Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja EBM (Evidence Based Medicine) Terapi

CRITICAL APPRAISAL

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI


FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

A. ANALISA PICO

P (polulation) : Ibu nifas normal


I (intervention) : Senam Nifas
C (comparison) : Melewati masa nifas seperti biasa
O (outcome) : Penurunan Tinggi Fundus Uteri Lebih Cepat

B. PERTANYAAN KLINIK

Lebih efektif manakah antara tindakan senam nifas dan melewati masa nifas
seperti biasa tanpa melakukan senam nifas dalam penurunan tinggi fundus uteri.

C. CRITICAL APPRASIAL

1. Apakah hasil penelitian valid?

Apakah pasien pada penelitian Ya, pasien pada penelitian di


dirandomisasi? randomisasi.
Keterangan :
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
eksperimental yaitu dengan rancangan
pra eksperimen ( pre
eksperiment design) yaitu dengan
menggunakan Perbandingan Kelompok
Statis (Static Group Comparison).
Kelompok eksperimen menerima
perlakuan (X) yang
diikuti dengan pengukuran kedua atau
observasi (02).
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu nifas normal di BPS Lia
Maria Kecamatan Sukarame
Kotamadya Bandar Lampung selama
bulan Juni 2013 sebanyak 30 orang
dengan sampel total populasi. kemudian
dimasukkan kedalam 2 kelompok dengan
system random/acak sehingga menjadi 2
kelompok yaitu kelompok intervensi yang
dilakukan tindakan senam dengan
kelompok yang tidak dilakukan tindakan
senam nifas.

Apakah pengambilan sampel dilakukan Ya.


secara rinci? Keterangan :
Sampel adalah 30 orang dengan sampel
total populasi. Yaitu ibu nifas normal di
BPS Lia Maria Kecamatan Sukarame
Kotamadya Bandar Lampung
Apakah cara melakukan randomisasi Ya, cara melakukan randomisasi
dirahasiakan? dirahasiakan.
Keterangan :
Penelitian ini dilakukan dengan single
blinding: salah satu dari subjek peneliti
atau peneliti tidak tahu ke dalam
kelompok mana subjek dialokasikan.
Penelitian ini penulis melakukan
observasi langsung terhadap sampel
untuk mengetahui pengaruh senam
nifas terhadap penurunan tinggi
fundus uteri pada ibu post partum
dan pengukuran langsung pada tinggi
fundus uteri.
Apakah follow-up kepada pasien cukup Ya, pasien di follow-up cukup panjang
panjang dan lengkap? dan lengkap.
Keterangan:
Data dalam penelitian ini sumber
data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh secara langsung
dari responden dengan melakukan
observasi. Dalam penelitian ini
penulis melakukan observasi langsung
terhadap sampel selama bulan Juni
2013 untuk mengetahui pengaruh
senam nifas terhadap penurunan
tinggi fundus uteri pada ibu post
partum dan pengukuran langsung
pada tinggi fundus uteri. Pengamatan
dan pengukuran dalam penelitian ini
dibantu oleh bidan yang bertugas di
BPS Lia Maria yang sebelumnya telah
diberi informasi tentang cara
pengisian ceklist.

Apakah pasien dianalisis di dalam grup Ya, pasien dianalisis di dalam grup
di mana mereka dirandomisasi? mereka di randomisasi.
Keterangan :
Semua sampel dalam penelitian ini
dianalisa dari juni 2013 sampai dengan
masa involusi uterus berakhir.
Apakah pasien, klinisi, dan peneliti Tidak, karena baik peneliti dan peserta
blind terhadap terapi? mengetahui tindakan yang akan
diambil, baik resiko maupun
keuntungannya
Apakah grup pasien diperlakukan sama, Ya, grup pasien diperlakukan sama,
selain dari terapi yang diberikan? semua ibu nifas diberikan sesuai
dengan asuhan ibu nifas
Apakah karakteristik grup pasien sama Ya, semua grup pasien sama pada awal
pada awal penelitian, selain dari terapi penelitian yaitu ibu nifas normal.
yang diberikan?

