Anda di halaman 1dari 50

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu
lokasi yang sama dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi,
2007). Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana bidang itu adalah bidang
keperawatan yang merupakan paduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan
yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperwatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-
hari. keperawatan komunitas belum menjadi suatu hal yang biasa dikalangan
masyarakat secara merata. Sementara ini orang masih mengenal posyandu, puskesmas
atau rumah sakit, manakala menjumpai masalah kesehatan aktual atau emergency.
Perkembangan pembangunan di bidang kesehatan dewasa ini berkembang dengan
pesat. Berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi pun semkin kompleks. Hal ini
tidak dapat dihindari sebagai akibat dari tuntutan masyarakat, baik di dalam maupun
di luar negri. Kemajuan masyarakat yang pesat adanya transisi epidemiologi, transisi
demografi, serta transformasi sosial, menuntut adanya perawat komunitas di
puskesmas (Mubarak dan Cayatin, 2009). Keperawatan komunitas sebagai suatu
bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu
bertujuan agar individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta
mengambil tanggung jawab terhadap masyarakat atas kesehatan diri, mengembangkan
1
kemampuan untuk menyehatkan diri, serta menjadi pelaku atau perintis kesehatan dan
pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan berdasarkan
asas kemandirian dan kebersamaan. Dari hal tersebut masyarakat dapat berperan serta
dengan menyumbangkan tenaga, fikiran atau pengetahuan, sarana, dana yang
dimilikinya untuk upaya kesehatan (Mubarak dan cayatin, 2009).
Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga kelompok atau masyarakat.
Sasaran proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat, yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidak tahuan,
ketidak mauan atau pun ketidak mampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait
dengan masalah kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana
pelayanan kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut.
Fokus utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga miskin yang rentan dan
keluarga yang termasuk resiko tinggi untuk meningkatkan kehidupan manusia secara
optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Depkes RI, Radley,
Logan, dan Dakwin)
Asuhan keperawatan komunitas, perawat melaksanakan kesehatan masyarakat
yang dapat melakukan pendekatan untuk merubah perilaku kesehatan masyarakat ke
arah positif dalam memelihara kesehatan  dan keperawatan yang mereka hadapi,
memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui perencanaan
yang dibuat serta mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan komunitas, perawat kesehatan masyarakat dapat melakukan pendekatan
untuk merubah perilaku masyarakat ke arah positif dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan
masalah melalui perencanaan yang dibuat serta mengevaluasi hasil yang telas dicapai.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan mahasiswa program studi ilmu
keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Desa Raci Kecamatan Bangil, ditemukan
beberapa masalah, yaitu : Risiko tinggi timbulnya kasus penyakit menular selama
musim hujan dan masa pandemi covid 19. Berdasarkan masalah kesehatan yang
ditemukan oleh mahasiswa praktik keperawatan komunitas, maka pemecahan masalah
kesehatan yang dilakukan akan dilaksanakan secara bersama-sama sesuai dengan
perencanaan yang akan dimusyawarahkan pada MMD (Musyawarah Masyarakat
2
Desa). Berikut akan diuraikan hasil pelaksanaan dari proses keperawatan komunitas
yang dimulai dari pengkajian, perumusan masalah keperawatan yang muncul di
masyarakat pada Musyawarah Masyarakat Desa sampai dengan evaluasi

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)?
b. Bagaimanakah pelaksanaan MMD?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui penjelasan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
b. Untuk mengetahui pelaksanaan MMD

3
BAB 2
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

1. Pengertian Musyawarah Masyarakat Desa  (MMD)


Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa
untuk membahas hasil Survey Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan
masalah kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri (Depkes RI, 2007). Survey
Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di
bawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007).
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas – masalah ( terutama yang erat kaitan nya
dengan kemungkinan kejadian KLB , kegawatdaruratan dan bencana ) yang ada
didesa serta merencanakan penanggulannganya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMD adalah sebagai
berikut :
a. Musyawarah Masyarakat desa harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa,
petugas puskesmas, dan sector terkaitdi kecamatan, (seksi pemerintahan dan
pembangunan, BKKBN, pertanian, agama, dan lain-lain).
b. Musyawarah Masyarakat desa  dilaksanakan dibalai desa atau tempat pertemuan
lainnya yang ada didesa.
c. Musyawarah Masyarakat desa dilaksanakan segera setelah SMD dilakukan.

2. Tujuan MMD
a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.
b. Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan.
c. Masyarakat menyusun rencana rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan.

3. Tempat Pelaksanaan MMD


Tempat pelaksanaan MMD adalah dibalai desa

4
4. Peserta MMD
Peserta dalam MMD adalah para kader pelakssana SMD , kepala desa dan
perangkat desa , tokoh masyarakat setempat , ketua organisasi masyarakat , bidan
desa , perawat desa , mahasiswa

5. Pola Penyelenggaraan MMD


Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk lingkaran ( round table ) , tidak ada
peserta yang membelakangi peserta yang lainya, komposisi jangan seperti diruangan
kelas. Pimpinan pertemuan duduk sederat , setara dan berada diantara para peserta ,
tidak memisah atau duduk di kursi istimewa . boleh juga duduk diatas tikar.

6. Suasana MMD
Ciptakan suasana kekeluargaan yang akrab , jangan menciptakan suasana formal
dengan meja yang ditata seperti meja persidangan.

7. Peran Ketua MMD


a. Mengarahkan pembicaraan agar jangan menyimpang dari arah yang ditetapkan
b. Menjadi penengah jika terjadi perselisihan pendapat dalam pembicaraan
c. Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama peserta ketua harus selalu
berusaha memotivasi setiap peserta, ketua jangan terlalu banyak berbicara,
ketua sebaiknya lebih banyak memandu, ketua harus sabar, tidak emosional
bila ada hal-hal yang menjengkelkan, Ketua harus jeli, cerdik dan segera bisa
menangkap apa yang dimaksud

8. Waktu MMD
Mulailah tepat waktu , sesuai dengan rencana dan jadwal. Jangan sampai peserta
menungggu , yang mengundang harus hadir terlebuh dahulu.

9. Pelaksanaan MMD
Cara melakukan Musyawarah Masyarakat desa adalah sebagai berikut :
a. Pembukaan dengan menguraikan maksud dan tujuan MMD dipimpin oleh kepala
Desa.

5
b. Pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat sendiri melalui curah pendapat 
dengan mempergunakan alat peraga, poster, dan lain-lain dengan dipimpin oleh
ibu desa.
c. Penyajian hasil SMD oleh kelompok SMD
d. Perumusan dan penentuan prioritas maslah kesehatan atas dasar pengenalan
masalah dan hasil SMD, dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas
kesehatan di desa atau perawat komunitas.
e. Penyusunan rencana penanggulangan masalah kesehatan dengan dipimpin oleh
kepala desa.
f. Penutup.

