PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
daya manusia yang tangguh, mandiri serta berkualitas. Data United Nations
106 dari 176 negara dalam tingkat pendidikan, pendapatan serta kesehatan.
Salah satu masalah dalam bidang kesehatan yang dihadapi saat ini adalah
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) berisiko meningkatkan kematian bayi. Artinya
angka kematian bayi akan meningkat bila kejadian berat badan lahir yang rendah
semua bayi yang lahir di seluruh dunia mempunyai berat kurang dari 2500 g dan
negara-negara Asia Tenggara. Hal ini berkaitan dengan status sosial ekonomi ibu
hamil, keadaan lingkungan, umur kehamilan, dan pelayanan perinatal. Berat bayi
lahir antara lain dipengaruhi oleh umur kehamilan, hemoglobin (Hb) Ibu, dan
berdasarkan estimasi yang sifatnya sangat kasar, yaitu berkisar antara 7- 14%
1
selama periode 1999-2004. Jika proporsi ibu hamil adalah 2,5% dari total
penduduk, maka setiap tahun diperkirakan 355.000 sampai 710.000 dari 5 juta
bayi lahir dengan kejadian berat yang rendah (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Jumlah BBLR di RSUD Temanggung tahun 2004 adalah 720 dengan jumlah
konsumsi ibu hamil berkaitan dengan berat bayi yang dilahirkan melaporkan
bahwa anemia pada ibu hamil berpengaruh pada berat bayi lahir rendah, mungkin
preamtur (kurang bulan, mungkin juga cukup bulan). Hal tersebut terjadi pada
kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan pada Bulan Januari sampai April
Temanggung merupakan rumah sakit rujukan yang menerima rujukan dari daerah
Hemoglobin (Hb) yang lebih rendah dari normal sebagai akibat kekurangan satu
atau lebih zat gizi esensial, diantaranya zat gizi besi, yang sangat dibutuhkan
kadar Hb yang berada di bawah standar, yaitu kurang dari 11 g/dl, dinyatakan
anemia.
Prevalensi anemia tinggi pada golongan rawan : bayi, anak-anak, dan ibu
hamil. Ibu hamil termasuk kelompok yang rawan menderita anemia gizi, karena
2
adanya hemodilusi atau pengenceran darah yang dapat menyebabkan kadar
prevalensi tersebut masih termasuk dalam kategori tinggi yaitu di atas 40%
anemia pada ibu hamil cukup tinggi yaitu sebesar 55% pada tahun 1992 dan
56,6% (Sari Pediatri, 1999). Sedangkan pada tahun 2005 prevalensi anemia ibu
Dampak anemia pada ibu hamil bukan hanya mengenai ibu sendiri,
(FKUI, 1997).
penyerapan gizi yang kurang, konsumsi Fe yang rendah atau terlalu banyak
kehilangan besi. Penyerapan gizi yang kurang bisa terjadi karena faktor infeksi
akibat parasit. Selain itu penyebab dan faktor risiko anemia pada umumnya dapat
dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu asupan zat besi pada kehidupan
tertentu seperti kehamilan, masa kanak-kanak dan remaja yang sedang berada
pada fase tumbuh dan berkembang, kehilangan darah pada perempuan karena
3
cacing tambang. Beberapa penyakit kronis seperti diare persisten, malaria, dan
Anemia pada ibu hamil dapat diketahui dengan mengukur kadar Hb.
Anemia merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal.
abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini antara
mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi (Sarwono
Prawirohardjo, 2002).
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah umumnya kurang mampu
kesakitan dan kematian karena bayi rentan terhadap infeksi saluran pernafasan
Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia mempunyai risiko kesakitan
yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu
hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai risiko yang lebih besar untuk
melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah, kematian saat persalinan,
pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami
4
berbagai keterbatasan antara lain pertumbuhan mendatar, berat dan panjang badan
Temanggung. Penyakit pada ibu hamil trimester III dan bayinya yang
B. Perumusan Masalah
Temanggung ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Djojonegoro Temanggung.
2. Tujuan Khusus
Djojonegoro Temanggung
Temanggung.
Temanggung.
Temanggung.
Temanggung.
5
f. Menganalisis hubungan kadar Hb ibu hamil terhadap BBLR
1. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
pengetahuan gizi khususnya zat gizi sumber zat besi sehingga diharapkan
2. Bagi Peneliti
Merupakan sarana melatih diri dalam proses belajar yang bersifat ilmiah,
1. Lingkup Keilmuan
2. Lingkup Masalah
6
Masalah penelitian hanya dibatasi pada hubungan faktor yang mempengaruhi
dengan BBLR.
3. Lingkup Materi
Materi yang akan diteliti meliputi Kadar Hb Ibu, IMT Ibu, Umur Kehamilan,
dan paritas.
4. Lingkup Sasaran
April 2005.
5. Lingkup Metodologi
diskriptif korelasi.
6. Lingkup Waktu