Anda di halaman 1dari 22

45

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Karakteristik dari Responden pada 10 Artikel

No Judul Sampel L/P Usia Sehat/Sakit Penyakit


. Penyerta
1. The impact of pelvic 98 P ± 60 Sakit Inkontinensia
floor muscle training Responden Urine
on the myostatin
concentration and
severity of urinary
incontinence in
elderly women with
stress urinary
incontinence – a pilot
study
2. A Randomized- 49 P ± 60 Sakit Inkontinensia
Controlled Trial Pilot Responden Urine disertai
Study Examining the Obesitas
Effect of Pelvic Floor
Muscle Training on
the Irisin
Concentration in
Overweight or Obese
Elderly Women with
Stress Urinary
Incontinence.
3. A randomized- 59 P ± 60 Sakit Inkontinensia
controlled trial pilot Responden Urine
study examining the
effect of pelvic floor
muscle training on
steroid hormone
concentrations in
elderly wome with
stress urinary
incontinence.
4. A Model identifying 70 P 50-70 Sakit Inkontinensia
characteristics Responden Urine
predictive of
46

successfull pelvic
floor muscle training
outcomes among
women with stress
urinary incontinence.
5. Effectiveness of 117 P 60-75 Sakit Inkontinensia
pelvic floor muscle Responden Urine
training and bladder
training for women
with urinary
incontinence in
primary care: a
pragmatic controlled
trial.
6. Pengaruh Latihan 14 P 55-70 Sakit Inkontinensia
Kegel Exersice Responden Urine
terhadap
Inkontinensia Urine
Usia Lansia 45
Tahun dalam
Prolanis ( Program
Lansia ) di
Puskesmas Massenga
Kabupaten Polewali
Mandar
7. Pengaruh Senam 16 P ± 60 Sakit Inkontinensia
Kegel Terhadap Responden Urine
Frekuensi
Inkontinensia Urine
pada Lansia di
Wilayah Kerja
Puskesmas Pijoroling
Kota
Padangsidimpuan

8. Efektifitas 10 P 55-65 Sakit Inkontinensia


Pengetahuan Senam Responden Urine
Kegel Dalam
Menurunkan
Inkontinensia Urin
Pada Lansia di BPM
Lindawati.

9. Pengaruh Senam 12 P ± 60 Sakit Inkontinensia


47

Kegel Terhadap Responden Urine


Frekuensi BAK pada
Lansia dengan
Inkontinensia Urine
10. Pengaruh Pemberian 14 P 60-70 Sakit Inkontinensia
Senam Kegel untuk Responden Urine
Menurukan Derajat
Inkontinensia Urin
pada Lansia.

Setelah itu hasil artikel yang sudah diekstrasi dapat disajikan

dalam bentuk tabel. Contoh hasil ekstrasi artikel adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Rangkuman 10 Artikel Yang Memenuhi Kriteria Inklusi

Sumber Tahun Database N Jenis Studi Penelitian

Bahasa Cohort Randomi Case Quasy – Analytical

study zed Study Experim Cross

Controlle ental Sectional

d Trial Studies Studies


Bahasa 2017- PubMed 5 1 4 - - -

Inggris 2021
Google 5 - - 1 3 1
dan
Schoolar
Bahasa

Indones

ia
Hasil 10 1 4 1 3 1

Hasil akhir diperoleh 10 artikel yang sesuai dan relevan dengan topik yang

diangkat. Kemudian artikel didapatkan dalam bentuk full text dan selanjutnya

diunduh dan disimpan dan dilakukan analisis untuk mengetahui isi artikel
48

kemudian dilakukan Systematic Review. Adapun Hasil Systematic Review

dituliskan dalam bentuk tabel sebagai berikut:


xlix

Tabel 4.3. Hasil Sistematic Review

No. Penelitian, Judul Tujuan Metodelogi Hasil Efektivitas Kegel Exersices


Tahun Terbit Sebagai Penatalaksanaan
Inkontinensia Urine pada Lanjut
Usia.
1. Agnieszka The impact Tujuan dari Desain penelitian: Dengan membandingkan Pelatihan otot panggul
Radziminska, of pelvic penelitian ini a randomized, hasil sebelum dan direkomendasikan sebagai terapi
Magdalena floor muscle adalah untuk double-blind, sesudah pengobatan, lini pertama untuk UI, dan
Weber-rajek, training on menilai controlled study kami telah mampu
Agnieszka the myostatin menunjukkan penurunan efektivitasnya telah dikonfirmasi
konsentrasi
Strączyńska, concentration myostatin dan Populasi: 98 yang signifikan secara oleh banyak penelitian.
Marta and severity peningkatan wanita usia rata - statistik dalam Intervensi terdiri dari program
Podhorecka, of urinary keparahan konsentrasi myostatin pelatihan 4 minggu yang
rata 60 tahun
Mariusz incontinence inkontinensia (P,0,0001) dan
dengan direncanakan. EG berpartisipasi
Kozakiewicz, in elderly urin (UI) peningkatan keparahan
Kornelia women with Inkontinensia Inkontinensia Urine dalam 12 sesi terapi PFMT yang
setelah
Kędziora, stress urinary pelatihan otot Urine terdaftar (RUIS) (P,0,0001) di diawasi (45 menit × tiga kali
Kornatowska, incontinence dasar panggul dari Komite kelompok eksperimen seminggu, selama 4 minggu).
Aleksander – a pilot (PFMT) pada (EG). Tidak ada Kelompok pelatihan terdiri dari 5-
Bioetika
goch. study sekelompok perbedaan yang
signifikan secara statistik 6 peserta. Jenis dan kesulitan
wanita lanjut Collegium
usia dengan Medicum di dalam semua variabel latihan disesuaikan secara
Bydgoszcz, yang diukur yang individual dengan kebugaran
UI. Nicolaus
Copernicus dilaporkan sebelum dan psikofisik peserta. Tingkat
Universitas di sesudah perawatan di
keberhasilan sehingga masalah
Torun, diperoleh kelompok kontrol (CG).
untuk penelitian Konsentrasi myostatin teratasi adalah dalam
ini melaksanakan terapi PMFT
yang lebih rendah
(P=0,0084) dan (Latihan otot dasar panggul)
Sampel : 98 peningkatan keparahan sebagai intervensi inkontinensia
Wanita Lanjut UI (RUIS) (P=0,0008)
urine ditentukan dengan tingkat
l

Usia diamati setelah kepatuhan peserta dalam


perawatan di EG melakukan sesuai anjuran
Instrumen: dibandingkan dengan di fisioterapis dan juga keparahan
Eksperimen, CG.
Skala bertingkat inkontiensia urin yang dialami.

Teknik sampling:
Purposive
sampling

Cara
pengumpulan
data: Antara
Januari 2017 dan
Mei 2017
Persetujuan dari
Komite Bioetika