10. TAHAPAN PELAKSANAAN MMD


a. Persiapan
Sebelum MMD dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan persiapan yang matang
agar kegiatan MMD dapat berjalan lancer dan sesuai dengan target yang di inginkan.
Pada tahap persiapan ini mencakup pembuatan pre planning serta mengkonsultasikan
materi yang ingin disampaikan pada saat MMD dengan petugas puskesmas dan dosen
pembimbing dari akademik. Tahap selanjutnya mahasiswa menemui RT beserta
jajaranya untuk menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk pelaksanaan acara
MMD. Setelah didapatkan kesepakatan, maka selanjutnya menyebarkan undangan
kepada ketua RT dan RW, kader, tokoh masyarakat, serta kepala instansi yang berada
di wilayah desa.
b. Pelaksanaan
Acara dilaksanakan tanggal …, pukul …
Susunan acaranya yaitu sebagai berikut :
1) Pembukaan oleh pembawa acara / protocol
2) Sambutan dari kepala desa
3) Sambutan dari kepala puskesmas
4) Penjelasan materi oleh penyaji
5) Diskusi yang dipimpin oleh moderator mengenai masalah yang terjadi di
desa dan musyawarah dengan masyarakat mau dibawa kemana masalah
tersebut serta tindakan apa yang akan dilakukan .
6) Penutup

6
c. Evaluasi
1) Struktur
 Jumlah peserta yang datang
 Setting tempat
 Perlengkapan yang digunakan dalam MMD contoh : laptop , LCD ,dll
 Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta
 Bagaimana pelaksanaan diskusi
2) Proses
 Pelaksanaan kegiatan
 Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
 Penjelasan materi berjalan dengan lancar dan baik.
d. Saran
Saran yang disampaikan oleh peserta MMD ditampung sekiranya bisa
dilaksanakan akan dilaksanakan dalam MMD selanjutnya.

7
BAB 3
LAPORAN PENDAHULUAN MMD 1

1. Latar Belakang
MMD I merupakan MMD yang pertama kali di adakan oleh mahasiswa di
mana MMD I ini bertujuan untuk mengenalkan diri baik profil kelompok (nama,
alamat, institusi dll), memohon ijin (permisif) bahwa mahasiswa akan praktek di
masyarakat, gambaran selama waktu praktek, tujuan kelompok, berapa lama
kelompok akan di masyarakat, selama di masyarakat di tinggal di mana dan
program apa saja yang akan dilakukan mahasiswa selama praktek. MMD I
menjadi sangat penting karena MMD I adalah kegiatan yang dimana mahasiswa
bertemu langsung dengan masyarakat pertama kali dan biasanya MMD I juga
menentukan kepercayaan/"trust" masyarakat ke mahasiswa. trust yang terbina
dengan baik akan sangat membantu dalam proses pelaksanaan praktek di
komunitas, sebaliknya jika trust tidak terbina dengan baik maka proses ke depan
juga akan sulit karena secara logika jika trust tidak terbina tidak mungkin
mahasiswa akan mampu menggali sebuah informasi.
Setelah MMD I dan masyarakat sudah mengetahui dengan baik profil dan
program mahasiswa ke depan maka  dilanjutkan dengan pengkajian. pengkajian
sendiri bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, wawancara baik dengan
stakeholder,kader, perangkat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat maupun
siapa saja yang mampu memberikan informasi akurat terkait dengan kondisi
wilayah binaan mahasiswa/kelompok. observasi maupun penyebaran angket.
setelah mendapatkan data kemudian data tersebut ditabulasi dan dianalisis
kemudian dikerucutkan menjadi suatu diagnosa/masalah kesehatan. jumlah
masalah tergantung dari hasil pengkajian yang ada. bicara tentang
diagnosa/masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat tentunya tidak lepas
dari proses prioritas. semakin prioritas maka masalah tersebut idealnya menjadi
masalah yang lebih awal dibandingkan masalah lainya. kegiatan yang mengawali
dari praktek keperawatan komunitas. Kegiatan temu kenal akan melibatkan
perangkat kelurahan meliputi Kelurahan, RW dan RT, organisasi kemasyarakatan
dan tokoh masyarakat lainnya. Dengan acara temu kenal tersebut, diharapkan
terjadi suatu interaksi yang memberikan kesan pertama dan selanjutnya saling

8
menyadari bahwa diantara kedua belah pihak perlu mengadakan kerja sama dalam
mencapai tujuan
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari acara temu kenal yaitu untuk saling memberikan informasi
tentang proses selanjutnya dari kegiatan praktek klinik keperawatan komunitas.
b. Tujuan khusus
1) Saling mengenal antara mahasiswa dengan tokoh masyarakat.
2) Menghindari terjadinya kesalahpahaman tentang tujuan utama praktek klinik
keperawatan komunitas.
3) Memberikan informasi tentang gambaran umum kegiatan selama  praktek.
4) Mendapatkan informasi tentang gambaran umum masyarakat Desa Raci.
5) Mendapatkan informasi tentang gambaran masalah berkaitan dengan
kesehatan dalam masyarakat
6) Pembentukan Pokjakes dalam masyarakat

1. Langkah – Langkah Penyelenggaraan MMD


a. Persiapan
Kader menyiapkan hasil analisis yang ditulis dalam lembar balik. Kader
membantu Kepala Desa menyimpulkan acara, tata ruangan dan perlengkapan,
kader memotivasi/mengajak bidan desa, kader desa, remaja masjid (remas),
karang taruna dan ketua RT yang ada di desa itu untuk hadir dalam MMD 2,
agar dapat membantu memecahkan masalah bersama-sama.
b. Proses
Pembukaan dengan menguraikan maksud dan tujuan kegiatan MMD 2, yang
dipimpin oleh ketua kelompok, pengenalan masalah kesehatan dan penyajian
hasil pendataan ke masyarakat oleh kelompok, perumusan dan penentuan
prioritas masalah kesehatan serta menentukan intervensi yang dilaksanakan atas
dasar pengenalan masalah dari hasil MMD 2, tambahan usulan kegiatan dari
Bidan Desa, rekomendasi teknis dari bidang penyusunan rencana pelaksana
kegiatan dipimpin Kepala Desa.

9
c. Penutup
Tindak Lanjut
Kader membantu kepala desa menyebarkan hasil musyawarah tentang rencana
kerja penanggulangan masalah dan membantu menindak-lanjuti untuk kegiatan-
kegiatan. Tindak lanjut Rencana Kerja hasil MMD Melaksanakan kegiatan
masyarakat dibidang kesehatan Memantau/memonitor hasil kegiatan
Memotivasi warga agar kegiatan dibidang kesehatan dapat dikembangkan baik
lokasinya maupun jenis kegiatannya.

