Jenis dan Desain Penelitian Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Inkontinensia Urine di PSTW
Sabai Nan Aluih Sicincin
Disusun Oleh :
Mardita Sari
(213110124)
3B
Dosen Pengempu :
2022/2023
43
Poltekkes Kemenkes Padang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1) Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti atau subjek yang
akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah lansia yang mengalami
inkontinensia urine berada di di wilayah kerja PSTW Sabai Nan Aluih
yaitu dengan jumlah populasi maka didapatkan sebanyak tiga orang.
43
Poltekkes Kemenkes Padang
44
2) Sampel
Sampel yaitu bagian dan populasi yang akan diteliti yang bisa dipakai
untuk penelitian melalui sampling. Sampling adalah proses menyeleksi
porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Populasi
yang ditemukan 3 orang dari hasil pengambilan data pada bulan
Januari, maka diseleksi menjadi 1, untuk diambil menjadi sampel.
Pada pelaksanaan penelitian dari sampel 3 orang yang ada diambil 1
orang menggunakan kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh
peneliti, dua responden tidak bersedia untuk diberikan asuhan
keperawatan tentang gangguan eliminasi: inkontinensia urine dan satu
responden bersedia untuk diberikan asuhan keperawatan. Sampel
penelitian ini adalah lansia yang mengalami keluhan inkontinensia
urine di keluarga dalam wilayah kerja PSTW Sabai Nan Aluih
Sicincin. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menentukan
kriteria-kriteria tertentu.
1) Kriteria Inklusi
a. Lansia yang mau dan bersedia untuk diberikan asuhan
keperawatan tentang gangguan eliminasi: inkontenasia urine
b. Lansia di keluarga dengan tingkat kemandirian 1 dan 2
c. Lansia yang mampu dan kooperatif: dapat menjalin hubungan
saling percaya dengan perawat
d. Lansia dengan usia 60 tahun keatas
e. Lansia yang berada di tempat ketika penelitian dilakukan
f. Lansia yang menyatakan tentang frekuensi berkemih lebih dari
8x24/jam.
2) Kriteria Ekslusi
a. Lansia yang tidak bersedia dan tidak mau untuk diberikan
asuhan keperawatan gangguan inkontinensia urine
Poltekkes Kemenkes Padang
45
C. Jenis-jenis Data
1) Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari lansia seperti
pengkajian kepada lansia yang meliputi: Identitas pasien riwayat
kesehatan, pola aktifitas lansia, dan pemeriksaan fisik terhadap lansia.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan berdasarkan hasil
dokumentasi terkait dengan lansia. Bisa dalam bentuk rekap medis
atau berupa bukti penunjang berupa laporan atau catatan yang telah
tersusun dengan baik.
2) Pengukuran
Peneliti mengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran yang
menggunakan alat ukur pemeriksaan fisik seperti pengukuran tekanan
darah, nadi, suhu dan penafasan.
3) Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengkaji tentang
identitas lansia, riwayat kesehatan (keluhan masuk rumah sakit,
riwayat kesehatan sekarang, riwayat penyakıt yang diderita
sebelumnya, dan riwayat kesehatan keluarga yang sebelumnya, serta
kondisi lingkungan lansia). Kebiasaan sehari-hari seperti makan,
minum, BAB, BAK (frekuensi BAK, jumlah atau volume BAK, warna
dan bau BAK, waktu BAK), istirahat dan tidur.
F. Analisa data