2. Apakah hasil penelitian penting?


Seberapa penting hasil penelitian ini? Penting.
Keterangan :
• Karena dengan penelitian ini
dapat menunjukan hasil penelitian
yang didapat bisa digunakan sebagai
bahan informasi perbandingan antara
penurunan tinngi fundus uteri ibu nifas
yang melakukan senam nifas dan yang
tidak.
• Dari diskusi didapatkan beberapa
keuntungan senam nifas salah
satunyan dengan melakukan senam
nifas dapat merangsang otot-otot polos
berkontraksi. Sehingga mempercepat
proses involusi uteri serta mengurangi
terjadinya perdarahan karena
merangsang pengeluaran oksitosin
secara alamiah.
Seberapa tepat estimasi dari efek Tepat, karena dampak jika tidak
terapi? melakukan senam nifas yaitu diantaranya
varises, thrombosis vena karena
sumbatan vena oleh bekuan darah yang
tidak lancar akibat ibu terlalu
membatasi gerakan selama masa nifas,
infeksi karena involusi uterus yang tidak
baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan, serta perdarahan yang
abnormal.Dengan melakukan senam
nifas dapat merangsang kontraksi uterus
lebih baik sehingga menghindarkan
resiko terjadinya perdarahan (Suherni,
2009).

Ada efek Tidak ada efek


Terekspos 13 (86,6%) a 2 (13,3%) b
Tidak terekspos 4 (26,7%) c 11 (73,3%) d

Control event rate (CER) = c/ c+d


Experimental event rate (EER) = a/ a+b

Control event rate (CER)/PEER 4/4+11 = 0,26


Experimental event rate (EER) 13/13+2 = 0,86
RR= EER/CER 0,86/0,26 = 3,30
RRI= (EER – CER) / CER (0,86-0,26) / 0,26 = 2,30
ARI= EER –CER 0,86-0,26 = 0,6
ARR=CER-EER 0,26-0,86 = -0,6
NNT=1/ARR 1/-0,6 = 1,6
NNH = 1/ARI 1/0,6 = 1,6

Relative Risk Absolute Risk Number


Reduction (RRR) Reduction Needed to
(ARR) Treat (NNT)
CER EER CER-EER/ CER CER-EER 1/ARR
0,26 0,86 0,26-0,86/0,26= 2,30 0,26-0,86 = 0,6 1/0,6 = 1,66
95% CI

95% CI = +/- 1,96 √[CER x (1-CER)/ #pasien kontrol + EER x (1-EER)/ # pasien
eksperimen]
= 1,96 √[0,26 x (1-0,26)/ 15 + 0,86 x (1-0,86)/ 15
= 0,05 + 0,008 = 0,058 ± - 0,042

3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?

Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?


