Anda di halaman 1dari 60

MINILOKA KARYA

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS, KELUARGA DAN CMHN DI


WILAYAH RW 02 KELURAHAN MANYAR SABRANGAN
KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA

(Dosen Pembimbing : Dr. Pipiet Festy, SKM, M.Kes)

Disusun Oleh : “Kelompok 10”

Moh Faisol Anam 20204663052


Novi Ameilysah Abdidin 20204663062
Nur Faizun 20204663068
Lu’luul Jannah 20204663046
Wahyu Hari Dewantoro 20204663101

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM REGULER


ANGKATAN 12 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Peningkatan kesehatan pada dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, merupakan
perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta
masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh, untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan
meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong
kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan. Pencapaian strategi peningkatan
kesehatan tercapainya tujuan MDG’s. Pencapaian sasaran MDG’s menjadi salah satu
prioritas utama bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan target tersebut bukanlah semata-
mata tugas pemerintah tetapi merupakan tugas seluruh komponen bangsa. Sehingga
pencapaian tujuan dan target MDG’s harus menjadi pembahasan seluruh masyarakat.
Selanjutnya kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik
yang bersifat ekonomi, maupun non ekonomi (Yuddi, 2008). Diharapkan dengan
terwujudnya lingkungan dan perilaku sehat serta meningkatnya kemampuan masyarakat
tersebut diatas, derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan
secara optimal (Yuddi, 2008).
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga ,
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Riyadi, 2007).
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada peningkatan
kesehatan dalam kelompok masyarakat (Naomi, 2002). Untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu, kelompok sampai tingkat RT dan RW.
Di wilayah RT 01 - 05 Di RW 02 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan
Mulyorejo Surabaya adalah daerah binaan praktek klinik keperawatan komunitas,
keluarga mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya Angkatan 11 Program reguler Kelompok B tidak luput dari
adanya masalah kesehatan atau keperawatan di wilayahnya.
Sebagai tahap awal dalam pelaksanaan praktik Profesi Ners kesehatan komunitas,
kami menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas, langkah pertama diawali
dari pengkajian dengan melakukan pendekatan masyarakat, kedua pengumpulan data,
kemudian ketiga menyusun rencana sesuai dengan permasalahan yang ditemukan, dan
keempat mengadakan mini lokakarya bersama masyarakat dengan bekerja sama dengan
pihak Puskesmas

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu tentang asuhan keperawatan komunitas
dan keluarga di masyarakat, serta mampu mengidentifikasi, memunculkan masalah dan
menanggulangi masalah kesehatan yang ada bersama masyarakat dengan memanfaatkan
sumber daya dan potensi yang terdapat di masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan pengkajian dan muncul masalah serta membuat rencana asuhan
keperawatan komunitas, di harapkan mahasiswa mampu :
1. Menerapkan metode yang tepat dalam mengkaji masalah keperawatan komunitas yang
terjadi di RT 01 - 05 Di Wilayah RW 02 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan
Mulyorejo Surabaya.
2. Menganalisis dan menentukan masalah keperawatan komunitas, individu dan lingkungan
di RT 01 - 05 di RW 02 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo Surabaya.
3. Menyusun intervensi atau rencana kegiatan sesuai dengan masalah keperawatan
komunitas yang telah di tentukan bersama warga.
4. Melaksanakan rencana tindakan atau kegiatan yang telah di tetapkan.
5. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut dari tiap masalah
keperawatan komunitas yang telah ditemukan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengaplikasikan ilmu keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga
yang didapat kepada masyarakat tentang kesehatan.
2. Sebagai pengalaman belajar mengenali masalah kesehatan dan menentukan
langkah penyelesaiannya.
3. Sebagai wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat secara langsung.
1.3.2 Bagi Masyarakat
1. Masyarakat menyadari permasalahan kesehatan yang ada dan bersama–sama
menyelesaikan pemasalahan tersebut.
2. Masyarakat dapat mengerti gambaran status kesehatannya.
3. Masyarakat mampu menerapkan prinsip dan muatan kesehatan dalam kehidupan
sehari–hari.
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Pendidikan Profesi Ners Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
1.3.4 Untuk Pelayanan Kesehatan
1. Membantu dalam realisasi program kerja
2. Dinas kesehatan kota dan Puskesmas Mulyorejo sebagai sarana kesehatan
terdekat.
3. Masyarakat sadar dan mau melakukan program terkait dengan kesehatan yang
telah di rencanakan atau di sepakati.
4. Memberikan solusi tentang masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan RT 01 -
05 di wilayah RW 02 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo
Surabaya.

1.4 Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Praktik Profesi Ners Keperawatan Komunitas, Keluarga dan
CMHN dimulai pada tanggal 6 Januari - 16 Februari 2020 di RT 01 - 05 DI Wilayah
RW 02 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo Surabaya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi Komunitas
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh
semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat
yang sama. Dalam komunitas manusia, individuindividu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Soenarno (2010), Definisi Komunitas adalah sebuah
identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan
fungsional.
Pengertian Komunitas Menurut Kertajaya Hermawan (2008), adalah
sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya,
dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota
komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.
WHO (2000): Kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah,
nilai, keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi
antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya. Spradley (2005) : Sekumpulan
orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam kehidupannya.Sounders (2001)
: Komunitas sebagai tempat orang-orang/kumpulan orang atau sistem sosial
(Mubarak, 2005).
2.1.2 Definisi Keperawatan Komunitas
American Nurses Association (ANA) mendefinisikan keperawatan kesehatan
komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari
populasi dengan mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan
keperawatan dan kesahatan masyarakat. Menurut American Public Health
Association, yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan
professional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan
komunitas. ( Efendi, Ferry 2013).
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan (Pradley, 2005; Logan dan Dawkin, 2007).
Menurut Departemen Kesehatan RI, keperawatan kesehatan masyarakat
adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team
kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih
tinggi dari individu, keluarga, dan masyarakat.

2.1.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas


1. Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahaan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya:
- Pelayanan keperawatan langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan
kelompok dalam konteks komunitas.
- Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan
mempertimbangkan bagaimana masalah atau issue kesehatan masyarakat
mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
2. Sasaran keperawatan komunitas
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan kelompok baik yang
sehat maupun yang sakit khususnya mereka beresiko tinggi dalam masyarakat. -
Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan karena kemampuan merawat sendiri oleh suatu
hal dan sebab maka dapat mempengaruhi anggotga keluarga lainnya baik secara
fisik, mental maupun social.
- Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi satu
dengan lainnya saling bergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa
anggota keluarga mempunyai maslah kesehatan keperawatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga lainnya dan
keluarga yang ada disekitarnya.
- Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
rawan terhadap maslah kesehatan, termasuk diantaranya adalah :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhannya, seperti ibu hamil, bayi baru lahir, balita, anak usia
sekolah, dan usia lanjut
b. Kelompok kesehatan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan diantaranya adalah :
- Penderita penyakit menular, seperti : TBC, lepra, AIDS, penyakit lainnya.
- Penderita dengan penyakit tidak menular, seperti : DM, jantung koroner,
cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
- Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya wanita
tuna susila, kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
c. Lembaga sosial, perawatan, dan rehabilitasi (cacat, fisik, dan mental): Panti
wherda, Panti asuhan, Pusat-pusat rehabilitasi, dan Penitipan balita
- Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosila dengan batas-batas yang telah ditetapkan
dengan jelas, masyarakat merupakan, kelompok individu yang saling berinteeraksi,
saling bergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan, dalam berinteraksi
sesame anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan,
baik permasalahan social, kebudayaan, perekonomian, politik,
maupunkesehatan khususnya
3. Strategi intervensi keperawatan komunitas
- Proses kelompok (Group Process)
- Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
- Kerja sama (Partnership).
2.1.4 Prinsip Keperawatan Komunitas
1. Klien atau unit keperawatan merupakan suatu populasi
2. Tugas utama adalah meraih yang terbaik bagi sejumlah orang atau populasi
keseluruhan
3. Proses yang digunakan oleh perawat komunitas termasuk bekerja dengan klien
sebagai mitra yang sejajar
4. Pencegahan primer merupakan hal yang prioritas dalam memilih tindakan yang
sesuai
5. Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi sosial, dan
ekonomi pada populasi yang berkembang merupakan fokus utama
6. Tanggung jawab mencakup keseluruhan populasi yang memerlukan intervensi
atau pelayanan spesifik
7. Penggunaan sumber-sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatkan
perbaikan yang terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan
praktek
8. Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi, organisasi, dan perkumpulan
merupakan ara paling efektif untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan
populasi (Effendi, 2013).
2.1.5 Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan
memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi. Penerapan
falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu:
a) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh
semua orang.
b) Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
c) Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
d) Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,
menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi
perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
e) Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.
f) Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya. la
harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam
pelayanan kesehatan mereka sendiri (Effendi, 2013).
Komunitas Dengan Keluarga
Sebagai Unit Pelayanan
Dasar.
MAN

