Anda di halaman 1dari 14

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner

sebagai instrument penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 75) quasi

experimental design terdapat dua bentuk yaitu time series design dan

nonequivalent control group design. Desain yang digunakan dalam penelitian

ini adalah quasi experimental design dan menggunakan model nonequivalent

control group design. Sebelum diberi treatment, baik kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol diberi test yaitu pretest, dengan maksud untuk

mengetahui keadaan kelompok sebelum treatment. Kemudian setelah

diberikan treatment, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan

test yaitu posttest, untuk mengetahui keadaan kelompok setelah treatment.

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah pedoman yang disusun secara sistematis

dan logis. Rancangan penelitian dapat pada skema 3.1 sebagai berikut :

Pretest perlakuan posttest

Kelompok eksperimen 01 Xa 02

Kelompok kontrol 01 Xb 02

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Hidayat, (2007)


2

Keterangan :

01 : Observasi BSE dan pengetahuan manajemen laktasi sebelum perlakuan

(konseling laktasi)

02 : Observasi BSE dan pengetahuan manajemen laktasi sesudah perlakuan

(konseling laktasi)

X a: Kelompok perlakuan diberikan konseling laktasi

Xb : Kelompok kontrol diberikan kunjungan nifas


3

2. Alur Penelitian

Izin : Dinas Kesehatan Kabupaten Siak

Izin : Puskesmas Sungai Mandau

Populasi : Seluruh ibu menyusui yang melahirkan di wilayah


Pretest kelompok perlakuan
Puskesmas Sungai MandauPretest
N= 40kelompok kontrol

Sampel
Kunjungan
Konseling : nifas
IbuI menyusui
laktasi I oleh
oleh di wilayah kerja Puskesmas Sungai
bidan
konselor
Mandau n = 30 ibu menyusui

Mengisi lembar persetujuan

Posttest untuk kelompok perlakuan dan kontrol

Analisis3.2data
Gambar Alurunivariat dan bivariat
Penelitian

Konseling laktasi II oleh konselor


Hasil dan Pembahasan
Kunjungan nifas II oleh bidan
4

3. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini melalui 3 tahap yaitu :

a. Tahap pertama yaitu perizinan

1) Pengambilan data pada penelitian ini dimulai pada tanggal 05

Mei-29 Juni 2020 dengan prosedur mengurus surat perizinan

awal dari Fakultas Ilmu Kesehatan Tuanku tambusai Pahlawan

Prodi gizi.

2) Surat izin permohonan izin penelitian ini kemudian dteruskan

ke Dinas Penanamam Terpadu Modal Satu Pintu (DPMTSP)

Provinsi Riau.

3) Rekomendasi dari DPMTSP diteruskan ke kantor Kesbangpol

Siak

4) Dinas Kesehatan Kabupaten Siak mengeluarkan surat izin

penelitian dan diteruskan ke Puskesmas Sungai Mandau

tempat penelitian.

b. Pengumpulan data kelompok perlakuan

1) Peneliti bekerjasama dengan Bidan Puskesmas, Bidan Desa

dan Bidan Praktek Swasta.

2) Peneliti mengambil sampel ibu bersalin pada bulan Mei 2020

sebagai subjek penelitian untuk kelompok perlakuan sebanyak

15 orang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.


5

3) Subjek penelitian pada kelompok perlakuan dilakukan pretest

dengan pengisian kuesioner BSES-SF dan kuesioner

pengetahuan manajemen laktasi.

4) Kemudian dilanjutkan dengan konseling laktasi pertama

diberikan pada waktu kunjungan nifas I (bayi lahir umur 6

jam-3 hari).

5) Subjek penelitian pada kelompok perlakuan diberikan

konseling laktasi pada hari ketujuh selanjutnya dilakukan

posttest dengan kuesioer BSES-SF dan kuesioner pengetahuan

manajemen laktasi.

c. Pengumpulan data kelompok kontrol

1) Peneliti bekerjasama dengan Bidan Puskesmas, Bidan Desa

dan Bidan Praktek Swasta.

2) Peneliti mengambil sampel ibu bersalin pada bulan Juni 2020

sebagai subjek penelitian untuk kelompok kontrol sebanyak 15

orang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.

3) Subjek penelitian pada kelompok kontrol di lakukan pretest

dengan pengisian kuesioner pengetahuan manajemen laktasi

dan kuesioner BSES-SF.

4) Subjek penelitian pada kelompok kontrol di lakukan pretest

dengan pengisian kuesioner BSES-SF dan kuesioner

pengetahuan manajemen laktasi


6

5) Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan nifas I bayi umur 6

jam-3 hari).

