NYERI AKUT
Pengertian
Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan sebagai kerusakan (International
Association for The Study of Pain) awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas
ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat diantisipasi atau diprediksi dan dengan
Penyebab
Agen cedera Biologis (misalnya inflamasi, iskemia, neoplasma)
Agen cedera Fisik (misalnya abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat,
Subjektif :
Mengeluh nyeri
Obyektif:
Tampak meringis
Gelisah
Sulit tidur
Tidak tersedia
Objektif :
Menarik diri
Diaforesis
Kondisi pembedahan
Cedera traumatis
Infeksi
Glaukoma
bradikinin) sebagai vasodilator yang kuat -> edema, kemerahan dan nyeri serta
perubahan energi stimulus menjadi energi elektrik, -> proses transmisi (transmission)
yakni ketika energi listrik mengenai nociceptor dihantarkan melalui serabut saraf A dan C
dihantarkan dengan cepat ke substantia gelatinosa di dorsal horn dari spinal cord -> ke
otak melalui spinothalamic tracts -> thalamus dan pusat-pusat yg lebih tinggi termasuk
reticular formation, sistem limbik, dan somatosensory cortex. Persepsi (perseption) : otak
serta mempersepsikan nyeri -> individu mulai menyadari nyeri. Modulasi (modulation) :
(endorphins and enkephalins), serotonin, norepinephrine & gamma aminobutyric acid ->
Ansietas
Budaya
Usia
Efek plasebo
Plasebo merupakan zat tanpa kegiatan farmakologik dalam bentuk tablet,
kapsul, cairan injeksi dan sebagainya. Plasebo umumnya terdiri atas gula,larutan
salin normal, dan atau air biasa. Karena plasebo tidak memiliki efek farmakologis,
obat ini hanya memberikan efek dikeluarkannya produk ilmiah (endogen) endorfin
dalam sistem kontrol desenden, sehingga menimbulkan efek penurunan nyeri.
Pengkajian Nyeri
Banyak cara untuk menentukan intensitas nyeri, namun yang paling sederhana ada
3 macam yakni; Visual Analog Scale (VAS), Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces
Scale dari Wong-Backer.
Visual Analog Scale (VAS) / Skala analog visual
Skala ini bersifat satu dimensi yang banyak dilakukan pada orang dewasa untuk
mengukur intensitas nyeri pascabedah. Berbentuk penggaris yang panjangnya 10 cm
atau 100 mm. Titik 0 adalah tidak nyeri dan titik 100 jika nyerinya tidak tertahankan.
Disebut tidak nyeri jika pasien menunjuk pada skala 0-4 mm, nyeri ringan 5-44mm,
nyeri sedang 45-74mm, nyeri berat 75-100 mm. Sisi yang berangka pada pemeriksa
sedangyang tidak berangka pada sisi penderita.
Numerical Rating Scale (NRS) (Skala numeric angka)
Pasien menyebutkan intensitas nyeri berdasarkan angka 0 – 10. Titik 0 berarti
tidak nyeri, 5 nyeri sedang, dan 10 adalah nyeri berat yang tidak tertahankan. NRS
digunakan jika ingin menentukan berbagai perubahan pada skala nyeri, dan juga
menilai respon turunnya nyeri pasien terhadap terapi yang diberikan. Jika pasien
mengalami disleksia , autism, atau geriatri yang demensia maka ini bukan metode
yang cocok.
Diaforesis
Perilaku distraksi
Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak
dapat mengungkapkannya
Perilaku ekspresif
Putus asa
Fokus menyempit
Perilaku proktetif
Dilatasi pupil
Tindakan Keperawatan
Tindakan pada klien
Mengkaji nyeri
Mengontrol lingkungan
Meningkatkan istirahat
Mengobservasi tanda-tanda vital
Memberikan penjelasan pada keluarga tentang cara mengurangi dan pencegahan nyeri
Anjurkan pada keluarga untuk mengkonsumsi makanan diet sesuai dengan kondisi klien.
Tindakan Kolaborasi
Kolaborasi farmakologis.
1 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x...jam, NIC: Manajemen Nyeri
diharapkan skala nyeri pada klien berkurang.
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
Kriteria Hasil : meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, dan faktor
NOC: Tingkat Nyeri
pencetus.
NO Indikator Skala Keterangan skala target
Observasi reaksi nonverbal dari
Target
ketidaknyamanan.
1 Nyeri yang dilaporkan 1: Berat
Tentukan akibat dari pengalaman nyeri
2 Panjangnya episode 2: Cukup berat terhadap kualitas hidup pasien (misalnya,
nyeri tidur, nafsu makan).
3: Sedang
Ekspresi nyeri wajah Ajarkan teknik non farmakologi (seperti,
3 4: Ringan
relaksasi, terapi bermain, terapi aktivitas).
Tidak bisa beristirahat
4 5: Tidak ada
Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
Kehilangan nafsu makan
5 membantu penurunan nyeri.
Bagaimana anda
bisa terkena
penyakit ini ?
Komplikasi
Nanda International. (2018). NANDA-I diagnosis keperawatan: definisi dan klasifikasi 2018-
2020. Jakarta : EGC.
Potter P.A & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta: EGC