3. Pokok Bahasan : Musyawarah masyarakat desa 1

4. Sub Pokok Bahasan : Pembukaan dan Perkenalan Mahasiswa Kepada Warga


Setempat

5. Sasaran / Target
Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, warga atau masyarakat Desa
Raci Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan

6. Strategi Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Melakukan koordinasi kepada Kepala desa tentang tekhnis penyuluhan yang
akan dilaksanakan.
2) Melakukan rapat koordinasi antar mahasiswa.
3) Menyiapkan materi yang akan disampaikan serta menyiapkan peralatan/
keperluan yang dibutuhkan.
4) Menyiapkan metode serta konsep/program yang akan disampaikan.
5) Membuat daftar hadir.
b. Waktu dan tempat
Hari/Tanggal               : Selasa,21 Desember 2021
Waktu                         : 19.00 s/d selesai
Tempat                        : Balai Pertemuan Desa Raci
c. Metode
1) Memberikan penjelasan tentang program yang direncanakan melalui ceramah.
2) Melakukan diskusi / Tanya jawab.
10
d. Media
Media yang digunakan adalah karton dan spidol
e. Setting Tempat

Keterangan :
= Pembimbing Lahan

= Pembimbing Akademik
= Mahasiswa

= Warga Masyarakat
f. Uraian Tugas
1) Kepala desa : Ahmad wahyudi
Bertugas memberikan sepatah kata kepada peserta sekaligus memperkenalkan
seluruh mahasiswa peserta Praktek Profesional komunitas yang ada di
Desa Raci Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan.
2) Protokol : Ratna Handini
Bertugas memandu jalannya acara Musyawarah Masyarakat Desa.
3) Ketua kelompok : Tiwuk Styowati
Bertugas menyampaikan dan menjelaskan Program Kerja Praktek Kerja
Lapangan.
4) Notulen : Winema Kumala Dwi Adisti Sri Wahyuni

11
Mencatat semua hasil diskusi mulai dari jalannya diskusi sampai berakhirnya
diskusi kemudian melaporkan hasilnya pada peserta.
5) Moderator : Faisol mubarrok
Bertugas memandu, mengarahkan dan memimpin jalannya diskusi,
menggunakan waktu secara tepat dan menutup diskusi.
6) Fasilitator : Adriya felisia
Bertugas memasilitasi yaitu dengan memberikan support/megajak masyarakat
untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas dalam pelaksanaan MMD I.
7) Kader : Faricha Dyah Agustin
Bertugas menyampaikan masalah - masalah yang ada di masyarakat selama ini
dalam Musyawarah Masyarakat Desa.
8) Dokter puskesmas raci : Sri wahyuni
Bertugas mengajak bekerja sama semua mahasiswa dalam mencegah dan
menyelesaikan masalah dalam masyarakat terutama dalam bidang kesehatan
untuk masyarakat.
9) Remaja karang taruna desa raci : Sofia achadianti
Bertugas menyampaikan permasalahan khususnya pada remaja di desa raci
dengan mengajak kerjasama dan bersedia bekerjasama dalam memberikan
kegiatan pada masyarakat terutama remaja.
10) Tokoh masyarakat : Titik idawati
Bertugas membacakan doa yang bertujuan agar apa yang dilakukan senantiasa
bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

7. Identifikasi Masalah Kesehatan


Identifikasi Masalah Kesehatan/keluhan warga dalam 3 bulan terakhir
N
Masalah Kes/Keluhan RT 01 RT 02 RT 03
o
1 Balita :
- ………….

-………….

2 Anak Sekolah & Remaja


-………….

12
-………….
3 Lansia
-………….
-………….

8. Panduan Memprioritaskan Masalah / Skoring


N Masalah Perhatian Point Tingkat Kemungkinan
Total
o kesehatan Masyarakat Prevalensi Budaya Untuk dikelola

Panduan Plain Of Action (POA)


N
Masalah Kes Tujuan Kegiatan Tempat Waktu Dana PJ
o

9. Susunan Acara
No Tahap Kegiatan Kegiatan Masyaraat Media Waktu
kegiatan Mahasiswa
1 Persiapan Pre Planning MMD  Menyiapkan Alat H-1
1 tempat Tulis
 Pendekatan ke  Membantu
TOMA, TOGA mahasiswa
 Menyiapkan menghubungi
media TOMA, kader
 Membantu
menyebarankan
undangan
2 Pelaksanaan  Membuka acara  Sambutan kepala 15
 Sambutan

13
Pembukaan mahasiswa desa Menit
 Perkenalan  Sambutan
mahasiswa pembimbing lahan
dan akademik
 Penyampaian
Inti tujuan kegiatan 30

 Penjelasan Menit

kegiatan Mendengarkan dan


berperan aktif
 Istirahat
Penutup 10
 Kesimpulan Istirahat
Menit
 Doa

10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) 90 % peserta yang menghadiri undangan penyuluhan.
2) Acara berlangsung sesuai dengan rencana.
3) Mahasiswa dapat menyiapkan materi, alat-alat dan media sesuai dengan  yang
diperlukan.
b. Evaluasi Proses
1) 20 % dari peserta penyuluhan yang hadir berperan serta secara aktif dalam
diskusi.
2) Selama acara musyawarah berlangsung, tidak ada penyimpangan dari tujuan
yang telah di tetapkan.
3) Selama acara berlangsung, tidak ada peserta yang meninggalkan
acara  pertemuan.

c. Evaluasi Hasil
1) Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa Pertama terlaksana dengan baik.
2) Masyarakat mengerti dan memahami program yang akan dilaksanakan.
3) Masyarakat mampu mendiskusikan Program Kerja yang akan dilaksanakan

14
SKENARIO ROLE PLAY KEPERAWATAN KOMUNITAS
PELAKSANAAN MUSYAWARAH MUFAKAT DESA (MMD I)
DI DESA RACI

Pelaksanaan MMD I
1. PEMBUKAAN
Protokol
Assalamualaikum Wr. Wb. …., Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT
yang mana pada hari ini, tanggal 21 Desember 2021 kita semua dapat berkumpul di
Balai Pertemuan Desa Raci dalam keadaan sehat walafiat, amin ….. Tak lupa
shalawat serta salam kita panjakan kepada nabi kita Muhammad SAW beserta
sahabatnya. Amin ya roball alamin... Pada kesempatan pagi hari ini, saya selaku
pembawa acara , akan membacakan susunan acara kegiatan kita hari ini yakni :
a. Pembukaan
b. Isi
c. Penutup
Baiklah, Sebelum kita mulai acara pada hari ini, mari kita buka acara pada
pagi hari ini dengan membaca Basmallah …
Masyarakat: Bismillahirohmanirohim …..
Protokol
Terimakasih kepada Semua tamu undangan yang hadir , yang telah
menyempatkan sedikit waktunya untuk hadir dalam acara Musyawarah Masyaraka
Desa pada malam hari ini. Dimana kami selaku mahasiswa/i Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto, mengumpulkan semua tamu undangan yang hadir dsini, dalam rangka
musyawarah study praktik yang akan kami adakan di Desa Raci ini. Jika dalam
musyawarah mufakat desa ada 1 yang ingin didiskusikan oleh semua tamu undangan
yang hadir maka diharapkan untuk langsung menanyakanya kepada kami
(mahasiswa/i) untuk membantu bapak-bapak dan ibu-ibu serta tamu undangan yang
lain untuk menyelesaikan masalahnya, apakah bapak-bapak dan ibu-ibu sudah jelas?
Masyarakat: Iya Bu … sudah jelas …

