a. Bukan Pneumonia
b. Pneumonia
c. Pneumonia berat
d. Efusi Plura
e. Afiksia
Kunci Jawaban C

Kata Kunci “Kasus yang tepat”. Perhatikan kata: balita berumur 4 tahun, keluhan
sesak nafas ± 2hr RR: 50x/mnt, nadi: 110 x/mnt, ada tarikan dinding
dada dan balita segera di Rujuk.
Pembahasan Data fokus: sesak nafas, RR 50 x/mnt, nadi cepat 110 x/mnt, adanya
tarikan dinding dada, demam tinggi 39℃ dan balita segera dirujuk hal
ini menunjukkan tanda & gejala gangguan infeksi pernafasan dengan
Pneumonia Berat.
Jika nafas cepat, tidak ada tarikan dinding dada dan pengobatan
dapat dirumah saja dengan pemberian antibiotik maka sesuai dengan
tanda & gejala Pneumonia.
Jika tidak ada sesak, tidak ada tarikan dinding dada, dan tidak
diberikan antibiotik maka bukan pneumonia.
Kasus yang tepat berdasarkan penjelasan diatas adalah
Pneumonia Berat
Referensi PDPI, 2014, Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia, Edisi 2, Jakarta: Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia.
Nama pembuat Sari Octarina Piko, SKM., M.Kes
Institusi Akper Pembina Palembang

Nomor 95
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Bayi berumur 1 bulan, dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan sesak nafas, batuk dan
pilek. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan RR: 60x/mnt, suhu: 36,5 ℃, nadi: 120
x/mnt, produksi sputum berlebih, ronckhi basah dan halus.
Apakah masalah keperawatan prioritas diatas?
a. Hipertermia
b. Pola nafas tidak efektif
c. Gangguan pola nutrisi
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Kekurangan Volume cairan
Kunci Jawaban D
Kata Kunci “Masalah keperawatan prioritas”. Perhatikan kata: Bayi berumur 1
bulan, batuk produktif, RR: 60x/mnt, produksi sputum berlebih,
ronckhi basah dan halus.
Pembahasan Data fokus: batuk produktif & sputum berlebih yang mengarah pada
diagnosis bersihan jalan nafas tidak efektif (Ketidakmampuan
membersihkan sekret/obstruksi jalan nafas untuk mempertahan jalan
nafas tetap paten).
RR 60 x/mnt, nadi 120 x/mnt, Rochi basah & halus adalah tanda-
tanda adanya sumbatan pada jalan nafas.
Masalah keperawatan prioritas diatas adalah Bersihan jalan nafas
tidak efektif.
Referensi Tiim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017
Nama pembuat Sari Octarina Piko, SKM., M.Kes
Institusi Akper Pembina Palembang

Nomor 96
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun, dirawat di Ruang Perawatan anak dengan keluhan
sesak nafas berat. Hasil pemeriksaan RR: 50 x/mnt, Nadi: 100 x/mnt, AGD: PH 7.00,
PaCO2 50 mmHg, HcO3 30 mmHg.
Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut..
a. Asidosis metabolik terkompensasi
b. Alkolosis metabolik terkompensasi
c. Asidosis Respiratorik tidak terkompensasi
d. Asidosis Respiratorik terkompensasi
e. Alkolosis metabolik tidak terkompensasi
Kunci Jawaban C

Kata Kunci “ Tindakan”. Perhatikan kata: AGD: PH 7.00, PaCO2 50 mmHg,


HcO3 30 mmHg.
Pembahasan Data fokus: PH 7.00, PaCO2 50 mmHg, HcO3 30 mmHg
pH darah arteri menunjukkan jumlah ion Hidrogen dalam darah.
pH menurun 7,35 berarti asidosis (darah lebih asam).
pH meningkat 7,45 berarti alkalosis (darah lebih basa).
Kasus nilai pH darah = 7,0 (Asidosis)

pCO2 (tekanan parsial karbon dioksida) adalah ukuran tekanan


karbon dioksida terlarut dalam darah. Kadar karbon dioksida yang
tinggi akan membuat darah lebih asam.
pCO2 meningkat 45 mmHg berarti asidosis.
pCO2 menurun 34 mmHg berarti alkalosis.
Pasien mengalami Asidosis karena nilai pCO2= 50 mmHg

HCO3 (bikarbonat adalah buffer/dapar yang membantu mencegah


pH darah menjadi terlalu asam atau terlalu basa).
Kadar bikarbonat yang tinggi akan membuat darah lebih basa.
HCO3 menurun asidosis
HCO3 meningkat alkalosis
Kasus HCO3 menurun = 20 mmHg (Asidosis)

Membandingkan pCO2 atau HCO3 dgn pH untuk membandingkan


asam basanya.
Bila pH asidosis & paCO2 asidosis = Kelainan disebabkan oleh S.
Respirasorik sehingga disebut Asidosis Respiratorik
Bila pH alkolisis & HCO3 alkalosis = Kelainan disebut S. Metabolik
sehingga di sebut metabolik alkolisis.
Kasus pH asidosis & pCO2 asidosis sehingga pasien mengalami
Asidosis Respiratorik

Memeriksa kadar pCO2 atau HCO3 berlawanan arah dengan pH. Bila
ada yang berlawanan, maka terdapat kompensasi dari salah satu
sistem respirasi atau metabolik.
Jika pH asidosis, pCO2 asidosis dan HCO3 alkalosis, pCO2 cocok
dengan pH sehingga kelainan primernya adalah asidosis respiratorik.
Jika HCO3 berlawanan dengan pH menunjukkan adanya kompensasi
dari sistem metabolik.
Dalam kasus ini, nilai pH, pCO2 dan HCO3 sama-sama menunjukkan
asidosis sehingga kesimpulan akhir dari AGD pasien ini adalah
asidosis respiratorik tanpa kompensasi.
Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pada kasus tersebut
adalah Asidosis Respiratorik tidak terkompensasi.
Referensi PDPI, 2014, Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia, Edisi 2, Jakarta: Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia
Nama pembuat Sari Octarina Piko, SKM., M.Kes
Institusi Akper Pembina Palembang

Nomor 97
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang balita berusia 2 tahun, Terlihat peningkatan usaha dan frekuensi pernafasan,
penggunaan otot bantu nafas. Pengkajian, bentuk dada barel akibat udara yang
terperangkap, bernafas dengan bibir, batuk produktif dengan sputum yang
mengidentifikasikan adanya tanda pertama infeksi pernafasan.
Pemeriksaan fisik apa yang terfokus pada kasus tersebut
a. Palpasi
b. Auskulatsi
c. Perkusi
d. Inspeksi
e. Kolaborasi
Kunci Jawaban D

Kata Kunci “Pemeriksaan fisik”. Perhatikan kata: terlihat.


Pembahasan Teradapat 4 cara yg dilakukan pada pemeriksaan fisik, yaitu:
Inspeksi: Tahapan yang bertujuan melihat bagian tubuh &
menentukan apakah seseorang mengalami kondisi tubuh normal atau
abnormal. Pada Kasus, data fokus: Terlihat peningkatan usaha dan
frekuensi pernafasan, penggunaan otot bantu nafas.
Palpasi: pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh,yang
bertujuan mengecek kelembutan, kekakuan, massa, suhu, posisi,
ukuran, kecepatan pada tubuh.
Auskultasi: Proses mendengerkan suara yang dihasilkan tubuh untuk
membedakan suara n ormal & abnormal.
Perkusi: Tahapan ini bertujuan mengetahui bentuk, lokasi dan
struktur di bawa kulit.
Pemeriksaan fisik yang terfokus pada kasus tersebut adalah Inspeksi.
Referensi Sri Sukamti, S.Kp, Am.Kep, ddk, 2014, Bahan Ajar Pemeriksaan
Fisik Pada Bayi & Anak, Trans Info Media: Jakarta
Nama pembuat Sari Octarina Piko, SKM., M.Kes
Institusi Akper Pembina Palembang

Nomor 98
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang balita berusia 4 tahun dirawat di RS dengan Pneumonia berat. Hasil pengkajian,
balita mengeluh sesak nafas dengan frekuensi nafas 50 x/mnt, nafas cuping hidung dan
penggunaan otot bantu nafas serta SpO2 92 %.
Apakah tindakan utama yang tepat dilakukan?
a. Memberikan Bantuan Terapi Oksigen
b. Melakukan Pengecekan Analisa Gas Darah
c. Monitor Pola Nafas
d. Mengatur Pasien Pada Posisi Semiflower
e. Menghubungi Dokter Jaga
Kunci Jawaban A
Kata Kunci “Tindakan Utama”. Perhatikan kata: balita berusia 4 tahun sesak
nafas dengan frekuensi nafas 50 x/mnt, nafas cuping hidung dan
penggunaan otot bantu nafas serta SpO2 92 %.
Pembahasan Data Fokus: Balita mengeluh sesak nafas dengan frekuensi nafas 50
x/mnt, nafas cuping hidung dan penggunaan otot bantu nafas serta
SpO2 92 %.
Masalah keperawatan yang tepat pada kasus adalah pola nafas tidak
efektif, yang didefinisikan sebagai inspirasi dan/atau eksprirasi yang
tidak memberikan ventilasi adekuat, yang didukung dengan data:
dispnea, penggunaan otot bantu pernafasan, pola nafas abnormal
(mis: takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stroke).
Tindakan utama yang tepat dilakukan adalah Memberikan Bantuan
Terapi Oksigen.
Referensi SDKI, 2016
Nama pembuat Sari Octarina Piko, SKM., M.Kes
Institusi Akper Pembina Palembang

ID soal 1 99
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di SD, didapatkan kebiasaan mencuci tangan
siswa, 75% (30 dari 40 anak) tidak bisa cara cuci tangan yang benar, tidak tersedia tempat
cuci tangan kusus, ada fasilitas kran dan bak air di kamar mandi, tidak mempunyai UKS,
pendidikan kesehatan diajarkan oleh guru Penjakes. Data anak sakit dalam 3 bulan
terakhir; 55% diare, 25% batuk pilek dan 20% penyakit kulit.
Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan pada kasus tersebut ?
a. Merencanakan pembentukan UKS
b. Mengajarkan cara cuci tangan yang benar
c. Menjelaskan cara pencegahan penyakit diare
d. Membentuk kader anak sehat dan menerapkan program UKS
e. Mengedukasi cara pencegahan penyakit batuk pilek dan diare

Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC

Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Pembahasan: Jawaban D, karena membentuk kader anak sehat dan menerapkan
program UKS dapat memaksimalkan peran serta anak SD untuk
mengatasi masalah cuci tangan. Setelah ada kader sebagai penggerak
usaha kesehatan sekolah (UKS) baru direalisasi rencana pembentukan
UKS dengan memaksimalkan potensi sekolah sebagai pembina UKS
seperti guru penjakes dan atau wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan. Bila UKS sudah terbentuk selanjutnya mengembangkan
program UKS untuk memaksimalkan pelaksanaan Trias Program
UKS berupa; 1) Pelayanan kesehatan dasar, 2) Pendidikan kesehatan
dan 3) Pelaksanaan kebersihan lingkungan. Sehingga mengajarkan
cara pencegahan penyakit batuk, pilek dan diare akan lebih
berkelanjutan pemahaman dan pelaksanaannya bila sudah ada kader
sekolah yang akan diajari lebih dulu untuk menjadi motor penggerak
penyampaian materi yang telah diajarkan dan akan menjadi role
model sekaligus sebagai satgas penegakan perilaku hidup bersih dan
sehat untuk mencegah masalah kesehatan penyakit di sekolah.

ID soal 2 100
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu desa, 30 orang (5%) dinyatakan positif
covid 19 (100% tanpa gejala). Seluruh warga yang terkomfirmasi positif tanpa gejala dan
mereka tidak tahu dimana terinfeksi virus Covid 19. Sebagian besar (79%) yakni 474
warga desa belum terbiasa menggunakan masker dan mencuci tangan dengan benar.
Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Menjelaskan cara menggunakan masker
b. Mengedukasi cara pencegahan penularan Covid 19
c. Melatih masyarakat melakukan cuci tangan dengan benar
d. Mengatur masyarakat agar membantu warga positif Covid 19
e. Mengorganisir dengan perangkat dan tokoh masyarakat agar Penderita diisolasi
mandiri

Kunci Jawaban: E
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Buku Saku Tanya Jawab
Mengenal Kesatria Isoman & Isoman-Tau Covid 19, Edisi Ke 1 Juli
2021

Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, SKp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Pembahasan: Jawaban E, Mengorganisir dengan perangkat dan tokoh masyarakat
agar Penderita diisolasi mandiri. Karena pengorganisasian akan
memudahkan koordinasi dari seluruh strategi intervensi. Adapun
Strategi intervensi/ implementasi kep. Komunitas (kelompok),
meliputi;
1. Pengorganisasian dan proses kelompok
2. Health promotion
3. Empowerment (pemberdayaan & melibatkan Peran Serta
Masyarakat/ PSM)
4. Kemitraan (partnership),
Maka tindakan menjelaskan cara penggunaan masker, mengedukasi
cara pencegahan penularan Covid 19, melatih masyarakat melakukan
cuci tangan dengan benar akan dapat terlaksana juga, maka kelompok/
masyarakat harus diorganisir agar kelompok sasaran menjadi jelas dan
fokus untuk membantu warga positif Covid 19 dapat direalisasi bila
dilakukan tindakan organisir dengan perangkat dan tokoh masyarakat
agar penderita diisolasi mandiri. Sehingga HE, Empowerment dan
kemitraan mudah dilakukan bila sasaran asuhan keperawatan
kelompok/ komunitas seperti kasus diatas diorganisir dan melibatkan
perangkat dan tokoh masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri
karena tidak ada gejala agar tidak menyebabkan penularan Covid 19.

ID soal 3 101
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Data di dinas kesehatan menunjukkan: kasus DBD tahun 2020 meningkat dibandingkan
tahun 2019, yakni 95 kasus menjadi 215 kasus dan menyebabkan 9 orang meninggal.
Hasil pengkajian didapatkan banyak jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti di saluran air tepi
jalan, 90% penderita DBD usia anak. 25% balita yang menderita DBB mengalami
malnutrisi.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan yang sesuai pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Pengobatan anak pendertia DBD
b. Perbaikan gizi balita penderita DBD
c. Jaga kebersihan lingkungan dan air selokan
d. Perawatan dan pemberantasan penyakit DBD
e. Promosi kesehatan untuk pertolongan penyakit DBD

Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), Data di dinas kesehatan
menunjukkan: kasus DBD tahun 2020 meningkat dibandingkan
tahun 2019 yakni mencapai 215 kasus dan menyebabkan 9 orang
meninggal. Hasil pengkajian didapatkan banyak jentik-jentik
nyamuk aedes aegypti di saluran air tepi jalan, 90% penderita DBD
usia anak. 25% balita yang menderita DBB mengalami malnutrisi.
Apakah tindakan keperawatan yang sesuai dengan program pokok
puskesmas?
Konsep Dasarnya adalah PROGRAM POKOK PUSKESMAS
(Basic Six) yakni; 1) Promkes, 2) Kesling, 3) P3M, 4) KIA, 5) Gizi,
6) Pengobatan.
Maka Tindakan Keperwatan sesuai dengan program pokok
Puskesmas Terkait Kasus DBD adalah; 1) Promkes hanya efektif
untuk yg belum sakit DBD saja, 2) Kesling fokus utk mengurangi
nyamuk DBD, 3) P3M (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular), bila dijadikan tindakan perawatan menjasi, Perawatan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, 4) KIA merupakan program
Keseahatan Ibu, Anak dan Reproduksi, 5) Gizi, program ini pada
kasus diatas hanya sesuai untuk anak yang malnutrisi saja, 6)
Pengobatan, merupakan program penyembuhan penyakit dan
Pelayanan Kesehatan. Maka jawaban yang tepat adalah D, yakni
perawatan dan pemberantasan penyakit DBD

ID soal 4 102
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu dusun, mendapatkan 5 orang (40%
laki-laki, 60% perempuan) HIV AIDS (+), 2 orang bekerja di suatu klub malam, 1 orang
ibu rumah tangga. Ketika indeepinterview, ibu rumah tangga mengatakan hanya
melakukan hubungan intim dengan suaminya saja. Perawat dengan sopan menganjurkan
agar suami melakukan pemeriksaan HIV AIDS, tetapi suami marah-marah.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip tindakan perawat pada kasus tersebut?
a. justice
b. veracity
c. autonomy
d. beneficence
e. non-maleficence

Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC
Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), Pada kasus, Perawat
komunitas melakukan pengkajian di suatu Dusun, mendapatkan 5
orang (40% laki-laki, 60% perempuan) menderita HIV AIDS (+).
Diantara 60% penderita HIV AIDS tersebut 2 orang bekerja di suatu
klub malam, 1 orang sebagai ibu rumah tangga. Ketika
indeepinterview, ibu rumah tangga penderita HIV AIDS mengatakan
hanya melakukan hubungan suami istri dengan suaminya saja.
Perawat dengan sopan menganjurkan agar suami ibu rumah
tangga penderita HIV AIDS tersebut untuk melakukan
pemeriksaan HIV AIDS, tetapi suami tersebut marah-marah.
Pahami dan ingat definisi dari 8 prinsip etik, yakni
1. Autonomy (kemandirian)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan
sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang
lain harus menghargainya.
2. Beneficence (berbuat baik)
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik
sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan
pelayanan keperawatan.
3. Justice (keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat
keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar
praktik dan hukum yang berlaku
4. Non-maleficence (tidak merugikan)
Prinsip ini berarti seorang perawat dalam melakukan
pelayanannya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan
tidak menimbulkan kerugian/ bahaya/cedera fisik dan psikologis
pada klien
5. Vefacity (kejuruan)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat saja, namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar
klien mengerti.
6. Videlity (menepati janji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus
memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya
kepada orang lain
7. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi
klien
8. Accaountability (akuntabilitas
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Maka jawaban yang tepat adalah, d, Karena Beneficence (Berbuat
Baik)
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai
dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan pelayanan
keperawatan.
Contoh; Perawat dengan sopan menganjurkan agar suami ibu
rumah tangga penderita HIV AIDS tersebut untuk melakukan
pemeriksaan HIV AIDS, tetapi suami tersebut marah-marah.
Meskipun perawat mendapati suami penderita HIV tersebut marah,
perawat harus menyampaikan dg tujuan agar bila suaminya ternyata
(+) bisa mendapatkan pengobatan yang tepat, sehingga Perawat
Harus BERBUAT BAIK agar istri dan suami tersebut diharapkan
dapat diobati dg TEPAT karena adanya kepatian diagnosis yang
tepat.