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan (SEHAT-SAKIT)
Pencegahan.

LINGKUNGAN

(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.

Gambar 2.1 : Paradigma / Falsafah Keperawatan Komunitas


Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai berikut :
1. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau
batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas,
Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain:
daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan : tujuan, sasaran dan strategi
intervensi keperawatan komunitas (Effendi, 2013).

2.1.6 Fokus pada Tiga Tingkat Pencegahan


a. Upaya promotif
Untuk meningkatkaan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
jalan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perorangan
d) Pemeliharan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur
e) Rekreasi
f) Pemdidikan seks
b. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya enyakit dan gangguan masyarakat terhadap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui kegiatan :
a) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunjungan rumah.
c) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas, ataupun dirumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobatianggota-anggota keluarga, kelompok yang menderita
penyakit ataupun masaah kesehatan melalui :
a) Perawatan orang sakit dirumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatn dari puskesmas dan rumah
sakit
c) Peraatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah ibu bersalin dan nifas
d) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d. Upaya rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat dirumah maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.
a) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang, kelainan bawaan.
b) Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, seperti TBC,
pelatihan nafas, dan batuk, penderita stoke melalui fisioterapi
e. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok khusus kedaloam
pergaulan masyarakat (Asmadi, 2008).
BAB 3
METODE PENELITIAN

Laporan ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan


pada komunitas di RT 01 - RT 05 di Wilayah RW 02 Kelurahan Manyar Sabrangan
Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya yang bertujuan memberikan asuhan keperawatan pada
komunitas meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014) dalam Hidayat (2010) populasi merupakan seluruh
subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek
atau subjek yang akan dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
subjek atau objek tersebut. Populasi yang digunakan pada praktik komunitas ini adalah
semua warga di RT 01 - RT 05 di Wilayah RW 02 Kelurahan Manyar Sabrangan,
Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya dengan jumlah KK pada RW 02 sebanyak 450
KK, dan jumlah RT 01 sebanyak 87 KK, RT 02 sebanyak 88 KK, RT 03 sebanyak 85
KK, RT 04 sebanyak 100 KK dan RT 05 sebanyak 90 KK sehingga jumlah populasi
yang digunakan dalam praktik ini adalah seluruh KK sebanyak 450 KK.
1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling dengan menetapkan besarnya sampel
digunakan rumus :
N= N
2
{ 1+ (N.α ) }
N= 450
{ 1 + (450. 0,05. 0,05) }
N= 450
1 + 1,125
N= 450
2,125
N = 211,064 Jadi 211 Besar Sampel
Sehingga proporsi tiap RT adalah
Total keseluruhan di Wilayah RW 02 sebanyak 211 responden
1.3 Tempat dan Waktu
Tempat : RT 01 – RT 05 di Wilayah RW 02, Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan
Mulyorejo Surabaya.
Waktu: Tanggal 6 Januari – 16 Februari
2020 1.4 Instrumen
Instrument yang digunakan pada penelitian dengan menggunakan kuisioner yaitu
dengan menggunakan format pengkajian yang sudah di ajukan langsung pada
masyarakat RT 01- RT 05 di Wilayah RW 02, Kelurahan Manyar Sabrangan
Kecamatan Mulyorejo Surabaya.
1.5 Rencana analisa data
1.5.1 Pengkajian
1) Pengkajian data terkumpul diberi dan ditabulasi.
2) Data dimasukkan dalam diagram distribusi frekuensi
1.5.2 Analisa data
Data yang telah dikumpulkan menurut data focus dan data umum kemudian
dicari penyebab atau etiologi serta masalah keperawatan (diagnose keperawatn) dan
dirumuskan diagnose keperawatan berdasakan klasifikasi Standart DIagnosa
Keperawatan Indonesia (SDKI).
Untuk menganalisa data subvariabel adalah dengan cara menjumlahkan jawaban
sejumlah responden berdasarkan criteria kuantitatif di atas dibandingkan dengan
jumlah seluruh responden dan dikalikan 100% P = F/N x 100%

Keterangan :
P : jumlah prosentase yang dicari
F : jumlah frekuensi jawaban
N : jumlah responden
1.5.3 Perencanaan
1. Prioritas masalah
Masalah di prioritaskan berdasarkan scoring.
2. Rencana Asuhan keperawatan dimasukkan dalam format askep meliputi
diagnose keperawatan, tujuan, criteria, intervensi, rasional.
1.5.4 Pelaksanaan/implementasi
Pelaksanaan dari asuhan keperawatan disesuaikan dengan intervensi masalah
yang telah dibuat sebelumnya dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
1.5.5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan criteria hasil dibuat berdasarkan data objektif dan
subjektif.
BAB 4
TABULASI DATA

A. Data Demografi
Di RT 01 – RT 05 di wilayah RW 02, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan
Mulyorejo Surabaya, Tahun 2020.
B. Distribusi Data Kependudukan di RT 01 - RT 05 di Wiliayah RW 02 , Kelurahan
Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Tahun 2020.
1. Distribusi Jenis Kelamin

RW III
Jenis
Kelamin RT RT RT RT RT
I II III IV V Jumlah Presentase
Laki-laki 52 62 57 70 60 301 48%
Perempuan 70 75 50 74 55 324 52%
Jumlah 122 137 107 144 115 625 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data sebagian besar penduduk
berjenis kelamin laki – laki sebanyak 301 orang (48%), dan berjenis kelamin
perempuan sebanyak 324 orang (52%).
2. Distribusi Agama

Wilayah RW III
Agama RT RT RT RT RT
I II III IV V Jumlah Presentase
Islam 122 129 107 144 115 617 99%
Non Islam 0 8 0 0 0 8 1%
Jumlah 122 137 107 144 115 625 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data sebagian besar penduduk
beragama Islam sejumlah 616 orang (99%) dan Non Islam sejumlah 8 (1%).
3. Distribusi Pendidikan

RW III
Pendidikan RT RT RT RT RT
I II III IV V Jumlah Presentase
Tidak sekolah 0 1 0 0 0 1 0,2%
PAUD & TK 7 3 1 1 2 14 2%
Sekolah dasar 33 30 36 31 13 143 23%
Sekolah menengah
16 12 21 32 14
pertama 95 15%
Sekolah menengah
46 48 34 65 67
atas 260 42%
Perguruan tinggi 12 30 13 11 13 79 13%
Belum sekolah 8 13 2 4 6 33 5%
Jumlah 122 137 107 144 115 625 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data penduduk yang berpendidikan
SD sejumlah 143 orang (23%), SMP sejumlah 95 orang (15%), SMA/SMK
sejumlah 260 (42%), Perguruan tinggi sejumlah 79 (13%), tidak sekolah sejumlah
1 (0,2%) PAUD &TK sejumlah 14 (2%)