2. ISI ACARA

15
(Sambutan – Sambutan, Perkenalan dan menjelaskan tujuan MMD)
Protokol : Baiklah, langsung saja, kita masuk pada inti acara ini.
Baiklah kita akan mendengarkan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama
akan disampaikan oleh bapak kepala desa sidomarkun. “ kepada bapak “Agung
Perdana’ waktu dan tempat kami persilahkan”.
Kepala Desa: Assalamualaikum WR. WB ….
Masyarakat: Walaikumsalam WR.WB ….
Kepala Desa:
Saya disini, selaku Kepala Desa di Desa Raci, mengucapkan terimakasih kepada
semua tamu undangan yang hadir serta Bapak-Bapak, Ibuk-Ibuk mahasiswa/i yang
telah kesempatkan kepada saya disini untuk bersama-sama melakukan diskusi
Musyawarah Masyaraka Desa yang diselenggarakan oleh Bapak-Ibuk mahasiswa/i
Stikes Bina Sehat PPNI pada malam hari ini dan telah memilih desa kami, untuk
melakukan kegiatan praktik komunitas .
Kami berharap, semoga dengan kedatangan Bapak-Ibuk mahasiswa/i di desa
sidomarkun, bisa memberikan dan membantu kami dalam menyelesaikan masalah -
masalah kesehatan yang ada di desa kami . Karena saya disini juga sebagai
penanggung jawab dari adik-adik sekalian, saya menghimbau kepada bapak-bapak
dan ibu-ibu, untuk bekerjasama dalam meningkatkan dan menjaga kesehatan
dilingkungan Desa Raci.
Sekian yang bisa saya sampaikan, saya akhiri , wasalamualaikum WR.Wb.
Semua tamu : walaikumsalam wr.wb….
Protokol:
Terimakasih kepada Bapak Kades yang telah memberikan sambutannya. Dan
sambutan yang kedua, akan disampaikan oleh ketua kelompok mahasiswa/i Stikes
Bina Sehat PPNI Mojokerto. Kepada Bapak Nanang Fachrudin, waktu dan tempat
kami persilahkan.
Ketua Kelompok : Assalamualaikum WR. WB, Puji syukur kita panjatkan Kepada
Allah SWT yang telah memberikan rahmatNya kepada kita semua, sehingga pada hari
ini, kita bisa berkumpul di Balai Pertemuan Desa Raci dalam keadaan sehat walafiat.
Amin ya robal alamin….
Yang terhormat bapak Kepala Desa Raci, kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang
kami hormati, dan teman- teman mahasiswa Stikes Bina Sehat PPNI yang berbahagia.
Sebelumnya Terimakasih kepada bapak kepala desa yang telah mengijinkan kami
16
mahasiswa/i untuk melakukan study kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa di Desa
Raci. Terimakasih juga kepada Bapak RT/RW, Kader-kader serta tamu Undangan
yang telah menyempatkan untuk hadir dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa.
Disini kami mahasiswa/i dari Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto, akan mengadakan
study praktik keperawatan komunitas di Desa Raci, kami yang beranggotakan 6 orang
mahasiswa/i. Saya selaku ketua sekaligus wakil dari kelompok 1, akan menjelaskan
tujuan diadakanya praktik keperawatan komunitas di Desa Raci. Sebelumnya sudah
disampaikan oleh pembawa acara, tujuan dari kegiatan diskusi ini adalah
bersosialisasi atau perkenalan kepada semua warga masyarakat di Desa Raci serta
menjelaskan tujuan kami mengadakan kegiatan ini, jika ada masalah yang kurang
paham dan ingin ditanyakan, kami persilahkan untuk bertanya.
Baiklah, saya akan menjelaskan tujuan diadakan kegiatan Musyawarah
Masyarakat Desa. Kami mahasiswa/i akan melakukan praktik keperawatan komunitas
yang ditujukan kepada masyarakat Raci. Kegiatan kami didesa Raci sangat
membutuhkan dukungan dan kerjasama dari masyarakat Raci, karena di kami akan
melaksanakan praktikum kurang lebih 1 bulan. Dan dalam pelaksanaan praktik ini,
kami akan sangat membutuhkan partisipasi dari bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian.
Tujuan umum dari acara temu kenal yaitu untuk saling memberikan informasi
tentang proses selanjutnya dari kegiatan praktek keperawatan komunitas ini.
Sedangkan tujuan khusus yakni, saling mengenal antara mahasiswa dengan
tokoh masyarakat, menghindari kesalah pahaman tentang tujuan utama, memberikan
informasi tentang gambaran umum kegiatan selama praktek, mendapatkan informasi
tentang gambaran umum dan masalah kesehatan di desa Raci, serta pembentukan
pokjakes dalam masyarakat.
Adapun Tujuan dari dilaksanakanya praktik ini adalah untuk memberikan solusi
tentang permasalahan kesehatan yang ada di desa Raci. Kami akan berusaha untuk
meningkatkan kesehatan dilingkungan desa Raci agar terhindar dari penyakit akibat
lingkungan yang kotor.
Protokol : Terimakasih kepada Bapak Nanang yang telah memberikan sambutannya,
selanjutnya kita masuk acara inti yaitu mendiskusikan masalah – masalah apa yang
ada di desa ini, saudara............akan memandu jalannya acara ini
Protokol : Kepada saudara Ibu moderator saya persilahkan,
Moderator : Terima kasih kepada pembawa acara yang telah memberikan waktunya
untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Desa Raci. Beberapa masalah yang
17
terdapat di desa sangatlah bervariatif, mulai masalah balita, anak sekolah, remaja,
kebersihan, masalah kesehatan seperti penyakit menular, gaya hidup kurang sehat,
lingkungan kurang sehat, dsb. Bagaimana ibu kader-kader apa masalah kesehatan
yang terdapat didesa ini?
Kader : Terima kasih kepada saudara moderator disini saya akan menjelaskan secara
singkat masalah-masalah yang ada di desa kami, yang pertama kondisi lingkungan
yang kurang bersih, masih banyak sampah dan genangan air di beberapa gang. Yang
kedua mengenai sumber daya manusia, kebanyakan di daerah kami sdmnya masih
rendah, rata” lulusan SD, yang ketiga mengenai penyakit yang sering di derita oleh
warga kami pada kelompok balita dan anak usia sekolah seperti ISPA, diare, dan gizi
buruk, untuk remaja banyak remaja perokok, berpacaran, dan nongkrong di malam
hari, pada lansia masih ada lansia dengan hipertensi dan reumatik, stroke, dan
diabetes. Adapun fasilitas kesehatan di daerah kami adalah 1 puskesmas, 3 klinik
swasta dan 2 praktek dokter.
Demikian beberapa masalah yang ada di daerah kami, untuk ke depannya
mohon bimbingan dan kerjasamanya dalam mengatasi beberapa masalah yang ada di
daerah kami. Terima Kasih........
Moderator : baik terimakasih ibuk kader atas paparan permasalahan yang ada di desa
raci, untuk selanjutnya ibuk dokter puskesmas raci di persilahkan memberikan
gambaran tentang kesehatan di desa raci.
Dokter : terimakasih, saya sebagai dokter di wilayah raci sangat senang atas
kehadiran adik -adik mahasiswa keperawatan, kita dalam bidang yang sama di
kesehatan mari kita bersama sama mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
yang ada di raci, jika ada sesuatu hal yang di butuhkan terkait kesehatan kami dari
puskesmas raci siap membantu dan bekerjasama.
Moderator : Baik terimakasih, untuk selanjutnya kami persilahkan pemuda dari
karang taruna desa raci menyampaikan jika ada permasalahan di organisasi remaja
desa raci.
Pemuda karang taruna : terimakasih, kami dari pemuda karang taruna siap
bekerjasama mencegah dan menyelasaikan masalah khusunya di kalangan remaja di
desa raci.
Moderator : baik, terimakasih semoga hal yang sudah di sampaikan dari pemuda
karang taruna sangat membantu dan memperlancar kegiatan selama berada di desa

