Anda di halaman 1dari 33

Oleh :

Dr. Erman Syamsuddin


Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan

Disampaikan pada kegiatan:


Orientasi Tutor Pendidikan Keaksaraan Dasar
Bandar Lampung, 5 s.d. 7 September 2016
Struktur Organisasi Dit.
Bindiktara
Direktur
Dr. Erman Syamsuddin

Kasubbag Tata Usaha


Thuarita Cahyawati, S.Sos

Kepala Subdit Kepala Subdit Kepala Subdit Kepala Subdit


Program dan Keaksaraan & Pend. Kesetaraan & Kelembagaan dan
Evaluasi Budaya Baca Pend. Berkelanjutan Kemitraan
Drs. Pahala Simanjuntak, MM Dr. Samto Dr. Kastum, M.Pd Dr. Cecep Suryana

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Program Pend. Keaksaraan Pend. Kesetaraan Kelembagaan
Khairullah, M.Si Johan Winarni, SP., M.Pd Drs. Bambang Windoko, M.Pd Lismanto, S.Ap., M.Si

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Evaluasi Budaya Baca Pend. Berkelanjutan Kemitraan
Yohana Rumanda, S.Pd Mohamad Alipi, S.Pd Subi Sudarto, S.Sos., M.Si Drs. Y. Toto Argo Nugroho

2
KEBIJAKAN DAN PROGRAM DIREKTORAT
PEMBINAAN
1. Pendidikan DIKTARA
Keaksaraan:
Pendidikan Keaksaraan Dasar
Pendidikan Keaksaraan Lanjutan (KUM)
Pengembangan Pendidikan
Multikeaksaraan

7. Penataan Kelembagaan: 2. Pengembangan Budaya Baca:


Penataan Kelembagaan PKBM dan Perluasan Akses Bahan Bacaan
Satuan PNF lainnya Masyarakat
Revitalisasi SKB sebagai Satuan PNF Penyediaan Taman Bacaan Masyarakat
Pengembangan Satuan PNF Pendidikan Keaksaraandidan
Ruang Publik
Unggulan/Rujukan Pengembangan Gerakan Indonesia
Kesetaraan: Membaca
diarahkan untuk memberikan
kepastian memperoleh layanan
pendidikan nonformal bagi
masyarakat yang
membutuhkannya (khususnya
pemuda dan orang dewasa)
6. Penguatan Sistem Pendataan dan 3. Pendidikan Kesetaraan (Paket
Informasi: A, B, dan C):
Pengembangan Aplikasi Dapodik Keaksaraan Pengembangan Kurikulum berbasis
dan Kesetaraan Vokasional
Pengembangan Layanan Informasi berbasis Pengembangan Sarana dan Prasarana
Website Pembelajaran
5. Kerjasama dan Kemitraan: 4. Pengembangan
Pendidikan Metodologi Pembelajaran
Berkelanjutan:
Pengembangan Kerjasama dengan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan
berbagai Lembaga/ Organisasi Mitra Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
Penyelenggara Program Marjinal
Pengembangan Kemitraan dengan Pengembangan Gerakan Pemberdayaan
Pemangku Kepentingan Perempuan Marginal
DATA PENDUDUK INDONESIA
(Terkait Sasaran Program Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan)
Data Penduduk:
237.641.326 org (BPS,
2014)
Data Penduduk Miskin:
27.727.780 org
(TNP2K, 2014)
Data Penduduk Tuna
Aksara: 5.984.075 org
(3,70%)
(PDSP, 2014)
Data Anak usia
sekolah tidak sekolah:
4.406.858 org (TNP2K,
2014)
Data pengangguran:
Sebaran PERSENTASE Buta
Aksara 2014
Aceh
(18)
2.09%
Sumut
(26) Gorontalo Sulut (34)
Riau (29) Kep. Riau Kaltara
1.61% (14)
1.28% (28) (30) 0.45%
1.09% 2.93%
1.50% Kalbar
Jambi Kaltim Sulteng
Sumbar (16) (7)
(31) (12)
(24) 2.31% 5.50% Papua Barat
Kep. Babel
0.97% 3.28% (9)
1.72% Kalteng Maluku Utara
Bengkulu (15) (13) Sulbar 4.43%
(22)
(17) 2.36% 3.18% (3)
Sumsel 7.63% 1.87% Papua (1)
2.20% Kalsel
(25) (33) 28.61
Sulsel Sultra
Lampung (21) 1.76% 0.50% (11) %
Jakarta (4)
1.93% Maluku
(32) Jatim (6) 7.15% 4.42%
(27)
Banten 5.78%
0.70% 1.50%
(23) Bali (8)
1.86% Jateng 5.11%
Jabar (10) Jogja
(19) 4.43% (20) NTT (5)
NTB (2)
2.03% 2.02% 10.62 6.94%