4. Distribusi Pekerjaan

RW III
Pekerjaan RT RT RT RT RT
I II III IV V Jumlah Presentase
Pensiunan 3 1 5 1 1 11 2%
PNS 3 1 3 0 2 9 1%
Wirausaha 6 4 7 13 2 32 6%
Wiraswasta 35 45 63
33 51 227 36%
Tidak bekerja 17 24 4 5 8 58 9%
Belum bekerja 40 33 27 24 19 143 23%
IRT 18 29 28 38 32 145 23%
Jumlah 122 137 107 144 115 625 100%

Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data penduduk yang bekerja


wiraswasta 227 orang (36%), wirausaha 32 orang (6%), PNS 9 orang (1%),
dan tidak bekerja 58 orang (9%).
5. Distribusi risiko masalah psikososial/penyakit kronis

RT RT RT RT RT
Jenis Penyakit
1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Asma 1 1 0 0 0 2 1%
Hipertensi 7 4 13 10 12 46 27%
Asamurat 4 1 4 4 4 17 10%
TBC 0 0 0 0 1 1 1%
DM 5 0 8 2 5 20 12%
kolestrol 4 1 9 12 3 29 17%
Stroke 5 0 3 2 1 11 7%
Penyakit Kulit 0 0 0 0 0 0 0%
Jantung 1 1 3 0 2 7 4%
Hipotensi 3 0 1 1 0 5 3%
Lain-lain 9 4 5 8 5 31 18%
Jumlah 39 12 46 39 33 169 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data penyakit terbanyak yang di
derita Penduduk adalah hipertensi sejumlah 46 orang (27 %).

C. Distribusi Data Ekonomi di RT 01 - RT 05 di Wilayah RW 02 , Kelurahan Manyar


Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Tahun 2020
a. Distribusi Keluarga Menabung
Keluarga Menabung Jumlah Persentase (%)

Ya 139 66%

Tidak 72 34%

Total 211 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data penduduk yang menabung


sejumlah 139 KK (66%).
D. Distribusi Kondisi Kesehatan Umum di RT 01 - RT 05 di Wiliayah RW 02
, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Tahun
2020
1. Distribusi Pelayanan Kesehatan Terdekat

Sarana Kesehatan RT RT RT RT RT
Jumlah Presentase
Terdekat 1 2 3 4 5

Rumah Sakit 3 23 7 6 0 39 17%


Puskesmas 17 7 9 25 0 58 28%
Dokter/Perawat/Bidan 12 9 4 18 0 43 21%
Balai Pengobatan 0 0 18 0 45 63 30%
Lain-lain 7 0 0 1 0 8 4%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data pelayanan
kesehatan terdekat penduduk adalah Puskesmas 58 (28%).
2. Distribusi Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan

Kebiasaan Keluarga
RT RT RT RT RT
Sebelum Ke Pelayanan Jumlah Presentase
1 2 3 4 5
Kesehatan
Beli obat bebas 22 22 29 17 36 126 60%
Jamu 1 1 0 7 1 10 5%
Lain lain 16 16 9 26 8 75 35%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data kebiasaan
keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan sebagian besar membeli
obat bebas KK 126 orang (60%).

18
3. Distribusi Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

Sumber pendanaan RT RT RT RT RT
Jumlah Presentase
kesehatan keluarga 1 2 3 4 5

ASTEK/ASKES 33 14 16 13 37 113 53%


Tabungan 0 0 8 10 0 18 9%
Dana Sehat 0 12 6 2 0 20 10%
BPJS 0 3 7 7 4 21 11%
Tidak ada 6 10 1 18 4 39 17%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data sebagian besar
menggunakan ASKES/ASTEK sebanyak 113 KK (53%) dan sebagian
kecil menggunakan dana sehat sebanyak 20 KK (10%).

4. Distribusi Sarana Transportasi ke Pelayanan Kesehatan


Sarana
Transportasi Ke RT RT RT RT RT
Jumlah Presentase
Pelayanan 1 2 3 4 5
Kesehatan Keluarga
Jalan kaki 3 13 7 5 3 31 15%
Becak 0 3 5 3 3 14 7%
Angkot 1 0 0 0 1 2 1%
Kendaraan pribadi 35 23 26 40 38 162 76%
Lainnya 0 0 0 2 0 2 1%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data hampir seluruhnya
masyarakat ke pelayanan kesehatan menggunakan sarana transportasi
kendaraan pribadi, yaitu sebanyak 162 KK (76%) dan sebagian kecil
naik angkot hanya 2 KK (1%).
5. Distribusi Jarak Rumah dengan Sarana Kesehatan

Jarak rumah
RT RT RT RT RT
dengan saranan Jumlah Presentase
1 2 3 4 5
kesehatan
< 1 Km 0 1 15 1 1 18 8%
1 – 2 Km 13 25 18 16 7 79 38%
2 – 5 Km 26 0 4 22 26 78 37%
>5 Km 0 13 1 11 11 36 17%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data jarak rumah dengan
sarana kesehatan 1-2 Km sebanyak 79 KK (38%).

6. Distribusi Penyakit Yang di Derita Keluarga dlm 6 bln Terakhir

Penyakit Yang Paling


Sering Diderita RT RT RT RT RT
Keluarga Dalam 6 1 2 3 4 5
Bulan Terakhir Jumlah Presentase
Demam Berdarah 0 1 1 3 0 5 2%
Batuk Pilek 5 6 21 16 12 60 28%
Asma 0 0 0 0 3 3 1%
TBC 0 0 0 0 0 0 0%
Thypus 0 0 0 0 2 2 1%
Merokok 15 32 16 7 20 90 44%
Lain-lain 19 0 0 24 8 51 24%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data penyakit yang di derita
keluarga dalam 6 bln Terakhir, sebagian besar merokok sebanyak 90 orang
(44%) dan sebagian kecil thypus sebanyak 2 orang (1%).

E. Distribusi Kesehatan Jiwa di RT 01 - RT 05 di Wilayah RW 02 ,


Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Tahun
2020
1. Distribusi keluarga yang pernah mengalami ganggguan jiwa di masa
lalu
Kondisi RT RT RT RT RT
Kesehatan Jiwa 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Sehat 39 37 38 50 45 209 99%
Resiko Sosial 0 0 0 0 0 0 0%
Gangguan Jiwa 0 2 0 0 0 2 1%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data keluarga yang mengalami
ganggguan jiwa sebanyak 2 (1%).

F. Distribusi Ibu Hamil dan Menyusui di RT 01 - RT 05 di Wilayah RW 02 ,


Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Tahun
2020
 Ibu Hamil
1. Distribusi Ibu Hamil di di RT 01 - RT 05 di Wiliayah RW 02

Apakah Ada RT RT RT RT RT
Bumil 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Tidak 39 39 38 50 42 90 95%
Ya 0 0 0 0 3 5 5%
Jumlah 39 39 38 50 45 95 100%
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data keluarga yang tidak
memiliki keluarga hamil sebanyak 90 orang (95%)

2. Distribusi Umur Kehamilan

Apakah Ada RT RT RT RT RT
Bumil 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
I (0 – 3 bulan) 0 0 0 0 1 1 30%
II (4 – 6 bulan) 0 0 0 0 1 1 30%
III (7 – 9 bulan) 0 0 0 0 1 1 30%
Jumlah 0 0 0 0 3 3 100%

Berdasarkan diagram di atas di dapatkan data di sebagian besar


usia kehamilan trimester I, II & III sebanyak 3 orang (100%).
3. Distribusi Kehamilan yang ke

Kehamilan RT RT RT RT RT
B
anak ke- 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase
e
ke1 0 0 0 0 1 1 33%
r ke2 0 0 0 0 1 1 33%
ke3 0 0 0 0 1 1 33%
Jumlah 0 0 0 0 3 3 100%

Berdasarkan diagram di atas, didapatkan data bahwa


sebagian besar berada pada kehamilan ke-1, 2 dan 3 sebanyak 3 ibu
(100%).