18
raci, untuk selanjutnya ibu tokoh masyarakat di persilahkan intuk memberikan sesuatu
wejangan.
Tokoh masyarakat : Terimakasih, assalamualaikum wr wb, saya di sini sebagai
masyarakat raci sering sekali mengadakan pengajian rutin tiap malam, adik adik
mahasiswa bisa hadir ke acara pengajian kami sehingga di harapkan lebih mengenal
masyarakat raci, sesuai pepatah tak kenal maka tak sayang, biar lebih akrab dan
saling mengenal masyarakat di raci.
Moderator : Baik terimakasih, untuk selanjutnya notulen menyampaikan hasil dari
musyawarah masyarakat raci, untuk notulen di persilahkan.
Notulen : terimakasih, dari hasil paparan dari kader, tokoh masyarakat dan pemuda
karang taruna ternyata di desa raci masih banyak sekali permasalahan yang harus di
selesaikan terutama bidang kesehatan, masih banyak lingkungan yang kotor akibat
sampah rumah tangga dan banyaknya penyakit pada anak, yang perluh segera
diperhatikan dan di tangani bersama, untuk itu mari kita bekerja sama saling
mendukung dalam menyelesaikan permasalahan ini bersama, terimakasih...
Moderator : Terima Kasih kepada perwakilan kader, tokoh masyarakat dan pemuda
karang taruna yang sudah menyampaikan beberapa permasalahan yg ada di desa Raci
ini. Sesuai pada tujuan kami di MMD 1 ini yang pertama yakni saling mengenal
antara kami mahasiswa/i dengan tokoh masyarakat, ada pepatah tak kenal maka tak
sayang, seperti itu yah bapak-ibuk sekalian, yang kedua kami akan mengidentifikasi
masalah untuk mendapatkan informasi tentang gambaran umum dan tentang
gambaran masalah yang berkaitan dengan kesehatan yang ada di desa ini dengan
melakukan survey ke setiap rumah (door to door), yang ketiga pembentukan pokjakes
yang beranggotakan dari kita dan tentunya dengan bantuan ibu-ibu kader dan tokoh
masyarakat sekalian. Untuk pokjakesnya dibentuk sesuai nanti di lapangan..... Setelah
diadakan survey, dan mengetahui masalah apa saja yang ada di desa Raci, selanjutnya
akan di bahas di MMD II, dimana MMD II akan di adakan pada Hari, tanggal, 31
Desember 2021 jam, 19.00 wib.
Saya kira cukup dari saya, apabila ada yang kurang dimengerti monggo boleh
ditanyakan, saya kembalikan kepada Protokol, Terima Kasih,
Wassalamualaikum Wr, Wb,
Protokol : Baiklah terimakasih kepada moderator yang cukup super menjelaskan apa
tujuan dari MMD I ini. Selanjutnya akan di laksanakan MMD II besok hari, pada

19
tanggal, 31 Desember 2021 di tempat dan waktu yang sama. Acara MMD 1 ini saya
tutup dengan ucapan Hamdalah, dan di akhiri dengan Doa.
HASIL WHINSHIELD SURVEY (PENYEBARAN ANGKET)
DI WILAYAH DESA RACI

1. Lingkungan Terbuka
Pembuangan limbah rumah tangga (got) mampet dan berbau tidak sedap, banyak
sampah dan genangan air di beberapa gang.

2. Sumber Daya Masyarakat


Tingkat pendidikan masyarakat terbanyak SD sebesar 54% pekerjaan terbanyak
pedagang 40% penghasilan rata-rata perbulan terbanyak antara 500.000 sampai
dengan 700.000 per bulan.

3. Suku/Etnisitas
Sebagian besar warga adalah suku jawa yaitu sebanyak 80% dan beragama islam
sebanyak 89 %.

4. Kesehatan
Masalah kesehatan yang ada yaitu : kesling pembungan limbah rumah tangga
banyak sampah dan banyak genangan air. Pada balita adalah ISPA (43%), Diare
(40%), dan Gizi buruk (5%).Pada anak usia sekolah (SD) adalah ISPA (30%), Diare
(20%). Kebiasaan kurang ber-PHBS antara lain tidak cuci tangan sebelum makan,
jajan tidak sehat, makan sayur tertentu saja dan jarang makan buah. Pada kelompok
Remaja : remaja merokok (50%), (60%) remaja mempunyai pengetahuan yang baik
tentang HIV AIDS, (40%) berpacaran, remaja mempunyai kebiasaan nongkrong di
malam hari sebanyak (20%). Pada lansia tidak ada wadah yang menangani masalah
lansia, belum ada pelatihan kader lansia. Lansia menderita Hipertensi (30%), Rematik
(32%), Stroke (15%) dan Kencing manis (17%). Fasilitas pelayanan kesehatan yang
terdapat di wilayah tersebut antara lain 1 Puskesmas, 3 Klinik swasta dan 2 Praktik
dokter.

20
BAB 4
LAPORAN PENDAHULUAN MMD II

1. Latar Belakang
Kegiatan praktek komunitas di masyarakat merupakan bentuk pembelajaran bagi
mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan komunitas secara komprehensif yang
merupakan cermin kegiatan pengabdian pada masyarakat. komunitas merupakan suat
sistem yang terdiri dari sub sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi.
Keluarga sebagai suatu sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana
keluarga merupakan unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas. Perawatan
kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu masyarakat
dan sosial yang ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta
memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah
permasalahan kesehatan. Dalam mengaplikasikan praktek kesehatan masyarakat
diperlukan pengetahuan serta penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan masyarakat dalam menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan aktif
dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan sampai
penanggulangan masalah yang melibatkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus
masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh aktifitas kegiatan komunitas. Musyawarah
masyarakat desa (MMD) merupakan bentuk dari wadah memecahkan suatu masalah
kesehatan yang di temukan dalam masyarakat melalui pengkajian. dalam upaya
mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas yang telah dibekalkan kepada
mahasiswa di bangku kuliah, serta sebagai salah satu upaya menyiapakan tenaga
keperawatan yang profesional dan potensi keperawatan secara mandiri, maka
mahasiswa STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto melaksanakan praktek keperawatan
komunitas di wilayah Desa. kegiatan praktek keperawatan komunitas di gunakan 3
pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, pendekatan kelompok dan pendekatan
masyarakat.

