Anda di halaman 1dari 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktut, dan strategi penelitian

yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan

mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar

dengan melakukan pengendalian varians (Pratiknya, 2010: 111). Jenis penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian dengan menekankan analisisnya pada data-data

numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika (Siswanto, dkk, 2017).

Rancangan pada penelitian ini adalah quasi experiment yaitu desain yang tidak

mempunyai pembatasan ketat terhadap randomisasi, dan pada saat yang sama

dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas (Notoatmodjo, 2018). Rancangan

ini menggunakan pendekatan non equivalent control group untuk

membandingkan hasil intervensi dengan suatu kelompok kontrol yang serupa.

Pada rancangan ini pengelompokan anggota sampel tidak dilakukan secara

random atau acak (Notoatmodjo, 2018).

Rancangan penelitian ini akan dibentuk dua kelompok, yaitu kelompok teknik

marmet dan kelompok pijat oksitosin. Pada masing-masing kelompok akan

dilakukan pretest untuk menilai kelancaran ASI sebelum diberikan perlakuan.

Setelah itu dilakukan perlakuan pada masing-masing kelompok, kelompok 1

diberi pijat oksitosin dan kelompok 2 diberi teknik marmet. Selanjutnya dilakukan

penilaian kelancaran pada masing-masing kelompok dan membandingkan mana

yang lebih efektif dalam meningkatkan kelancaran ASI. Bentuk rancangan


penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

PRETEST PERLAKUAN POSTES

TIDAK LANCAR PIJAT OKSITOSIN LANCAR ASI


ASI

TEKHNIK
TIDAK LANCAR LANCAR ASI
MARMET
ASI

Gambar 3. Desain Penelitian

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari - februari 2020

2. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wawonasa Tahun 2020

C. Variabel Penelitian

Pengukuran variabel penelitian ini dengan memberikan nilai pada masing-

masing variabel, yaitu:

a. Pengukuran variable pijat oksitosin

b. Pengukuran variabel ini dengan cara diobservasi dengan alat ukur

checklist. Dikategorikan dilakukan pijat oksitosin apabila responden

melakukan pijat oksitosin 2 kali sehari dan diobservasi selama 2 hari

sesuai panduan.
c. Pengukuran variabel teknik marmet

d. Pengukuran variabel ini dengan cara observasi dengan alat ukur

checklist. Dikategorikan dilakukan teknik marmet apabila responden

melakukan teknik marmet 2 kali sehari dan diobservasi selama 2 hari

sesuai panduan.

e. Pengukuran variabel kelancaran / peningkatan ASI

f. Pengukuran variabel kelancaran ASI dilakukan dengan menggunakan

kuisioner kelancaran ASI dari indikator ibu sebelum intervensi dan 2 hari

setelah diberikan intervensi. Dikategorikan lancer ASI jika didapattkan

nilai 5 dari 6 indikator.

D. Definisi Oprasional

Definisi operasional berguna untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian

variabel-variabel yang diamati atau diteliti. Definisi operasional juga bermanfaat

untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-

variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur

(Notoatmodjo, 2012).

Tabel 1 Definisi Oprasional

Variabel Definisi Cara Alat Hasil


Skala
Dependen Oprasional Ukur Ukur Ukur
Kelancaran Pengeluaran Observasi Kuisione 0=Lancar Ordinal

