PENDAHULUAN
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memberikan dampak yang
merupakan suatu problem kesehatan dengan angka kematian yang masih tinggi
resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa
perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental
dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya
Maturitas fungsi sistem organ merupakan syarat bagi bayi untuk mampu
beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim. Bayi berat lahir rendah, fungsi
beradaptasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, bayi resiko tinggi sangat
semua bayi yang lahir di seluruh dunia mempunyai berat kurang dari 2500 gram
negara-negara Asia Tenggara. Hal ini berkaitan dengan status sosial ekonomi ibu
hamil, keadaan lingkungan, umur kehamilan, dan pelayanan perinatal. Berat bayi
lahir antara lain dipengaruhi oleh umur kehamilan, hemoglobin (Hb) Ibu, dan
1
2
paritas ibu (Sari Pediatri, 2002). Sedangkan tahun 2011 diketahui bahwa jumlah
bayi baru lahir yang ditimbang dan angka kematian neonatal dari Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang tertinggi disebabkan karena BBLR yaitu
Sedangkan angka kejadian BBLR tahun 2012 yang terjadi di RSUD Dr.Soetomo
Surabaya sebesar 19,34% (SDKI, 2013). Prevalensi BBLR yang ditoleransi pada
sasaran menuju Indonesia sehat 2010 yakni maksimal 7% (Depkes RI, 2005).
Permata Kota Surabaya selama bulan Januari tahun 2015 terdapat 133 ibu
melahirkan, 95 ibu melahirkan bayi berat lahir rendah (71%). Hal ini dapat
diambil kesimpulan bahwa masih banyak kejadian bayi berat lahir rendah di
lahir rendah (BBLR) diantaranya adalah faktor ibu, janin, dan plasenta. Faktor
ibu antara lain: ibu hamil dengan anemia (kadar hemoglobin rendah), perdarahan
kadar protein alfa, zat dasar nutrisi rendah, kehidupan sosial ekonomi ibu hamil;
faktor janin meliputi: kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini; dan
faktor plasenta yaitu: plasenta previa, dan solusio plasenta (Manuaba, 2007).
Salah satu faktor langsung yang mempengaruhi berat bayi lahir adalah
kadar hemoglobin ibu saat hamil. Berat bayi lahir dapat dipengaruhi oleh kadar
hemoglobin saat hamil. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan kematian janin
di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang
dilahirkan, hal ini antara lain parietas, BBLR, umur kehamilan, Hb menyebabkan
3
morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih
rendah mempunyai risiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III
risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah,
kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah
dan mudah mengalami gangguan kesehatan. Kekurangan gizi khususnya zat besi
berat dan panjang badan pada bayi menyimpang dari pertumbuhan normal.
Dampak lebih lanjut pada kejadian BBLR apabila tidak segera mendapat
pertolongan bisa beresiko lebih lanjut. Pada bayi BBLR dapat terjadi hipotermi,
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah umumnya kurang mampu
kesakitan dan kematian karena bayi rentan terhadap infeksi saluran pernafasan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) preventif dan kuratif adalah
langkah yang penting. Sebagai tenaga kesahatan hal-hal yang dapat dilakukan,
kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai
sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor
4
risiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau
dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Selain itu,
janin dalam rahim, tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama
kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung
dengan baik. Serta mendiagnosa segera bayi lahir rendah dan penanganan
serta pengawasan pemberian nutrisi atau ASI secara ketat. Serta upaya
(Arini, 2009).
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Ketiga dengan Tingkatan BBLR di RSIA
1. Tujuan Umum
2015.
2. Tujuan Khusus
Universitas Kadiri.
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Peneliti
Merupakan sarana melatih diri dalam proses belajar yang bersifat ilmiah,
ketiga dengan kadar Hemoglobin (Hb) yang rendah dapat dinaikkan serta