Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

METODE PENELITAN

4.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah

prospective study. Menurut Notoatmodjo (2005) penelitian prospective study

adalah suatu penelitian yang bersifat melihat ke depan (forward looking). Artinya

penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor resiko, kemudian diikuti

akibatnya pada waktu yang akan datang. Penelitian cohort atau sering disebut

penelitian prospektif adalah suatu penelitian survey (non eksperimen) yang paling

baik dalam mengkaji hubungan antara faktor resiko dan efek. Pada penelitian ini

menggunakan rancangan penelitian prospective study karena penelitian dimulai

dari mengambil sampel dari ibu nifas, saat 1 hari postpartum diajari dan

dimotivasi untuk melakukan perawatan payudara setiap hari. Kemudian diikuti

sampai 1 bulan mendatang, setelah 1 bulan dilakukan pendataan terhadap perilaku

perawatan payudara ibu nifas dan kecukupan ASI pada bayi. Dan penelitian ini

menggunakan data primer.

4.2 Populasi, sampel, besar sampel ( sampel size), dan teknik pengampilan

sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

46
47

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:80). Pada

penelitian ini populasi yang diteliti adalah 32 ibu menyusui dan bayinya.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

(Notoatmodjo, 2010:115). Sampel dalam penelitian ini sudah dikriteriakan dalam

populasi. Penelitian dilakukan dengan sampel ibu menyusui yang mempunyai

bayi usia 1 bulan sebanyak 32 orang.

3. Besar sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian (Sugiyono, 2008:81). Teknik sampling pada penelitian ini adalah

non probability sampling yang diambil secara sampling kuota, yaitu teknik untuk

menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai

jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2007:67). Dari perhitungan di atas

didapatkan besar sampel sebesar 32 orang, maka jika dalam pengumpulan data

sudah memenuhi kuota 32 orang ibu menyusui dan bayinya maka pengumpulan

data dipandang sudah selesai.

4. Teknik pengambilan sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian (Sugiyono, 2008:81). Teknik sampling pada penelitian ini adalah

non probability sampling yang diambil secara sampling kuota, yaitu teknik untuk
48

menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai

jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2007:67).

Untuk kelancaran penelitian studi kasusu ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data dengan Wawancara langsung kepada ibu menyusui yang

memili bayi usia 1 bulan di Desa Siman Ponorogo.

4.3 Variable penelitian dan Definisi Operasional

1. Variable Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2008:38).

a. Variabel independent (bebas)

Variabel independent adalah variebel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent

(Sugiyono, 2008:39). Pada penelitian ini yang menjadi variabel

independent adalah perawatan payudara ibu nifas.

b. Variabel dependent (terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independent (Sugiyono, 2008:39).

Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependent adalah kecukupan

ASI pada bayi usia 1 bulan.


49

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan. Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena yang kemudian dapat diulangi oleh orang lain (Nursalam, 2008).

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


50

Tabel 4.1
Definisi Operasional

Definisi
Variabel
Operasional
Parameter Alat ukur Skala Skor
Indepen- Suatu upaya yang Melakukan perawatan Pedoman Nominal Baik :
den: dilakukan dalam payudara rutin, setiap wawancara skor 30
Perawat-an rangka menjaga hari 2 kali sehari sesuai
payudara kebersihan dengan langkah-
bebas Kurang :
pada ibu payudara dan untuk langkah yang benar. terpimpin skor < 15
nifas mem-perlancar dan
laktasi dengan cara observasi
member-sihkan
puting susu dan
mengurut payudara
Depen- Jumlah asupan a. Menyusui setiap 2-3 Pedoman Nominal Baik :
den: kebutuhan ASI jam (8-12 kali sehari wawancara skor 20
Kecukupan pada bayi yang
b. Kencing 6-8 kali bebas Kurang :
ASI pada harus terpenuhi
bayi usia 1 dipantau dari sehari, urin jernih terpimpin skor < 10
bulan frekuensi, cara c. BAB rutin sehari dan
minum ASI, BB, sekali normal observasi
BAK, BAB, d. Tidur cukup dan
istirahat /tidur, pulas
turgor kulit bayi
dan keadaan e. Menghisap kuat,
payudara ibu. menelan, tenang dan
puas
f. Ibu merasakan aliran
ASI
g. Payudara ibu terasa
kosong selesai
menyusui
h. Bayi tampak sehat
(warna kulit
kemerahan/ bila
dicubit kulit kembali
<2 detik, dan bayi
aktif)
i. BB naik > 500 gr
dari BB lahir