4. Distribusi Pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan RT RT RT RT RT
kehamilan 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Ya 0 0 0 0 3 3 100%
Tidak 0 0 0 0 0 0 0%
Jumlah 0 0 0 0 3 3 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data bahwa sebagian besar
ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya yaitu sebanyak 3 orang
(100%).

5. Distribusi Banyak Pemeriksaan Kehamilan

Frekuensi
periksa RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
kehamilan Jumlah Presentase
Satu 0 0 0 0 0 0 0%
Dua 0 0 0 0 1 1 33%
Tiga 0 0 0 0 2 2 67%
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan data bahwa sebagian besar
ibu hamil melakukan pemeriksanaan kehamilanya kedua sejumlah 1
(33%) orang dan dua kali dengan 2 (67%) orang.

 Imunisasi TT
1. Distribusi mendapat imunisasi TT

Mendapatkan
RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
TT
Jumlah Presentase
Ya 0 0 0 0 1 1 40%
Tidak 0 0 0 0 2 2 60%
Jumlah 0 0 0 0 3 3 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data bahwa ibu hamil yang
mendapatkan imunisasi TT sebagian besar yaitu sebanyak 2 orang (60%)
dan sebagian kecil ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT yaitu
hanya 1 orang (40%).

2. Distribusi Jumlah imunisasi TT

Frekuensi
RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
mendapatkan TT
Jumlah Presentase
Lengkap (2 kali) 0 0 0 0 2 2 100%
Tidak lengkap (1
0 0 0 0 0
kali) 0 0%
Jumlah 0 0 0 0 2 2 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data bahwa sebagian besar
ibu hamil mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 orang (100%).
 Ibu Menyusui
1. Distribusi buteki
Apakah Ada
Buteki (Ibu RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
Meneteki) Jumlah Presentase
Tidak 39 34 38 49 44 89 94%
Ya 0 5 0 1 1 6 6%
Jumlah 39 39 38 50 45 95 100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data bahwa sebagian besar ibu


tidak meneteki yaitu sebesar 89 (94%) sedangkan yang meneteki sebesar
6 (6%).

 Balita
1. Distribusi keluarga yang mempunyai balita

Jumlah
RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
Balita
Jumlah Presentase
Ya 7 7 2 3 9 28 13%
Tidak 32 32 36 47 36 183 87%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data keluarga yang memiliki balita
sebanyak 28 (13%) dan yang tidak memiliki sejumlah 183 orang (87%).

2. Kunjungan balita ke posyandu

Balita ke
RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
Posyandu
Jumlah Presentase
Tidak 1 0 0 0 1 2 7%
Ya 6 7 2 3 8 26 93%
Jumlah 7 7 2 3 9 28 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan sebanyak 26 balita dibawa ke
posyandu (93%)
3. Balita yang sudah di imunisasi
Balita
RT
Imunisas RT 2 RT 3 RT4 RT 5 Jumla Presentas
1
i h e
Tidak 0 0 0 0 0 0 0%
Ya 7 7 2 3 9 28 100%
Jumlah 7 7 2 3 9 28 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data balita yang sudah
mendapatkan imunisasi sebanyak 28 balita (100%).
4. Balita yang memiliki KMS
Memiliki KMS Jumlah Presentase (%)
Tidak 0 0
Ya 28 100
Jumlah 28 100
Berdasarkan tabel di atas didapatkan data balita yang memiliki
KMS sebanyak 28 balita (100%)

G. Distribusi Anak dan Remaja di RT 01 - RT 05 di Wiliayah RW 03 ,


Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo Surabaya, Tahun
2019
1. Distribusi keluarga yang mempunyai anak sekolah/remaja

Anak dan RT RT RT RT RT
Remaja 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Tidak 20 34 22 39 40 155 73%
Ya 19 5 16 11 5 56 27%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data keluarga yang tidak
memiliki Anak sekolah/remaja sebanyak 155 KK (73%).
2. Usia anak saat saat ini

Umur RT RT RT RT RT
B 1 2 3 4 5 Jumlah Presentase
6 thn – 10 thn 10 0 8 2 2 23 20%
11 thn – 15
9 3 12 1 2
thn 41 36%
16 thn – 20
6 10 4 7 1
thn 50 44%
JumlahB 25 13 24 10 5 114 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data usia sekolah/remaja 6-10
tahun sebanyak 23 anak (20%), 11 thn-15 thn sebanyak 41 (36%),
dan 16-20 thn tahun sebanyak 50 anak (44%).

3. Kegiatan anak diluar sekolah

RT RT RT RT RT
Kegiatan
1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Keagamaan 14 6 11 6 3 40 48%
Olahraga 5 5 1 5 1 17 20%
Karang
0 1 3 4 0
Taruna 8 10%
Lainnya 6 1 9 1 1 18 22%
Jumlah 25 20 24 12 5 83 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data sebagian besar kegiatan
anak diluar sekolah adalah keagamaan sebanyak 40 anak (48%),
olahraga sebanyak 17 anak (20%) dan sebagian kecil adalah karang
taruna sebanyak 8 anak (10%).
4. Anak / remaja yang menderita penyakit

Penyakit 3
RT RT RT RT RT
bln terakhir
1 2 3 4 5
Anak Jumlah Presentase
Ya 2 0 3 2 0 7 8%
Tidak 23 20 21 10 5 79 92%
Jumlah 25 20 24 12 5 86 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data anak /remaja
yang tidak menderita sakit sebanyak 79 (92%) dan yang sakit
sejumlah 7 anak (8%)
5. Kebiasaan anak/remaja

Kebiasaan RT RT RT RT RT
Anak/Remaja 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Merokok 1 0 0 9 1 11 13%
Alkohol 0 0 0 0 0 0 0%
Narkoba 0 0 0 0 0 0 0%
Lain-lain 24 20 24 2 4 74 87%
Jumlah 25 20 24 12 5 85 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data sebagian kecil kebiasaan
anak/remaja sebanyak 74 (87%).

H. Distribusi Lansia di RT 01 - RT 05 di Wilayah RW 02 , Kelurahan


Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya, Tahun 2020
1. Distribusi Lansia yang menderita sakit

ada RT RT RT RT RT
lansia 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Ya 18 9 15 13 10 65 57%
Tidak 7 17 11 12 1 48 43%
Jumlah 25 26 26 25 11 100%
113

Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data sebagian besar


Lansia yang menderita sakit sebanyak 65 orang (57%), dan Lansia
yang tidak menderita sakit sebanyak 48 orang (43%).
2. Jenis penyakit yang diderita lansia

Jenis RT RT RT RT RT
Penyakit 1 2 3 4 5
Jumlah Presentase
Asma 0 1 0 0 1 2 3%
Hipertensi 4 4 5 3 2 18 23%
Asamurat 2 1 0 3 1 7 9%
TBC 0 0 0 0 0 0 0%
DM 3 0 3 1 3 10 13%
kolestrol 4 1 1 5 1 12 16%
Stroke 4 0 0 2 1 4 5%
Penyakit
0 0 0 0 0
Kulit 0 0%
Jantung 1 1 1 0 1 4 5%
Liver 0 0 0 0 0 0 0%
Lain-lain 11 3 2 4 0 20 26%
Jumlah 29 11 12 18 10 77 100%

Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data jenis penyakit yang


diderita lansia sebagian besar hipertensi sebanyak 18 orang (23%), dan
sebagian kecil asma sebanyak 2 orang (3%).