ID soal 5 103
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan edukasi dengan memutarkan video dan
mendemonstrasikan tentang cara cuci tangan dengan benar, sebagai bentuk pencegahan
penyakit diare pada kelompok anak jalanan. Perawat kemudian ingin mengevaluasi hasil
intervensi yang diberikan.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Kognitif anak tentang cara cuci tangan
b. Terjadinya interaksi anak selama edukasi
c. Bisa berkomunikasi anak dalam menanggapi proses edukasi
d. Kemampuan anak jalanan dalam berperilaku mempraktikan cuci tangan
e. Kemandirian belajar anak dengan temannya dalam memahami cuci tangan

Kunci Jawaban: D
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC

Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), Pertanyaan, Apakah evaluasi
perawat yang menunjukkan keberhasilan tindakan keperawatan
pada kasus diatas?
Kasus; Perawat komunitas melakukan edukasi dengan
memutarkan video dan mendemonstrasikan tentang cara cuci
tangan dengan benar, sebagai bentuk pencegahan penyakit diare pada
kelompok anak jalanan.
Konsep evaluasi keperawatan komunitas, bahwa evaluasi terdiri dari;
1) evaluasi proses (evaluasi yang dilakukan selama proses
berlangsung/ evaluasi formatif), 2) evaluasi dampak (evaluasi yang
berhubungan dengan dampak segera dari tindakan/ program terhadap
kelompok target, misalnya evaluasi pre-pos tindakan), evaluasi ini
juga disebut evaluasi sumatif, 3) evaluasi hasil (evaluasi berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai, bisa evaluasi jangka panjang maupun
jangka pendek).
Berdasarkan kata kunci berupa pertanyaan tentang evaluasi perawat
yang menunjukkan keberhasilan tindakan edukasi dengan memutar
video dan mendemonstrasikan cara mencuci tangan dengan benar
pada kasus diatas, maka merupakan evaluasi hasil dari edukasi.
Karena metode edukasi berupa pemutaran video dan demonstrasi
maka hasil yang ditujukan adalah kemampuan melakukan ulang
dengan benar dari media video dan praktik berupa demonstrasi cara
mencuci tangan dengan benar, sehingga jawagannya adalah, D yakni
kemampuan anak jalanan dalam berperilaku mempraktikan cuci
tangan.

ID soal 6 104
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan interview secara daring, didapatkan data 1 warga yang
terkonfirmasi covid (+). Warga tidak tahu cara pencegahan dan penularan Covid 19. Toma
(tokoh masyarakat) mengatakan warga biasa bepergian tanpa masker dan biasa tidak cuci
tangan dengan benar. Toma menjelaskan untuk mencegah penularan tetapi justru
dimusuhi

Pertanyaan soal
Apakah diagnosis defisit keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Kesehatan komunitas
b. Manajemen kesehatan
c. Pemeliharaan kesehatan
d. Pengetahuan masalah kesehatan
e. Pengetahuan pemeliharaan Kesehatan.

Kunci Jawaban: E
Referensi: Anderson, Elizabeth T. (2006) Buku Ajar Keperawatan Komunitas
Teori dan Praktek, Jakarta : EGC

Nama pembuat: Dr. Ns. MOCH. MAFTUCHUL HUDA, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Institusi/bagian: STIKES KARYA HUSADA KEDIRI / Keperawatan Komunitas
Pembahasan: Kata Kuncinya adalah (yang di bold), yang ditanyakan adalah
diagnosis keperawatan dari kasus diatas, maka Didapatkan data tidak
tahu cara pencegahan dan penularan Covid 19. Toma (tokoh
masyarakat) mengatakan warga biasa bepergian tanpa masker dan
biasa tdk cuci tangan dengan benar. Sudah terdapat 1 warga yang
terkonformasi (+) covid, karena tanpa ada keluhan sehingga masih
beraktifitas seperti biasanya.
Definisi dari item jawaban; a) defisit kesehatan komunitas adalah ada
masalah kesehatan/ faktor risiko yang dapat mengganggu
kesejahteraan kelompok, tidak sesuai karena tidak muncul masalah
kesehatan/ faktor risiko. b) defisit manajemen kesehatan adalah
turunan dari diagnosis tentang manajemen kesehatan tidak efektif
yang artinya pola pengaturan dan penanganan masalah kesehatan
sehari2 tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang
diharapkan, sedangkan defisit manajemen kesehtan berarti penurunan
kemampuan pengaturan masalah kesehatan. c) defisit pemeliharaan
kesehatan merupakan turunan dari diagnosis pemeliharaan
kesehatan tidak efektif, artinya ketidakmampuan mengidentifikasi,
mengelola, dan atau menemukan bantuan, sedangkan defisit
pemeliharaan kesehatan berarti penurunan kemampuan
mengidentifikasi, mengelola dan atau menemukan bantuam. d) defisit
pengetahuan masalah kesehatan merupakan turunan dari diagnosis
kesiapan peningkatan pengetahuan, artinya pengembangan
informasi kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik cukup
untuk memenuhi kesehatan dan dapat ditingkatkan, sedangkan defisit
pengetahuan masalah kesehatan merupakan penurunan kemampuan
kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik cukup untuk
memenuhi masalah kesehatan. e) defisit pengetahuan pemeliharaan
kesehatan adalah kurang informasi kognitif tetkait dg topik tertentu,
artinya tidak tahu tentang cara pencegahan penularan Covid 19,
seperti bepergian tanpa masker, tidak cuci tangan dengan benar, ada
yang terconvirmasi (+) tetapi masih beraktifitas seperti biasa (tidak
melakukan isolasi mandiri).
Sehingga jawaban yang benar adalah e) Defisit pengetahuan
pemeliharaan kesehatan.
Nomor 105
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & nyaman/ Aktivitas
& istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem endokrin / Sistem
pencernaan dan hepatobilier/ Sistem muskuloskeletal / Sistem integumen/
Sistem perkemihan / Sistem reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan/ Kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 45 tahun diantar ke IGD dengan keluhan demam. Hasil
pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 68 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit,
suhu 38,9 oC. Keluarga pasien marah kepada perawat IGD karena merasa sudah lama
menunggu dan melihat perawat tersebut mendahulukan pasien lain yang baru datang.
Perawat kemudian menjelaskan bahwa pasien yang masuk ke IGD akan dilakukan triase.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. justice
b. autonomy
c. beneficience
d. veracity
e. fidelity

Kunci Jawaban A
Kata Kunci ▪ Seorang laki-laki, usia 45 tahun diantar ke IGD dengan keluhan
demam
▪ Perawat tersebut mendahulukan pasien lain yang baru datang
▪ Perawat menjelaskan bahwa pasien yang masuk ke IGD akan
dilakukan triase
Pembahasan Pembahasan soal 01
Pada kasus tersebut prinsip etik yang diterapkan perawat adalah
justice → bersikap adil dan tidak membeda-bedakan perlakuan
terhadap pasien, karena pelayanan kesehatan di IGD mengacu pada
triase dengan memprioritaskan pasien berdasarkan kondisi
kegawatdaruratan serta mengancam nyawa.
Referensi ▪ Amelia, N. (2013). Prinsip Etika Keperawatan. Yogyakarta: D-
Medika
▪ Haryono, Rudi. (2013). Etika Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Nama pembuat Widyadari Prasetyaningrum, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi STIK Immanuel Bandung

Nomor 106
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & nyaman/ Aktivitas
& istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem endokrin / Sistem
pencernaan dan hepatobilier/ Sistem muskuloskeletal / Sistem integumen/
Sistem perkemihan / Sistem reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan/ Kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 25 tahun dirawat di ICU dengan diagnosis post Open Reduction
Internal Fixation. Hasil pemeriksaan: TD 110/90 mmHg, frekuensi nadi 78 x/menit,
frekuensi napas 22 x/menit; kesadaran composmentis. Pasien akan dilakukan
pemeriksaan darah lengkap tanpa diberi tahu terlebih dahulu.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. justice
b. autonomy
c. beneficience
d. veracity
e. fidelity

Kunci Jawaban B
Kata Kunci ▪ Pasien akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap tanpa diberi
tahu terlebih dahulu
Pembahasan Pembahasan soal 02
Pada kasus tersebut perawat melanggar etik autonomy yaitu tidak
menghargai hak pasien dengan tidak memberi kesempatan kepada
pasien untuk mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan
dilaksanakan (meminta persetujuan).
Referensi ▪ Amelia, N. (2013). Prinsip Etika Keperawatan. Yogyakarta: D-
Medika
▪ Haryono, Rudi. (2013). Etika Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Nama pembuat Widyadari Prasetyaningrum, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi STIK Immanuel Bandung

Nomor 107
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & nyaman/ Aktivitas
& istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem endokrin / Sistem
pencernaan dan hepatobilier/ Sistem muskuloskeletal / Sistem integumen/
Sistem perkemihan / Sistem reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan/ Kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 52 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Hasil
pemeriksaan: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit,
nyeri dada berupa rasa tertekan di daerah retrosternal yang menjalar ke lengan kiri, leher
dan bahu. Perawat akan memasang EKG monitor. Sebelumnya perawat menjelaskan
tujuan, alat, prosedur dan menanyakan persetujuan pasien sebelum dilakukan tindakan.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. justice
b. autonomy
c. beneficience
d. veracity
e. fidelity

Kunci Jawaban B
Kata Kunci ▪ Perawat akan memasang EKG monitor.
▪ Sebelumnya perawat menjelaskan tujuan, alat, prosedur dan
menanyakan persetujuan pasien sebelum dilakukan tindakan.
Pembahasan Pembahasan soal 03
Pada kasus tersebut perawat menjelaskan tujuan, alat, prosedur dan
menanyakan persetujuan pasien sebelum dilakukan tindakan. Prinsip
etik yang diterapkan perawat adalah autonomy karena memberi
kesempatan kepada pasien untuk mengambil keputusan terhadap
tindakan yang akan dilaksanakan (meminta persetujuan).
Referensi ▪ Amelia, N. (2013). Prinsip Etika Keperawatan. Yogyakarta: D-
Medika
▪ Haryono, Rudi. (2013). Etika Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Nama pembuat Widyadari Prasetyaningrum, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi STIK Immanuel Bandung

Nomor 108
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & nyaman/ Aktivitas
& istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem endokrin / Sistem
pencernaan dan hepatobilier/ Sistem muskuloskeletal / Sistem integumen/
Sistem perkemihan / Sistem reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan/ Kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 20 tahun, diantar ke IGD karena nyeri pada paha. Hasil
pemeriksaan: terdapat bengkak pada femur, CRT 1 detik, skala nyeri 7 (NRS 0-10), pasien
tampak bersikap protektif; TD 110/90 mmHg, frekuensi nadi 76 x/menit, frekuensi napas
28 x/menit, GCS 15.

Pertanyaan soal
Apakah label triage START yang tepat diberikan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. minor
b. delayed
c. immediate
d. deceased
e. expectant

Kunci Jawaban B
Kata Kunci ▪ Terdapat bengkak pada femur, CRT 1 detik, skala nyeri 7 (NRS 0-
10), pasien tampak bersikap protektif; TD 110/90 mmHg,
frekuensi nadi 76 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, GCS 15.
Pembahasan Pembahasan soal 04
▪ Berdasarkan triage START:
Respirations: yes, frekuensi napas 28 x/menit
Perfusion: frekuensi nadi 76 x/menit, CRT 1 detik
Mental Status: GCS 15 (E4,V5,M6) → dapat mengikuti perintah
sederhana
Sehingga label triage START yang paling tepat diberikan adalah
label delayed.
Referensi Wongkar, M.F. (2015). Keterampilan Perawatan Gawat Darurat dan
Medical Bedah: untuk Instruktur dan Mahasiswa Keperawatan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Nama pembuat Widyadari Prasetyaningrum, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi STIK Immanuel Bandung

Nomor 109
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & nyaman/ Aktivitas
& istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem endokrin / Sistem
pencernaan dan hepatobilier/ Sistem muskuloskeletal / Sistem integumen/
Sistem perkemihan / Sistem reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan/ Kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 30 tahun, dibawa ke IGD karena tidak sadar. Hasil pemeriksaan:
terdapat luka pada kepala dan pipi kiri, retraksi dinding dada, terdengar gurgling,
perdarahan aktif pada kaki kiri, akral dingin, CRT 5 detik, membuka mata karena
rangsangan nyeri, bingung, melokalisir nyeri; TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 56
x/menit, frekuensi napas 30x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah label triage yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. hijau
b. kuning
c. merah
d. biru
e. hitam

Kunci Jawaban C
Kata Kunci ▪ luka pada kepala dan pipi kiri, retraksi dinding dada, terdengar
gurgling, perdarahan aktif pada kaki kiri, akral dingin, CRT 5
detik, GCS 11 (E:2,V:4,M:5)
Pembahasan Pembahasan soal 05
▪ Didapatkan bahwa pasien mengalami masalah pada:
Airway: terdengar gurgling
Breathing: retraksi dinding dada, frekuensi napas 30x/menit
Circulation: perdarahan aktif pada kaki kiri, akral dingin, CRT 5
detik
Disability: GCS 11 → Cedera Kepala Sedang
Pasien mengalami kondisi yang mengancam nyawa dan fungsi
vital sehingga label triage yang paling tepat diberikan adalah label
merah.
Referensi Wongkar, M.F. (2015). Keterampilan Perawatan Gawat Darurat dan
Medical Bedah: untuk Instruktur dan Mahasiswa Keperawatan.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Nama pembuat Widyadari Prasetyaningrum, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi STIK Immanuel Bandung

Nomor 110
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan &.elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & nyaman/ Aktivitas
& istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem endokrin / Sistem
pencernaan dan hepatobilier/ Sistem muskuloskeletal / Sistem integumen/
Sistem perkemihan / Sistem reproduksi/ Sistem penginderaan/ Pelayanan
kesehatan/ Kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat sedang dinas di IGD, tiba-tiba datang 5 pasien secara bersamaan dengan
kondisi Pasien A: laki-laki, umur 42 tahun, riwayat penyakit jantung mengeluh nyeri dada,
Pasien B: laki-laki, umur 24, mengeluh sesak napas, Pasien C: perempuan, umur 32 tahun,
mengalami fraktur tertutup pada metatarsal, Pasien D: perempuan, umur 17 tahun,
mengeluh mual dan muntah sebanyak 3 kali dan Pasien E: laki-laki, 60 tahun, tidak sadar
serta tidak berespon terhadap rangsang nyeri.

Pertanyaan soal
Manakah pasien dengan prioritas penangan segera pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. pasien A
b. pasien B
c. pasien C
d. pasien D
e. pasien E

Kunci Jawaban E
Kata Kunci ▪ Pasien E (laki-laki, 60 tahun, tidak sadar serta tidak berespon
terhadap rangsang nyeri)
Pembahasan Pembahasan soal 06
▪ Didapatkan bahwa pasien mengalami masalah pada: Airway,
Breathing, Circulation dan Disability ditandai dengan penurunan
kesadaran yang belum teridentifikasi
Sehingga pasien yang harus mendapatkan prioritas penangan
segera adalah pasien E.
Referensi AIPNI. (2018). Sinersi hadirkan sukses uji Kompetensi Ners
Indonesia. Jakarta: AIPNI.
Nama pembuat Widyadari Prasetyaningrum, S.Kep., Ners., M.Kep
Institusi STIK Immanuel Bandung

Nomor 111
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 37 tahun G3P2A0, usia kehamilan 37 mg, datang ke UGD
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut. Hasil pemeriksaan : TD 110/80 mmHg,
frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi pernafasan 16x/mnt, TFU 2 jari dibawah prosesus
xypoideus, letak kepala, tunggal, DJJ 140x/menit. Uterus berkontraksi setiap 10 menit
dengan lama 30 detik dan ada blood slim

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat, pada kasus tersebut diatas?

Jawaban:
A. Memantau kemajuan persalinan
B. Menentukan pembukaan servik
C. Menyiapkan alat pertolongan persalinan
D. Menentukan posisi yang nyaman untuk ibu
E. Memberikan penyuluhan tentang adaptasi ibu saat persalinan

Kunci Jawaban B
Kata Kunci Uterus berkontraksi setiap 10 menit dengan lama 30 detik dan ada
blood slim
Pembahasan Kontraksi yang sudah teratur dan keluar blood slim menunjukkan
tanda dimulainya persalinan, sehingga harus dilakukan VT untuk
menentukan adanya pembukaan servik
Referensi Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004). Buku Ajar
KeperawatanMaternitas. Jakarta: EGC
Nama pembuat Dhiana Setyorini
Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 112
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 37 tahun G3P2A0, usia kehamilan 37 mg, datang ke UGD
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut. Hasil pemeriksaan : TD 110/80 mmHg,
frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi pernafasan 16x/mnt, TFU 2 jari dibawah prosesus
xypoideus, letak kepala, tunggal, DJJ 140x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah faktor yang menyebabkan terjadinya nyeri pada kasus tersebut diatas?

Jawaban:
A. Kontraksi uterus
B. Pembukaan servik
C. Kurangnya oksigen pada uterus
D. Keluarnya blood slim
E. Kurangnya pengetahuan tentang adaptasi ibu saat persalinan

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Uterus berkontraksi setiap 10 menit dengan lama 30 detik dan ada
blood slim
Pembahasan Kontraksi uterus menyebabkan uterus kekurangan Oksigen. Oksigen
yg rendah menyebabkan rasa nyeri.
Referensi Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004). Buku Ajar
KeperawatanMaternitas. Jakarta: EGC
Nama pembuat Dhiana Setyorini
Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 113
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 27 tahun G2P1A0, usia kehamilan 42 mg, datang ke UGD
Rumah Sakit dengan keluhan cemas karena belum melahirkan. Ibu juga mengatakan
belum pernah merasakan nyeri dan keras diperutnya. Hasil pemeriksaan : TD 90/60
mmHg, frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi pernafasan 20x/mnt, TFU setinggi pertengahan
pusat dan prosesus xypoideus, letak kepala, tunggal, DJJ 140x/menit. Perkiraan berat
janin 2500 gram.

Pertanyaan soal
Apakah yang menyebabkan terjadinya tidak adanya kontraksi pada kasus tersebut diatas?