Dapat.
Keterangan :
Berdasarkan analisis pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus
uteri diketahui bahwa dari 15 responden yang melakukan senam nifas terdapat 13
orang (86,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai, sedangkan
dari 15 responden yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26,7%)
mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai.
Hasil uji statistik menggunakan Chi Square (x2) diperoleh p-value = 0,03 (p-
value ≤ 0,05) yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara senam nifas
terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di BPS
Lia Maria Sukarame Bandar Lampung Tahun 2013. Dari hasil analisis
diperoleh pula nilai OR =17,875 (2,734–116,877), yang artinya ibu post partum
yang melaksanakan senam nifas mempunyai peluang 17,875 kali mengalami
penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dibandingkan dengan ibu yang tidak
melaksanakan senam nifas.
Apakah karakteristik pasien kita sangat Tidak,
berbeda dibandingkan pasien pada Keterangan :
penelitian sehingga hasilnya tidak dapat Karena pasien pada penelitian memeliki
diterapkan? karakterisitik yang sama dengan ibu
nifas normal lainnya.
Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di Mungkin,
tempat kerja kita? ◦ Karena RR = EER/CER
= 0,86/0,26 = 3,30 artinya
kemungkinan subjek intervensi
senam nifas mengalami penurunan
tinggi fundus uteri lebih cepat 3,30
kali dibanding subjek yang tidak
mendapat intervensi senam nifas,
senam nifas dapat mengurangi resiko
involusi uterus yang tidak sesuai.
◦ RRR = 1 – RR = 1 –
3,30 = - 2,30 artinya bila senam
nifas digunakan sbg terapi, maka
jmlh insiden penurunan fundus uteri
yang tidak sesuai dpt diturunkan
sebesar 230% dari insidens
sebelumnya.
◦ ARR = EER – CER =
0,26 - 0,86 = -0,6 artinya apabila
senam nifas digunakan sbg terapi,
maka selisih jumlah insidens
penurunan tinggi fundus uteri yang
tidak sesuai antara yang senam nifas
dengan yang tidak sebesar 60%
◦ NNT = 1/ARR = 1 / 0,6
= 1,6
artinya kita perlu melakukan terapi
senam nifas terhadap 1 atau 2 pasien
untuk mencegah terjadi satu kasus
penurunan tinggi fundus uteri yang
tidak sesuai.
Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?
Benefit :
Mempercepat proses involusi uteri serta mengurangi terjadinya perdarahan karena
merangsang pengeluaran oksitosin secara alamiah.
Harm :
Keberhasilan pelaksanaan senam nifas di dukung oleh kondisi ibu yang baik,
kesadaran dan motivasi tinggi yang timbul dari pasien untuk melakukan proses
ini serta peran serta tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan
terutama tentang senam nifas.
Metode I: f Risiko terhadap pasien kita, relatif
terhadap pasien pada penelitian
Diekspresikan dalam bentuk desimal:
0,5
NNT/f = 1,6 / 0,5 = 3,2
(NNT bagi pasien kita)
Metode II: 1/ (PEERxRRR) PEER (patient’s expected event rate)
adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada
penelitian tersebut = 0,5
1/ (PEERxRRR) = 1/ (0,26 x 2,30)
= 1/ 0,598 = 1,67
(NNT bagi pasien kita)
Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?
Ya.
Karena dengan terapi ini pasien dapat melalui involusi uterusnya lebih cepat dan
mengurangi risiko yang mungkin dialami saat masa nifas. Tetapi hal ini
dikembalikan ke pasien lagi apakah sesuai kebutuhan atau tidak
Apakah kita dan pasien kita Hal ini hanya dapat kita kembalikan
mempunyai penilaian yang jelas dan lagi ke pasien dengan informasi dan
tepat akan value dan preferensi pasien penjelasan yang telah kita berikan,
kita? apakah sesuai dengan kebutuhannya
atau tidak.
Apakah value dan preferensi pasien kita Ya.
dipenuhi dengan terapi yang akan kita Karena dengan menerapkan senam
berikan? nifas dapat untuk mencegah berbagai
macam komplikasi pada masa nifas.

f adalah faktor dorongan. f merupakan perkiraan berapa tinggi atau rendahnya


risiko kematian pasien kita dibandingkan pasien pada penelitian. Bila pasien kita
kemungkinan meninggalnya 2 kali lebih besar dibandingkan pasien pada
penelitian, maka besar f adalah 2. Bila pasien kita kemungkinan meninggalnya 2
kali lebih kecil dibandingkan pasien pada penelitian, maka besar f adalah 0,5.

D. KESIMPULAN
1. Kevalidan dari bukti tentang aspek terapi :
Penelitian ini cukup valid, karena menggunakan multicentre randomised
controlled trial
2. Kepentingan dari bukti tentang aspek terapi yang valid :
Cukup penting, karena bisa diterapkan di semua kalangan masyarakat,
terutama pada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah, dengan
senam nifas merupakan upaya preventif untuk pencegahan komplikasi
selama masa nifas.
3. Penerapan pada pasien kita :
Cukup baik, karena karakteristik responden sesuai dengan karakteristik
pasien kita.
4. Kelebihan :
Penelitian ini menggunakan randomised, single blind

Anda mungkin juga menyukai