b. validitas :
Membicarakan validitas sebagai terminologi penelitian, setidak-tidaknya akan sampai pada dua
pengertian , yakni berkaitan dengan pengukuran dan yang kedua berkaitan dengan penelitian itu sendiri.
validitas berkaitan dengan tiga unsur; alat ukur,metode ukuran dan pengukur(peneliti).
Validitas ukur adalah suatu keadaan dimana alat ukur yang di gunakan untuk mengukur karakteristik
seperti yang diinginkan oleh peneliti untuk di ukur.
Validitas penelitian mempunyai pengertian yang berbeda dengan validitas pengukuran , walaupun untuk
termencapai validitas penelitian syarat validitas pengukuran harus terpenuhi pula
Ada dua macam validitas penelitian yakni :
1. Validitas internal :ikwal kesahihan penelitian yang menyangkut pernyataan ; sejauh mana perubahan
yang diamati dalam suatu penelitian (terutama penelitian ekprimental) benar-benar hanya terjadi
karena perlakuan yang di berikan dan bukan pengaruh factor lain (variabel luar).
Faktor- Faktor yang mempengaruhi validitas internal :
1. Sejara(history) :peristiwa yang terjadi pada waktu lalu dan kadang-kadang dapat berpengaruh teradap
variabel terikat
2. Kematangan (muturitas) : adanya perubahan baik secara biologis maupun non biologis yang
prosesnya dapat berpengaruh.
3. Seleksi(selection) : adanya perubahan cirri-ciri atau sifat-sifat dari suatu populasi
4. Prosedur (testing) : terjadinga stress yang dapat berpengaruh terhadap hasil tes
5. Instrumen : adanya pengaruh yang diakibatkan oleh alat ukur terhadap hasil tes
6. Mortalitas : adanya perubahan yang terjadikarena adanya anggota dari populasi yang drop out.
7. Nilai rata-rata : terjadinya perubahan akibat adanya nilai ekstrim tinggi atau yang rendah seingga
mempengaruhi hasil tesnya
2. Validitas eksternal : ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan, sejauh mana hasil suatu
penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi induk (asal sampel) penelitian diambil.
Contoh : apabila kita meneliti tingkat efektifitas suatu metode penyuluhan baru mengenai program
imunisasi dengan mengambil sampel di suatu desa dan ternyata baik hasilnya.
Factor-faktor yang mempengaruhi validitas
1. Efek seleksi berbagai anggota sampel
2. Gangguan penanganan perlakuan berganda
C. Jenis Rancangan Penelitian Survey
Penelitian survey digolongkan menjadi dua, yang bersifat deskriptif dan analitik.
1. Rancangan Penelitian Deskriptif
a. Definisi Rancangan Penelitian Deskriptif
Rancangan Penelitian Deskriptif merupakan rancangan penelitian non eksperimental yang bersifat
sederhana berupa sumpling survey.
b. Ciri-ciri Penelitian Deskriftif
1. Merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel utama
subjek studinya.
2. Terdapat hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas table silang yang
disajikan
3. Tidak dibutuhkan kelompok control sebagai pembanding karena yang dicari adalah prevalensi
penyakit atau fenomena tertentu
4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa dilakukan analisis yang
mendalam
5. Merupakan penelitian pendahuluan, digunakan bersama-sama dengan hampir semua jenis penelitian
6. Pengumpulan data dilakukan satu priode tertentu.
7. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survey atau data
sekunder dari rekam medis
8. Dapat dilakukan pada wilayah terbatas atau meliputi wilayah yang lebih luas
c. Manfaat Penelitian Deskriptif
1. Digunakan untuk menyusun perencanaan pelayanan kebidanan pada masyarakat
2. Diperlukan untuk mengadakan evaluasi program pelayanan kebidanan yang telah dilakukan
3. Usulan untuk penelitian lanjutan
4. Diperlukan untuk membandingkan prevalensi masalah penyakit tertentu antar daerah atau satu
daerah dalam waktu yang berbeda
d. Bentuk pertanyaan penelitian (contoh)
1. Berapa besar prevalensi hipertensi dalam kehamilan bagi ibu hamil yang berumur lebih dari 35 tahun?
2. Berapa besar prevalensi penggunaan tablet Fe oleh ibu hamil untuk mengatasi kekurangan zat besi
pada ibu hamil yang mengalami anemia?
e. Rumusan tujuan penelitian (contoh)
1. Untuk mengetahui prevalensi penyakit hipertensi dalam kehamilan bagi ibu hamil yang berumur lebih
dari 35 tahun
2. Untuk mengetahui pemakaian tablet fe oleh ibu hamil di wilayah kerja… dalam mengatasi kekurangan
zat besi pada ibu hamil yang mengalami anemia.
f. Pengolahan data menggunakan rumus :
P = f / N x 100
Disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri – ciri rancanagan
eksperimen yang sebenarnya, karena variable – variable yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi.
Oleh karena itu vasiditas penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang
sebenarnya. Rancangan – rancangan yang tergolong ke dalam kelompok ini antara lain sebagai berikut:
F. Penelitian Klinik
a. Perkembangan penelitian klinik
Perkembangan penilitian klinik adalah sejalan dengan perkembangan ilmu kedekteron. Ilmu kedokteran
sebagai ilmu alamiah berkembang melalui dua cara, yaitu melalui observasi dan eksperimen. Cara
observasi ini dilakukan dengan mencatat sifat – sifat dan gejala-gejala yang terjadi secara alamiah, dan
dengan cara ini kemudian diperoleh informasi tenatng perjalanan alamiah penyakit dan factor-faktor
yang mempengaruhinya. Sedangkan cara eksperimen, dilakukan dengan mengatur kondisi tertentu
terhadap objek, kemudian mengamati terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada objek
tersebut. Di dalam ilmu kedoteran/kesehatan, kedua cara ini saling menunjang dan saling melengkapi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimasuksudkan
untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara
validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.
• Berbagai jenis rancangan atau metode penelitian
1. Rancangan penelitian survey
2. Rancangan penelitian percobaan
3. Rancangan quasi eksperimental
4. Rancangan penelitian klinik