Jawaban:
A. Berat badan janin yang kecil
B. Tekanan darah yang rendah
C. TFU yang terlalu tinggi
D. Belum adanya hormone Oksitosin
E. Kecemasan pada ibu

Kunci Jawaban D
Kata Kunci Ibu juga mengatakan belum pernah merasakan nyeri dan keras
diperutnya.
Pembahasan Proses terjadinya kontraksi uterus adalah karena menurunnya
hormone estrogen dan progesterone yang menyebabnya
meningkatnya hormone oksitosin.
Referensi Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004). Buku Ajar
KeperawatanMaternitas. Jakarta: EGC
Nama pembuat Dhiana Setyorini
Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 114
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 39 mg, datang ke UGD
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut. Ibu juga mengatakan nyeri perut terasa setiap 10
menit dengan durasi 35 detik. Hasil pemeriksaan: TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi
100x/mnt, frekuensi pernafasan 20x/mnt, TFU setinggi 2 jari dibawah prosesus xypoideus,
letak kepala, tunggal, DJJ 140x/menit dan kontraksi uterus terjadi setiap 10 menit dengan
durasi 35 detik serta keluar blood slim. Perkiraan berat janin 3200 gram.

Pertanyaan soal
Apakah yang harus dilakukan perawat pada kasus tersebut diatas?

Jawaban:
A. Melakukan observasi tanda tanda vital
B. Memeriksa pembukaan serviks
C. Observasi kemajuan persalinan
D. Menjelaskan tentang proses persalnan
E. Menyiapkan peralatan pertolongan persalinan

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Kontraksi uterus terjadi setiap 10 menit dengan durasi 35 detik serta
keluar blood slim.
Pembahasan Kontraksi uterus yang teratur dan keluarnya blood slim adalah tanda
terjadinya proses persalinan, untuk memantau kemajuanpersalinan
harus dilakukan onservasi kemajuan persalinan
Referensi Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004). Buku Ajar
KeperawatanMaternitas. Jakarta: EGC
Nama pembuat Dhiana Setyorini
Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya
Nomor 115
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu datang ke klinik
KIA dengan keluhan nyeri, keluar lendir, dan darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan:
kontraksi 3x/ 10’/50”, DJJ 140x/menit, pembukaan serviks 10 cm, ketuban belum pecah,
keluar lendir dan darah pervaginam.

Pertanyaan soal
Apakah yang harus dilakukan perawat pada kasus tersebut diatas?

Jawaban:
A. Anjurkan Teknik relaksasi napas dalam.
B. Jelaskan persiapan persalinan.
C. Berikan makan dan minum.
D. Atur posisi bersalin.
E. Ajarkan cara meneran.

Kunci Jawaban D
Kata Kunci Kontraksi uterus terjadi setiap 10 menit dengan durasi 35 detik serta
keluar blood slim.
Pembahasan Dari data didapatkan pembukaan sudah lengkap sehingga langkah
selanjutkan yang harus kita lakukan adalah mengatur posisi pasien
bersalin yang nyaman sesuai keinginan pasien.
Referensi Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004). Buku Ajar
KeperawatanMaternitas. Jakarta: EGC
Nama pembuat Dhiana Setyorini
Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 116
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Perempuan, Umur 28 tahun, P1 A0 Melahirkan di Puskesmas PONED 2 jam
yang lalu. Hasil Pemeriksaan : TD : 120/ 80 MmHg, Nadi 70 kali/menit, Suhu 36,5ºC.
Pertanyaan Soal :
Apakah periode pasca partum pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. immediate puerperium
B. early puerperium
C. later puerperium
D. remote puerperium
E. intermedial puerperium
Kunci Jawaban A

Kata Kunci
Melahirkan di Puskesmas PONED 2 jam yang lalu
Pembahasan Jawabannya A karena klien berada pada masa pemulihan 0 – 24
jam pascapartum) yang disebut Puerperium dini (immediate
puerperium).
Periode Pascapartum terbagi menjadi 3 yaitu Puerperium dini
(immediate puerperium), Puerperium intermedial (early puerperium)
dan Remote puerperium (later puerperium). Pada kasus ini Pilihan
B.tidak. karena early puerperium atau puerperium intermedial
adalah periode 1-7 hari; Pilihan C tidak remote puerperium (later
puerperium) adalah periode yang dibutuhkan ibu untuk pulih
kembali secara sempurna 1- 6 minggu pascapartum
Referensi Astari,A.M, 2022. Asuhan Keperawatan Maternita Pascapartum,
EGC, Jakarta

Nama pembuat Dr. Ina Debora Ratu Ludji, SKp., M.Kes

Institusi Poltekkes Kemenkes Kupang

Nomor 117
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang Perempuan, umur 25 tahun, P1 A0 Pascapartum hari ke 1. Hasil Pemeriksaan :


TD 120/88, Lochea rubra, Pasien mengeluh sedikit mulas pada perut bagian bawah.
Pertanyaan Soal :
Bagaimanakah kondisi tinggi fundus uteri pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Uterus teraba lunak 1- 2 jari di atas umbilikus
B. Uterus teraba keras 1- 2 jari di atas umbilikus
C. Uterus teraba lunak setinggi umbilikus
D. Uterus teraba keras setinggi umbilikus
E. Uterus teraba lunak 1-2 jari di bawah umbilikus
Kunci Jawaban D

Kata Kunci Pascapartum hari ke 1.


lochea rubra
Pembahasan Jawabannya D karena klien berada pada masa pemulihan 24 jam
pertama pascapartum) tinggi fundus uteri akan menurun 1-2 cm tiap
24 jam. Tinggi fundus uteri mencapai kurang lebih 1 cm diatas
umbilicus dalam waktu 12 jam pertamam kemudian turun 1-2 cm tiap
24 jam sehingga di umbilicus.
Pada hari keenam pascapartum berada pada pertengahan umbilkus
dan simphisis pubis. Pada hari ke 10 uterus tidak teraba lagi

Referensi Astari,A.M, Kurniawati,D, Ratu Ludji, ID, et all. 2022. Asuhan


Keperawatan Maternita Pascapartum, EGC, Jakarta

Nama pembuat Dr. Ina Debora Ratu Ludji, SKp., M.Kes

Institusi Poltekkes Kemenkes Kupang

Nomor 118
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang Perempuan, umur 18 tahun, P1 A0 Pascapartum hari ke 2 Hasil Pemeriksaan :
TD 110/80, Ibu mengeluh sedih, gelisah, uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang
jelas, ibu belum bisa menyesuaikan diri dengan peran barunya sebagai ibu.
Pertanyaan Soal :
Apakah kondisi yang dialami oleh klien ?

Pilihan Jawaban :
A. Depresi post partum
B. Postpartum blues
C. Psikosis pascapartum
D. Ansietas
E. Harga diri rendah

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Pascapartum hari ke 2; Ibu mengeluh sedih, gelisah, uring-uringan


dan khawatir tanpa alasan yang jelas, ibu belum bisa menyesuaikan
diri dengan peran barunya sebagai ibu
Pembahasan Jawabannya B karena Postpartum blues adalah jenis ganguan
psikologis yang paling ringan dan berlangsung beberapa hari saja
dengan gejala yang ditunjukkan adalah berupa perasaan sedih,
gelisah, uring-uringan dan khawatir tanpa alas an yang jelas. Ibu
dapat pulih kembali dan menyesuaikan diri dengan peran barunya
secara perlahan-lahan
Jawaban A. Tidak karena : Depresi postpartum : depresi pascapartum
lebih tinggi dari postpartum blues. Ibu mengalami kesulitan tidur.
Dapat terjadi selam 2 minggu hingga satu tahun setelah melahirkan

Psikosis pascapartum merupakan gannguan psikosis yang paling


parah/ dapat mengalami halusinasi dan keinginan suicide.

Jawaban D : Ansistas adalah kecemasan umum


Jawaban E. Tidak sesuai

Referensi Astari,A.M, Kurniawati,D, Ratu Ludji, ID, et all. 2022. Asuhan


Keperawatan Maternita Pascapartum, EGC, Jakarta

Nama pembuat Dr. Ina Debora Ratu Ludji, SKp., M.Kes

Institusi Poltekkes Kemenkes Kupang

Nomor 119
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang Perempuan, umur 38 tahun, P4 A0 Melahirkan di Puskesmas PONED. , setelah


2 jam post partum perawat melakukan pemeriksaan uterus tidak berkontraksi perdarahan
dari jalan lahir, TD 90/60 mmhg, suhu, 36,5ºC, perdarahan leih kurang 1000 cc. Nadi 85
x/menit
Pertanyaan Soal :
Apakah diagnosis pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Atonia uteri
B. Retentio placenta
C. Solutio plasenta
D. Inversi uteri
E. Prolaps uteri

Kunci Jawaban A

Kata Kunci uterus tidak berkontraksi, perdarahan > 500 cc


Pembahasan Jawabannya A. karena kondisi uterus tidak berkontraksi sehingga
mengakibatkan perdarahan. Faktor risiko usia > 35 tahun, multipara

B tidak.Karena Retentio placenta adalah plasenta belum lahir hingga


atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hal ini disebabkan
karena plasenta belum lepas dari dinding uterus atau plasenta sudah
lepas, akan tetapi belum dilahirkan
C Tidak Karena Solutio placenta adalah terlepasnya sebagian atau
keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya setelah kehamilan
20 minggu dan sebelum janin lahir.
D Inversio uteri adalah bagian atas uterus memasuki kovum uteri,
sehingga tundus uteri sebelah dalam menonjol kedalam kavum uteri.
Peristiwa ini terjadi tiba-tiba dalam kala III atau segera setelah
plasenta keluar.
E. Prolaps uteri adalah kondisi ketika rahim turun hingga menonjol
keluar vagina. Kondisi ini terjadi akibat melemahnya otot dan jaringan di
sekitar panggul sehingga tidak mampu menyangga rahim.
Referensi Astari,A.M, Kurniawati,D, Ratu Ludji, ID, et all. 2022. Asuhan
Keperawatan Maternita Pascapartum, EGC, Jakarta

Nama pembuat Dr. Ina Debora Ratu Ludji, SKp., M.Kes

Institusi Poltekkes Kemenkes Kupang

Nomor 120
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang Perempuan, umur 25 tahun, P1 A0 melahirkan bayi di Puskesmas PONED


pada pk. 10.00 . Bayi lahir normal dengan PB 50 cm dan BB 3500 gram. Hasil
pemeriksaan datang ke Puskesmas dengan keluhan : ASI kurang dan tidak bisa menyusui
bayinya. Hasil pemeriksaan : Bayi menangis kuat, kulit kemerahan, pergerakan aktif.. Pk
11.00 wita dilakukan suntik vitamin K1 .
Pertanyaan Soal :
Kapankah waktu yang tepat untuk penyuntikan Immunisasi HB 0 ?
Pilihan Jawaban :

A. 10.30
B. 11.00
C. 11.30
D. 12.00
E. 12.30
Kunci Jawaban D

Kata Kunci Pk 11.00 dilakukan suntik vitamin K1 .


Pembahasan Jawabannya D. 11.00 wita diberi Vitamin K1. Satu jam setelah
pemerian Vit K1 adalah pemberian Immunisasi Hep B0 yaitu jam
12.00

Referensi Astari,A.M, Kurniawati,D, Ratu Ludji, ID, et all. 2022. Asuhan


Keperawatan Maternita Pascapartum, EGC, Jakarta

Nama pembuat Dr. Ina Debora Ratu Ludji, SKp., M.Kes

Institusi Poltekkes Kemenkes Kupang

Nomor 121
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Anak R usia 6 bulan mengalami kelainan jantung bawaan sejak lahir. Saat ditanya di Poli
anak, Ibu mengatakan bahwa anaknya sering terlihat sesak saat menyusu. Hasil
pemeriksaan fisik: Suhu 37,2°C, denyut nadi 110 x/menit, nafas 50 x/menit. Anak
didiagnosa VSD. Diagnosis keperawatan: Risiko penurunan curah jantung.
Apa kriteria evaluasi yang tepat pada kasus di atas ?
A. Suhu 36,5°C-37,5°C
B. Pernafasan 30 x/menit
C. Denyut nadi 90 x/menit
D. Capilary refill < 2 detik
E. Heart rate 150 x/menit

Kunci Jawaban E. Heart rate 150 x/menit

Kata Kunci Risiko penurunan curah jantung

Pembahasan VSD adalah kelainan jantung bawaan yang asianotik. Anak sering
mengalami sesak saat menyusu dan aktifitas yang berlebih.
Oksigenasi harus dipantau untuk menghindari terjadinya kesulitan
nafas yang akhirnya memicu terjadinya apneu. Risiko penurunan
curah jantung berisiko mengalami pemompaan jantung yang tidak
adekut untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh. Salah satu
indikator yang bisa diobservasi adalah dari perubahan frekuensi
jantung.

Referensi Madiyono B. Tatalaksana masalah kardiologi anak : Bagian I.


Klasifikasi dan tatalaksana penyakit jantung bawaan. Sari Pediatri
1994;2:57-65

Tim POKJA SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia.Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 122
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 5 tahun sedang dirawat di Ruang Anak dengan keluhan diare sejak 3
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: Nadi lemah, suhu badan 38°C. mata cowong dan turgor
kulit menurun. Apakah diagnosa keperawatan untuk kasus di atas ?
A. Risiko hypovolemia
B. Risiko ketidakseimbangan cairan
C. Hipovolemia
D. Hipervolemia
E. Risiko ketidakseimbangan elektrolit

Kunci Jawaban C. Hipovolemia

Kata Kunci diare sejak 3 hari, Nadi lemah, suhu badan 38°C. mata cowong dan
turgor kulit menurun
Pembahasan Kondisi hypovolemia adalah penurunan volume cairan intravaskuler,
interstisial, dan atau intraseluler. Kondisi diare menyebabkan anak
kehilangan cairan yang menyebabkan volume cairan dalam sel,
pembuluh darah menjadi berkurang dan memberikan tanda-tanda
dehidrasi seperti frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, turgor kulit menurun.

Referensi Tim POKJA SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia.Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 123
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi usia 3 hari dirawat dalam inkubator di Ruang Bayi. Bayi lahir premature
dengan usia kehamilan 34 minggu. Berat Lahir 2.200 gram dan berat bayi sekarang 2.150
gram. Hasil pemeriksaan: Suhu tubuh 36,3°C, akral dingin, denyut nadi 130 x/menit,
pernafasan 55 x/menit. Box bayi berada tepat di bawah AC ruangan. Apa yang
menyebabkan bayi mengalami penurunan suhu tubuh ?
A. Proses kondensasi
B. Proses konduksi
C. Proses konveksi
D. Proses Radiasi
E. Proses evaporasi

Kunci Jawaban C. Proses konveksi

Kata Kunci Bayi ditempatkan di bawah AC


Pembahasan Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi
terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi atau ditempatkandi
dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas.
Kehilangan panas juga terjadi jika ada aliran udara dingin dari kipas
angin,
hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin ruangan.
Referensi Depkes. 2010. Pelayanan Kesehatan neonates essensial. Jakarta:
Depkes.
Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 124
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 3 tahun 3 bulan dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya karena
mengeluh sesak dan sukar bernafas. Ketika diperiksa nafasnya 50 kali permenit, nadi 70
kali permenit, suhunya 37,4°C. Anak rewel dan minta digendong terus. Kondisi apakah
yang sedang dialami oleh anak ?
A. Nafas normal
B. Nafas cepat
C. Nafas lambat
D. Panas
E. Bradikardia

Kunci Jawaban B. Nafas cepat

Kata Kunci nafasnya 50 kali permenit


Pembahasan Anak usia 3 tahun 3 bulan mempunya frekuensi nafas normal
Referensi Depkes. 2009. Pelayanan Kesehatan anak di Rumah Sakit. Jakarta:
Depkes.
Depkes. 2018. Bagan MTBS. Jakarta:Depkes

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 125
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi baru lahir sedang dirawat di Ruang Bayi . Bayi belum BAB sudah 24 jam.
Ketika diperiksa lebih lanjut perut kembung, serta bayi rewel. Bayi tidak mau menyusu,
setiap diberi minum, bayi muntah. Tindakan apa yang dilakukan oleh perawat dalam
kasus di atas ?
A. Memberikan minum lewat cup feeding
B. Memberikan minum lewat OGT
C. Bayi sementara dipuasakan.
D. Bayi direncanakan untuk operasi
E. Bayi dilakukan pemeriksaan fisik

Kunci Jawaban C. Bayi sementara dipuasakan

Kata Kunci Bayi belum BAB sudah 24 jam, perut kembung, serta bayi rewel,
bayi muntah
Pembahasan Bayi baru lahir yang belum BAB selama 24-48 jam harus diwaspadai
adanya gangguan di saluran pembuangan yang bisa berupa hisprung,
atresia ani dll. oleh karena penting dipuasakan sementara sampai
ditemukan penyebabnya.
Referensi https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-
bayi-baru-lahir. diakses tanggal 4 Maret 2022 jam 21.30

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 126
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang bayi baru lahir dirawat di Ruang Bayi. Bayi lahir dengan BB 3000 kg PB 45 cm.
Bayi lahir langsung menangis dengan nilai Apgar Score 7-8. Setelah diperiksa dicurigai
bayi dicurigai mengalami atresia ani. Tindakan apa yang dilakukan oleh perawat ?
A. Observasi tanda-tanda vital
B. Memberikan obat pencahar
C. Merencanakan operasi pembuatan anus
D. Observasi eliminasi BAB dalam 24-48 jam
E. Observasi pemberian ASI langsung ke ibunya

Kunci Jawaban D. Observasi eliminasi BAB dalam 24-48 jam

Kata Kunci bayi dicurigai mengalami atresia ani


Pembahasan Atresia ani, yang kini dikenal sebagai malformasi anorektal (MAR)
adalah suatu kelainan kongenital yang menunjukkan keadaan tanpa
anus atau dengan anus yang tidak sempurna. Atresia ani ditandai
dengan bayi tidak bisa BAB selama 24-48 jam pertama setelah lahir .
Untuk itu perlu dilakukan pemantauan eliminasi BAB
Referensi Lokananta, I & Rochadi. 2017. Malformasi Anorektal.
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/12
65. VOL. 22 NO. 58 JANUARI-APRIL 2016
Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 127
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Anak R usia 6 bulan mengalami kelainan jantung bawaan sejak lahir. Saat ditanya di Poli
anak, Ibu mengatakan bahwa anaknya sering terlihat sesak saat menyusu. Hasil
pemeriksaan fisik: Suhu 37,2°C, denyut nadi 110 x/menit, nafas 50 x/menit. Anak
didiagnosa VSD. Diagnosis keperawatan: Risiko penurunan curah jantung.
Apa kriteria evaluasi yang tepat pada kasus di atas ?
A. Suhu 36,5°C-37,5°C
B. Pernafasan 30 x/menit
C. Denyut nadi 90 x/menit
D. Capilary refill < 2 detik
E. Heart rate 150 x/menit

Kunci Jawaban E. Heart rate 150 x/menit

Kata Kunci Risiko penurunan curah jantung

Pembahasan VSD adalah kelainan jantung bawaan yang asianotik. Anak sering
mengalami sesak saat menyusu dan aktifitas yang berlebih.
Oksigenasi harus dipantau untuk menghindari terjadinya kesulitan
nafas yang akhirnya memicu terjadinya apneu. Risiko penurunan
curah jantung berisiko mengalami pemompaan jantung yang tidak
adekut untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh. Salah satu
indikator yang bisa diobservasi adalah dari perubahan frekuensi
jantung.