ASI setelah ASI setelah dan r ASI

Diberikan diberikan pijat wawancar


Pijat oksitosin oksitosin yang a 1= Tidak

dinilai dari Lancar

indikator ibu ASI

melihat

payudara

tegang, ASI

merembes

sebelum

menyusui bayi,

Ibu mendengar

bayi saat

menelan ASI,

saat menyusui

payudara terasa

diperas, dan

indikator bayi

meyusu 8x

sehari serta

buang air kecil

6-8x sehari
Kelancaran Pengeluaran Observasi Kuisione 0=Lancar Ordinal

ASI setelah ASI setelah dan r ASI

diberikan diberikan pijat wawancar

tekhnik oksitosin yang a 1= Tidak


marmet dinilai dari Lancar

indikator ibu ASI

melihat

payudara

tegang, ASI

merembes

sebelum

menyusui bayi,

Ibu mendengar

bayi saat

menelan ASI,

saat menyusui

payudara terasa

diperas, dan

indikator bayi

meyusu 8x

sehari serta

buang air kecil

6-8x sehari
Pijat oksitosin Pemijatan pada Observasi CekList Intervensi Nominal

daerah Pijat

sepanjang Oksitosin

kedua sisi

tulang belakan
pada ibu post

partum hari ke

1-30 yang

dilakukan

setiap 2 kali

dalam sehari

pada pagi dan

sore hari

selama 2 hari

( 4 kali

tindakan )
Memerah Observasi CekList Intervensi Nominal

payudara yang Tekhnik

di lakukan oleh Marmet

ibu atau

keluarga pada

Tekhnik ibu post partum

Marmet hari ke 1-30

yang dilakukan

2 kali sehari

pagi dan sore

hari (4 kali

tindakan)
E. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2018). Menurut Noor (2017) bahwa populasi digunakan untuk

menyebutkan seluruh elemen/ anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran

penelitian atau merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui hari ke 1 sampai hari

ke 30 yang tidak lancar ASI di wilayah kerja Puskesmas purwosari yaitu

berjumlah 40 ibu.

2. Sampel

Sampel penelitian merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi penelitian (Notoatmodjo, 2018). Pengambilan sampel (sampling)

adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga

penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya

akan membuat kita dapat menggenaralisasikan sifat atau karakteristik tersebut

pada elemen populasi (Noor, 2017).

a. Besar Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sederhana, dengan teknik

pengambilan sampel menggunakan rumus taro Yamane (Riduwan, 2013: 240) :

Keterangan:
N : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

D : Level Signinifikasi Yang diinginkan

Besar sampel yang dibutuhkan adalah 2 kelompok perlakuan yang berbeda,

maka jumlah sampel yang dibutuhkan 38, jadi sampel yang digunakan sejumlah

19 ibu sebagai kelompok perlakuan pijat oksitosin dan 19 ibu sebagai kelompok

teknik marmet.

b. Teknik Sampling

Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu dengan teknik probabilitas dan

sampel nonprobabilitas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

sampel nonprobabilitas. Menurut Noor (2017) sampel nonprobabilitas adalah

teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi tidak memiliki

kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Teknik yang termasuk ke

dalam sampel nonprobabilitas antara lain: systematic sampling, quota sampling,

convenience sampling, purposive sampling, saturated sampling, dan snowball

sampling.

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling.

Quota sampling adalah pengambilan sampel secara quotum atau jatah. Teknik

sampling ini dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu besar sampel

yang diperlukan. Kemudian jumlah sampel/ quotum itu dijadikan dasar untuk

mengambil unit sampel yan diperlukan. Anggota populasi mana pun yang akan

diambil tidak menjadi masalah, yang terpenting jumlah quotum yang telah

ditetapkan terpenuhi (Notoatmodjo, 2018). Adapun kriteria inklusi dan eksklusi


pada penelitian ini adalah :

Kriteria inklusi :

1) Ibu menyusui yang tidak lancar ASI di wilayah kerja Puskesmas Purwosari

2) Responden yang hanya memberikan memberikan ASI eksklusif

3) Bentuk payudara normal atau tidak ada kelainan

4) Bayi dalam keadaan sehat

Kriteria Eksklusi :