21
Desa dipimpin oleh kepala desa, dan kader. Dalam pelaksanaan praktik asuhan
keperawatan komunitas mahasiswa menggunakan pendekatan proses keperawatan
komunitas yang di awali oleh pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian
menyusun rencana sesuai dengan pemasalahan yang di temukan sampai pelaksanaan
dan terakhir evaluasi.. Data yang diperoleh dari masyarakat di tabulasi untuk
mengetahui masalah-masalah kesehatan yang mayoritas terjadi di masyarakat Desa.
Selain itu data juga di peroleh data kepala desa dan kader. Setelah data di peroleh,
dalam kegiatan MMD II mahasiswa dan masyarakat bersama-sama mencari
pemecahan masalah yang ada dengan Tim Pokjakes.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat
wilayah Desa Raci serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut
bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang
terdapat di masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan musyawarah masyarakat desa (MMD2) mahasiswa mampu:
1) Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyaratat.
2) Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama
dengan warga.
3) Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah
kesehatan.
4) Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.
5) Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yang terdapat pada masyarakat.
6) Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswa dan perangkat desa dengan
tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan dalam proses MMD 2.
7) Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang di hadapi

3. Peserta
Rencana undangan antara lain :
a. Kepala Desa
22
b. Bidan Desa
c. Ketua RT 01, 02, 03, 04
d. Kader, Tokoh masyarakat dan warga Desa
e. Pembimbing Praktek dari Pendidikan
f. Karang Taruna

4. Tempat dan Waktu


Kegiatan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 31 Desember 2021
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Rumah Kepala Desa

5. Acara
Serangkaian acara dalam MMD II :
a. Pembukaan
b. Acara Inti
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Mempresentasikan hasil pendataan (angket, wawancara atau data lampiran
terkait).
3) Memprioritaskan masalah (scoring) bersama warga masing-masing pokja
disepakati dengan warga 1 masalah kesehatan yang menjadi prioritas.
4) Menyusun rencana kegiatan bersama warga (POA)
c. Sambutan dan Masukan
1) Kepala Desa
2) Kepala Puskesmas
3) Dosen Pembimbing Akademik
d. Kesimpulan (notulen)
e. Penutup (doa)

23
6. Setting

Papan Tulis Proyektor

operator
Meja
Co
leader
Lead
er

fa
s

Ob
s.

7. Kepanitiaan

24
a. Pelindung : Ketua Program Studi Program Ners Stikes Bina
Sehat PPNI Mojokerto
b. Penanggung Jawab : Kepala Desa Raci
c. Pembimbing : Pembimbing Akademik Kep. Komunitas
STIKES Bina Sehat PPNI
d. Ketua : Tiwuk Styowati
e. Penyaji : Titik idawati
f. Notulen : Winema Kumala Dwi Adisti
g. Moderator : Faricha Dyah Agustin
h. Pembawa Acara : Adriya felisia
i. Operator : Sofi Achadianti
j. Seksi-Seksi
 Dokumentasi : Faisol mubarrok

 Konsumsi : Sri Wahyuni

 Perlengkapan : Ratna handini


: Ahmad wahyudi
 Keamanan

8. Masalah kesehatan yang ada di masyarakat dari hasil pendataan:


a. Pembuangan limbah RT dan sampah sembarangan (selokan yang tersumbat
sampah)
b. Jajan tidak sehat,tidak cuci tangan sebelum makan
c. BALITA dan anak usia sekolah ISPA
d. BALITA dan anak usia sekolah Diare
e. BALITA gizi buruk
f. Reumatik pada lansia
g. Hipertensi pada lansia
h. Stroke pada lansia
i. Kencing manis pada lansia
j. Remaja merokok
k. kebiasaan nongkrong dimalam hari

25
9. Scoring
Masalah Kesehatan Resi Resi Potensi Minat Sesuai Kemungki Tempat Dana Waktu Fasilitas Petugas Total Prioritas
ko ko al Masy program nan diatasi Nilai
ter Para untuk pemerin
jadi h penkes tah
A B C D E F G H I J K
KESLING
Pembuangan limbah 4 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 31 5
RT dan sampah
sembarangan
PHBS Jajan tidak
sehat,tidak cuci 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 37
4
tangan sebelum
makan
BALITA dan anak
usia sekolah ISPA 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 41 3

BALITA dan anak


usia sekolah 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 2
Diare

BALITA gizi buruk 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 44 1

26
LANSIA :
Reumatik pada 3 25 6
3 2 2 2 2 1 3 2 2 2
lansia
Hipertensi pada
lansia 4 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 24 7

Stroke pada lansia


2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 22 8

Kencing manis pada


lansia 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2 2 23 9

REMAJA : 2 23 10
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Remaja merokok

Kebiasaan remaja
nongkrong dimalam 2 2 2 18 11
3 2 2 2 1 1 1 2
hari

Ket. Skore 1-5, skor ditambah


1: sangat rendah, 2: rendah, 3 : cukup, 4: tinggi, 5: sangat tinggi

27
10. Plan Of Action (POA) :
NO Masalah Kesehatan Tujuan Kegiatan Tempat Waktu Dana Penanggung
Jawab

1. Kurangnya minat Angka persentase Pemberian Tempat Setiap kegiatan - Pokja KIA
masyarakat untuk gizi buruk,ISPA materi tentang kegiatan posyandu
mengamati pola dan diare pada gizi buruk Posyandu Bayi berlangsung
kebiasaan merawat bayi dan balita ISPA dan diare dan balita
balita dan anak2 untuk berkurang untuk bayi dan
berperilaku hidup bersih balita setiap kali
dan sehat kegiatan
posyandu

2. Kurangnya penerapan Meningkatkan KIE Pengajian ibu2 / Setiap satu - Pokja


PHBS dalam kehidupan pelaksanaan PHBS bapak2 minggu sekali KESLING
sehari- hari dalam kehidupan
masyarakat sehari-
hari
3. Kurangnya pengetahuan Mengurangi angka Mengadakan Posyandu Setiap kegiatan - Pokja lansia
masyarakat (lansia) peningkatan KIE / Lansia posyandu lansia
tentang gejala rheumatic penderita penyuluhan
(nyeri sendi), hipertensi, rematic,HT,
stroke dan kencing stroke, dan

28
manis kencing manis

4. Kurangnya minat Meningkatkan Pengadaan Sekolah - Pokja


masyarakat dalam pelaksanaan penyuluhan Kesehatan
penerapan hidup sehat penerapan hidup tentang bahaya
pada remaja sehat pada remaja rokok dan
pencegahan
merokok

29
BAB 5
LAPORAN KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD II)

Hari : Kamis
Tanggal : 31 Desember 2021
Waktu : 19.00 WIB
Tempat : Rumah Kepala Desa
Kegiatan MMD II

WAKTU ACARA PELAKSANA


15.45 WIB 1. Pembukaan
16.00 WIB 2. Pembacaan Hasil Pendataan
- Data hasil pengkajian
- Analisa data
16.20 WIB 3. Diskusi
- Menjelaskan tujuan diskusi
- Menyampaikan masalah kesehatan
yang muncul secara keseluruhan
- Membuat prioritas masalah yang ada
untuk dikelompokkan menjadi 3 pokja
- Membuat kesepakatan untuk
memutuskan rencana kegiatan
20.15 WIB 4. Sambutan dan Tanggapan
- Kepala Desa
- Bidan Desa
- Dosen Pembimbing
20.30 WIB 5. Kesimpulan
- Membacakan hasil diskusi
20.35 WIB 6. Doa
- Penutup