Referensi Madiyono B. Tatalaksana masalah kardiologi anak : Bagian I.


Klasifikasi dan tatalaksana penyakit jantung bawaan. Sari Pediatri
1994;2:57-65
Tim POKJA SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia.Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 128
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 5 tahun sedang dirawat di Ruang Anak dengan keluhan diare sejak 3
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: Nadi lemah, suhu badan 38°C. mata cowong dan turgor
kulit menurun. Apakah diagnosa keperawatan untuk kasus di atas ?
A. Risiko hypovolemia
B. Risiko ketidakseimbangan cairan
C. Hipovolemia
D. Hipervolemia
E. Risiko ketidakseimbangan elektrolit

Kunci Jawaban D. Hipovolemia

Kata Kunci diare sejak 3 hari, Nadi lemah, suhu badan 38°C. mata cowong dan
turgor kulit menurun
Pembahasan Kondisi hypovolemia adalah penurunan volume cairan intravaskuler,
interstisial, dan atau intraseluler. Kondisi diare menyebabkan anak
kehilangan cairan yang menyebabkan volume cairan dalam sel,
pembuluh darah menjadi berkurang dan memberikan tanda-tanda
dehidrasi seperti frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, turgor kulit menurun.

Referensi Tim POKJA SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia.Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 129
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi usia 3 hari dirawat dalam inkubator di Ruang Bayi. Bayi lahir premature
dengan usia kehamilan 34 minggu. Berat Lahir 2.200 gram dan berat bayi sekarang 2.150
gram. Hasil pemeriksaan: Suhu tubuh 36,3°C, akral dingin, denyut nadi 130 x/menit,
pernafasan 55 x/menit. Box bayi berada tepat di bawah AC ruangan. Apa yang
menyebabkan bayi mengalami penurunan suhu tubuh ?
A. Proses kondensasi
B. Proses konduksi
C. Proses konveksi
D. Proses Radiasi
E. Proses evaporasi
Kunci Jawaban c.Proses konveksi

Kata Kunci Bayi ditempatkan di bawah AC


Pembahasan Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi
terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi atau ditempatkandi
dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas.
Kehilangan panas juga terjadi jika ada aliran udara dingin dari kipas
angin,
hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin ruangan.
Referensi Depkes. 2010. Pelayanan Kesehatan neonates essensial. Jakarta:
Depkes.
Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 130
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 3 tahun 3 bulan dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya karena
mengeluh sesak dan sukar bernafas. Ketika diperiksa nafasnya 50 kali permenit, nadi 70
kali permenit, suhunya 37,4°C. Anak rewel dan minta digendong terus. Kondisi apakah
yang sedang dialami oleh anak ?
A. Nafas normal
B. Nafas cepat
C. Nafas lambat
D. Panas
E. Bradikardia
Kunci Jawaban B. Nafas cepat

Kata Kunci nafasnya 50 kali permenit


Pembahasan Anak usia 3 tahun 3 bulan mempunya frekuensi nafas normal
Referensi Depkes. 2009. Pelayanan Kesehatan anak di Rumah Sakit. Jakarta:
Depkes.
Depkes. 2018. Bagan MTBS. Jakarta:Depkes

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Nomor 131
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi baru lahir sedang dirawat di Ruang Bayi . Bayi belum BAB sudah 24 jam.
Ketika diperiksa lebih lanjut perut kembung, serta bayi rewel. Bayi tidak mau menyusu,
setiap diberi minum, bayi muntah. Tindakan apa yang dilakukan oleh perawat dalam
kasus di atas ?
A. Memberikan minum lewat cup feeding
B. Memberikan minum lewat OGT
C. Bayi sementara dipuasakan.
D. Bayi direncanakan untuk operasi
E. Bayi dilakukan pemeriksaan fisik

Kunci Jawaban C. Bayi sementara dipuasakan


Kata Kunci Bayi belum BAB sudah 24 jam, perut kembung, serta bayi rewel,
bayi muntah
Pembahasan Bayi baru lahir yang belum BAB selama 24-48 jam harus diwaspadai
adanya gangguan di saluran pembuangan yang bisa berupa hisprung,
atresia ani dll. oleh karena penting dipuasakan sementara sampai
ditemukan penyebabnya.
Referensi https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-
bayi-baru-lahir. diakses tanggal 4 Maret 2022 jam 21.30

Nama pembuat Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns.Sp.Kep.An

Institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya

132
ID Soal1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardio vaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Bayi perempuan, umur 8 bulan, dibawa ibunya datang ke Puskesmas. Ibu mengatakan bab
bayinya encer dan berampas serta ada tidak darah dalam tinja yang dialami sejak 3 hari
yang lalu. frekuensi napas 32 x/menit, suhu 37,2 0C, mata tidak cekung. Pasien mau
minum dan turgor kulit kembali cepat. Perawat melakukan pengkajian berdasarkan MTBS

Pertanyaan soal
Apakah klasifikasi penyakit pada kasus tersebut berdasarkan MTBS?

Pilihan jawaban
A. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
B. Diare dengan dehidrasi berat
C. Disentri
D. Diare tanpa dehidrasi
E. Diare persisten berat

Kunci Jawaban: D
Referensi: (Sumber: Bagan MTBS 2019)

Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,


Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Pembahasan:

Fokuslah kepada klasifikasi diare dari MTBS, melihat option jawaban


diatas maka jawaban D adalah pilihan yang tepat
ID soal 2 133
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan&.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sitem integumen/
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak laki pada tanggal 5 maret 2022, dibawa ibunya datang ke Poli Tumbuh
Kembang. Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 4 Januari 2021 dengan keluhan anak
belum bisa berjalan dan belum bisa memanggil mama. Perawat akan melakukan
pengkajian tumbuh kembang anak.

Pertanyaan soal
Berapakah usia kronologis anak pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. 14 bulan
B. 15 bulan
C. 16 bulan
D. 17 bulan
E. 18 Bulan

Kunci Jawaban: C
Referensi: Depkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes RI
Nama pembuat Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Tanjung karang
Pembahasan Tanggal Tes Anak : 5 -4-2022
Tanggal Lahir Anak: 6 -1 -2021_
Usia kronologis Anak: 29 hari - 2 bulan- 1tahun
Jadi, usia anak adalah 1 tahun 2 bulan 29 hari,=I tahun 3 bulan=16
bulan
Melihat option diatas maka Jawaan C merupakan pilihan tepat

ID soal 3 134
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardio vaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Bayi perempuan umur 2 bulan datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan
imunisasi DPT. Ibu mengatakan belum mahami tentang penyakit yang dapat dicegah oleh
imunisasi DPT khususnya penyakit pertusis. Perawat menjelaskan pada ibu lalu
melakukan pemeriksaan fisik pada bayi. Hasil pemeriksaan suhu 36,80 C,. frekuensi nadi
125 x/menit, BB 4100 gram
Pertanyaan soal
Apakah gejala utama pada Difteri ?

Pilihan jawaban
a. Adanya penumpukan lendir (sektret) pada saluran napas
b. Demam dan keringat dingin pada malam hari, dan penurunan BB
c. Adanya selaput putih biru-biru pada tonsil
d. Panas, batuk pilek, kinjungtivitis, bercak kemerahan dan erupsi makropopular
yang menyeluruh
e. Kaku otot rahang , disertai kaku pada leher dan otot perut serta kesulitan menelan

Kunci Jawaban: C
Referensi: (Sumber: Buku ajar keperawatan anak kemenkes RI (2016)
Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,
Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Pembahasan: Jawaban A------Penyakit pertusis
Jawaban B, ----- penyakit TBC
Jawaban C , -----penyakit difteri
Jawaban D------ campak
Jawaban E ------ Tetanus

Melihat option jawaban diatas maka jawaban C adalah pilihan yang


tepat

ID soal 4 135
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan&.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sitem integumen/
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Bayi laki-laki, 2 hari dirawat diruang perinatologi dengan kulit tampak kuning, Hasil
pemeriksaan, frekuensi napas 34 kali/menit, BB 1950 gram ikterik dari kepala sampai
perut, kesadaran kompos mentis, dan reflek hisap menurun,

Pertanyaan soal
Berapakah derajat ikterik bayi tersebut menurut kramer?

Pilihan jawaban
a. 1
b. II
c. III
d. IV
e. V

Kunci Jawaban: B
Referensi: BukuAjar Keperawatan Pediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.


Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Tanjung karang
Pembahasan . Melihat option diatas maka Jawaban B merupakan pilihan tepat

ID soal 5 136
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardio vaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
anak perempuan usia 5 tahun dirawat di sebuah rumah sakit dengan diagnose fraktur tibia
1/3 sinistra sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan RR 24 x/menit, nadi
90x/menit. Suhu 37,1 0C. Hasil kolaborasi dengan dokter maka akan dilakukan
pemasangan cateter. Perawat menjelaskan tujuan, alat dan prosedur tidakan yang akan
dilakukan serta menanyakan persetujuan pasien sebelum dilakukan tindakan.
Pertanyaan soal
Apakah prinsip etis yang dilakukan perawat tersebut?
Pilihan jawaban
A. Otonomi
B. Veracity
C. Beneficiency
D. Fidelity
E. Confidentiality

Kunci Jawaban: A
Referensi: Amelia, N. (2013) Prinsip Etika Keperawatan. Edited by L.
Witjaksana. Jogjakarta: D-Medika.
Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,
Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Pembahasan: Ada 8 prinsip etis
Autonomi/otonomi
Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa individu bisa berfikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri contoh yang
tidakmemperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa
keadaannya baik padahal terdapat gangguan

Beneficience (berbuat baik)


Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan
begitu dapat mencegah kesalahan
Misalnya perawat menasehati tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan umum tapi menasehati untuk tidak dilakukan
karena alasan resiko resiko serangan jantung

Justice (keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan

Non Maleficence (Tidak merugikan)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya /cidera fisik dan
psikologis pada pasien. Contoh pasien menolak di tranfusi padahal
terjadi melena pada pasien. Akhirnya dokter mengintruksikan tranfusi
, akhirnya tranfusi darah tidak diberikan karena prinsip beneficence
walaupun situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip
nonmaleficince
.

Veracity (jejujuran)
Nilai ini untuk menyampaikan kebenaran kepada setiap klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti, informsi yang diberikan harus
akurat, komprehensif, dan objektif. Prinsip veracity berhubungan
kemampuan seseorag untuk mengatakan kebenaran

Fidelity (menepati janji)

Tanggung jawab seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan,


mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan. Untuk itu perawat harus memiliki komitmen menepati
janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain

Confidentiality (kerahasiaan )
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harusdijaga privasi klien .
Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna
keperluan pengobatan dan peingkatan kesehatan klien. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari

Accountability (akuntabilitas)

Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seseorang


profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas tanpa
terkecuali. Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri,
profesi, klien, sesama teman sejawat, karyawan dan masyarakat
Jika perawat salah memberikan obat kepada klien, perawat dapat
digugat oleh klien, yang menerima obat, dokter yang memberi
delegasi dan masyarakat menuntut kemampuan profesional

Dari data yang ada, melihat option jawaban diatas maka jawaban A
adalah pilihan yang tepat

Nomor 137
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual /nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaann/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 60 tahun, diagnosis post operasi Transurethral Resection of
the Prostate (TURP), dirawat di RS dengan keluhan BAK masih berdarah. Pasien akan
dilakukan tindakan irigasi kandung kemih. Perawat memberikan penjelasan dan
meminta persetujuan pasien sebelum tindakan tersebut dilakukan.

Pertanyaan soal (lead in):


Apakah aspek etik yang dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban (option) :


A. Justice
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Non maleficence

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Perawat memberikan penjelasan dan meminta persetujuan pasien
sebelum tindakan dilakukan

Pembahasan Terdapat 8 prinsip etik keperawatan. Salah satu prinsip etik dengan
pandangan bahwa pasien mampu mengambil keputusan sendiri untuk
memberikan persetujuan tindakan setelah mendapatkan penjelasan
secara jelas adalah Autonomy (C)

Referensi Ariga Asmara Reni. (2020). Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta:


Deepublish

Nama pembuat Kusniawati

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten

Nomor 138
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual /nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaann/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 50 tahun, dirawat di RS dengan keluhan sesak napas disertai
mual dan tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi
110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,9OC, tampak sesak napas, terdapat
retraksi interkosta, terdapat asites, sklera ikterik, conjunctiva anemis, tampak lemah,
kurus, TB 155 cm, BB sebelum sakit 50 kg, BB saat ini 45 kg.

Pertanyaan soal (lead in):


Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban (option) :


A. memandikan pasien
B. mengatur posisi semi fowler
C. memberikan kompres hangat di dahi
D. melakukan oral hygiene sebelum makan
E. menganjurkan pasien makan porsi kecil tapi sering

Kunci Jawaban B

Kata Kunci Keluhan sesak napas, frekuensi napas 28 x/menit, tampak sesak napas,
terdapat retraksi intercostal, terdapat asites
Pembahasan Untuk menjawab pertanyaan soal tindakan keperawatan prioritas, maka
terlebih dahulu harus menentukan masalah keperawatan utama pasien.
Berdasarkan data key word yang ada pada kasus maka masalah
keperawatan utama pasien adalah pola napas tidak efektif, sehingga
salah satu tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan yang
tercantum dalam option jawaban adalah mengatur posisi semi fowler
(B). Tindakan keperawatan lainnya dibutuhkan oleh pasien berdasarkan
data tambahan yang ada di vignete tetapi bukan merupakan tindakan
keperawatan prioritas bagi pasien tersebut.

Referensi Black Joyce. M & Jane Hokanse Hawks, (2014). Medical Surgical
Nursing vol 2. Jakarta: Salemba Medika

Nama pembuat Kusniawati

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten

Nomor 139
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual /nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaann/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 50 tahun, dirawat di RS dengan keluhan cepat lelah jika
beraktifitas. Hasil pemeriksaan: TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit,
frekuensi napas 24 x/menit, bengkak pada ekstremitas bawah, pitting edema derajat
II, terpasang nasal kanul 3 liter/menit, terpasang infus RL 20 tetes/menit, tampak
lemah, ADL dibantu di tempat tidur. Program terapi lasik 1 x 40 mg intravena.

Pertanyaan soal (lead in):


Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban (option) :


A. monitoring balance cairan
B. atur posisi kaki lebih tinggi
C. bantu ADL di tempat tidur
D. anjurkan tirah baring
E. batasi aktifitas

Kunci Jawaban A

Kata Kunci bengkak pada ekstremitas, pitting edema derajat II, terapi lasik 1 x 40
mg intravena
Pembahasan Untuk menjawab pertanyaan soal tentang intervensi keperawatan
prioritas, maka terlebih dahulu harus menentukan masalah keperawatan
utama pasien. Berdasarkan data key word yang ada pada kasus maka
masalah keperawatan utama pasien adalah hipervolemia, sehingga
salah satu intervensi keperawatan prioritas sesuai dengan yang
tercantum dalam option jawaban adalah monitoring balance cairan
(A), selain itu pasien mendapat terapi Lasik yang dapat menyebabkan
oliguri sehingga harus dipantau balance cairan. Intervensi keperawatan
lainnya dibutuhkan oleh pasien berdasarkan data tambahan yang ada di
vignete tetapi bukan merupakan intervensi keperawatan prioritas bagi
pasien tersebut.

Referensi Black Joyce. M & Jane Hokanse Hawks, (2014). Medical Surgical
Nursing vol 2. Jakarta: Salemba Medika

Nama pembuat Kusniawati

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten


Nomor 140
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual /nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaann/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 50 tahun, diagnosis asma, dirawat di RS dengan keluhan
sesak napas disertai batuk berdahak. Hasil pemeriksaan: frekuensi napas 30 x/menit,
suara napas wheezing, pernapasan cuping hidung, keadaan umum lemah. Perawat
akan melakukan tindakan nebulasi, perawat mengatur posisi pasien dan menyiapkan
alat nebulizer siap pakai.

Pertanyaan soal (lead in):


Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan perawat?

Pilihan jawaban (option) :


A. mengecek uap yang keluar
B. membersihkan mulut dan hidung
C. menganjurkan pasien tarik napas dalam
D. memasang masker oksigen ke wajah pasien
E. menganjurkan pasien menghirup uap yang keluar
Kunci Jawaban A

Kata Kunci Tindakan nebulasi, perawat sudah mengatur posisi pasien dan
menyiapkan alat nebulizer siap pakai.

Pembahasan Pertanyaan berupa apa langkah selanjutnya, hal ini menunjukkan


bahwa soal menanyakan tentang SOP tindakan, dalam kasus ini adalah
tindakan nebulasi. Mahasiswa harus mencari apa langkah terakhir yang
sudah dikerjakan oleh perawat yang tertuang dalam vignette. Dalam
vignette ini perawat sudah mengatur posisi pasien dan menyiapkan alat
nebulizer siap pakai, maka langkah selanjutnya adalah perawat harus
mengecek uap yang keluar sebelum masker nebulasi dipasang ke wajah
ke pasien. Option BCDE merupakan tahapan lebih lanjut setelah option
A.

Referensi Black Joyce. M & Jane Hokanse Hawks, (2014). Medical Surgical
Nursing vol 2. Jakarta: Salemba Medika

Nama pembuat Kusniawati

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten


Nomor 141
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual /nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaann/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 45 tahun, diagnosis efusi pleura, dirawat di RS dengan
keluhan sesak napas. Hasil pemeriksaan: terpasang Water Seal Drainage (WSD) hari
kedua, frekuensi napas 28 x/menit, tampak sesak napas, keadaan umum lemah,
undulasi tidak terlihat, drainage berwarna kuning sebanyak 50 cc.

