Populasi adalah: keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan
Atau Kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian akan dilakukan
generalisasi.
Unit elementer atau elemen populasi adalah anggota populasi dimana pengukuran
dilakukan.
Sampel adalah: sebagian dari populasi yang nilai/ karakteristiknya akan diukur dan
yang
nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi.
Sensus adalah pengumpulan data menggunakan seluruh anggota yang ada di dalam
populasi.
Contoh :
Jika kita ingin melakukan survey anemi pada ibu hamil di Kota Semarang, maka
populasinya adalah keseluruhan ibu hamil yang ada di Kota Semarang. Tiap ibu hamil
yang ada di Kota Semarang adalah unit elementer. Kita tidak mungkin mungukur Hb
seluruh ibu hamil tersebut, untuk itu diambil sebagian dari ibu hamil (sampel) yang
representatif yaitu yang mewakili seluruh ibu hamil yang ada di kota Semarang. Kadar
Hb dari ibu hamil yang terambil sebagai sampel tersebut yang diukur. Hasilnya dapat
dipakai untuk menduga prevalensi anemi ibu hamil di Kota Semarang.
Populasi sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu
Subyek manusia, hewan coba, data lab dan lainnya
Karakteristik subyek sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian
POPULASI TARGET
Populasi target populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil
penelitian
Biasanya dibatasi oleh karakteristik demografis (misalnya usia, jenis kelamin)
dan karakteristik klinis
Contoh populasi target : anak balita, ibu hamil, remaja pengguna narkoba,
pasangan usia subur, lansia, remaja putri
POPULASI TERJANGKAU
Populasi terjangkau adalah populasi target yang dapat dijangkau peneliti
Atau bagian dari populasi target yang dibatasi tempat dan waktu
R Astuti 1
Dari populasi terjangkau dipilih sampel yang terdiri dari subyek yang akan
langsung diteliti.
SAMPEL bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap
dapat mewakili populasinya.
Subyek terpilih atau sampel yang dikehendaki
Subyek terpilih (eligible subjects) atau sampel yang dikehendaki (intended
sample) merupakan bagian dari populasi terjangkau yang direncanakan untuk
diteliti langsung
yaitu mereka yang memenuhi kriteria pemilihan, yaitu kriteria inklusi dan
eksklusi dan terpilih sebagai subyek yang akan diteliti.
Kriteria inklusi : adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan
pada populasi terjangkau.
Kriteria eksklusi : adalah subyek yang memenuhi kriteria inklusi tetapi harus
dikeluarkan dari studi karena pelbagai sebab seperti a.l.:
1. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran atau interpretasi
2. Terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan seperti pasien yang tidak
mempunyai tempat tinggal tetap sulit dihubungi.
3. Hambatan etis
4. Subyek menolak berpartisipasi
R Astuti 2
CONTOH:
Kriteria inklusi :
1. Wanita premenopause umur 40-45tahun dan siklus haidnya tak teratur
2. Status kawin
3. Sehat, berdasarkan pemeriksaan fisik tidak ada benjolan pada payudara dan atau perut
bagian bawah
4. Tidak ada riwayat keganasan pada payudara dan atau rahim baik diri sendiri maupun
keluarga.
5. Tidak ada riwayat gizi buruk yang ditentukan berdasar IMT < 19
6. Tidak ada riwayat penurunan BB yang cepat
7. Tidak menggunakan sediaan estrogen
8. Tidak memakai kosmetik anti menua
9. Bersedia mengikuti penelitian yang akan dilakukan dan sanggup mengikuti jadwal
sampai selesai sesuai dengan ketentuan penelitian. Kesediaan itu diperkuat dengan
mengisi dan menandatangani surat pernyataan tentang kesediaan mengikuti
penelitian.
Kriteria eksklusi :
1. Sampel menolak diteliti
2. mengalami menorhagi atau metroraghia.
Karyawati RSDK dan RS Roemani Semarang yang memenuhi syarat, diambil dengan
menggunakan teknik pencuplikan sederhana (Simple Random Sampling) dicuplik
sebanyak 60 karyawati.
R Astuti 3
Pemilihan populasi terjangkau
Pemilihan populasi terjangkau semata-mata didasarkan pada kenyataan
praktis atau faktual.
Contoh : studi tentang pemberian ASI di daerah pedesaan
Populasi target ibu laktasi
Populasi terjangkau ibu laktasi di Desa Margerejo
pemilihan ibu laktasi di Desa Margorejo didasarkan pada kenyataan bahwa
pemberian ASI eksklusif rendah di daerah tersebut dan mudah menghubungi
desa tersebut.