3,70
%

Persentase Buta Aksara 15-59


Tahun Nasional
Tahun 2014
5
Sumber : Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud
Sebaran JUMLAH Buta
Aksara 2014
Aceh
(15)
63rb
Sumut
(10) Gorontalo Sulut (34)
Riau (20) Kep. Riau Kaltara (33)
136rb (26)
50rb (28) 9rb 6rb
21rb
18rb Kalbar
Jambi Kaltim Sulteng
Sumbar (21) (8)
(29) (16)
(18) 50rb 165rb Papua Barat
Kep. Babel
16rb 59rb (25)
53rb Kalteng Maluku Utara
Bengkulu (28) (19) Sulbar 24rb
(31)
(24) 18rb 51rb (17)
Sumsel 59rb 12rb
26rb Kalsel
(13) Papua (4)
(32)
Sulsel Sultra 584rb
Lampung (12) 94rb 12rb (4)
99rb Jakarta (13)
13)
Maluku
(22) Jatim (1) 375rb 64rb
(30)
Banten (9) 48rb 1,4jt Bali 14rb
144rb Jateng
(11)
Jabar (2) Jogja 135rb
(3) 943rb (23) NTT (7)
604rb 47rb NTB (6) 199rb
315rb

Populasi Penduduk Usia 15-59 Tahun 81.168.403


Jumlah Penduduk 15-59 Tahun Tahun yang masih buta aksara sebanyak
orang

5.984.075 orang
6
Sumber : Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud
CAPAIAN PROGRAM PENDIDIKAN
KEAKSARAAN
Perbandingan Persentase Angka
Tuna Aksara terhadap Persentase
Angka Kemiskinan

8
Sumber: Badan Pusat
Pola Hubungan Angka
Kemiskinan dan Angka Buta
Aksara

Sumber: Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 2014 9


Jumlah Penduduk Tuna Aksara Usia 15-59 tahun per Provinsi, Tahun 2014

10
Persentase Penduduk Tuna Aksara Usia 15-59 tahun per
Provinsi Tahun 2014

11
Daftar Provinsi dengan
Persentase dan Jumlah Buta
Aksara Tertinggi
11 Provinsi dengan Capaian di 6 Provinsi Terpadat Buta
atas 3.70% Aksara

12
Sumber : Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 2014
Daftar Kabupaten Terpadat
Tuna Aksara
Usia 15-59 Tahun, Tahun 2014
No Kabupaten / Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
1 Kab. Jember 57,986 109,132 167,118
2 Kab. Sumenep 41,677 85,731 127,408
3 Kab. Sampang 36,687 84,460 121,147
4 Kab. Lombok Tengah 37,240 80,007 117,247
5 Kab. Deiyai 44,972 58,703 103,675
6 Kab. Indramayu 29,032 73,086 102,118
7 Kab. Lombok Barat 29,969 71,935 101,904
8 Kab. Bogor 28,703 70,142 98,845
9 Kab. Brebes 37,172 60,948 98,120
10 Kab. Bangkalan 23,940 56,311 80,251
11 Kab. Probolinggo 23,931 55,559 79,490
12 Kab. Malang 25,207 49,032 74,239
13 Kab. Cirebon 25,506 45,059 70,565
14 Kab. Pasuruan 22,821 44,016 66,837
15 Kab. Karawang 17,214 47,360 64,574
16 Kab. Puncak Jaya 29,340 35,175 64,515
17 Kab. Bojonegoro 23,106 40,350 63,456
18 Kab. Pamekasan 17,253 44,979 62,232
19 26,676
Kab. Mamberamo Tengah 34,579 61,255
20 Kab. Tuban 17,976 41,603 59,579
21 Kab. Lebak 15,759 43,034 58,793
22 Kab. Bekasi 14,899 43,325 58,224
23 Kab. Situbondo 21,429 35,232 56,661
24 Kab. Banyuwangi 13,999 41,313 55,312
19,593 34,794 13
54,387
25 Kab. Toraja Utara
Grafik Kabupaten Terpadat Tuna Aksara Usia 15-59
tahun, Tahun 2014