Pertanyaan soal (lead in):


Apakah tindakan keperawatan segera yang dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban (option) :


A. mengganti set botol WSD
B. mengobservasi frekuensi napas
C. melakukan perawatan luka post WSD
D. mengecek adanya selang yang terlipat
E. melaporkan kepada dokter penanggungjawab

Kunci Jawaban D

Kata Kunci Terpasang WSD, frekuensi napas 28 x/menit, tampak sesak napas,
undulasi tidak terlihat

Pembahasan Hal penting yang harus diperhatikan pada pasien yang terpasang WSD
adalah ada tidaknya undulasi. Undulasi adalah gerakan naik turun
cairan yang terdapat dalam selang WSD mengikuti irama pernapasan
pasien. Jika tidak ada undulasi maka yang harus diperhatikan adalah
kemungkinan selang terlipat sehingga terdapat hambatan aliran dalam
selang WSD yang menyebabkan tidak ada undulasi.

Referensi Black Joyce. M & Jane Hokanse Hawks, (2014). Medical Surgical
Nursing vol 2. Jakarta: Salemba Medika

Nama pembuat Kusniawati

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten


Nomor 142
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat / komunikasi / belajar/ seksual /nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik / Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaann/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di RS mengeluh mual dan tidak nafsu makan.
Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya dan cara perawatannya. Hasil
pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi pernapasan 22
x/menit, suhu 37,5OC, TB 160 cm, BB sebelum sakit 54 kg, BB setelah sakit 45 kg,
pasien tampak kurus, lemah, sklera dan kulit ikterik, kulit kering, kekuatan otot
ekstremitas atas bawah kanan dan kiri nilai 3. Pola makan habis ¼ porsi. Pemeriksaan
laboratorium darah: SGOT 45 U/L, SGPT 60 U/L.

Pertanyaan soal (lead in):


Apakah evaluasi masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban (option) :


A. kekuatan otot meningkat
B. kelembaban kulit meningkat
C. pengetahuan pasien meningkat
D. porsi makanan yang dihabiskan meningkat
E. hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal

Kunci Jawaban D

Kata Kunci Pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan, BB sebelum sakit 54 kg,
BB setelah sakit 45 kg, pasien tampak kurus, lemah, makan habis ¼
porsi
Pembahasan Mahasiswa harus menentukan terlebih dahulu masalah keperawatan
utama untuk menjawab soal yang menanyakan tentang evaluasi
keperawatan utama. Data fokus yang terdapat dalam vignete
mengarahkan pada masalah keperawatan utama yaitu defisit nutrisi.
Hal tersebut paling nyata dilihat dari data penurunan BB lebih dari 10%
yang merupakan batasan karakteristik mayor dari masalah keperawatan
defisit nutrisi, maka evaluasi keperawatan masalah keperawatan utama
pasien adalah porsi makanan yang dihabiskan meningkat (D).

Referensi Black Joyce. M & Jane Hokanse Hawks, (2014). Medical Surgical
Nursing vol 2. Jakarta: Salemba Medika

Nama pembuat Kusniawati

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten

Nomor 143
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Bayi A laki-laki usia 1 bulan dibawa ibunya ke Posyandu Kuntum Mekar untuk
mendapatkan imunisasi selanjutnya, dari hasil pengkajian : bayi sehat, sesuai dengan
jadwal nya Perawat akan memberikan vaksin Polio, dan perawat akan segera meneteskan
vaksin kemulut bayi
Berapa teteskah yang harus diberikan kepada by A ?
a. 1 tetes
b. 2 tetes
c. 3 tetes
d. 4 tetes
e. 5 tetes

Kunci Jawaban B
Kata Kunci Jumlah tetesan
Pembahasan Sebagai imunisasi primer, dosisnya adalah 0,5 ml. Dosis pertama
diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir dalam bentuk tetes mulut
(OPV). Vaksin selanjutnya diberikan saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4
bulan. Vaksin booster diberikan saat anak berusia 18 bulan.
Referensi Nursalam, et al, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta,
Salemba
Nama pembuat Endang Suartini

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten


Nomor 144
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman
/ aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal /
Sistem Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
By perempuan usia dua bualn dibawa ibunya ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi
DPT-HB-Hib 1 (Combo), by dalam keadaan sehat, kemudian perawat menyiapkan alat
dan vaksin untuk pemberian secara intra muscular
Dimanakah lokasi penyuntikan yang tepat?
a. Bokong
b. Lengan atas
c. Lengan bawah
d. Sepertiga bagian perut
e. Sepertiga paha bagian luar
Kunci Jawaban E
Kata Kunci Lokasi penyuntikan
Pembahasan Pada bayi dan anak kecil, lokasi penyuntikan yang sering dipilih
adalah di otot vastus lateralis, yakni pada area paha. Sedangkan, pada
anak yang lebih besar, penyuntikan bisa juga dilakukan di otot deltoid
pada lengan bagian atas. Adapun pemilihan lokasi penyuntikan,
apakah di sisi kanan atau kiri tubuh bisa berbeda-beda, biasanya
bergantung dari riwayat penyuntikan vaksinasi sebelumnya. Namun,
umumnya penyuntikan akan dilakukan secara bergantian pada sisi
kanan dan kiri dengan tujuan untuk meminimalisasi peradangan.
Referensi Nursalam, et al, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta,
Salemba
Nama pembuat Endang Suartini

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten

Nomor 145
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
By perempuan usia 9 bulan, setelah mendapatkan vaksin Campak di Posyandu tubuhnya
panas, ibu nya sedikit panik lalu membawanya ke klini kesehatan, terlihat perawat
melakukan pengkajian.
Apakah tindakan perawat yang tepat?
a. Melakukan kompres dingin
b. Melakukan kompres hangat
c. Mengukur suhu dengan termometer
d. Mengukur suhu dengan punggung lengan
e. Memintakan ibunya untuk memberikan asi

Kunci Jawaban C
Kata Kunci Mengukur suhu tubuh
Pembahasan jenis-jenis termometer beserta cara mengukur suhu tubuh yang tepat
serta tingkat keakuratannya, ( ada termometer oral, termometer
ketiak, thermometer timpani, thermometer dahi/inframerah)
Referensi Nursalam, et al, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta,
Salemba
Nama pembuat Endang Suartini

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten


Nomor 146
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Bayi S laki-laki usia baru lahir, lahir normal dan sehat di RS Permata Bunda dengan
apgar score 8/10 kondisi ibunya juga sehat, sesuai dengan program Pemerintah imunisasi
dasar yang harus segera diberikan.
Apakah imunisasi dasar yang pertamakali diberukan kepada By S?
a. Hepatitis B
b. Campak
c. Polio
d. BCG
e. DPT
Kunci Jawaban A
Kata Kunci Imunisasi yang pertamakali diberikan
Pembahasan Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam
diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG
dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2),
usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan
diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 ), dan usia 9 bulan diberikan
(Campak atau MR)
Referensi Kemenkes RI, Imunisasi Pada Anak
Nama pembuat Endang Suartini

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten


Nomor 147
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
An. M perempuan di bawa ke Puskesmas dengan keluhan demam sudah hari ke tiga, hasil
pengkajian didapatkan: suhu 39 c , bibir kering ada perdarahan hidung, mual muntah,
tidak nafsu makan. Dicurigai An.M menderita penyakit DHF
Implementasi apakah yang dilakukan perawat kepada An. M ?
a. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
b. Pemeriksaan Laboratorium Urine
c. Pemeriksaan Rumple Lite
d. Konsultasi ke bagian gizi
e. Rongent

Kunci Jawaban A
Kata Kunci Implementasi yang tepat
Pembahasan Pemeriksaan rumple lite adalah tindakan mandiri perawat . Teknik
pemeriksaan pada tes Rumple lite adalah dengan memberikan
sejumlah tekanan berdasarkan hasil tekanan darah sistolik dan
diastolik pasien. Tekanan diberikan selama beberapa menit,
kemudian diamati apakah timbul petekie pada area pemeriksaan.
Tes Rumple Lite utamanya digunakan dalam skrining awal infeksi
dengue el

Referensi Nursalam, et al, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta,
Salemba
Nama pembuat Endang Suartini

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten


Nomor 148
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
An. A usia 7 tahun dibawa ke RS oleh ayahnya karena telapak kakinya terluka. Ayahnya
mengatakan bahwa anaknya tertusuk paku saat menemaninya bekerja dirumah. An. A
sebelumnya belum pernah mendapatkan imunisasi.
Imunisasi apakah yang tepat diberikan untuk An.A ?
a. Hepatitis B
b. ATS dan TT
c. DPT
d. ATS
e. DPT

Kunci Jawaban B
Kata Kunci Imunisasi yang tepat
Pembahasan Pasien terkena paku dan diperlukan suntikan ATS /anti tetanus serum,
untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus, sedangkan vaksin TT
/Tetanus Toxoid diberikan karena belum pernah mendapatkan
imunisasi agar tubuh membentuk kekebalan terhadap penyakit
tetanus
Referensi Kemenkes RI”Penatalaksanaan Tetanus Pada Anak
Nama pembuat Endang Suartini

Institusi Poltekkes Kemenkes Banten

Nomor 149
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan komprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, berusia 25 tahun, P1 A0, dirawat di ruang nifas, post vakum
ekstraksi hari pertama dengan keluhan tungkai kaki terasa pegal dan nyeri. Hasil
pengkajian: terpasang kateter, nyeri pada luka jahitan perineum, lochea warna merah,
tanda REEDA (-), tanda homan (+), TD 100/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, dan suhu 38ºC.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan prioritas yang harus dilakukan pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. masase daerah tungkai yang nyeri
B. mengajarkan teknik relaksasi nyeri
C. melakukan perawatan luka perineum
D. menganjurkan minum banyak agar suhu tubuh menurun
E. menganjurkan segera mobilisasi dan tidur dengan bagian kaki ditinggikan

Kunci Jawaban E

Kata Kunci tungkai kaki terasa pegal, homan sign (+), tindakan keperawatan
prioritas

Pembahasan Kata kunci penentu jawaban pada kasus di atas adalah pada keluhan
tungkai kaki terasa pegal dan nyeri, serta tanda homan (+). Pada kasus
postpartum, kedua gejala ini sering ditemukan yang merupakan
gambaran gejala awal terjadinya thromboflebitis postpartum.
Thomboflebitis postpartum terjadi biasanya disebabkan oleh
kompresi vena selama posisi persalinan atau stasis vena akibat
kurangnya mobilisasi pada ibu postpartum. Jika gejala ini dibiarkan,
thrombophlebitis akan berlanjut parah, dengan gejala: nyeri tungkai,
tungkai teraba hangat terlokalisasi, pada palpasi ditemukan adanya
simpulan atau teraba pembuluh darah, peningkatan suhu tubuh
ringan, takikardia ringan, dan edema pergelangan kaki.
Tanda homan diperiksa dengan menempatkan satu tangan di lutut ibu
dan memberikan tekanan ringan untuk menjaga kaki tetap lurus. Jika
terdapat nyeri betis saat dorsofleksi, tanda bini positif.
Penanganan thrombophlebitis meliputi: tirah baring dengan elevasi
ekstremitas yang terkena, kompres panas, stoking elastic dan
analgesia jika dibutuhkan. Tidak ada kondisi apapun yang
mengharuskan masase tungkai. Pada kasus, memang terjadi
peningkatan suhu hingga 38ºC. Peningkatan suhu tubuh sampai
dengan 38ºC pada hari ke-1 postpartum masih dianggap fisiologis
yang biasanya disebabkan karena dehidrasi selama proses persalinan
dan tidak memerlukan pemberian antipiretik.
Pada kasus terdapat keluhan nyeri pada jahitan perineum dan tanda
tanda REEDA (-). Pada hari pertama postpartum, biasanya luka pada
jahitan perineum memang masih dirasakan oleh pasien, tanda
REEDA (-) mengindikasikan belum terjadinya infeksi

Referensi Lowdermilk , D., Perry S., & Catherine M.C. (2013). Maternity
Nursing (8th ed). St. Louis : Mosby Comp.

Parino E., Mulinaris E., Saccomano E., Gallo J.C., Kohan G.


Postpartum ovarian vein thrombophlebitis with staphylococcal
bacteremia. Case Rep. Infect. Dis. 2015;2015 [PMC free
article] [PubMed] [Google Scholar]
Nama pembuat Dr. Yektiningtyastuti

Institusi Universitas Muhammadiyah Puwokerto

Nomor 150
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan komprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, berusia 34 tahun, G4P2A1, hamil 36 minggu, dirawat di
puskesmas, dengan diagnosa medis Pre-Eklampsia, mengeluh nyeri kepala, dan sesak
nafas saat tidur. Hasil pengkajian: kaki edema (++), TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi
88 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,5ºC, DJJ 128x/menit, proteinuria (++).
Pertanyaan soal

Apakah tindakan keperawatan mandiri yang paling tepat pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. Monitor tekanan darah
B. Anjurkan tidur miring ke kiri
C. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
D. Pemberian oksigen dengan nasal kanul
E. Anjurkan tidur dengan meninggikan esktremitas bawah

Kunci Jawaban B

Kata Kunci sesak nafas saat tidur, TD 150/90 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit,
DJJ 128x/menit, tindakan keperawatan mandiri
Pembahasan Kata kunci penentu jawaban pada kasus di atas adalah pada sesak nafas
saat tidur. Semakin membesarnya janin dalam kandungan, ibu hamil
trimester III seringkali mengalami kesulitan mendapatkan posisi tidur
yang nyaman dan aman, baik untuk dirinya dan juga bayinya. Saat
ibu hamil tidur, janin akan mendorong diafragma ke atas, sehingga
pergerakan paru-paru kurang leluasa.
Pada pasien dengan Pre-eklampsia, kesulitan tidur yang nyaman dan
aman diperberat dengan adanya peningkatan tekanan darah yang
dialaminya, sehingga ibu sering mengeluh sesak nafas, dan semakin
berat dirasakan sesak nafasnya saat ibu hamil tidur. Posisi tidur ibu
hamil dengan Pre-eklampsia yang tepat sangat penting untuk
meningkatkan sirkulasi fetomaternal.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur ibu hamil
yang paling tepat adalah tidur miring ke kiri. Tidur miring ke kiri
akan memberikan lebih sedikit tekanan pada pembuluh darah dan
katup aorta. Tidur miring ke kiri juga akan meningkatkan jumlah
aliran darah dan nutrisi menuju plasenta.
Sirkulasi fetomaternal yang baik akan membantu meningkatkan
oksigenisasi pada bayi, sehingga menghindarkan terjadinya
peningkatan DJJ. Sirkulasi fetomaternal yang baik juga akan
mengurangi potensi pembengkakan, varises di kaki dan wasir
(American Heart Association).
Posisi tidur yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah tidur
terlentang. Karena posisi ini dapat menyebabkan sakit punggung,
gangguan pernapasan, dan gangguan pencernaan. Tidur telentang
juga membuat sirkulasi oksigen dari jantung ke bayi menurun. Selain
tidur terlentang, posisi tidur yang harus dihindari oleh ibu hamil
adalah tidur tengkurap. Tidur tengkurap dapat menciptakan rasa tidak
nyaman bagi ibu dan juga bayi dalam kandungan.

Referensi Lowdermilk, D., Perry S., & Catherine M.C. (2013). Maternity
Nursing (8th ed). St. Louis: Mosby Comp.

American Pregnancy Association. Best Sleeping Positions During


Pregnancy. Diakses dari https://americanpregnancy.org/healthy-
pregnancy/pregnancy-health-wellness/sleeping-positions-while-
pregnant/

Nama pembuat Dr. Yektiningtyastuti

Institusi Universitas Muhammadiyah Puwokerto

Nomor 151
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan komprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, berusia 22 tahun, G1P0A0, dirawat di ruang bersalin, baru saja
melahirkan bayi pertamanya. Hasil pengkajian: bayi laki-laki, menangis keras, tidak ada
bayi kedua dalam rahim, tali pusat sudah dipotong. Selanjutnya perawat akan segera
membantu melahirkan plasenta sesuai prinsip Manajemen Aktif Kala III.
Pertanyaan soal

Apakah tindakan keperawatan yang pertama kali harus dilakukan pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. melakukan masase uterus
B. menyuntikkan oksitosin 10 UI secara intra muskuler
C. memeriksa lepasnya placenta dari tempat melekatnya
D. mengeluarkan plasenta dengan menegangkan dan menarik tali pusat
E. melahirkan plasenta dengan mendorong rahim sedikit ke bawah ke arah lumbal dan
kepala ibu (dorso-kranial)

Kunci Jawaban B

Kata Kunci tidak ada bayi kedua dalam rahim, tali pusat sudah dipotong, MAK III

Pembahasan Manajemen Aktif Kala III bertujuan untuk menghasilkan kontraksi


uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu
persalinan kala III, mencegah perdarahan karena atonia uteri dan
retensio plasenta dan mengurangi kehilangan darah. Langkah utama
manajemen aktif kala III (tiga) ada tiga langkah yaitu: 1). pemberian
suntikan oksitosin; 2). penegangan tali pusat terkendali, dan 3). masase
fundus uteri.

Pemberian Suntikan Oksitosin


Pemberian suntikan oksitosin dilakukan dalam 1 menit pertama setelah
bayi lahir. Sebelum oksitosin diberikan, terlebih dulu harus dipastikan
bahwa tidak ada bayi lain (undiagnosed twin) di dalam uterus. Hal ini
dikarenakan oksitosin dapat menyebabkan uterus berkontraksi yang
dapat menurunkan pasokan oksigen pada bayi.
Suntikan oksitosin dengan dosis 10 UI diberikan secara intramuskuler
(IM) pada sepertiga bagian atas paha bagian luar (aspektus
lateralis). Suntikan oksitosin dapat menyebabkan uterus berkontraksi
dengan kuat dan efektif sehingga dapat membantu
pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah.

Penegangan Tali Pusat Terkendali


Klem tali pusat diletakkan sekitar 5-10 cm dari vulva dikarenakan
dengan memegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah
evulsi tali pusat. Meletakkan satu tangan di atas simpisis pubis dan
tangan yang satu memegang klem di dekat vulva. Tujuannya agar bisa
merasakan uterus berkontraksi saat plasenta lepas.

Segera setelah tanda-tanda pelepasan plasenta terlihat dan uterus mulai


berkontraksi, tegangkan tali pusat dengan satu tangan dan tangan yang
lain (pada dinding abdomen) menekan uterus ke arah lumbal dan kepala
ibu (dorso-kranial). Lakukan secara hati-hati untuk mencegah
terjadinya inversio uteri. Lahirkan plasenta dengan peregangan yang
lembut mengikuti kurva alamiah panggul (posterior kemudian anterior).

Ketika plasenta tampak di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan


mengangkat pusat ke atas dan menopang plasenta dengan tangan
lainnya. Putar plasenta secara lembut hingga selaput ketuban terpilin
menjadi satu.

