7. Kosim MS. Buku Ajar Neonatologi edisi 1. Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 2010.
8. Hadinegoro SH. Sepsis dan meningitis pada neonatus. Dalam: Ruliana dkk,
editor. Penanganan mutakhir bayi prematur naskah PKB IKA XXXVIII.
Jakarta : Badan Penerbit FK UI, 1997
9. Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol
1. Jakarta : EGC, 2000.
11. Nelson, Behrmen, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol
2. Jakarta : EGC, 2000.
12. Surasmi A, Siti H, Heni NK. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC,
2003.
13. Simbolon D. Faktor Resiko Sepsis Pada Bayi Baru Lahir di RSUD Curup
Kabupaten Rejang Lebong. Dalam : Buletin Panel Kesehatan vol 36.
Bengkulu : Politeknik Kesehatan Bengkulu, 2008.
31
14. Soedarmo SSP, Herry G, Sri Rezeki SH. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis.
Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2008.
15. Wilar R, Ellen K, Diana YS, dkk. Faktor Resiko Sepsis Awitan Dini. Dalam :
Sari Pediatri. Manado : IKA FK Universitas Sam Ratulagi, 2010.
16. Hapsari AT. Kadar Seng Serum Sebagai Indikator Prognosis pada Keluarga
Sepsis Neonatorum. Semarang : IKA FK UNDIP, 2009.
19. Guslihan DT. Sistem Rujukan Neonatus. Medan : Badan Penerbit FK USU,
2004.
21. Lilyani DI. Hubungan Faktor Resiko dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUD
Tugurejo Semarang. Semarang : FK UNIMUS, 2012
24. Moehji S. Ilmu Gizi II. Jakarta: Papas Sinar Sinanti Bhratara, 2003
32