BAB 4
4.1 Hasil
successfull pelvic
floor muscle training
outcomes among
women with stress
urinary incontinence.
5. Effectiveness of 117 P 60-75 Sakit Inkontinensia
pelvic floor muscle Responden Urine
training and bladder
training for women
with urinary
incontinence in
primary care: a
pragmatic controlled
trial.
6. Pengaruh Latihan 14 P 55-70 Sakit Inkontinensia
Kegel Exersice Responden Urine
terhadap
Inkontinensia Urine
Usia Lansia 45
Tahun dalam
Prolanis ( Program
Lansia ) di
Puskesmas Massenga
Kabupaten Polewali
Mandar
7. Pengaruh Senam 16 P ± 60 Sakit Inkontinensia
Kegel Terhadap Responden Urine
Frekuensi
Inkontinensia Urine
pada Lansia di
Wilayah Kerja
Puskesmas Pijoroling
Kota
Padangsidimpuan
dalam bentuk tabel. Contoh hasil ekstrasi artikel adalah sebagai berikut:
Inggris 2021
Google 5 - - 1 3 1
dan
Schoolar
Bahasa
Indones
ia
Hasil 10 1 4 1 3 1
Hasil akhir diperoleh 10 artikel yang sesuai dan relevan dengan topik yang
diangkat. Kemudian artikel didapatkan dalam bentuk full text dan selanjutnya
diunduh dan disimpan dan dilakukan analisis untuk mengetahui isi artikel
48
Teknik sampling:
Purposive
sampling
Cara
pengumpulan
data: Antara
Januari 2017 dan
Mei 2017
Persetujuan dari
Komite Bioetika
Collegium
Medicum di
Bydgoszcz,
Nicolaus
Copernicus
Universitas di
Torun
semua pasien di
Komite Bioetika
Lokal di
Polandia pada
Januari 2017
dan Mei 2017
4. Kaylee C. L. A Model Tujuan dari Desain penelitian:Model prediksi akhir Wanita dengan dukungan kandung
Brooks, identifying penelitian ini Prospective untuk sukses dengan kemih yang lebih baik dalam posisi
Kevin characteristics adalah untuk interventional intervensi PFMT adalah berdiri dan gejala yang kurang parah
Varette, predictive of secara cohort study signifikan, dengan dua kemungkinan besar akan sembuh
Marie-Andrée successfull prospektif prediktor: tinggi leher dengan PMFT.
Harvey, pelvic floor mengidentifi Populasi: 70 kandung kemih dalam
Magali muscle kasi aspek wanita berusia 50
posisi berdiri tenang dan
Robert, training demografi, – 60 tahun
tingkat keparahan SUI
Robert J. outcomes klinis, dan
Brison, among women morfologi Sampel: 70 orang. yang dilaporkan sendiri,
Andrew Day, with stress panggul awal sehingga wanita dengan
Kevin Baker, urinary wanita Instrumen: leher kandung kemih
Vincent Della incontinence. dengan Kuesioner diposisikan lebih kranial
Zazzera, Eric inkontinensia selama berdiri tenang dan
Sauerbrei, urin (UI) Teknik sampling: mereka dengan keparahan
liv
Beberapa penelitian
sebelumnya telah
menghasilkan model
prediksi hasil PFMT di
antara wanita dengan
SUI menggunakan
berbagai definisi
penyembuhan. Karena
saat ini tidak ada
definisi standar
penyembuhan yang
tersedia dalam literatur,
kami menggunakan
definisi yang sama yang
digunakan oleh
Dumoulin et al.
peningkatan berat pad 2
g pada tes pad standar
pasca perawatan.
Dengan menggunakan
kriteria ini, angka
kesembuhan yang
ditemukan dalam
penelitian ini adalah
49%, yang berada
dalam kisaran angka
kesembuhan yang
dilaporkan dalam studi
sebelumnya 36-74%
Meskipun definisi
penyembuhan lain
lvi
dapat menghasilkan
tingkat kesembuhan
yang berbeda dan
menghasilkan
pemodelan prediktif,
penggunaan tes pad
standar kering untuk
mengoperasionalkan
definisi penyembuhan
adalah objektif dan
mudah ditiru.
5. Camila Teixeira Effectiveness Untuk Desain penelitian: Intervensi mengurangi Intervensi terapi fisik yang terdiri
Vaz , Rosana of pelvic floor mengetahui a pragmatic jumlah (pad-test, dari PFMT plus pelatihan kandung
Ferreira muscle keefektifan controlled trial. p=0,004; d=0,003; d= kemih berhasil diterapkan dan
Sampaio , training and intervensi 0,51, 95% CI=0,14 efektif untuk mengobati wanita
Fernanda bladder fisioterapi untuk Populasi: 365 hingga 0,87), dan dengan UI, menunjukkan hasil
Saltiel , training for mengobati wanita berusia 60 dampak UI terhadap positif sejak intervensi 6 minggu
Elyonara Mello women with wanita dengan tahun – 75 tahun. kualitas hidup (ICIQ-SF, hingga satu bulan setelah keluar.
Figueiredo urinary UI. p <0,001; d=1,26, 95% Oleh karena itu, karena potensinya
incontinence Sampel: 117 CI=0,87 hingga 1,66) untuk mengurangi biaya bagi
in primary orang. dari waktu ke waktu, perempuan dan sistem perawatan
care: a dengan efek positif dari kesehatan, penerapannya harus
pragmatic Instrumen: minggu ke-6 hingga 1 dipertimbangkan oleh terapis fisik
controlled Kuesioner bulan untuk kedua dan manajer perawatan kesehatan
trial. pengaturan intervensi di pusat kesehatan primer.
Teknik sampling: (rumah dan pusat
Purposive kesehatan) dan tidak ada
sampling perbedaan diantara
keduanya.
Cara
pengumpulan
data: Semua
lvii
wanita yang
menghadiri dua
pusat perawatan
primer, dari Juli
2018 hingga
Oktober 2018
diundang oleh
agen kesehatan
komunitas atau
oleh perawat
6. Masyitah Pengaruh Menganalisis Desain penelitian: Hasil inkontinensia urine Peneliti menyampaikan bahwa
Wahab Latihan pengaruh Quasy involunter sebelum senam kegel exersices mampu
Kegel latihan kegel Eksperimen (one melakukan latihan kegel mengurangi gejala ataupun
Exersice exercise grup pretest post exercise sebanyak 10 frekuensi berkemih yang dialami
terhadap terhadap test). responden (71,4%) dan lansia dengan inkontinensia urine
Inkontinensi inkontinensia setelah melakukan jika dilakukan dengan prosedur
a Urine Usia urine pada Populasi: Total latihan kegel exercise yang benar.
Lansia 45 usia lansia 45 463 Lansia usia menurun sebanyak 2
Tahun dalam tahun di 55 – 70 tahun responden (14,3%)
Prolanis ( wilayah kerja sedangkan
Program Puskesmas Sampel: 14 inkontinensia urine
Lansia ) di Massenga responden volunter sebelum
Puskesmas kabupaten melakukan latihan
Massenga Polewali Instrumen: kegel exersices sebanyak
Kabupaten Mandar. Eksperimen 4 responden (28,6%) dan
Polewali setelah melakukan
Mandar Teknik sampling: latihan kegel meningkat
lviii
7. Mei Adelina Pengaruh Menganalisis Desain penelitian: Hasil Uji Wilcoxon Terdapat pengaruh senam kegel
Harahap, Nur Senam Kegel pengaruh Quasy pada penelitian ini terhadap frekuensi inkontinensia
Aliyah Terhadap senam kegel eksperimen menunjukkan adanya urin pada lansia. Sehingga
Rangkuti Frekuensi terhadap pengaruh senam diharapkan senam kegel ini
Inkontinensia frekuensi Populasi: Seluruh kegel terhadap dimanfaatkan dalam membantu
Urine pada inkontinensia lansia yang frekuensi menurunkan frekuensi urine
Lansia di urine pada mengalami inkontinensia urine dalam berkemih, dan dilakukan
Wilayah Kerja lansia. inkontinensia pada lansia dengan sebagai alternatif dalam
Puskesmas urine di nilai mean sebelum mengatasiinkontinensia urine
Pijoroling puskesmas intervensi 4,19 dan selain pengobatan farmakologi.
Kota pijorkoling nilai sesudah
Padangsidimp intervensi
uan Sampel: 16 orang
lansia 2.75. Hasil Penelitian
ini menunjukkan ada
Instrumen: one pengaruh senam
group pre test kegel terhadap
and post tes frekuensi
lix
Cara
pengumpulan
data: Meninjau
catatan medis
Lansia yang
dikumpulkan di
Puskesmas.
9. Milya Novera Pengaruh Mengetahui Desain penelitian: Hasil penelitian Senam kegel dapat mengurangi
Senam Kegel pengaruh Quasy didapatkan bahwa inkontinensia urine disarankan
Terhadap senam kegel Eksperiment frekuensi bak agar dapat diterapkan sebagai
Frekuensi terhadap inkontinensia urine pada kegiatan harian yang dilakukan
BAK pada frekuensi Populasi: seluruh lansia sebelum dilakukan di panti.
Lansia BAK pada lansia di Panti senam kegel memiliki
dengan lansia dengan Sosial Tresna rerata 10.58, sesudah
Inkontinensia inkontinensia Werdha Sabai dilakukan senam kegel
Urine urine di Panti Nan Aluih memiliki rerata 8.00 dan
Sosial Tresna terdapat pengaruh
Werdha Sampel: 12 inkontinensia urine
Sabai Nan Responden sebelum dan sesudah
lxi
Teknik sampling:
Total sampling
Cara
pengumpulan
data: Mendata
seluruh lansia
dengan
Inkontinensia
Urine di Panti
Sosial Tresna
Werdha Sabai
Nan Aluih
Analisa data:
univariat dan
untuk bivariat
menggunakan uji
statistik T- test
dependent dengan
uji normalitas
Shapiro-Wilk.
10. Nova Relida Pengaruh Untuk Desain penelitian: Hasil analisis sebelum Berdasarkan analisis penelitian
Samosir, Pemberian ditujukan case study dan setelah diberikan yang telah dilakukan dan
SST.FT., Senam Kegel kepada intervensi pada sampel pembahasan dapat disimpulkan
M.Fis, Yulia untuk pasien Populasi: 30 didapatkan perubahan bahwa: Senam Kegel dapat
Tetra Ilona Menurukan kondisi Lansia Wanita peningkatan kekuatan meningkatkan kekuatan otot dasar
Derajat inkontinensia engan usia 60-70 otot dasar panggul panggul pada kondisi inkontinensia
lxii
Inkontinensia urin untuk tahun. dengan digambarkannya urin. Kesimpulan ini didasari dari
Urin pada meningkatka pada skala ruis. Nilai hasil evaluasi menggunakan Skala
Lansia. n otot dasar Sampel: 14 skala ruis pada sampel I RUIS, dimana terdapat variasi
panggul. Responden didapatkan nilai 15 dalam perbaikannya.
Intervensi dengan kategori
fisioterapi Instrumen: inkontinensia berat
yang dapat Kuesioner menjadi nilai 10 dengan
diberikan kategori inkontinensia
pada Teknik sampling: sedang. Pada sampel II,
penderita Purposive evaluasi di awal
inkontinensia sampling didapatkan nilai 13
urin dalam dengan kategori
mengatasi Cara inkontinensia berat, pada
penurunan pengumpulan akhir evaluasi didapatkan
fungsi pada data: Mendata 10 dengan kategori
otot dasar seluruh lansia inkontinensia sedang.
panggul dengan Sampel III pada evaluasi
dapat Inkontinensia awal didapatkan 15,
dilakukan Urine. kategori inkontinensia
dengan berat dan diakhir
berbagai Analisa data: Uji evaluasi menjadi 9,
tindakan Wilcoxon kategori inkontinensia
diantaranya sedang. hal ini dapat
dengan disimpulkan bahwa
pemberian terdapat peningkatan
teknik senam kekuatan otot dasar
kegel. panggul dilihat dari
penurunan derajat
inkontinensia.
lxiii
lxiv
4.3 Pembahasan
pada Lansia. Artikel dijadikan satu jenis yang membahas tentang Kegel
dari fakta penelitian tersebut saat dibandingkan satu dengan yang lainnya
sebagai terapi tambahan sehingga dapat membantu pasien lanjut usia dalam
sederhana dan aman, tidak memerlukan biaya tambahan atau beban berat
kerja staf medis, dan layak untuk aplikasi klinis. Durasi yang diperlukan
cara pada setiap posisi yang dianggap nyaman, paling baik duduk atau
ditempat tidur dengan catatan posisi antara kedua kaki sedikit renggang,
dengan kuat selama mungkin 3-10 detik, tetap bernafas normal selama
kontraksi ini. Relaks dan istirahat selama 3-10 detik dan ulangi secara
kebocoran urin. Hal ini terjadi karena senam kegel dapat memperkuat
pubococcygeal supaya otot lebih kuat dan kontraksi menjadi lebih baik
untuk menahan keluarnya urine sehingga frekuensi buang air kecil akan
mengalami penurunan.
dengan durasi 45 menit dalam tiga kali seminggu, selama 4 minggu dapat
urine yang tidak bisa dikendalikan, yang terjadi diluar keinginan pada