Masase Fundus Uteri


Segera setelah plasenta lahir, lakukan masase fundus uteri dengan
tangan kiri sedangkan tangan kanan memastikan bahwa kotiledon dan
selaput plasenta dalam keadaan lengkap. Periksa sisi maternal dan fetal.
Periksa kembali uterus setelah satu hingga dua menit untuk
memastikan uterus berkontraksi. Evaluasi kontraksi uterus setiap 15
menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit
selama satu jam kedua pasca persalinan.

Referensi Lowdermilk, D., Perry S., & Catherine M.C. (2013). Maternity Nursing
(8th ed). St. Louis: Mosby Comp.

Depkes RI. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Asuhan


Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera
Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Buku Acuan.

Nama pembuat Dr. Yektiningtyastuti

Institusi Universitas Muhammadiyah Puwokerto


Nomor 152
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan komprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, berusia 37 tahun, G3P2A0, datang ke Poli KIA untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian: siklus haid sebelum hamil teratur,
HPHT lupa, TFU 31,5 cm.

Pertanyaan soal

Berapakah umur kehamilan pasien berdasarkan perhitungan rumus Mc. Donald?

Pilihan jawaban
A. 24 minggu
B. 28 minggu
C. 32 minggu
D. 36 minggu
E. 40 minggu

Kunci Jawaban D

Kata Kunci TFU 31,5 cm, umur kehamilan menurut Mc. Donald

Pembahasan Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) merupakan salah satu dari 10T
kebijakan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian
ibu, dimana pengukuran TFU adalah indikator untuk melihat
kesejahteraan ibu dan janin. TFU dapat digunakan untuk menentukan
usia kehamilan atau menentukan taksiran berat badan janin (TBJ).

• Umur kehamilan (bulan) = 2/7 x TFU (cm)

• Umur kehamilan (minggu) = 8/7 x TFU (cm)

Berdasarkan rumus Mc. Donald, maka umur kehamilan ibu hamil


pada kasus tersebut adalah:

• 2/7 x 31,5 = 8 bulan

• 8/7 x 31,5 = 36 minggu


Jika ibu hamil mengingat HPHT-nya, maka hasil penghitungan
tersebut dapat dibandingkan dengan penghitungan umur kehamilan
berdasarkan HPHT.

Referensi Lowdermilk, D., Perry S., & Catherine M.C. (2013). Maternity
Nursing (8th ed). St. Louis: Mosby Comp.
Nama pembuat Dr. Yektiningtyastuti

Institusi Universitas Muhammadiyah Puwokerto

Nomor 153
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan komprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, berusia 38 tahun, G5P4A0, hamil 36 minggu, dibawa ke
Puskesmas dengan keluhan nyeri kepala hebat dan sesak nafas. Hasil pengkajian:
muntah 3 kali, kaki edema (++), TD 170/110 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit,
frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,5ºC, proteinuria (++).

Pertanyaan soal

Tindakan kolaboratif apakah yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi kejang
pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. pemberian oksigen
B. pemberian digoksin
C. pemberian adrenalin
D. pemberian calcium glukonas
E. pemberian magnesium sulfat

Kunci Jawaban E

Kata Kunci Nyeri kepala hebat, sesak nafas. muntah 3 kali, kaki edema (++), TD
170/110 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 28
x/menit, proteinuria (++).

Pembahasan Terjadinya kejang pada wanita hamil dengan preeklampsia


merupakan bentuk komplikasi yang disebut dengan eklampsia.
Etiologi kejang eklampsia tidak jelas, diduga akibat vasospasme
serebral, perfusi berlebihan otak, eksitasi reseptor otak, dan sistem
saraf simpatis hiperaktif sistem sebagai agen etiologi dari kejang.
Preeklampsia menyebabkan regulasi berlebihan pada otak dan
menimbulkan vasospasme pada pembuluh darah serebral yang
berujung pada edema sitotoksik, iskemia, dan infark jaringan.
Perjalanan preeklampsia juga dapat berkomplikasi sebagai
hemolysis,elevated liver enzymes, dan thrombocytopena
(HELLP Syndrome), gagal ginjal, kejang, gangguan hati, stroke,
penyakit jantung hipertensi, dan kematian sedangkan pada
fetus dapat mengakibatkan persalinan preterm, hipoksia
neurogenik, kecil masa kehamilan (KMK), dan kematian.
Apabila preeklampsia jatuh pada kondisi kejang maka disebut
dengan eklampsia. Eklampsia dapat terjadi pada preeklampsia
berat, yaitu preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥160
mm/Hg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mm/Hg disertai
dengan proteinuria lebih dari 5 g/24 jam. Preeklamsia berat
kemudian diklasifikasikan menjadi dengan impending eclampsia
dan tanpa impending eclampsia. Impending eclampsia adalah
kondisi preeklampsia berat dengan gejala nyeri kepala hebat,
gangguan visus, muntah, nyeri epigastrium dan kenaikan tekanan
darah yang progresif.
Tatalaksana secara komprehensif dilakukan dengan melakukan
edukasi istirahat dan restriksi garam, terapi aspirin dosis rendah,
terapi antihipertensi, suplementasi kalsium, suplementasi
antioksidan, dan manajemen aktif perawatan Preeklampsia.
Perawatan primer berupa pencegahan kejang preeklampsia-
eklampsia dapat dilakukan dengan pemberian MgSO4.
Magnesium sulfat telah digunakan untuk mengobati pre-
eklampsia dan eklampsia selama lebih dari seabad, dan saat ini
merupakan antikonvulsan pilihan untuk pencegahan pada
preeklampsia dan kontrol pada eklampsia. Penggunaan MgSO4
sebagai profilaksis kejang pada preeklamsia telah terbukti
bermakna pada berbagai studi.
Referensi Wibowo, Noroyono et al. (2016). PNPK Diagnosis dan Tatalaksana
Preeklampsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia.
Nama pembuat Dr. Yektiningtyastuti

Institusi Universitas Muhammadiyah Puwokerto


Nomor 154
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan komprehensif/ berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen98
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, berusia 26 tahun, G2P0A1, hamil 10 minggu, datang ke Poli KIA
dengan keluhan takut untuk melakukan hubungan seksual. Hasil pengkajian: siklus
haid sebelum hamil teratur, khawatir terjadi keguguran lagi, belum pernah melakukan
hubungan seksual sejak kehamilan ini.

Pertanyaan soal
Apakah anjuran yang tepat diberikan kepada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. hubungan seksual ditunda sampai trimester ketiga
B. tidak melakukan hubungan seksual selama kehamilan
C. melakukan hubungan seksual saat menjelang persalinan
D. hubungan seksual dibatasi dan dilakukan dengan hati-hati
E. tidak melakukan hubungan seksual pada trimester pertama

Kunci Jawaban D

Kata Kunci Takut melakukukan hubungan seksual selama kehamilan, khawatir


terjadi keguguran lagi, belum pernah melakukan hubungan seksual
sejak kehamilan ini.

Pembahasan Informasi terkait keamanan berhubungan seksual saat kehamilan


penting diketahui oleh perawat. Perawat harus memberikan informasi
yang tepat berbasis bukti pada ibu hamil terkait aktivitas seksual
tanpa membahayakan selama proses kehamilan hingga persalinan.

Banyak ibu hamil yang merasa khawatir bahwa seks selama


kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Selain itu juga ada
kekhawatiran bahwa melakukan hubungan seksual selama kehamilan
dapat menyakiti janin dan orgasme memicu prematur. Sebenarnya,
hubungan seksual dalam kehamilan dapat menyebabkan masalah jika
kehamilan dengan risiko tinggi. Kehamilan bukan berarti tidak dapat
melakukan hubungan seksual. Tetap dapat melakukan hubungan
suami istri selama hamil sembilan bulan kecuali jika ada alasan
secara medis dan atas saran dari dokter untuk tidak melakukan
hubungan seks. Banyak pasangan tidak melakukan hubungan seksual
selama kehamilan karena rasa takut yang sebetulnya tak beralasan.
Padahal jika dilakukan secara hati-hati dan dengan posisi yang tepat,
hubungan seksual selama kehamilan tetap dapat dilakukan.

Hubungan seksual selama kehamilan harus dibatasi/ dikurangi, jika


terjadi hal-hal berikut: 1) Jika setiap kali melakukan hubungan
seksual selama kehamilan terjadi perdarahan yang tidak diketahui
sebabnya, 2) Selama trimester pertama, bila pasien punya riwayat
keguguran atau ancaman keguguran. 3) Selama 8-12 minggu terakhir
kehamilan, bila pasien punya riwayat keguguran atau ancaman
keguguran. 4) Selama trimester ketiga, bila selaput ketuban pecah. 5)
Selama trimester ketiga, bila terjadi plasenta previa.

Referensi Lowdermilk, D., Perry S., & Catherine M.C. (2013). Maternity
Nursing (8th ed). St. Louis: Mosby Comp.
Nama pembuat Dr. Yektiningtyastuti

Institusi Universitas Muhammadiyah Puwokerto

No 155
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang perempuan, 25 tahun, dibawa ke RSJ karena sering mengamuk. Saat di ruang rawat inap,
perawat membantu pasien mengganti baju dengan pakaian yang bersih, namun perawat lupa
menutup gorden jendela kamar pasien sehingga banyak pasien lain yang mengintip dari jendela.

Lead in:
Apakah prinsip etik yang tidak dilakukan perawat pada kasus tersebut?

Option:
a. justice
b. autonomy
c. beneficence
d. confidentiality
e. nonmaleficence

Kunci Jawaban: d. confidentiality

Kata Kunci: Perawat lupa menutup gorden jendela

a. Justice adalah prinsip keperawatan yang merefleksikan perawat mampu


bekerja sesuai dengan keilmuan dengan memperhatikan keadilan sesuai
standar praktik dan hukum yang berlaku.
Pembahasan
b. Autonomy adalah menghormati martabat dan hak pasien untuk
menentukan keputusan bagi dirinya. Pasien diberi hak untuk berfikir secara
logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri.
c. Beneficence adalah tindakan perawat yang mengarah pada usaha yang
bermanfaat bagi pasien, dan tindakan untuk membantu pasien agar
terhindar dari bahaya.
d. Confidentiality adalah prinsip kerahasiaan dimana segala informasi tentang
klien harus dijaga privasinya. Pada kasus diatas perawat lupa menutup
gorden jendela saat membantu menggantikan baju pasien, sehingga privacy
pasien tidak terjaga. Hal yang seharusnya menjadi privacy pasien akhirnya
dapat dilihat oleh pasien lain. Melindungi sesuatu yang bersifat pribadi
daripasien adalah bentuk perwujudan prinsip confidentiality.
e. Nonmaleficence adalah melakukan tindakan yang tidak membahayakan
bagi pasien.hal tersebut tidak tergambar pada soal.
Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St
Referensi:
Louis: Mosby Year Book.
Nama penulis: Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi: Universitas Kadiri

No 156
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang perawat yang melakukan kunjungan rumah mendapati seorang laki – laki, 40 tahun,
dikurung oleh keluarganya digudang karena sering mengamuk sejak 4 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan badan pasien tampak kotor dan bau. Perawat menganjurkan pada keluarga agar
melepaskan dan memandikan klien, tetapi keluarga menolak karena takut klien mengamuk lagi.
Perawat menghargai keputusan keluarga.

Lead in:
Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat pada kasus tersebut?

Option:
a. justice
b. fidelity
c. autonomy
d. confidentiality
e. nonmaleficence

Kunci Jawaban: c. autonomy

Kata Kunci: Perawat menghargai keputusan keluarga

a. Justice adalah prinsip keperawatan adalah prinsip yang merefleksikan


perawat mampu bekerja sesuai dengan keilmuan dengan memperhatikan
keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.
b. Fidelity adalah komitmen perawat untuk menepati janji dan menghargai
komitmen perawat kepada orang lain.
Pembahasan
c. Autonomy adalah menghormati martabat dan hak klien untuk menentukan
keputusan bagi dirinya. Klien diberi hak untuk berfikir secara logis dan
membuat keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri. Pada kasus di atas
perawat menghargai keputusan keluarga klien untuk memberikan
kesempatan pada keluarga klien untuk melepaskan dan memandikan klien.
d. Confidentiality adalah menjaga kerahasiaan klien.
e. Nonmaleficence adalah melakukan tindakan yang tidak membahayakan
bagi pasien.hal tersebut tidak tergambar pada soal.

Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St


Referensi:
Louis: Mosby Year Book.
Nama penulis: Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi: Universitas Kadiri

No 157
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang perawat yang melakukan kunjungan rumah mendapati seorang laki – laki, 25 tahun,
dipasung oleh keluarga karena mengamuk dan menolak minum obat setelah sebelumnya dirawat
di RSJ satu tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan kondisi pasien sudah terkontrol dan tidak
membahayakan. Perawat memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa kondisi pasien akan
membaik jika pasien rutin minum obat serta melakukan pelepasan pasung bertahap.

Lead in:
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut?

Option:
a. justice
b. autonomy
c. beneficence
d. confidentiality
e. nonmaleficence

Kunci Jawaban: c. beneficence

Perawat memberikan penjelasan kepada keluarga serta melakukan pelepasan


Kata Kunci:
pasung bertahap

a. Justice adalah prinsip keperawatan adalah prinsip yang merefleksikan


perawat mampu bekerja sesuai dengan keilmuan dengan memperhatikan
keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.
b. Autonomy adalah menghormati martabat dan hak pasien untuk
menentukan keputusan bagi dirinya. Pasien diberi hak untuk berfikir secara
Pembahasan logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri.
c. Beneficence adalah tindakan perawat yang mengarah pada usaha yang
bermanfaat bagi pasien, dan tindakan untuk membantu pasien agar
terhindar dari bahaya. Pada kasus di atas Perawat memberikan penjelasan
kepada keluarga bahwa kondisi pasien akan membaik jika pasien rutin
minum obat serta melakukan pelepasan pasung bertahap. Hal tersebut
merupakan tindakan perawat yang bermanfaat bagi pasien agar pasien
tidak dipasung lagi.
d. Confidentiality adalah menjaga kerahasiaan pasien.
e. Nonmaleficence adalah melakukan tindakan yang tidak membahayakan
bagi pasien.hal tersebut tidak tergambar pada soal.
Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St
Referensi:
Louis: Mosby Year Book.
Nama penulis: Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi: Universitas Kadiri

No 158
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang laki – laki, 30 tahun, dirawat di RSJ karena Skizofrenia. Hasil pemeriksaan: pasien gelisah,
berteriak–teriak dan berulangkali membenturkan kepala ketembok. Perawat melakukan restrain
pada pasien dan menyampaikan bahwa restrain akan dilepas jika pasien sudah tenang dan tidak
lagi membenturkan kepalanya ketembok. Setelah dilakukan observasi, pasien sudah tenang dan
tidak lagi berteriak, kemudian perawat melepaskan restrain pasien.

Lead in:
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut?

Option:
a. justice
b. autonomy
c. fidelity
d. confidentiality
e. nonmaleficence

Kunci Jawaban: c. fidelity


Perawat menyampaikan bahwa restrain akan dilepas jika pasien sudah tenang
dan tidak lagi membenturkan kepalanya ketembok, dan Ketika pasien sudah
Kata Kunci:
tenang perawat melepaskan restrain pasien.

a. Justice adalah prinsip keperawatan adalah prinsip yang merefleksikan


perawat mampu bekerja sesuai dengan keilmuan dengan memperhatikan
keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.
b. Autonomy adalah menghormati martabat dan hak pasien untuk
menentukan keputusan bagi dirinya. Pasien diberi hak untuk berfikir secara
logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri.
Pembahasan c. Fidelity adalah komitmen perawat untuk menepati janji dan menghargai
komitmen perawat kepada orang lain. Pada kasus ini perawat melepaskan
restrain pasien setelah pasien sudah tenang. Hal ini merupakan bukti
bahwa perawat menepati kesepakatan yang telah disampaikan kepada
pasien seperti kontrak yang telah dibuat dengan pasien sebelum pasien
dilakukan restrain.
d. Confidentiality adalah menjaga kerahasiaan pasien.
e. Nonmaleficence adalah melakukan tindakan yang tidak membahayakan
bagi pasien.hal tersebut tidak tergambar pada soal.
Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St
Referensi:
Louis: Mosby Year Book.
Nama penulis: Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi: Universitas Kadiri

No 159
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang perawat yang melakukan kunjungan rumah mendapati seorang laki-laki, 25 tahun,
dipasung oleh keluarga karena memecahkan kaca rumah dan tetangga satu tahun yang lalu.
Keluarga mengatakan klien dua kali dirawat di RSJ. Perawat melakukan pelepasan pasung selama
1 jam kemudian memasung kembali klien, karena keluarga belum siap dilepas seterusnya.

Lead in:
Apakah dilema etik yang dihadapi perawat pada kondisi tersebut?

