Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian asuhan kebidanan pada bayi baru ditemukan


sebuah fakta bahwa bayi lahir dengan berat badan <2500 gram dan termasuk
dalam kategori bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Terkait hal
tersebut, penulis menemukan beberapa cara untuk penatalaksanaan yang dapat
digunakan.

Terkait dengan asuhan yang dilakukan pada bayi penulis tertarik untuk
membahas 2 topik asuhan yang diberikan pada bayi tersebut yakni
penatalaksanaan metode kangguru untuk menjaga kehangatan tubuh bayi dan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

B. Urutan Prioritas Masalah


Dari kedua topik yang telah ditentukan, penulis melakukan analisis
urgensi masalah dengan menggunakan metode USG yakni :
1. Urgency (dilihat dari ketersediaan waktu, mendesak atau tidaknya masalah
tersebut diselesaikan).
2. Seriousness (tingkat keseriusan dari masalah).
3. Growth(tingkat perkembangan masalah)
Berdasarkan penilaian dengan menggunakan skala likert yakni poin 1
(sangat kecil) , 2 (kecil), 3 (sedang), 4 (besar), dan 5 (sangat besar) ditemukan
hasil penilaian sebagai berikut :
U S G
Masalah Total
(Urgency) (Seriousness) (Growth)
Pemberian ASI 3 4 4 11
Ketidakseimbangan suhu
2 5 5 12
Metode Kangguru
Tabel Penilaian USG
C. Analisa Penyebab Masalah
1. Pemberian ASI
Method Man
Kurangnya konseling atau
komunikasi tentang teknik
Nutrisi
Umur
pemberian ASI untuk bayi
premature (sosialisasi awal) IUGR
Pendid
ikan Pengalaman

Petugas kesehatan kurang memfasilitasi


Kesehatan
ibu dan anak
Pemberian
ASI
Informasi dari lingkungan yang
sama-sama belum pernah
Asuhan kehamilan yang tidak
terpapar
paripurna karena memenuuhi
kebutuhan ekonomi.
Money
Environment

Identifikasi data dasar merupakan proses manajemen asuhan kebidanan yang


ditujukan untuk pengumpulan informasi. Pengkajian diawali dengan pengumpulan
data melalui anamnesa yang meliputi identitas klien, riwayat persalinan, serta
pemeriksaan fisik baik inspeksi, palpasi, auskultasi yang berpedoman pada format
pengkajian.Tahap ini dilakukan identifikasi data dasar (pengkajian) yang merupakan
langkah pertama yang dilakukan untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien mengenai bayi
Ny “M” dengan Caput Succedaneum.

Bayi lahir normal, presentase belakang kepala dengan berat badan 2740 gram,
panjang badannya yaitu 47 cm, keadaan umum bayi baik, bayi lahir tanggal 5
Oktober 2019, pukul 17.45 wib, dengan KPD 22 Jam dan HT Gestasional, terdapat
benjolan pada daerah kepala, segera menangis dirawat diruang perinatologi, dan bayi
memiliki APGAR Score 7/9/9.

Keluhan utama pada bayi baru lahir dengan Caput Succedaneum. Bayi dengan
caput succedaneum biasanya disebabkan oleh adanya komplikasi pada persalinan
kala II lama dan persalinan dengan vakum ekstraksi sebagaimana pada kasus Caput
Succedaneum. Teori mengemukakan gejala-gejala yang muncul pada caput
succedaneum adalah udema dikepala, terasa lembut dan lunak pada perabaan,
benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah, udema melampaui tulang
tenggorak, batas yang tidak jelas, permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau
kemerahan, benjolan akan menghilang dalam beberapa hari tanpa pengobatan.

Kelainan ini biasanya pada presentasi kepala, sesuai dengan posisi bagian
mana yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi edema sebagai akibat
pengeluaran serum dari pembuluh darah. Kelainan ini disebabkan oleh tekanan
bagian terbawah janin saat melawan dilatasi serviks. Caput succedaneum menyebar
melewati garis tengah dan sutura serta berhubungan dengan moulding tulang kepala.
Caput succedaneum biasanya tidak menimbulkan komplikasi dan akan menghilang
dalam beberapa hari setelah kelahiran, terapi hanya berupa observasi.

Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa Caput succedaneum merupakan


penumpukan cairan serosanguineous, subkutan dan ekstraperiosteal dengan batas
yang tidak jelas. Kelainan ini biasanya pada presentasi kepala, sesuai dengan posisi
bagian mana yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi edema sebagai akibat
pengeluaran serum dari pembuluh darah. Kelainan ini disebabkan oleh tekanan
bagian terbawah janin saat melawan dilatasi serviks. Caput succedaneum menyebar
melewati garis tengah dan sutura serta berhubungan dengan moulding tulang kepala.
Caput succedaneum biasanya tidak menimbulkan komplikasi dan akan menghilang
dalam beberapa hari setelah kelahiran, terapi hanya berupa observasi.
Masalah/diagnosa ditegakkan dengan terlebih dahulu menganalisa data yang
telah diperoleh dengan mengacu pada teori yang ada, sehingga pada tahap ini penulis
tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus. Berdasarkan teori
caput succedaneum yaitu potensial terjadinya syok bila tidak mendapatkan
penanganan, serta komplikasi lain seperti caput hemoragik, ikterus, anemia dan
infeksi.

Komplikasi pada caput succedaneum yaitu Caput hemoragik yaitu bisa terjadi
karena kulit kepala yang terluka, sehingga terjadi perdarahan pada daerah kepala
yang disebabkan akibat tekanan dari jalan lahir. Kemudian ikterus, pada bayi yang
terkena caput succedaneum dapat menyebabkan ikterus karena inkompatibilitas atau
ketidak sesuaian antara factor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi
sehingga menyebabkan bayi mengalami ikterus. Selain itu berpotensi terjadinya
anemia yang bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedaneum karena pada
benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak. Infeksi bisa
terjadi akibat dari perlukaan pada daerah caput succedaneum.

