Anda di halaman 1dari 7

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Inkontinensia Urine di PSTW
Sabai Nan Aluih Sicincin

Disusun Oleh :

Mardita Sari

(213110124)

3B

Dosen Pengempu :

Ns. Tisnawati,S.ST, S.Kep, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

2022/2023

43
Poltekkes Kemenkes Padang
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipakai adalah desain penelitian deskriptif, yaitu


desain penelitian yang menggambarkan fenomena yang diteliti serta
menggambarkan besarnya masalah yang diteliti Swarjana, 2015 (dalam
(Fadhilah, 2019). Jenis rancangan penelitian yang dipakai yaitu kualitatif
dengan desain deksriptif dan pendekatan melalui studi kasus. Studi kasus
merupakan rancangan penelitian yang mencangkup pengkajian satu unit
penelitian secara intensif contohnya satu klien, keluarga, kelompok,
komunitas, atau intitusi, sekalipun dengan jumlah subjek cenderung
sedikit, namun jumlah variable yang diteliti sangat luas (Nursalam, 2015).

B. Populasi dan Sampel

Dalam mengambil subjek penelitian, ada ketentuan sebagai berikut:

1) Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti atau subjek yang
akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah lansia yang mengalami
inkontinensia urine berada di di wilayah kerja PSTW Sabai Nan Aluih
yaitu dengan jumlah populasi maka didapatkan sebanyak tiga orang.

43
Poltekkes Kemenkes Padang
44

2) Sampel
Sampel yaitu bagian dan populasi yang akan diteliti yang bisa dipakai
untuk penelitian melalui sampling. Sampling adalah proses menyeleksi
porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Populasi
yang ditemukan 3 orang dari hasil pengambilan data pada bulan
Januari, maka diseleksi menjadi 1, untuk diambil menjadi sampel.
Pada pelaksanaan penelitian dari sampel 3 orang yang ada diambil 1
orang menggunakan kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh
peneliti, dua responden tidak bersedia untuk diberikan asuhan
keperawatan tentang gangguan eliminasi: inkontinensia urine dan satu
responden bersedia untuk diberikan asuhan keperawatan. Sampel
penelitian ini adalah lansia yang mengalami keluhan inkontinensia
urine di keluarga dalam wilayah kerja PSTW Sabai Nan Aluih
Sicincin. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menentukan
kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria reponden dalam penelitian:

1) Kriteria Inklusi
a. Lansia yang mau dan bersedia untuk diberikan asuhan
keperawatan tentang gangguan eliminasi: inkontenasia urine
b. Lansia di keluarga dengan tingkat kemandirian 1 dan 2
c. Lansia yang mampu dan kooperatif: dapat menjalin hubungan
saling percaya dengan perawat
d. Lansia dengan usia 60 tahun keatas
e. Lansia yang berada di tempat ketika penelitian dilakukan
f. Lansia yang menyatakan tentang frekuensi berkemih lebih dari
8x24/jam.
2) Kriteria Ekslusi
a. Lansia yang tidak bersedia dan tidak mau untuk diberikan
asuhan keperawatan gangguan inkontinensia urine
Poltekkes Kemenkes Padang
45

b. Lansia yang tidak berada di tempat ketika penelitian dilakukan


c. Lansia yang tidak mampu dan tidak kooperatif serta tidak
mengikuti kegiatan selama dilakukan.

C. Jenis-jenis Data

1) Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari lansia seperti
pengkajian kepada lansia yang meliputi: Identitas pasien riwayat
kesehatan, pola aktifitas lansia, dan pemeriksaan fisik terhadap lansia.

2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan berdasarkan hasil
dokumentasi terkait dengan lansia. Bisa dalam bentuk rekap medis
atau berupa bukti penunjang berupa laporan atau catatan yang telah
tersusun dengan baik.

D. Alat atau Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh


peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah diolah
Saryono, 2011 (dalam (Ningsih, 2019). Dalam menyusun instrument atau
alat ukur penelitian, peneliti hendaknya memahami metode dan jenis
instrument yang digunakan, apakah akan menggunakan angket, daftar
periksa, lembar observasi, atau instrument lainnya Azis, 2014 (dalam
(Ningsih, 2019). Data lain yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui
berbagai macam sumber atau mempelajari dokumen-dokumen yang
tertulis. Untuk memperoleh kelengkapan data awal pada lansia digunakan
alat-alat seperti tensimeter, stetoskop , alat ukur BB dan TB, dan
stopwatch. Intrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah format
pengkajian keperawatan gerontik dan format pengkajian keluarga yan
dimodifikasi untuk masalah lansia dengan inkontinensia urine di keluarga
dan lembar observasi.

Poltekkes Kemenkes Padang


46

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan teknik pengumpulan data yang sistematis dan


terorganisir. Tahapan dimulai dengan melakukan pengkajian yang meliputi
tiga aktivitas dasar yaitu mengumpulkan data secara sistematis, memilah
dan mengatur data serta mendokumentasikan data dalam format yang
dapat diubah kembali.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:


1) Observasi
Dalam observasi ini peneliti melakukan pengumpulan dengan
mengobservasi atau melihat tentang kondisi lansia, keadaan umum
lansia, serta melakukan pemeriksaan fisik pada keadaan umum lansia

2) Pengukuran
Peneliti mengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran yang
menggunakan alat ukur pemeriksaan fisik seperti pengukuran tekanan
darah, nadi, suhu dan penafasan.

3) Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengkaji tentang
identitas lansia, riwayat kesehatan (keluhan masuk rumah sakit,
riwayat kesehatan sekarang, riwayat penyakıt yang diderita
sebelumnya, dan riwayat kesehatan keluarga yang sebelumnya, serta
kondisi lingkungan lansia). Kebiasaan sehari-hari seperti makan,
minum, BAB, BAK (frekuensi BAK, jumlah atau volume BAK, warna
dan bau BAK, waktu BAK), istirahat dan tidur.

F. Analisa data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menganalisis


semua temuan pada tahapan proses keperawatan dengan menggunakan
konsep dan teori keperawatan pada lansia dengan inkontinen uria.

Poltekkes Kemenkes Padang


47
Data yang telah didapat mulai dari pengelompokan data secara objekti dan
subjektif. Setelah itu, data yang didapat kemudian dilakukan analsisi data
untuk selanjutanya dari hasil tersebut digunakan untuk melakukan asuhan
keperawatan mulai dari pengkajian, penegakan diagnose, merencanakan
tindakan, melakukan tindakan keperawatan sampai mengevaluasi hasil
tindakan akan dinarasikan dan dibandingkan dengan teori asuhan
keperawatan masalah inkontinen uria. Analisa yang dilakukan adalah
untuk membandingkan antara teori yang ada dengan kondisi klien yang di
asuh dan dilakukan pendampingan.

Poltekkes Kemenkes Padang

Anda mungkin juga menyukai