14
Data Penduduk Buta Aksara 15-59 Tahun
Provinsi Lampung
2014
No
Penduduk Tuna Aksara Persentase Tuna
.
Provinsi Kabupaten/Kota 15-59 th Aksara 15-59 th Ket.
Laki2 Perem L+P Laki2 Perem L+P
1 Lampung Kab. Lampung 1.01 4.47 2.39 KUM
Selatan 5,074 15,005 20,079
2 Lampung Kab. Lampung 0.92 2.20 1.58
Tengah 1,821 4,667 6,488
3 Lampung Kab. Lampung Utara 1.02 3.52 2.27
1,560 5,361 6,921
4 Lampung Kab. Lampung Barat 2.06 2.41 2.24 KD-3T
2,948 3,406 6,354
5 Lampung Kab. Tulang Bawang 1.72 2.90 2.28
3,447 5,313 8,760
6 Lampung Kab. Tanggamus 1.57 1.93 1.75
5,300 6,469 11,769
7 Lampung Kab. Lampung Timur 0.87 2.58 1.71
1,286 3,682 4,968
8 Lampung Kab. Way Kanan 0.98 3.13 2.03
1,404 4,300 5,704
9 Lampung Kab. Pesawaran 0.76 2.12 1.45
968 2,739 3,707
10 Lampung Kab. Pringsewu 0.89 2.13 1.51
598 1,408 2,006
11 Lampung Kab. Mesuji 2.18 4.66 3.41
1,993 4,240 6,233
12 Lampung Kab. Tulang Bawang 0.89 3.04 2.01
Barat 2,812 10,322 13,134
Sumber : Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 2014
Pendataan Buta Aksara dan
Permasalahannya
Melalui Sensus Penduduk BPS yang dilakukan 10 tahun sekali,
Kemendikbud dapat memperoleh angka dan persentase penduduk
tuna aksara (semua usia) di Indonesia;
Data BPS cenderung lebih tinggi dari data daerah (selalu dikomplain
daerah), karena BPS melakukan pendataan melalui survey;
BPS tidak dapat mengeluarkan data berdasarkan by name by
adress;
Kemendikbud (kerjasama Ditbin Diktara dengan PDSP) setiap tahun
melakukan pengolahan data tuna aksara berdasarkan data dasar
BPS yang dikurangi dengan intervensi dukungan program melalui
APBN, APBD prov dan APBD kab/kota;
Dit. Bindiktara sejak 2 tahun lalu telah membangun aplikasi
pendataan tuna aksara di website, yang datanya (by name by
adress, data per desa/ kelurahan) bisa diinput-revisi langsung oleh
setiap daerah, namun hingga sekarang hanya sedikit daerah yang
memanfaatkannya;
Setiap daerah diharapkan memiliki data tuna aksara by name by
adress melalui program pendataan khusus yang dilakukan oleh
Pemda bekerjasama dengan BPS setempat (anggaran khusus
melalui APBD).
GRAND DESAIN PROGRAM PENDIDIKAN
KEAKSARAAN
(MENUJU PENDIDIKAN KESETARAAN)
Belajar Peran
keaksaraan Multi dalam
dasar: Keaksaraa masya
Warga
belajar:
-Belajar baca n ra-kat Setara
tulis hitung Evaluasi: Paket A
-Usia 15-
-Pendekatan Kemamp SUK kelas
59 th Keaksaraa
isi uan baca Usaha 1-3
-Tidak MA
pembelajaran tulis n Usaha Mandir
dapat (serti i
baca tulis
(fungsional) hitung Mandiri
disesuaikan fikat)
hitung (KUM)
dengan
kondisi,
masalah dan
kebutuhan Placeme Paket A
warga nt test setara Kls.
4
Paket B
Mengikuti ketentuan yang Mengikuti ketentuan yang
diatur dalam diatur dalam Paket C
Permendikbud No. 86 Permendikbud No. 42
Tahun 2014 tentang Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Akan menerbitkan
Pendidikan Keaksaraan Lanjutan
Dasar
Permendikbud ttg
Penyelenggaraan
Pendidikan
Permendikbud No. 86/2014 dan No. Kesetaraan (Paket
42/2015, dapat diunduh di: www.dit A, B, C)
PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR
Pengertian:
Pendidikan keaksaraan dasar adalah upaya peningkatan
kemampuan keaksaraan penduduk buta aksara usia 15-59
tahun, prioritas 45 tahun ke atas agar memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan dalam menggunakan Bahasa
Indonesia, membaca, menulis, dan berhitung, untuk
mendukung aktivitas sehari-hari dalam kehidupan keluarga
dan masyarakat.
Tujuan:
Memberikan layanan pendidikan kepada penduduk berusia 15
tahun ke atas yang belum dapat membaca, menulis, berhitung
dan/atau berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
Memberikan kemampuan dasar membaca, menulis, berhitung,
dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, serta
pengetahuan dasar kepada peserta didik yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mempercepat penuntasan Penduduk Buta Aksara di Indonesia
KEAKSARAAN LANJUTAN
Pendidikan Keaksaraan Lanjutan layanan pendidikan
keaksaraan yang menyelenggarakan pembelajaran bagi
peserta didik yang telah selesai melaksanakan
pendidikan keaksaraan dasar dalam rangka
mengembangkan kompetensi bagi warga masyarakat
pasca pendidikan keaksaraan dasar.