3. Yang dilakukan lansia dengan adanya penyakit tersebut

Upaya Yang
RT
Dilakukan RT 2 RT 3 RT4 RT 5
1
Saat Sakit
Jumlah Presentase
Berobat ke
Sarana 17 7 18 21 10
Kesehatan 73 87%
Dukun 0 0 0 0 0 0 0%
Diobati
2 1 2 0 1
Sendiri 6 7%
Tidak
0 1 4 0 1
Diobati 5 6%
Jumlah 19 9 24 21 12 84 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data sebagian besar lansia
berobat ke sarana kesehatan jika sakit sejumlah 73 orang (87%) dan
sebagian kecil tidak diobati sebanyak 5 orang (6%).
4. Penggunaan waktu senggang pada lansia

Yang
Dilakukan RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
Saat Luang
Jumlah Presentase
Berkebun 2 1 6 1 6 16 17%
Jalan-jalan 7 1 5 4 1 18 19%
Senam 0 0 8 1 0 9 9%
Lain-lain 11 12 8 16 5 52 55%
Jumlah 20 14 27 22 12 95 100%
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan data sebagian besar lansia
yang menggunakan waktu senggang dengan jalan-jalan sebanyak 18
orang (19%) dan sebagian kecil lansia menggunakan waktu senggang
dengan kegiatan yang lainnya sejumlah 52 orang (55%).

5. Lansia yang mengikuti posyandu tersebut

Mengikuti
RT
Posyandu RT 1 RT 2 RT4 RT 5
3
Lansia
Jumlah Presentase
Ya 11 12 19 12 6 60 59%
Tidak 8 10 8 10 6 42 41%
Jumlah 19 22 27 22 12 102 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data lansia yang mengikuti
posyandu di lingkungan RW 3 sebanyak 60 orang (59%) dan yang tidak
mengikuti sebanyak 42 orang (41%).
I. Distribusi Lingkungan Fisik di RT 01 - RT 05 di Wiliayah RW 02 ,
Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Tahun 2020
1. Distribusi status kepemilikan rumah

Status RW III
Kepemilikan RT I RT II RT III RT IV RT V Jumlah Presentase
Sewa 8 11 4 12 11 27 18%
Numpang 0 0 0 0 0 3 2%
Milik
31 28 34 38 34
Sendiri 116 79%
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0%
Jumlah 39 39 38 50 45 146 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data seluruh status kepemilikan
rumah warga RW 2 Kelurahan Manyar Sabrangan adalah milik sendiri
sebanyak 116 orang (79%).

2. Distribusi tipe rumah

RW III
Tipe Rumah RT RT RT RT
I RT II III IV V Jumlah Presentase
Permanen 35 28 35 44 36
143 98%
Semi Permanen 1 1 1 0 1 3 2%
Tidak
3 10 2 6 8
Permanen 0 0%
Jumlah 39 27 14 50 45 146 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data tipe rumah permanen adalah
sebanyak 143 orang (100%) sedangkan semi permanen sebanyak 3 rumah
(2%).
3. Distribusi jenis lantai rumah

RW III
Lantai
RT RT RT RT
Rumah RT IV
I II III V Jumlah Presentase
Tanah 6 5 5 2 0 18 0%
Papan 0 0 0 0 1 1 0%
Tegel 27 34 32 45 44 137 94%
Semen 6 0 1 3 0 10 6%
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data terbanyak jenis lantai


rumah menggunakan tegel sebanyak 137 orang sebanyak (94%),
sedangkan rumah dengan jenis lantai semen sebesar 9 rumah (6%)

4. Distribusi pencahayaan rumah

Pencahayaan B RW III
Dalam
e RT I RT RT
Rumah Di

Siang Hari II RT III IV RT V Jumlah Presentase


d 24 34 31 17 35 141 66%
Terang
a
Remang-
s 15 5 7 32 10
remang 69 33%
a
Gelap 0 0 0 1 0 1 1%
r
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
k

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data pencahayaan


rumah warga paling banyak pencahayaan terang yaitu,sebanyak 141
orang (66%) sedangkan untuk pencahayaan remang-remang sebesar
69 rumah (33%).
5. Ditribusi jarak rumah dan tetangga
RW III
Jarak
Rumah RT I RT IV
RT II RT III RT V Jumlah Presentase
B
Bersatu 23 6 2 18 10 59 28%
e
Dekat 16 33 33 31 26 139 66%
r
Terpisah 0 0 3 1 0 4 2%
d
Lain 0 0 0 0 9 9 4%
a
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
s
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data jarak rumah
dengan tetangga paling banyak adalah dekat sebanyak 139 orang
(66%). Sedangkan arak rumah paling sedikit adalah terpisah yaitu 4
rumah (2%).

6. Distribusi halaman sekitar rumah

Halaman RW III
Sekitar RT RT RT
Rumah I II III RT IV RT V Jumlah Presentase
Ada 10 5 13 22 27 77 36%
Tidak 29 34 25 28 18 134 64%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data bahwa halaman sekitar
rumah tidak ada sebanyak 134 (64%), sedangkan untuk rumah yang
memiliki halaman sebesar 77 rumah (36%).
7. Distribusi adanya jendela kamar

Jendela RW III
Kamar RT RT
RT I
RT II III IV RT V Jumlah Presentase
Ya 16 25 36 19 15 111 53%
Tidak 23 14 2 31 30 100 47%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data adanya jendela di kamar
sebanyak 111 KK (53%) sedangkan untuk kamar tanpa jendela sebanyak
100 kamar (47%).
8. Distribusi dibukanya jendela

Apakah RW III
Jendela R
Dibuka RT RT RT RT T Jumla Presentas
I IV
Tiap Hari II III V h e
Ya 25 39 35 45 45 189 90%
Tidak 14 0 3 5 0 22 10%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data dibukanya jendela
sebanyak 123 KK (84%).
9. Distribusi frekuensi membersihkan rumah
Membersihkan Jumlah Presentase (%)
rumah
1 kali 52 25
2 kali 102 48
>dari 2 kali 12 6
Tidak teratur 45 21
Jumlah 211 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh lebih banyak membersihkan
rumah 2 kali sehari sebanyak 102 KK (48%) dan sebagian kecil
membersihkan rumah >dari 2 kali sehari sebanyak 12 KK (6%)
10. Distribusi membersihkan tempat penampungan air
Membersihkan Jumlah Presentase
penampungan air
Tiap hari 48 23
Tidak tentu 124 59
Sebulan sekali 12 6
Seminggu sekali 27 12
Jumlah 211 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh paling banyak membersihkan
penampungan air tidak tentu sebesar 124 KK (59%) dan paling sedikit
membersihkan penampungan air sebulan sekali sebanyak 12KK (6%)
11. Distribusi pemeriksaan jentik nyamuk
Pemeriksaan jentik Jumlah Presentase (%)
nyamuk
Sering 167 79
Jarang 31 15
Pernah 9 4
Tidak pernah 4 2
Jumlah 211 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan paling banyak sering
pemeriksaan jentik nyamuk sebanyak 167 KK (79%) dan sebagian
kecil tidak pernah pemeriksaan jentik nyamuk sebanyak 4 KK (2%)

J. Sumber Air
a. Distribusi air untuk masak dan minum

Air untuk masak Jumlah Persentase (%)


dan minum
PDAM 114 54%

Sumur 12 6%

Air mineral 85 40%

Lain-lain 0 0%

Total 211 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data status air untuk


masak dan minum yang paling banyak dengan menggunakan Air
PDAM sebanyak 114 KK (54%), dan yang paling sedikit dengan
mengggunakan Sumur sebanyak 12 KK (6%).
b. Distribusi penggunaan air PDAM