Jadi bukan karena ibu laktasi di desa Margorejo representatif untuk seluruh ibu
di pedesaan
Demikian juga pemilihan pasien stroke yang dirawat di RSCM semata-mata
didasarkan atas alasan praktis, bukan karena pasien stroke di RSCM mewakili
pasien stoke pada umumnya.
R Astuti 4
Yang termasuk metode pengambilan sampel acak adalah:
a). Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)
b). Pengambilan sampel acak sistematik (systematic random sampling)
c). Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling)
d). Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling)
e). Pengambilan sampel acak bertahap (multistage random sampling)
Keuntungan:
- Probabilitas setiap unit sampel diketahui
- Lebih obyektif
- Dapat mewakili populasi
Kelemahan:
- Sulit dalam pelaksanaan
- Membutuhkan biaya, waktu dan tenaga relatif lebih besar dibanding non
probability sampling
- Dapat terjadi penyimpangan jika sampel kecil
- Memerlukan kerangka sampel (sampling frame)
Yaitu daftar dari semua unsur dalam populasi, misalnya: Daftar kunjungan
pasien RS, Daftar mahasiswa, Daftar balita di wilayah X, Daftar ibu hamil di
propinsi Y.
2. Pengambilan sampel tanpa probabilitas
(non probability sampling atau non random sampling)
Pada pengambilan sampel dengan non probabilitas, tiap elemen populasi tidak
memiliki probabilitas yang diketahui untuk terpilih sebagai sampel dan faktor
subyektif memegang peranan penting.
Menurut Lemeshow et al (1990), disebutkan bahwa yang dimaksud dengan non
probabilitas sampling adalah pengambilan sampel dimana sampel yang dipilih
berdasarkan suatu rencana pengambilan sampel yang tidak menggunakan
probabilitas dalam proses seleksinya.
Yang termasuk metode pengambilan sampel non random adalah:
a). Purposif sampling
b). Insidental sampling
c). Accidental Sampling / Haphazard Sampling
d). Quota sampling
e). Voluntary sampling
f). Snowball sampling
g). Consecutive sampling
i). Convinient sampling
Keuntungan:
- Mudah pelaksanaannya
- Tidak membutuhkan waktu lama
- Tidak membutuhkan biaya besar
Kerugian:
- Probabilitas setiap unit sampel tidak diketahui
- Tidak obyektif
- Tidak dapat mewakili populasi keseluruhan
R Astuti 5
a). Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
b). Beda penaksiran parameter dengan statistik terhadap parameter yang
sesungguh nya dapat diperkirakan (presisi).
c). Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
d) Dapat dilakukan uji statistik
e) Dapat dilakukan generalisasi populasi.
PROBABILITY SAMPLING
* Keuntungan/kelebihan:
- Kurang praktis kalau populasinya besar
- Relatif mudah untuk populasi kecil
R Astuti 6
3. Stratified random sampling
* Unit populasi dikelompokkan berdasarkan tingkatan (strata) tertentu (mis. Status ekonomi
tinggi- rendah) agar populasi terwakili.
* Stratum: bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dan karakteristik ini
diduga berhubungan dengan variabel yang diteliti.
* Syarat:
- Karakteristik populasinya heterogen
- Sampel dalam strata harus sehomogen mungkin
- Dan antar strata harus seheterogen mungkin
* Cara:
- Populasi dibagi berdasarkan strata
- Buat kerangka sampel masing-masing strata
- Sampel dalam strata diambil secara acak (gunakan tabel random atau undian)
- Jumlah sampel diambil proporsional menurut besarnya unit yang ada di dalam masing-
masing strata.
2. Convinient sampling
* Cara ini merupakan cara termudah untuk menarik sampel, namun sekaligus juga merupakan
cara yang lemah. Pada teknik ini sampel diambil tanpa sistematika tertentu, hingga jarang
dapat dianggap dapat mewakili populasi terjangkau apalagi populasi target.
4. Insidental sampling
* Sampel dipilih pada saat tertentu (insidental)
* Sampel tersebut tidak terencana dan penggambaran hasil dari pengumpulan data
tersebut bukan didasarkan suatu metode yang baku. Misalnya dari suatu kejadian yaitu
terjadinya suatu keadaan luar biasa , data yang sudah terkumpul disajikan secara
deskriptif dan hasil tersebut tidak dapat digeneralisir.