Menurut Mangkuji dkk (2012), perlunya tindakan segera dan kolaborasi


dilakukan jika klien mengalami penyakit atau keluhan yang mengancam maka
dilakukan segera atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk menanggani
kasus caput succedaneum Tidak ada yang memberikan indikasi adanya tindakan
segera dimana harus menyelamatkan jiwa klien, berupa kolaborasi dengan dokter.
Berdasarkan teori caput succedaneum dilakukan pemantauan keadaan fisik,
nutrisi, kebutuhan cairan dan tanda-tanda infeksi sedangkan berdasarkan kasus ini
tindakan segera dirawat inap diruang perinatologi dengan perawatan berupa
penatalaksanaan bayi bayu lahir, observasi, pemberitan oksigen 2l/mnt menggunakan
nasal canul, memberikan kompres NaCl pada daerah caput, pemberian salf
trombofhob, pemberian vit K dan juga Hb 0, erta pemeriksaan darah rutin dan
pemberikan terafi injeksi cefotaxsim 125mg/12 jam. Pada tahap ini penulis tidak
menemukan adanya kesenjangan teori dan kasus.
BAB V

PENUTUP

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi Ny ”M”


dengan caput succedaneum di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
TJITROWARDOJO Kabupaten Purworejo melalui bab ini, penulis menarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Didapatkan data subjektif pada bayi Ny” M” bayi baru lahir dengan
Caput Succedaneum di RSUD Dr. TJITROWARDOJO Kabupaten
Purworejo.

2. Didapatkan data objektif pada bayi Ny” M” bayi baru lahir dengan
Caput Succedaneum di RSUD Dr. TJITROWARDOJO Kabupaten
Purworejo.

3. Analisa data yang diberikan dengan asuhan kebidanan sangat penting


dilakukan karena merupakan langkah awal yang kiranya perlu
penanganan cermat sehingga semua masalah-masalah dapat terdeteksi
secara dini dan tidak berlanjut kemasalah kematian.

4. Penatalaksanaan tindakan yang dilakukan pada bayi Ny ”M” dengan


caput succedaneum melalui kolaborasi dengan dokter Sp. A.

B. Saran

1. Bagi ibu
a. Diharapkan agar ibu menjaga kebersihan diri dan bayinya, menjaga
asupan nutrisi bayinya serta menganjurkan untuk memberikan ASI
ekslusif 6 bulan
b. Pentingnya membawa bayi imunisasi lengkap.

2. Bagi bidan

c. Petugas kesehatan dapat mengenali dan mendeteksi secara dini setiap


kemungkian terjadinya komplikasi pada bayi baru lahir
d. Petugas kesehatan khususnya bidan perlu menjelaskan keadaan bayi
kepada orang tua bayi kondisi yang dialami oleh bayinya serta
diharapkan memberikan dorongan moril pada orang tua bayi.
3. Bagi instutusi pendidikan

e. Agar menerapkan asuhan kebidanan dalam pemecahan maalah dapat


lebih ditingkatkan dan dikembangkan mengingat metode ini
sangat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB IV Asfiksia
    BAB IV Asfiksia
    Dokumen4 halaman
    BAB IV Asfiksia
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab V - V BBLR
    Bab V - V BBLR
    Dokumen4 halaman
    Bab V - V BBLR
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB V Asfiksia
    BAB V Asfiksia
    Dokumen2 halaman
    BAB V Asfiksia
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB IV BBLR
    BAB IV BBLR
    Dokumen3 halaman
    BAB IV BBLR
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB V BBLR
    BAB V BBLR
    Dokumen2 halaman
    BAB V BBLR
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Fix
    BAB IV Fix
    Dokumen7 halaman
    BAB IV Fix
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Kti
    Kti
    Dokumen105 halaman
    Kti
    putri alifa
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Asfiksia
    BAB IV Asfiksia
    Dokumen4 halaman
    BAB IV Asfiksia
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB V Fix
    BAB V Fix
    Dokumen2 halaman
    BAB V Fix
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB IV BBLR
    BAB IV BBLR
    Dokumen3 halaman
    BAB IV BBLR
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Makalah TM I NY. T TGL 30-09-20 Fix
    Makalah TM I NY. T TGL 30-09-20 Fix
    Dokumen67 halaman
    Makalah TM I NY. T TGL 30-09-20 Fix
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Asfiksia
    BAB IV Asfiksia
    Dokumen4 halaman
    BAB IV Asfiksia
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Fix
    BAB IV Fix
    Dokumen5 halaman
    BAB IV Fix
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BAB V Fix
    BAB V Fix
    Dokumen2 halaman
    BAB V Fix
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Pembatas Akseptor KB
    Pembatas Akseptor KB
    Dokumen7 halaman
    Pembatas Akseptor KB
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • LP Peb-1
    LP Peb-1
    Dokumen22 halaman
    LP Peb-1
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Ca Senam Nifas
    Ca Senam Nifas
    Dokumen9 halaman
    Ca Senam Nifas
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • BERITA ACARA Tapka
    BERITA ACARA Tapka
    Dokumen2 halaman
    BERITA ACARA Tapka
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Peb
    Bab 4 Peb
    Dokumen8 halaman
    Bab 4 Peb
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Critical Oxy
    Critical Oxy
    Dokumen5 halaman
    Critical Oxy
    Sami Rahayu
    Belum ada peringkat