Penggunaan air Jumlah Persentase


PDAM (%)

Dimasak 161 76%

Tidak 45 21%

Air Mineral 5 3%

Lain-lain 0 0%

Total 211 100%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan data penggunaan air


PDAM yang paling banyak dengan dimasak sebanyak 161 KK
(76%), dan yang paling sedikit digunakan sebagai air mineral
sebanyak 5 KK (3%).

c. Distribusi penggunaan air untuk mandi/mencuci

Air untuk Jumlah Persentase


mandi/mencuci (%)
PDAM 161 76%

Sumur 49 24%

Sungai 0 0%

Lain-lain 0 0%

Total 211 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data penggunaan air


untuk mandi/mencuci yang paling banyak dengan menggunakan
PDAM sebanyak 161 KK (76%), dan yang paling sedikit dengan
menggunakan Sumur sebanyak 49 KK (24%).
d. Distribusi kondisi tempat penampungan air

Kondisi tempat Jumlah Persentase


penampungan air (%)

Terbuka 53 25%

Tertutup 158 75%

Total 146 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data kondisi tempat


penampungan air paling banyak yang tertutup sebanyak 158 KK
(75%), dan yang paling sedikit terbuka sebanyak 53 KK (25%).

K. Pembuangan Sampah
1. Distribusi pembuangan sampah keluarga

Pembuangan sampah Jumlah Persentase (%)

Sungai 15 7%

Ditimbun 174 82%

Dibakar 0 0%

Sembarang tempat 12 6%

Lain-lain 10 5%

Total 211 100%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan data pembuangan


sampah keluarga paling banyak di timbun sebanyak 174 KK (82%).
2. Distribusi penampungan sampah sementara

Penampungan Jumlah Persentase (%)


sampah sementara
Ada 195 92%

Tidak ada/berserakan 16 8%

Total 211 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data penampungan


sampah sementara yang ada sebanyak 195 KK (92%).

3. Distribusi jarak penampungan sampah dengan rumah

Jarak penampungan Jumlah Persentase (%)

Dekat ( < 5M ) 161 76%

Jauh (> 5 M) 50 24%

Total 211 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data jarak


penampungan sampah dekat dengan rumah (<5M), yaitu sebanyak
161 KK (76%).

L. Jamban
1. Distribusi kebiasaan keluarga BAB

Kebiasaan RW III
keluarga buang
air besar RT I RT II RT III RT IV RT V Jumlah Presentase
Jamban/WC 39 35 38 45 45 202 96%
Sungai 0 4 0 5 0 9 4%
Sembarangan 0 0 0 0 0 0 0%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%

Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data kebiasaan keluarga BAB


menggunakan jamban/WC sebanyak 202 KK (100%).
2. Distribusi jenis jamban

Jenis jamban RW III


yang digunakan
RT I RT II RT III RT IV RT V Jumlah Presentase
Cemplung 0 0 0 5 0 5 3%
Plengsengan 0 4 0 20 0 24 11%
Leher angsa 39 35 38 25 45 182 86%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data jenis jamban yang
digunakan, keluarga adalah leher angsa sebanyak 182 KK (86%).

M. Distribusi adanya kandang ternak

RW III
kandang
RT RT RT
ternak RT I
II III IV RT V Jumlah Presentase
Ya 0 0 3 0 0 3 1%
Tidak 39 39 35 50 45 208 99%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data hampir seluruh keluarga
tidak memiliki kandang ternak, yaitu 208 KK (99%).

N. Pembuangan Limbah
1. Distribusi pembungan air limbah

RW III
Pembuangan
RT RT RT RT
air limbah RT I
II III IV V Jumlah Presentase
Resapan 0 2 35 1 0 38 18%
Got 39 37 3 49 45 173 82%
Sembarangan 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan data pembuangan limbah keluarga
adalah got sebanyak 173 KK (82%).
2. Distribusi kondisi saluran pembuangan

Kondisi RW III
saluran RT RT RT
RT I
pembuangan RT II III IV V Jumlah Presentase
Lancar 39 29 36 48 45 197 93%
Tersumbat 0 10 2 2 0 14 7%
Jumlah 39 39 38 50 45 211 100%
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan kondisi saluran pembuangan
keluarga lancar sebanyak 197 orang (93%).

O. Distribusi Gawat Darurat di RT 01 - RT 05 di Wiliayah RW 02, Kelurahan


Manyar Sabrangan, Kecamatan Wonorejo Surabaya, Tahun 2020
1. Distribusi sering terjadi kecelakaan

Kegawatdaruratan
yang sering RT 1 RT 2 RT 3 RT4 RT 5
terjadi
Jumlah Presentase
Kebakaran 0 0 0 0 0
0 0%
Tenggelam 0 0 0 0 0
0 0%
Keracunan 0 0 0 0 0
0 0%
Digigit binatang
0 0 0 0 0
berbisa 0 0%
Kejang Demam 0 0 0 0 0
0 0%
Tersedak 0 0 0 0 0
0 0%
Kecelakaan 0 0 1 0 0
1 0%
Tidak ada 39 39 37 50 45
210 100%
Jumlah 39 39 38 50 45
211 100%
Berdasarkan diagram di atas didapatkan data seringnya terjadi kecelakaan
adalah tidak terjadi kecelakaan sebanyak 146 KK (100%)
BAB 5
ANALISA DATA & POAC
Tgl Data Etiologi Masalah
16/01/ Data subjektif :  Kurangnya pengetahuan Defisit kesehatan komunitas
2020  Sebagian besar lansia mengatakan bahwa tidak pernah masyarakat tentang berhubungan dengan program
berkunjung ke posyandu karena kegiatan posyandu penyakit hipertensi, posyandu lansia tidak mengatasi
tidak tentu kolesterol, osteoatritis, seluruh masalah kesehatan
 Sebagian lansia mengatakan bahwa tempatnya jauh dan DM. komunitas di RW 02, kelurahan
tidak ada yang mengantar  Ketidakmauan lansia Manyar Sabrangan
 Lansia mengatakan program posyandu hanya untuk kunjungan
penimbangan berat badan saja posyandu lansia.
Data objektif :
 Dari total lansia sebanyak 77 (75%) lansia menderita
sakit, yaitu sebanyak 20 (26%) lansia sakit lain – lain
seperti osteo atritis, linu – linu, 18 lansia hipertensi (23%),
kolesterol 12 (16%) dan DM sebanyak 10 lansia (13%).
 Sebanyak 42 (41%) lansia tidak ikut ke posyandu lansia
 Sebanyak 60 (59%) lansia ikut ke posyandu

40
16/01/ Data Subjektif  Kurangnya pengetahuan Pemeliharaan kesehatan
2020  Sebagian warga mengatakan tidak tentu membersihkan masyarakat tentang komunitas tidak efektif
tempat penampungan air
kebersihan lingkungan berhubugan denga
 Sebagian warga mengatakan tidak teratur membersihkan
rumah  Kurangnya penyuluhan ketidakcukupan sumber daya di
 Sebagian besar tempat tinggal warga memiliki pencahayaan dari tim kesehatan RW 02, kelurahan Manyar
rumah yang remang-remang
puskesmas tentang Sabrangan kecamatan mulyorejo sanitasi
 Sebagian besar tempat tinggal warga tidak memiliki jendela
pada tiap kamar dan lingkungan Surabaya
 Sebagian besar warga memiliki anggota keluarga yang rumah
merokok
 Kurangnya kesadaran
Data Objektif
 86 dari 211 KK (59%) tidak memiliki jendela dalam kamar masyarakat tentang
 22 dari 211 KK (10%) tidak memiliki candela di rumah pentingnya menerapkan
 Didapatkan 23 KK (16%) tidak teratur dalam membuka
hidup sehat bebas rokok
jendela
 100% Jarak rumah dengan tempat sampah dekat <5 M
 90 dari 211 KK (44%) memiliki anggota keluarga yang
merokok
 60 dari 211 KK (28%) anggota keluarga yang mengalami
batuk pilek dalam 6 bulan terakhir
 Pencahayaan dalam rumah di siang hari terang 141 (66%)
rumah, remang – remang 69 (33%) rumah, rumah gelap 1
(1%) rumah.
 102 dari 211 KK (48%) membersihkan rumah 2 kali sehari
52 dari 211 KK (25%) membersihkan rumah 1 kali sehari.
 124 dari 211 KK (59%) tidak tentu dalam membersihkan
tempat penampungan air, 12 dari 211 KK (6%) sebulan
sekali dalam membersihkan tempat penampungan air.
16/01/ Data subjektif : Kurangnya Pengetahuan Manajemen kesehatan tidak
2020  Sebagian besar keluarga di RW 02 mengatakan memiliki Masyarakat Akan Resiko efektif berhubungan dengan
kebiasaan beli obat bebas sebagai pertolongan pertama Penggunaan Obat-Obatan kurang terpapar informasi
ketika sakit sebelum pergi ke pelayanan kesehatan. Bebas. mengenai penyalahgunaan obat
 Sebagian besar warga di rw 02 mengatakan ketika sakit bebas di RW 02 Kelurahan
ringan di obati sendiri, ada yang memilih minum jamu, ada Manyar Sabrangan
yang membuat minuman herbal dari tanaman toga
Data objektif :
 Sebanyak 126 (60%) lebih memilih untuk beli obat secara
bebas sebelum pergi ke pelayanan kesehatan ketika sakit,
minum jamu sebanyak 10 (5%), lain – lain seperti
membuat rebusan tanaman toga sendiri sebanyak 75 (35%)
16/01/ Data Subjektif  Kurangnya pengetahuan Defisit pengetahuan
2020 Sebagian besar warga mengatakan tidak pernah masyarakattentang berhubungan dengan kurang
terjadikecelakaan pentingnyamemiliki terpapar informasi mengenai
 Seluruh warga mengatakan tidak pernah mengikuti kemampuandalam tanggap bencana pada rumah
pelatihan pertolongan pertama korban kecelakaan pelatihan pertolongan tangga di wilayah RW 02
 Sebagian besar warga mengatakan bahwa tidak ada pertama pada korban kelurahan Manyar Sabrangan.
kelompok tanggap bencana kecelakaan dan bencana
 Sebagian besar warga mengatakan bahwa Tidak ada  Kurangnyakesadaran
sarana/tidak ada pelatihan tentang pertolongan pertama masyarakattentang
pada korban bencana pentingnya membentuk
 Sebagaian besar warga mengatakan bahwa tidak ada kader suatu kelompok tanggap
tanggap bencana bencana
 Kurangnya penyuluhan
daritimkesehatan
Data Objektif puskesmastentang
 Dari hasil survey didapatkan 100% warga menyatakan pentingnyamemiliki
bahwa tidak ada pembentukan kelompok tanggap bencana kemampuandalam
 211 KK (100%) menyatakan tidak ada sarana/ tidak ada pelatihanpertolongan
pelatihan tentang pertolongan pertama pada korban pertama pada korban
bencana kecelakaan dan bencana.
 Seluruh warga mengatakan tidak pernah mengikuti  Tidakadanya kader
pelatihan pertolongan pertama korban kecelakaan yaitu Taruna siaga bencana
sebanyak 211 KK (100%)

16/01/ Data Subjektif  Defisiensi stimulus Gangguan tumbuh kembang


2020  Ada sebagian RT terdapat balita yang mengalami tumbuh kembang pada berhubungan dengan defisiensi
keterlambatan dan hiperaktif
balita stimulus di RW 02 kelurahan
 Ada juga sebagian RT rerdapat balita yang mengalami
stanting Manyar Sabrangan.
Data Objektif
 2 dari 28 KK (7%) balita yang tidak ikut posyandu, 26 dari
28 KK (93%) balita yang ikut posyandu
 28 dari 28 KK (100%) balita yang sudah di imunisasi
 28 dari 28 KK (100%) balita yang memiliki KMS
16/01/ Data Subjektif  Kekeliruan mengikuti Defisit pengetahuan berhungan
2020  Sebagian anak dan remaja mengatakan memilih anjuran dalam dengan kekeliruan mengikuti
bermain gadget untuk mengisi waktu luang
penggunaan gedget anjuran di RW 02 kelurahan
dibandingkan dengan bermain dengan teman atau,
belajar dan olahraga. Manyar Sabrangan.
 Sebagian orang tua mengatakan ketika anaknya
bermain gadget susah untuk di perintah.
Data Objektif
 40 dari 83 KK (48%) kegiatan remaja dalam bidang
keagamaan seperti mengaji, 17 dari 83 KK (20%) kegiatan
remaja dalam bidang olahraga
 kebiasaan remaja diluar kegiatan sekolah yakni lain- lain
sebesar 74 dari 85 KK (87%) yaitu bermain gadget
5.2 Penapisan Masalah

Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan prioritas masalah,

adapun penapisan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Penapisan Masalah

NO Diagnosa Keperawatan KETERANGAN JUMLAH KETERANGAN

A B C D E F G H I J K L

1. Defisit kesehatan 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 43 Keterangan kriteria:


komunitas berhubungan
A. Sesuai dengan peran perawat
dengan program
posyandu lansia tidak komunitas
mengatasi seluruh
B. Jumlah yang beresiko
masalah kesehatan
komunitas di RW 02, C. Besarnya resiko
kelurahan Manyar
D. Potensi pendidikan kesehatan
Sabrangan kecamatan
mulyorejo surabaya
E. Interest untuk komunitas

2. Pemeliharaan kesehatan 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 37 F. Kemungkinan diatasi


komunitas tidak efektif
berhubugan denga G. Relevan dengan
ketidakcukupan sumber
program pemerintah
daya di RW 02,
kelurahan Manyar
H. Tersedianya tempat
Sabrangan kecamatan
mulyorejo surabaya I. Tersedianya waktu
3. Manajemen kesehatan 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 38
tidak efektif J. Tersedianya Dana
berhubungan dengan
K. Tersedianya fasilitas
kurang terpapar
informasi mengenai
L. Tersedianya SDM
penyalahgunaan obat
bebas di RW 02
Keterangan Pembobotan:
Kelurahan Manyar
Sabrangan mulyorejo 1. Sangat rendah
surabaya
2.Rendah
4. Defisit pengetahuan 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 36
berhubungan dengan
3. Cukup
kurang terpapar
informasi mengenai 4. Tinggi
tanggap bencana pada
rumah tangga di wilayah 5. Sangat Tinggi
RW 02 kelurahan
Manyar Sabrangan
kecamatan mulyorejo
surabaya.

