Anda di halaman 1dari 11

DESAIN PENELITIAN KOHORT

Kelompok 3
1. Ardila Larasati
2. Astri Kurniasih
3. Desi Silvia Putri
4. Olivia Ananda Putri Savira
5. Syarah Saufika
6. Husna Fauziah
7. Dita Nanda Holifah
8. Belladina Azmi
RUANG LINGKUP

terdiri dari kelompok terpajan maupun kelompok yang tidak terpajan belum
menampakkan gejala penyakit yang diteliti. Kedua kelompok ini diikuti
perkembangannya ke depan berdasarkan konsekuensi waktu. Setelah itu
dilakukan pengamatan untuk mencari insiden penyakit pada kedua kelompok.
Insiden penyakit pada kedua kelompok dibandingkan menggunakan
perhitungan statistik untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat
antara pajanan dan insiden penyakit
DEFINISI

sebuah rancangan penelitian dimana peneliti mengelompokkan atau


mengklasifikasikan kelompok terpapar dan tidak terpapar, kemudian diamati
sampai waktu tertentu untuk melihat ada tidak efek atau penyakit yang timbul.
Pada awal subjek penelitian harus bebas dari penyakit/masalah kesehatan, dari
hasil pengamatan setelah rentang waktu yang ditentukan, dianalisis dengan teknik
tertentu sehingga dapat disimpulkan apakah ada hubungan paparan dengan
penyakit atau efek yang terjadi
TUJUAN

– mempelajari hubungan paparan dan penyakit/masalah kesehatan.


– membandingkan kelompok terpapar dan kelompok yang tidak terpapar.

Kohort adalah jenis penelitian yang terbaik untuk mencari tahu penyebab penyakit
secara epidemiologis, namun sering membutuhkan waktu yang lama sampai
melihat timbulnya penyakit.
KEGUNAAN

– mengetahui perkembangan normal (ontogenik) yang terjadi dengan berjalannya waktu karena intervensi yang
dilakukan oleh alam berupa “waktu”.
– mempelajari timbulnya penyakit secara alamiah akibat pemajanan (patogenik) yang dilakukan oleh orang yang
bersangkutan secara sengaja.
– untuk mempelajari perjalanan klinis suatu penyakit (patogresif).
– Rancangan penelitian ini dapat digunakan untuk mempelajari hubungan sebab-akibat.
– dapat digunakan untuk mempelajari insidensi penyakit yang diteliti.
– tidak memiliki hambatan masalah etis.
– Besarnya risiko relatif dan risiko atribut dapat dihitung secara langsung.
– dapat dilakukan perhitungan statistik untuk menguji hipotesis.
– dapat diketahui lebih dari satu out come terhadap satu pemaparan.
JENIS

– Kohort Prospektif
Rancangan penelitian kohort prospektif apa bila paparan atau faktor risiko diukur
pada wal penelitian, kemudian di follow up untuk mengetahui efek dari paparan
dimasa datang. Lamanya follow up berdasarkan perkiraan lamanya efek akan
terjadi. Biasanya penelitian ini dilakukan bertahun-tahun.
– Kohort Retrosfektif
Pada rancangan penelitian kohort retrospektif faktor risiko dan efek/penyakit
sudah terjadi dimasa lampau sebelum dilakukan penelitian. Dengan demikian,
variabel-variabel tersebut
PELAKSANAAN

– Menentukan subjek yang diteliti


– Pengambilan data dan pencatatan
– Pengolahan dan analisis data hasil penelitian
LANGKAH - LANGKAH

– Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotensis


– Menetapkan kohort
– Memilih kelompok kohort
– Menentukan variabel penelitian
– Mengamati kejadian efek
– Menganalisis hasil
KELEBIHAN KEKURANGAN
– Kesesuaian dengan logika studi eksperimental dalam – Membutuhkan dana yang lebih banyak dan waktu
membuat inferensi kausal
yang lebih lama
– Dapat menghitung besarnya risiko yang ditanggung oleh
– Tidak efisien untuk mempelajari penyakit yang
kelompok terpapar dibanding kelompok yang tidak
terpapar jarang terjadi atau penyakit yang fase laten yang
panjang
– Sesuai untuk meneliti paparan yang langka (Misalnya
faktor-faktor lingkungan) – Validitas dari penelitian bisa terancam, karena
– Memungkinkan peneliti mempelajari beberapa efek secara hilangnya subjek selama penelitian karena
serentak migrasi, tingkat partisipasi yang renda atau
– Kemungkinan terjadi bias kecil dalam menyeleksi subjek meninggal
dan menentukan status paparan, karena penyakit yang
– Karena faktor paparan sudah ditentukan terlebih
diteliti belum terjadi. Penelitian ini juga terhindar dari bias
recall
dahulu pada awal penelitian, maka rancangan ini
tidak cocok untuk merumuskan hipotesis tentang
– Karena bersifat observasional, maka tidak ada subjek
faktor-faktor paparan lain untuk penyakit
sengaja dirugikan karena tidak mendapat terapi yang
bermanfaat, atau mendapatkan paparan faktor risiko yang tersebut, ketika penelitian sedang berlangsung
merugikan – Jika dilakukan secara retrospektif membutuhkan
– Dapat menghitung laju insiden catatan yang lengkap dan akurat
– Hubungan sebab akibat lebih jelas dan meyakinkan
CONTOH

Suatu penelitian kohort, ingin melihat hubungan konsentrasi mangan dalam udara
ambient dengan kejadian iritasi saluran pernafasan pada anak usia 6-12 tahun di
Desa Satar Punda, Manggarai, Nusa Tenggara Timur Tahun 2011. Penelitian ini
merupakan penelitian kohort prospektif, yang dilaksanakan pada Juli sampai dengan
September 2011.

Anda mungkin juga menyukai