Keaksaraan Lanjutan terdiri dari :


1. Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri pembelajaran
kemampuan berusaha bagi peserta didik, menekankan
pada peningkatan keberaksaraan dan pengenalan
kemampuan berusaha.
2. Pendidikan Multikeaksaraan pembelajaran berbagai
aspek kehidupan masyarakat untuk peserta didik,
menekankan pada peningkatan keragaman
keberaksaraan dalam segala aspek kehidupan
YANG PENTING MECAPAI TUJUAN
YAKNI MENGUASAI STANDAR KOMPETENSI KEAKSARAAN
DASAR
SKL, KI, KD, Penilaian
kurikulum Sarana
prasarana
Pendidik dan Pembiayaan
Output memenuhi standar
tenaga
kependidikan Kompetensi Lulusan
Bahan ajar manajemen Pendidikan Keaksaraan Dasar

Warga belajar Dapat membaca


minimal 3 kalimat
sederhana
Dapat menulis minimal
Strategi dan Metoda 3 kalimat sederhana
Pembelajaran Dapat berkomunikasi
dalam bahasa
Indonesia
Dapat mendeskripsikan
jatidiri, lingkungan, dan
gambar
Dapat mengenal angka
Suasana Lingkungan non 1 s.d. 1000
Lingkungan fisik fisik Dapat melakukan
operasi perhitungan (+-
x:) minimal 2 digit
Dapat mengoperasikan
APAPUN METODENYA, PENDEKATANNYA DAN
BAHAN AJARNYA YANG PENTING MECAPAI SKL
KUM
SKL, KI, KD, Penilaian
kurikulum Sarana
prasarana
Pendidik dan Pembiayaan
Output memenuhi standar
tenaga
kependidikan Kompetensi Lulusan
Bahan ajar manajemen Pendidikan KUM
Menggali informasi dari teks
Warga belajar tentang kewirausahaan
minimal 7 (tujuh) kalimat
sederhana
Mengolah informasi dari teks
tentang kewirausahaan
Strategi dan Metoda minimal 5 (lima) kalimat
Pembelajaran sederhana secara lisan dan
tertulis sesuai dgn potensi
setempat
Menggunakan sifat operasi
hitung (+, - , x, : )
Menggunakan uang dalam
kegiatan usaha produk/jasa
Suasana Lingkungan non maupun dalam kehidupan
sehari-hari
Lingkungan fisik fisik Mempraktikkan kegiatan
usaha produk/jasa
Mempraktikkan pengemasan
produk dan strategi
KEAKSARAAN USAHA MANDIRI
(KUM)
Keaksaraan Dasar Keaksaraan Usaha
SKL Keaksaraan dasar Mandiri
(Permendikbud no. 86/2014):
Dapat membaca dan menulis
dalam bahasa indonesia
minimal 3 kalimat sederhana
Dapat mendeskripsikan
lingkungan, jatidiri dan Bekerja dan atau
gambar
Dapat mengenal angka 1 s.d. usaha mandiri
1000
Dapat melakukan operasi
perhitungan (+-x:) minimal 2
digit
Dapat mengoperasikan uang Melanjutkan ke
dalam kehidupan sehari-hari pend. kesetaraan
Dapat melakukan operasi
perhitungan jarak, isi, waktu
Paket A kelas IV
dan berat Setara SD kelas III

Pemberantasan Buta Huruf


3 Domain Usaha Mandiri

O
SC
NE
U
rsi
i ve
dir
an
nm
da
an
j ut
an
nl
raa
k sa
ea
rka
nd
Sta

Standar Kompetensi Lulusan SD kelas 1- 3


MASALAH DAN PEMECAHAN
MASALAH
N PERMASALAHAN PEMECAHAN MASALAH
O
1 Terbatasnya data sasaran Dibuat portal warga belajar buta aksara
(online)
2 Standar lulusan keaksaraan Sudah diterbitkan:
1.Permendikbud No 86 tahun 2014
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
KD, dan
2.Permendikbud No. 42 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pendidikan KL
3 Standar biaya bantuan program KD Sudah naik menjadi Rp 450.000/warga
per warga sangat kecil (Rp belajar (KD Reguler).
400.000/warga) tidak cukup untuk Rp 750.000 untuk 3T, Papua, dan Papua
belajar selama 6 bulan (114 jam) Barat
Rp 2.500.000 untuk KAT
4 Standar biaya bantuan program Sudah naik menjadi Rp 600.000/warga
KUM per warga sangat kecil (Rp belajar untuk program KUM
500.000/warga) tidak cukup untuk
belajar selama 3 bulan (86 jam)
5 Kemampuan tutor dan pengelola Sudah 2 kali dilakukan TOT tutor
keaksaraan masih lemah keaksaraan berbasis SKL dan orientasi
bagi forum tutor
PENTINGNYA PELAKSANAAN
PENILAIAN AKHIR

Penilaian perlu dilakukan untuk memberikan


jaminan mutu lulusan keaksaraan dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan.
Penilaian dilakukan pada akhir program
pendidikan keaksaraan lanjutan melalui
pembentukan tim secara berkesinambungan
untuk mengetahui tingkat capaian program
pembelajaran peserta didik sesuai
kompetensi lulusan pendidikan keaksaraan
lanjutan.
Program Terobosan
Tahun 2016

Gerakan Indonesia
Membaca (GIM)
Gerakan Pendidikan
Pemberdayaan
Perempuan Marginal
(GP3M)
Dapodik Diktara
Digitalisasi Diktara
Akreditasi PKBM
Satuan Pendidikan
(Revitalisasi) SKB
Layanan Pendidikan
Alternatif
Gerakan Indonesia
Membaca
3,70
Buta Aksara 15-59 Tahun Nasional
(Tahun 2013)
yang masih buta aksara sebanyak
81.168.403
Penduduk Usia 15-59 Tahun orang

5.984.075 orang

% Mengapa Indonesia Membaca


Meningkatkan Minat Baca Masyarakat
(6 Provinsi dan 25 Kabupaten Terpadat)

Melibatkan Komunitas Membaca (TBM,


Forum TBM 13 Ormit Bindiktara &
Ormas Perempuan)

Donasi Buku (sesuai inisiatif


daerah)

Tahun 2016 Seluruh Provinsi dan 25


Kabupaten Terpadat

2
Rintisan Kampung
Literasi
Data statistik UNESCO pada 2012
menyebutkan indeks minat baca di
Indonesia baru mencapai masih 0,001.
buta aksara sebanyak
Artinya, dari 1.000 penduduk, hanya
Mengapa satu Kampung
warga yangLiterasi? 5.984.075
tertarik untuk
membaca. )
orang

Peningkatan yang siginifkan dalam


penrurunan jumlah masyarakat tuna 31 Lokasi Kampung Literasi 2
aksara harus dibarengi dengan kegiatan
1. Aceh Utara
melestarikan keberaksarawan 17.Nunukan
Penuntasan tuna aksara masyarakat 2. Samosir
18.Singkawang
merupakan tanggung jawab semua yang 3. Kota Padang
19.Palangkaraya
diwujudkan dalam gerakan bersama 4. Bangka
5. Kota Bengkulu 20.Banjarbaru
seluruh ekosistem pendidikan
Program Pendidikan Keaksaraan yang 21.Kota
6. Bandar
telah dilakukan perlu terus diperkuat Samarinda
Lampung
dengan berbagai terobosan program, 7. Kota Jambi 22.Kupang
termasuk Kampung Literasi 23.Gorontalo
Membangun budaya literasi masyarakat 8. Pekan Baru
24.Manado
guna meningkatkan aktivitas mereka 9. Palembang
25.Polewali
menggunakan bahan ajar dan bacaan 10.Lebak
11.Ciamis Mandar
dalam penghidupannya, merupakan hal 26.Kota Kendari
penting dalam KAMPUNG LITRASI 12.Banyumas
27.Gowa
Tahun 2016 dirintis 31 lokasi KAMPUNG 13.Gunung Kidul
14.Pamekasan 28.Ambon
LITERASI pada Lokasi Gerakan Indonesia
29.Ternate
Membaca (GIM) 15.Karangasem
30.Lanny Jaya 2
16.Lombok Barat
31.Manokwari
Gerakan Pendidikan
Pemberdayaan Perempuan
Marjinal (GP3M)
4,4 Jt Anak Usia Sekolah 29.58
Data Calon
Penerima PIP
Tidak Sekolah Kesetaraan

Yang 1
Sasaran Paket A, B dan C
Penerima 253.611 Menerima
PIP ng
4437
ora

29
31 Lokasi Pencanangan GIM & Kampung Literasi
20 Lokasi Pencanangan GP3M & Desa Vokasi
NAD
(Kab.
Aceh
Utara)

SUMUT(Ka KALTARA(
KALTARA( Ka
Ka
Aceh Utara SUMUT(Ka
b. b.
b. Nunukan)
Nunukan)
b. Deli
Deli
Serdang)
Serdang)
Nunukan SULAWESI
KALBAR
KALBAR UTARA
(Kota
(Kota GORONTALO(K (Manado)
Samosir Singkawan
Singkawan
Pekan Baru ab. Gorontalo)
SUMATE g)
g)
RA
BARAT Manado
Singkawang Gorontalo
(Agam)
Ternate
Bangka
Kota Padang Banjarbaru
Kota Jambi Manokwari
BENGKULU
(Kota
Bengkulu) MALUIKU
Palangkaraya (Ambon)
Palembang
Kota
Bengkulu Kota Samarinda Polewali Mandar

Bandar Lampung Kota Ambon Lanny Jaya


JATENG Kendari
(Kab.
JABAR JAWA Gowa
Banyumas)
(Kab. TIMUR
BALI
BANTEN(Leb Bogor) Gunung Kidul(Pamekasa
Lebak Ciamis n) (Karangase
ak) JABAR
JABAR Banyumas m)
(Kab.
(Kab. JAWA Pamekasan Karangasem
Indramay
Indramay TENGAH NTB
NTB NTT
u)
u) (Jepara) JATIM
JATIM (Kab.
(Kab. (Kab.
(Kab.
(Kab. Lombok
Lombok Rote) NTT
NTT
Malang)
Malang) Barat)
Barat) (Kab.
(Kab.
Sumber : Pendataan Online Ditjen PAUDNI tahun 2015 Kupang)
Kupang)
Lombok Barat Kupang 30

Pejuang /Penggiat Perempuan Daerah dengan Angka DO Tertinggi

Lokasi Pencanangan GIM & Kampung Literasi


Daerah dengan Buruh Migran/Tenaga Kerja Perempuan dan rentan Trafficking
Daftar Lokasi GIM &
GIM & Kampung GP3M & Desa
No Kabupaten/Kota GP3M Serta
Literasi Vokasi
1 Aceh Utara V V Kampung Literasi &
2 Samosir V
3 Kota Padang V
Desa Vokasi
4 Bangka V
5 Kota Bengkulu V V
6 Bandar Lampung V
7 Kota Jambi V
8 Pekanbaru V
9 Palembang V
10 Lebak V V
11 Ciamis V
12 Banyumas V V
13 Gunung Kidul V
14 Pamekasan V V
15 Karangasem V V
16 Lombok Barat V V
17 Nunukan V V
18 Singkawang V V
19 Palangkaraya V
20 Banjarbaru V
21 Kota Samarinda V
22 Kupang V V
23 Gorontalo V V
24 Kota Manado V
25 Polewali Mandar V
26 Kota Kendari V
27 Gowa V
28 Kota Ambon V V
29 Kota Ternate V
30 Lanny Jaya V
31 Manokwari V
32 Jepara V
33 Agam V
35 Rote V
36 Kema V
37 Indramayu V
38 Malang V
39 Deli Serdang V
40 Kab.Bogor V
RINTISAN DESA VOKASI

Masyarak
28
Penganggura
n di 7,56 juta
at Miskin Indonesia orang
juta.orang
Mengapa Desa Vokasi?
Sebagian masyarakat miskin Indonesia
Ciri vokasi yang dikembangkan:
tinggal di perdesaan dan bekerja pada
Banyak diusahakan oleh
20 lokasi desa voka
sektor informal
masyarakat desa tersebut
Desa berpotensi terdapat banyak Memanfaatkan potensi
masyarakat yang tuna aksara, sebagian (sumber daya) desa yang
besarnya perempuan tersedia 1. Kab. Jepara
Desa penyumbang tenaga kerja 2. Kab. Agam
Bernilai ekonomi (Sumbar)
Indonesia, sebagian besar Tenaga kerja 11.Kab. Kupang
3. Kota 12.Kab.
Wanita
Desa memiliki banyak potensi dan Bengkulu Nunukan
kearifan lokal yang dapat dimaksimalkan Memungkinkan untuk 4. Ka. 13.Kota
dikembang kan dan Pamekasan Singkawang
Layanan pendidikan, pengembangan dikelola lebih profesional 5. Kab.Rote 14.Kab. Deli
Dibutuhkan oleh (NTT) Serdang
potensi dan Keterampilan, 6. Kota Ambon
pemberdayaan masy, rintisan usaha masyarakat luas 15.Kab. Aceh
7. Kab. Kema Utara
komunitas bagian penting dari DESA (Sulut)
Tahun 2016 dirintis 31 lokasi DESA 16.Kab.
VOKASI
VOKASI pada Lokasi GP3M 8. Kab. Karangasem
32
Indramayu 17.Kab. Lebak
Terima
kasih

Ayo, Semangat Belajar

Anda mungkin juga menyukai