30
LAPORAN KEGIATAN HASIL EVALUASI
MMD II (MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA)

1. Pendahuluan
Praktek klinik keperawatan komunitas dengan sasaran individu, keluarga, kelompok dan
masyarakar ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk mencapai
sasaran tersebut diperlukan kerjasama antara mahasiswa dengan kelompok kerja kesehatan di
Desa. Kerjasama tersebut sangat dibutuhkan mulai saat perencanaan sampai pada tahap akhir
yaitu evaluasi. Untuk menggalang kerjasama dengan kelompok kerja kesehatan di Desa,
maka dipandang perlu diadakan musyawarah dalam menentukan masalah kesehatan dan
keperawatan serta menyusun rencana kegiatan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat wilayah
binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama masyarakat
dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di masyarakat
b. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan musyawarah masyarakat desa (MMD2) mahasiswa mampu:
1) Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyaratat.
2) Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama dengan
warga.
3) Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengetasi masalah kesehatan.
4) Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.
5) Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi masalah
kesehatn yang terdapat pada masyarakat.
6) (Bapak Sajidin) Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswadan perangkat desa
dengan tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan dalam proses MMD 2
7) Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
yang di hadapi.

3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Kegiatan musyawarah masyarakat desa II diadakan pada Hari Kamis , tanggal 31
Desember 2021 bertempat di Desa Raci.
31
b. Acara dimulai pukul: 19.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara
kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pendidik komunitas dari Stikes Bina Sehat
PPNI Mojokerto dan sambutan dari Kepala Desa Raci, dan dilanjutkan oleh sambutan
dari Petugas Kesehatan yang bersangkutan di daerah tersebut,
c. Acara di lanjutkan dengan sesi perkenalan dari Mahasiwa Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto.
d. Dari hasil pengkajian data di dapatkan:
1) Dari hasil windshield survey, Pembuangan limbah: kondisi pembuangan sampah di
sungai, limbah rumah tangga (got). Dalam pengelolaan sampah warga kurang
memperhatikan keadaan sekitarnya sehingga banyak sampah yang di buang
sembarang tempat akibatnya sampah-sampah tersebut banyak yang tergenang dengan
air di beberapa gang.
2) Dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, masalah kesehatan yang ada yaitu:
pembungan sampah di sungai, pada balita adalah ISPA, diare dan gizi buruk,
kebiasaan kurang ber-PHBS antara lain tidak cuci tangan sebelum makan, jajan tidak
sehat, makan sayur tertentu saja dan jarang makan buah, Pada lansia menderita
reumatik, hipertensi, stroke dan kencing manis. Pada Remaja : remaja merokok, dan
kebiasan nongkrong di malam hari. Dari hasil data tersebut mahasiswa merumuskan
masalah kesehatan yaitu:
a) Kesehatan lingkungan.
b) Masalah balita
c) Masalah kesehatan lanjut usia
d) Masalah kebiasaan pada Remaja

4. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan tepat waktu
2) 90 % yang hadir memberi respon dan mengajukan pertanyaan selama kegiatan
Musywarah Masyarakat Desa II.
b. Evaluasi Hasil
1) Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di desa
2) Rencana kegiatan yang telah ditentukan akan dilaksanakan 2 hari setelah kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa II.

32
BAB 6
LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD 3)

1. Latar Belakang
Setelah pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa Kedua (MMD II) telah dilaksanakan
beberapa kegiatan sesuai perencanaan yang telah disepakati bersama dalam memecahkan
masalah kesehatan di masyarakat Desa Raci berupa kegiatan penyuluhan kesehatan,
pemeriksaan dan pengobatan gratis, kegiatan kerja bakti dan pembuatan tempat sampah
percontohan.
Berdasarkan hal tersebut perlu diadakan Musyawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD
III). Adapun pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD III)
merupakan evaluasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Warga Desa Raci dapat memperoleh gambaran tentang hasil kegiatan yang telah
dilakukan oleh Mahasiswa  Praktek Kerja Lapangan Program Ners Stikes Bina Sehat
PPNI Mojokerto.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan Musyawarah Masyarakat Desa ketiga (MMD III)  mahasiswa di
harapkan dapat :
1) Masyarakat mengerti dan mengetahui cara mengatasi masalah kesehatan lingkungan
yang terjadi di Desa Raci Kec. Bangil.
2) Masyarakat mengerti dan mengetahui tentang masalah kesehatan berupa penyakit-
penyakit yang terjadi di Desa Raci Kec. Bangil

33
PROPOSAL KEGIATAN MMD III

1. Persiapan Pelaksanaan MMD III


a. Mengadakan koordinasi kepada Kepala Desa Raci dan Tokoh masyarakat Desa Raci.
b. Membuat Program Kerja Praktek Kerja Lapang (PKL) yang akan dilaksanakan kepada
warga masyarakat.
c. Membuat preplanning kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD III).
d. Membuat daftar hadir peserta Musyawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD III)
e. Menyiapkan spanduk MMD III.
f. Mendistribusikan undangan MMD III.
g. Memanggil langsung masyarakat untuk menghadiri MMD III
h. Menyiapkan komsumsi.

2. Proses Pelaksanaan
 Acara MMD III dibuka oleh Protokol dari mahasiswa,
 Pembacaan Ayat Suci Al-Quran
 Sepatah kata dari koordinator
 Pengarahan dari pembimbing PKL Program Ners Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
 Pengarahan dari Kepala Desa Raci sekaligus membuka acara Musyawarah
Masyarakat Desa Ketiga (MMD III).
 Pembacaan Evaluasi Hasil Kerja PKL Mahasiswa Program Ners Stikes Bina Sehat
PPNI Mojokerto
 Acara kemudian diserahkan kepada moderator untuk memimpin acara tanya
jawab, setelah Tanya Jawab acara kembali diserahkan kepada Protokol untuk
acara istirahat dan kemudian menutup acara musyawarah.

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Musyawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD III) yang telah dilaksanakan pada Praktek
Kerja Program Ners Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto, berlangsung hari Rabu, 20 Januari
2022, jam 14.30 WIB di rumah Kepala Desa Raci. Lingkungan Desa Raci, Kec. Bangil