6. Quota sampling
R Astuti 8
* Jumlah sampel ditentukan sesuai keinginan peneliti yang tergantung pada biaya, tenaga
dan waktu (tanpa mempertimbangkan homogenitas/heterogenitas, presisi dan rencana
analisa.
* Adalah pengambilan sampel tentang sesuatu yang sudah diperinci terlebih dahulu. Yang
diperlukan menurut pertimbangan dan atau mengambil manfaat dari keterangan di dalam
kategori yang sudah diperinci. Jadi pengambilan sampelnya ditentukan si petugas sampai
dirasa cukup.
7. Voluntary sampling
* Sampling Sukarela (Voluntary Sampling). Satuan sampling diperoleh secara sukarela,
contohnya dibidang kedokteran untuk uji coba obat baru.
BESAR SAMPEL
R Astuti 9
Besar sampel merupakan
• Syarat penting untuk suatu generalisasi atau inferensi
• Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel, semakin heterogen
populasi, semakin besar sampel
• Tujuan penentuan besar sampel :
1. mewakili populasi (representativeness)
2. keperluan analisis
Perlu diperhatikan :
• Tujuan penelitian/analisis
• Jenis dan rancangan penelitian
• Jumlah populasi
• Karakteristik populasi/cara pengambilan sampel (teknik sampling)
• Jenis (skala pengukuran) data
R Astuti 10
Z Z/2
0,10 1,28 1,64
0,05 1,64 1,96
0,025 1,96 2,24
0,01 2,33 2,58
Power (1- ) Z
> 0,50 < 0,50 < 0,00
0,50 0,50 0,00
0,40 0,60 0,25
0,30 0,70 0,53
0,20 0,80 0,84
0,15 0,85 1,03
0,10 0,90 1,28
0,05 0,95 1,64
0,025 0,975 1,96
0,01 0,99 2,33
Jawaban :
Dengan menggunakan rumus ( 1 ) dan nilai p=0,65 ; d= 0,10 ; dan Z = 1,64
R Astuti 11
(1,64) 2 (0,65) (1-0,65)
maka , n = = 61,19
(0,1) 2
Jadi 62 ibu hamil diperlukan sebagai sampel agar kita 90% percaya dalam melakukan estimasi
prevalensi anemia pada ibu hamil.
R Astuti 12
0,1 ² ( 4000-1 ) + 1,96 ² . 0,4 ( 1-0,4 )
Contoh :
R Astuti 13
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui rata-rata asupan energi pada anak balita
di Desa Sakura. Ingin dipilih sampel secara acak sederhana. Dari penelitian pendahuluan
diperoleh standar deviasi asupan energi pada anak balita adalah 15 Kalori. Berapa besar
sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan derajat kepercayaan 95% dan besar
simpangan maksimum dari rata-rata adalah 5 Kalori (presisi mutlak).
Jawaban:
Diketahui : Z 1-/2 : 1,96 ; : 15 ; d : 0,05 maka
1,96 2 * 15 2
n = = 34,57
52
Jadi besar sampel yang diperlukan adalah 35 anak balita.
(n1- 1) + (n2 – 1)
Z 2/2 * 2 2
n = (5)
d2
Contoh :
Seorang peneliti ingin membandingkan efek penurunan gula darah antara obat anti
diabetes A dan B. Pada penelitian pendahuluan , diketahui dalam 3 minggu pengobatan
, obat A rata-rata menurunkan kadar gula darah sebesar 40 mg/dl dengan standar deviasi
20 mg/dl. Sedangkan obat B rata-rata menurunkan kadar gula darah sebesar 30 mg/dl
dengan standar deviasi 15 mg/dl. Pada penelitian awal tersebut, peneliti hanya
menggunakan 5 pasien pada masing-masing kelompok. Berapa besar sampel yang
diperlukan jika peneliti ingin menunjukkan ada perbedaan rata-rata penurunan kadar
gula darah antara pasien yang memperoleh obat A dan B dengan simpangan maksimum
5 mg/dl dari perbedaan yang ada dan peneliti menginginkan derajat kepercayaan 95% ?
Jawaban :
Diketahui : n1 = 5 , n2 = 5, s1= 20, s2= 15, d = 5 , Z= 1,96
sehingga varians gabungan dapat dihitung :
R Astuti 14
(5- 1) 202 + (5 – 1) 152
Sp = =
2
312,5
(5- 1) + (5 – 1)
1,96 2 * 2 * 312,5
n = = 96,04
52
Jadi diperlukan 97 pasien untuk masing-masing kelompok pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
R Astuti 15