Collegium
Medicum di
Bydgoszcz,
Nicolaus
Copernicus
Universitas di
Torun

Analisa data: uji


Shapiro-Wilk, uji
U Mann-Whitney,
uji Wilcoxon,
koefisien korelasi
Spearman.
li

2. Magdalena A Bertujuan Desain Setelah membandingkan Terdapat pengaruh senam kegel


Weber-Rajek, Randomized- untuk penelitian: a nilai p uji Wilcoxon terhadap frekuensi inkontinensia
Agnieszka Controlled mengetahui randomized, dengan tingkat urin pada lansia. Dianjurkan jika
RadzimiNska, Trial Pilot pengaruh double-blind, signifikansi = 0,05, terjadi gejala berulang maka
Agnieszka Study latihan otot controlled study penulis menemukan lakukan lagi PMFT sesuai anjuran
StrdczyNska, Examining dasar panggul perbedaan yang signifikan dan di tambah dengan terapi
Katarzyna the Effect of terhadap Populasi: Jumlah secara statistik dalam farmakologis.
Pelvic Floor konsentrasi awal pasien semua variabel yang
Strojek, Muscle irisin (Ir) pada yang dinilai diukur untuk kelompok
Zuzanna Training on wanita lanjut kelayakannya eksperimen pada penilaian
Piekorz, the Irisin usia yang adalah 98 awal dan akhir.
Mariusz Concentratio kelebihan Wanita usia 60 Peningkatan signifikan
Kozakiewicz, n in berat badan tahun atau lebih secara statistik dalam
and Hanna Overweight atau obesitas konsentrasi irisin,
StyczyNska or Obese dengan Sampel: 49 penurunan hasil BMI, dan
Elderly inkontinensia Orang peningkatan keparahan UI
Women with urin (RUIS) dicatat untuk
Stress Instrumen: kelompok PFMT pada
Urinary Eksperimen, dan penilaian akhir. Setelah
Incontinence. Dokumentasi membandingkan nilai p
Instrumen uji Wilcoxon dengan
Penelitian. tingkat signifikansi =
0,05, penulis tidak
Teknik sampling: menemukan perbedaan
Purposive yang signifikan secara
sampling statistik antara semua
variabel yang diukur
Cara untuk kelompok kontrol
pengumpulan pada penilaian awal dan
data: Meninjau akhir.
catatan medis
lii

semua pasien di
Komite Bioetika
Lokal di
Polandia pada
Januari 2017
dan Mei 2017

Analisa data: Uji


U Mann-
Whitney, Uji
Wilcoxon.
Koefisien
korelasi
Spearman.
3. Magdalena A randomized- Mencoba untuk Desain penelitian: Hasil penilaian awal dan akhir Penentuan konsentrasi testosteron dan
Weber-Rajek, controlled trial menguji A randomized- dibandingkan dan kortisol adalah metode yang dapat
Agnieszka pilot study pengaruh latihan controlled trial menunjukkan penurunan yang membantu untuk mengobjektifkan hasil
Radzimińska, examining the otot dasar pilot study signifikan secara statistik pelatihan otot dasar panggul pada wanita
Agnieszka effect of panggul terhadap dalam konsentrasi kortisol dan lanjut usia dengan inkontinensia urin. Yang
Strączyńska, pelvic floor konsentrasi Populasi: 98 wanita peningkatan konsentrasi pelatihan otot dasar panggul itu sendiri
Katarzyna muscle testosteron dan usia 60 tahun dengan testosteron di kelompok efektif dalam menurunkan frekuensi
Strojek, training on kortisol pada UI eksperimen (EG). Namun, inkontinensia urine.
Zuzanna steroid wanita lanjut tidak ada perbedaan yang
Piekorz, Beata hormone usia dengan Sampel: 59 orang signifikan secara statistik
Pilarska, concentrations inkontinensia dalam variabel terukur yang
Mariusz in elderly urin stres. Instrumen: diamati pada kelompok kontrol
Kozakiewicz, wome with Kuesioner (CG) pada penilaian awal dan
Hanna stress urinary akhir. Para penulis tidak
Styczyńska, incontinence. Teknik sampling: melaporkan korelasi yang
Aleksander Purposive signifikan secara statistik
Goch sampling antara konsentrasi testosteron
dan kortisol dan skor BMI
Cara pada EG dan CG. Juga,
liii

pengumpulan korelasi yang signifikan secara


data: Meninjau statistik antara konsentrasi
catatan medis testosteron dan kortisol di EG
semua pasien di jelas.
Komite Bioetika
Lokal di
Polandia pada
Januari 2017 dan
Mei 2017

Analisa data: Uji


Shapiro – Wilk,
Mann-WhitneyDI-
uji, Uji Wilcoxon,
Koefisien korelasi
Spearman.

4. Kaylee C. L. A Model Tujuan dari Desain penelitian:Model prediksi akhir Wanita dengan dukungan kandung
Brooks, identifying penelitian ini Prospective untuk sukses dengan kemih yang lebih baik dalam posisi
Kevin characteristics adalah untuk interventional intervensi PFMT adalah berdiri dan gejala yang kurang parah
Varette, predictive of secara cohort study signifikan, dengan dua kemungkinan besar akan sembuh
Marie-Andrée successfull prospektif prediktor: tinggi leher dengan PMFT.
Harvey, pelvic floor mengidentifi Populasi: 70 kandung kemih dalam
Magali muscle kasi aspek wanita berusia 50
posisi berdiri tenang dan
Robert, training demografi, – 60 tahun
tingkat keparahan SUI
Robert J. outcomes klinis, dan
Brison, among women morfologi Sampel: 70 orang. yang dilaporkan sendiri,
Andrew Day, with stress panggul awal sehingga wanita dengan
Kevin Baker, urinary wanita Instrumen: leher kandung kemih
Vincent Della incontinence. dengan Kuesioner diposisikan lebih kranial
Zazzera, Eric inkontinensia selama berdiri tenang dan
Sauerbrei, urin (UI) Teknik sampling: mereka dengan keparahan
liv

Linda yang Purposive SUI yang lebih rendah


McLean. prediktif sampling yang diukur dengan
penyembuha ICIQ-UI-SF lebih
n dengan Cara mungkin berhasil dengan
pelatihan otot pengumpulan PFMT. Berdasarkan
dasar panggul data: Meninjau ukuran sampel, model
yang diawasi catatan medis 70
kami tidak ditentukan
fisioterapis paserta lansia 25
secara berlebihan dan
(PFMT). November 2020
merupakan yang pertama,
Analisa data: sepengetahuan penulis,
Semua analisis yang menggabungkan
statistik dilakukan prediktor morfologis
dengan dengan variabel klinis dan
menggunakan demografis. Data ini
SPSS 25, uji mendukung rekomendasi
Kolmogorov- saat ini bahwa wanita
Smirnov, Mann– dengan SUI ringan
Whitney, Analisis sampai sedang mencoba
chi-kuadrat—uji fisioterapi sebagai
eksak Fisher
intervensi lini pertama],
tetapi menambahkan
bahwa wanita dengan
dukungan organ panggul
yang lebih baik, diukur
menggunakan pencitraan
ultrasound yang
dilakukan dalam posisi
berdiri, lebih mungkin
untuk memiliki hasil yang
lebih baik.
lv

Beberapa penelitian
sebelumnya telah
menghasilkan model
prediksi hasil PFMT di
antara wanita dengan
SUI menggunakan
berbagai definisi
penyembuhan. Karena
saat ini tidak ada
definisi standar
penyembuhan yang
tersedia dalam literatur,
kami menggunakan
definisi yang sama yang
digunakan oleh
Dumoulin et al.
peningkatan berat pad 2
g pada tes pad standar
pasca perawatan.
Dengan menggunakan
kriteria ini, angka
kesembuhan yang
ditemukan dalam
penelitian ini adalah
49%, yang berada
dalam kisaran angka
kesembuhan yang
dilaporkan dalam studi
sebelumnya 36-74%
Meskipun definisi
penyembuhan lain
lvi

dapat menghasilkan
tingkat kesembuhan
yang berbeda dan
menghasilkan
pemodelan prediktif,
penggunaan tes pad
standar kering untuk
mengoperasionalkan
definisi penyembuhan
adalah objektif dan
mudah ditiru.
5. Camila Teixeira Effectiveness Untuk Desain penelitian: Intervensi mengurangi Intervensi terapi fisik yang terdiri
Vaz , Rosana of pelvic floor mengetahui a pragmatic jumlah (pad-test, dari PFMT plus pelatihan kandung
Ferreira muscle keefektifan controlled trial. p=0,004; d=0,003; d= kemih berhasil diterapkan dan
Sampaio , training and intervensi 0,51, 95% CI=0,14 efektif untuk mengobati wanita
Fernanda bladder fisioterapi untuk Populasi: 365 hingga 0,87), dan dengan UI, menunjukkan hasil
Saltiel , training for mengobati wanita berusia 60 dampak UI terhadap positif sejak intervensi 6 minggu
Elyonara Mello women with wanita dengan tahun – 75 tahun. kualitas hidup (ICIQ-SF, hingga satu bulan setelah keluar.
Figueiredo urinary UI. p <0,001; d=1,26, 95% Oleh karena itu, karena potensinya
incontinence Sampel: 117 CI=0,87 hingga 1,66) untuk mengurangi biaya bagi
in primary orang. dari waktu ke waktu, perempuan dan sistem perawatan
care: a dengan efek positif dari kesehatan, penerapannya harus
pragmatic Instrumen: minggu ke-6 hingga 1 dipertimbangkan oleh terapis fisik
controlled Kuesioner bulan untuk kedua dan manajer perawatan kesehatan
trial. pengaturan intervensi di pusat kesehatan primer.
Teknik sampling: (rumah dan pusat
Purposive kesehatan) dan tidak ada
sampling perbedaan diantara
keduanya.
Cara
pengumpulan
data: Semua
lvii

wanita yang
menghadiri dua
pusat perawatan
primer, dari Juli
2018 hingga
Oktober 2018
diundang oleh
agen kesehatan
komunitas atau
oleh perawat

Analisa data: uji


Chi-kuadrat, uji
Fisher atau uji-t
Student.

6. Masyitah Pengaruh Menganalisis Desain penelitian: Hasil inkontinensia urine Peneliti menyampaikan bahwa
Wahab Latihan pengaruh Quasy involunter sebelum senam kegel exersices mampu
Kegel latihan kegel Eksperimen (one melakukan latihan kegel mengurangi gejala ataupun
Exersice exercise grup pretest post exercise sebanyak 10 frekuensi berkemih yang dialami
terhadap terhadap test). responden (71,4%) dan lansia dengan inkontinensia urine
Inkontinensi inkontinensia setelah melakukan jika dilakukan dengan prosedur
a Urine Usia urine pada Populasi: Total latihan kegel exercise yang benar.
Lansia 45 usia lansia 45 463 Lansia usia menurun sebanyak 2
Tahun dalam tahun di 55 – 70 tahun responden (14,3%)
Prolanis ( wilayah kerja sedangkan
Program Puskesmas Sampel: 14 inkontinensia urine
Lansia ) di Massenga responden volunter sebelum
Puskesmas kabupaten melakukan latihan
Massenga Polewali Instrumen: kegel exersices sebanyak
Kabupaten Mandar. Eksperimen 4 responden (28,6%) dan
Polewali setelah melakukan
Mandar Teknik sampling: latihan kegel meningkat
lviii

Total sampling menjadi 12 responden


(85,7%). Dari hasil
Cara tabulasi silang diatas
pengumpulan dapat dilihat bahwa
data: Data pengaruh latihan kegel
keseluruhan exersices terhadap
Lansia di inkontinensia urine
Massega dengan uji dtatistik Mc.
Kabpaten Nemar p=0,008 yang
Polewali Mandar. artinya Ha diterima.
Analisa data: Uji
statistik Mc.
Nemar

7. Mei Adelina Pengaruh Menganalisis Desain penelitian: Hasil Uji Wilcoxon Terdapat pengaruh senam kegel
Harahap, Nur Senam Kegel pengaruh Quasy pada penelitian ini terhadap frekuensi inkontinensia
Aliyah Terhadap senam kegel eksperimen menunjukkan adanya urin pada lansia. Sehingga
Rangkuti Frekuensi terhadap pengaruh senam diharapkan senam kegel ini
Inkontinensia frekuensi Populasi: Seluruh kegel terhadap dimanfaatkan dalam membantu
Urine pada inkontinensia lansia yang frekuensi menurunkan frekuensi urine
Lansia di urine pada mengalami inkontinensia urine dalam berkemih, dan dilakukan
Wilayah Kerja lansia. inkontinensia pada lansia dengan sebagai alternatif dalam
Puskesmas urine di nilai mean sebelum mengatasiinkontinensia urine
Pijoroling puskesmas intervensi 4,19 dan selain pengobatan farmakologi.
Kota pijorkoling nilai sesudah
Padangsidimp intervensi
uan Sampel: 16 orang
lansia 2.75. Hasil Penelitian
ini menunjukkan ada
Instrumen: one pengaruh senam
group pre test kegel terhadap
and post tes frekuensi
lix

tdesign inkontinensia urine


dengan nilai p-
Teknik sampling: value(p=0,00).
Purposive
sampling

Cara
pengumpulan
data: Meninjau
catatan medis
Lansia yang
dikumpulkan di
Puskesmas.

Analisa data: Uji


Wilcoxon.
8. Patemah, Efektifitas Mengetahui Desain penelitian: Pengetahuan Lansia Bahwa inkontinensia urin lansia
Senditya Indah Pengetahuan efektifitas Analytical Cross tentang senam Kegel setelah senam kegel pada
Mayasari Senam Kegel pengetahuan Sectonal Studies pada tingkat tahu mayoritas inkontinensia urin baik
Dalam senam Kegel didapatkan baik 68 %, 16 responden (64%) lebih banyak
Menurunkan untuk Populasi: 25 pada tingkat paham dari pada responden dengan
Inkontinensia menurunkan Lansia Wanita didapatkan baik inkontinensia urin cukup yaitu 7
Urin Pada inkontinensia berumur 55 – 65 responden (28%) dan
urin pada tahun 64%, dan pada tingkat inkontinensia urin kurang baik 2
Lansia di
Lansia. aplikasi didapatkan baik responden (8%). Keberhasilan
BPM
Sampel: 10 60%. Hasil menunjukkan penurunan inkontinensia Urin
Lindawati.
responden adanya efektifitas pada tingkat yang baik ini di
pengetahuan senam kegel dukung oleh kemampuan
Instrumen: pada tingkat tahu, paham responden untuk mempraktekkan
Kuesioner dan aplikasi yang di senam kegel dengan rutin bangun
tandai dengan tidur dan sebelum tidur selama 30
Teknik sampling: kemampuan lansia menit selama satu bulan. upaya
Purposive untuk mempraktekkan yang dilakukan untuk mengurangi
kembali senam kegel
lx

sampling dengan benar sebesar keluhan yang berhubungan


64%. dengan eliminasi urine yang
Cara tidak bisa dikendalikan, yang
pengumpulan terjadi diluar keinginan pada
data: Membentuk lansia dapat dilakukan dengan
kelompok lansia melatih otot panggul secara rutin
senam kegel dan dan olah tubuh ini bisa di lakukan
melakukan dengan senam Kegel. Dari hasil
penyuluhan penelitian Dewi Hartinah dan
senam kegel di Yulisetyaningrum dari Program
BPM Lindawati Studi Keperawatan STIKES
dan mengunjungi Muhammadiyah Kudus yaitu di
kerumah lansia dapatkan hasil “Ada pengaruh
yang tidak bisa kegel exercise terhadap
hadir. penurunan inkontinensia urin
pada lansia di desa undaan lor
Analisa data: kabupaten kudus dengan nilai
Uji Wilcoxon p=0,002 (p<0,05) pada kelompok
perlakuan dan p=0,180 (p>0,05)
pada kelompok control.