5 Gangguan tumbuh 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 41
kembang berhubungan
dengan defisiensi
stimulus di RW 02
kelurahan Manyar
Sabrangan kecamatan
mulyorejo surabaya

6 Defisit pengetahuan 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 42
berhungan dengan
kekeliruan mengikuti
anjuran di RW 02
kelurahan Manyar
Sabrangan kecamatan
mulyorejo surabaya
Planing of action
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Media PJ
Keperawatan dana
Defisit • TUM: 1. Pengaktifan lansia di Balai RW 02 Iuran - Alat Moh Faisol
kesehatan menurunnya kembaliposyandu RW 02, kelurahan kelompok pemeriksa Anam
komunitas prefelensi lansia : kelurahan Manyar dan dana an tekanan
berhubungan penyakit di RW a. memberdayaka Manyar Sabrangan sponsor darah, Novi
dengan 02, kelurahan n kader lansia Sabrangan kecamatan AU,GD,C Amelilysah
program Manyar b. melaksanakan kecamatan mulyorejo HO Abidin
posyandu Sabrangan kegiatan mulyorejo surabaya Timbanga
lansia tidak kecamatan dalam surabaya n Whyu Hari
mengatasi mulyorejo posyandu lansia Sound Dewantoro
seluruh surabaya seperti : sistem
masalah TUK: senam laptop
kesehatan Setelah dilakukan lansia,
komunitas di tindakan pengecekan
RW 02, keperawatan tinggi badan ,
kelurahan selama 2 minggu berat
Manyar diharapkan badan,
Sabrangan - Partisipasi tekanan darah,
kecamatan dalam program asam urat dan
mulyorejo kesehatan komunitas gula darah
surabaya meningkat
- Adanya
peningkatan derajat
kesehatan lansia

- Diharapkan
adanya suport

sistemdari

DINKES maupun dari


masyarakat
beserta kader
lansia
setempat
untuk
ketersediaan
program
promosi
kesehatan
Angka
mordibitas
lansia
menurun
• Pemeliharaan • TUM: 1. Memberikan Masyarakat 1. Balai RW Iuran LCD, laptop, Novi
kesehatan Meningkatnya penyuluhan di Wilayah 02 kelurahan kelompok leaflet. Ameilysah
Abdidin
tidakefektif kesadaran mengenai sanitasi di RW 02 Manyar dan dana
Nur Faizun
berhubugan masyarakat lingkungan yang kelurahan Sabrangan sponsor
denga RW 02 kelurahan baik melalui Manyar kecamatan
ketidakcukupan ManyarSabrangan leaflet, Sabranganke mulyorejosurab Lu’luul

sumber daya kecamatan meliputipencahayaa camatan aya Jannah


di RW 02, mulyorejo n mulyorejo 2. Rumah
kelurahan surabaya rumah di siang surabaya Warga RT
Manyar tentang hari, pentingnya 01-RT05
Sabrangan pentingnya jendela di dalam
kecamatan Ventilasi dalam rumah,
mulyorejo rumah pentingnya
surabaya TUK: membuka jendela
Setelah dilakukan rumah setiap hari
tindakan untuk sirkulasi
keperawatan udara.
selama 2 minggu 2. Bekerjasama
diharapkan: dengan
- Masyarakat Bujumantik
pemantau jentik
dapat nyamuk di
mengetahui rumah.
pentingnyaventilasi
dalam rumah.
Masyarakat
dapat
memahami
perilaku sehat
Masyarakat
dapat
mengetahui
pentingnya
menjaga
sanitasi
lingkungan
dengan baik.
• Manajemen TUM : 1. Beri penyuluhan Masyarakat Balai RW 02 Iuran LCD, laptop, Moh Faisol
kesehatan Meningkatnya mengenai di wilayah Kelurahan kelompok leaflet. Anam
Novi
tidak efektif kesadaran dampak atau wilayah Manyar dan dana
Ameilysah
berhubungande masyarakat resiko yangterjadi RW Sabrangankeca proposal Abdidin
ngan kurang diwilayah RW 02 jika 02Kelurahan matan Nur Faizun
terpapar Kelurahan mengonsumsi Manyar mulyorejo
informasi Manyar obat bebas. Sabrangan surabaya
mengenai Sabrangan Beri penyuluhan kecamatan
penyalahgunaa kecamatan mengenai mulyorejo
n obat bebas di mulyorejo penggunaan obat
RW 02 surabaya akan yang tepat dan
Kelurahan resiko dan sesuai aturan
Manyar bahaya (DAGUSIBU).
Sabrangan dalam Diskusikan
mulyorejo penggunaan dengan
surabaya obat masyarakat cara
bebas. penanganan
TUK : pertama ketika
Setelah anggota keluarga
dilakukan sakit.
tindakan Menyebarkan
keperawatan leaflet mengenai
selama 2 pentingnyamenghin
minggu dari
diharapkan: konsumsi obat-
Terjadinya obatan bebas
penurunankons yang tidak sesuai
umsi obat aturan.
bebas
• Defisit TUM: 1. Membentuk Masyarakat Minggu Balai RW 02 Iuran Bekerjasama Nur Faizun
ke 3
pengetahuan Meningkatnya kelompok Tanggap di wilayah kelurahan kelompok dengan
berhubungan pengetahuan Bencana RW 02 Manyar dan dana DAMKAR Lu’luul
Jannah
dengan masyarakat (TAGANA) dan kelurahan Sabrangan proposal mulyorejo
Wahyu Hari
kurang terhadap Membuat jalur Manyar kecamatan kota Dewantoro
terpapar penanganan evakuasi dan Sabrangan mulyorejo surabaya
informasi bencana titik kecamatan surabaya.
mengenai TUK: kumpul bersama mulyorejo
tanggap Setelah dilakukan warga. surabaya.
bencana pada tindakan 2. Penyuluhan dan
rumah keperawatan pelatihan
tangga di selama 2 minggu mengenai
wilayah RW02 diharapkan: penggunaan APAR
kelurahan Terbentuknya dengan baik dan
Manyar kelompok benar
Sabrangan tanggap
kecamatan bencana
mulyorejo wilayah RW
surabaya. 02 kelurahan
Manyar
Sabrangan
kecamatan
mulyorejo
surabaya.
• Gangguan • TUM: 1. Beri penyuluhan Ibu-ibu Balai RW 02 Iuran Lapto Nur Faizun
tumbuh Status mengenai tumbuh atau kelurahan kelompok p Wahyu Hari
Dewantoro
kembang perkembangan kembang anak pengasuh Manyar dan Lcd
Moh Faisol
berhubungan dan pertumbuhan 2. Menyebarkan anak di RW Sabrangan sponsor proye
Anam
dengan balita di RW 02, leaflet mengenai 2 kelurahan kecamatan ktor
defisiensi kelurahan Manyar tumbuh kembang Manyar mulyorejo leaflet
stimulus di Sabrangan anak Sabrangan Surabaya
RW kecamatanmulyorejo Kecamatan
02kelurahan Surabaya mulyorejo
Manyar membaik surabaya
Sabrangan TUK:
kecamatan Setelah dilakukan
mulyorejo tindakan
Surabaya keperawatan
selama 4 minggu
diharapkan:
- Ketrampilan
perilaku
seperti usia
- BB dan
TB
sesuai usia

• Defisit • TUM: 3. Beri penyuluhan Anak dan Balai RW 02 Iuran Laptop Moh Faisol
pengetahuan Tingkat mengenai dampak remaja di kelurahan kelompok Sound Anam
Novi
berhubungan pengetahuan anak dan bahaya RW 02 Manyar dan Lcd
dengankekeliru dan remaja diRW 02, penggunaan kelurahanMa Sabrangankeca sponsor Proyektor Ameilysah
an kelurahan gadgetyang nyar matan leaflet Abdidin
mengikuti Manyar berlebihan Sabrangan mulyorejo Wahyu Hari
anjuran di Sabrangan 4. Menyebarkan kecamatan Surabaya Dewantoro
RW 02 kecamatan leaflet mengenai mulyorejo
kelurahan mulyorejo dampak dan Surabaya
Manyar Surabaya bahaya
Sabrangan meningkat penggunaan gadget
kecamatan TUK: yang berlebihan
mulyorejo Setelah dilakukan
surabaya tindakan
keperawatan
selama 4 minggu
diharapkan:
- Perilaku
sesuai anjuran
- Perilaku
sesuai dengan
pengetahuuan
60
61

Anda mungkin juga menyukai