6) Selanjutnya dilakukan kunjungan nifas 2 bayi umur 4-7 hari

7) Subjek penelitian pada kelompok kontrol dilakukan kunjungan

nifas II pada hari ketujuh selanjutnya dilakukan posttest

dengan kuesioner BSES SF dan kuesioner manajemen laktasi.

4. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapat atau satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian (Notoatmodjo, 2010).

Variabel-variabel yang akan di teliti pada penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen: Konseling Laktasi

b. Variabel Dependen: Breasfeeding self-efficacy.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Sungai Mandau baik di

Rawat Inap, Pustu/Polindes, Bidan praktek Swasta di Kecamatan Sungai

Mandau. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 05 Mei-29 Juni 2020.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek peneliti. Populasi dalam

penelitian ini menggunakan populasi terjangkau (accesible population).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu melahirkan pada bulan Mei-

Juni 2020 di wilayah Puskesmas Sungai Mandau sebanyak 40 orang.


7

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu melahirkan sebanyak

30 orang pada bulan Mei-Juni 2020 sesuai dengan kriteria inklusi dan

eksklusi. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

perlakuan yang mendapat konseling laktasi dari konselor serta kelompok

kontrol yang mendapat kunjungan nifas dari bidan.

3. Kriteria Sampel

Kriteria sampel adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Penentuan

kriteria sampel diperlukan untuk mengurangi hasil penelitian yang bias

(Arikunto, 2010).

Subjek penelitian untuk kelompok perlakuan diambil dengan kriteria

sebagai berikut:

1) Kriteria inklusi

a) Ibu melahirkan pada bulan Mei 2020

b) Melahirkan dengan tenaga kesehatan

c) Bersedia menjadi responden

2) Kriteria eksklusi

b. Bayi sakit atau ibu sakit pasca persalinan

c. Ibu melahirkan primi para

Subjek penelitian untuk kelompok kontrol diambil dengan kriteria

sebagai berikut:
8

1) Kriteria inklusi

a) ibu melahirkan pada bulan Juni 2020

b) Melahirkan dengan tenaga kesehatan

c) Bersedia menjadi responden

2) Kriteria eksklusi

a) Bayi sakit atau ibu sakit pasca persalinan

b) Ibu menyusui primi para

4. Teknik Pengambilan Sampel

Metode dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini akan

diambil secara total sampling yaitu pengambilan sampel yang sama

dengan jumlah populasi yang ada (Arikunto, 2006). Adapun besar sampel

pada penelitian ini sebanyak 30 ibu nifas yang melahirkan di

Pustu/Polindes, Puskesmas Rawat Inap dan Bidan praktek swasta di

wilayah kerja Puskesmas Sungai Mandau.

5. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting

dalam penelitian, mengingat penelitian ini berhubungan langsung dengan

manusia maka etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang

harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

a. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

yang diberikan sebelum penelitian dilakukan. Hal ini dilakukan agar


9

responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta dapat mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka responden harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

hak responden.

b. Tanpa Nama (Anonymity)

Anonymity adalah suatu jaminan dalam penggunaan subjek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality adalah suatu jaminan kerahasiaan hasil penelitian.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

D. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan informasi tentang variabel atau objek yang sedang

diteliti (Arikunto, 2000; suryabrata, 2008). Pengumpulan data pada penelitian

meliputi data primer dan data sekunder.

a) Data primer yang dikumpulkan yaitu data identitas responden

menggunakan kuesioner data identitas, data pengetahuan dikumpulkan

dengan wawancara menggunakan kuesioner pengetahuan manajemen

laktasi dan data breasfeeding self-efficacy dikumpulkan dengan

wawancara menggunakan kuesioner BSES-SF.


10

b) Data sekunder yaitu data sasaran penelitian dan data lokasi

penelitian yang diambil dari profil Puskesmas Sungai Mandau.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas untuk mengetahui sejauh mana ketepatan suatu alat ukur

dalam mengukur suatu data (Hastono, 2007). Kuesioner BSES-SF sudah diuji

oleh peneliti sebelumnya. Handayani et al (2010) sudah menguji reliabilitas

cukup baik dengan nilai Cronbach alfa 0.77, validitas diuji dengan korelasi

Pearson (r). Kuesioner BSES-SF yang digunakan dalam penelitian ini sudah

baku dan tidak perlu diuji lagi. Kemudian untuk pengetahuan manjemen

laktasi menggunakan kuesioner yang diadopsi dar penelitian Patriadewi

(2005). Hasil uji validitasnya didapatkan p < 0.05 pada 33 pertanyaan dan

untuk uji reliabilitas, kuesioner ini reliabel untuk digunakan karena didapat r

instrumen lebih besar daripada r tabel.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di tempat penelitian dengan prosedur

sebagai berikut:

1. Setelah laporan proposal penelitian mendapat persetujuan pembimbing

dan penguji, peneliti meminta izin kepada Universitas Pahlawan Tuanku

Tambusai dan Puskesmas Sungai Mandau.