4.4 Bahan Penelitian

Untuk penelitian ini menggunakan sampel ibu menyusui yang memiliki

bayi usia 1 bulan di puskesmas Siman Kabupaten Ponorogo dengan kita


51

melakukan observasi dan wawancara secara langsung tentang perawatan

payudara dan pemberian ASI.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010:87). Dalam pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara bebas

terpimpin. Menurut Notoatmodjo (2010:141) wawancara bebas terpimpin

adalah kombinasi dari wawancara tidak terpimpin dan wawancara terpimpin,

interviewer diberi kebebasan untuk mengolah sendiri pertanyaan tersebut

sehingga memperoleh jawaban-jawaban yang diharapkan.

Pedoman wawancara bebas terpimpin untuk perawatan payudara terdiri

dari 15 pernyataan. Jika jawaban “option a” akan diberi skor 2 dan jawaban

“option b” akan diberi skor 1. Untuk pedoman wawancara bebas terpimpin

untuk perawatan payudara terdiri dari 10 pernyataan. Jika jawaban “option a”

akan diberi skor 2 dan jawaban “option b” akan diberi skor 1.

Instrumen ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada teori dan belum

dilakukan uji validitas. Menurut Bungin (2001) setelah sebuah instrumen

penelitian dibuat maka tidak begitu saja instrumen penelitian itu dipakai pada

pengumpulan data, terutama penelitian dengan instrumen angket. Pada

instrumen penelitian yang lain seperti observasi, wawancara, interviu,

dokumentasi dan sebagainya, peneliti selalu bersama instrumen penelitian,

karena itu tidak menjadi keharusan untuk diuji coba. Dalam penelitian ini

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen wawancara


52

bebas terpimpin dan teknik observasi, jadi tidak menjadi keharusan untuk

dilakukan uji coba terhadap instrumen tersebut.

4.6 Lokasi dan Tempat Penelitian

Rencana penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Siman Kabupaten

Ponorogo pada Bulan April-Mei 2016

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

Dilakukan di puskesmas untuk mengambil responden yang memiliki bayi usia

1 bulan dan ibu menyusui, setelah itu ibu diberikan pertanyaan yang harus

dijawab secara bebas, untuk mengetahui ibu merawat payudara dan bagaimana

hubunganya dengan pemberian ASI.

4.8 Cara Analisa Data

Analisa data adalah piranti yang digunakan untuk menganalisa (manual

atau digital), menggunakan uji statistik untuk menarik kesimpulan dari suatu

penelitian (Setiadi, 2007:79).

Dalam penelitian ini menggunakan uji statisti Chi Square dengan tingkat

kemaknaan α = 0,05. Keputusan hasil uji ditetapkan dengan nilai probability

(p), yaitu bila p < α, maka H1 diterima dan H0 ditolak, apabila p > α, maka H1

ditolak dan H0 diterima (Santoso, 2001: 105). Jika H1 diterima dan H0 ditolak

artinya ada hubungan antara perawatan payudara ibu nifas dengan kecukupan

ASI pada bayi usia 1 bulan, dan apabila H1 ditolak dan H0 diterima, artinya

tidak ada hubungan antara perawatan payudara ibu nifas dengan kecukupan

ASI pada bayi usia 1 bulan. Kekuatan hubungan diuji menggunakan koefisien

kontingensi dengan rumus:


53

Menurut Sugiyono (2010:239) :

Keterangan :
X2 C = koefisien kontingensi
C =
N + X2 X2 = nilai chi square
N = Total nilai
Dalam penelitian ini menggunakan bantuan computer.
Menurut Sugiyono (2010) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap
koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat
berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.2
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengolahan dan analisis

data dengan bantuan komputer.

Anda mungkin juga menyukai