1) Ibu mengalami putting susu lecet/ putting susu pecah

2) Bayi yang memiliki kelainan kongenital sejak lahir seperti bibir sumbing

F. Instrument Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2018) instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data. Instrument penelitian dapat berupa:

kuesioner, formulis observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan

pencatatan data dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan instrumen yang

digunakan untuk menilai kelancaran ASI dengan menggunakan kuisioner

kelancaran ASI, sedangkan pijat oksitosin dan teknik marmet akan dilakukan

berdasarkan ceklist panduan.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Langkah persiapan

a. Menyusun proposal penelitian


b. Menyelesaikan administrasi perizinan untuk melaksanakan penelitian

2. Langkah pelaksanaan

a. Pengumpulan data dengan kuesioner

b. Menentukan populasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi

c. Menentukan besar sampel

H. Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2018), proses pengolahan data dengan computer

melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir

atau kuesioner. Apabila terdapat jawaban yang belum lengkap, jika

memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi

jawaban-jawaban tersebut. Tetapi apabila tidka memungkinkan, maka pertanyaan

yang jawabannya tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam

pengolahan “data missing”.

b. Coding

Coding bermaksud untuk mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan. Coding sangat berguna dalam memasukkan

data.

c. Processing/Memasukkan data
Data dari masing-masing responden dimasukkan ke dalam program atau

software computer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program

computer SPSS.

d. Cleaning

Cleaning merupakan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,dsb. Kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Penyajian data dan hipotesis bergantung pada normal tidaknya data. Untuk

penyajian data, bila distribusi normal menggunakan rerata dan simpang baku. Bila

distribusi tidak normal, menggunakan median dan persentil. Untuk uji hipotesis,

bila distribusi normal menggunakan uji parametrik, bila tidak normal maka

menggunakan uji non parametrik. Uji normalitas menggunakan analistik Shapiro-

Wilk, yaitu uji normalitas pada penelitian dengan jumlah responden n <50. Data

berdistribusi normal apabila p > 0.05, dan dikatakan tidak normal apabila p <

0,05. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Analisis Univariat

Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel

penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung jenis datanya. Untuk data numerik

digunakan mean (rata-rata), median dan standar deviasi (Notoatmodjo, 2018).

Analisis univariat pada penelitian ini adalah data ibu menyusui di wilayah

kerja Puskesmas Purwosari meliputi kelancaran ASI sebelum dan sesudah

diberikan intervensi dengan menggunakan bantuan aplikasi software computer


(SPSS).

b) Analisis Bivariat

Apabila telah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan diketahui

karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan kemudian dilanjutkan analisis

bivariat. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018-183). Analisis bivariat yang

dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji t independen, jika data yang

didapat memiliki distribusi normal, tetapi jika data yang didapat tidak terdistribusi

secara normal maka analisis statistik yang digunakan adalah uji mann whitney.

Jika hasil analisis statistik yang didapat memiliki nilai p value <α (0,05) maka

Ha diterima dan Ho ditolak , yang berarti pijat oksitosin terhadap kelancaran

ASI lebih efektif dibandingkan teknik marmet. Sedangkan jika p value > α (0,05)

maka Ha ditolak dan Ho diterima, yang artinya pijat oksitosin tidak lebih efektif

terhadap kelancaran ASI dibandingkan teknik marmet.

I. Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
Studi
Pendahuluan
Penyusunan
Proposal
Konsultasi
Seminar Proposal
Perbaikan
2. Pelaksanaan
Pengumpulan
Data
Pengolahan Data
3. Laporan Hasil
Menyusun Skripsi
Konsultasi
Pembimbing
Ujian Skripsi
Perbaikan

J. Biaya Penelitian

No Jenis Angaran Angaran


1. Persiapan

Rp. 300.000
a. Pembuatan Proposal
Rp. 250.000
b. Alat Tulis Menulis
Rp. 200.000
c. Buku – Buku Refernsi
Rp. 100.000
d. Kuisioner

2. Pelaksanaan
Rp. 250.000
a. Transportasi
Rp. 450.000
b. Konsumsi
Rp. 250.000
c. Penyusunan Hasil Proposal

3. Ujian Skripsi

a. Biaya Seminar Rp. 300.000

b. Biaya Tak Reduga Rp. 250.000

Total Rp. 2.350.000

Anda mungkin juga menyukai