Option:
a. nonmaleficence
b. confidentiality
c. autonomi
d. justice
e. fidelity

Kunci Jawaban: a. nonmaleficence

Perawat melakukan pelepasan pasung selama 1 jam kemudian memasung


Kata Kunci:
kembali klien karena keluarga belum siap dilepas seterusnya
a. Nonmaleficence adalah melakukan tindakan yang tidak membahayakan
bagi pasien, dalam kasus di atas tergambar dari Perawat memasung
kembali klien karena keluarga belum siap dilepas seterusnya. Pada program
pelepasan pasung bertahap, keluarga akan didampingi perawatan klien
sampai keluarga siap melepas seterusnya
b. Beneficence adalah tindakan perawat yang mengarah pada usaha yang
bermanfaat bagi pasien, dan tindakan untuk membantu pasien agar
terhindar dari bahaya. Pada kasus ini perawat melakukan Tindakan yang
Pembahasan menghindarkan pasien dari bahaya yaitu melepas pasung selama 1 jam.
c. Autonomy adalah menghormati martabat dan hak pasien atau keluarga
untuk menentukan keputusan bagi dirinya
d. Justice adalah prinsip keperawatan adalah prinsip yang merefleksikan
perawat mampu bekerja sesuai dengan keilmuan dengan memperhatikan
keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.
e. Fidelity adalah komitmen perawat untuk menepati janji dan menghargai
komitmen perawat kepada orang lain, hal tersebut tidak tergambar dalam
soal.
Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St
Referensi:
Louis: Mosby Year Book.
Nama penulis: Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi: Universitas Kadiri


ID soal 6 160

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1A0 postpatum 5 jam yang lalu, dirawat di ruang
nifas, mengeluh perut terasa mulas. Pasien tampak lemah, istirahat di tempat tidur dan
meminta perawat untuk membantunya menggantikan pembalut. Hasil pemeriksaan: TD
120/70 mmHg, suhu 37,50C, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit,
pembalut penuh lochea. Perawat tidak mendengar dan acuh terhadap permintaan pasien.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. justice
B. fidelity
C. otonomi
D. beneficience
E. nonmaleficience

Kunci Jawaban: E. nonmaleficience


Referensi: Bear Melissa, RN et.al. (2017) “Nursing Key Topics Review:
Maternity,” St. Louis Missouri: Elsevier
Nama pembuat: Ulty Desmarnita, SKp., MKes., Sp.Mat
Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Pembahasan: Pasien P1A0 postpatum 5 jam yang lalu (belum boleh turun dari
tempat tidur dan masih bedrest,), mengeluh perut terasa mulas,
mohon untuk dibantu menggantikan pembalutnya, pembalut penuh
dengan lochea (bisa menyebabkan iritasi dan berisiko terjadi infeksi).
Pasien tampak lemah dan istirahat di tempat tidur jika dipaksakan
turun akan berbahaya karena belum stabil dan berisiko jatuh.
Perawat tidak mendengar dan acuh terhadap permintaan pasien.
Jawaban E Nonmaleficiece = menghindari hal-hal yang akan timbul
masalah, tidak merugikan, tidak membahayakan
A. Justice = bersikap adil pada semua pasien
B. Fidelity = menepati janji pada pasein
C. Otonomi = menghormati hak pasien
D. Beneficience = melakukan yang terbaik bagi pasien
E. Nonmalaficience = tidak merugikan, tidak membahayakan
ID soal 7 161

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 24 tahun, P1A0 post SC hari ke dua dirawat di ruang nifas mengeluh
nyeri pada luka operasi. Pasien mengatakan tangan pegal dengan terpasangnya infus.
Hasil pemeriksaan: Tekanan Darah 120/70 mmHg, suhu 37,70C, frekuensi nadi 84 x/menit,
frekuensi napas 16 x/menit. Instruksi infus sudah boleh dilepas dan tampak perawat
sedang melepaskan infus dengan penuh hati-hati dan sesuai dengan prinsip steril.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. justice
b. fidelity
c. veracity
d. otonomi
e. beneficience

Kunci Jawaban: E. beneficience


Referensi: Bear Melissa, RN et.al. (2017) “Nursing Key Topics Review:
Maternity,” St. Louis Missouri: Elsevier
Nama pembuat Ulty Desmarnita, SKp., MKes., Sp.Mat
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Pembahasan P1A0 post SC hari ke dua,(pasien sudah stabil terlihat dari hasil
pemeriksaan vital sign) dirawat di ruang nifas. Pasien mengeluh nyeri
pada luka operasi, tangan pegal karena terpasang infus. Instruksi
infus sudah boleh dilepas (ada tugas yang harus dikerjakan). Tampak
perawat sedang melepaskan infus dengan penuh hati-hati dan sesuai
dengan prinsip steril. Perawat melakukan tindakan yang sesuai
dengan prinsip ganti balut steril yang mengindikasikan bahwa
perawat melakukan hal terbaik untuk kesembuhan pasien
(Beneficience)

Jawaban E Beneficience = melakukan yang terbaik untuk pasien

A. Justice = bersikap adil pada semua pasien


B. Fidelity = menepati janji pada pasein
C. Veracity = jujur kepada pasien
D. Otonomi = menghormati hak pasien
E. Beneficience = melakukan yang terbaik bagi pasien

ID soal 8 162
Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 29 tahun dengan Ca Serviks dirawat di ruang rawat mengeluh pusing
dan perdarahan dari kemaluannya. Pasien tampak pucat dan lemah, pembalut penuh
dengan darah. Hasil pemeriksaan: Tekanan Darah 90/70 mmHg, suhu 36,50C, frekuensi
nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, Hb 8 gr/dl, Hasil PA Ca Serviks stadium III B.
Pasien terus bertanya kondisi sakit nya dan perawat menjelaskan tentang penyakit pasien.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang diterapkan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. justice
b. fidelity
c. veracity
d. otonomi
e. nonmalaficience

Kunci Jawaban: C. veracity


Referensi: Bear Melissa, RN et.al. (2017) “Nursing Key Topics Review:
Maternity,” St. Louis Missouri: Elsevier
Nama pembuat Ulty Desmarnita, SKp., MKes., Sp.Mat
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Pembahasan Pasien dengan Ca Serviks, dirawat di ruang rawat, mengeluh banyak
perdarahan dari kemaluannya dan pusing. Pasien tampak lemah dan
pucat, pembalut penuh dengan darah, istirahat di tempat tidur. Hasil
pemeriksaan lab Hb 8 gr%, hasil pemeriksaan patologi Ca Serviks
stadium IIIB. Pasien terus bertanya kondisi sakit nya dan perawat
menjelaskan tentang penyakit pasien. Pasien berhak untuk
mengetahui diagnosis dan prognosis penyakitnya. Perawat berkata
jujur dengan menjelaskan penyakit pasien (Veracity).

Jawaban C , Veracity = jujur kepada pasien

A. Justice = bersikap adil pada semua pasien


B. Fidelity = menepati janji pada pasein
C. Veracity = jujur kepada pasien
D. Otonomi = menghormati hak pasien
F. Nonmalaficience = tidak merugikan, tidak membahayakan

ID soal 9 163

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
7 : kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 24 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu dirawat di kamar bersalin
ditemani oleh suaminya. Pasien mengeluh nyeri dengan skala 8. Hasil pemeriksaan vulva
dan anus membuka, perineum menonjol, VT pembukaan 10 cm. Pada saat itu perawat
mengatakan akan siap menolong ibu melahirkan. Perawat mendekatkan alat, siap untuk
membantu persalinan serta menuntun pasien untuk meneran.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang diterapkan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. beneficience
B. otonomi
C. veracity
D. fidelity
E. justice

Kunci Jawaban: D. fidelity


Referensi: Pillitteri A. (2014), Maternal and Child Health Nursing, 7th Edition,
Lippincott Williams & Wilkins
Nama pembuat Ulty Desmarnita, SKp., MKes., Sp.Mat
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Pembahasan Pasien inpartu G1P0A0 hamil 40 minggu sedang berada di kamar
bersalin. Pasien mengeluh nyeri pada area punggung sampai perut.
Hasil pemeriksaan anus membuka, perineum menonjol, pembukaan
10 cm. Pada saat itu perawat mengatakan akan siap menolong ibu
melahirkan. Karena pembukaan sudah lengkap, perawat
mendekatkan alat dan siap untuk membantu, serta menuntun pasien
untuk melahirkan. Perawat menemani pasien dan melakukan
tindakan sesuai dengan janjinya.

Jawaban D , Fidelity = menepati janji pada pasien

A. Beneficience = melakukan yang terbaik bagi pasien


B. Otonomi = menghormati hak pasien
C. Veracity = jujur kepada pasien
D. Fidelity = menepati janji pada pasien
E. Justice = bersikap adil pada semua pasien

ID soal 10 164

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
7 : kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 45 tahun, dengan Ca Serviks stadium II B dirawat di ruang
Ginecology dengan keluhan pusing dan perdarahan. Selain itu juga ada seorang
perempuan umur 50 tahun dengan Ca Ovarium stadium IIA post kemoterapi, mengeluh
mual, muntah-muntah. Perawat melakukan tindakan keperawatan pada kedua pasien
tersebut untuk pemenuhan kebutuhan pasien dengan tidak membeda-bedakannya.

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etik yang dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. beneficience
B. otonomi
C. veracity
D. fidelity
E. justice

Kunci Jawaban: E. justice


Referensi: Pillitteri A. (2014), Maternal and Child Health Nursing, 7th Edition,
Lippincott Williams & Wilkins
Nama pembuat Ulty Desmarnita, SKp., MKes., Sp.Mat
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Pembahasan Seorang perawat di ruang gynekologi merawat beberapa pasien,
dengan berbagai kondisi. Diantaranya perempuan, umur 45 tahun,
dengan Ca Serviks stadium II B, mengalami perdarahan, pasien
mengeluh pusing. Selain itu perempuan umur 50 tahun dengan Ca
Ovarium stadium IIA post kemoterapi, mengeluh mual, muntah-
muntah. Kodisi kedua pasien berbeda, baik masalah mauupun
penanganannya. Pada saat itu perawat melakukan pemenuhan
kebutuhan pasien tersebut dengan tidak membedakan pasien
(menerapkan prinsip adil dalam melayani pasien)

Jawaban E , Justice = bersikap adil pada semua pasien

A. Beneficience = melakukan yang terbaik bagi pasien


B. Otonomi = menghormati hak pasien
C. Veracity = jujur kepada pasien
D. Fidelity = menepati janji pada pasien
E. Justice = bersikap adil pada semua pasien
No 165
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette

Seorang laki-laki, 78 tahun, tinggal di panti werdha menderita Diabetes Mellitus, mengeluh luka di
bagian ibu jari dan telunjuk belum sembuh. Hasil pengkajian luka berwarna hitam, tercium bau,
basah dan sensasi nyeri daerah luka tidak terasa. Perawat menyarankan petugas panti agar
merujuk ke RS dengan alasan kondisi klien, namun petugas panti menolak dengan alasan tidak
ada dana.

Lead In
Apakah konflik etik yang dihadapi perawat pada kasus tersebut?

Option
A. Kesulitan dalam menyembuhkan luka
B. Petugas panti menolak untuk merujuk ke RS
C. Perawat merasakan kesulitan untuk memutuskan
D. Menjelaskan secara mendetail kepada petugas panti werdha
E. Perawat tidak sesuai standard operasional prosedur merawat luka
Kunci Jawaban: B. Petugas panti menolak untuk merujuk ke RS

Kata Kunci: Konflik etik yang sedang dihadapi

A. Kesulitan dalam menyembuhkan luka : tindakan yang membutuhkan


pengetahuan dan ketrampilan perawatan luka ganggren klien diabetes
mellitus
B. Petugas menolak untuk merujuk ke RS : tindakan ini merupakan konflik etik
dimana sebuah pertentangan moral terhadap suatu kondisi, peristiwa
tersebut apabila dibuarkan akan menimbulkan dampak negative terhadap
klien
C. Perawat merasakan kesulitan untuk memutuskan : tindakan ini merupakan
Pembahasan dilema etik karena perbedaan sikap etik yang terjadi pada perawat dengan
petugas panti sehingga menimbulkan tidak sepahaman atau kerenggangan
sosial
D. Menjelaskan secara mendetail kepada petugas panti werdha : tindakan ini
termasuk memberikan pedidikan kesehatan kepada keluarga klien agar
keluarga dapat memahami dampak dari luka tidak dirawat
E. Perawat tidak sesuai standard operasional prosedur merawat luka :
Tindakan ini tidak termasuk dalam pelanggaran etik tetapi termasuk
pelanggaran
Kozier. 2000. Fundamentals of Nursing : concept theory and practices.
Philadelphia. Addison Wesley.
Referensi:
Triwibowo, Cecep, dkk. 2012. Malpraktik & Etika Perawat. Yogyakarta: Nuha
Medika
Nama penulis: Oop Ropei, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

Institusi: FITKes Unjani

No 166
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette
Seorang perawat, di panti werdha, mengunjungi laki-laki, 70 tahun, dengan Rematoid Artritis.
Perawat dan klien menyepakati pertemuan berikutnya untuk melanjutkan tindakan keperawatan
pada hari besok, namun perawat tidak bisa datang karena sakit tanpa memberitahu klien.
Lead In
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?

Option
A. Justice
B. Fidelity
C. Veracity
D. Autonomy
E. Beneficience
Kunci Jawaban: B. Fidelity

Kata Kunci: Prinsip etik yang sedang dilanggar

Pembahasan
A. Justice (Keadilan) : perawat berlaku adil dalam memberikan asuhan
keperawatan tanpa melihat strata social, suku, ras, agama dan
perbedaan lainnya
B. Fidelity (Kesetiaan) menekankan pada kesetiaan perawat pada
komitmennya, menepati janji, menyimpan rahasia, caring terhadap klien
C. Veracity (Kejujuran) : perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan
tidak membohongi klien
D. Autonomy (Otonomi) klien diberi kebebasan untuk menentukan sendiri
atau mengatur diri sendiri sesuai dengan hakikat manusia yang
mempunyai harga diri dan martabat
E. Beneficience (kebaikan) perawat melakukan yang terbaik bagi klien,
tidak merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien

Kozier. 2000. Fundamentals of Nursing : concept theory and practices.


Philadelphia. Addison Wesley
Referensi:
Haryono, Rudi. 2013. Etika Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Nama penulis: Oop Ropei, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

Institusi: FITKes Unjani

No 167
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette
Seorang laki-laki, 77 tahun tinggal di panti werdha mengeluh sulit mengontrol BAK sejak 1 minggu
yang lalu. Perawat memberikan intervensi pemasangan kateter urine, namun pemasangannya
tidak sesuai SOP yang berlaku akibatnya klien mengalami infeksi yang berakibat klien harus
dirujuk ke rumah sakit.

Lead In
Apakah bentuk pelanggaran etik pada kasus tersebut?

Option
A. Hak klien
B. Hak dokter
C. Hak perawat
D. Kewajiban klien
E. Kewajiban perawat

Kunci Jawaban: A. Hak klien

bentuk pelanggaran etik


Kata Kunci:
tidak sesuai SOP yang berlaku akibatnya klien mengalami infeksi

A. Hak klien; Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar


profesi keperawatan
Pembahasan B. Hak dokter: didalam keperawatan tidak ada hak dokter
C. Hak perawat; Perawatberhakmelaksanakan tugas sesuai dengan
kompetensi dan otonomi profesi;
D. Kewajiba klien; Pasienberkewajibanuntukmematuhi segala instruksi dokter
dan perawat dalam pengobatannya
E. Kewajiban perawat ; Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
standar profesi, standar praktik keperawatan, kode etik dan SOP serta
kebutuhan klien atau pasien;menghormati hak pasien

Amelia, N. 2013.Prinsip Etika Keperawatan. Yogyakarta: D-Medika


Referensi:
Bandman, E.L., 1990. Nursing Ethics Through The Life Span, 2nd edition
Nama penulis: Oop Ropei, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

Institusi: FITKes Unjani

No 168
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette

Seorang perawat di panti werdha, akan melaksanakan praktik keperawatan di panti werdha
kepada lansia seperti memberikan asuhan keperawatan, melatih ROM dan pendidikan kesehatan.
Perawat tersebut hanya memiliki ijazah D3 keperawatan

Lead In
Apakah legalitas praktik yang harus perawat miliki tersebut?

Option
A. Surat izin praktik
B. Surat tanda registrasi
C. Sertifikat kompetensi
D. Surat izin praktik prawat
E. Memasang papan nama praktik keperawatan

Kunci Jawaban: D. Surat izin praktik prawat

legalitas praktik yang harus perawat miliki


Kata Kunci:
hanya memiliki ijazah D3 keperawatan

A. Surat izin praktik : sekarang STR


B. Sertifikat kompetensi; Pasal 16 ayat 1 mahasiswa keperawatan pada akhir
masa pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti uji kompetensi secara
nasional
Pembahasan Ayat 5; mahasiswa pendidikan vokasi keperawatan yang lulus kompetensi
diberi sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi
C. Surat tanda registrasi; perawat yang menjalankan praktik keperawatan
wajib memiliki STR. Persyaratan STR : memiliki ijazah pendidikan tinggi
keperawatan, memiliki serkom, surat pernyataan sumpah
D. Surat izin praktik prawat : UU No 38 th 2014 tentang keperawatan
Pasal 19 : perawat yang menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki
izin
Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan dalam bentuk SIPP
E. Memasang papan nama praktik keperawatan : Pasal 21; perawat yang
menjalankan praktik mandiri harus memasang papan nama praktik
keperawatan

Referensi: UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan

Nama penulis: Oop Ropei, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

Institusi: FITKes Unjani

No 169
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette
Seorang laki-laki, 73 tahun, di rawat di ruang geriatrik , mengeluh tidak bisa mengontrol BAK.
Perawat menjelaskan tindakan pemasangan kateter yang akan dilakukan pada klien tersebut,
karena merupakan tindakan yang terbaik bagi klien

Lead In
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat tersebut?

Option
A. Fidelity
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficence
E. Nonmaleficence

Kunci Jawaban: D.

Kata Kunci: Prinsip etik yang dilakukan

A. Fidelity (Kesetiaan) menekankan pada kesetiaan perawat pada


komitmennya, menepati janji, menyimpan rahasia, caring terhadap klien
Pembahasan
B. Veracity (Kejujuran) : perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan
tidak membohongi klien
C. Autonomy (Otonomi) klien diberi kebebasan untuk menentukan sendiri
atau mengatur diri sendiri sesuai dengan hakikat manusia yang
mempunyai harga diri dan martabat
D. Beneficience (kebaikan) perawat melakukan yang terbaik bagi klien,
tidak merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien
E. Nonmaleficence (tidak merugikan) prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien

Kozier. 2000. Fundamentals of Nursing : concept theory and practices.


Philadelphia. Addison Wesley
Referensi:
Haryono, Rudi. 2013. Etika Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Nama penulis: Oop Ropei, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

Institusi: FITKes Unjani

No 170
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan

Vignette, Lead In dan Option

Keluarga pasien menemui perawat untuk menginformasikan botol infus pasien telah habis,
perawat menyampaikan “sebentar lagi saya ganti“. Sepuluh menit kemudian keluarga pasien
mendatangi nurse station didapatkan perawat sedang sibuk mengisi rekam medis pasien lain.
Setelah didatangi keluarga pasien, perawat segera mengganti botol infus.
Pertanyaan
Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat tersebut.?
A. justice
B. fidelity
Kunci Jawaban: C. veracity
D. benefiency
E. nonmalefiency
Kata Kunci: Perawat segera mengganti botol infus
A. justice / keadilan
Kewajiban perawat untuk berlaku adil kepada semua pasien
B. fidelity / kesetiaan
Kewajiban perawat untuk selalu setia pada kesepakatan dan tanggungjawab
yang telah dibuat
C. veracity / kebenaran
Kewajiban perawat dalam melaksanakan tugas dengan benar sesuai standar
Pembahasan kerja terhadap penanganan masalah pada pasien
D. benefiency / kemurahan hati
Kewajiban untuk melakukan hal yang baik dan tidak membahayakan orang
lain
E. nonmalefiency / tidak mencederai
Kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau
cidera

PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan tindakan


Referensi keperawatan, Ed 1. Jakarta : DPP PPNI

Herwinda Sinaga, S.Kep, Ners, M.Kep


Nama penulis
STIK Immanuel / Manajemen Keperawatan
Institusi
No 171
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan
Vignette, Lead In dan Option

Perawat dinas pagi di ruang bedah, diberikan tugas oleh ketua tim untuk mengantar pasien ke
ruang operasi. Perawat segera menemui keluarga pasien untuk menjelaskan prosedur operasi dan
meminta mengisi formulir informed consent.