34
4. Masalah yang di Bahas
a. Evaluasi Hasil  Kegiatan Mahasiswa PKL Program ners Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
1) Penyuluhan keluarga tentang sanitasi lingkungan yang dilaksanakan dari tanggal 22
Desember 2021 di rumah keluarga binaan dengan masalah kesehatan (penyakit) :
Reumatoid Atritis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan Sanitasi Lingkungan.
Hasil : Keluarga binaan telah mengenal tentang pengertian, penyebab,   tanda dan
gejala, pengobatan dan pencegahan penyakit yang di paparkan dengan memberikan
pendidikan kesehatan tentang cara tepat pemakaian masker, cuci tangan dan etika
batuk.
2) Penyuluhan warga masyarakat mengenai sanitasi lingkungan yang diadakan pada hari
Sabtu ,2 Januari 2022- selesai di Masjid Desa Raci
Hasil : Dihadiri oleh 40 orang penduduk, dimana penduduk telah mengenal  sanitasi
lingkungan dan bagaimana pengelolaan lingkungan yang baik
3) Kerja bakti (Minggu Bersih) yang dilaksanakan pada hari minggu 4 Januari 2022
pukul 07.00 - selesai di Desa Raci.
Hasil : Kerja bakti telah dilakukan oleh masyarakat Desa Raci dari RW I sampai RW
III Desa Raci yang diikuti oleh seluruh penduduk Desa Raci
4) Pembuatan tempat sampah percontohan yang dilaksanakan pada hari senin, 5 Januari
2022 di Posko XV PKL Program Ners Stikes Bina PPNI Mojokerto.
Hasil : Telah dibuat satu buah tempat sampah percontohan.
5) Penyuluhan kesehatan tentang penyakit yang di derita warga lanjut usia yang di
laksanakan pada hari Selasa 6 Januari 2022 pukul 13.00- selesai di Masjid Desa Raci.
Hasil : Dihadiri oleh 32 orang penduduk Desa Raci dan peserta penyuluhan mengerti
dan mengenal penyakit lansia yang banyak terjadi di Desa Raci diantaranya
Hipertensi.
6) Kerja sama dengan Puskesmas Bangil untuk menyelenggarakan pengobatan gratis
yang di laksanakan pada hari Selasa 7 Januari 2022  pukul 14.00 - selesai di Posko
XV PKL Program Ners Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.
Hasil : Dihadiri oleh 50 orang penduduk Desa Raci dengan berbagai macam keluhan.
7) Penyuluhan keluarga mengenai program KB (Keluarga Berencana) yang di
laksanakan pada hari Rabu, 8 Januari 2021 di masjid Desa Raci.
Hasil: di hadiri 35 orang penduduk Desa Raci dan peserta penyuluhan mengerti
mengenai program KB.
35
b. Masalah Kesehatan Yang Telah Teratasi
1) Risiko terjadinya penyakit menular berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenau sanitasi lingkungan.
2) Risiko Penurunan derajat kesehatan lansia berhubungan dengan kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap pemeliharaan kesehatan lansia.
c. Masalah yang belum teratasi
Tidak ada masalah yang belum teratasi
d. Usulan dan Tanggapan Peserta MMD III
Adapun pertanyaan peserta MMD III baik itu dari tokoh masyarakat dan aparat
pemerintahan setempat, yakni sebagai berikut :
Pertanyaan :  1. Ibu Desi : dengan pertanyaan “apakah telah dilakukan penyuluhan
kepada keluarga yang memiliki lansia supaya lebih efektif?”

5. Faktor Penunjang dan Penghambat


a. Faktor Penunjang :
1) Peran aktif Kepala Desa Raci dan Tokoh masyarakat yang menyempatkan diri untuk
menghadiri musyawarah.
2) Kepala Desa Raci bersedia rumahnya dijadikan tempat musyawarah.
3) Banyaknya masyarakat yang berminat menghadiri acara musyawarah.
4) Bersedianya Kepala Puskesmas Bangil dalam menghadiri pelaksanaan MMD III.
b.    Faktor Penghambat :
1) Waktu acara Musawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD III) bertepatan dengan
aktifitas sebagian warga Desa Raci.
2) Transportasi yang kurang lancar dan lokasi sebagian masyarakat yang cukup jauh dari
tempat musyawarah sehingga masyarakat yang di undang tidak sepenuhnya hadir.
3) Adanya acara lain yang bertepatan dengan acara Musyawarah Masyarakat Desa
Ketiga (MMD III).

6. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD III) di Desa Raci
mojokerto, di Rumah Kepala Desa Raci pada hari Rabu, 20 Januari 2022 dapat disimpulkan,
bahwa telah dilaksanakan kegiatan yakni :

36
a. Penyuluhan keluarga tentang sanitasi lingkungan yang dilaksanakan dari tanggal 2
Januari 2022 di rumah keluarga binaan dengan masalah kesehatan (penyakit) : Reumatoid
Atritis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan Sanitasi Lingkungan.
Hasil : Keluarga binaan telah mengenal tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan dan pencegahan penyakit yang di paparkan dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang cara yang benar pemakaian masker, cuci tangan dan etika batuk.
b. Penyuluhan warga masyarakat mengenai sanitasi lingkungan yang diadakan pada hari
Kamis Sabtu ,3 Januari 2022- selesai di Masjid Desa Raci.
Hasil : Dihadiri oleh 40 orang penduduk, dimana penduduk telah mengenal apa itu
sanitasi lingkungan dan bagaimana penglolaan lingkungan yang baik.
c. Kerja bakti (Minggu Bersih) yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 4 Januari 2022 pukul
07.00 - selesai di Desa Raci.
Hasil : Kerja bakti telah dilakukan oleh masyarakat Desa Raci dari RW I sampai RW III
Desa Raci  yang diikuti oleh seluruh penduduk Desa Raci.
d. Pembuatan tempat sampah percontohan yang dilaksanakan pada hari senin, 5 Januari
2022 di Posko XV PKL Program Ners Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Hasil : Telah dibuat satu buah tempat sampah percontohan.
e. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit yang di derita warga lanjut usia yang di
laksanakan pada hari Selasa, 6 Januari 2022 pukul 13.00 - selesai di Masjid Desa Raci.
Hasil : Dihadiri oleh 32 orang penduduk Desa Raci dan peserta penyuluhan mengerti dan
mengenal penyakit lansia yang banyak terjadi di Desa Raci diantaranya Hipertensi.
f. Kerja sama dengan Puskesmas Bangil untuk menyelenggarakan pengobatan gratis yang di
laksanakan pada hari Selasa, 7 Januari 2022  pukul 14.00 - selesai di Posko XV PKL
Program Ners Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Hasil : Dihadiri oleh 96 orang penduduk Desa Raci dengan berbagai macam keluhan.
g. Penyuluhan keluarga mengenai program KB (Keluarga Berencana) yang di laksanakan
pada hari Rabu , 8 Januari 2022 di masjid Desa Raci
Hasil: Di hadiri 35 orang penduduk desa Raci dan peserta penyuluhan mengerti mengenai
program KB.

7. Saran
Setelah pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa Ketiga (MMD III) diharapakan :
a. Masyarakat Desa Raci dapat melakukan pemeliharaan kesehatan keluarga dengan
memperhatikan tanda dan gejala penyakit yang terdapat pada keluarga.
37
b. Masyarakat Desa Raci dapat melakukan pemeliharaan lingkungan dengan mengadakan
kerja bakti rutin setiap hari jumat.
c. Masyarakat Desa Raci dapat melakukan pemeliharaan kesehatan lansia dengan
memperhatikan tanda dan gejala penyakit lansia.

38
DAFTAR PUSTAKA

Smith, Claudia and Maurer, Frances. 1995. Community Health Nursing : theory


and practice. USA : W.B Saunders Company
Anderson, Elizabeth T. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas : teori dan
praktek. Edisi 3. Jakarta : EGC
Stanhope, Marcia and Knollmueller RN. 1990. Buku Saku Keperawatan Komunitas
dan Kesehatan Rumah. Perangkat Pengkajian, Intervensi dan Penyuluhan. Jakarta : EGC
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2.
Jakarta : EGC

39
LAMPIRAN

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai