Anda di halaman 1dari 4

FORMAT ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel : Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Pemulihan Kandung


Kemih Pasca Pembedahan Dengan Anastersi Spinal
2. Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Anastesi Spinal, Retensi Urine
3. Penulis: Frayoga dan Nurhayati
4. Telaah Step 1 (Fokus penelitian)
Problems Retensi urine adalah akumulasi urine yang nyata dalam
kanung kemih akibat ketidakmampuan pengosongn
kandung kemih sehingga timbul perasaan tegang, tidak
nyaman, nyeri tekan pada simpisis, gelisah, dan terjadi
diaphoresis (berkeringat). Tanda-tanda utama retensi
urine akuta adalah tidak adanya haluaran urine selama
beberapa jam dan terdapat distensi kandung kemih.
Menurut Hasanah (2013), mengatakan bahwa retensi
urine umumnya terjadi setelah anastesi spinal dan
pembedahan, dengan laporan kejadiannya antara 50-70%.
44 % darai pasien pasca pembedahan dengan anastesi
spinal memiliki volume kandung kemih lebih 500 ml
(retensi urine) dan 54% tidak memiliki gejala distensi
kandung kemih.

Hasil analisis:
Pada penelitian ini masalah keperawatan yang di
angkat peneliti adalah diare akut pada anak dengan
kriteria inklusi usia 1-5 tahun. Terapi yang di beriakan
berupa pemberian suplementasi madu secara oral 20 gr
per hari, terbagi rata dalam 3 kali pemberian (pada jam
07.00, 15.00, 21.00) dengan pengenceran menggunakan
aquadest steril menjadi 10 cc tiap pemberian. Setelah
perawatan kelompok suplementasi madu lebih cepat
penyembuhannya di bandingkan klompok kontrol,
mungkin karena madu memiliki aktivitas antimikroba,
namun peneliti tidak meneliti secara mendalam tentang
aktivitas antimikroba pada madu terhadap diare akut pada
anak, demikian juga terhadap perbedaan ferekuensi diare.
.
Intervention Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
mobilisasi dini terhadap pemulihan kandung kemih pasca
pembedahan dengan anastesi spinal.
Comparison Pada penelitian ini tidak ada intervensi pembanding yang
Intervention diberikan oleh peneliti. Responden dibagi menjadi 2

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar Angktan XIII kelompok VI KMB


kelompok yaitu intervensi dan kontrol, dimana kelompok
intervensi melakukan mobilisasi dini sedangkan
kelompok pada kontrol tidak melakukan mobilisasi dini.
Outcome Hasil penelitian menyimpulkan bahwa yang melakukan
mobilisasi dini pasca pembedahan dengan anastesi spinal
sebanyak 87,5% fungsi kandung kemihnya pulih setelah 8
jam pelepasan kateter. Hasil analisis lebih lanjut
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemulihan
kandung kemih pada pasien pasca pembedahan anastesi
spinal yang melakukan moblisasi dini dengan yang tidak
melakukan mobilisasi dini (p value 0,003 < α 0,01) dan
pasien yang melakukan mobilisasi dini 49 kali lebih cepat
pulih dibandingkan dengan pasien yang tidak melakukan
mobilisasi dini. Dengan demikian terdapat pengaruh
mobilisasi dini terhadap pemulihan kandung kemih pada
pasien post operasi dengan anastesi spinal.

5. Telaah Step 2 (Validitas)


Recruitment jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan desain eksperimen semu
(quasi eksperimen design) yang diperluas
dengan rancangan non equivalen with control
grup. Populasi dalam penelitian adalah semua
pasien post operasi dengan spinal anastesi
dengan besar sampel 16 pasien. Instrument
pengumpulan data dalam peneitian ini
menggunakan lembar-lembar cek list dan
pemeriksaan fisik serta menggunakan SOP
mobilisasi yang telah baku. Selanjutnya data
yang telah terkumpul akan diolah dan
dianalisis dengan analisis univariat dan
analisis bivariate dengan uji chi-square.
Maintenance Intervensi suplemasi madu di berikan 20 gr
perhari, terbagi rata dalam 3 kali pemberian
(pada jam 07.00 15.00. 21.00).
Data demografi responden pada kedua
kelompok diuji secara univariat dan dilakukan
uji homogenitas dengan Chi-square test untuk
data kategorik dan data numerik diuji dengan
independent t-test atau Mann-Whitney U test.

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar Angktan XIII kelompok VI KMB


Nilai rerata lama rawat kedua kelompok diuji
menggunakan t test dengan p<0,05.
Hasil Analisis:
Dalam penelitian ini sudah sangat jelas
mengenai pembahasan intervensi berapa kali
intervensi di berikan perhari namun tidak
begitu jelas di rincikan intervensi di berikan
selama berapa hari.
Measurement Pengumpulan data primer dalam penelitian ini
menggunakan Instrument lembar-lembar cek
list dan pemeriksaan fisik serta menggunakan
SOP mobilisasi yang telah baku. Sedangkan
pengumpulan data sekunder menggunakan
literature-literatur dari kajian pustaka dan
jurnal dari penelitan sebelumnya.

6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)


Apakah dapat diterapkan? Bagaimana bentuk penerapannya? Apa saja
langkah yang harus dilakukan untuk penerapan intervensi tersebut?
Jawaban:
a. Apakah dapat diterapkan?
Penelitian dapat diterapkan dalam ilmu keperawatan karena mobilisasi
dini sangat penting dilakukan terhadap pasien pasca pembedahan baik
yang menggunakan anastesi umum maupun anastesi spinal, karena
dengan melakukan mobilisasi sedini mungkin akan membuat otot
sensorik dan motorik yang dihambat oleh obat anastesi akan pulih atau
kembali normal seperti semula agar tidak terjadi komplikasi yang bias
menyebabkan kelainan pada system tubuh dan efek atau manfaat dari
mobilisasi ini sangat baik untuk pasien pasca pembedahan baik pasien
yang menggunakan anastesi spinal maupun anastesi umum.
b. Bagaimana bentuk penerapannya ?
Jurnal ini tidak melampirkan bentuk penerapan yang berupa indikasi dan
kontra indikasi pemberian mobilisasi dini teerhadap pemulihan kandung
kemih pasca pembedahan dengan anastesi spinal.

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar Angktan XIII kelompok VI KMB


c. Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk penerapan intervensi
tersebut?
Dalam jurnal ini peneliti tidak melampirkan standar operasional prosedur
anastesi spinal
Dari hasil penelitian ini disarankan kepada rumah sakit dan perawat
agar menjadikan mobilisasi dini salah satu terapi keperawatan untuk
memberikan pemulihan kandung kemih yang lebih cepat pasca pembedahan,
khususnya pada pasien pasca pembedahan dengan anastesi spinal.
Kelebihan :
1. Metode penelitian dan besar sampel jelas
2. Jurnal mempunyai abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, serta daftar pustaka.
3. Jurnal mencantumkan volume, nomor, bulan, ISSN,dan tahun penerbitan.
4. Jurnal ini dapat diaplikasikan dirumah sakit dan perawat dapat
menjadikan intervensi ini sebagai terapi keperaiwatan pada pasien pasca
bedah anastes spinal maupun pasca bedah umumnya.
Kekurangan:
1. Jurnal ini tidak mencantumkan indikasi dan kontra indikasi
2. Jurnal ini tidak mencantumkan teknik penagambil sampel
3. Jurnal ini tidak melampirkan standar operasional prosedur kerja
mobilisasi dini.

Prodi Ners UIN Alauddin Makassar Angktan XIII kelompok VI KMB

Anda mungkin juga menyukai