9. Milya Novera Pengaruh Mengetahui Desain penelitian: Hasil penelitian Senam kegel dapat mengurangi
Senam Kegel pengaruh Quasy didapatkan bahwa inkontinensia urine disarankan
Terhadap senam kegel Eksperiment frekuensi bak agar dapat diterapkan sebagai
Frekuensi terhadap inkontinensia urine pada kegiatan harian yang dilakukan
BAK pada frekuensi Populasi: seluruh lansia sebelum dilakukan di panti.
Lansia BAK pada lansia di Panti senam kegel memiliki
dengan lansia dengan Sosial Tresna rerata 10.58, sesudah
Inkontinensia inkontinensia Werdha Sabai dilakukan senam kegel
Urine urine di Panti Nan Aluih memiliki rerata 8.00 dan
Sosial Tresna terdapat pengaruh
Werdha Sampel: 12 inkontinensia urine
Sabai Nan Responden sebelum dan sesudah
lxi

Aluih dilakukan senam kegel


Sicincin Instrumen: pada lansia.
Kuesioner

Teknik sampling:
Total sampling

Cara
pengumpulan
data: Mendata
seluruh lansia
dengan
Inkontinensia
Urine di Panti
Sosial Tresna
Werdha Sabai
Nan Aluih

Analisa data:
univariat dan
untuk bivariat
menggunakan uji
statistik T- test
dependent dengan
uji normalitas
Shapiro-Wilk.
10. Nova Relida Pengaruh Untuk Desain penelitian: Hasil analisis sebelum Berdasarkan analisis penelitian
Samosir, Pemberian ditujukan case study dan setelah diberikan yang telah dilakukan dan
SST.FT., Senam Kegel kepada intervensi pada sampel pembahasan dapat disimpulkan
M.Fis, Yulia untuk pasien Populasi: 30 didapatkan perubahan bahwa: Senam Kegel dapat
Tetra Ilona Menurukan kondisi Lansia Wanita peningkatan kekuatan meningkatkan kekuatan otot dasar
Derajat inkontinensia engan usia 60-70 otot dasar panggul panggul pada kondisi inkontinensia
lxii

Inkontinensia urin untuk tahun. dengan digambarkannya urin. Kesimpulan ini didasari dari
Urin pada meningkatka pada skala ruis. Nilai hasil evaluasi menggunakan Skala
Lansia. n otot dasar Sampel: 14 skala ruis pada sampel I RUIS, dimana terdapat variasi
panggul. Responden didapatkan nilai 15 dalam perbaikannya.
Intervensi dengan kategori
fisioterapi Instrumen: inkontinensia berat
yang dapat Kuesioner menjadi nilai 10 dengan
diberikan kategori inkontinensia
pada Teknik sampling: sedang. Pada sampel II,
penderita Purposive evaluasi di awal
inkontinensia sampling didapatkan nilai 13
urin dalam dengan kategori
mengatasi Cara inkontinensia berat, pada
penurunan pengumpulan akhir evaluasi didapatkan
fungsi pada data: Mendata 10 dengan kategori
otot dasar seluruh lansia inkontinensia sedang.
panggul dengan Sampel III pada evaluasi
dapat Inkontinensia awal didapatkan 15,
dilakukan Urine. kategori inkontinensia
dengan berat dan diakhir
berbagai Analisa data: Uji evaluasi menjadi 9,
tindakan Wilcoxon kategori inkontinensia
diantaranya sedang. hal ini dapat
dengan disimpulkan bahwa
pemberian terdapat peningkatan
teknik senam kekuatan otot dasar
kegel. panggul dilihat dari
penurunan derajat
inkontinensia.
lxiii
lxiv

4.3 Pembahasan

Pada penulisan literature review ini terdapat 10 artikel tentang

Efektifitas Kegel Exersices sebagai penatalaksanaan Inkontinensia Urine

pada Lansia. Artikel dijadikan satu jenis yang membahas tentang Kegel

Exersices sebagai penatalaksanaan Inkontinensia Urine pada Lansia.

Pembahasan dilakukan dengan cara mendeskripsikan dari hasil penelitian

satu dengan yang lainnya.

