Anda di halaman 1dari 2

1. Teknik Pengambilan Sampel.

Teknik-Teknik Pengambilan Sampel.


a. Probability Sampling
1) Simple Random Sampling Penyampelan acak sederhana, dimaksudkan bahwa sebanyak n
sampel diambil dari populasi N dan tiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama
untuk terambil.
2) Stratified Random Sampling Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi dikelompokkan
berdasarkan stratanya, misal tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dipilih sampel yang
mewakili masing-masing strata.
3) Sistematic Sampling Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan terlebih
dahulu semua anggota, kemudian dipili urutan tertentu untuk dijadikan anggota sampel.
4) Cluster Sampling Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau klaster.
Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut yang menjadi sampel

b. Non Probability Sampling


1) Sampling Insidental (Reliance Available Sampling) Teknik sampling ini mengandalkan
pada keberadaan subjek untuk dijadikan sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data maka subjek
tersebut dijadikakan sampel.
2) Sampling Purposive ( Purposive or Judgment Sampling ) Sampling purposive adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti atau evaluator tentang
sampel mana yang paling bermanfaat dan representative (Babbie, 2004: 183).
Terkadang sampel yang akan diambil ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang
suatu populasi, anggota-anggotanya dan tujuan dari penelitian.
3) ) Sampling Bola Salju (Snowball Sampling) Sampling snowball dapat dilakukan jika
keberadaan dari suatu populasi sulit untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak
dipakai ketika peneliti atau evaluator tidak banyak tahu tentang populasi penelitian aau
evaluasinya.
4) Sampling Quota Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Pada sampling
kuota, dimulai dengan membuat tabel atau matriks yang berisi penjabaran karakteristik
dari populasi yang ingin dicapai atau karakteristik populasi yang sesuai dengan tujuan
dari penelitian untuk selanjutnya ditentukan sampel yang memenuhi ciri-ciri dari populasi
tersebut.

Referensi.
Babbie, E. (2004. The practice of social research. Belmont, CA: Wadsword. Kerlinger,
F.N. (1986). Asas-asas penelitian behavioral (Terjemahan L.R. Simatupang). Yogyakarta
: Gajahmada University Press. Worthen, B.R. & Sanders, J.R. (1973). Educational
evaluation: Theory and practice. Worthington, Ohio: Charles A. Jhon.
2. Jurnal Implementasi Evidance based midwifery.

Evaluasi implementasi kebijakan persalinan bagi masyarakat miskin oleh bidan praktek
swasta di Kota Tanjungpinang.

TAMBUN, Elfrida, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Abstrak.
Latar belakang: Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang menghambat akses
masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam upaya menjamin akses
masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan pemerintah menyelenggarakan jaminan
kesehatan masyarakat. Adanya keterbatasan jam kerja puskesmas mengakibatkan jam
pelayanan terbatas. Mengatasi hal ini pemerintah menetapkan praktek bidan swasta salah satu
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan masyarakat miskin dengan biaya pelayanan
ditanggung oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah ini belum berhasil meningkatkan cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan suatu evaluasi untuk
mengetahui fenomena yang terjadi di masyarakat agar dapat dicarikan pemecahan masalah
dalam upaya perbaikan pelayanan kesehatan di masa mendatang.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan pertolongan
persalinan bagi masyarakat miskin oleh bidan swasta di Kota Tanjungpinang. Metode: Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi
kasus.
Subjek penelitian adalah bidan PNS yang melakukan praktek kebidanan, Kepala
Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, dan ibu bersalin
pengguna kartu askeskin. Pemilihan responden untuk bidan dan ibu bersalin digunakan tehnik
purposive sampling.
Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer yang diperoleh dari hasil wawancara
mendalam dengan menggunakan panduan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh
dengan telaah dokumen. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil: Kebijakan persalinan masyarakat
miskin di Kota Tanjungpinang belum mendapat dukungan secara optimal dari pemerintah daerah.
Plafon biaya yang kecil membuat tidak semua bidan bersedia menolong pasien askeskin dengan
klaim biaya ke puskesmas. Bidan praktek swasta melakukan iur biaya dari pasien askeskin.
Tidak ada perbedaan jenis pertolongan yang diberikan bidan praktek swasta antara pasien
askeskin dan masyarakat umum. Pasien askeskin merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan bidan praktek swasta.
Kesimpulan: Implementasi kebijakan persalinan bagi masyarakat miskin oleh bidan praktek swasta
belum berjalan optimal karena kurangnya dukungan dari pemerintah kota baik secara administratif m

Anda mungkin juga menyukai