2. Mendapat surat izin dari Dinas kesehatan untuk melakukan penelitian.

3. Peneliti akan memberikan informasi secara lisan dan tulisan tentang

manfaat dan etika penelitian serta menjamin kerahasiaan responden.


11

4. Jika calon responden bersedia menjadi responden, maka mereka harus

menandatangani surat persetujuan (Informed Consent) menjadi responden

yang diberikan peneliti.

5. Meminta responden untuk mengisi kuesioner pretest.

6. Konseling laktasi I diberikan oleh konselor pada kelompok perlakuan

sedangkan kunjungan nifas 1 oleh bidan pada kelompok kontrol.

7. Konseling laktasi II diberikan oleh konselor pada kelompok perlakuan

sedangkan kunjungan nifas II oleh bidan pada kelompok kontrol.

8. Posttest pada kelompok perlakuan dan kontrol

Untuk keperluan analisa data, peneliti memerlukan sejumlah data

pendukung yang berasal dari dalam dan luar lapangan, yaitu

- Data primer meliputi data identitas responden, pengetahuan manajemen

laktasi dan breasfeeding self-efficacy akan diuraikan sebagai berikut:

a. Data primer identitas dikumpulkan dengan mengisi kuesioner identitas

responden, isi kuesiner terdiri dari usia, pekerjaan, dan pendidikan

terakhir.

b. Data primer BSE dikumpulkan dengan metode wawancara

menggunakan kuesioner BSES-SF pretest dan posttest. Jumlah skor

terendah 12 dan tertinggi 60. Jika mean subjek penelitian lebih besar

mean kelompok maka BSE tinggi dan jika lebih kecil mean kelompok

maka BSE rendah.

c. Data pengetahuan dikumpulkan dengan wawancara menggunakan

kuesioner manajemen laktasi pretest dan posttest. Jumlah pertanyaan


12

pada kuesioner pengetahuan manajemen laktasi 33 pertanyaan dimana

nilai benar 33,03 dan salah 0 total 100. Penilaian dilakukan dengan

cara mengkategorikan pengetahuan manajemen laktasi.

- Data sekunder tentang sampel penelitian dan lokasi penelitian didapat dari

data kohort ibu hamil dan profil Puskesmas Sungai Mandau tahun 2019.

G. Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel–variabel

diamati/ diteliti perlu sekali variabel–variabel tersebut diberi batasan atau

definisi operasional. Definisi operasional dapat bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel–

variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur

(Notoadmodjo, 2012). Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:
13

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Ukur
1. Konseling Konseling laktasi yaitu Catatan Ordinal 0 = tidak dapat
laktasi konseling laktasi konseling laktasi
diberikan oleh konselor 1 = dapat konseling
untuk kelompok laktasi
perlakuan dan oleh
bidan puskesmas untuk
kelompok kontrol
sebanyak 2 kali pada
ibu menyusui
2. Breasfeeding BSE adalah keyakinan Kuesioner Total skor 12-60
self- diri seorang ibu pada 1.Tinggi bila total skor
efficacy kemampuannya untuk BSE individu > dari
menyusui atau mean kelompok
memberikan ASI 2.Rendah bila total
kepada Pbayinya skor BSE individu ≤
mean kelompok
3. Pengetahuan Hasil dari tahu setelah Kuesioner Ordinal Total skor 100
manajemen memperoleh informasi Kategori pengetahuan
laktasi dari hasil penginderaan dikelompokkan
tentang konseling laktasi menurut Arikunto
(2006)
1. Tinggi bila menjawab
dengan benar > 70%
dari seluruh pertanyaan
2.Rendah bila subyek
mampu menjawab
dengan benar ≤ 70%

H. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data

univariat dan bivariat. Analisa data dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik subjek

penelitian dengan melakukan perhitungan distribusi frekuensi pada

kelompok intervensi konseling laktasi dan kelompok kontrol berdasarkan

usia, pekerjaan, pendidikan.


14

b. Analisa bivariat meliputi analisis pengaruh konseling laktasi terhadap

breasfeeding self-efficacy dengan menggunakan program komputerisasi.

Analisis pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen

menggunakan uji Mann Whitney dengan batas kemaknaan alpha = 0,05

atau confidence interval (CI = 95%). Analisa pengaruh pada masing-

masing variabel diuji dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan batas

kemaknaan alpha =0,05. Pengetahuan manajemen laktasi juga diukur

sebagai variabel perancu. Pengetahuan manajemen laktasi diuji dengan

menggunakan komputerisasi. Pengetahuan manajemen laktasi diukur

pretest dan posttest dengan uji Wilcoxon dan antara kelompok diuji

dengan Mann Whitney.

Anda mungkin juga menyukai