Pada sepuluh artikel yang membahas tentang Kegel Exersices

sebagai penatalaksanaan Inkontinensia Urine pada Lansia diperoleh hasil

dari fakta penelitian tersebut saat dibandingkan satu dengan yang lainnya

bahwa terdapat Keefektifan Kegel Exersices sebagai penatalaksanaan

Inkontinensia Urine pada Lansia.

Berdasarkan hasil artikel yang telah didapatkan, diperoleh hasil

keseluruhan artikel menunjukan bahwa Kegel Exersices menjadi penting

sebagai terapi tambahan sehingga dapat membantu pasien lanjut usia dalam

menghindari efek merugikan dari penggunaan obat-obatan (farmakologis)

atau tindakan pembedahan dalam mengatasi keluhan inkontinensia urine.

Kegel Exersices dikaitkan dengan Inkontinensia Urine, tidak ada efek

samping yang pasti dilaporkan dalam beberapa penelitian. Prosedurnya

sederhana dan aman, tidak memerlukan biaya tambahan atau beban berat

kerja staf medis, dan layak untuk aplikasi klinis. Durasi yang diperlukan

dalam beberapa penelitian rata-rata diberikan 12 sesi terapi yang diawasi

(45 menit × tiga kali seminggu, selama 4 minggu) kesulitan latihan

disesuaikan secara individual dengan kebugaran psikofisik peserta.


lxv

Kegel Exersices telah diaplikasikan secara luas ke dalam praktik

standar untuk pasien Lansia dengan Inkontinensia Urine yang dapat

dilakukan secara Individu ataupun Kelompok, Latihan ini dilakukan dengan

cara pada setiap posisi yang dianggap nyaman, paling baik duduk atau

ditempat tidur dengan catatan posisi antara kedua kaki sedikit renggang,

kontraksikan otot dasar panggul seperti menahan defekasi dan berkemih,

otot panggul di kencangkan untuk menutup sfingter kandung kemih, tahan

dengan kuat selama mungkin 3-10 detik, tetap bernafas normal selama

kontraksi ini. Relaks dan istirahat selama 3-10 detik dan ulangi secara

perlahan, melakukan latihan ini dengan teratur akan terasa berkurangnya

kebocoran urin. Hal ini terjadi karena senam kegel dapat memperkuat

sfingter dan kandung kemih otot dasar panggul terutama otot

pubococcygeal supaya otot lebih kuat dan kontraksi menjadi lebih baik

untuk menahan keluarnya urine sehingga frekuensi buang air kecil akan

mengalami penurunan.

Pada penulisan literature review ini peneliti beranggapan bahwa

adanya keefektifan dari Kegel Exersices dalam hal membantu mencapai

kesembuhan dari keluhan inkontinensia urine pada Lanjut Usia

pengaplikasian Kegel Exersices yang diberikan dalam 12 sesi terapi

dengan durasi 45 menit dalam tiga kali seminggu, selama 4 minggu dapat

diaplikasikan dengan cara pada setiap posisi yang dianggap nyaman,

paling baik duduk atau berbaring ditempat tidur. Kegel Exersices

merupakan Intervensi tambahan dari beberapa Behavioral Therapy maupun

pengobatan lainya untuk membantu kesembuhan Inkontinensia Urine pada

pasien Lanjut Usia.


lxvi

Saat Pasien Lansia melakukan terapi Kegel Exersices dengan rutin

dan teratur sesuai durasi yang disampaikan, diharapkan upaya yang

dilakukan untuk mengurangi keluhan yang berhubungan dengan eliminasi

urine yang tidak bisa dikendalikan, yang terjadi diluar keinginan pada

lansia dapat dilakukan dengan melatih otot panggul sehingga mampu

mencapai perubahan signifikan yang cenderung membaik dalam frekuensi

berkemihnya sehingga berdampak secara fisik, psikologi, maupun sosial.

Anda mungkin juga menyukai