Pertanyaan
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat tersebut.?
A. justice
B. fidelity
Kunci Jawaban: C. respect
D. otonomy
E. nonmalefiency
Perawat menemui keluarga pasien untuk menjelaskan prosedur operasi dan
Kata Kunci:
meminta mengisi formulir informed consent
A. justice / keadilan
Kewajiban perawat untuk berlaku adil kepada semua pasien
B. fidelity / kesetiaan
Kewajiban perawat untuk selalu setia pada kesepakatan dan tanggungjawab
yang telah dibuat
C. respect / menghormati
Perilaku perawat yang menghormati atau menghargai pasien dan keluarga,
dengan penerapannya dalam bentuk pemberian “Inform Consent”
Pembahasan
D. outonomy
Kemampuan individu membuat keputusan sendiri. Hal ini membentuk
respek terhadap seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan tidak bertindak secara rasional
E. nonmalefiency / tidak mencederai
Kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau
cidera

PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan tindakan


Referensi keperawatan, Ed 1. Jakarta : DPP PPNI

Herwinda Sinaga, S.Kep, Ners, M.Kep


Nama penulis
STIK Immanuel / Manajemen Keperawatan
Institusi
No 172
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ pelayanan kesehatan
Vignette, Lead In dan Option

Seorang laki-laki, 65 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sesak napas, batuk dan
demam sudah 3 hari. Hasil pemeriksaan : Tekanan Darah 160/100 mmHg, Nadi 100 x/menit,
Pernapasan 30 x/menit, Suhu 38oC, PCR positif cycle threshold value 17. Perawat menganjurkan
kepada keluarga bahwa syarat rawat inap adalah pemeriksaan PCR sehinggan pasien perlu
pemeriksaan PCR ulang , tetapi keluarga menolak dan perawat meminta keluarga untuk mengisi
form penolakan.

Pertanyaan
Apakah prinsip etik yang telah dilakukan oleh perawat tersebut.?

A. justice
B. fidelity
C. veracity
Kunci Jawaban:
D. autonomy
E. nonmalefiency

Keluarga menolak dan perawat meminta keluarga untuk mengisi form


Kata Kunci:
penolakan.
A. justice / keadilan
Kewajiban perawat untuk berlaku adil kepada semua pasien

B. fidelity / kesetiaan
Kewajiban perawat untuk selalu setia pada kesepakatan dan tanggungjawab
yang telah dibuat
C. veracity / kebenaran
Kewajiban perawat dalam melaksanakan tugas dengan benar sesuai standar
Pembahasan kerja terhadap penanganan masalah pada pasien
D. autonomy
Kemampuan individu membuat keputusan sendiri. Hal ini membentuk
respek terhadap seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan tidak bertindak secara rasional
E. nonmalefiency / tidak mencederai
Kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau
cidera

PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan tindakan


Referensi keperawatan, Ed 1. Jakarta : DPP PPNI

Herwinda Sinaga, S.Kep, Ners, M.Kep


Nama penulis
STIK Immanuel / Manajemen Keperawatan
Institusi
No 173
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang perempuan, 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam kelas 3 mengalami penurunan
kesadaran akibat kadar ureum mencapai 40mg/dL. Disaat yang bersamaan seorang pasien dari
kelas VIP memanggil perawat karena infusnya macet. Perawat jaga hanya satu orang. Perawat
mendahulukan pasien dari kelas 3.

Pertanyaan soal:
Apakah aspek legal keperawatan yang terdapat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Autonomy
b. Veracity
c. Beneficence
d. Justice
e. Confidentiality

Kunci Jawaban: D. Justice

Perawat jaga hanya satu orang. Perawat mendahulukan pasien dari kelas 3 yang
Kata Kunci: mengalami penurunan kesadaran akibat kadar ureum mencapai 40mg/dL.

a. Autonomi merupakan prinsip otonomi yang didasarkan pada keyakinan


bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri
b. Veracity (kejujuran) merupakan prinsip etik yang harus dimiliki oleh
perawat dan seluruh pemberi layanan Kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif
c. Beneficence adalah prinsip etik yang menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik, sehingga dapat mencegah kesalahan atau
Pembahasan
kejahatan
d. Justice (keadilan) yaitu prinsip yang direfleksikan dalam praktik
professional Ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan Kesehatan. Dalam hal ini perawat mendahulukan
pasien yang keadaaanya lebih kritis
e. Confidentiality (kerahasiaan) adalah menjaga kerahasiaan privasi klien.
Dokumetasi tentang keadaan Kesehatan klien hanya dapat dibaca guna
keperluan pengobatan dan peningkatan Kesehatan klien.
DeLaune,S.C & Ladner,P.K. (2010) Fundamentals of Nursing : Standard &
Referensi:
Practice. 4ed. Delmar : USA

Nama penulis: Dewi Siti Oktavianti

Institusi: STIKES PERTAMEDIKA


No 174
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang perawat melakukan perawatan luka pada pasien dengan ulkus diabetic. Perawat
menjelaskan tujuan dilakukannya tindakan, mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri
dan memberikan bantalan pada kaki pasien saat luka dibersihkan

Pertanyaan soal:
Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat tersebut ?

Pilihan jawaban:
a. Autonomy
b. Nonmaleficence
c. Beneficence
d. Veracity
e. Fidelity
Kunci Jawaban: C. Beneficence

Perawat tersebut menjelaskan tentang tujuan dilakukannya tindakan,


Kata Kunci: mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri dan memberikan
bantalan pada kaki pasien saat luka dibersihkan.
Memberikan pembahasan option A sampai E
a. Autonomi merupakan hakprinsip otonomi yang didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Klien mampu memutuskan sesuatu dan orang lain
harus menghargainya
b. Nonmaleficince (tidak merugikan) : prinsip ini tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
c. Beneficence adalah prinsip etik yang menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik, sehingga dapat mencegah kesalahan atau
kejahatan. Dalam hal ini sebelum perawat melakukan perawatan luka,
perawat menjelaskan kepada pasien tujuan dilakukannya tindakan,
Pembahasan
mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri dan memberikan
bantalan pada kaki pasien saat luka dibersihkan
d. Veracity (kejujuran) merupakan prinsip etik yang harus dimiliki oleh
perawat dan seluruh pemberi layanan Kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif
e. Fidelity (menepati janji) : tanggung jawab perawat adalah meningkatkan
kesehtan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus
memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya
kepada orang lain
DeLaune,S.C & Ladner,P.K. (2010) Fundamentals of Nursing : Standard &
Referensi:
Practice. 4ed. Delmar : USA
Nama penulis: Dewi Siti Oktavianti

Institusi: STIKES PERTAMEDIKA


No 175
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang perempuan, 32 tahun dirawat karena HIV dengan Diare kronik. Setelah dirawat selama 3
hari, tetangga menjenguk dan kebetulan pasien sedang istirahat. Tetangga pasien bertanya
kepada perawat tentang penyakit pasien.

Pertanyaan soal:
Apakah prinsip etik keperawatan yang terdapat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Autonomy
b. Veracity
c. Beneficence
d. Justice
e. Confidentiality
Kunci Jawaban: e.Confidentiality

Tetangga pasien bertanya kepada perawat tentang penyakit pasien.


Kata Kunci:

Memberikan pembahasan option A sampai E


a. Autonomi merupakan hak prinsip otonomi yang didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Klien mampu memutuskan sesuatu dan orang lain
harus menghargainya
b. Veracity (kejujuran) merupakan prinsip etik yang harus dimiliki oleh
perawat dan seluruh pemberi layanan Kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif
c. Beneficence adalah prinsip etik yang menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik, sehingga dapat mencegah kesalahan atau
Pembahasan kejahatan.
d. Justice (keadilan) yaitu prinsip yang direfleksikan dalam praktik
professional Ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan Kesehatan.
e. Confidentiality (kerahasiaan) adalah menjaga kerahasiaan privasi klien.
Dokumetasi tentang keadaan Kesehatan klien hanya dapat dibaca guna
keperluan pengobatan dan peningkatan Kesehatan klien. Dalam hal ini,
perawat harus menjaga rahasia tentang penyakit pasien,walaupun
tetangga pasien bertanya. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh
informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh pasien dengan bukti
persetujuannya
DeLaune,S.C & Ladner,P.K. (2010) Fundamentals of Nursing : Standard &
Referensi:
Practice. 4ed. Delmar : USA

Nama penulis: Dewi Siti Oktavianti

Institusi: STIKES PERTAMEDIKA


No 176
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang laki-laki, 45 tahun mengalami fraktur karena kecelakaan lalu lintas. Istri pasien meninggal
dalam kecelakaan tersebut. Pasien selalu menanyakan bagaimana keadaan istrinya. Mengingat
kondisi pasien saat ini, maka dirahasiakan kondisi istri pasien.

Pertanyaan soal:
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Fidelity
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficiences
e. Nonmaleficience
Kunci Jawaban: b. Veracity

Pasien selalu menanyakan bagaimana keadaan istrinya. Mengingat kondisi


Kata Kunci:
pasien saat ini, maka dirahasiakan kondisi istri pasien.

Memberikan pembahasan option A sampai E


a. Fidelity (menepati janji) : tanggung jawab perawat adalah meningkatkan
kesehtan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan.
b. Veracity (kejujuran) merupakan prinsip etik yang harus dimiliki oleh
perawat dan seluruh pemberi layanan Kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Dalam hal ini perawat sebaiknya memberitahukan keadaan istri pasien.
Pembahasan c. Autonomi merupakan hakprinsip otonomi yang didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Klien mampu memutuskan sesuatu dan orang lain
harus menghargainya
d. Beneficence adalah prinsip etik yang menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik, sehingga dapat mencegah kesalahan atau
kejahatan.
e. Nonmaleficince (tidak merugikan) : prinsip ini tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
DeLaune,S.C & Ladner,P.K. (2010) Fundamentals of Nursing : Standard &
Referensi:
Practice. 4ed. Delmar : USA

Nama penulis: Dewi Siti Oktavianti

Institusi: STIKES PERTAMEDIKA


No 177
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang laki-laki, 55 tahun dirawat dengan leukimia. Klien meminta kepada dokter untuk
memberikan pengobatan terbaik, walaupun harus menjalankan kemoterapi karena pasien ingin
cepat sembuh dan sehat. Perawat mendukung keputusan yang diambil oleh klien.
Pertanyaan soal:
Apakah prinsip etik keperawatan yang terdapat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Fidelity
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Nonmaleficience
Kunci Jawaban: c. Autonomy

Klien meminta kepada dokter untuk memberikan pengobatan terbaik,


Kata Kunci: walaupun harus menjalankan kemoterapi karena pasien ingin cepat sembuh
dan sehat.
Memberikan pembahasan option A sampai E
a. Fidelity (menepati janji) : tanggung jawab perawat adalah meningkatkan
kesehtan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan.
b. Veracity (kejujuran) merupakan prinsip etik yang harus dimiliki oleh
perawat dan seluruh pemberi layanan Kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
c. Autonomi merupakan hakprinsip otonomi yang didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
Pembahasan
keputusan sendiri. Klien mampu memutuskan sesuatu dan orang lain
harus menghargainya. Dalam kasus ini, pasien meutuskan untuk
menjalankan kemoterapi karena ingin cepat sembuh dan sehat, dan
perawat menghargai terhadap keputusan pasien tentang pengobatan.
d. Beneficence adalah prinsip etik yang menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik, sehingga dapat mencegah kesalahan atau
kejahatan.
e. Nonmaleficince (tidak merugikan) : prinsip ini tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
DeLaune,S.C & Ladner,P.K. (2010) Fundamentals of Nursing : Standard &
Referensi:
Practice. 4ed. Delmar : USA

Nama penulis: Dewi Siti Oktavianti

Institusi: STIKES PERTAMEDIKA


No 178
Level DIII / Profesi (beriwarnasesuai level kompetensisoal)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette,
Seorang laki-laki, 58 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis BPH. Pasien mengeluh sakit perut bagian
bawah. Hasil pemeriksaan: kandung kemih teraba penuh, kencing tidak lancar, skala nyeri 7. Pasien
direncanakan pasang kateter. Perawat melakukan pemasangan kateter tanpa meminta informed
consent pada pasien, setelah dipasang pasien mengalami perdarahan melalui orificium uretra.

Pertanyaan
Apakah pelanggaran yang terjadi pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. Kelalaian
b. Kesalahan
c. Malpraktik
d. Kesengajaan
e. Penyimpangan

Kunci Jawaban: C. Malpraktik


Kata Kunci Pemasangan kateter tanpa meminta informed consent pada pasien, dimana
Informed Consent adalah suatu persetujuan yang diberikan setelah mendapat
informasi.

Pembahasan
- A : Kelalaian adalah kesalahan yang terjadi karena kekurang hati-hatian,
kurangnya pemahaman, serta kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan akan
profesinya, padahal diketahui bahwa mereka dituntut untuk selalu
mengembangkan ilmunya.
- B dan E : Kesalahan sebagai suatu bentuk penyimpangan terhadap sesuatu yang
telah ditetapkan atau suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang dianggap
benar atau suatu bentuk penyimpangan dari prosedur atau langkah-langkah
yang telah disepakati
- C: Malpraktik diartikan melakukan tindakan/praktik yang salah satu menyimpang
dari ketentuan prosedur yang baku
- D : Kesengajaan adalah melakukan suatu perbuatan yang berbentuk kesadaran
dan/atau kehendak untuk melakukan perbuatan tersebut,
Referensi Notoatmodjo, soekidjo 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : Renika Cipta.
Isfandyarie, Anny. 2005 Malpraktik dan Resiko Medik. Jakarta : Prestasi Pustaka
Penulis Giri Udani, SKp.,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang
No 179
Level DIII / Profesi (beriwarna sesuai level kompetensisoal)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette,
Seorang perempuan, 30 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis diabetes mellitus.
Hasil pengkajian: terdapat luka diabetikum diameter 8 cm pada telapak kaki kanan, bengkak, warna
kehitaman, bau, pus (+). Pasien bertanya “apakah kakinya bisa sembuh dan tidak akan dipotong”,
pasien mengatakan sangat khawatir dan merasa takut. Setelah perawat memberikan pendidikan
kesesehatan tentang penatalaksanaan DM, pasien berjanji akan mematuhi terapi yang
diprogramkan.

Pertanyaan
Apakah prinsip etik yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Veracity
b. Autonomy
c. Beneficience
d. Confidentiality
e. Fidelity
Kunci Jawaban: B. Autonomiy
Kata Kunci Pasien bertanya “apakah kakinya bisa sembuh dan tidak akan dipotong”, pasien
mengatakan sangat khawatir dan merasa takut. Setelah perawat melakukan
pendidikan kesesehatan terkait lima pilar penatalaksanaan DM, pasien berjanji
akan mematuhi terapi yang diprogramkan.
Pembahasan - A : Veracity adalah menyampaikan kebenaran guna menyakinkan pasien dan
mengerti dan informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif dan objektif.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya.
- B : Autonomy berarti mampu mengatur dirinya sendiri, dimana individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Prinsip autonomi/otonomi sangat penting dalam keperawatan karena
Perawat harus menghargai harkat dan martabat manusia sebagai individu yang
dapat memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya.
- C : Beneficience adalah prinsip berbuat baik dan tidak merugikan orang lain
- D : Confidentiality adalah melindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip
bahwa perawat menghargai semua informsi tentang pasien dan perawat
menyadari bahwa pasien mempunyai hak istimewa dan semua yang
berhubungan dengan informasi pasien tidak untuk disebarluaskan secara tidak
tepat
- E : Fidelity/Loyality atau kepedulian pada pasien adalah komponen penting dari
praktik keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi terminal (Fry, 1991).
Rasa kepedulian perawat diwujudkan dalam memberi asuhan keperawatan
dengan pendekatan individual, bersikap baik, memberikan kenyamanan dan
menunjukan kemampuan profesional

Referensi Storch, J.L. (2009). “Ethics in Nursing Practice”. In Kuhse H & Singer P. (ed.). A
Companion to Bioethics. Chichester UK: Blackwells. pp. 551–562. ISBN
9781405163316
Breier-Mackie, Sarah (March–April 2006). “Medical Ethics and Nursing Ethics: Is
There Really Any Difference?”. Gastroenterology Nursing. 29 (2): 182–3.
doi:10.1097/00001610-200603000-00099. Retrieved 25 June 2019
Penulis Giri Udani, SKp.,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang
No 180
Level DIII / Profesi (beriwarnasesuai level kompetensisoal)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette,
Seorang laki-laki, 45 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis nephrolitiasis. Hasil Pengkajian : pasien
mengeluh nyeri pada pinggang kanan yang menjalar ke perut, skala nyeri 7. Pasien direncanakan
operasi. Perawat melakukan persiapan pasien dan memberikan penjelasan tentang keperawatan
perioperatif.
Pertanyaan
Apakah peran fungsi perawat pada tindakan terhadap kasus tersebut?
a. advokator
b. edukator
c. Kolabotor
d. Konsultan
e. Pemberi askep
Kunci Jawaban: b. edukator
Kata Kunci Perawat melakukan persiapan pasien dan memberikan penjelasan hal-hal yang
terkait dengan keperawatan perioperatif.
Pembahasan - A: advokator adalah peran yang dilakukan perawat dalam membantu pasien dan
keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan
atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti
rugi akibat kelalaian.
- B : Edukator (pendidikan) berarti meningkatkan pengetahuan kesehatan. Peran
perawat sebagai educator dengan membantu pasien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang
diberikankan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.
- C: Kolaborator adalah peran yang dilakukan lantaran perawat bekerja melalui
tim kesehatan lain seperti dokter, fisioterapis, ahli gizi & lain-lain. Perawat
berusaha mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya
- D : konsultan merupakan peran sebagai tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan pasien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan.
- Pemberi asuhan keperawatan merupakan peran perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dengan
memperhatikan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan dengan
menggunakan proses keperawatan, dari yg sederhana s/d kompleks.

Referensi Barbara, Kozier. (2008). Fundamental of Nursing, Seventh Edition, Vol.2, Jakarta:
EGC.
Brunner dan Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Penulis Giri Udani, SKp.,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang

Anda mungkin juga menyukai